You are on page 1of 13

PENGETAHUAN GIZI, ASUPAN ZAT GIZI,

SERTA PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN


DENGAN STATUS GIZI IBU HAMIL

Annisya Nur Rachmi Ramdhani1, Lina Agestika1, Mia Srimiati1


1
Program Studi Gizi, Fakultas Ilmu Kesehatan dan Teknologi, Universitas Binawan

Korespondensi : lina.agestika@binawan.ac.id

ABSTRACT

Chronic Energy Deficiency (CED) is still a high nutritional problem in Indonesia with
a prevalence of 17.3%. The Gang Kelor Community Health Center, Bogor City, in 2022
recorded that around 7.3% of pregnant women experienced CED. This study aims to
determine the relationship between nutritional knowledge, nutritional intake, and
provision of supplementary feeding with the nutritional status of pregnant women in the
Gang Kelor Community Health Center, Bogor City between February and May 2023.
This is a comparative study with a cross-sectional design purposively involving 78
pregnant women. Pregnant women with normal nutritional status had significantly
higher nutritional knowledge (p = 0.018), energy intake (p = 0.016), carbohydrate
intake (p = 0.047), and fat intake (p = 0.016) compared to pregnant women with CED.
Meanwhile, there was no significant relationship between protein intake (p = 0.202).
Further, less than 15% pregnant women with CED received supplementary feeding (p
= < 0.001). Increasing the intake of essential macronutrients and maternal nutritional
knowledge is very important in preventing CED.

Keywords : Knowledge of Nutrition, Nutrition Intake, Nutritional Status of Pregnant


Women, Provision Supplementary Food (PMT)

PENDAHULUAN wasting (kurus) dan stunting (pendek)


Status gizi pada ibu hamil (Asmarani, 2020). Dalam jangka
merupakan salah satu faktor penentu panjang kekurangan gizi dapat
tumbuh kembang janin mempengaruhi fungsi kognitif,
(Pastuty et al., 2018)
. Masalah gizi pada ibu hamil kerentanan penyakit infeksi, serta
yang paling banyak ditemukan di tumbuh kembang anak (Danefi, 2020).
wilayah Asia Tenggara yang merupakan Berdasarkan data WHO (World
pusat kemiskinan global adalah kurang Health Organization) 2018, terdapat 777
gizi kronik (Mukkadas et al., 2021) . juta ibu hamil yang mengalami KEK
Kekurangan Energi Kronis (KEK) pada dan sekitar 120 juta atau 60% dari
ibu hamil yang ditandai dengan ukuran wanita yang tinggal di Asia Selatan dan
Lingkar Lengan Atas (LILA) kurang Tenggara mengalami KEK
(Mukkadas et al., 2021)
dari 23,5 cm (Riskesdas, 2018) . . Prevalensi ibu hamil yang
Dampak ibu hamil KEK yaitu mengalami KEK di Indonesia sebesar
meningkatnya resiko melahirkan bayi 17,3% (Riskesdas, 2018). Berdasarkan
dengan berat badan rendah (BBLR) data laporan rutin tahun 2022 yang
terjadinya malnutrisi pada anak seperti terkumpul dari 34 provinsi, diketahui

1
terdapat 283.833 ibu hamil berisiko pengetahuan gizi baik maka akan
KEK. Angka tersebut diharapkan memiliki status gizi yang baik
mengalami penurunan yang signifikan (Lestaluhu, 2021). Saat ini, pendidikan
sebesar 1,5% di setiap tahunnya agar merupakan salah satu tolak ukur dalam
pada tahun 2024 dapat mencapai target status ekonomi suatu keluarga, sehingga
10% diperlukan pengetahuan yang baik
(Kementerian Kesehatan RI, 2022)
. sebagai bentuk upaya preventif terhadap
Tingkat persentase ibu hamil status gizi ibu hamil yang buruk
KEK di wilayah Jawa Barat sebanyak (Megauleng et al., 2018).
14,1% (Riskesdas, 2018) . Berdasarkan Pemerintah berupaya untuk
Open Data Provinsi Jawa Barat Tahun menanggulangi masalah KEK melalui
2020, jumlah ibu hamil KEK di Kota program PMT yang ditujukan bagi ibu
Bogor sebanyak 1048 orang. Data hamil yang mengalami KEK. Ibu
Dinkes Bogor (2019) menunjukkan dengan KEK perlu diberikan makanan
jumlah total ibu hamil KEK di 25 tambahan (PMT) sehingga asupan
Puskesmas Kota Bogor sebesar 19,85%. energi dan proteinnya terpenuhi
Puskesmas Gang Kelor adalah salah (Elfiyah et al., 2021) . Berdasarkan
satu Puskesmas yang terletak di Kota Kementerian Kesehatan RI tahun 2018,
Bogor, Jawa Barat. Sementara itu, data dalam kemasan primer (3 keping/60
yang diperoleh di Puskesmas Gang gram) PMT Biskuit mengandung
Kelor sejak bulan Januari-Desember minimum 270 kalori, 6 gram protein, 12
tahun 2022 terdapat 80 ibu hamil yang gram lemak, serta 11 macam vitamin
mengalami KEK dari total 1.101 ibu (A, D, E, B1, B2, B3, B5, B6, B9, B12,
hamil. Kota Bogor sendiri memiliki C, Folat), dan 7 macam mineral (Zat
target penurunan prevalensi ibu hamil Besi, Kalsium, Selenium, Zink,
KEK sebesar 3,38% sedangkan Natrium, Iodium, Fosfor). PMT
prevalensi ibu hamil KEK di Puskesmas merupakan suplementasi gizi dengan
Gang Kelor sebesar 7,3%. Sehingga formulasi khusus yang difortifikasi
masih tingginya masalah KEK pada ibu dengan vitamin dan mineral
(Mangalik et al., 2019)
hamil di wilayah kerja Puskesmas Gang . Namun, dampak PMT dari
Kelor. pemerintah perlu dievaluasi
Ibu hamil KEK memberikan jangkauannya kepada ibu hamil. Oleh
dampak negatif pada siklus kehidupan karena itu, penelitian ini bertujuan
keturunannya (Alifka, 2020) . KEK untuk menganalisis hubungan
dapat meningkatkan 20 kali risiko pengetahuan gizi, asupan zat gizi, serta
kematian pada ibu hamil (Devi, 2021). pemberian PMT dan kaitannya dengan
Ibu hamil yang memiliki riwayat KEK status gizi ibu hamil di Puskesmas Gang
memiliki risiko lebih besar untuk Kelor Kota Bogor.
mengalami pendarahan saat persalinan,
kematian saat persalinan, serta pasca
METODE
persalinan yang sulit karena lemah dan
Desain, tempat dan waktu
mudah mengalami gangguan kesehatan
Penelitian ini merupakan studi
(Hevrialni & Sartika, 2021) . Tingkat
perbandingan (comparative study)
pengetahuan ibu tentang gizi yang
dengan desain cross-sectional.
cukup sangat berpengaruh terhadap
Pengambilan sampel menggunakan
perilaku pemilihan makanan
(Elfiyah et al., 2021) teknik purposive sampling.
. Penelitian sebelumnya
Pengambilan data dilakukan pada bulan
mengemukakan bahwa ibu dengan
2
Februari - Mei 2023 di Wilayah Kerja SMP/MTS)
Puskesmas Gang Kelor Kota Bogor, Tinggi
tepatnya di 3 wilayah yaitu Cilendek (Tamat
Barat, Cilendek Timur, dan Menteng. SMA/SMK/MA/Sed 52 66,7
Jumlah dan cara pengambilan subjek erajat dan
Populasi dalam penelitian ini Diploma/Sarjana)
adalah ibu hamil KEK dan tidak KEK Pekerjaan
di Wilayah Kerja Puskesmas Gang Bekerja
Kelor Kota Bogor. Jumlah populasi ibu (Buruh,Wirausaha/
10 12,8
hamil didapatkan dari data laporan Guru/ Dosen/PNS,
Antenatal Care (ANC) di Puskesmas Lainnya)
Gang Kelor sebanyak 239 ibu hamil. Tidak Bekerja
Berdasarkan perhitungan rumus Slovin, (Ibu Rumah 68 87,2
sampel didapatkan sebesar 78 ibu hamil. Tangga)
Jenis dan Cara Pengumpulan Data Pendapatan
Pengumpulan data Rendah
58 74,4
menggunakan data primer dan sekuder (< Rp 4.000.000,00)
dengan kriteria inklusi 1) Ibu hamil Tinggi
20 25,6
melakukan pemeriksaan kesehatan di (≥ Rp 4.000.000,00)
Puskesmas Gang Kelor, 2) Ibu hamil Jumlah Anggota
bersedia menjadi responden, 3) Ibu Keluarga
hamil memiliki buku KIA, 4) Ibu hamil Berisiko KEK
dengan trimester II dan III, 5) Ibu hamil (≥ 4 anggota 21 26,9
berusia >15 tahun. keluarga)
Pengolahan dan analisis data Tidak Berisiko KEK
Analisis data meliputi analisis (< 4 anggota 57 73,1
univariat dan Analisis bivariat. Analisis keluarga)
bivariate chi-square dilakukan antara Jumlah Anak
pengetahuan gizi dengan status gizi ibu, Berisiko KEK
3 3,8
sementara itu independent sample t-test (≥ 3 anak)
menganalisis perbedaan rata-rata asupan Tidak Berisiko
zat gizi pada kedua kelompok ibu KEK 75 96,2
hamil. (< 3 anak)
Usia Kehamilan
HASIL Trimester 2 39 50,0
Trimester 3 39 50,0
Tabel 1.
Karakteristik Responden Karakteristik ibu hamil tersaji
pada Tabel 1. Sebagian besar ibu hamil
Karakteristik n= (%) berusia 20-35 tahun sebanyak 66 orang
Responden 78 (84,6%), usia ibu hamil > 35 tahun
Usia sebanyak 11 orang (14,1%) dan usia ibu
< 20 tahun 1 1,3 hamil < 20 tahun sebanyak 1 orang
20 – 35 tahun 66 84,6 (1,3%). Ibu dengan pendidikan tamat
> 35 tahun 11 14,1 SD dan SMP/MTs sebanyak 26 orang
Pendidikan (33,3%) dan berpendidikan tinggi yaitu
Rendah 26 33,3 tamat SMA/SMK/MA/Sederajat dan
(Tamat SD dan Diploma/Sarjana sebanyak 52 orang
3
(66,7%). Sebanyak 10 orang (12,8%) 110%)
ibu hamil bekerja sebagai buruh, Lebih (> 110%) 2 2,6
wirausaha/guru/dosen/PNS, dan Asupan Protein
lainnya, sedangkan sebanyak 68 orang Kurang (< 80%) 31 39,7
(87,2%) ibu hamil tidak bekerja. Cukup (80%- 27 34,6
Mayoritas ibu hamil yang 110%)
memiliki pendapatan rendah, kurang Lebih (> 110%) 20 25,6
dari Rp 4.000.000,00 sebanyak 58 Asupan Lemak
orang (74,4%) dibandingkan dengan Kurang (< 80%) 7 9,0
pendapatan tinggi di atas Rp Cukup (80%- 19 24,4
4.000.000,00 sebanyak 20 orang 110%)
(25,6%). Jumlah anggota keluarga ≥ 4 Lebih (> 110%) 52 66,7
sebanyak 21 orang (26,9%) yang dapat Pemberian PMT
berisiko tinggi terhadap KEK Dapat PMT 11 14,1
sedangkan ibu hamil yang tidak berisiko Tidak Dapat 67 85,9
KEK memiliki jumlah anggota keluarga PMT
< 4 sebanyak 57 orang (73,1%). Ibu
hamil yang memiliki jumlah anak ≥ 3 Berdasarkan Tabel 2 data status
berisiko KEK sebanyak 3 orang (3,8%) gizi ibu hamil yang mengalami KEK
sedangkan ibu hamil yang memiliki sebanyak 39 orang (50,0%) sedangkan
jumlah anak < 3 dikategorikan tidak ibu hamil yang tidak mengalami KEK
berisiko KEK yaitu sebanyak 75 orang sebanyak 39 orang (50,0%). Data
(96,2%). Ibu hamil pada trimester 2 dan pengetahuan gizi pada ibu hamil yang
3 memiliki jumlah yang sama sebanyak memiliki kategori kurang lebih banyak
39 orang (50,0%). dibandingkan kategori baik yaitu
sebanyak 64 orang (82,1%) sedangkan
Tabel 2. yang memiliki kategori baik sebanyak
Gambaran Status Gizi, Asupan Zat Gizi 14 orang (17,9%). Asupan zat gizi
dan Pemberian PMT pada Ibu Hamil dibagi menjadi empat kelompok yaitu
asupan energi, asupan karbohidrat,
Variabel Terkait n = 78 (%) asupan protein, dan asupan lemak.
Status Gizi Ibu hamil dengan asupan energi
KEK (< 23,5 kurang mencapai angka 38,5%,
39 50,0
cm) sementara dengan asupan yang lebih
Tidak KEK (≥ mencapai 11,5%. Berdasarkan asupan
39 50,0
23,5 cm) karbohidrat, lebih dari setengah ibu
Pengetahuan Gizi hamil dalam kategori kurang (67,9%).
Kurang (< 60%) 64 82,1 Sementara asupan protein dalam
Baik (≥ 60%) 14 17,9 kategori kurang juga mencapai 39,7%.
Asupan Energi Meskipun di beberapa zat gizi makro,
Kurang (< 80%) 30 38,5 ibu hamil cenderung mengalami
Cukup (80%- 39 50,0 kekurangan asupan, asupan lemak
110%) berlebih mencapai 66,7%. Berdasarkan
Lebih (> 110%) 9 11,5 data pemberian PMT pada ibu hamil,
Asupan paling banyak ditemukan pada kategori
Karbohidrat yang tidak mendapatkan PMT yaitu
Kurang (< 80%) 53 67,9 sebanyak 67 orang (85,9%) dan ibu
Cukup (80%- 23 29,5 hamil yang mendapatkan PMT
4
sebanyak 11 orang (14,1%). PMT Biskuit sebanyak 28 orang
(35,9%). Ibu hamil tidak KEK yang
Tabel 3. tidak mendapatkan PMT sebanyak 39
Hubungan Pengetahuan Gizi dan orang (50,0%). Hasil uji Chi-square
Pemberian PMT dengan Status Gizi Ibu menunjukan bahwa terdapat hubungan
Hamil yang signifikan antara pemberian PMT
p- dan status gizi ibu hamil dengan nilai p-
Tidak
KEK valu value sebesar < 0,001 dimana pada hasil
Variabel KEK
e ini diketahui bahwa ibu hamil KEK
n % n % menerima PMT, sementara yang tidak
Pengetahua KEK tidak menerima PMT.
n Gizi
Kurang 3 46, 2 35,
6 2 8 9 0,01 Tabel 4.
Baik 3 3,8 1 14, 8 Rata-rata Asupan Zat Gizi berdasarkan
1 1 Status Gizi Ibu Hamil
Pemberian
PMT Variabel p-
Mean ± SD
Dapat 1 14, 0 0,0 (n=78) value
1 1 <0,0 Asupan
Tidak 2 35, 3 50, 01 Energi
Dapat 8 9 9 0 1876,40 ±
KEK
*Uji chi-square; p-value<0,05 331,64
0,016
dinyatakan signifikan 2126,11 ±
Tidak KEK
540,04
Berdasarkan Tabel 3 diperoleh Asupan
bahwa pengetahuan gizi yang kurang Karbohidrat
paling banyak ditemukan pada ibu 247,76 ±
KEK
hamil yang mengalami KEK (46,2%) 57,64
0,047
dibandingkan dengan ibu hamil yang 278,13 ±
Tidak KEK
tidak KEK (35,9%). Sementara itu, ibu 74,27
hamil KEK memiliki pengetahuan gizi Asupan
kategori baik paling sedikit (3,8%) Protein
dibandingkan dengan ibu hamil yang 64,55 ±
KEK
tidak KEK memiliki pengetahuan gizi 14,89
0,202
yang baik (14,1%). Hasil uji chi-square 69,56 ±
Tidak KEK
menunjukan hubungan yang signifikan 19,14
antara pengetahuan gizi dan status gizi Asupan
ibu hamil dengan nilai p-value sebesar Lemak
0,018 (p-value < 0,05). Ibu hamil 69,66 ±
KEK
dengan pengetahuan gizi kurang 19,83
0,016
cenderung memiliki status gizi KEK. 83,38 ±
Tidak KEK
Sementara itu pada variabel 28,52
pemberian PMT yang memperoleh *Uji independent sample t-test; p-
PMT Biskuit ibu hamil KEK sebanyak value<0,05 dinyatakan signifikan
11 orang (14,1%) sedangkan sebagian
ibu hamil KEK yang tidak mendapatkan Berdasarkan Tabel 4 disajikan
data rata-rata asupan zat gizi ibu hamil
5
berdasarkan status gizinya. Hasil uji kebutuhan energi selama kehamilan
analisis dengan independent sample t- (Rohmah, 2020). Saat ini status gizi
test menunjukan bahwa terdapat pada ibu hamil seringkali dikaitkan
perbedaan yang signifikan antara dengan faktor pengetahuan gizi. Pada
asupan energi, karbohidrat, dan lemak penelitian ini, diperoleh hasil yang
pada ibu hamil (p-value < 0,05). Rata- signifikan antara pengetahuan gizi
rata asupan energi pada ibu hamil KEK dengan status gizi ibu hamil (p = 0,018).
sebesat 1876,40 kkal ± 331,64 kkal Hasil penelitian ini sejalan dengan
yang menurut kecukupan AKG sebesar Apriliani et al., (2019) yang
82,23 % ± 16,07 % sedangkan ibu menyatakan bahwa pengetahuan gizi
hamil tidak KEK mendapatkan hasil pada ibu hamil akan berpengaruh pada
rata-rata lebih tinggi yaitu 2126,11 kkal asupan makanan yang dikonsumsi. Ibu
± 540,04 kkal yang menurut kecukupan hamil dengan pengetahuan gizi baik
AKG yaitu 91,61 % ± 23,64 %. Rata- akan memberikan asupan gizi yang
rata asupan karbohidrat pada ibu hamil cukup untuk diri sendiri dan janin yang
KEK memiliki rata-rata 247,76 g ± dikandung serta berusaha memenuhi
57,64 g dengan interpretasi gizi 69,41 kebutuhan gizi nya sehingga tidak
% ± 16,30 % dan ibu hamil tidak KEK terjadi gangguan gizi selama masa
memiliki rata-rata asupan karbohidrat kehamilan. Hal ini sesuai dengan
sebesar 278,13 g ± 74,27 g dengan pernyataan Suharjo (2018), bahwa salah
interpretasi kecukupan AKG sebesar satu faktor penyebab terjadinya
77,23 % ± 21,43 %. Rata-rata asupan gangguan gizi saat kehamilan adalah
protein pada ibu hamil KEK sebesar pengetahuan gizi pada ibu hamil, karena
64,55 g ± 14,89 g dengan interpretasi kurangnya pengetahuan gizi akan
kecukupan AKG sebesar 88,74 % ± mempengaruhi penerapan informasi
24,71 %, sedangkan ibu hamil tidak dalam kehidupan sehari-hari seperti
KEK sebesar 69,56 g ± 19,14 g dengan rendahnya pengetahuan terkait gizi yang
interpretasi kecukupan AKG sebesar harus dipenuhi selama masa kehamilan.
96,20 % ± 32,21 %. Asupan lemak pada Selain pengetahuan, pendidikan
ibu hamil KEK memiliki rata-rata 69,66 yang rendah pada ibu hamil KEK dapat
g ± 19,83 g dengan interpretasi menyebabkan kurangnya pengetahuan
kecukupan AKG sebesar 119,02 % ± gizi sehingga mempengaruhi status gizi
37,69 %, sedangkan ibu hamil tidak pada ibu hamil (Idealistiani & Herawati,
KEK memiliki rara-rata asupan lemak 2019). Pada penelitian ini, rata-rata
sebanyak 83,38 g ± 28,52 g dengan pendidikan ibu hamil KEK adalah
interpretasi kecukupan AKG sebesar tamatan SMA sebanyak 38 orang
139,46 % ± 47,68 %. (48,7%). Hal ini membuktikan bahwa
dengan tingginya jenjang pendidikan
PEMBAHASAN seseorang belum tentu akan memiliki
Penelitian yang telah kualitas pengetahuan gizi yang baik
dilaksanakan memperoleh hasil bahwa (Prayitno et al., 2019). Oleh karena itu,
sebagian besar ibu hamil berada pada puskesmas mengadakan kegiatan
kategori KEK sebanyak 39 orang penyuluhan dan kelas ibu hamil bagi
(50,0%). Status gizi ibu hamil yang masyarakat setempat sebagai upaya
rendah dapat disebabkan karena promosi kesehatan.
kurangnya asupan makanan bergizi dan Namun, berdasarkan hasil
beragam, sehingga tidak terpenuhinya wawancara pada ibu hamil KEK,
ditemukan masih banyaknya ibu hamil
6
yang tidak rutin datang pada disebabkan karena kurangnya konsumsi
penyuluhan ataupun kelas ibu hamil. asupan makanan yang mengandung zat
Hal ini dapat menyebabkan rendahnya energi, konsumsi nasi porsi kecil kurang
pengetahuan gizi ibu. Sangat dari 3 kali sehari, dan melewatkan
disayangkan, karena menurut studi dari makan siang yang sering digabung
Prayitno et al. (2019) dinyatakan bahwa dengan makan malam.
dengan adanya pendidikan non formal Asupan energi pada ibu hamil
seperti penyuluhan perbaikan gizi di KEK dalam penelitian ini memiliki nilai
posyandu setempat dan informasi dari rata-rata yaitu sebesar 1876,40 kkal,
berbagai media dapat meningkat sedangkan ibu hamil tidak KEK sebesar
pengetahuan gizi. 2126,11 kkal. Angka ini lebih rendah
Asupan energi yang tidak dari anjuran AKG 2019, yaitu 2250 kkal
adekuat pada ibu hamil dapat memicu ditambah 300 kkal untuk ibu hamil.
tubuh menggunakan cadangan lemak Berdasarkan AKG 2013, hasil
dalam yang diubah menjadi energi. interpretasi asupan energi pada ibu
Penggunaan cadangan lemak tersebut hamil KEK menunjukan interpretasi
secara terus menerus dapat gizi kurang (<80%), sedangkan asupan
menyebabkan deplesi masa otot dengan energi pada ibu hamil tidak KEK
pengukuran LILA <23,5 cm memiliki interpretasi gizi yang cukup
(Dictara et al., 2020)
. Hasil penelitian menunjukan (80-110%).
terdapat hubungan yang signifikan Karbohidrat berfungsi sebagai
antara asupan energi, karbohidrat, dan penghasil utama pada glukosa yang
lemak dengan status gizi ibu hamil. akan digunakan sebagai sumber utama
Secara metabolisme, ibu hamil bagi tubuh. Jika tubuh mengalami
mengalami peningkatan sebesar 15% kelebihan karbohidrat, maka akan
kebutuhan gizi pada saat kehamilan diubah menjadi lemak dan disimpan
dibandingkan dengan wanita usia subur dalam tubuh. Sehingga, ketika tubuh
yang tidak hamil (Milah, 2018). Ibu kekurangan karbohidrat, maka lemak
hamil KEK yang memiliki asupan yang disimpan dalam tubuh akan
energi kurang dapat dilihat dari pola dirombak (Marhanah et al., 2022) . Ibu
makannya. Masih banyak ditemukan hamil dengan kategori kurang pada
ibu hamil KEK yang tidak mengikuti asupan karbohidrat dapat disebabkan
anjuran edukasi yang diberikan oleh oleh adanya asupan makanan yang tidak
petugas gizi di Puskesmas, seperti pola adekuat sehingga kebutuhan gizi tidak
makan tidak teratur, porsi makan yang terpenuhi. Hal ini sesuai dengan
tidak sesuai, dan frekuensi makan < 3 penelitian Anggoro (2020) yang
kali sehari. Hal ini sejalan dengan menyatakan bahwa ibu hamil dapat
penelitian Bustan et al. (2021) yang kekurangan asupan karbohidrat jika
menyatakan bahwa asupan energi yang tidak mengonsumsi asupan makanan
kurang pada ibu hamil disebabkan yang adekuat agar kebutuhan gizi pada
karena adanya pola makan dan jadwal saat hamil dapat terpenuhi.
makan yang tidak teratur disertai Asupan karbohidrat pada ibu
frekuensi makan yang jarang, serta porsi hamil KEK dalam penelitian ini
makan yang tidak mengikuti anjuran memiliki nilai rata-rata yaitu sebesar
kebutuhan gizi selama masa kehamilan. 247,76 g, sedangkan ibu hamil tidak
Hal ini juga sesuai dengan penelitian KEK sebesar 278,13 g. Angka ini lebih
Tarigan et al. (2021) bahwa asupan rendah dari anjuran AKG 2019, yaitu
energi yang kurang kemungkinan 360 g ditambah 40 g untuk ibu hamil.
7
Berdasarkan AKG 2013, hasil KEK tak jauh berbeda dikarenakan
interpretasi asupan karbohidrat pada ibu asupan protein yang telah tercukupi.
hamil KEK dan tidak KEK menunjukan Pemberian telur ditujukan pada ibu
interpretasi gizi kurang (< 80%) dengan hamil yang termasuk KRS (Keluarga
jumlah ibu hamil KEK kategori kurang Risiko Stunting) dan balita Stunting.
pada asupan karbohidrat sebanyak 30 Dalam hal ini, ibu hamil yang
orang (38,5%) dan ibu hamil tidak KEK mengalami KEK memiliki risiko
sebanyak 23 orang (29,5%). melahirkan anak dengan masalah
Asupan protein pada ibu hamil kekurangan gizi yaitu Stunting. Oleh
berfungsi untuk pertumbuhan plasenta, karena itu, ibu hamil KEK mendapatkan
perkembangan organ kandung ibu bantuan telur selama 6 bulan berturut-
hamil, penambahan volume darah, turut sebanyak 1,5 kilogram. Hal lain
cairan amnion, dan sebagai pembentuk yang mendasari tidak adanya hubungan
jaringan baru pada janin yang signifikan antara asupan protein
(Azizah & Adriani, 2017)
. Ibu hamil jika dengan status gizi ibu hamil adalah
mengalami kekurangan asupan protein metode pengumpulan data asupan zat
akan berdampak negatif bagi dirinya gizi dengan food recall 2x24 jam dinilai
serta janin yang ada di dalam hanya menggambarkan konsumsi
kandungannya. Hal ini dikarenakan, asupan zat gizi pada waktu yang singkat
selain fungsi protein sebagai dan tidak berkala. Dalam hal ini,
pembangun struktur jaringan tubuh, diperkuat bukti dari penelitian
protein juga akan berperan penting pada sebelumnya yaitu Dewi et al. (2021)
saat melahirkan nanti. Kekurangan yang menyatakan bahwa asupan protein
asupan protein pada ibu hamil juga dengan status gizi ibu hamil tidak
dapat menyebabkan daya tahan tubuh signifikan karena pengambilan data
menurun, rentan terhadap suatu asupan makanan dengan metode food
penyakit, dan massa otot menjadi kecil recall 2x24 jam hanya menggambarkan
(Dictara et al., 2020). konsumsi pangan dalam kisaran waktu
Berdasarkan penelitian yang yang singkat sedangkan status gizi ibu
dilakukan, didapatkan hasil asupan hamil KEK berlangsung dalam waktu
protein yang tidak signifikan terhadap yang cukup lama.
status gizi ibu hamil. Hal ini Lemak merupakan sumber
dikarenakan ibu hamil yang mengalami utama cadangan energi dan merupakan
KEK dan tidak KEK sudah memenuhi penyimpanan cadangan energi kedua
asupan protein dengan baik dibuktikan setelah karbohidrat (Angraini et al.,
dengan adanya nilai rata-rata asupan 2019). Lemak tidak memiliki pengaruh
protein pada ibu hamil KEK sebesar secara langsung terhadap kejadian KEK
64,55 g dan nilai rata-rata pada ibu pada ibu hamil. Tetapi lemak tetap
hamil tidak KEK sebesar 69,56 g. berfungsi untuk pertumbuhan dan
Berdasarkan AKG 2019, jumlah protein perkembangan janin. Selain itu lemak
yang dibutuhkan ibu hamil adalah 60 g juga merupakan zat yang digunakan
dengan tambahan 10 g pada trimester untuk memproduksi hormon
dua, dan 30 g pada trimester tiga. prostaglandin yang berperan untuk
Adapun program Peduli Stunting mengatur tekanan darah, konstruksi
Melalui Telur (Penting-Lur) dari Pemda pembuluh darah dan pembekuan darah,
Kota Bogor sejak bulan Mei 2023 untuk denyut jantung, dan sistem saraf
memenuhi asupan protein, sehingga (Bustan et al., 2021).
kebutuhan ibu hamil KEK dan tidak
8
Asupan lemak pada ibu hamil antara pemberian PMT dan status gizi
KEK dalam penelitian ini memiliki nilai ibu hamil dengan nilai p-value sebesar
rata-rata yaitu sebesar 69,66 g, < 0,001 dimana pada hasil ini diketahui
sedangkan ibu hamil tidak KEK sebesar bahwa ibu hamil KEK menerima PMT,
83,38 g. Angka ini lebih tinggi dari sementara yang tidak KEK tidak
anjuran AKG 2019, yaitu 60 g ditambah menerima PMT. Dalam penelitian ini
2,3 g untuk ibu hamil. Asupan lemak terdapat ibu hamil KEK yang menerima
pada kategori lebih disebabkan karena PMT Biskuit dari Puskesmas sebanyak
faktor kebiasaan makan dari responden 11 orang (14,1%). Diketahui bahwa
yang masih terbawa saat sebelum hamil masih banyak ibu hamil KEK yang
dan lebih banyak konsumsi asupan tidak mendapatkan PMT Biskuit
makanan yang bersumber dari lemak sebanyak 28 orang (35,9%). Hal ini
atau mengandung banyak lemak dikarenakan PMT yang diberikan oleh
(Azizah & Adriani, 2017) . Terdapat 5 Dinas Kesehatan Kota Bogor kepada
orang (6,4%) ibu hamil KEK yang Puskesmas telah habis dan tidak ada
mengalami kekurangan asupan lemak. stock tambahan untuk kebutuhan PMT.
Hal ini dapat dipengaruhi oleh pola Dengan adanya hambatan ini
makan, karena pola makan masyarakat menyebabkan belum tercapainya target
saat ini biasanya tinggi lemak sehingga sasaran untuk pemberian PMT bagi ibu
hal ini akan berpengaruh pada hamil KEK di Puskesmas Gang Kelor.
perubahan status gizi ibu hamil Dibuktikan dari adanya data yang hanya
(Angraini et al., 2019). menunjukan < 15% ibu hamil KEK
Berdasarkan fakta di lapangan, yang telah menerima PMT Biskuit.
ibu hamil sering mengonsumsi Sehingga, perlu adanya proses evaluasi
gorengan setiap hari sebagai sarapan terhadap pendistibusian dan penerimaan
pagi. Kemudian, konsumsi kentang PMT ibu hamil agar sesuai dengan
goreng, ayam goreng, bakso goreng, jumlah yang telah diperhitungkan. Hal
sosis goreng, dan makanan cepat saji ini juga sesuai dengan pernyataan
yang mengandung lemak tinggi karena Mangalik et al. (2019) bahwa evaluasi
adanya tambahan penggunaan minyak, PMT Ibu Hamil KEK di Puskesmas
mentega, atau lemak daging. Hal ini Cebongan tidak terdistribusi dengan
sejalan dengan penelitian Dalima et al. baik. Dimana dibuktikan dengan
(2023) yaitu adanya hubungan yang ketidaksinkronan jumlah ibu hamil (+)
signifikan antara asupan lemak dengan KEK dengan penerima PMT bulan
status gizi ibu hamil. Pada penelitian Januari - Juni 2018.
ini, dinyatakan bahwa terdapat Adanya keterbatasan dalam
penimbunan asupan lemak yang pemberian PMT Biskuit ibu hamil,
berlebih di tubuh ibu hamil ketika maka ibu hamil yang mengalami KEK
mengonsumsi makanan seperti daging hanya diberikan konseling gizi dengan
sapi dan lain-lain. Penggunaan minyak menggunakan media lembar balik dan
pada asupan yang dikonsumsi oleh ibu leaflet oleh ahli gizi di Puskesmas. Hal
hamil dapat meningkatkan asupan ini sejalan dengan penelitian
lemak dalam tubuh. Jika terdapat sebelumnya yang dilakukan oleh
Adfar et al. (2022),
kelebihan protein dan karbohidrat maka pendampingan yang
akan di konversi menjadi lemak dilakukan pada ibu hamil KEK adalah
(Bustan et al., 2021)
. konseling gizi dengan metode
Hasil uji Chi-square pemberian leaflet sebagai salah satu
menunjukan hubungan yang signifikan media alternatif penanganan KEK pada
9
ibu hamil disamping tidak tersedianya ketika pelaksanaan posyandu oleh
PMT. Karena konseling gizi merupakan petugas puskesmas dengan bantuan
salah satu bentuk pendidikan kesehatan kader setempat, rutin mengikuti kelas
agar dapat menyadari atau mengetahui bagi ibu hamil agar dapat menambah
bagaimana cara melakukan pencegahan pengetahuan dan informasi yang luas,
atau penanganan lebih lanjut pada serta untuk variabel asupan zat gizi
masalah kesehatan yang serius. dapat diteliti lebih lanjut dengan metode
pengambilan data seperti food
frequency, food record, dan lainnya
KESIMPULAN
agar mengetahui apa saja faktor yang
Berdasarkan hasil analisis mempengaruhi status gizi ibu saat
statistik, ibu hamil berstatus gizi normal hamil.
secara signifikan memiliki pengetahuan
gizi (p = 0,018), asupan energi (p =
UCAPAN TERIMA KASIH
0,016), asupan karbohidrat (p = 0,047),
dan asupan lemak (p = 0,016) yang Penulis mengucapkan terima
lebih tinggi dibandingkan dengan ibu kasih kepada para pihak yang telah
hamil dengan KEK. Sementara itu, memberi dukungan dan kontribusi
pemberian PMT Biskuit pada ibu hamil terhadap penelitian ini.
dinilai signifikan terhadap status gizinya
(p = <0,001) yang dimana pada ibu
DAFTAR PUSTAKA
hamil KEK mendapatkan PMT dan ibu
hamil tidak KEK tidak mendapatkan Adfar, T.D., Nova, M., Adriani, I.,
PMT. Adapun asupan protein yang 2022. Efektifitas Pendampingan
tidak signifikan terhadap status gizi ibu Ibu Hamil Kurang Energi Kronis
hamil (p = 0,202). Peningkatan asupan Terhadap Peningkatan Status
zat gizi makro yang esensial dan Gizi. Jurnal Pangan Kesehatan
pengetahuan gizi ibu sangat penting dan Gizi 2: 37–47.
dalam mencegah terjadinya KEK.
Alifka, D.S., 2020. Hubungan
Pantangan Makanan Terhadap
SARAN Risiko Kekurangan Energi Kronik
Petugas Puskesmas melakukan Pada Ibu Hamil. Jurnal Medika
monitoring secara berkala terkait Hutama 2: 278–286.
ketersediaan stock PMT ibu hamil agar
Anggoro, S., 2020. Hubungan Pola
dapat terdistribusi merata sesuai dengan
Makan (Karbohidrat dan Protein)
jumlah ibu hamil KEK,
Dengan Kejadian Kekurangan
Petugas gizi yang dibantu oleh
Energi Kronik pada Ibu Hamil di
kader setempat di Puskesmas
Puskesmas Pajangan Bantul
melakukan pemeriksaan rutin terkait
Yogyakarta. Jurnal Nutriology 1:
kepatuhan konsumsi PMT Biskuit pada
42–48.
ibu hamil agar menjadi penanganan
masalah KEK, melakukan kegiatan Angraini, D. I., Sari, R. D. P., Wijaya,
alternatif dengan intervensi pada ibu S. M., & Rukmono, R. L. 2019.
hamil KEK seperti demo masak Analisis Asupan Makan Sebagai
berbasis pangan lokal, pemberian resep Faktor Risiko Kurang Energi
menu PMT mandiri, dan penyuluhan Kronis pada Ibu Hamil di Kota
pola makan dengan gizi seimbang Bandar Lampung. JK Unila, 3(1):
10
78–83. Dictara, A.A., Angraini, D.I., Mayasari,
D., Karyus, A., 2020. Hubungan
Apriliani, S. L., Nikmawati, E. E., & Asupan Makan dengan Kejadian
Yulia, C. 2019. Pengetahuan Gizi Kurang Energi Kronis (KEK)
Ibu Hamil Di Kecamatan pada Ibu Hamil di Wilayah Kerja
Kertasari Kabupaten Bandung. Puskesmas Sukaraja Kota Bandar
Jurnal Medika Pendidikan, Gizi, Lampung. Jurnal Majority 9: 1–6.
Dan Kuliner, 8(2): 67–75.
Elfiyah, S., Nurhaeni, A., Nurlaili, L.,
Asmarani, S.U., 2020. Kekurangan 2021. Hubungan Pengetahuan
Energi Kronik Pada Ibu Hamil Asupan Gizi Dengan Kejadian
Terhadap Kejadian Bayi Berat Kurang Energi Kronik Pada Ibu
Lahir Rendah. Tunas-Tunas Riset Hamil di Wilayah Kerja Upt.
Kesehatan 10: 252–255. Puskesmas Kalijaga Kota
Cirebon. Jurnal Kesehatan
Azizah, A., Adriani, M., 2017. Tingkat
Mahardika 8: 1–6.
Kecukupan Energi Protein Pada
Ibu Hamil Trimester Pertama dan Hevrialni, R., Sartika, Y., 2021.
Kejadian Kekurangan Energi Intervensi Pendampingan Kurang
Kronis. Media Gizi Indonesia 12: Energi Kronik (Kek) Pada Ibu
21–26. Hamil Dengan Pendekatan
Continuity of Midwifery Care
Dalima, S., Yana, E.R., Alim, A.,
(Comc) Sebagai Upaya
Munadhir, 2023. Studi Analitik
Pencegahan Stunting. Jurnal Riset
Asupan Zat Gizi Makro Dengan
Kesehatan 13: 310–318.
Status Gizi Ibu Hamil. Jurnal
https://doi.org/10.34011/juriskesb
Endurance 8: 166–176.
dg.v13i2.1880
https://doi.org/10.22216/jen.v8i1.
2026 Idealistiani, L., & Herawati, I. 2019.
Hubungan Pendidikan Ibu
Danefi, T., 2020. Literature Review
dengan Kekurangan Energi
Anemia dan Kurang Energi
Kronis pada Ibu Hamil di
Kronik (KEK) pada Ibu Hamil
Puskesmas Danau Indah. Jurnal
Sebagai Faktor Penyebab
Antara Kebidanan, 4(2): 43–47.
Stunting Pada Bayi Balita. Jurnal
Seminar Nasional 2 (1): 54–62. Kemenkes RI. 2018. Petunjuk Teknis
Pemberian Makanan Tambahan
Devi, T.E.R., 2021. Karakteristik Ibu
(Balita - Anak Sekolah - Ibu
Hamil Dengan KEK Di
Hamil). Retno Sulistiyani.
Banyuwangi 2021. Profesional
Health Journal 3: 9–18. Kementerian Kesehatan RI, 2022.
Laporan Akuntabilitas Kinerja
Dewi, A. K., Dary, & Tampubolon, R.
Instansi Pemerintah Tahun 2021.
(2021). Status Gizi dan Perilaku
Jakarta.
Makan Ibu Selama Kehamilan
Trimester Pertama. Jurnal
Epidemiologi Kesehatan
Komunitas, 6(1), 135–144.

11
Lestaluhu, S.A., (2021). Pengetahuan Nurqadriyani Bustan, W., Salam, A.,
dan Asupan Zat Gizi Ibu Hamil Jafar, N., Virani, D., Mansur,
(Energi, Protein, dan Zat Besi). M.A., 2021. Hubungan Pola
Jurnal Kebidanan (JBd) 1, 104– Konsumsi dan Pengetahuan Gizi
113. Dengan Kejadian Kurang Energi
Kronik Pada Ibu Hamil di
Mangalik, G., Koritelu, R.T., Amah, Wilayah Kerja Puskesmas
M.W., Junezar, R., Kbarek, Sudiang Kota Makassar. The
O.P.I., Wisi, R., 2019. Program Journal of Indonesian Community
Pemberian Makanan Nutrition 10: 34–51.
Tambahan:Studi Kasus Pada Ibu
Hamil Dengan Kurang Energi Pastuty, R., KM, R., Herawati, T., 2018.
Kronis Di Puskesmas Cebongan Efektifitas Program Pemberian
Salatiga. Jurnal Ilmu Makanan Tambahan-Pemulihan
Keperawatan dan Kebidanan 10: Pada Ibu Hamil Kurang Energi
111–115. Kronik Di Kota Palembang.
Jurnal Ilmu Kesehatan
Marhamah, Nurmadilla, N., Pramono, Masyarakat 9: 179–188.
S.D., Ananda, F., Rasyafanah, https://doi.org/10.26553/jikm.201
2022. Hubungan Asupan 8.9.3.179-188
Karbohidrat Ibu Hamil Trimester
III dengan BB Lahir Bayi RSIA Prayitno, F. F., Angraini, D. I.,
Kota Makassar. Fakumi Medical Himayani, R., & Graharti, R.
Journal 2: 510–517. 2019. Hubungan Pendidikan dan
Pengetahuan Gizi Dengan Status
Megauleng, K., Mustamin, Sunarto Gizi Ibu Hamil pada Keluarga
2018. Tingkat Pendidikan, dengan Pendapatan Rendah di
Asupan Energi, dan Protein Kota Bandar Lampung. Jurnal
dengan Status Gizi Ibu Hamil. Medula, 8(2): 225–229.
Jurnal Media Gizi Pangan 2018 2:
38-43. Riskesdas, 2018. Laporan Nasional
Riskesdas 2018. Badan Penelitian
Milah, A. S. 2018. Gambaran dan Pengembangan Kesehatan RI,
Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Jakarta.
Asupan Nutrisi di Desa Pawidan
Kecamatan Ciamis Kabupaten Rohmah, L., 2020. Program Pemberian
Ciamis. Jurnal Buletin Media Makanan Tambahan pada Ibu
Informasi Kesehatan, 14(2): 96– Hamil Kekurangan Energi
111. Kronis. Higeia Journal of Public
Health Research and
Mukkadas, H., Salma, W.O., Cristian B, Development 812–823.
I.M., 2021. Analisis Karakteristik https://doi.org/10.15294/higeia.v4
Kejadian Kekurangan iSpecial%204/37052
Energi Kronik Ibu Hamil pada
Masa Pandemik Covid 19. Jurnal Suharjo. 2018. Perencanaan Pangan
Kesehatan Komunitas 7: 170–175. dan Gizi (1 ed). Jakarta : Bumi
https://doi.org/10.25311/keskom.v Aksara.
ol7.iss2.941

12
Tarigan, N., Sitompul, L., Zahra, S.,
2021. Asupan Energi, Protein,
Zat Besi, Asam Folat dan Status
Anemia Ibu Hamil di Wilayah
Kerja Puskesmas Petumbukan.
Jurnal Wahana Inovasi 10: 117–
127.
World Health Organization. 2018. The
State of food security and
nutrition in the world 2018;
building climate resilience for
food security and nutrition. Food
& Agriculture Org.

13

You might also like