You are on page 1of 5

267

Putri Engla Pasalina, Hafiza Fil Ihsan, Hendri Devita


Hubungan Riwayat Anemia Kehamilan dengan Kejadian Stunting pada Balita

Hubungan Riwayat Anemia Kehamilan dengan Kejadian Stunting pada Balita

Relationship Between a History of Pregnancy Anemia and The Incidence of Stunting in Toddlers

Putri Engla Pasalina1*, Hafiza Fil Ihsan 2,, Hendri Devita 3


1,2,3
Universitas Baiturrahmah

*Email: putripasalina@gmail.com

Abstract
The prevalence of stunting at children in Indonesia at age 24-59 months is 43% and in children aged 12-23
months it is 41.2%. Stunting prevalence in West Sumatra is also quite high (25.6%). The prevalence of stunted
toddlers in Padang City in 2021 is 22.6%. Stunting carries the risk of low intellectual abilities and growth
disorders. The aim of this study was to determine the relationship between a history of anemia during
pregnancy and the incidence of stunting in toddlers aged 24-59 months. This research is descriptive analytical
with a case control design. This research was conducted in the working area of the Air Dingin Health Center,
Padang City, from January to March 2022. The population was 1356 people, and the sample size was 50
toddlers (25 controls and 25 cases). Sampling was taken using the consecutive sample technique. Data analysis
was carried out bivariately with the chi-square test. The results of this study show that there is a relationship
between a history of anemia during pregnancy and the incidence of stunting (p=0.000). The conclusion of this
study is that there is a relationship between a history of anemia during pregnancy and the incidence of stunting.

Keywords: Anemia; Pregnancy; Stunting

Abstrak
Prevalensi stunting di Indonesia pada anak usia 24-59 bulan sebesar 43% dan pada usia 12-23 bulan sebesar
41,2%. Stunting di Sumatera Barat juga cukup tinggi yaitu sebesar 25,6%. Prevalensi balita stunting di kota
Padang tahun 2021 sebesar 22,6%). Stunting memiliki risiko rendahnya kemampuan intelektual dan gangguan
pertumbuhan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan riwayat anemia kehamilan dengan kejadian
stunting pada balita usia 24-59 bulan. Jenis dan Desain Penelitian ini adalah deskriptif analitik dengan desain
case control. Penelitian ini dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Air Dingin Kota Padang pada bulan Januari
sampai dengan Maret 2022.Populasi sebanyak 1356 orang dan jumlah sampel sebanyak 50 balita (25 kontrol
dan 25 kasus). Pengambilan Sampel dengan cara menggunakan teknik consecutive sample. Analisis bivariat
menggunakan uji chi- square. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan riwayat anemia
kehamilan dengan kejadian stunting (p=0,000). Dapat disimpulkan ada hubungan riwayat anemia pada
kehamilan dengan kejadian stunting.

Kata Kunci: Anemia; Kehamilan; Stunting

LATAR BELAKANG stunting mempunyai Intelektual Quotient (IQ)


Pentingnya kualitas Sumber Daya Manusia yang rendah dan memiliki imunitas yang rendah.
(SDM) menjadi isu utama di era globalisasi Tentunya kondisi ini akan mempengaruhi
Kondisi kehamilan sangat berpengaruh terhadap produktivitas di masa depan. Selain berdampak
kualitas SDM, terutama kondisi gizi ibu saat terhadap kecerdasan intelektual, stunting juga
hamil. Stunting yang dialami pada masa balita mengganggu perkembangan psikomotor,
merupakan salah satu penyebab berkurangnya kemampuan motorik, dan integrasi
kualitas SDM di Indonesia. (Warsini et al., 2016) neurosensori.(Dermawan et al., 2022; Lestari et
Stunting adalah kondisi umum defisiensi al., 2019)
gizi, yang berpengaruh terhadap janin saat Stunting merupakan kondisi defisiensi gizi
kehamilan dan bayi setelah lahir. Anak dengan kronis yang disebabkan karena kekurangan

Jurnal Kesehatan, vol 12, no.2, Edisi Desember 2023, pISSN: 2301-783X, eISSN: 2721-8007
268
Putri Engla Pasalina, Hafiza Fil Ihsan, Hendri Devita
Hubungan Riwayat Anemia Kehamilan dengan Kejadian Stunting pada Balita

asupan gizi terutama pada 1000 hari pertama Kondisi anemia, mengakibatkan gangguan
kehidupan. Anak stunting memiliki sistem pertumbuhan janin dan meningkatkan resiko
imunitas yang rendah dan berisiko mengalami stunting, (Setiyaningsih et al., 2023). Hal
penyakit degeneratif. Efek jangka panjang dari tersebut sejalan dengan penelitian Hastuty (2020)
stunting tentunya dapat menurunkan bahwa terdapat korelasi antara anemia
kemampuan dan kapasitas kerja (Meikawati et kehamilan dengan kejadian stunting pada balita
al., 2021). (Hastuty, 2020; Setiyaningsih et al., 2023).
Secara global, terdapat 149 balita dengan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
stunting dan diperkirakan negara berkembang hubungan riwayat anemia kehamilan dengan
memiliki 26% anak stunting. Sementara itu, kejadian stunting pada balita usia 24-59 bulan di
WHO menargetkan penurunan stunting sebesar Wilayah Kerja Puskesmas Air Dingin Kota
40% dari jumlah balita stunting pada tahun 2025. Padang tahun 2022.
Indonesia berada peringkat kelima dengan
prevalensi stunting terbesar. Efek jangka panjang METODE
dari stunting akan mengganggu pertumbuhan Penelitian ini berjenis kuantitatif dan bersifat
ekonomi, dan meningkatkan kemiskinan. dengan deskriptif analitik dengan desain case control.
Prevalensi stunting pada baduta di Indonesia Lokasi penelitian berada di wilayah kerja
sebesar 25,6 % tahun 2021, sehingga stunting Puskesmas Air Dingin Kota Padang. Populasi
termasuk ke dalam masalah gizi utama di penelitian ini ialah seluruh balita usia 24-59
Indonesia. Dibandingkan dengan gizi buruk dan bulan dengan jumlah sampel sebanyak 50 orang
masalah berat badan, prevalensi stunting lebih balita yang terdiri dari 25 kelompok kasus dan 25
tinggi (Kemenkes RI, 2021). kelompok kontrol. Sampel diambil dengan
Balita stunting di Indonesia didominasi oleh teknik consecutive sampling. Riwayat anemia
usia 24-35 bulan ( 43%) dan disusul usia 12-23 didefinisikan jika ibu memiliki kadar Hb <
(41,2%) (Riskesdas, 2018). Begitu juga di 11gr% pada saat hamil. Stunting didefinisikan
Sumatera Barat, 25,6% balita mengalami kondisi kurang gizi kronis yang ditandai dengan
stunting tahun 2020. Angka ini sedikit tubuh pendek (<-2SD) pada anak balita. Data
mengalami penurunan dibandingkan prevalensi dianalisis secara univariat dan bivariat dengan
stunting tahun 2017 sebesar 30,6% (Kemenkes menggunakan uji chi-square.
RI, 2021, Kemenkes, 2018).
Prevalensi stunting di Sumatera Barat HASIL
mencapai 27,67 %. Sumatera Barat berada pada Tabel 1. menunjukkan bahwa berdasarkan
peringkat ketiga, di atas Bengkulu dan Jambi. status pekerjaan, stunting lebih banyak dialami
Seiring dengan Sumatera Barat, Data Dinas oleh balita yang memiliki ibu yang tidak bekerja
Kesehatan Kota Padang menyebutkan kasus (92%) dibandingkan dengan balita yang
stunting di Kota Padang mengalami peningkatan memiliki ibu yang bekerja (20%). Berdasarkan
dari 14,9 % tahun 2018 menjadi 22,6% tahun tingkat pendidikan, menunjukkan stunting lebih
2021. Puskesmas Air Dingin menempati urutan banyak dialami oleh balita yang memiliki ibu
pertama dengan angka stunting tertinggi, yaitu dengan tingkat pendidikan tinggi (68%)
sebesar 13,8%. dibandingkan dengan balita yang memiliki ibu
Stunting disebabkan salah satunya karena dengan tingkat pendidikan rendah (32%).
status gizi ibu saat hamil yang rendah. Berdasarkan usia pertama hamil, stunting lebih
Kebutuhan gizi masa kehamilan lebih besar yang banyak dialami oleh balita yang memiliki ibu
berguna untuk metabolisme ibu dan tumbuh dengan usia pertama hamil yang tidak beresiko
kembang janin, termasuk kebutuhan akan zat (72%) dibandingkan dengan balita yang
besi. Perbaikan masalah kekurangan besi tentu memiliki ibu dengan usia pertama hamil yang
dimulai sejak kehamilan. Status besi saat beresiko (28%).
kehamilan, salah satu penentu pertumbuhan dan Tabel 1.
kesehatan janin (Setiyaningsih et al., 2023). Karakteristik Responden

Jurnal Kesehatan, vol 12, no.2, Edisi Desember 2023, pISSN: 2301-783X, eISSN: 2721-8007
269
Putri Engla Pasalina, Hafiza Fil Ihsan, Hendri Devita
Hubungan Riwayat Anemia Kehamilan dengan Kejadian Stunting pada Balita

Kelompok Kidul juga menemukan terdapat korelasi antara


Karakteristik Tidak Stunting riwayat anemia dalam kehamilan dengan
Stunting
kejadian stunting. Hal serupa juga ditemukan
f % f % N %
Status Pekerjaan oleh Rukmaini (2020) di wilayah kerja
Bekerja 8 32 2 8 10 20 Puskesmas Pademangan Barat I. Menurutnya,
Tidak Bekerja 17 68 23 92 40 80 anemia kehamilan mengakibatkan gangguan
Total 25 100 25 100 50 100 tumbuh kembang janin dan meningkatkan resiko
Tingkat terjadinya BBLR. Bayi yang mengalami BBLR,
Pendidikan
Tinggi 18 72 16 64 34 68 akan beresiko stunting (Thomas et al., 2022).
Rendah 7 28 9 36 16 32 Penelitian yang dilakukan Zainury
Total 25 100 25 100 50 100 menemukan ada korelasi antara anemia pada ibu
Usia Hamil hamil terhadap kejadian stunting p=0,013 dengan
Pertama nilai Odds Ratio 3,25. Anemia yang tidak
Beresiko 6 24 8 32 14 28
Tidak beresiko 19 76 17 68 36 72
terkontrol selama kehamilan berpengaruh
Total 25 100 25 100 50 100 terhadap hasil kehamilan sehingga
menyebabkan stunting . Penelitian
Tabel 2. menunjukkan bahwa kejadian Widyaningrum (2018) di Madiun, juga
stunting lebih banyak terjadi pada balita yang mendapatkan bahwa riwayat anemia
memiliki Ibu dengan riwayat anemia kehamilan berhubungan dengan stunting. Begitu juga
(48%) dibandingkan ibu yang tidak memiliki penelitian Setyaningsih (2023) menemukan
riwayat anemia kehamilan (2%). Berdasarkan uji terdapat hubungan antara kadar Hb ibu dengan
statistik dapat disimpulkan bahwa terdapat kejadian stunting di Puskesmas Ngemplak
hubungan riwayat anemia pada kehamilan (Widyaningrum & Romadhoni, 2018; Zainury et
dengan kejadian stunting (p<0,05). al., n.d.).
Zulaikha (2022) menyimpulkan terdapat
Tabel 2. hubungan anemia kehamilan dengan kejadian
Hubungan Riwayat Anemia Kehamilan stunting pada anak di Indonesia dan luar negeri.
Dengan Kejadian Stunting Kehamilan dengan anemia berpengaruh terhadap
Kelompok metabolisme janin. Hal ini terjadi karena kondisi
Variabel Tidak Stunting kekurangan hemoglobin menyebabkan gangguan
Stunting asupan nutrisi janin sehingga juga terjadi
f % F % N % P gangguan pertumbuhan janin, dan rendahnya
Riwayat
Anemia
berat serta panjang bayi yang dilahirkan
Kehamilan (Zulaikha et al., 2022).
Ya 8 14 24 48 31 62 Stunting disebabkan oleh beberapa faktor
Tidak 17 36 1 2 19 38 0,00 risiko yang mempengaruhi pertumbuhan dan
Total 25 100 25 100 50 100 perkembangan anak selama 1000 HPK. Dengan
demikian, pertumbuhan dan perkembangan janin
sangat bergantung pada kondisi ibu selama
PEMBAHASAN hamil. Hipervolumia fisiologis yang terjadi
Penelitian ini menemukan kejadian stunting selama kehamilan harus diimbangi dengan
lebih banyak terjadi pada balita yang memiliki asupan besi. Jika tidak, maka ibu hamil akan
ibu dengan riwayat anemia kehamilan mengalami anemia. Akibat dari anemia tersebut,
dibandingkan ibu yang tidak memiliki riwayat terjadi penurunan transpor zat besi dan oksigen
anemia kehamilan dan terdapat hubungan ke janin, sehingga terjadi stunting (Ida B. E.
riwayat anemia pada kehamilan dengan kejadian Utama, 2018).
stunting. Ketersediaan besi sistemik selama
Hasil penelitian dilakukan oleh Vitaloka kehamilan sangat mempengaruhi pertumbuhan
(2018) di Puskesmas Gedangsari II Gunung dan perkembangan janin. Ketika besi tidak

Jurnal Kesehatan, vol 12, no.2, Edisi Desember 2023, pISSN: 2301-783X, eISSN: 2721-8007
270
Putri Engla Pasalina, Hafiza Fil Ihsan, Hendri Devita
Hubungan Riwayat Anemia Kehamilan dengan Kejadian Stunting pada Balita

tercukupi dan terjadi anemia, maka bayi akan balita usia 24-59 bulan. Kejadian stunting lebih
terjadi gangguan transport oksigen dan nutrisi banyak terjadi pada balita yang memiliki ibu
janin, sehingga terjadi hambatan pertumbuhan dengan riwayat anemia kehamilan dibandingkan
dan perkembangan intrauterine. Pertumbuhan ibu yang tidak memiliki riwayat anemia
intrauterin yang tidak optimal, menyebabkan kehamilan. Temuan dalam penelitian ini dapat
stunting pada bayi setelah lahir. Anemia yang menjadi referensi dan acuan dalam upaya
terjadi lebih awal (sebelum trimester III) pada promotif dan preventif dini terhadap stunting di
kehamilan, merupakan faktor resiko terjadinya tatanan pelayanan kesehatan, khususnya dengan
stunting pada anak (Yuwanti et al., 2021, mencegah anemia kehamilan.
Angraini et al., 2021).
Anemia kehamilan juga menyebabkan nafsu
makan menurun, sehingga asupan nutrisi ibu juga DAFTAR PUSTAKA
berkurang. Kondisi ini secara otomatis akan Adilah, L. H., Syafiq, A., & Sukoso, S. (2023).
mempengaruhi ketersediaan nutrisi untuk janin. Correlation of Anemia in Pregnant Women
Ketika janin mengalami kekurangan nutrisi, akan with Stunting Incidence: A Review.
terganggunya pertumbuhan janin di dalam Indonesian Journal of Multidisciplinary
kandungan dan meningkatkan terjadinya Science, 2(9), 3155–3169.
stunting. mengalami kekurangan gizi yang https://doi.org/10.55324/ijoms.v2i9.545
berakibat bayi mengalami risiko Angraini, D. I., Ginting, K. P., & Imantika, E.
stunting(Angraini et al., 2021). (2021). The Effect of History of Low Birth
Anemia berat selama kehamilan Weight in Newborns and Maternal Anemia
meningkatkan kemungkinan terjadinya BBLR in Pregnancy on the Risk of Stunting in
dan stunting. Ibu hamil yang mengalami anemia Toddlers Age 0-24 Months in Tanjung
akan mengalami gangguan distribusi oksigen dan Bintang Health Center South Lampung
nutrisi uteroplasenta. Hal ini akan mempengaruhi Regency. Sriwijaya Journal of Medicine,
fungsi plasenta. Penurunan fungsi plasenta 4(2), 85–91.
mengakibatkan terganggunya pertumbuhan dan https://doi.org/10.32539/sjm.v4i2.104
perkembangan janin. Ibu hamil anemia
mempunyai potensi 4 kali lebih besar Dermawan, A., Mahanim, M., & Siregar, N.
menyebabkan anak menjadi stunting daripada (2022). Upaya Percepatan Penurunan
ibu yang tidak menderita anemia selama Stunting Di Kabupaten Asahan. Jurnal
kehamilan (Adilah et al., 2023). Bangun Abdimas, 1(2), 98–104.
Asumsi peneliti, semakin baik ketersediaan https://doi.org/10.56854/ba.v1i2.124
zat besi yang terdapat dalam tubuh ibu selama Hastuty, M. (2020). Hubungan Anemia Ibu
kehamilan maka semakin baik pula keadaan Hamil Dengan Kejadian Stunting Pada
janin. Zat besi merupakan komponen mikro Balita Di UPTD Puskesmas Kampar Tahun
utama untuk pembentukan hemoglobin. 2018. Jurnal Doppler, 4(2), 112–116.
Hemoglobin berfungsi sebagai pengangkut
oksigen ke seluruh tubuh dan mengikat sari Ida B. E. Utama, L. P. H. (2018). Anemia
makanan. Ketidakcukupan sediaan besi, Defisiensi Besi pada Ibu Hamil dan
mengakibatkan metabolisme tubuh janin tidak Stunting. Medical Journal of the Christian
optimal, sehingga terjadi gangguan tumbuh University of Indonesia, XXXIV(September
kembang intrauterin dan meningkatkan resiko 2018).
stunting di masa balita. Kemenkes. (2018). Hasil Utama Riset Kesehata
Dasar (RISKESDAS) Tahun 2018 (pp. 1–
KESIMPULAN 200). https://doi.org/10.1088/1751-
Kesimpulan dari penelitian ini adalah 8113/44/8/085201
terdapat hubungan antara riwayat anemia Kemenkes RI. (2021). buku saku hasil studi
kehamilan dengan dengan kejadian stunting pada status gizi indonesia (SSGI) tingkat
Jurnal Kesehatan, vol 12, no.2, Edisi Desember 2023, pISSN: 2301-783X, eISSN: 2721-8007
271
Putri Engla Pasalina, Hafiza Fil Ihsan, Hendri Devita
Hubungan Riwayat Anemia Kehamilan dengan Kejadian Stunting pada Balita

nasional, provinsi, dan kabupaten/kota stunting pada balita di Desa Ketandan


tahun 2021. 2013–2015. Dagangan Madiun. Medica Majapahit,
10(2), 90–94.
Lestari, P. W., Maryuni, Fayasari, A., & Sari, J.
http://ejournal.stikesmajapahit.ac.id/index.
I. (2019). Survei Faktor Risiko Kejadian
php/MM/article/view/291
Stunting di Kelurahan Tanjung Mekar
Kecamatan Karawang Barat-Kabupaten Yuwanti, Y., Mulyaningrum, F. M., & Susanti,
Karawang. Universitas Binawan. M. M. (2021). Faktor – Faktor Yang
http://repository.binawan.ac.id/808/1/SUR Mempengaruhi Stunting Pada Balita Di
VEI FAKTOR RISIKO STUNTING- Kabupaten Grobogan. Jurnal Keperawatan
WINDA.pdf Dan Kesehatan Masyarakat Cendekia
Utama, 10(1), 74.
Meikawati, W., Rahayu, D. P. K., & Purwanti, I.
https://doi.org/10.31596/jcu.v10i1.704
A. (2021). Berat Badan Lahir Rendah Dan
Anemia Ibu Sebagai Prediktor Stunting Zainury, M. I., Dasuki, M. S., & Basuki, S. W.
Pada Anak Usia 12–24 Bulan Di Wilayah (n.d.). ANEMIA IN PREGNANT WOMEN
Puskesmas Genuk Kota Semarang. Media AND MOTHERS EDUCATION LEVEL AS
Gizi Mikro Indonesia, 13(1), 37–50. RISK FACTOR FOR STUNTING IN
https://doi.org/10.22435/mgmi.v13i1.5207 CHILDREN AGED 24-59 MONTHS IBU
SEBAGAI FAKTOR RISIKO STUNTING
Setiyaningsih, A., Widyaning, H., Wijayanti, T.,
PADA BALITA USIA 24-59 BULAN.
& Ningsih, M. S. (2023). Hubungan Kadar
Hemoglobin Ibu Hamil Dengan Kejadian Zulaikha, F., Fitriani, & Wahyuni. (2022).
Stunting Pada Balita Di Puskesmas Analisis Faktor-faktor Risiko Kejadian
Ngemplak. Jurnal Komunikasi Kesehatan, Stunting pada Anak: Studi Pustaka. Jurnal
14(1), 26–36. Kesehatan, 11(2), 198–204.
https://doi.org/10.46815/jk.v11i2.105
Thomas, N. A., Djuwarno, E. N., & Pakaya, S.
(2022). Jurnal Pengabdian Masyarakat
Farmasi : Pharmacare Society Edukasi dan
Inovasi Keripik Bayam Sehat sebagai
Alternatif Pangan Ibu Hamil Pencegah
Anemia. 1, 109–113.
Warsini, K. T., Hadi, H., & Nurdiati, D. S.
(2016). Riwayat KEK dan anemia pada ibu
hamil tidak berhubungan dengan kejadian
stunting pada anak usia 6-23 bulan di
Kecamatan Sedayu, Bantul, Yogyakarta.
Jurnal Gizi Dan Dietetik Indonesia
(Indonesian Journal of Nutrition and
Dietetics), 4(1), 29.
https://doi.org/10.21927/ijnd.2016.4(1).29-
40
Widyaningrum, D., & Romadhoni, D. (2018).
Riwayat anemia kehamilan dengan kejadian

Jurnal Kesehatan, vol 12, no.2, Edisi Desember 2023, pISSN: 2301-783X, eISSN: 2721-8007

You might also like