Professional Documents
Culture Documents
Disusun Oleh :
Serley Oktaviana Sari (2021102024)
PT. Sakata adalah sebuah perusahaan industri yang dimiliki oleh Sakata. Perusahaan
ini memproduksi barang-barang elektronik. Dalam upaya memenangkan persaingan untuk
menunjang kesuksesannya sebagai leader pada industri sejenis, memiliki beberapa divisi
operasional, yaitu devisi : produksi, keuangan, sumberdaya manusia, pemasaran, penelitian
dan pengembangan, dan akuntansi. Prusahaan ini mengalami perkembangan yang cukup
pesat, sehingga direksi memutuskan untuk menambah karyawan, produksi dan pemasaran
dan mengangkat tenaga yang lebih profesional atau memiliki keterampilan di bidangnya.
Untuk itu, divisi sumberdaya manusia dipercayakan untuk melakukan analisis berbagai
uraian pekerjaan (job description) dan persyaratan atau kualifikasi (job-spesification)
karyawan yang akan direkrut. Seleksipun dilaksanakan dengan penuh hati-hati dan
profesional. Dari hasil seleksi, ditetapkan bahwa: Norita dan Takasi ditempatkan pada divisi
produksi, sedangkan Nobusi dan Takada ditempatkan pada divisi pemasaran.
Mendengar informasi pemecatan Nakamura dan Sabata, PT. Makita sebagai pesaing
utama PT. Sakata, langsung merekrutnya dan menempatkan mereka pada tempat yang sesuai
dengan keahliannya yaitu Nakamura ditempatkan sebagai koordinator disain dan perakitan
produk sedangkan Sabata ditempatkan sebagai pengendali mutu. Dibawah duet Nakamura
dan Sabata, produk-produk PT.Makita semakin diterima dan memuaskan pasar, sehingga
omset penjualan dapat melampaui target dan mampu menguasai lebih dari 50% pangsa
produk- produk elektonik yang sebelumnya dikuasai oleh PT.Sakata.
Setelah laporan keuangan di akhir tahun, Direktur PT. Sakata, kaget melihat bahwa perushaan
yang dipimpinnya mengalami penurunan keuntungan sangat tajam, dan sistem
akuntaninyapun mulai kacau tidak dibanding dengan tahun-tahun sebelumnya, karena ada
beberapa dokumen dan transaksi penting yang tidak terbukukan. Akhirnya direktur divisi
akuntansinyapun dipecat. Saran dan pertimbangan serikat buruh yang dibentuk dalam
perusahaan tersebut tidak pernah didengar, walaupun mereka sudah mengancam untuk
melakukan mogok kerja.
Untuk mengembangkan kembali perusahaannya yang sudah mengalami kemunduran,
maka direktur utama dan juga sebagai pemilik perusahaan, mengangkat seorang konsultan
senior dengan gaji yang besar. Sebagai seorang konsultan senior yang profesional, maka
Hatimura menyarankan untuk merekonstruksi struktur dan keterampilan dan penempatan
karyawannya. Implementasinya adalah mengembangkan karyawan lama dan merekrut
karyawan baru untuk mengisi kekosongan yang ada.
Berdasarkan studi kasus pada pt sakata dapat dikatakan bahwa cara mengelola msdm
yang dilakukan masih kurang tepat sehinnga menyebabkan pt sakata mengalami penurunan
dari segi laba yang disebabkan oleh penempatan tenaga kerja yg tidak sesuai dengan
kemampuan dan keterampilan karyawan. Dapat dilihat bahwa Takada dengan keterampilan
yang dimiliki, ditempatkan sebagai sopir untuk mengantarkan barang-barang elektronik yang
dipesan oleh para pelanggan, pengawas internal dalam bidang perakitan diangkat menjadi
direktur divisi Akuntansi, Sementara Nobusi sarjana elektro yang berwajah cantik ini
ditempatkan sebagai sales di sebuah show room.
Selain dalam penempatan tenaga kerja yang kurang tepat hal lain yang perlu
ditanggapi adalah kurangnya leadership skill yang dimiliki oleh takasi sehingga
menyebabkan menyebabkan kurangnya disiplin yang dimiliki oleh bawahan. Karena
kurangnya jiwa kepemimpinan yang dimiliki oleh takasi yang langsung melaporkan tanpa
memberi teguran atau mendengar permasalahan yang dimiliki oleh bawahan ( nakamura dan
sabata ). Selain dari pada jiwa kepemimpinan yang kurang, PT. Sakata tidak memberikan
kesempatan pada karyawannya untuk melakukan pengembangan karir bagi karyawan lama,
yang menyebabkan terdapat kecemburan yang terjadi antar karyawan. hal ini juga yang dapat
menjadi penyebab kurangnya disiplin yang terjadi pada bawahan yaitu nakamura dan sabata.
Menurut Slamet (2002), leadership adalah suatu kemampuan, proses, atau fungsi, pada
umumnya untuk mempengaruhi orang-orang agar berbuat sesuatu dalam rangka mencapai
tujuan tertentu.
Menurut Sastrohadiwiryo (2002), penempatan kerja adalah proses pemberian tugas dan
pekerjaan kepada pegawai yang lulus seleksi untuk dilaksanakan sesuai ruang lingkup yang
telah ditetapkan, serta mampu mempertanggungjawabkan segala risiko dan kemungkinan-
kemungkinan yang terjadi atas tugas dan pekerjaan, wewenang, serta tanggung jawabnya.
Identifikasi sumber masalah MSDM yang diterapkan PT. Sakata.
1. Penempatan posisi atau promosi yang tidak sesuai dengan pengalaman dan
keterampilan yang dimiliki oleh karyawan.
2. Kurangnya pengembangan karir terhadap karyawan yang dimiliki oleh perusahaan.
3. Jiwa kepemimpinan yang dimiliki oleh direktur perusahaan.
4. Sistem akuntansi yang kacau disebabkan penunjukkan direktur akuntansi yang tidak
sesuai dengan kompetensinya.
Alternatif-alternatif yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah yang dimiliki oleh PT.
Sakata adalah sebagai berikut:
Proses pengadaan (staffing) bagaimana solusi yang baik, untuk mendapatkan SDM
yang tepat.
Proses pengadaan (Staffing) yang tepat untuk mendapatkan SDM yang sesuai
dengan kebutuhan perusahaan adalah sebagai berikut:
2. Recruitment
Recruitment merupakan kegiatan untuk mencari atau merekrut tenaga kerja potensial
dalam jumlah yang tepat dan dengan kemampuan yang sesuai untuk mengisi suatu
jabatan tertentu dalam perusahaan. Metode yang digunakan dalam melakukan
recruitment tenaga kerja dapat dilakukan melalui iklan, menggunakan jasa
outsourcing, rekomendasi dari karyawan yang sedang bekerja, lamaran pribadi,
lembaga-lembaga pendidikan dan lain sebagainya.
3. Seleksi
Setelah melakukan recruitment maka selanjutnya manajemen perlu melakukan proses
seleksi. Proses seleksi bertujuan untuk memilih tenaga kerja yang sesuai untuk
menduduki suatu jabatan tertentu dari lamaran yang masuk.
4. Pengenalan dan Orientasi
Setelah diseleksi, selanjutnya karyawan akan diperkenalkan dengan organisasi
melalui berbagai bentuk orientasi. Tahap orientasi disini adalah kegiatan pengenalan
dan penyesuaian karyawan baru dengan organisasi atau perusahaan.
Sumber Daya Manusia dalam suatu organisasi sangat berperan dalam kemajuan organisasi,
dan dengan membangkitkan semangat karyawan dapat membantu agar karyawan memiliki
produktivitas yang tinggi, dan hal tersebut dapat dilakukan dengan beberapa cara seperti :