You are on page 1of 3

FAKTOR PENYEBAB HALUSINASI

JENIS HALUSINASI Menurut Yosep (2014) terdapat dua factor penyebab halusinasi,
Menurut Yosep dalam Prabowo, 2014 halusinasi terdiri dari yaitu:
beberapa jenis dengan karakteristik tertentu, diantaranya: MAND MAPING HALUSINASI a. Faktor presdisposisi
a. Halusinasi pendengaran (audotorik) Gangguan 1) Faktor Perkembangan
stimulus dimana pasien mendengar suara-suara PENGERTIAN Tugas perkembangan klien yang terganggu misalnya
terutama suara orang. Halusinasi adalah gangguan atau perubahan rendahnya kontrol dan kehangatan keluarga
b. Halusinasi pengelihatan (visual) Stimulus visual dalam persepsi dimana pasien mempersepsikan menyebabkan klien tidak mampu mandiri sejak kecil,
bentuk beragam seperti bentuk pancaran sesuatu yang sebenarnya tidak terjadi. Suatu mudah frustasi, hilang percaya diri, dan lebih rentan
cahaya,gambaran geometric, gambar kartun, panorama penerapan panca indra tanpa ada rangsangan terhadap stress
yang luas dan bayangan yang menakutkan. dari luar, suatu penghayatan yang dialami 2) Faktor Sosiokultural Seseorang yang merasa tidak
c. Halusinasi penghidu (Olfaktori) Gangguan stimulus suatu persepsi melalui panca indra tanpa diterima lingkungan sejak bayi sehingga akan merasa
pada penghidu, yang ditandai dengan adanya bau stimulus ekstren atau persepsi palsu disingkirkan, kesepian, dan tidak percaya pada
busuk, amis, dan bau menjijikan, tapi kadang terhidu (Prabowo, 2014) lingkungannya
bau harum. 3) Faktor Biokimia Hal ini berpengaruh terhadap
d. Halusinasi peraba (taktil) Gangguan stimulusyang terjadinya gangguan jiwa. Adanya stress yang
ditandai dengan adanya rasa sakit atau tidak enak tanpa berlebihan dialami seseorang maka di dalam tubuh
ada stimulus yang terlihat, seperti merasakan sensasi akan dihasilkan suatu zat yang bersifat halusiogenik
listrik datang dari tanah, benda mati atau orang lain. neurokimia.
e. Halusinasi pengecap (gustatorik) Gangguan stimulus 4) Faktor Psikologis Tipe kepribadian lemah dan tidak
yang ditandai dengan merasaan sesuatuyang busuk, bertanggung jawab mudah terjerumus pada
amis, dan menjijikan penyalahgunaan zat adiktif
HALUSINASI
f. Halusinasi sinestetik Gangguan stimulus yang ditandai 5) Faktor Genetik dan Pola Asuh Penelitian Menunjukan
dengan merasakan fungsi tubuh seperti darah mengalir bahwa anak sehat yang diasuh oleh orangtua
melalui vena atau arteri, makanan dicerna atau skizofrenia cenderung mengalami skizofrenia
pembentuan urine. b. Faktor prepitasi
1) Dimensi Fisik Halusinasi dapat ditimbulkan oleh
beberapa kondisi fisik seperti kelelahan luar biasa,
penggunaan obat-obatan, demam hingga delirium dan
kesulitan tidur dalam waktu yang lama.
2) Dimensi Emosional Perasaan cemas yang berlebihan
TANDA DAN GEJALA HALUSINASI
atas dasar problem yang tidak dapat diatasi
Menurut (Azizah, 2016) tanda dan gejala perlu diketahui 3) Dimensi Intelektual Dalam hal ini klien dengan
agar dapat menetapkan masalah halusinasi, antara lain: halusinasi mengalami penurunan fungsi ego
a. Berbicara, tertawa, dan tersenyum sendiri 4) Dimensi Sosial Klien mengalami gangguan interaksi
b. Bersikap seperti mendengarkan sesuatu sosialdi dalam fase awal dan comforting menganggap
c. Berhenti berbicara sesaat ditengah-tengah kalimat bahwa bersosialisasi nyata sangat membahayakan
untuk mendengarkan sesuatu 5) Dimensi Spiritual Klien halusinasi dalam spiritual
d. Disorientasi mulai dengan kehampaan hidup, rutinitas tidak
e. Tidak mampu atau kurang konsentrasi bermakna, dan hilangnya aktivitas beribadah.
f. Cepat berubah pikiran
g. Alur pikiran kacau
h. Respon yang tidak sesuai
i. Menarik diri
j. Sering melamun DIAGNOSA KEPERAWATAN YANG SERING MUNCUL
FASE HALUSINASI Dalam proses keperawatan tindakan selanjutnya yaitu menentukan
Menurut stuart dan laraia dalam Prabowo, 2014 menunjukan tahapan diagnosa keperawatan. Adapun pohon masalah untk mengetahui
terjadinya halusinasi terdiri dari 4 fase dan setiap fase mempunyai penyebab, masalah utama dan dampak yang ditimbulkan. Menurut
karakteristik yang berbeda yaitu:

You might also like