You are on page 1of 10

Hasil Penelitian Jurnal Agro Estate, Volume No, September 2021

PENGARUH PEMANFAATAN ASAP CAIR DARI KAYU KARET


KONSENTRASI 35% UNTUK MENGHAMBAT KENAIKAN
ASAM LEMAK BEBAS (FREE FATTY ACID) PADA BUAH
KELAPA SAWIT

THE EFFECT OF SMOKE LIQUID FROM RUBBER WOOD


CONCENTRATION 35% TO INHIBIT THE INCREASE IN FREE FATTY
ACID ON FRESH FRUIT BUNCH

Ariel Yosua Sirait1, Heri Purwanto, S.T.P., M.Sc.2, Ir. Busrizal Faisal, M.T3
Studi Teknologi Pengolahan Hasil Perkebunan
Institut Teknologi Sawit Indonesia, Indonesia
e-mail : arielyosua01@gmail.com

ABSTRACT
The research that has been carried out is about the potential utilization of rubber wood
liquid smoke as an antimicrobial agent, which can be used in the process of inhibiting the
growth of microorganisms that affect the increase in levels of Free Fatty Acids (FFA) in
oil palm fruit. Moisture content is the amount of water contained in the ampel. Water
content can affect CPO, the higher the water content, the lower the quality of CPO. The
dirt content is the total amount of foreign materials that are not dissolved expressed as a
percentage (%) of impurities in the oil or grease. DOBI (Deterioration Of Bleachability
Index) is an indicator of the quality of CPO (Crude Palm Oil). The higher the dobi value
of CPO, the better the quality of CPO. Free Fatty Acids will naturally increase in oil palm
fruit with increasing time. Therefore, to overcome this, special treatment is needed for oil
palm fruit, namely the addition of antimicrobial substances. Several studies related to
efforts to inhibit the increase in levels of Free Fatty Acids in CPO using antimicrobial
agents have often been carried out. This study used a non-factorial completely
randomized design (CRD). The research design was non-factorial with 3 treatments and 3
replications. The use of liquid smoke is based on the content of acid, hydrocarbon, phenol
and carbonyl compounds. Phenol content has anti-microbial properties. The acidic
compounds in liquid smoke cause it to have a low pH, this condition is very supportive in
preventing microbial growth in food.

Keywords: rubber wood liquid smoke, free fatty acid, crude palm oil
mengandung minyak sawit 25% dan
PENDAHULUAN inti sawit 7%. Minyak kelapa sawit
Tanaman kelapa sawit menghasilkan di dalam tandan saat proses
Tandan Buah Sawit (TBS) yang pengolahan mudah mengalami

1
Hasil Penelitian Jurnal Agro Estate, Volume No, September 2021

perubahan kimia dan fisika sehingga seiring dengan bertambahnya waktu


perlu segera diolah. Tandan harus (Ali dkk, 2014). Oleh karena itu,
mendapat perlakuan fisika dan untuk mengatasi hal ini diperlukan
mekanik di dalam pabrik sehingga perlakuan khusus terhadap buah
diperoleh minyak dan inti. Oleh kelapa sawit, yaitu penambahan
sebab itu pengembangan perkebunan bahan antimikroba. Beberapa
sawit selalu diiringi dengan penelitian terkait usaha
penghambatan peningkatan kadar
Asam Lemak Bebas dalam CPO
dengan menggunakan bahan
antimikroba sudah sering dilakukan.

Seperti misalnya penelitian yang


pembangunan pabrik. (Naibaho,
dilakukan oleh Maulana dan
1998).
Wahono (2015) yang meneliti
Salah satu proses pengolahan pengaruh penyemprotan Kalium
minyak kelapa sawit adalah proses propionat dan Kalium sorbat
pengepresan (screw press) yang terhadap kualitas CPO. Dari
mempunyai tujuan memisahkan penelitian ini diperoleh hasil bahwa
minyak dengan mudah dari daging kadar ALB setelah penambahan
buah dengan kerugian sekecil- Kalsium propionat dan Kalium
kecilnnya. Pada pabrik kelapa sawit, sorbat 1000 ppm; 2000 ppm; 3000
umumnya digunakan screw press ppm berturut– turut adalah 1,423%;
sebagai alat pengempaan untuk 1,278%; 1,087% dan 1,354%;
memisahkan minyak dari daging 1,259%; 1,174%. Kemudian Dewi
buah. Proses pemisahan minyak dkk (2015) yang meneliti pengaruh
terjadi akibat putaran screw Kalium sorbat dan Natrium benzoat
mendesak bubur buah, sedangkan Terhadap Kualitas CPO. Dari
dari arah yang berlawanan tertahan penelitian ini diperoleh hasil bahwa
oleh sliding cone. Asam Lemak kadar ALB setelah penambahan
Bebas secara alami akan meningkat Kalium sorbat dan Natrium benzoat
pada buah kelapa sawit yang telah 1000 ppm; 2000 ppm; 3000 ppm

2
Hasil Penelitian Jurnal Agro Estate, Volume No, September 2021

berturut–turut adalah 0,90%; 0,70%; buah kelapa sawit. Penggunaan asap


0,54% dan 0,76%; 0,72%; 0,66%. cair kayu karet pada penelitian ini,
didasarkan pada kandungan senyawa
Faktor lain yang dapat mempercepat
asam, hidrokarbon, fenol, dan
laju kenaikan Asam Lemak Bebas
karbonilnya. Kandungan fenol
(FFA) pada CPO, antar lain:
memiliki sifat antimikroba.
1. Buah busuk, buah luka serta METODE PENELITIAN
buatr yang terlcena air sebelum Tempat dan Waktu
diolah di Pabrik Penelitian ini dilaksanakan PT.
2. Buah yang menginap (lebih SUPRA MATRA ABADI, PMKS
dari 2 jam) diolah di pabrik
TANAH DATAR, Jln Teuku Umar,
3. 3.Proses perebusan yang
Desa Sei Muka, Kab.
kurang sempuma pada saat proses
Batubara .Waktu Penelitian dimulai
pengolahan di Pabrik
pada Agustus - September 2022
Di antara seluruh faktor-faktor Rancangan Penelitian
penyebab kenaikan Asam Lemak Penelitian ini menggunakan metode
Bebas (FFA) diatas yang akan rancangan acak lengkap (RAL) Non-
dibahas dalam penyusunan tugas Faktorial. Rancangan penelitian
akhir ini adalah pengaruh faktor adalah Non-faktorial 3 perlakuan dan
buah menginap terhadap kadar asam 3 ulangan.
lemak bebas , dan yang akan di Adapun rincian penelitian Asap cair
amati pada penelitian ini adalah kayu karet grade 2 yaitu adalah
fraksi 3. kenaikan asam lemak bebas pada
CPO selama 24 jam.
Penelitian yang akan dilakukan ini
Alat dan Bahan
adalah tentang pemanfaatan potensi
Alat yang digunakan pada proses
asap cair kayu karet sebagai bahan
penelitian ini yaitu kampak,
antimikroba, yang dapat digunakan
goni, sterilizier, gancu, alat press,
dalam proses penghambatan
pisau, pressan manual, erlenmeyer,
pertumbuhan mikroorganisme yang
hot plate, magnetic stirrer, oven,
berpengaruh terhadap peningkatan
labu ukur.
kadar Asam lemak bebas (FFA) pada

3
Hasil Penelitian Jurnal Agro Estate, Volume No, September 2021

Bahan yang digunakan dalam proses Asap Cair Kayu Karet Terhadap
penelitian ini antara lain adalah : Kadar Asam Lemak Bebas CPO.
Tandan buah segar, NaOH, Indikator Pengaruh pemberian asap cair kayu
PP, Alkohol, N-heksane, asap cair karet terhadap kenaikan Asam
kayu karet 35%. Lemak Bebas pada Crude Palm Oil
HASIL DAN PEMBAHASAN dapat dilihat pada tabel 4.1
Hasil Perlakuan Penyimpanan
Pengaruh Perlakuan Pemberian

Metode Waktu Rata-Rata Standart Nasional


Perlakuan Pendiaman Asam Lemak Indonesia
Bebas (%) 01-2901-2006
A1 0 Jam 2,36
B2 2,63
B3 24 Jam 2,28
5%
B4 1,98
B5 1,68

Keterangan : lemak bebas diatas memberikan

A1 : Sampel kontrol tanpa pengaruh hasil yang berbeda pada


pendiaman 24 jam tanpa perlakuan setiap antar perlakuan. Perlakuan A
asap cair didapat hasil asam lemak bebas
B2 : Sampel kontrol pendiaman 24 Crude Palm Oil awal 2,36%, untuk
jam tanpa perlakuan asap cair perlakuan B mengalami kenaikan
B3 : Sampel Pendiaman 24 jam jika dilihat dari perlakuan A
dengan perlakuan suntik dikarenakan perlakuan B didiamkan
B4 : Sampel pendiaman 24 jam selama 24 jam, akibatnya sampel B
dengan perlakuan semprot mengalami proses Hidrolisis, hal ini
B5:Sampel pendiaman 24 jam dapat memicu adanya
dengan perlakuan kombinasi mikroorganisme pada buah yang
Berdasarkan tabel 4.1 diperoleh hasil mengalami kerusakan buah secara
bahwa pengaruh pemanfaatan asap fisik.
cair kayu karet terhadap kadar asam

4
Hasil Penelitian Jurnal Agro Estate, Volume No, September 2021

Melihat hasil dari tabel diatas ada 3 penurunan asam lemak bebas yaitu
metode perlakuan B3, B4, dan B5 1,98% dibandingkan dengan sampel
setiap perlakuan menggunakan asap B, dan dilihat perlakuan B5 hasil
cair grade 2 kayu karet dengan asam lemak bebas sangat rendah
konsentrasi 35% dengan dosis 10,5 yaitu 1,68% dimana perlakuan B3
ml asap cair kayu karet dan 19,5 ml menggunakan perlakuan B4 dan B5
air dengan waktu pendiaman sampel sehingga pemberian asap cair kayu
24 jam. Untuk sampel perlakuan B3 karet lebih sempurna. Dengan
didapat hasil penurunan asam lemak demikian dapat kita lihat hasil yang
bebas Crude Palm Oil 2,28% dan di dapat sesuai dengan standart SNI
perlakuan B4 juga mengalami 01-2901-2006 yaitu maksimal 5%.

4.2 Pengaruh Perlakuan Pengaruh perlakuan pemberian asap


Pemberian Asap Cair Kayu Karet cair kayu karet terhadap kadar air
Terhadap Kadar Air CPO pada Crude Palm Oil dapat dilihat
pada Tabel 4.2

Metode Waktu Rata Rata Standart Nasional


Perlakuan Pendiaman Kadar Air (%) Indonesia 01-2901-2006
A1 0 Jam 0,34
B2 0,36
B3 24 Jam 0,34
0,25%
B4 0,35
B5 0,35

Berdasarkan Tabel 4.2 menunjukkan A1 dengan hasil rata-rata 0,34% dan


bahwa tidak adanya pengaruh hasil dari perlakuan B2 yaitu rata-
perlakuan asap cair kayu karet rata 0,36% dan kadar air lebih tinggi
terhadap kadar air, diatas dilihat hasil sedikit dari perlakuan A1. Melihat
daripada analisa memberikan dari tabel diatas, perlakuan B3 lebih
pengaruh yang berbeda. Untuk rendah dibandingkan perlakuan B2.
pengulangan ke 1 sampai dengan Berdasarkan hasil rata-rata perlakuan
pengulangan ke 3 tanpa perlakuan B3: 0,34%, B4: 0,35%, B5: 0,35%.

5
Hasil Penelitian Jurnal Agro Estate, Volume No, September 2021

Dan terlihat kestabilan kadar air yang demikian dapat kita lihat hasil yang
signifikan, adanya pengaruh didapat sudah sesuain dengan
perlakuan Asap Cair Kayu Karet standart SNI 01-2901-2006 yakni
terhadap kadar air, karena mungkin 0,25%.
dilakukannya penambahan asap cair,
4.3 Pengaruh Perlakuan
dan sistem perebusan yang baik
Pemberian Asap Cair Kayu Karet
merupakan salah satu pengaruh
Terhadap Kadar Kotoran CPO
kadar air. Setiap perlakuan
menggunakan asap cair kayu karet Pengaruh perlakuan pemberian asap
dengan dosis 10,5 ml dan 19,5 ml air cair kayu karet terhadap kadar
sebagai konsentrasi 35%. Dengan kotoran Crude Palm Oil dapat dilihat
pada Tabel 4.3.

Metode Waktu Rata-Rata Kadar Standart Nasional


Perlakuan Pendiaman Kotoran (%) Indonesia 01-
2901-2006
A1 1,15
B2 1,12
B3 24 Jam 1,10
0,5%
B4 1.07
B5 1,05

Berdasarkan Tabel 4.3 menunjukkan perlakuan dengan hasil rata-rata B3:


bahwa tidak adanya pengaruh 1,10%, B4: 1,07%, B5: 1,05%. Dari
pemberian asap cair kayu karet hasil pengujian kadar air yang
terhadap kadar kotoran, dilihat hasil memakai perlakuan B3, B4, dan B5
dari analisa tidak memberikan di tabel diatas mengalami penurunan
pengaruh yang berbeda. Untuk tetapi tidak terlalu jauh dari hasil
pengulangan ke 1 sampai ke 3 pada perlakuan A1 dan B2 dan tetap tidak
perlakuan A1 dengan hasil rata-rata sesuai standart yang berlaku.
1,15%. Hasil dari perlakuan B2 Pengaruh terhadap kadar kotoran
dengan hasil rata-rata 1,12%. Dan untuk penelitian ini yaitu untuk
melihat dari tabel diatas berdasarkan media pemisah ampas dan minyak

6
Hasil Penelitian Jurnal Agro Estate, Volume No, September 2021

kita menggunakan press manual cair kayu karet terhadap hasil kadar
maka dilihat hasil berdasarkan tabel kotoran dari setiap perlakuan yang
di atas dari masing-masing perlakuan menggunakan asap cair kayu karet
kadar kotoran yang tinggi. dengan dosis 10,5 ml dan 19,5 ml
Pemisahan secara peras manual air. Dengan demikian kita dapat
menjadi pengaruh terhadap kadar melihat hasil yang di dapat tidak
kotoran masing-masing sampel, dan sesuai Standart SNI 01-2901-2006
tidak ada pengaruh perlakuan asap yakni maksimal 0,5%.

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan tidak berpengaruh terhadap kadar air


1.Perlakuan sampel perlakuan B3 dan kadar kotoran.
(Suntik) didapat hasil penurunan Saran
asam lemak bebas Crude Palm Oil 1. Agar penelitian selanjutnya dapat
2,28% dan perlakuan B4 (semprot) dikembangkan lagi dengan cara
juga mengalami penurunan asam melakukan perlakuan langsung
lemak bebas yaitu 1,98% pada Crude Palm Oil yang
dibandingkan dengan sampel B, dan dihasilkan.
dilihat perlakuan B5(suntik dan
2. Perlu di uji lanjut untuk
semprot) hasil asam lemak bebas
penggunaan asap cair kayu karet
sangat rendah yaitu 1,68%.
grade 2 terhadap pengaruh kadar
2.Hasil analisa yang di dapat, dengan
air dan kadar kotoran.
penambahan asap cair kayu karet
DAFTAR PUSTAKA Jakarta : Badan Standarisasi
Astuti, 2000. Pembuatan Asap Cair Nasional.
dari Tempurung Darmadji, P., Supriyadi dan Hidayat,
Kelapa. Laporan
1999. Produksi Asap Cair
Badan Standarisasi Nasional. 2006. Limbah Padat Rempah
SNI 01-2901:2006. Minyak Dengan Cara Pirolisa.
Kelapa Sawit Mentah. Yogyakarta: Agritech, 19
(1):11-15.

7
Hasil Penelitian Jurnal Agro Estate, Volume No, September 2021

Darmadji. 2009. Teknologi Asap Teknik Kimia, FTI-ITI.


Cair dan Aplikasinya pada Tangerang.

Pangan dan Hasil Pertanian. Kataren, S. 1986. Pengantar


Pidato Pengukuhan jabatan Teknologi Minyak dan
Lemak Pangan. Universitas
Guru Besar dalam Bidang
Indonesia:Salemba.
Teknologi Pangan dan
Lin, S. W. (2004). Deterioration of
Pertanian pada
bleachability index. MPOB
FakultasTeknologi Pertanian information series. Martinez,
UGM, Jogyakarta. 24 hlm. D. G., Barneto, A. G., Partal,
M. P., 2011, Modelling of
Girard, J.P. 1992. Smoking in pyrolysis and combustion of
Technology of Meat gluten–glycerol-based
Products. New York: bioplastics, Bioresource
Clermont Ferrand, Technology. 102(10), 6246.
Ellis Horwood.
Martinez, O., Salmeron, J., Guillen,
Haji, A. G., Z. A. Masud, B. W. Lay,
D. M., Cassas, C. 2011.
S. H. Sutjahjo, dan G. Pari.
“Characteristic of dry- and
2007. Karakteristik asap cair
brine- salted salmon later
hasil pirolisis sampah
treated with liquid smoke
organik padat. J. Tek. Ind.
flavouring”. Jurnal
Pert. 16 (3): 111- 118.
Agricultur and Food Science.
Harsono, S. S. (2017). Inovasi
Vol. 20.
Teknologi Pembuatan Asap
Cair Dari Tempurung Kelapa Maulana, A.F., Susanto, W.H. 2015.
Di Kabupaten Situbondo.
“Pengaruh Penyemprotan
Warta Pengabdian, 2(4),
157–169. Kalium Sorbat dan Kalsium
Propionat pada penanganan
Hartanto, Singgih dan Ratnawati,
(2010), Pembuatan Karbon pasca panen sawit (Elais
aktif dariTempurung Kelapa Guineensis Jacq). Jurnal
Sawit dengan Metode
pangan dan agroindustri. Vol.
Aktivasi Kimia, Jurnal Sains
Materi Indonesia, Vol. 12, 3 No. 2 453- 463.
No. 1, hal : 12 – 16. ISSN :
14111098. Program Studi

8
Hasil Penelitian Jurnal Agro Estate, Volume No, September 2021

Montazeri, N., A. C. M. Oliveira, B. yang dihasilkan. Jurnal


H. Himelbloom, M. B. Leigh, Industri Pertanian, 03: 88-94.

and C. A. Crapo. 2013. Rahayoe, A. S. (2019). Kombinasi


Chemical characterization of Alkohol dan Asap Cair
Sebagai Alternatif Pengawet
commercial liquid smoke Spesimen Cacing Tanah
products. Food Science and (Pheretima sp.). Indonesian
Journal of Laboratory, 1(3),
Nutrition 1: 102-115. MPOB 1.
TT, 253. Rifin, A. 2017. Efisiensi perusahaan
crude palm oil (CPO) di
Naibaho, Ponten, 1998. Teknologi
Indonesia. Jurnal Manajemen
Pengolahan Kelapa Sawit. Jakarta.
Nofreeana, A., & Lasmi, L. (2021). & Agribisnis, Vol. 14 No.
Kajian Mutu Dan Umur 2:103-108
Simpan Produk Pengasapan
Ikan Tongkol ( Euthynnus Ristianingsih Y, Sutijan, Arief B,
Affinis ) Dengan Aplikasi 2011. Studi Kinetika Proses
Asap Cair. 168–173.
Kimia dan Fisika
Pahan, I., 2006.. Kelapa Sawit, Penghilangan Getah Crude
Upaya Peningkatan Palm Oil (CPO) dengan
Produktifitas. Penerbit Asam Fosfat. 04:243.
Kanisius. Yogyakarta. 144
Siahaan, D. (2006). Laporan
hal.
Tahunan 2006 - Nilai DOBI
Penelitian, Jakarta. CPO Indonesia. Medan:
Purba & dkk .2014. Application of PPKS.
Liquid Smoke and Chitosan
as Natural Preservatives for Simon, R., B. de la Calle, S. Palme,
Tofu. International Journal of D. Meier, and E. Anklam.
Applied Science and 2005. Composition and
Technology Vol. 4 No. 2. analysis of liquid smoke
flavoring primary products.
Putri DO, Mardawati E, Putri SH, Journal of Separation Science
2019. Perbandingan Metode 28: 871-882.
Degumming CPO(Crude
Palm Oil) Terhadap Towaha J, Aunillah A, Purwanto
Karakteristik Lesitin EH. 2013. Pemanfaatan asap

9
Hasil Penelitian Jurnal Agro Estate, Volume No, September 2021

cair kayukaret dan Wijaya, M., E. Noor, T.T. Irawadi,


tempurung kelapa untuk dan G. Pari. 2008.
penanganan polusi udara Karakteristik komponen
pada lump. Buletin Riset kimia asap cair dan
Tanaman Rempah dan Aneka pemanfaatannya sebagai
Tanaman Industri.4(1):71-80. biopestisida.Jurnal Bionature
9(1): 34-40.

10

You might also like