You are on page 1of 24

MAKALAH

MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN MANAJEMEN ASUHAN


KEBIDANAN NEONATUS, BAYI, BALITA, DAN ANAK
PRASEKOLAH PADA BY. C USIA 7 HARI DENGAN PEMERIKSAAN
FISIK PADA BAYI DI TPMB BRATATIN, STR, KEB.
TANGGAL 08 JANUARI 2024

Oleh :

NAMA : Puji Rochana

NPM : 15901KH41020

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN PROGRAM PROFESI

POLITEKNIK KARYA HUSADA

TAHUN 2023

1
LEMBAR PERSETUJUAN

Nama :Puji Rochana

Npm : 15901KH41020

Judul : Manajemen Asuhan Kebidanan Manajemen Asuhan Kebidanan Neonatus, Bayi,


Balita, dan Anak Prasekolah Pada By. C Usia 7 Hari dengan Pemeriksaan Fisik pada Bayi
di TPMB Bratatin, STR, KEB pada 08 Januari 2024

Makalah ini telah di setujui untuk diajukan dalam presentasi kasus pada hasil praktik klinik
kebidanan.

Jakarta, Januari 2024

Pembimbing

Nurul Syahfal Ningsih, SST, M.Kes.

2
LEMBAR PENGESAHAN

Makalah Asuhan Kebidanan ini telah dipresentasikan di depan Penguji

Lahan Profesi Kebidanan Politeknik Karya Husada

Pada tanggal 19 Januari 2024

Mengesahkan

Penguji I Penguji II

Bratatin STR.KEB Nurul Syuhfal Ningsih, SST, M.Kes.

Mengetahui

Ketua Program Studi Profesi Kebidanan

Polteknik Karya Husada

DR.Bdn. Nur Handayani, SSiT,M.Kes.

3
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL 1
LEMBAR PERSETUJUAN 2
LEMBAR PENGESAHAN 3
DAFTAR ISI 4
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang 5
1.2 Tujuan Makalah 6
1.3 Ruang Lingkup 6
1.4 Manfaat Penulisan Laporan 7

BAB II TINJAUAN TEORI


2.1 Neonatus 8
2.2. Pemeriksaan Fisik 8
2.3 Pratik Asuhan Kebidanan 10
BAB III TINJAUAN KASUS
3.1 Data Subjective 12
3.2 Data Objectif 12
3.3 Analisis 14
3.4 Perencanaan Asuhan 14
BAB IV PEMBAHASAN
4.1 Data Subjective 21
4.2 Data Objectif 21
4.3 Analisis 21
4.4 Perencanaan Asuhan 21
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan 23
5.2 Saran 23
DAFTAR PUSTAKA

4
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kebidanan merupakan bidang kesehatan yang sangat penting dalam

memberikan asuhan dan perawatan kepada ibu hamil, melahirkan, dan juga bayi yang

baru lahir. Pada periode neonatal hingga prasekolah, peran kebidanan tidak hanya

terfokus pada perawatan ibu melahirkan tetapi juga pada bayi yang lahir, serta

tahapan perkembangannya selama beberapa tahun pertama kehidupan.

Dalam kasus neonatus, bayi, balita, dan anak prasekolah, pemeriksaan fisik

menjadi salah satu aspek yang sangat penting dalam menilai kesehatan dan

perkembangan mereka. Pemeriksaan fisik yang tepat dan sistematis mampu

mendeteksi dini berbagai kelainan atau gangguan kesehatan yang mungkin timbul

pada tahap-tahap perkembangan tersebut.

Studi kasus ini memfokuskan pada seorang bayi berusia 7 hari yang

mendapatkan pemeriksaan fisik di TPMB Bratatin, Str, Keb.pada tanggal 08 Januari

2024. Kasus ini menjadi penting karena pada usia tersebut, bayi masih dalam periode

neonatal yang rentan terhadap berbagai risiko kesehatan. Oleh karena itu, manajemen

asuhan kebidanan yang baik menjadi krusial dalam memastikan kesehatan dan

perkembangan optimal bagi bayi tersebut.

Dalam menangani kasus ini, para tenaga kebidanan perlu memperhatikan

dengan seksama setiap detail pemeriksaan fisik, mencatat temuan-temuan yang

penting, serta memberikan intervensi yang tepat jika diperlukan. Selain itu,

komunikasi yang baik dengan orang tua atau keluarga bayi juga sangat penting dalam

memberikan informasi dan mendukung keputusan terkait perawatan dan tindak lanjut

yang diperlukan.

5
Dengan adanya latar belakang ini, makalah ini bertujuan untuk menjelaskan

secara mendalam tentang manajemen asuhan kebidanan pada bayi usia 7 hari dengan

pemeriksaan fisik di TPMB Bratatin, Str, Keb.pada 08 Januari 2024. Makalah ini

akan membahas tentang pentingnya pemeriksaan fisik pada bayi, faktor-faktor yang

perlu dipertimbangkan dalam manajemen asuhan kebidanan, serta upaya-upaya yang

dilakukan dalam memastikan kesehatan dan perkembangan optimal bagi bayi

tersebut.

1.2 Tujuan Makalah.

1.2.1 Tujuan Umum

Tujuan umum dari penulisan makalah ini adalah mampu memahami

cara mendeteksi neonates dengan pemeriksaan fisik pada By. C usia 7 hari di

TPMB Bratatin, Str. Keb Tanggal 08 Januari 2024

1.2.2 Tujuan Khusus

1. Menganalisis hasil pemeriksaan fisik bayi berusia 7 hari di TPMB

Bratatin, Str, Keb.pada 08 Januari 2024 untuk mengidentifikasi kelainan

atau gangguan kesehatan yang mungkin terjadi pada tahap neonatal.

2. Menilai faktor-faktor risiko yang mempengaruhi kesehatan dan

perkembangan bayi usia 7 hari dalam konteks lingkungan dan riwayat

medis keluarga.

3. Mengevaluasi efektivitas manajemen asuhan kebidanan yang diberikan

kepada bayi tersebut berdasarkan temuan pemeriksaan fisik dan intervensi

yang dilakukan.

4. Mengidentifikasi tantangan atau hambatan yang dihadapi dalam

memberikan asuhan kebidanan pada bayi usia 7 hari dan merumuskan

rekomendasi untuk perbaikan dalam praktik kebidanan di TPMB Bratatin,

Str, Keb.

1.3 Ruang Lingkup

6
Ruang lingkup makalah ini mencakup berbagai aspek yang terkait dengan praktik

asuhan kebidanan, khususnya pada penanganan By. C usia 7 hari dengan pemeriksaan

fisik di TPMB Bratatin, Str. Keb Tanggal 08 Januari 2024.

1.4 Manfaat Penulisan Laporan

Penulisan makalah ini diharapkan akan memberikan manfaat yang signifikan

kepada berbagai pihak, termasuk:

1. Menyediakan catatan yang komprehensif tentang kondisi kesehatan dan

perkembangan bayi berusia 7 hari yang dapat menjadi referensi bagi tenaga

medis dan keluarga dalam memberikan perawatan yang tepat.

2. Membantu dalam pemantauan dan evaluasi efektivitas manajemen asuhan

kebidanan yang diberikan kepada bayi tersebut, sehingga memungkinkan untuk

melakukan penyesuaian atau perbaikan jika diperlukan.

3. Memberikan informasi yang berguna bagi pengembangan kebijakan kesehatan

dan praktik kebidanan di TPMB Bratatin, Str, Keb, serta dapat menjadi dasar

untuk meningkatkan standar pelayanan kesehatan bagi bayi dan keluarganya.

4. Menumbuhkan kesadaran akan pentingnya pemeriksaan fisik secara rutin pada

bayi usia dini dan meningkatkan pemahaman tentang peran serta pentingnya

pengawasan kesehatan pada tahap neonatal.

7
BAB II

TINJAUAN TEORI

2.1. Neonatus
Neonatus adalah istilah medis yang merujuk kepada bayi yang baru lahir hingga

usia 28 hari pertama kehidupannya. Masa neonatal ini merupakan periode yang sangat

penting dalam kehidupan seorang bayi karena pada saat ini, bayi masih sangat rentan

terhadap berbagai risiko kesehatan dan perubahan lingkungan. Selama masa neonatal,

bayi mengalami penyesuaian terhadap lingkungan di luar rahim, termasuk perubahan

pada sistem pernapasan, pencernaan, dan suhu tubuh. Oleh karena itu, perawatan dan

pemantauan yang cermat sangat penting untuk memastikan kesehatan dan kesejahteraan

neonatus.

Selama periode neonatal, bayi memiliki kebutuhan khusus yang memerlukan

perhatian dan asuhan yang intensif. Faktor-faktor seperti berat badan lahir, keadaan

kesehatan ibu selama kehamilan, dan lingkungan kelahiran dapat memengaruhi

kesehatan dan perkembangan bayi selama masa neonatal. Selain itu, pemberian nutrisi

yang cukup, perawatan kulit yang tepat, serta deteksi dini terhadap masalah kesehatan,

seperti skrining hipotiroid kongenital, merupakan bagian integral dari asuhan neonatal

yang baik. Dengan memberikan perhatian yang tepat selama masa neonatal, kita dapat

membantu memastikan bahwa bayi memiliki awal kehidupan yang sehat dan

berkembang dengan baik.

2.2. Pemeriksaan Fisik pada Bayi

Pemeriksaan fisik pada bayi dilakukan sebagai bagian integral dari perawatan

kesehatan mereka. Setelah kelahiran, bayi akan menjalani serangkaian pemeriksaan

fisik yang bertujuan untuk memastikan bahwa mereka dalam kondisi sehat dan normal.

Dokter atau petugas kesehatan akan memeriksa berbagai aspek, mulai dari berat badan,

panjang tubuh, lingkar kepala, hingga fungsi organ-organ penting seperti jantung, paru-

paru, dan sistem pencernaan.

8
Pemeriksaan ini dilakukan dengan cermat dan teliti, seringkali menggunakan

alat-alat medis seperti stetoskop dan termometer. Bayi juga diperiksa untuk

memastikan tidak adanya kelainan fisik yang dapat mengindikasikan adanya masalah

kesehatan yang mendasar. Selain itu, dokter juga akan memeriksa refleks bayi, respons

terhadap stimulus, dan perkembangan umum untuk memastikan bahwa mereka

mencapai tonggak-tonggak perkembangan yang normal sesuai dengan usia mereka.

Pemeriksaan fisik pada bayi merupakan proses yang penting dalam upaya deteksi

dini dan pencegahan penyakit serta kelainan kesehatan. Melalui pemeriksaan ini,

dokter dapat memberikan rekomendasi atau intervensi yang diperlukan untuk menjaga

kesehatan dan perkembangan optimal bayi tersebut.

Pemeriksaan fisik pada bayi memiliki sejumlah manfaat yang penting untuk

kesehatan dan perkembangan mereka. Berikut adalah beberapa manfaat utamanya:

a) Deteksi Dini Penyakit dan Kelainan: Pemeriksaan fisik memungkinkan dokter

atau petugas kesehatan untuk mendeteksi dini adanya penyakit atau kelainan

kesehatan pada bayi. Ini termasuk kelainan bawaan, gangguan perkembangan,

dan masalah kesehatan lainnya yang mungkin memerlukan intervensi medis atau

pengelolaan khusus.

b) Pencegahan dan Pengelolaan Penyakit: Melalui pemeriksaan fisik, dokter dapat

memberikan rekomendasi untuk pencegahan penyakit, seperti vaksinasi dan

perawatan kesehatan yang diperlukan. Jika penyakit atau kondisi medis

terdeteksi, intervensi medis dapat dilakukan lebih awal, sehingga memungkinkan

pengelolaan yang lebih efektif.

c) Evaluasi Pertumbuhan dan Perkembangan: Pemeriksaan fisik membantu dalam

mengevaluasi pertumbuhan dan perkembangan bayi. Ini termasuk pengukuran

berat badan, panjang tubuh, lingkar kepala, dan perkembangan umum seperti

kemampuan motorik, respons terhadap stimulus, dan keterampilan sosial.

9
Evaluasi ini penting untuk memastikan bahwa bayi mencapai tonggak

perkembangan yang sesuai dengan usia mereka.

d) Edukasi Orang Tua: Pemeriksaan fisik memberikan kesempatan bagi dokter atau

petugas kesehatan untuk memberikan edukasi kepada orang tua tentang

perawatan bayi yang optimal. Ini termasuk informasi tentang pola makan yang

sehat, kegiatan stimulasi perkembangan, tanda dan gejala penyakit yang perlu

diwaspadai, serta cara mengelola kondisi kesehatan bayi dengan benar.

2.3. Praktik Asuhan Kebidanan

Praktik asuhan kebidanan adalah serangkaian tindakan dan perawatan yang

diberikan oleh bidan kepada ibu hamil, pasien bersalin, dan ibu pasca persalinan.

Praktik ini memiliki tujuan utama untuk memastikan kesehatan ibu dan bayi selama

proses kehamilan, persalinan, dan masa pasca persalinan. Asuhan kebidanan mencakup

sejumlah tindakan dan intervensi yang meliputi pemantauan kesehatan, edukasi,

perawatan prenatal, persiapan persalinan, serta dukungan fisik dan emosional

(Dartiwen, dkk 2019).

Praktik asuhan kebidanan dimulai dengan peran bidan dalam memberikan

informasi dan edukasi kepada ibu hamil mengenai pentingnya perawatan prenatal, gizi

yang seimbang, dan gaya hidup sehat selama kehamilan. Selanjutnya, bidan akan

melakukan pemeriksaan rutin untuk memantau perkembangan kesehatan ibu dan janin,

termasuk pemeriksaan fisik, pemantauan tekanan darah, dan pemeriksaan laboratorium

jika diperlukan.

Selama persalinan, praktik asuhan kebidanan mencakup pengawasan dan bantuan

saat proses persalinan berlangsung. Bidan memiliki peran penting dalam memantau

kemajuan persalinan, memantau kondisi ibu dan bayi, serta memberikan dukungan

fisik dan emosional kepada ibu bersalin (Dartiwen, dkk 2019). Setelah persalinan,

asuhan kebidanan juga melibatkan perawatan pasca persalinan yang mencakup

10
pemantauan kesehatan ibu dan bayi pasca lahir, pemberian imunisasi, perawatan luka

jika ada, dan memberikan panduan perawatan bayi kepada ibu.

Praktik asuhan kebidanan bertujuan untuk memastikan bahwa proses kehamilan

dan persalinan berjalan dengan aman dan sehat, serta meminimalkan risiko komplikasi

yang dapat terjadi. Bidan memainkan peran kunci dalam memberikan perawatan

holistik kepada ibu hamil dan pasien bersalin, dan kualitas asuhan kebidanan sangat

penting dalam meningkatkan hasil kesehatan ibu dan bayi. Oleh karena itu, praktik

asuhan kebidanan harus selalu berdasarkan pada bukti ilmiah terkini dan pedoman

klinis yang relevan (Andina, 2019).

11
BAB III

TINJAUAN KASUS

3.1 Data Subjective

By C usia 7 hari lahir pada tanggal 01 Januari 2024 dengan jenis kelamin

Perempuan lahir di TPMB Bratatin, Str, Keb. Datang ke klinik Bersama ibunya

untuk melakukan kontrol kunjungan ulang 7 hari pasca bersalin, datang pada

tanggal 08 Januari 2024 pada pukul 11.00 WIB.

3.2 Data Objectif

Anamnesa Riwayat dari Ibu

Kondisi Umum : baik

kesadaran : composmentis,

Lahir : 01- 01- 2024

Pukul : 22.29 WIB

Jenis Kelamin : Perempuan

Anak : Pertama

Usia Gestasi : 38 Minggu

BBL : 2900 Gr

PB : 47 Cm

LK : 34 Cm

LD : 35 Cm

LILA : 10 Cm

Pemeriksaan Fisik tanggal 08 Januari 2024

Kondisi Umum : baik

12
kesadaran : composmentis,

BBL : 3000 Gr

PB : 47 Cm

LK : 34 Cm

LD : 35 Cm

LILA : 10 Cm

Nadi : 140 bpm

Respirasi : 50 x/menit

Suhu : 36,5oC

Pemeriksaan Head to Toe:

● Kepala : Bentuk kepala simetris, tidak terdapat deformitas, tidak terdapat

benjolan, luka, atau tanda-tanda cedera pada kulit kepala, dan tidak terdapat

tanda-tanda pembengkakan pada kulit kepala.

● Mata : Mata terletak simetris di kedua sisi wajah dan tidak terdapat

pembengkakan atau kemerahan pada kelopak mata.

● Hidung : Hidung terlihat simetris, tidak ada tanda-tanda sumbatan pada

lubang hidung. dan tidak ada sekret yang berlebihan atau cairan keluar dari

hidung.

● Mulut : Bibir dan gusi berwarna merah muda, lidah terletak di tengah dan

tidak terdapat tanda-tanda perlekatan, tidak ada lesi atau sariawan di dalam

mulut, dan refleks hisap normal.

● Leher : Tidak terdapat pembesaran kelenjar getah bening di leher dan

gerakan leher fleksibel dan tidak terdapat tanda-tanda kaku kuduk.

13
● Dada : Simetris, tidak terdapat retraksi atau gerakan yang tidak normal saat

bernapas dan suara napas jelas dan simetris pada kedua sisi paru.

● Perut : Perut terasa lunak dan tidak terdapat pembesaran yang tidak

normal, tidak ada nyeri tekan atau distensi abdominal, dan gerakan peristaltik

terjadi secara normal.

● Alat genital : Pada bayi perempuan, vulva terlihat normal tanpa tanda-tanda

iritasi atau infeksi.

● Ektremitas atas : Gerakan ektremitas atas simetris dan koordinasi normal dan

tidak terdapat tanda-tanda cedera atau pembengkakan pada tangan atau lengan.

● Ektremitas bawah : Gerakan ektremitas bawah simetris dan koordinasi normal

dan tidak terdapat tanda-tanda cedera atau pembengkakan pada kaki atau

panggul.

3.3 Analisis

By C usia 7 hari sehat dengan pemeriksaan fisik.

Data Subjektif:

1. By C lahir 7 hari lalu pada 01 Januari 2024 di TPMB Bratatin, Str, Keb.
2. By C melakukan kontrol kunjungan ulang pasca lahir 7 hari lalu pada 01
Januari 2024 di TPMB Bratatin, Str, Keb.

Data Objektif:

KU, TTV, Pemeriksaan Fisik : Semua Normal.

Masalah:

Tidak ada

Kebutuhan

Pemeriksaan Fisik

3.4 Planning

14
1. Mempersiapkan alat Bengkok, Stetoscope, Lampu senter, Kapas pada tempatnya

dan Lampu penghangat.

Penjelasan : Bidan sudah mempersiapkan alat seperti bengkok, stetoscope,

lampu senter, kapas, dan lampu penghangat. Tujuannya adalah untuk

memastikan bahwa semua peralatan yang diperlukan untuk pemeriksaan dan

perawatan bayi tersedia dan dalam kondisi siap pakai. Hasil pemeriksaan

menunjukkan bahwa semua alat sudah siap digunakan dan berfungsi dengan

baik.

2. Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, keringkan dengan tissu

Penjelasan : Bidan sudah mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, serta

mengeringkannya dengan tisu. Tujuannya adalah untuk mencegah penularan

infeksi dari tangan ke bayi atau sebaliknya. Hasilnya menunjukkan bahwa tangan

bidan bersih dan steril sebelum melakukan kontak dengan bayi.

3. Memakai sarung tangan

Penjelasan : Bidan sudah memakai sarung tangan. Tujuannya adalah untuk

mencegah penularan infeksi dari bidan ke bayi atau sebaliknya. Hasilnya

menunjukkan bahwa bidan menggunakan sarung tangan sebagai langkah

perlindungan tambahan.

4. Menjaga suhu tubuh bayi dan lingkungan dalam keadaan hangat

Penjelasan : Bidan sudah menjaga suhu tubuh bayi dan lingkungan dalam

keadaan hangat. Tujuannya adalah untuk mencegah bayi dari hipotermia dan

menjaga kenyamanannya selama pemeriksaan. Hasilnya menunjukkan bahwa

suhu tubuh bayi stabil dan lingkungan pemeriksaan sesuai dengan kebutuhan

bayi.

5. Meletakkan bayi pada tempat yang rata/ tempat tidur

Penjelasan : Bidan sudah meletakkan bayi pada tempat yang rata atau tempat

tidur. Tujuannya adalah untuk memberikan kenyamanan dan keamanan pada

15
bayi selama pemeriksaan. Hasilnya menunjukkan bahwa bayi diletakkan dengan

nyaman dan aman.

6. Melakukan pemeriksaan tanda-tanda vital (suhu, nadi, respirasi)

Penjelasan : Bidan sudah melakukan pemeriksaan tanda-tanda vital seperti suhu,

nadi, dan respirasi. Tujuannya adalah untuk mengevaluasi kondisi kesehatan bayi

secara keseluruhan. Hasilnya menunjukkan bahwa tanda-tanda vital bayi dalam

rentang normal yaitu suhu : 36,5oC, Nadi : 140 bpm, dan Respirasi : 50x/menit.

7. Melakukan pemeriksaan kepala (bentuk dan kelainan)

Penjelasan : Bidan sudah melakukan pemeriksaan kepala bayi, termasuk bentuk

dan kelainan yang mungkin ada. Tujuannya adalah untuk mengevaluasi

perkembangan fisik bayi dan mendeteksi adanya kelainan yang perlu perhatian

medis lebih lanjut. Hasilnya menunjukkan bahwa kepala bayi dalam bentuk

normal tanpa kelainan yang mencolok.

8. Melakukan pemeriksaan telinga (hubungan letak dengan mata dan telinga)

Penjelasan : Bidan sudah melakukan pemeriksaan telinga untuk mengevaluasi

kondisi telinga bayi. Tujuannya adalah untuk memeriksa adanya infeksi, cedera,

atau kelainan lainnya yang mungkin ada. Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa

telinga bayi dalam kondisi normal.

9. Melakukan pemeriksaan mata (tanda infeksi, kemerahan, simetris atau tidak)

Penjelasan : Bidan sudah melakukan pemeriksaan mata untuk menilai kesehatan

dan kondisi mata bayi. Tujuannya adalah untuk mendeteksi tanda-tanda infeksi,

kemerahan, serta untuk memeriksa apakah mata bayi simetris atau tidak. Hasil

pemeriksaan menunjukkan bahwa mata bayi tampak normal tanpa tanda-tanda

infeksi atau ketidaksimetrisan yang signifikan.

10. Melakukan pemeriksaan hidung (simetris, ada kelainan atau tidak)

Penjelasan : Bidan sudah melakukan pemeriksaan hidung untuk mengevaluasi

kondisi hidung bayi. Tujuannya adalah untuk memeriksa apakah hidung bayi

16
simetris dan apakah ada kelainan yang mencolok. Hasil pemeriksaan

menunjukkan bahwa hidung bayi tampak normal tanpa kelainan yang signifikan.

11. Melakukan pemeriksaan mulut (palatum dan bentuk)

Penjelasan : Bidan sudah melakukan pemeriksaan mulut untuk menilai

kesehatan mulut bayi. Tujuannya adalah untuk memeriksa palatum dan bentuk

mulut secara umum. Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa mulut bayi dalam

kondisi normal.

12. Mengukur lingkar kepala, dilakukan dari dahi melingkari kepala kembali ke dahi

lagi

Penjelasan : Bidan sudah mengukur lingkar kepala bayi, dilakukan dari dahi

melingkari kepala kembali ke dahi lagi. Tujuannya adalah untuk memantau

pertumbuhan kepala bayi serta menilai perkembangan neurologisnya. Hasil

pengukuran menunjukkan lingkar kepala sebesar 34 cm sesuai dengan standar

pertumbuhan normal.

13. Melakukan pemeriksaan leher (normal/ tidak)

Penjelasan : Bidan sudah melakukan pemeriksaan leher untuk mengevaluasi

keadaan leher bayi. Tujuannya adalah untuk memeriksa apakah leher bayi dalam

keadaan normal atau tidak. Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa leher bayi

dalam kondisi normal.

14. Melakukan pemeriksaan dada (bentuk dan pernafasan)

Penjelasan : Bidan sudah melakukan pemeriksaan dada untuk mengevaluasi

bentuk dan pernafasan bayi. Tujuannya adalah untuk memeriksa apakah ada

kelainan pada bentuk dada serta untuk menilai pernafasan bayi. Hasil

pemeriksaan menunjukkan bahwa dada bayi dalam bentuk normal dan

pernafasan teratur.

15. Mengukur lingkar dada

Penjelasan : Bidan sudah mengukur lingkar dada bayi untuk memantau

pertumbuhan dan perkembangan bayi. Tujuannya adalah untuk menilai

17
pertumbuhan tulang rusuk dan organ dalam bayi. Hasil pengukuran menunjukkan

lingkar dada yaitu sebesar 35 cm sesuai dengan standar pertumbuhan normal.

16. Memeriksa bahu, lengan, tangan. Memperhatikan gerakan dan jumlah jari

Penjelasan : Bidan sudah memeriksa bahu, lengan, dan tangan bayi,

memperhatikan gerakan dan jumlah jari. Tujuannya adalah untuk memeriksa

adanya kelainan atau cedera pada bagian tersebut serta menilai perkembangan

motorik bayi. Hasil pemeriksaan menunjukkan gerakan normal dan jumlah jari

sesuai dengan perkembangan bayi.

17. Melakukan pengukuran lingkar lengan atas

Penjelasan : Bidan sudah melakukan pengukuran lingkar lengan atas bayi untuk

mengevaluasi pertumbuhan otot dan jaringan lemak. Tujuannya adalah untuk

memantau pertumbuhan fisik bayi. Hasil pengukuran menunjukkan lingkar

lengan atas sesuai dengan standar pertumbuhan normal.

18. Melakukan pemeriksaan refleks (refleks morro, sucking, grasping, rooting,

babinsky dan tonick neck)

Penjelasan : Bidan sudah melakukan pemeriksaan refleks bayi, termasuk refleks

morro, sucking, grasping, rooting, babinsky, dan tonick neck. Tujuannya adalah

untuk mengevaluasi perkembangan neurologis bayi. Hasil pemeriksaan

menunjukkan bahwa refleks bayi normal dan sesuai dengan perkembangan

usianya.

19. Memeriksa perut, memperhatikan bentuk, benjolan, perdarahan tali pusat

Penjelsan : Bidan sudah memeriksa perut bayi, memperhatikan bentuk,

benjolan, dan perdarahan tali pusat. Tujuannya adalah untuk memeriksa keadaan

organ dalam perut serta menilai keadaan umbilikus. Hasil pemeriksaan

menunjukkan bahwa perut bayi dalam kondisi normal tanpa kelainan yang

mencolok.

18
20. Memeriksa genetalia laki-laki, penis berlubang, skrotum sudah turun atau belum

Memeriksa genetelia perempuan, memperhatikan vagina/ uretra berlubang, labia

mayora dan minora

Penjelasan : Bidan sudah memeriksa genetalia bayi laki-laki dan perempuan.

Tujuannya adalah untuk memastikan perkembangan genetalia sesuai dengan usia

bayi. Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa genetalia bayi sesuai dengan

perkembangan normal, bersih, terdapat labia mayora dan labia minora.

21. Memeriksa tungkai dan kaki, memperhatikan gerakan,jumlah jari dan bentuk

Penjelasan : Bidan sudah memeriksa tungkai dan kaki bayi, memperhatikan

gerakan, jumlah jari, dan bentuknya. Tujuannya adalah untuk mengevaluasi

perkembangan motorik dan struktur anggota gerak bayi. Hasil pemeriksaan

menunjukkan bahwa tungkai dan kaki bayi dalam kondisi normal.

22. Melakukan pemeriksaan punggung (normal atau tidak)

Penjelasan : Bidan sudah melakukan pemeriksaan punggung bayi untuk

mengevaluasi keadaan tulang belakang dan kulit. Tujuannya adalah untuk

memeriksa apakah ada kelainan pada punggung bayi. Hasil pemeriksaan

menunjukkan bahwa punggung bayi dalam kondisi normal.

23. Melakukan pemeriksaan anus (berlubang/ tidak)

Penjelasan : Bidan sudah melakukan pemeriksaan anus bayi untuk memastikan

keberadaan lubang anus. Tujuannya adalah untuk mengevaluasi kelainan pada

bagian tersebut. Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa anus bayi berlubang dan

normal.

24. Memeriksa kulit, memperhatikan verniks, warna kulit, tanda lahir,

pembengkakan dan bercak hitam

Penjelasan : Bidan sudah memeriksa kulit bayi, memperhatikan verniks, warna

kulit, tanda lahir, pembengkakan, dan bercak hitam. Tujuannya adalah untuk

mengevaluasi kesehatan kulit bayi serta mendeteksi adanya kelainan kulit. Hasil

19
pemeriksaan menunjukkan bahwa kulit bayi dalam kondisi normal tanpa kelainan

yang mencolok.

25. Melakukan pengukuran panjang

Penjelasan : Bidan sudah melakukan pengukuran panjang bayi untuk memantau

pertumbuhan bayi. Tujuannya adalah untuk menilai perkembangan fisik bayi.

Hasil pengukuran menunjukkan panjang bayi yaitu sebesar 51 cm sesuai dengan

standar pertumbuhan normal.

26. Melakukan penimbangan BB bayi

Penjelasan : Bidan sudah melakukan penimbangan berat badan bayi untuk

memantau pertumbuhan dan perkembangan bayi. Tujuannya adalah untuk

menilai kesehatan dan nutrisi bayi. Hasil penimbangan menunjukkan berat badan

bayi sebesar 3.600 gram sesuai dengan standar pertumbuhan normal.

27. Merapikan bayi

Penjelasan : Bidan sudah merapikan bayi setelah pemeriksaan untuk

kenyamanan dan kebersihan bayi. Tujuannya adalah untuk memastikan bayi

dalam keadaan nyaman dan bersih.

28. Membereskan alat

Penjelasan : Bidan sudah membereskan alat setelah pemeriksaan untuk menjaga

kebersihan dan keteraturan lingkungan kerja. Tujuannya adalah untuk

menghindari penularan infeksi dan menciptakan lingkungan yang steril.

29. Melakukan pendokumentasian SOAP

Penjelasan : Bidan sudah melakukan pendokumentasian semua tindakan dan

hasil pemeriksaan bayi. Tujuannya adalah untuk menyimpan catatan medis yang

akurat dan memudahkan pemantauan perkembangan bayi serta memberikan

informasi yang penting bagi perawatan selanjutnya.

20
BAB IV

PEMBAHASAN

4.1 Data Subjective

Data subyektif mencakup informasi yang diberikan oleh subjek, dalam hal ini oleh

orang tua bayi. C menyebutkan bahwa bayinya, yang berusia 7 hari, lahir pada tanggal

01 Januari 2024 dengan jenis kelamin perempuan di TPMB Bratatin, Str, Keb. Mereka

datang ke klinik untuk kontrol kunjungan ulang 7 hari pasca bersalin pada tanggal 30

Januari 2024 pukul 11.00 WIB.

4.2. Data Objectif

Data objektif mencakup hasil pemeriksaan fisik dan temuan-temuan yang dapat

diukur secara langsung. Bayi, yang lahir pada pukul 22.29 WIB pada tanggal 01

Januari 2024, dalam kondisi umum yang baik dengan kesadaran composmentis. Dia

adalah bayi pertama dari ibunya, dengan usia gestasi 38 minggu. Berat badannya saat

lahir adalah 2900 gram dengan panjang badan 47 cm, lingkar kepala 34 cm, lingkar

dada 35 cm, dan lingkar lengan 34 cm.

4.3 Analisis

Bayi C usia berusia 7 hari dan dalam kondisi sehat berdasarkan pemeriksaan fisik.

Tidak ada masalah yang diidentifikasi. Bayi Cusia membutuhkan pemeriksaan fisik

rutin untuk memastikan perkembangannya berlangsung normal.

21
4.4 Planning

Berdasarkan data yang ada, berikut adalah rencana perawatan yang

direkomendasikan:

1. Bidan akan mempersiapkan semua alat yang diperlukan seperti bengkok,

stetoscope, lampu senter, kapas, dan lampu penghangat untuk pemeriksaan bayi.

2. Bidan akan mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir serta

mengeringkannya dengan tisu untuk mencegah penularan infeksi.

3. Bidan akan memakai sarung tangan sebagai langkah perlindungan tambahan.

4. Bidan akan menjaga suhu tubuh bayi dan lingkungan pemeriksaan dalam

keadaan hangat untuk mencegah hipotermia.

5. Bidan akan meletakkan bayi pada tempat yang rata atau tempat tidur untuk

memberikan kenyamanan dan keamanan selama pemeriksaan.

6. Bidan akan melakukan pemeriksaan tanda-tanda vital seperti suhu, nadi, dan

respirasi untuk mengevaluasi kondisi kesehatan bayi secara keseluruhan.

7. Bidan akan melakukan pemeriksaan kepala bayi untuk menilai bentuk dan

kelainan yang mungkin ada.

8. Bidan akan melakukan pemeriksaan telinga, mata, hidung, mulut, leher, dada,

bahu, lengan, tangan, genetalia, tungkai, kaki, punggung, dan anus bayi untuk

mengevaluasi perkembangan fisik dan mendeteksi kelainan.

9. Bidan akan merapikan bayi setelah pemeriksaan untuk kenyamanan dan

kebersihan bayi.

10. Bidan akan membereskan alat setelah pemeriksaan untuk menjaga kebersihan

lingkungan kerja.

11. Bidan akan melakukan pendokumentasian semua tindakan dan hasil pemeriksaan

bayi untuk menyimpan catatan medis yang akurat.

22
BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Bayi C usia, yang berusia 7 hari, lahir dengan kondisi sehat dan tidak

mengalami masalah fisik yang signifikan. Pemeriksaan subjektif dan objektif

menunjukkan bahwa bayi Cusia dalam kondisi baik dan tidak mengalami kelainan

yang mencolok. Pemeriksaan yang dilakukan oleh bidan meliputi berbagai aspek fisik

bayi, mulai dari kepala hingga ujung kaki, serta fungsi-fungsi vital seperti suhu tubuh,

nadi, dan pernafasan, semuanya dalam rentang normal.

Langkah-langkah pencegahan infeksi seperti mencuci tangan, menggunakan

sarung tangan, dan merapikan bayi telah dilakukan dengan baik oleh bidan. Selain itu,

semua alat yang digunakan untuk pemeriksaan dipersiapkan dengan baik dan steril.

Dari hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa bayi Cusia dalam kondisi sehat

dan membutuhkan perawatan rutin yang meliputi pemantauan perkembangan fisik,

tanda-tanda vital, serta kebersihan dan kenyamanan bayi. Pendokumentasian semua

hasil pemeriksaan sangat penting untuk menyediakan catatan medis yang akurat dan

memudahkan pemantauan perkembangan bayi untuk perawatan selanjutnya.

5.2. Saran

23
Saran untuk perawatan bayi C usia adalah untuk terus melakukan kunjungan rutin

ke klinik untuk pemantauan perkembangan fisik dan kesehatannya. Penting juga untuk

memastikan lingkungan tempat tinggal bayi selalu bersih dan hangat, serta

memberikan asupan gizi yang seimbang sesuai dengan usianya. Selain itu, orang tua

atau pengasuh juga perlu memperhatikan kebersihan diri mereka sendiri, terutama

dalam hal mencuci tangan sebelum menangani bayi, guna menghindari risiko

penularan infeksi.

DAFTAR PUSTAKA

Nababan, F., & Mayasari, E. (2024). ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU

LAHIR DI PMB N . Plenary Health : Jurnal Kesehatan Paripurna, 1(1), 18–23.

JNPK-KR. (2017). Asuhan Persalinan Normal dan Bayi Baru Lahir. Yogyakarta: EGC.

Menteri Kesehatan Republik Indonesia. (2014). PMK No. 53 ttg Pelayanan Kesehatan

Neonatal Esensial (10). Jakarta.

Notoadmodjo. (2010). metodologi penelitian kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

PerMenkes RI No. 1464/MenKes/2010. Tentang izin dan Penyelenggaran Praktik dan

Kewenangan Bidan.

Prawiroharjo. (2010). Ilmu kebidanan. Yogyakarta: Yayasan Sarwono Prawiroharjo.

Saifudin. (2009). Buku Ajar Asuhan Kebidanan Neonatus, Bayi / Balita dan Anak

Prasekolah untuk Para Bidan. Yogyakarta: Grup Penerbitan CV Budi Utama.

24

You might also like