You are on page 1of 7

“KOSALA” JIK. Vol. 4 No.

1 Maret 2016

HUBUNGAN ANTARA MEKANISME KOPING TERHADAP STRES


DENG AN KEJ ADIAN HIPERT ENSI PADA WARG A
DI DESA NGELOM SROYO JATEN KARANGANYAR

Dinar Ariasti1, Thia Nur Pawitri 2

Abstract

Background: Based on preliminary observations of researchers in Ngelom Sroyo


Jaten Karanganyar village, some people who have a disease due to hypertension
or problem-solving coping mechanism against stress effectively so that stress is
increasing and causing hypertension.
The purpose of this study was to determine the relationship between coping
mechanisms against stress with hypertension in residents in the village Ngelom
Sroyo Jaten Karanganyar.
The subjects were residents of the village of Karanganyar Jaten Ngelom Sroyo
totaling 40 residents. Sampling was done by purposive sampling
Methods in this study is analytical research design correlation to determine the
relationship between coping mechanisms against stress with hypertension in
residents in the village Ngelom Sroyo Jaten Karanganyar. The collected data
were then analyzed with the chi square test with p = 0.05.
The results of the study there were 13 respondents to the mechanism of coping
with stress effectively have hypertension, 3 respondents to the mechanism of
coping with stress effectively does not have hypertension, 17 respondents with a
coping mechanism to stress ineffective hypertension and 7 respondents with a
coping mechanism to stress ineffective does not have hypertension, the result
obtained p equal to 0.004 so that the value of P <0.05, which means that Ho
refused and Ha accepted.
The conclusion of this study there is a relationship between coping mechanisms
against stress with hypertension in residents in the village Ngelom Sroyo Jaten
Karanganyar.

Keywords: coping mechanism to stress, hypertension

PENDAHULUAN penyakit kardiovaskuler akibat


Menurut Ana (2007), data WHO hipertensi, menunjukkan tekanan
diseluruh dunia sekitar 972 juta darah <120 mmHg akan
orang atau 26,4% penghuni dunia meningkatkan resiko mortalitas
mengidap tekanan darah tinggi akibat penyakit kardiovaskuler
maupun rendah, angka ini sebanyak 6,1%, sedangkan tekanan
kemungkinan akan meningkat darah 120-139 mmHg meningkatkan
menjadi 29,25% di tahun 2025. Dari resiko hingga 16,3%, 140-159
972 juta pengidap tekanan darah mmHg sebanyak 22,7%.
tinggi atau rendah, 333 juta berada
di negara maju dan 639 sisanya Stres menurut Hans Selye tahun
berada di negara sedang 1950 merupakan respon tubuh yang
berkembang termasuk Indonesia. bersifat tidak spesifik terhadap
Menurut penelitian Misbach (2006), setiap tuntutan atau beban atasnya.
sebagaimana yang dikutip oleh Ana Berdasarkan pengertian tersebut
(2007), dalam melihat faktor resiko dapat dikatakan stres apabila

76
“KOSALA” JIK. Vol. 4 No.1 Maret 2016

seseorang mengalami beban atau misalnya seperti intelegensi, uang,


tugas yang berat tetapi orang keterampilan sosial, keluarga dan
tersebut tidak dapat mengatasi tugas teman yang mendukung,
yang dibebankan itu, maka tubuh ketertarikan fisik, kesehatan dan
akan berespons dengan tidak energi, serta cara berpikir seperti
mampu terhadap tugas tersebut, optimisme. Mekanisme koping
sehingga orang tersebut dapat meliputi perilaku koping psikologis.
mengalami stres. Sebaliknya apabila Perilaku tersebut biasanya
seseorang yang dengan beban berorientasi tugas, melibatkan
tugas yang berat tetapi mampu penggunaan teknik pemecahan
mengatasi beban tersebut dengan masalah langsung untuk beradaptasi
tubuh berespons dengan baik, maka dengan ancaman. Hal tersebut juga
orang itu tidak mengalami stres. meliputi mekanisme pertahanan ego,
yang bertujuan untuk mengatur
Menurut Lazarus (2007), tekanan emosional dan memberikan
sebagaimana yang dikutip oleh perlindungan dari kecemasan dan
Potter dan Perry (2010), Koping stres. Mekanisme pertahanan ego
adalah usaha individu untuk membantu individu beradaptasi
mengatasi stres psikologis. dengan stres secara tidak langsung.
Efektivitas strategi koping tergantung Berdasarkan observasi awal peneliti
pada kebutuhan individu. Usia di Desa Ngelom Sroyo Jaten
individu dan latar belakang budaya Karanganyar, beberapa warga yang
mempengaruhi kebutuhan tersebut. mempunyai penyakit hipertensi
Karena alasan tersebut, tidak ada disebabkan karena mekanisme
strategi koping tunggal bekerja pada koping atau penyelesaian masalah
setiap orang atau untuk setiap stres. terhadap stres yang tidak efektif
Individu yang sama dapat berkoping sehingga stres meningkat dan
secara berbeda dari satu waktu ke menyebabkan hipertensi, terkait
waktu yang lain. Dalam situasi yang masalah tersebut, maka peneliti
penuh tekanan, sebagian besar tertarik melakukan penelitian tentang
individu menggunakan kombinasi hubungan antara mekanisme koping
koping berfokus pada masalah dan terhadap stres dengan kejadian
strategi koping berfokus pada emosi. hipertensi pada warga di Desa
Dengan kata lain, ketika berada Ngelom Sroyo Jaten Karanganyar.
dalam tekanan, seseorang
memperoleh informasi dan TUJUAN PENELITIAN
mengambil tindakan untuk Untuk mengetahui hubungan antara
mengubah situasi, sama baiknya mekanisme koping terhadap stres
dengan mengatur emosi yang terkait dengan hipertensi pada warga di
dengan stres. Pada beberapa kasus, Desa Ngelom Sroyo Jaten
seseorang menghindari pikiran Karanganyar.
tentang situasi atau cara perubahan
cara seseorang berpikir tentang hal DESAIN PENELITIAN
itu, tanpa mengubah situasi aktual Penelitian ini merupakan penelitian
itu sendiri. Dan mengatakan bahwa analitik dengan desain korelasi untuk
tidak hanya tipe stres yang membuat mengetahui hubungan antara
suatu perbedaan tujuan hidup mekanisme koping terhadap stres
individu, kepercayaan mereka sebagai variabel bebas (independent
tentang diri mereka dan dunia, dan variable) dan dengan kejadian
sumber daya personal juga turut hipertensi sebagai variabel terikat
menentukan bagaimana mereka (dependent variable).
berkoping dengan stres. Sumber
daya personal yang dimaksud

77
“KOSALA” JIK. Vol. 4 No.1 Maret 2016

POPULASI, SAMPEL DAN TEKNIK Pada penelitian yang berjudul


SAMPLING hubungan antara mekanisme koping
Populasi merupakan seluruh subjek terhadap stres dengan hipertensi
atau objek dengan karakteristik pada warga di Desa Ngelom Sroyo
tertentu yang akan diteliti. Bukan Jaten Karanganyar peneliti
hanya objek atau subjek yang menggunakan Alat penelitian atau
dipelajari saja tetapi seluruh instrumen penelitian yang digunakan
karakteristik atau sifat yang dimiliki dalam penelitian adalah
subjek atau objek tersebut (Hidayat, menggunakan lembar observasi dan
2008). Populasi pada penelitian ini lembar kuesioner.
adalah seluruh warga Desa Ngelom
Sroyo Jaten Karanganyar. Populasi Pengumpulan data merupakan
pada penelitian ini adalah warga kegiatan penelitian untuk
Desa Ngelom Sroyo Jaten mengumpulkan data. Sebelum
Karanganyar yang berjumlah 40 melakukan pengumpulan data, perlu
warga. dilihat alat ukur pengumpulan data
agar dapat memperkuat hasil
Sampel merupakan bagian dari penelitian. Alat ukur pengumpulan
populasi yang akan diteliti atau data tersebut antara lain dapat
sebagian jumlah karakteristik yang berupa spigmomanometer,
dimiliki oleh populasi. (Hidayat, observasi, wawancara, atau
2008) Pengambilan sampel gabungan ketiganya. (Hidayat, 2008)
dilakukan apabila jumlah populasi Dalam mengumpulkan data peneliti
sangat besar, keterbatasan waktu, menggunakan metode case control
keterbatasan dana dan penelitian study dengan menggunakan lembar
terhadap seluruh populasi sudah kuesioner dan observasi. Penelitian
jenuh (data sama). Karena jumlah case control merupakan rancangan
populasi yang tidak terlalu besar penelitian dengan melihat ke
maka penulis mengambil sampel belakang, yaitu data digali dari
dari semua populasi yaitu sebanyak dampak atau akibat yang terjadi
20 warga yang mempunyai riwayat .(Hidayat, 2009)
hipertensi dan 20 warga yang tidak
mengalami hipertensi. HASIL PENELITIAN
Penelitian dilakukan di Desa Ngelom
Teknik sampling merupakan suatu Sroyo Jaten Karanganyar mulai
proses seleksi sampel yang bulan Januari 2016 sampai dengan
digunakan dalam penelitian dari bulan Februari 2016 dengan jumlah
populasi yang ada, sehingga jumlah responden sebanyak 40 orang. Dari
sampel akan mewakili keseluruhan 40 responden dibagi menjadi 2
populasi yang ada. Dalam penelitian kelompok 20 orang dengan
ini, peneliti mengambil sampel warga hipertensi dengan menanyakan
yang hipertensi maupun tidak tentang riwayat hipertensi pada
hipertensi untuk diamati mekanisme responden dan melakukan
koping terhadap stres yang pengukuran tekanan darah dan 20
dilakukan, teknik sampling yang orang tidak mengalami hipertensi.
peneliti gunakan adalah purposive Di bawah ini akan dipaparkan hasil
sampling adalah teknik pengambilan penelitian tentang hubungan antara
sampel dengan pertimbangan mekanisme koping terhadap stres
tertentu, yakni sumber data dengan hipertensi pada warga di
dianggap paling tahu tentang apa Desa Ngelom Sroyo Jaten
yang diharapkan. (Sugiyono, 2008) Karanganyar.

78
“KOSALA” JIK. Vol. 4 No.1 Maret 2016

Tabel 1 (0.05) diperoleh p sebesar 0.004


Distribusi Frekuensi Mekanisme sehingga nilai p < 0.05, yang berarti
Koping Terhadap Stres Di Desa Ho ditolak dan Ha diterima, sehingga
Ngelom Sroyo Jaten Karanganyar dapat ditarik kesimpulan bahwa ada
Mekanisme koping hubungan antara mekanisme koping
f %
terhadap stres terhadap stres dengan kejadian
Efektif 24 60 hipertensi pada warga di Desa
Tidak efektif 16 40 Ngelom Sroyo Jaten Karanganyar.
Jumlah 40 100
PEMBAHASAN
Dari tabel di atas ditemukan ada 24 1. Mekanisme koping terhadap stres
responden (60%) menggunakan Dari hasil tabel 1 dapat dicermati
mekanisme koping terhadap stres bahwa presentase pada kategori
yang efektif dan 16 responden (40%) mekanisme koping yang
menggunakan mekanisme koping digunakan paling banyak oleh
terhadap stres yang tidak efektif. responden di Desa Ngelom Jaten
Dapat dicermati bahwa warga di Karanganyar adalah mekanisme
Desa Ngelom Sroyo Jaten koping yang efektif yaitu yaitu 24
Karanganyar sebagian besar responden (60%) dan 16
menggunakan mekanisme koping responden (40%) lainnya
yang efektif saat menghadapi menggunakan koping tidak
masalah dengan mendekatkan diri efektif. Dari wawancara dengan
pada Tuhan, menyelesaikan responden yang menggunakan
masalah yang dihadapi dan koping yang efektif, mereka
menganggap masalah sebagai mengatakan bahwa saat
sesuatu yang wajar. mengalami masalah atau dalam
kondisi stres tindakan yang
Tabel 2 dilakukan adalah mendekatkan
Distribusi Frekuensi Kejadian diri pada Tuhan dengan berdoa
Hipertensi di Desa Ngelom Sroyo dan beribadah, meminta bantuan
Jaten Karanganyar keluarga atau teman,
Kejadian menyelesaikan masalah hingga
f % tuntas dan menganggap adanya
Hipertensi
Ya 20 50 masalah sebagai sesuatu yang
Tidak 20 50 wajar. Menurut Lazarus dan
Jumlah 40 100 Flokman (1984), sebagaimana
Dari tabel diatas ditemukan 20 yang dikutip oleh Nasir dan
responden (50%) mengalami Muhith (2011), menyatakan
hipertensi dengan menanyakan koping yang efektif adalah koping
riwayat dan dari hasil pengukuran yang membantu seseorang untuk
tekanan darah dan 20 responden mentoleransi dan menerima
(50%) tidak mengalami hipertensi situasi menekan, serta tidak
berdasarkan riwayat dan merisaukan tekanan yang dapat
pengukuran tekanan darah. dikuasainya. Koping dilakukan
dengan efektif, maka strategi
Dari hasil penelitian hubungan koping perlu mengacu pada lima
antara mekanisme koping terhadap fungsi tugas koping yang dikenal
stres dengan kejadian hipertensi dengan istilah coping task, yaitu
pada warga di Desa Ngelom Sroyo sebagai berikut:
Jaten Karanganyar diperoleh hasil a. Mengurangi kondisi lingkungan
uji dengan Chi-Square program yang berbahaya dan
SPSS versi 18.0 dengan α = 5% meningkatkan prospek untuk
memperbaikinya.

79
“KOSALA” JIK. Vol. 4 No.1 Maret 2016

b. Menoleransi atau 2. Kejadian Hipertensi


menyesuaikan diri dengan Hasil pengamatan kejadian
kenyataan yang negatif. hipertensi di desa Ngelom Sroyo
c. Mempertahankan gambaran Jaten Karanganyar seperti yang
diri yang positif. tercantum dalam tabel 2 terdapat
d. Mempertahankan 20 responden (50%) menderita
keseimbangan emosional. hipertensi dari hasil pengkajian
e. Melanjutkan kepuasan riwayat penyakit serta
terhadap hubungannya pemeriksaan tekanan darah dan
dengan orang lain. 20 responden (50%) tidak
mengalami hipertensi. Penderita
Dari wawancara dengan hipertensi di desa Ngelom Sroyo
responden yang menggunakan Jaten Karanganyar tidak hanya
mekanisme koping terhadap stres pada warga lanjut usia tetapi
tidak efektif seperti marah, pada warga yang berusia
merokok, menggunakan obat, produktif. Dilihat dari karakteristik
menghindar dan menarik diri dari umur terdapat 7 responden yang
lingkungan, mereka mengatakan menderita hipertensi berumur 30-
ingin mencoba menghindari 39 tahun atau pada usia produktif
masalah dan meluapkan emosi hal ini dimungkinkan karena
agar lebih merasa lega. Tetapi pengaruh tekanan atau stres dan
menurut mereka dengan tindakan pola makan yang tidak tepat.
ini ternyata tidak menyelesaikan Menurut Kozier, et al. (2011),
masalah. faktor-faktor yang berkaitan
dengan hipertensi antara lain
Menurut Lazarus dan Flokman penebalan dinding arteri, yang
(1984), sebagaimana yang dikutip mengurangi ukuran lumen arteri,
oleh Nasir dan Muhith (2011), dan penurunan elastisitas arteri
Individu dari semua usia serta faktor gaya hidup seperti
mengalami stres dan mencoba merokok, obesitas, konsumsi
untuk mengatasinya. Ketegangan alkohol yang berlebihan, kurang
fisik dan emosional yang berolahraga, peningkatan kadar
menyertai stres menimbulkan kolesterol darah, dan stres yang
ketidaknyamanan. Hal ini berkepanjangan.
membuat seseorang menjadi
termotivasi untuk melakukan 3. Hubungan Antara Mekanisme
sesuatu demi mengurangi stres. Koping terhadap stres dengan
Walaupun usaha koping dapat Kejadian Hipertensi di desa
diarahkan untuk memperbaiki Ngelom Sroyo Jaten Karanganyar
atau menguasai suatu masalah,
hal ini juga dapat membantu Penelitian hubungan antara
seseorang untuk mengubah mekanisme koping terhadap stres
persepsinya atas dengan kejadian Hipertensi di
ketidaksesuaian, mentolerir atau Desa Ngelom Sroyo Jaten
menerima bahaya, juga Karanganyar diperoleh hasil uji
melepaskan diri atau menghindari dengan Chi-Square program
situasi stres. Koping yang SPSS versi 18.0 dengan α = 5%
dilakukan individu terkadang tidak (0.05) diperoleh p sebesar 0.004
menyelesaikan masalah tapi sehingga nilai p < 0.05, yang
merupakan upaya untuk berarti Ho ditolak dan Ha diterima,
penetraman hati. sehingga dapat ditarik kesimpulan
bahwa ada hubungan antara

80
“KOSALA” JIK. Vol. 4 No.1 Maret 2016

mekanisme koping terhadap stres (arousal) stres seperti


dengan kejadian Hipertensi. menurunnya tekanan darah,
detak jantung, detak nadi, dan
Ansietas, takut, nyeri dan stres sistem pernapasan. Hal tersebut
emosi dapat mengakibatkan sesuai dengan penelitian yang
stimulasi simpatik yang dapat dilakukan oleh Nawangsari dan
meningkatkan tekanan darah, Fitria (2012) dengan hasil
curah jantung dan tahanan penelitian ada hubungan antara
frekuensi perifer. Stres yang mekanisme koping dengan
berkepanjangan dapat kekambuhan hipertensi.
meningkatkan tekanan darah oleh Mekanisme koping yang baik
karena itu diharapkan seseorang akan menurunkan frekuensi
dapat hidup dengan lebih rileks kekambuhan hipertensi di bagian
dan mampu menggunakan cara- rawat inap Puskesmas
cara mekanisme koping yang Gondangrejo Kabupaten
efektif untuk menurunkan stres Karanganyar.
tersebut. Menurut Hawari (2006),
sebagaimana yang dikutip oleh KESIMPULAN
Kozier, et al. (2011), Penggunaan Dari hasil penelitian hubungan
koping yang berfokus pada emosi antara mekanisme koping terhadap
dengan cara pengaturan respon stres dengan kejadian Hipertensi di
emosional dari stres melalui Desa Ngelom Sroyo Jaten
perilaku individu seperti cara Karanganyar diperoleh hasil uji
meniadakan fakta-fakta yang dengan Chi-Square program SPSS
tidak menyenangkan, kontrol diri, versi 18.0 dengan α = 5% (0.05)
membuat jarak, penilaian secara diperoleh p sebesar 0.004 sehingga
positif, menerima tanggung nilai p < 0.05, yang berarti Ho ditolak
jawab, lari dari kenyataan dan Ha diterima, sehingga dapat
(menghindari). Sedangkan ditarik kesimpulan bahwa ada
strategi koping berfokus pada hubungan antara antara mekanisme
masalah dengan mempelajari koping terhadap stres dengan
cara-cara atau ketrampilan yang kejadian Hipertensi.
dapat menyelesaikan masalah
seperti merencanakan problem SARAN
solving dan meningkatkan 1. Bagi Dinas Kesehatan atau
dukungan sosial, teknik lain Puskesmas
dalam mengatasi stres adalah Dari hasil penelitian didapatkan
relaksasi, restrukturisasi kognitif, hasil ada hubungan antara
meditasi, terapi multi model dan mekanisme koping dengan
lain-lain. hipertensi. Diharapkan Dinas
Kesehatan atau Puskesmas
Seseorang yang mengalami stres dapat memberikan penyuluhan
atau ketegangan dalam tentang penggunaan
menghadapi masalah sehari-hari mekanisme koping yang efektif
memerlukan kemampuan pribadi untuk mengatasi stres sehingga
dan dukungan dari lingkungan dapat menurunkan tekanan
agar dapat mengurangi stres. darah.
Menurut Taylor (1991), 2. Bagi Responden
sebagaimana yang dikutip oleh Diharapkan responden dapat
Nasir dan Muhith (2011), koping meningkatkan pengetahuan
dinyatakan berhasil bila koping tentang pencegahan stres
yang dilakukan dapat mengurangi dengan menggunakan
indikator dan membangkitkan mekanisme koping yang efektif

81
“KOSALA” JIK. Vol. 4 No.1 Maret 2016

supaya dapat mengurangi Riwidikdo, Handoko. 2007. Statistik


resiko penyakit akibat stres. Untuk Penelitian Kesehatan
3. Bagi Peneliti Selanjutnya dengan Aplikasi Program R
Diharapkan peneliti selanjutnya dan SPSS. Pustaka Rihama,
dapat melakukan penelitian Yogyakarta.
yang berkaitan dengan
mekanisme koping terhadap Syaifuddin. 2006. Anatomi Fisiologi
stres dan hipertensi dilihat dari untuk Mahasiswa
faktor-faktor yang lain. Keperawatan. EGC, Jakarta.

Ana, Dian Prawesti. 2007. “Stres


DAFTAR PUSTAKA
pada Penyakit terhadap
Hidayat, A. Aziz Alimul. 2007.
Kejadian Komplikasi Hipertensi
Pengantar Konsep Dasar
pada Pasien Hipertensi”,
Keperawatan. Salemba
Diunduh tanggal 17 Oktober
Medika, Jakarta.
2015.
_____. 2008. Riset Keperawatan Anggara, Prayitno. 2012. “Faktor-
dan Teknik Penulisan Ilmiah. Faktor Yang Berhubungan
Edisi 2. Salemba Medika, Dengan Tekanan Darah Di
Jakarta. Puskesmas Telaga Murni
Cikarang Barat”.
____. 2009. Metode Penelitian URL:http://lp3.thamrin.ac.id/
Keperawatan dan Teknik upload/artikel 4. Vol 5 no
Analisa Data. Salemba 1_feby.pdf. Diunduh tanggal
Medika, Jakarta. 16 Oktober 2015.

Kozier, Barbara, et al. 2011. Buku Nawangsari, Sisca Widhia dan


Ajar Fundamental Cemy Nur Fitria. 2012.
Keperawatan Konsep, Proses “Kekambuhan Hipertensi di
dan Praktek Edisi VII. Alih bagian rawat inap Puskesmas
bahasa Pamilih Eko Karyuni, Kecamatan Gondangrejo
et al. EGC, Jakarta. Kabupaten Karanganyar”.
URL:http//.ejurnal.com/2015/05
Nasir, Abdul. Muhith Abdul. 2011. /kekambuhan-hipertensi-di-
Dasar-dasar Keperawatan bagian-rawat.html?m=1”.
Jiwa. Salemba Medika, Diunduh tanggal 4 Desember
Jakarta. 2015.

Potter, Patricia dan Anne G. Perry.


2010. Buku Ajar Fundamental ¹ Dosen AKPER Panti Kosala
Keperawatan. Salemba Surakarta
Medika, Jakarta. ² Mahasiswa AKPER Panti Kosala
Surakarta

82

You might also like