Professional Documents
Culture Documents
Oleh :
NPM : 15901KH41020
TAHUN 2023
1
LEMBAR PERSETUJUAN
Npm : 15901KH41020
Makalah ini telah di setujui untuk diajukan dalam presentasi kasus pada hasil praktik klinik
kebidanan.
Pembimbing
2
LEMBAR PENGESAHAN
Mengesahkan
Penguji I Penguji II
Mengetahui
3
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL 1
LEMBAR PERSETUJUAN 2
LEMBAR PENGESAHAN 3
DAFTAR ISI 4
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang 5
1.2 Tujuan Makalah 6
1.3 Ruang Lingkup 6
1.4 Manfaat Penulisan Laporan 7
4
BAB I
PENDAHULUAN
memberikan asuhan dan perawatan kepada ibu hamil, melahirkan, dan juga bayi yang
baru lahir. Pada periode neonatal hingga prasekolah, peran kebidanan tidak hanya
terfokus pada perawatan ibu melahirkan tetapi juga pada bayi yang lahir, serta
Dalam kasus neonatus, bayi, balita, dan anak prasekolah, pemeriksaan fisik
menjadi salah satu aspek yang sangat penting dalam menilai kesehatan dan
mendeteksi dini berbagai kelainan atau gangguan kesehatan yang mungkin timbul
Studi kasus ini memfokuskan pada seorang bayi berusia 7 hari yang
2024. Kasus ini menjadi penting karena pada usia tersebut, bayi masih dalam periode
neonatal yang rentan terhadap berbagai risiko kesehatan. Oleh karena itu, manajemen
asuhan kebidanan yang baik menjadi krusial dalam memastikan kesehatan dan
penting, serta memberikan intervensi yang tepat jika diperlukan. Selain itu,
komunikasi yang baik dengan orang tua atau keluarga bayi juga sangat penting dalam
memberikan informasi dan mendukung keputusan terkait perawatan dan tindak lanjut
yang diperlukan.
5
Dengan adanya latar belakang ini, makalah ini bertujuan untuk menjelaskan
secara mendalam tentang manajemen asuhan kebidanan pada bayi usia 7 hari dengan
pemeriksaan fisik di TPMB Bratatin, Str, Keb.pada 08 Januari 2024. Makalah ini
akan membahas tentang pentingnya pemeriksaan fisik pada bayi, faktor-faktor yang
tersebut.
cara mendeteksi neonates dengan pemeriksaan fisik pada By. C usia 7 hari di
medis keluarga.
yang dilakukan.
Str, Keb.
6
Ruang lingkup makalah ini mencakup berbagai aspek yang terkait dengan praktik
asuhan kebidanan, khususnya pada penanganan By. C usia 7 hari dengan pemeriksaan
perkembangan bayi berusia 7 hari yang dapat menjadi referensi bagi tenaga
dan praktik kebidanan di TPMB Bratatin, Str, Keb, serta dapat menjadi dasar
bayi usia dini dan meningkatkan pemahaman tentang peran serta pentingnya
7
BAB II
TINJAUAN TEORI
2.1. Neonatus
Neonatus adalah istilah medis yang merujuk kepada bayi yang baru lahir hingga
usia 28 hari pertama kehidupannya. Masa neonatal ini merupakan periode yang sangat
penting dalam kehidupan seorang bayi karena pada saat ini, bayi masih sangat rentan
terhadap berbagai risiko kesehatan dan perubahan lingkungan. Selama masa neonatal,
pada sistem pernapasan, pencernaan, dan suhu tubuh. Oleh karena itu, perawatan dan
pemantauan yang cermat sangat penting untuk memastikan kesehatan dan kesejahteraan
neonatus.
perhatian dan asuhan yang intensif. Faktor-faktor seperti berat badan lahir, keadaan
kesehatan dan perkembangan bayi selama masa neonatal. Selain itu, pemberian nutrisi
yang cukup, perawatan kulit yang tepat, serta deteksi dini terhadap masalah kesehatan,
seperti skrining hipotiroid kongenital, merupakan bagian integral dari asuhan neonatal
yang baik. Dengan memberikan perhatian yang tepat selama masa neonatal, kita dapat
membantu memastikan bahwa bayi memiliki awal kehidupan yang sehat dan
Pemeriksaan fisik pada bayi dilakukan sebagai bagian integral dari perawatan
fisik yang bertujuan untuk memastikan bahwa mereka dalam kondisi sehat dan normal.
Dokter atau petugas kesehatan akan memeriksa berbagai aspek, mulai dari berat badan,
panjang tubuh, lingkar kepala, hingga fungsi organ-organ penting seperti jantung, paru-
8
Pemeriksaan ini dilakukan dengan cermat dan teliti, seringkali menggunakan
alat-alat medis seperti stetoskop dan termometer. Bayi juga diperiksa untuk
memastikan tidak adanya kelainan fisik yang dapat mengindikasikan adanya masalah
kesehatan yang mendasar. Selain itu, dokter juga akan memeriksa refleks bayi, respons
Pemeriksaan fisik pada bayi merupakan proses yang penting dalam upaya deteksi
dini dan pencegahan penyakit serta kelainan kesehatan. Melalui pemeriksaan ini,
dokter dapat memberikan rekomendasi atau intervensi yang diperlukan untuk menjaga
Pemeriksaan fisik pada bayi memiliki sejumlah manfaat yang penting untuk
atau petugas kesehatan untuk mendeteksi dini adanya penyakit atau kelainan
dan masalah kesehatan lainnya yang mungkin memerlukan intervensi medis atau
pengelolaan khusus.
berat badan, panjang tubuh, lingkar kepala, dan perkembangan umum seperti
9
Evaluasi ini penting untuk memastikan bahwa bayi mencapai tonggak
d) Edukasi Orang Tua: Pemeriksaan fisik memberikan kesempatan bagi dokter atau
perawatan bayi yang optimal. Ini termasuk informasi tentang pola makan yang
sehat, kegiatan stimulasi perkembangan, tanda dan gejala penyakit yang perlu
diberikan oleh bidan kepada ibu hamil, pasien bersalin, dan ibu pasca persalinan.
Praktik ini memiliki tujuan utama untuk memastikan kesehatan ibu dan bayi selama
proses kehamilan, persalinan, dan masa pasca persalinan. Asuhan kebidanan mencakup
informasi dan edukasi kepada ibu hamil mengenai pentingnya perawatan prenatal, gizi
yang seimbang, dan gaya hidup sehat selama kehamilan. Selanjutnya, bidan akan
melakukan pemeriksaan rutin untuk memantau perkembangan kesehatan ibu dan janin,
jika diperlukan.
saat proses persalinan berlangsung. Bidan memiliki peran penting dalam memantau
kemajuan persalinan, memantau kondisi ibu dan bayi, serta memberikan dukungan
fisik dan emosional kepada ibu bersalin (Dartiwen, dkk 2019). Setelah persalinan,
10
pemantauan kesehatan ibu dan bayi pasca lahir, pemberian imunisasi, perawatan luka
dan persalinan berjalan dengan aman dan sehat, serta meminimalkan risiko komplikasi
yang dapat terjadi. Bidan memainkan peran kunci dalam memberikan perawatan
holistik kepada ibu hamil dan pasien bersalin, dan kualitas asuhan kebidanan sangat
penting dalam meningkatkan hasil kesehatan ibu dan bayi. Oleh karena itu, praktik
asuhan kebidanan harus selalu berdasarkan pada bukti ilmiah terkini dan pedoman
11
BAB III
TINJAUAN KASUS
By C usia 7 hari lahir pada tanggal 01 Januari 2024 dengan jenis kelamin
Perempuan lahir di TPMB Bratatin, Str, Keb. Datang ke klinik Bersama ibunya
untuk melakukan kontrol kunjungan ulang 7 hari pasca bersalin, datang pada
kesadaran : composmentis,
Anak : Pertama
BBL : 2900 Gr
PB : 47 Cm
LK : 34 Cm
LD : 35 Cm
LILA : 10 Cm
12
kesadaran : composmentis,
BBL : 3000 Gr
PB : 47 Cm
LK : 34 Cm
LD : 35 Cm
LILA : 10 Cm
Respirasi : 50 x/menit
Suhu : 36,5oC
benjolan, luka, atau tanda-tanda cedera pada kulit kepala, dan tidak terdapat
● Mata : Mata terletak simetris di kedua sisi wajah dan tidak terdapat
lubang hidung. dan tidak ada sekret yang berlebihan atau cairan keluar dari
hidung.
● Mulut : Bibir dan gusi berwarna merah muda, lidah terletak di tengah dan
tidak terdapat tanda-tanda perlekatan, tidak ada lesi atau sariawan di dalam
13
● Dada : Simetris, tidak terdapat retraksi atau gerakan yang tidak normal saat
bernapas dan suara napas jelas dan simetris pada kedua sisi paru.
● Perut : Perut terasa lunak dan tidak terdapat pembesaran yang tidak
normal, tidak ada nyeri tekan atau distensi abdominal, dan gerakan peristaltik
● Alat genital : Pada bayi perempuan, vulva terlihat normal tanpa tanda-tanda
● Ektremitas atas : Gerakan ektremitas atas simetris dan koordinasi normal dan
tidak terdapat tanda-tanda cedera atau pembengkakan pada tangan atau lengan.
dan tidak terdapat tanda-tanda cedera atau pembengkakan pada kaki atau
panggul.
3.3 Analisis
Data Subjektif:
1. By C lahir 7 hari lalu pada 01 Januari 2024 di TPMB Bratatin, Str, Keb.
2. By C melakukan kontrol kunjungan ulang pasca lahir 7 hari lalu pada 01
Januari 2024 di TPMB Bratatin, Str, Keb.
Data Objektif:
Masalah:
Tidak ada
Kebutuhan
Pemeriksaan Fisik
3.4 Planning
14
1. Mempersiapkan alat Bengkok, Stetoscope, Lampu senter, Kapas pada tempatnya
perawatan bayi tersedia dan dalam kondisi siap pakai. Hasil pemeriksaan
menunjukkan bahwa semua alat sudah siap digunakan dan berfungsi dengan
baik.
2. Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, keringkan dengan tissu
Penjelasan : Bidan sudah mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, serta
infeksi dari tangan ke bayi atau sebaliknya. Hasilnya menunjukkan bahwa tangan
perlindungan tambahan.
Penjelasan : Bidan sudah menjaga suhu tubuh bayi dan lingkungan dalam
keadaan hangat. Tujuannya adalah untuk mencegah bayi dari hipotermia dan
suhu tubuh bayi stabil dan lingkungan pemeriksaan sesuai dengan kebutuhan
bayi.
Penjelasan : Bidan sudah meletakkan bayi pada tempat yang rata atau tempat
15
bayi selama pemeriksaan. Hasilnya menunjukkan bahwa bayi diletakkan dengan
nadi, dan respirasi. Tujuannya adalah untuk mengevaluasi kondisi kesehatan bayi
rentang normal yaitu suhu : 36,5oC, Nadi : 140 bpm, dan Respirasi : 50x/menit.
perkembangan fisik bayi dan mendeteksi adanya kelainan yang perlu perhatian
medis lebih lanjut. Hasilnya menunjukkan bahwa kepala bayi dalam bentuk
kondisi telinga bayi. Tujuannya adalah untuk memeriksa adanya infeksi, cedera,
atau kelainan lainnya yang mungkin ada. Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa
dan kondisi mata bayi. Tujuannya adalah untuk mendeteksi tanda-tanda infeksi,
kemerahan, serta untuk memeriksa apakah mata bayi simetris atau tidak. Hasil
kondisi hidung bayi. Tujuannya adalah untuk memeriksa apakah hidung bayi
16
simetris dan apakah ada kelainan yang mencolok. Hasil pemeriksaan
menunjukkan bahwa hidung bayi tampak normal tanpa kelainan yang signifikan.
kesehatan mulut bayi. Tujuannya adalah untuk memeriksa palatum dan bentuk
mulut secara umum. Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa mulut bayi dalam
kondisi normal.
12. Mengukur lingkar kepala, dilakukan dari dahi melingkari kepala kembali ke dahi
lagi
Penjelasan : Bidan sudah mengukur lingkar kepala bayi, dilakukan dari dahi
pertumbuhan normal.
keadaan leher bayi. Tujuannya adalah untuk memeriksa apakah leher bayi dalam
keadaan normal atau tidak. Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa leher bayi
bentuk dan pernafasan bayi. Tujuannya adalah untuk memeriksa apakah ada
kelainan pada bentuk dada serta untuk menilai pernafasan bayi. Hasil
pernafasan teratur.
17
pertumbuhan tulang rusuk dan organ dalam bayi. Hasil pengukuran menunjukkan
16. Memeriksa bahu, lengan, tangan. Memperhatikan gerakan dan jumlah jari
adanya kelainan atau cedera pada bagian tersebut serta menilai perkembangan
motorik bayi. Hasil pemeriksaan menunjukkan gerakan normal dan jumlah jari
Penjelasan : Bidan sudah melakukan pengukuran lingkar lengan atas bayi untuk
morro, sucking, grasping, rooting, babinsky, dan tonick neck. Tujuannya adalah
usianya.
benjolan, dan perdarahan tali pusat. Tujuannya adalah untuk memeriksa keadaan
menunjukkan bahwa perut bayi dalam kondisi normal tanpa kelainan yang
mencolok.
18
20. Memeriksa genetalia laki-laki, penis berlubang, skrotum sudah turun atau belum
21. Memeriksa tungkai dan kaki, memperhatikan gerakan,jumlah jari dan bentuk
bagian tersebut. Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa anus bayi berlubang dan
normal.
kulit, tanda lahir, pembengkakan, dan bercak hitam. Tujuannya adalah untuk
mengevaluasi kesehatan kulit bayi serta mendeteksi adanya kelainan kulit. Hasil
19
pemeriksaan menunjukkan bahwa kulit bayi dalam kondisi normal tanpa kelainan
yang mencolok.
menilai kesehatan dan nutrisi bayi. Hasil penimbangan menunjukkan berat badan
hasil pemeriksaan bayi. Tujuannya adalah untuk menyimpan catatan medis yang
20
BAB IV
PEMBAHASAN
Data subyektif mencakup informasi yang diberikan oleh subjek, dalam hal ini oleh
orang tua bayi. C menyebutkan bahwa bayinya, yang berusia 7 hari, lahir pada tanggal
01 Januari 2024 dengan jenis kelamin perempuan di TPMB Bratatin, Str, Keb. Mereka
datang ke klinik untuk kontrol kunjungan ulang 7 hari pasca bersalin pada tanggal 30
Data objektif mencakup hasil pemeriksaan fisik dan temuan-temuan yang dapat
diukur secara langsung. Bayi, yang lahir pada pukul 22.29 WIB pada tanggal 01
Januari 2024, dalam kondisi umum yang baik dengan kesadaran composmentis. Dia
adalah bayi pertama dari ibunya, dengan usia gestasi 38 minggu. Berat badannya saat
lahir adalah 2900 gram dengan panjang badan 47 cm, lingkar kepala 34 cm, lingkar
4.3 Analisis
Bayi C usia berusia 7 hari dan dalam kondisi sehat berdasarkan pemeriksaan fisik.
Tidak ada masalah yang diidentifikasi. Bayi Cusia membutuhkan pemeriksaan fisik
21
4.4 Planning
direkomendasikan:
stetoscope, lampu senter, kapas, dan lampu penghangat untuk pemeriksaan bayi.
2. Bidan akan mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir serta
4. Bidan akan menjaga suhu tubuh bayi dan lingkungan pemeriksaan dalam
5. Bidan akan meletakkan bayi pada tempat yang rata atau tempat tidur untuk
6. Bidan akan melakukan pemeriksaan tanda-tanda vital seperti suhu, nadi, dan
7. Bidan akan melakukan pemeriksaan kepala bayi untuk menilai bentuk dan
8. Bidan akan melakukan pemeriksaan telinga, mata, hidung, mulut, leher, dada,
bahu, lengan, tangan, genetalia, tungkai, kaki, punggung, dan anus bayi untuk
kebersihan bayi.
10. Bidan akan membereskan alat setelah pemeriksaan untuk menjaga kebersihan
lingkungan kerja.
11. Bidan akan melakukan pendokumentasian semua tindakan dan hasil pemeriksaan
22
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Bayi C usia, yang berusia 7 hari, lahir dengan kondisi sehat dan tidak
menunjukkan bahwa bayi Cusia dalam kondisi baik dan tidak mengalami kelainan
yang mencolok. Pemeriksaan yang dilakukan oleh bidan meliputi berbagai aspek fisik
bayi, mulai dari kepala hingga ujung kaki, serta fungsi-fungsi vital seperti suhu tubuh,
sarung tangan, dan merapikan bayi telah dilakukan dengan baik oleh bidan. Selain itu,
semua alat yang digunakan untuk pemeriksaan dipersiapkan dengan baik dan steril.
Dari hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa bayi Cusia dalam kondisi sehat
hasil pemeriksaan sangat penting untuk menyediakan catatan medis yang akurat dan
5.2. Saran
23
Saran untuk perawatan bayi C usia adalah untuk terus melakukan kunjungan rutin
ke klinik untuk pemantauan perkembangan fisik dan kesehatannya. Penting juga untuk
memastikan lingkungan tempat tinggal bayi selalu bersih dan hangat, serta
memberikan asupan gizi yang seimbang sesuai dengan usianya. Selain itu, orang tua
atau pengasuh juga perlu memperhatikan kebersihan diri mereka sendiri, terutama
dalam hal mencuci tangan sebelum menangani bayi, guna menghindari risiko
penularan infeksi.
DAFTAR PUSTAKA
Nababan, F., & Mayasari, E. (2024). ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU
JNPK-KR. (2017). Asuhan Persalinan Normal dan Bayi Baru Lahir. Yogyakarta: EGC.
Menteri Kesehatan Republik Indonesia. (2014). PMK No. 53 ttg Pelayanan Kesehatan
Kewenangan Bidan.
Saifudin. (2009). Buku Ajar Asuhan Kebidanan Neonatus, Bayi / Balita dan Anak
24