Professional Documents
Culture Documents
Presentasi Survey Transect Zones
Presentasi Survey Transect Zones
2. Sebuah tools bentuk - bentuk perubahan lahan dan lingkungan secara berurutan untuk
menciptakan dan menjaga pola – pola pengembangan yang compact, walkable, dan mixed used.
3. Sebuah bentuk pengkodean berdasarkan urutan perubahan lingkungan dan karakter wilayah
pembangunan
SMARTCODE sangat berguna
dalam mengkategorikan zona
NATURE RURAL URBAN
DOMINATION DOMINATION DOMINATION
perencanaan secara sistematis
dari wilayah ALAMI menuju
wilayah SANGAT TERBANGUN
PENGENALAN
Smart Code
Kondisi Pola Pengembangan Lingkungan
Tutupan Lahan
Arah Perkembangan Regional Tingkat Perkembangan Ruang Perkotaan
Permukiman/Neigborhood
TP-1 Kawasan alami (tingkat perkembangan 1)
Ruang Terbuka PL Pengembangan Kawasan Lindung - - TP-2.1 Kawasan pedesaan (tingkat perkembangan 2 tipe 1)
TP-2.2 Kawasan Kampung Kota (tingkat perkembangan 2 tipe 2)
TP-2.1 Kawasan pedesaan (tingkat perkembangan 2 tipe 1)
Pengembangan Terbatas Kawasan Pengembangan Kawasan dengan pola TP-2.2 Kawasan Kampung Kota (tingkat perkembangan 2 tipe 2)
PB-1 LP-C
budidaya lingkungan permukiman cluster TP-3 Kawasan sub-urban (tingkat perkembangan 3)
TP-4 Kawasan urban (tingkat perkembangan 4)
TP-2.1 Kawasan pedesaan (tingkat perkembangan 2 tipe 1)
Pengembangan Kawasan dengan pola TP-2.2 Kawasan Kampung Kota (tingkat perkembangan 2 tipe 2)
LP-C
lingkungan permukiman cluster TP-3 Kawasan sub-urban (tingkat perkembangan 3)
Pengembangan Terkendali Kawasan
PB-2 TP-4 Kawasan urban (tingkat perkembangan 4)
Pengembangan budidaya
Pengembangan Kawasan dengan pola TP-3 Kawasan sub-urban (tingkat perkembangan 3)
Baru
LP-M lingkungan permukiman mandiri (self TP-4 Kawasan urban (tingkat perkembangan 4)
sufficient neigborhood) TP-5 Kawasan Urban Center (tingkat perkembangan 5)
Pengembangan Kawasan dengan pola TP-3 Kawasan sub-urban (tingkat perkembangan 3)
LP-M lingkungan permukiman mandiri (self TP-4 Kawasan urban (tingkat perkembangan 4)
Pengembangan baru dan terencana sufficient neigborhood) TP-5 Kawasan Urban Center (tingkat perkembangan 5)
PB-3
kawasan budidaya TP-4 Kawasan urban (tingkat perkembangan 4)
Pengembangan Kawasan dengan pola
LP-K TP-5 Kawasan Urban Center (tingkat perkembangan 5)
lingkungan pusat kegiatan
TP-6 Kawasan urban core (tingkat perkembangan 6)
Pengembangan urban regeneration TP-3 Kawasan sub-urban (tingkat perkembangan 3)
Kawasan dengan pola lingkungan TP-4 Kawasan urban (tingkat perkembangan 4)
LP-MR
permukiman mandiri (self sufficient
Pengembangan Pengembangan kawasan budidaya secara neigborhood)
TP-5 Kawasan Urban Center (tingkat perkembangan 5)
PB-4
Eksisting urban regeneration TP-4 Kawasan urban (tingkat perkembangan 4)
Pengembangan urban regeneration
LP-KR Kawasan dengan pola lingkungan TP-5 Kawasan Urban Center (tingkat perkembangan 5)
pusat kegiatan TP-6 Kawasan urban core (tingkat perkembangan 6)
Kawasan khusus (SD: kaw industry, kaw pariwisata, pusat pemerintahan, pusat
SD
pendidikan)
Lainnya - - LK Lingkungan Khusus
CB CB:civic building/Gd Pemerintah
CS CS: civic space/Taman Kota/Ruang Plaza Publik
PENGENALAN
Smart Code
SMARTCODE akan dibagi menjadi 3 layer tersendiri yang akan terpadu dan sistematis
dalam satu kesatuan dalam pembentuk zonasi ruang, yaitu:
PB-2 (Pengembangan Terkendali PB-3 (Pengembangan Baru Dan PB-4 (Pengembangan Kawasan Budidaya
Kawasan Budidaya) Terencana Kawasan Budidaya) Secara Urban Regeneration)
PENGENALAN
Smart Code
COMMUNITY PLAN/ POLA PENGEMBANGAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN (NEIGHBOURHOOD)
Pengembangan urban regeneration Kawasan dengan pola lingkungan permukiman mandiri (self
sufficient neigborhood) (Kode: LP-MR)
Pengembangan urban regeneration Kawasan dengan pola lingkungan pusat kegiatan (Kode: LP-KR)
PENGENALAN
Smart Code
COMMUNITY PLAN/ POLA PENGEMBANGAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN (NEIGHBOURHOOD)
1. Pola pengembangan kawasan – kawasan hunian yang dikembangkan secara berkelompok dan berdekatan satu sama
lain dalam suatu lokasi (Lokus Permukiman) dimana lokasi tersebut berada di wilayah pertanian, wilayah konservasi,
wilayah lindung maupun wilayah – wilayah dengan kemampuan lingkungan yang rendah (Corservation Land
Development Concept).
2. Pola pengembangan kawasan – kawasan permukiman yang dibangun berkelompok dan berdekatan dengan kepadatan
bangunan yang sangat rendah, serta sebagian besar lahan digunakan sebagai Area Terbuka (Area Konservasi, Rekreasi,
Lahan Terbuka Semi Umum, dan Lahan Terbuka Umum).
PENGENALAN
Smart Code
COMMUNITY PLAN/ POLA PENGEMBANGAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN (NEIGHBOURHOOD)
Pengembangan Kawasan dengan pola lingkungan permukiman mandiri / Self Sufficient Neighborhood (kode: LP-M)
1. Pola pengembangan kawasan – kawasan terpadu, dimana terdapat bauran antara area hunian, komersial, dan fasilitas
umum dan fasilitas umum saling berdekatan sehingga dapat diakses dengan mudah oleh penduduk terutama pejalan
kaki. Kawasan ini terdiri atas berbagai macam jenis hunian jenis perkantoran, perdagangan dan jasa dan didukung oleh
berbagai jensi fasilitas publik baik fasilitas sosial dan fasilitas umum.
2. Pola pengembangan ini sangat cocok untuk kawasan – kawasan yang kompleks (bauran yang tinggi) dan bangunan
kepadatan yang tinggi.
PENGENALAN
Smart Code
COMMUNITY PLAN/ POLA PENGEMBANGAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN (NEIGHBOURHOOD)
Pengembangan Kawasan dengan pola lingkungan permukiman mandiri / Self Sufficient Neighborhood (kode: LP-M)
Pengembangan Kawasan dengan pola lingkungan permukiman mandiri / Self Sufficient Neighborhood (kode: LP-M)
Sekolah
Rumah sakit
Pusat Perbelanjaan
Hunian
1. Pola pengembangan kawasan yang dikembangkan sebagai pusat – pusat bisnis (CBD-Central Bussiness District) dan
menjadi pusat – pusat pertumbuhan pada skala Regionnya (Nasional, Provinsi) dengan pengembangan hunian bersifat
high rise building didukung oleh area komersial seperti pusat perbelanjaan. Penggunaan 1 bangunan untuk berbagai
macam kegiatan merupakan tujuan pola pengembangan ini.
PENGENALAN
Smart Code
COMMUNITY PLAN/ POLA PENGEMBANGAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN (NEIGHBOURHOOD)
Special District
Civic Zones
Civic Building
PENGENALAN
Smart Code
TINGKAT PERKEMBANGAN RUANG / TRANSECT ZONES
1. Kawasan pengembangan yang terdiri atas lahan – lahan termasuk kedalam fungsi lindung atau diusahakan untuk
dikembalikan ke habitat alamiahnya, termasuk didalamnya lahan – lahan yang tidak dapat dikembangkan, karena
kelerengannya, sensitivitas lingkungannya (lahan kritis atau pemenuhan air) yang tinggi, dan kebencanaan yang timbul
di wilayah tersebut (longsor, banjir, Land Subsidence).
Karakter Utama Lahan Lindung (Reservasi maupun Preservasi) Dengan Beberapa wilayah Pertanian
Penempatan Bangunan (Posisi Bangunan) Tidak ada
Hutan Manggrove Angke Kapuk San Fransisco Coast Line Danau Rawa Babon, Ciracas
Taman Manggrove PIK Yosmite National Park, California Waduk Pluit, Jakarta Utara
PENGENALAN
Smart Code
TINGKAT PERKEMBANGAN RUANG / TRANSECT ZONES
1. Kawasan pengembangan yang terdiri atas lahan – lahan terbangun dengan kepadatan rendah yang jarang dan
menyebar di wilayah pertanian, hutan, dan padang rumput. Tipikal bangunan utamanya adalah rumah pertanian,
bangunan pertanian, kabin, dan villa.
Karakter Utama Fungsi utamanya adalah pertanian, dan beberapa diantaranya juga terdapat hutan
dan rawa serta bangunan –bangunan dengan Pola “Scattered”
Penempatan Bangunan (Posisi Bangunan) GSB dengan variasi tertentu
Perdesaan Di Samosir, Sumut Perdesaan Suku Badui, Banten Cilincing, Jakarta Utara
PENGENALAN
Smart Code
TINGKAT PERKEMBANGAN RUANG / TRANSECT ZONES
1. Kawasan pengembangan yang terdiri atas lahan – lahan terbangun dengan kepadatan tinggi dan menyebar di wilayah
dengan sensitivitas lingkungan yang tinggi.
Karakter Utama Fungsi utamanya adalah wilayah lindung dan pinggir sungai, dan beberapa
diantaranya juga terdapat hutan dan rawa.
Penempatan Bangunan (Posisi Bangunan) GSB dengan variasi tertentu
Kampung Marlina, Penjaringan, Jakarta Utara Kampung Muka, Ancol, Jakarta Utara
PENGENALAN
Smart Code
TINGKAT PERKEMBANGAN RUANG / TRANSECT ZONES
1. Kawasan pengembangan yang terdiri atas lahan – lahan terbangun dengan hunian kepadatan rendah, yang berbatasan
langsung pada wilayah dengan beberapa bauran (mixed use). Usaha rumahan dan penambahan bangunan lain
diperbolehkan. Tanaman yang digunakan berupa tumbuhan alami berupa pohon dan tanaman perdu, dan GSB
banguna relatif tinggi. Luasan blok relatif besar dan jalanan yang tidak beraturan disesuiakan dengan kondisi lahan.
Karakter Utama Terdapat halaman, dan beberapa terdapat lapangan yang memisahkan antar
rumah. Kadang – kadang terdapat area pejalan kaki.
Penempatan Bangunan (Posisi Bangunan) Bangunan besar, dan terdapat GSB dan Jarak samping bangunan.
Tipe Depan Bangunan Terdapat Beranda, Berpagar, dan Pohon di depan rumah
Tipikal Tinggi Bangunan 1-2 Lantai, terkadang 3 Lantai
Tipikal Ruang Publik Taman, Jalur Hijau
PENGENALAN
Smart Code
TINGKAT PERKEMBANGAN RUANG / TRANSECT ZONES
1. Kawasan pengembangan yang terdiri atas lahan – lahan terbangun dengan dominasi hunian tipikal perkotaan dengan
beberapa bauran kegiatan (mixed use). Dominasi tipikal hunian bangunan perkotaan antara lain rumah, rumah deret
kopel dan rumah dobel.
Karakter Utama Campuran antara rumah, rumah deret dengan jumlah unit paling banyak 30 unit,
rumah susun (Rusunawa dan Rusunami) dengan Pola komersial menyebar, terdapat
keseimbangan antara ruang terbuka dan bangunan, serta terdapat area pejalan kaki.
Penempatan Bangunan (Posisi Bangunan) GSB dan Jarak samping bangunan tidak terlalu besar
1. Kawasan pengembangan yang terdiri atas lahan – lahan dengan bauran kegiatan yang besar (bahkan dalam satu
gedung), yang mengakomodasi retail, perkantoran, rumah deret, dan apartemen.
Karakter Utama Campuran antara pertokoan dan rumah deret, apartemen, kantor, tempat kerja,
bangunan publik. Bangunan sebagian besar berderet. Lokasi pepohonan sesuai, dan
area pejalan kaki aktif digunakan.
Penempatan Bangunan (Posisi Bangunan) GSB dan Jarak samping bangunan hampir tidak ada, bangunan berkumpul di
sepanjang areal jalan utama.
Tipe Depan Bangunan Terdapat tangga menuju pintu rumah, pintu masuk pertokoan, dan galeri.
Tipikal Tinggi Bangunan 3 – 5 lantai dengan beberapa bangunan lebh dari 5 lantai (apartemen, mall, shop dll)
Tipikal Ruang Publik Taman, Plaza dan lapangan, median jalan
PENGENALAN
Smart Code
TINGKAT PERKEMBANGAN RUANG / TRANSECT ZONES
1. Kawasan pengembangan yang terdiri atas lahan – lahan dengan bauran kegiatan yang masif dan bangunan yang pada
dan tinggi (bahkan dalam satu gedung, yang memiliki blok yang luas. Kawasan ini merupakan kawasan yang menjadi
pusat pertumbuhan dan ekonomi dalam suatu kota.
Karakter Utama Bauran kegiatan dalam 1 gedung yang sama, Pusat hiburan, Bangunan publik dan
bangunan budaya. Bangunan berderet sepanjang jalan utama. Kegiatan pedestrian
sangat aktif.
Penempatan Bangunan (Posisi Bangunan) GSB dan Jarak samping bangunan hampir tidak ada, bangunan berkumpul di
sepanjang areal jalan utama.
Tipe Depan Bangunan Terdapat tangga menuju pintu rumah, pintu masuk pertokoan, galeri, pom bensin,
dan tempat bermain.
Tipikal Tinggi Bangunan 4 lantai ke atas dengan beberapa bangunan yang kurang dari 4 lantai
Tipikal Ruang Publik Taman, Plaza dan lapangan, median jalan
PENGENALAN
Smart Code
TINGKAT PERKEMBANGAN RUANG / TRANSECT ZONES
KRITERIA:
1. Merupakan kawasan dengan Pola pengembangan Lingkungan berupa pengelompokan bangunan dan pembagian
ruang berdasarkan guna lahan.
2. Sebagian besar berada di wilayah dengan keadaan alami yang tidak mendukung kegiatan baik hunian maupun aktivitas
lainnya seperti di wilayah pertanian, wilayah lindung yang telah terbangun.
3. Dapat berupa produk developer ataupun prakasa sendiri (Village)
4. Pola lingkungan dapat bersifat teratur ataupun bersifat “Scattered” / menyebar.
SURVEY
Kriteria Penilaian
COMMUNITY PLAN/ POLA PENGEMBANGAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN (NEIGHBOURHOOD)
Pengembangan Kawasan dengan pola lingkungan permukiman mandiri / Self Sufficient Neighborhood (kode: LP-M)
DOMINASI TUTUPAN DOMINASI JENIS LEVEL BAURAN (MIXED KETINGGIAN
NO AKSES JALAN KONDISI LAHAN PENGGUNAAN LAHAN
LAHAN BANGUNAN USE) BANGUNAN
Rendah – Sedang
(0- 5 Bangunan Non
1 Permukiman - Terbangun Hunian Kurang dari 100% -
Hunian : 5 Bangunan
Hunian)
Rendah – Sedang
Low Rise
(0- 5 Bangunan Non
2 Permukiman - Terbangun apartment / Kurang dari 100% -
Hunian : 5 Bangunan
Rumah Susun
Hunian)
SURVEY
Kriteria Penilaian
COMMUNITY PLAN/ POLA PENGEMBANGAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN (NEIGHBOURHOOD)
Pengembangan Urban Regeneration Kawasan Dengan Pola Lingkungan Pusat Kegiatan (Kode: LP-KR)
DOMINASI TUTUPAN DOMINASI JENIS LEVEL BAURAN (MIXED KETINGGIAN
NO AKSES JALAN KONDISI LAHAN PENGGUNAAN LAHAN
LAHAN BANGUNAN USE) BANGUNAN
Tinggi
(5-10 Bangunan Non
1 Perdagangan / Jasa Arteri Terbangun Hunian 100% -
Hunian : 5 Bangunan
Hunian)
Tinggi
High Rise (5-10 Bangunan Non
2 Perkantoran Arteri Terbangun 100% -
Building Hunian : 5 Bangunan
Hunian)
Tinggi
High Rise (5-10 Bangunan Non
3 Permukiman Arteri Terbangun 100% -
Apartement Hunian : 5 Bangunan
Hunian)
KRITERIA PENILAIAN DALAM SURVEY
TINGKAT PERKEMBANGAN RUANG PERKOTAAN
SURVEY
Kriteria Penilaian
TINGKAT PERKEMBANGAN RUANG PERKOTAAN
Special District
1. Kawasan Industri Besar
2. Kawasan Pariwisata (Seperti Ragunan, Ancol, Monas)
3. Kawasan Pendidikan Terpadu (Seperti Al-Azhar)
4. Pusat Pemerintahan Daerah dan Pusat (Seperti Balai Kota dan Istana Negara)
5. Kawasan Cagar Budaya (Kota Tua)
6. Hankam
7. Bandara, Pelabuhan
Civic Space
1. Taman Kota (RPTRA, Taman Tematik, Dll)
2. Plaza
3. Ruang Terbuka Hijau Lainnya
Civic Building
1. Bangunan Pemerintahan
2. Bangunan Publik Seperti Perpustakaan, Masjid Raya, Gereja Katedral dll
SURVEY
Kriteria Penilaian
TINGKAT PERKEMBANGAN RUANG PERKOTAAN
Special District
PREFERENCES
1. https://planningtank.com/urbanisation/cluster-development
2. https://www.useful-community-development.org/cluster-housing.html
3. https://planning-org-uploaded-media.s3.amazonaws.com/document/Zoning-Practice-2007-08.pdf
4. http://www.town.ithaca.ny.us/newcode/about-traditional-neighborhood-development
5. https://www.cmap.illinois.gov/about/2040/supporting-materials/process-archive/strategy-
papers/urban-design/traditional-neighborhood-development
TERIMA KASIH
Jl. Epicentrum Sel. No.Kav. 22, Karet Kuningan,
Kecamatan Setiabudi, Kota Jakarta Selatan,
Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12940
59