Professional Documents
Culture Documents
Relationship Between A History of Pregnancy Anemia and The Incidence of Stunting in Toddlers
Relationship Between A History of Pregnancy Anemia and The Incidence of Stunting in Toddlers
Relationship Between a History of Pregnancy Anemia and The Incidence of Stunting in Toddlers
*Email: putripasalina@gmail.com
Abstract
The prevalence of stunting at children in Indonesia at age 24-59 months is 43% and in children aged 12-23
months it is 41.2%. Stunting prevalence in West Sumatra is also quite high (25.6%). The prevalence of stunted
toddlers in Padang City in 2021 is 22.6%. Stunting carries the risk of low intellectual abilities and growth
disorders. The aim of this study was to determine the relationship between a history of anemia during
pregnancy and the incidence of stunting in toddlers aged 24-59 months. This research is descriptive analytical
with a case control design. This research was conducted in the working area of the Air Dingin Health Center,
Padang City, from January to March 2022. The population was 1356 people, and the sample size was 50
toddlers (25 controls and 25 cases). Sampling was taken using the consecutive sample technique. Data analysis
was carried out bivariately with the chi-square test. The results of this study show that there is a relationship
between a history of anemia during pregnancy and the incidence of stunting (p=0.000). The conclusion of this
study is that there is a relationship between a history of anemia during pregnancy and the incidence of stunting.
Abstrak
Prevalensi stunting di Indonesia pada anak usia 24-59 bulan sebesar 43% dan pada usia 12-23 bulan sebesar
41,2%. Stunting di Sumatera Barat juga cukup tinggi yaitu sebesar 25,6%. Prevalensi balita stunting di kota
Padang tahun 2021 sebesar 22,6%). Stunting memiliki risiko rendahnya kemampuan intelektual dan gangguan
pertumbuhan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan riwayat anemia kehamilan dengan kejadian
stunting pada balita usia 24-59 bulan. Jenis dan Desain Penelitian ini adalah deskriptif analitik dengan desain
case control. Penelitian ini dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Air Dingin Kota Padang pada bulan Januari
sampai dengan Maret 2022.Populasi sebanyak 1356 orang dan jumlah sampel sebanyak 50 balita (25 kontrol
dan 25 kasus). Pengambilan Sampel dengan cara menggunakan teknik consecutive sample. Analisis bivariat
menggunakan uji chi- square. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan riwayat anemia
kehamilan dengan kejadian stunting (p=0,000). Dapat disimpulkan ada hubungan riwayat anemia pada
kehamilan dengan kejadian stunting.
Jurnal Kesehatan, vol 12, no.2, Edisi Desember 2023, pISSN: 2301-783X, eISSN: 2721-8007
268
Putri Engla Pasalina, Hafiza Fil Ihsan, Hendri Devita
Hubungan Riwayat Anemia Kehamilan dengan Kejadian Stunting pada Balita
asupan gizi terutama pada 1000 hari pertama Kondisi anemia, mengakibatkan gangguan
kehidupan. Anak stunting memiliki sistem pertumbuhan janin dan meningkatkan resiko
imunitas yang rendah dan berisiko mengalami stunting, (Setiyaningsih et al., 2023). Hal
penyakit degeneratif. Efek jangka panjang dari tersebut sejalan dengan penelitian Hastuty (2020)
stunting tentunya dapat menurunkan bahwa terdapat korelasi antara anemia
kemampuan dan kapasitas kerja (Meikawati et kehamilan dengan kejadian stunting pada balita
al., 2021). (Hastuty, 2020; Setiyaningsih et al., 2023).
Secara global, terdapat 149 balita dengan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
stunting dan diperkirakan negara berkembang hubungan riwayat anemia kehamilan dengan
memiliki 26% anak stunting. Sementara itu, kejadian stunting pada balita usia 24-59 bulan di
WHO menargetkan penurunan stunting sebesar Wilayah Kerja Puskesmas Air Dingin Kota
40% dari jumlah balita stunting pada tahun 2025. Padang tahun 2022.
Indonesia berada peringkat kelima dengan
prevalensi stunting terbesar. Efek jangka panjang METODE
dari stunting akan mengganggu pertumbuhan Penelitian ini berjenis kuantitatif dan bersifat
ekonomi, dan meningkatkan kemiskinan. dengan deskriptif analitik dengan desain case control.
Prevalensi stunting pada baduta di Indonesia Lokasi penelitian berada di wilayah kerja
sebesar 25,6 % tahun 2021, sehingga stunting Puskesmas Air Dingin Kota Padang. Populasi
termasuk ke dalam masalah gizi utama di penelitian ini ialah seluruh balita usia 24-59
Indonesia. Dibandingkan dengan gizi buruk dan bulan dengan jumlah sampel sebanyak 50 orang
masalah berat badan, prevalensi stunting lebih balita yang terdiri dari 25 kelompok kasus dan 25
tinggi (Kemenkes RI, 2021). kelompok kontrol. Sampel diambil dengan
Balita stunting di Indonesia didominasi oleh teknik consecutive sampling. Riwayat anemia
usia 24-35 bulan ( 43%) dan disusul usia 12-23 didefinisikan jika ibu memiliki kadar Hb <
(41,2%) (Riskesdas, 2018). Begitu juga di 11gr% pada saat hamil. Stunting didefinisikan
Sumatera Barat, 25,6% balita mengalami kondisi kurang gizi kronis yang ditandai dengan
stunting tahun 2020. Angka ini sedikit tubuh pendek (<-2SD) pada anak balita. Data
mengalami penurunan dibandingkan prevalensi dianalisis secara univariat dan bivariat dengan
stunting tahun 2017 sebesar 30,6% (Kemenkes menggunakan uji chi-square.
RI, 2021, Kemenkes, 2018).
Prevalensi stunting di Sumatera Barat HASIL
mencapai 27,67 %. Sumatera Barat berada pada Tabel 1. menunjukkan bahwa berdasarkan
peringkat ketiga, di atas Bengkulu dan Jambi. status pekerjaan, stunting lebih banyak dialami
Seiring dengan Sumatera Barat, Data Dinas oleh balita yang memiliki ibu yang tidak bekerja
Kesehatan Kota Padang menyebutkan kasus (92%) dibandingkan dengan balita yang
stunting di Kota Padang mengalami peningkatan memiliki ibu yang bekerja (20%). Berdasarkan
dari 14,9 % tahun 2018 menjadi 22,6% tahun tingkat pendidikan, menunjukkan stunting lebih
2021. Puskesmas Air Dingin menempati urutan banyak dialami oleh balita yang memiliki ibu
pertama dengan angka stunting tertinggi, yaitu dengan tingkat pendidikan tinggi (68%)
sebesar 13,8%. dibandingkan dengan balita yang memiliki ibu
Stunting disebabkan salah satunya karena dengan tingkat pendidikan rendah (32%).
status gizi ibu saat hamil yang rendah. Berdasarkan usia pertama hamil, stunting lebih
Kebutuhan gizi masa kehamilan lebih besar yang banyak dialami oleh balita yang memiliki ibu
berguna untuk metabolisme ibu dan tumbuh dengan usia pertama hamil yang tidak beresiko
kembang janin, termasuk kebutuhan akan zat (72%) dibandingkan dengan balita yang
besi. Perbaikan masalah kekurangan besi tentu memiliki ibu dengan usia pertama hamil yang
dimulai sejak kehamilan. Status besi saat beresiko (28%).
kehamilan, salah satu penentu pertumbuhan dan Tabel 1.
kesehatan janin (Setiyaningsih et al., 2023). Karakteristik Responden
Jurnal Kesehatan, vol 12, no.2, Edisi Desember 2023, pISSN: 2301-783X, eISSN: 2721-8007
269
Putri Engla Pasalina, Hafiza Fil Ihsan, Hendri Devita
Hubungan Riwayat Anemia Kehamilan dengan Kejadian Stunting pada Balita
Jurnal Kesehatan, vol 12, no.2, Edisi Desember 2023, pISSN: 2301-783X, eISSN: 2721-8007
270
Putri Engla Pasalina, Hafiza Fil Ihsan, Hendri Devita
Hubungan Riwayat Anemia Kehamilan dengan Kejadian Stunting pada Balita
tercukupi dan terjadi anemia, maka bayi akan balita usia 24-59 bulan. Kejadian stunting lebih
terjadi gangguan transport oksigen dan nutrisi banyak terjadi pada balita yang memiliki ibu
janin, sehingga terjadi hambatan pertumbuhan dengan riwayat anemia kehamilan dibandingkan
dan perkembangan intrauterine. Pertumbuhan ibu yang tidak memiliki riwayat anemia
intrauterin yang tidak optimal, menyebabkan kehamilan. Temuan dalam penelitian ini dapat
stunting pada bayi setelah lahir. Anemia yang menjadi referensi dan acuan dalam upaya
terjadi lebih awal (sebelum trimester III) pada promotif dan preventif dini terhadap stunting di
kehamilan, merupakan faktor resiko terjadinya tatanan pelayanan kesehatan, khususnya dengan
stunting pada anak (Yuwanti et al., 2021, mencegah anemia kehamilan.
Angraini et al., 2021).
Anemia kehamilan juga menyebabkan nafsu
makan menurun, sehingga asupan nutrisi ibu juga DAFTAR PUSTAKA
berkurang. Kondisi ini secara otomatis akan Adilah, L. H., Syafiq, A., & Sukoso, S. (2023).
mempengaruhi ketersediaan nutrisi untuk janin. Correlation of Anemia in Pregnant Women
Ketika janin mengalami kekurangan nutrisi, akan with Stunting Incidence: A Review.
terganggunya pertumbuhan janin di dalam Indonesian Journal of Multidisciplinary
kandungan dan meningkatkan terjadinya Science, 2(9), 3155–3169.
stunting. mengalami kekurangan gizi yang https://doi.org/10.55324/ijoms.v2i9.545
berakibat bayi mengalami risiko Angraini, D. I., Ginting, K. P., & Imantika, E.
stunting(Angraini et al., 2021). (2021). The Effect of History of Low Birth
Anemia berat selama kehamilan Weight in Newborns and Maternal Anemia
meningkatkan kemungkinan terjadinya BBLR in Pregnancy on the Risk of Stunting in
dan stunting. Ibu hamil yang mengalami anemia Toddlers Age 0-24 Months in Tanjung
akan mengalami gangguan distribusi oksigen dan Bintang Health Center South Lampung
nutrisi uteroplasenta. Hal ini akan mempengaruhi Regency. Sriwijaya Journal of Medicine,
fungsi plasenta. Penurunan fungsi plasenta 4(2), 85–91.
mengakibatkan terganggunya pertumbuhan dan https://doi.org/10.32539/sjm.v4i2.104
perkembangan janin. Ibu hamil anemia
mempunyai potensi 4 kali lebih besar Dermawan, A., Mahanim, M., & Siregar, N.
menyebabkan anak menjadi stunting daripada (2022). Upaya Percepatan Penurunan
ibu yang tidak menderita anemia selama Stunting Di Kabupaten Asahan. Jurnal
kehamilan (Adilah et al., 2023). Bangun Abdimas, 1(2), 98–104.
Asumsi peneliti, semakin baik ketersediaan https://doi.org/10.56854/ba.v1i2.124
zat besi yang terdapat dalam tubuh ibu selama Hastuty, M. (2020). Hubungan Anemia Ibu
kehamilan maka semakin baik pula keadaan Hamil Dengan Kejadian Stunting Pada
janin. Zat besi merupakan komponen mikro Balita Di UPTD Puskesmas Kampar Tahun
utama untuk pembentukan hemoglobin. 2018. Jurnal Doppler, 4(2), 112–116.
Hemoglobin berfungsi sebagai pengangkut
oksigen ke seluruh tubuh dan mengikat sari Ida B. E. Utama, L. P. H. (2018). Anemia
makanan. Ketidakcukupan sediaan besi, Defisiensi Besi pada Ibu Hamil dan
mengakibatkan metabolisme tubuh janin tidak Stunting. Medical Journal of the Christian
optimal, sehingga terjadi gangguan tumbuh University of Indonesia, XXXIV(September
kembang intrauterin dan meningkatkan resiko 2018).
stunting di masa balita. Kemenkes. (2018). Hasil Utama Riset Kesehata
Dasar (RISKESDAS) Tahun 2018 (pp. 1–
KESIMPULAN 200). https://doi.org/10.1088/1751-
Kesimpulan dari penelitian ini adalah 8113/44/8/085201
terdapat hubungan antara riwayat anemia Kemenkes RI. (2021). buku saku hasil studi
kehamilan dengan dengan kejadian stunting pada status gizi indonesia (SSGI) tingkat
Jurnal Kesehatan, vol 12, no.2, Edisi Desember 2023, pISSN: 2301-783X, eISSN: 2721-8007
271
Putri Engla Pasalina, Hafiza Fil Ihsan, Hendri Devita
Hubungan Riwayat Anemia Kehamilan dengan Kejadian Stunting pada Balita
Jurnal Kesehatan, vol 12, no.2, Edisi Desember 2023, pISSN: 2301-783X, eISSN: 2721-8007