You are on page 1of 22

UPAYA MELESTARIKAN KUE PAPAIS SEBAGAI

KUE TRADISIONAL KHAS CIREBON

Fika Virliana Arsyalizi1, Paryoto2


1
Mahasiswa, Prodi Perhotelan, AKPINDO Jakarta
2
Dosen, Prodi Perhotelan, AKPINDO Jakarta
1
fikavirliana1999@gmail.com, 2paryotoakpindo@gmail.com,

Abstract
The background of this research was to empower the preservation of Papais Cake as a
traditional Cirebon cake. Cirebon City is one of the cities in Indonesia which is strategi-
cally located at the east end of the north coast of West Java. Papais cake is a traditional
Cirebon cake made from rice flour, sticky rice flour, sugar, coconut and wrapped in
banana leaves. There are 2 types of Papais in Cirebon namely Bodis Papais and
Monyong Papais. Problem formulation consists of: (1) How is the existence of Papais
Cakes in Cirebon traditional market? (2) What is the effort to preserve Papais Cake as
Cirebon traditional cake? The purpose of this research is(1) To find out how the
existence of Papais Cakes in Cirebon traditional markets (2). To find out how to
maintain Papais Cake as a traditional Cirebon cake. Research methods and data
collection techniques used in this final paper are (1) Descriptive method (2) Data
collection techniques using interviews (3) observation (4) literature study. Place and
Time of the study: (1) observations made in several markets in Cirebon were held on
November 28-30, 2019. (2) interviews were conducted in June 2020 via telephone. now
papais cake can be found in several traditional markets in Cirebon and at traditional
ceremonies in Cirebon. the role of the Cirebon city government is needed to be more
proactive in preserving traditional foods, especially papais cakes in the present era
which are starting to disappear along with the times.
Keywords: Observation, Interview, Papais Cake

Latar Belakang Makanan tradisional merupakan wujud


budaya yang berciri kedaerahan, spesifik,
Ilmu makanan berkembang sesuai
beraneka macam dan jenis yang
pertumbuhan penduduk dan tuntutan
mencerminkan potensi alam daerah
kesehatan dan keamanan pangan. Ilmu ini
masing-masing. Makanan tidak hanya
menjadi sangat populer dan digandrungi
sebagai sarana untuk pemenuhan
para generasi muda (Belitz et al., 2009).
kebutuhan gizi seseorang. Makanan juga
Dari tangan petani hingga ke meja makan
berguna untuk mempertahankan
disajikan dalam desain menu yang mewah
hubungan antar manusia, simbol identitas
demi menarik minat pembeli dan
suatu masyarakat tertentu, dan dapat pula
memberi kebebasan bagi para calon
dijual dan dipromosikan untuk menunjang
konsumen baru dan pembeli berulang.
pariwisata yang dapat mendukung

Jurnal Culinaria, Edisi ke-3, Volume II Nomor 1, Periode September 2019 – Februari 2020
1
pendapatan suatu daerah (Nurhayati et al., Makanan tradisional saat ini sudah
2018). Berbagai daerah di Indonesia sangat jarang ditemukan karena adanya
mempunyai beranekaragam masakan, perubahan zaman. Sebagian masyarakat
jajanan, dan minuman tradisional yang menganggap makanan dan tradisional
telah lama berkembang secara spesifik di adalah panganan yang sudah ketinggalan
setiap daerah (Rosyidi, 2006). Kultur zaman, sehingga sekarang makanan
masyarakat Cirebon merupakan tersebut sudah ditinggalkan oleh
kolaborasi antara kultur budaya Sunda masyarakat, dan mulai beralih pada
dan Jawa. Di wilayahnya, kultur tersebut kehidupan modern. Padahal makanan
terbagi lagi atas kultur pelabuhan dan tradisional adalah wujud warisan nenek
pertanian. Lebih dari sekedar pertemuan moyang yang harus tetap dijaga dan
dua budaya tersebut, budaya Cirebon dilestarikan keberadaanya
memiliki kekhasan yang lain karena (Kusumaningtyas et al., 2013).
terpadunya unsur budaya Hindu, Cina, Sangat disayangkan, apabila sebuah
dan Islam. Dengan kondisi yang kekayaan kuliner khas suatu daerah tidak
demikian, mau tidak mau kultur tersebut dapat dinikmati oleh semua masyarakat
berpengaruh pada corak makanan Indonesia masa kini, hanya dikarenakan
masyarakat. kuliner tradisional kalah saing dengan
Salah satu Makanan tradisional di kuliner Barat yang dapat dengan mudah
Cirebon adalah Papais. Papais terbuat dari kita jumpai. Tujuan dari penelitian ini
bahan baku beras dan beras ketan yang adalah: (1) Untuk mengetahui
dibungkus daun pisang. Ada 2 jenis keberadaan Kue Papais di pasar pasar
Papais di Cirebon yaitu Papais Bodas dan tradisional Cirebon; dan (2) Untuk
Papais Monyong. Papais Bodas terbuat mengetahui upaya melestarikan Kue
dari tepung beras, santan, garam, serta air. Papais sebagai kue tradisional khas
Setelah semua bahan tercampur Cirebon.
selanjutnya dibungkus menggunakan
Tinjauan Pustaka
daun pisang dengan bentuk persegi, dan
dikukus selama beberapa menit. Makanan Tradisional
Sedangkan Papais Monyong terbuat dari Menurut Muhilal (1995) makanan
tepung beras ketan, santan, daun pandan, tradisional merupakan makanan yang
air dan garam, diisi dengan parutan kelapa telah membudaya dikalangan masyarakat
dan gula merah yang oleh masyarakat Indonesia. Masakan khas lokal atau
Cirebon disebut sebagai "enten", lalu makanan tradisional merupakan jenis-
dibungkus dengan menggunakan daun jenis makanan yang paling cocok dengan
pisang dengan bentuk kerucut kemudian kondisi daerah serta menjadi makanan
dikukus beberapa menit. Papais sendiri sehari-hari bag masyarakat daerah
biasanya hanya akan bertahan 1-2 hari setempat. Indonesia merupakan negara
saja, dan setelah agak lama akan menjadi yang terdiri dari kesatuan ribuan pulau
basi dan keras, kecuali disimpan di dalam yang menyebabkan Indonesia memiliki
lemari pendingin. Hal ini disebabkan keanekaragaman makanan tradisional
karena papais ini bukan makanan kering karena setiap daerah memiliki potensi
dan ada campuran santannya.

Jurnal Culinaria, Edisi ke-3, Volume II Nomor 1, Periode September 2019 – Februari 2020
2
alam dan kebudayaan masing-masing beras, gula dan santan, sehingga cepat
(Agustina, 2012). basi atau rusak. Kue basah biasanya
Makanan tradisional yang sering dimasak dengan menggunakan teknik
disebut dengan kuliner sebenarnya tidak pengolahan dikukus, direbus ataupun
hanya berwujud makanan saja, melainkan digoreng. Kue basah dapat kita temui
juga minuman. Makanan tradisional ada- di pasar tradisional. Kue basah
lah makanan dan minuman termasuk biasanya dapat dibungkus dengan
makanan jajanan serta bahan campuran menggunakan daun pisang ataupun
yang digunakan secara tradisional dan daun kelapa. Contohnya: Lemper abon,
telah lama berkembang secara spesifik di bugis, dll .
daerah tertentu (Sunjata, 2014). 2. Kue kering mempunyai tekstur yang
Pendapat Ernayanti (2003) dalam kering dan memiliki kadar air yang
Ensiklopedi Makanan Tradisional di sedikit, sehingga dapat bertahan lama
Pulau Jawa dan Pulau Madura bila disimpan. Kue kering biasanya
memberikan pengertian tentang makanan dimasak dengan menggunakan teknik
tradisional memiliki nilai budaya, tradisi, pengolahan digoreng atau dibakar. kue
serta kepercayaan yang bersumber pada kering dapat juga disajikan sebagai
budaya lokal (local indigenous). Makanan snack atau teman minum teh baik pada
tradisional sangat berpengaruh terhadap pagi atau sore hari dengan mempunyai
pola makanan suku-suku di Indonesia, rasa yang manis dan gurih. Penyajian
termasuk diantaranya pemilihan bahan kue kering dapat dialas dengan daun
mentah, corak dan tradisi makan, pisang. Contohnya: rintak susu, rintak
kebiasaan makan dan cara penyajian sagu, kue semprit, dan bong li piang.
Makanan tradisional suatu daerah bisa Teknik pengolahan kue tradisional
menjadi cermin peradaban dan budaya berdasarkan karakteristik atau ciri khas
suatu daerah, akan tepat disuguhkan serta kue tradisional dapat dikelompokkan
dinikmati oleh masyarakat setempat pula. dan dibedakan berdasarkan teknik
Sedangkan jajanan atau kue olahannya.
tradisional adalah kudapan atau minuman Menurut Palupi (2012) karakteristik
yang tidak mengandung alkohol, yang atau ciri makanan jajanan khas yaitu kue-
diolah dalam bentuk bubuk, cair, atau kue tradisional yang direbus, kue-kue
padat yang mengandung bahan tambahan tradisional yang dikukus, kue-kue
lainnya baik alami maupun sintetis yang tradisional yang digoreng dalam minyak
dikemas dalam kemasan siap untuk sedikit dan minyak banyak, kue-kue
dikonsumsi (Winata, 2015). tradisional yang dipanggang:
Jenis-jenis kue tradisional dapat 1. Pengolahan kue tradisional dengan
dilihat dari segi pengolahan, bahan dan cara dikukus adalah mengolah bahan
bentuk. makanan dengan menggunakan uap air
1. Kue basah mempunyai tekstur yag mendidih dalam suatu tempat yang
empuk, lembut dan basah. Kue basah ditutup, menaruh makanan di atas
tidak dapat bertahan lama hanya dapat sebuah tempat yang berlubang-lubang
bertahan beberapa hari saja.Umumnya atau sebuah tempat tertutup di atas air
kue tradisional terbuat dari tepung yang sedang mendidih.

Jurnal Culinaria, Edisi ke-3, Volume II Nomor 1, Periode September 2019 – Februari 2020
3
2. Pengolahan kue tradisional dengan makanan itu berasal, menggunakan bahan
cara di goreng adalah menggunakan baku tradisional dan telah lama
minyak banyak dan sedikit dalam berkembang secara spesifik di daerah
keadaan panas sehingga makanan tertentu.
yang digoreng betul-betul dapat
Upaya Pelestarian
tenggelam dalam minyak banyak.
3. Pengolahan kue tradisional dengan Menurut Eliazer et al. (2013)
cara dipanggang yaitu proses pelestarian dalam Kamus Bahasa
pengolahan yang member efek cokelat Indonesia berasal dari kata lestari, yang
di permukaan kue. Proses artinya adalah tetap selama-lamanya tidak
pemanggangan adalah proses berubah. Kemudian dalam penggunaan
pemanasan pada bahan makanan yang bahasa Indonesia, penggunaan awalan pe-
langsung dipanaskan di atas api atau dan akhiran –an artinya digunakan untuk
bara api. Sedangkan proses menggambarkan sebuah proses atau
pembakaran adalah pemanasan yang upaya (kata kerja) . Pelestarian adalah
dilakukan dengan menggunakan alat upaya pengelolaan pusaka melalui
seperti oven, jadi makanan tidak kegiatan penelitian, perencanaan,
langsung terkena panas api melainkan perlindungan, pemeliharaan,
melalui perantara udara. Bahan pemanfaatan, pengawasan, dan atau
makanan yang dibakar akan pengembangan secara selektif untuk
menimbulkan aroma yang khas. menjaga kesinambungan, keserasian, dan
Memanggang pada dasarnya berarti daya dukungnya dalam menjawab
cara memasak kering dengan api dinamika jaman untuk membangun
terbuka dan berasal dari bawah kehidupan bangsa yang lebih berkualitas.
makanan yang dimasak. Melestarikan makanan tradisional adalah
Menurut Salendra (2016) jajanan upaya untuk mempertahankan agar
tradisional sering disebut kue basah atau makanan tradisional tetap dipertahankan
jajanan pasar yang biasanya dijual pagi sebagaimana adanya. Namun dalam
hari. Bahan utama jajan pasar bukan pemasarannya diperlukan seni
tepung terigu, melainkan tepung beras, penampilan, Selain penampilan dan
tepung ketan, tepung hankwe, atau tepung penyajian diperlukan strategi penetapan
sagu, sedangkan cairan yang digunakan harga pada industri makanan dan
biasanya menggunakan santan. Menurut minuman. Hal ini yang dapat menaikkan
definisi para ahli di atas dapat derajat karena timbul selera pembeli dari
disimpulkan bahwa makanan tradisional tampilan dan narasi tentang makanan itu
merupakan makanan khas suatu daerah sendiri (Carmin & Norkus, 1990); (David
yang meliputi makanan, minuman, dan Foskett & Ceserani, 2007); (Cousins,
kudapan yang diolah berdasarkan Lilicrap, & Weekes, 2014).
kebudayaan masing-masing dengan cara
tradisional sesuai tradisi di daerah

Jurnal Culinaria, Edisi ke-3, Volume II Nomor 1, Periode September 2019 – Februari 2020
4
Gambaran Umum Kue Papais

Gambar 1. Papais Monyong Gambar 2. Papais Bodas


Kue Papais merupakan salah satu praktis utnuk di konsumsi. Padahal kue
jenis kue basah tradisional dan salah satu tradisional tidak kalah dengan kue
jenis jajanan pasar yang telah dikenal dan modern baik itu dilihat dari segi gizi, dan
beredar sejak lama di lingkungan bahkan dari segi harga ygang lebih
masyarakat, khusus nya masyarakat murah, karena bahan yang digunakan
Cirebon. Kue ini sering dibuat pada saat lebih mudah didapatkan dibandingkan
acara pernikahan, syukuran, kematian dengan kue modern. Menurut Sembiring
atau acara adat lainnya Ada 2 jenis papais (2014) bahwa di Indonesia jajanan
yang beredar di pasaran yaitu papais Indonesia disebut sebagai kue tradisional,
monyong dan papais bodas (putih). Papais karena secara tradisional kue ini dari
monyong terbuat dari tepung ketan pasar atau banyak di jajakan di pasar
dengan isian kelapa dan gula jawa, tradisional. Hal ini berupa kue, hasil
dibungkus dengan daun pisang berbentuk olahan rumah tangga atau pun industri
kerucut, kemudian dikukus. Sedangan yang disajikan atau di konsumsi sebagai
papais bodas terbuat dari tepung beras, makanan selingan, sarapan atau sebagai
kelapa dan santan, dibungkus dengan makanan pembuka atau penutup.
daun pisang berbentuk persegi dan Saat ini Kue Papais sudah jarang di
dikukus. Kue Papais memiliki temukan di Cirebon, baik d pasar maupun
karakteristik yang relatif basah, empuk pada acara acara tradsional. Ada beberapa
dan kenyal. Kue Papais hanya akan alasan mengapa kue tradisional kurang
bertahan kurang lebih 1 hari saja, dan diminati, di antaranya adalah komposisi
setelah agak lama akan menjadi basi dan bahan dan kandungan gizi tidak standar,
lengket. Hal ini dikarenakan Kue Papais waktu pengolahan lama, cara pengolahan
berbahan dasar kelapa dan santan tidak bersih atau hygienis, penyajian dan
sehingga Kue Papais memiliki kadar air pengemasan kurang menarik, lokasi
yang tinggi. penyajian kurang nyaman, umur simpan
pendek dan cita rasa kurang sesuai dengan
Keberadaan Kue Papais di Cirebon
selera generasi muda. Faktor tersebut
Mulai tersingkirnya kue tradisional
yang membuat Kue Papais sudah jarang
disebabkan juga dengan masuknya di
diproduksi lagi di Cirebon.
tengah-tengah masyarakat modern yang
dari segi pengolahannya lebih mudah dan Bahan Dasar Pembuatan Kue Papais

Jurnal Culinaria, Edisi ke-3, Volume II Nomor 1, Periode September 2019 – Februari 2020
5
1. Tepung Ketan Gula pasir yang di proses dari tebu
Tepung ketan merupakan tepung yang dimana gula ini dapat berbutik kasar
terbuat dari beras ketan hitam atau dan halus maupun dalam bentuk
putih, dengan cara bubuk. Fungsi gula pada kue adalah
digiling/ditumbuk/dihaluskan. Tepung dapat membuat lembut adonan, juga
beras ketan diperoleh dari hasil dapat membuat stabil adonan meringue
penggilingan beras ketan yang (adonan putih telur yang dikocok
kemudian diayak dengan kehalusan kaku), serta dapat memberi lapisan
200 mesh. Beras ketan merupakan warna kuning keemasan pada
salah satu varietas oryza sativa.L permukaan kue (Habsari, 2012).
golongan glutinous rice. Beras ketan 5. Kelapa
ini memiliki kandungan pati yang Tanaman kelapa termasuk dalam
tinggi, dengan kadar amilosa 1-2% kelompok palm, yaitu coconut palm,
dengan kadar amilopektin 98-99%, dengan nama ilmiahnya Cocos
semakin tinggi kandungan nucifera, salah satu famili dari
amilopektinnya semakin lekat sifat Arecaceae yangmerupakan satu-
berat tersebut (Winarno, 2004) satunya spesies dalam Genus Cocos.
2. Tepung Beras Kelapa memiliki banyakvarietas,
Tepung beras merupakan salah satu namun secara umum dapat
bahan utama dalam pembuatan kue diklasifikasikan menjadi tiga, yaitu
tradisional di Indonesia. Tidak seperti kelapa dalam, kelapa genjah, dan
Negara-negara barat menggunakan kelapa hibrida (Winarno, 2004)
tepung gandum dalam proses Kelapa sering digunakan dalam
pembuatan kue. Tepung beras pembuatan kue tradisional dalam
merupakan tepung yang rendah akan bentukkelapa parut, cincang, atau
protein, yang biasanya digunakan pada dalam bentuk santan. Penambahan
produk kue dan cookies tertentu kelapa akanmembuat kue yang
terutama pada etnis Timur tengah dan dihasilkan semakin gurih. Kelapa parut
Asia (Figoni, 2008) adalah kelapa yang diparut menjadi
3. Gula Aren serabut-serabut berwarna putih. Kelapa
Gula merah/gula palma adalah nama parut ini memiliki kadar air yang
umum untuk gula yang dibuat dari nira cukup banyak karena ketika telah
aren (Arenga pinata Merr.), nira diparut, kelapa parut ini diperas dan
kelapa (Cocos nucifera), nira menghasilkan santan kelapaKelapa
siwalan/lontar (Barassus flabellifer L.) parut biasanya digunakan sebagai
atau nira nipah. Proses pembuatannya bahan taburan, isian, maupun bahan
meliputi penyadapan nira, campuran dalam adonan kue
penyaringan, penguapan air sampai tradisional Indonesia (CH & JR,
kental, dan pencetakan. Di pasaran 1997).
dikenal gula merah cetak dan gula 6. Garam
merah bubuk atau gula semut Garam sangat penting dalam
(Koswara, 2007). pembuatan roti dan kue. Garam bukan
4. Gula Pasir hanya sekadar bumbu atau penambah

Jurnal Culinaria, Edisi ke-3, Volume II Nomor 1, Periode September 2019 – Februari 2020
6
rasa. Pada penelitian ini garam sebagai Tungku digunakan untuk memasak
bahan tambahan untuk memberikan ra- Kue Papais.
sa gurih pada santan.
Kualitas Makanan
7. Air
Definisi kualitas dapat berbeda-beda
Air yang digunakan dalam pembuatan
makna bagi setiap orang, karena kualitas
adonan kue dapat berupa: air dingin,
memiliki banyak kriteria dan sangat
air suam kuku, air mendidih, dan air
tergantung konteksnya. Menurut Deming
es. Sedangkan penggunaan air
et al. (Yamit, 2010) kualitas adalah
tergantung jenis bahan dasar yang
menjadi kebutuhan dan keinginan
digunakan dan kue yang akan dibuat.
konsumen, nihil cacat, kesempurnaan dan
Alat yang digunakan dalam pembuatan kesesuaian terhadap persyaratan dan mutu
Kue Papais sebagai kesesuaian dan spesifikasi.
1. Panci Adonan (Mixing Bowl) Kualitas tidak hanya terdapat pada barang
Alat ini berbentuk mangkuk ini atau jasa saja, tetapi jugatermasuk dalam
duguakan untuk proses pencampuran produk makanan. Menurut Margaretha
bahan-bahan dan digunakan juga untuk and Japarianto (2012), kualitas makanan
proses pengadukan adonan talam ubi. merupakan peranan pentingdalam
2. Solet pemutusan pembelian konsumen,
Solet banyak digunakan oleh sehingga dapat diketahui bila
masyarakat Jawa yang terbuat dari kualitasmakanan meningkat, maka
kayu ringan, tetapi punya serat yang keputusan pembelian akan meningkat
kuat. Biasanya, panjangnya 30 cm. juga.
Alat ini digunakan untuk mengaduk Menurut West et al. (Margaretha &
adonan Kue Papais. Japarianto, 2012) secara garis besar
3. Tampah faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas
Tampah adalah penampang bulat dan makanan (food quality) adalah sebagai
lebar yang terbuat dari bambu. Alat ini berikut:
digunakan untuk meletakkan Papais 1. Warna
yang akan dikukus, dan yang telah Warna dari bahan-bahan makanan
dikukus. harus dikombinasikan sedemikian
4. Kukusan Bambu rupasupaya tidak terlihat pucat atau
Kukusan bambu atau dalam bahasa warnanya tidak serasi. Kombinasi
sunda “Aseupan“terbuat dari bambu warnasangat membantu dalam selera
dan bentuknya seperti tumpeng. Alat makan konsumen
ini digunakan untuk mengukus Kue 2. Penampilan
Papais. Ungkapan looks good enough to eat
5. Api Tungku bukanlah suatu ungkapan
Tungku atau lebih dikenal dengan yangberlebihan. di mana hal tersebut
nama “Hawu“ di Sunda ini adalah alat adalah suatu faktor yang penting.
untuk memasak (kompor) yang terbuat Kesegaran dan kebersihan dari
dari tanah liat atau tumpukan batu makanan yang disajikan penting
bata. Bahan bakar untuk memasak mempengaruhi penampilan makanan
yang digunakan adalah kayu bakar. baik atau tidak untuk dinikmati.

Jurnal Culinaria, Edisi ke-3, Volume II Nomor 1, Periode September 2019 – Februari 2020
7
3. Porsi Proses penelusuran keberadaan Kue
Dalam setiap penyajian makanan su- Papais di beberapa pasar di Cirebon
dah ditentukan porsi standarnya yang dilaksanalan pada 28- 30 November 2019.
disebut standard portion size Peneliti melekakukan penelusuran ke
4. Bentuk beberapa pasar di kabupaten Cirebon.
Bentuk makanan memainkan peranan Proses pembuatan Kue Papais dilakukan
penting dalam daya tarik mata. Bentuk di rumah Ibu Rukinah, pada Desember
makanan yang menarik bisa diperoleh 2019 di Desa Cigobang Dusun Keramat
lewat cara pemotongan bahan Mulya, RT 04/RW 03 No. 08 Kecamatan
makanan yang bervariasi. Pasaleman 45187 Kabupaten Cirebon,
5. Temperatur Jawa Barat.
Konsumen menyukai variasi
Metode Pengumpulan Data
temperatur yang didapatkan dari
Metode pengumpulan data yang
makanan satu dengan lainnya.
dilakukandalam penelitian ini adalah:
Temperatur juga bisa mempengaruhi
1. Wawancara
rasa, misalnya rasa manis ada sebuah
Untuk mendapatkan referensi
makanan akan lebih terasa saat
mengenai Kue Papais kepada pembuat
makanan tersebut masih hangat.
produk.
6. Tekstur
2. Observasi
Ada banyak tekstur makanan antara
Dalam melakukan observasi, peneliti
lain halus atau tidak, cair atau
memilih hal-hal yang diamati dan
padat,keras atau lembut, kering atau
mencatat hal-hal yang berkaitan
lembab. Tingkat tipis dan halus serta
dengan penelitian. Observasi yang
bentukmakanan dapat dirasakan lewat
dilakukan pada penelitian ini adalah
tekanan dan gerakan dari reseptor di
pada proses pembuatan Kue Papais,
mulut.
serta keberadaannya di Cirebon
7. Aroma
3. Studi Kepustakaan
Aroma adalah reaksi dari makanan
Melalui penelusuran karya-karya
yang akan mempengaruhi konsumen
literature yang berkaitan dengan
sebelum konsumen menikmati
penelitian.
makanan, konsumen dapat mencium
makanan tersebut. Desain Penalitian
8. Tingkat kematangan Desain Penelitian ditunjuk untuk
Tingkat kematangan makanan akan mengetahui tahapan-tahapan dalam proses
mempengaruhi tekstur dari makanan penelitian ini guna mempermudah
yang direbus lebih cepat. sistematika pembahasannya. Selain hal
9. Rasa tersebut juga untuk mengetahui
Titik perasa dari lidah adalah bagaimana standar recipe dan standar
kemampuan mendeteksi dasar yaitu mutu dari Kue Papais sehingga dapat
manis,asam, asin, pahit. menyimpulkan bagaimana upaya
Metodologi Penelitian pelestarian kue tersebut. Adapun desain
penelitian:
Waktu dan Tempat Penelitian

Jurnal Culinaria, Edisi ke-3, Volume II Nomor 1, Periode September 2019 – Februari 2020
8
akan kembali kepada Tuhan. Seperti
Identifikasi Kue Papais halnya Nasi tumpeng, Kue Papais
berbentuk kerucut yang melambangkan
rasa syukur dan berserah diri pada Tuhan.
Pembuatan Kue Papais Papais bodas berwarna putih bersih
didalam balutan daun pisang yang
melambangkan hal baik, ilmu, dan
kekayaan yang tidak perlu dipamerkan.
Upaya pelestarian Kue Papais Kue Papais dibungkus dengan
pembungkus khas jawa yang disebut
Gambar 3. Desain Penelitian Kue Papais pinjung. bungkus pinjung sering
Keterangan Gambar 3. digunakan untuk kue kue tradisional yang
1. Mengetahui Kue Papais melambangkan kecantikan ini bukan
2. Mengetahui proses pembuatan Kue Papais hanya terlihat dari bentuknya, melainkan
3. Menganalisa upaya pelestarian Kue Papais
juga dari unsur budaya yang
sebagai makanan khas Cirebon
melandasinya, tidak hanya dinilai dari
Penelusuran Keberadaan Kue Papais rupanya saja, tetapi juga dari makna dan
sejarah yang terkandung di dalamnya.
Hasil dan Pembahasan
Kue Papais banyak disajikan pada
Proses Wawancara upacara pernikahan, Maulid Nabi dan idul
Kegiatan wawancara dilakukan untuk fitri.
memperoleh gambaran menyeluruh
Proses Pembuatan Kue Papais
berkaitan dengan Kue Papais, utamanya
filosofi kuei papais, proses Proses Pengolahan Beras
pembuatannya, perkembangan saat ini Kue Papais menggunakan beras
dan kendala dalam melestarikannya. sebagai bahan utama, yaitu tepung beras
Filosofi Kue Papais untuk papais bodas dan tepung beras
ketan untuk papais monyong. Penggunaan
Papais/pais berarti 'kukus' sudah dapat
beras dalam Kue Papais diubah dengan
diketahui bahwa kue tersebut dibuat
cara menggiling beras yang sudah melalui
dengan cara kukus. Sedangkan Monyong
proses perendaman selama 1 jam untuk
berarti ‘muncung/ kerucut. Secara bahasa
menghasilkan tepung yang baik,
dapat diartikan kue kukus kerucut.
kemudian beras yang telah di rendam
Sedangkan bodas berarti putih. Maka Kue
tersebut digiling agar menjadi tepung
Papais bodas dapat diartikan secara
beras
bahasa yaitu kue kukus putih. Berbentuk
kerucut melambangkan sebuah gunung, Standar Resep Kue Papais Bodas
yang berarti gunung adalah tempat para Adapun standar resep Kue Papais Bodas
leluhur dan dewa, kesejahteraan, harapan adalah sebagai berikut:
dan persembahan manusia terhadap
Tuhan. harapan yang mengerucut dan
dipuncaknya sebagai tuhan dan manusia

Jurnal Culinaria, Edisi ke-3, Volume II Nomor 1, Periode September 2019 – Februari 2020
9
Tabel 1. Standar Resep Kue Papais Bodas
Bahan Satuan
Kelapa Parut 1
Santan 1 liter
Tepung Beras 1 kg
Garam 1 sdt
Daun Pisang Sebagai pembungkus
Cara pembuatan:
1. Panaskan satan, kelapa parut, dan garam sampai mendidih

2. Tuang santan ke dalam tepung beras sedikit demi sedikit dan


aduk sampai kalis

3. Bungkus dengan daun pisang dengan bentuk persegi.

3. Kukus sampai matang 20 mnt

Jurnal Culinaria, Edisi ke-3, Volume II Nomor 1, Periode September 2019 – Februari 2020
10
Standar Resep Kue Papais Monyong
Adapun standar resep kue papais monyong adalah sebagai berikut
Tabel 2. Standar Resep Kue Papais Monyong
Bahan Satuan
Kelapa Parut 1
Gula Merah 250 gr
Tepung Ketan 1kg
Gula Pasir 250 gr
Air 700 gr
Garam 1 sdt
Daun Pisang Sebagai pembungkus
Cara Pembuatan
1. Panaskan gula dan air hingga mendidih

2. Tuang air gula ke tepung ketan sedikit demi sedikit dan


aduk sampai kalis lalu diamkan selama 30mnt

3. Isian:potong gula merah lalu panaskan dan masukkan


kelapa parut, masak sampai kering.

4. Ambil adonan 1 sendok makan lalu tambahkan isian nya


10 gram. Letakan di contong daun pisang lalu bungkus
membentuk kerucut

Jurnal Culinaria, Edisi ke-3, Volume II Nomor 1, Periode September 2019 – Februari 2020
11
5. Kukus sampai matang 20mnt

masyarakat Cirebon, Kue Papais banyak


Analisis Proses Penelitian
diproduksi pada tahun 1980-1990. Kue
Berdasarkan pengamatan dan
Papais merupakan kue yang disajikan
observasi proses pembuatan Kue Papais
pada acara acara tertentu seperti
di daerah Cirebon yang dilakukan oleh
Pernikahan, Muludan, dan Hari raya
pelaku kuliner pembuatan Kue Papais,
lebaran. Terdapat 2 jenis kue papais di
dapat digambarkan bahwa pembuatan
Cirebon yaitu Kue Papais Bodas dan Kue
Kue Papais Bodas dan Monyong diproses
Papais Monyong. Secara bahasa Papais /
dengan cara yang sama. Perbedaan
Pais berarti kukus. Dapat diketahui bahwa
adalah pada penggunaan tepung dan gula,
kue tersebut dibuat dengan cara di kukus.
sehingga menghasilkan perbedaan
Sedangkan Monyong berarti muncung /
karakteristik yaitu:
kerucut. Maka Papais Monyong dapat
1. Karakteristik Kue Papais Bodas
diartikan kue kukus kerucut. Sedangkan
a. Rasa: gurih
Bodas berarti Putih. Maka Kue Papais
b. Warna: putih
Bodas dapat diartikan secara bahasa yaitu
c. Aroma: kombinasi aroma tepung
kue kukus putih.
beras dan kelapa
Belum diketahui secara pasti apa arti
d. Tekstur: lembut
dan filosofi dari Kue Papais, namun
2. Karakteristik Kue Papais Monyong
menurut masyarakat Cirebon bentuk
a. Rasa: manis
kerucut melambangkan sebuah gunung
b. Warna: putih dengan isian berwarna
yang merupakan tempat para dewa, serta
coklat
dipercaya melambangkan bentuk
c. aroma: kombinasi aroma gula aren
hubungan vertikal antara manusia dan
dan kelapa
tuhan. Sedangkan papais bodas berwarna
d. tekstur: kenyal
putih bersih didalam balutan daun pisang
Deskripsi produk yang melambangkan hal baik, ilmu, dan
Berdasarkan hasil wawancara penulis kekayaan yang tidak perlu
menyimpulkan bahwa Kue Papais adalah dipamerkan.Penggunaan daun pisang
kue tradisional khas Cirebon yang sudah sebagai pebungkus makanan tradisional
tidak banyak diproduksi. menurut juga mempunyai makna tersendiri. Selain

Jurnal Culinaria, Edisi ke-3, Volume II Nomor 1, Periode September 2019 – Februari 2020
12
mamanfaatkan hasil alam, menurut singkat. Kue Papais Monyong diberikan
masyarakat cirebon membugus makanan isian unti. Unti adalah kelapa parut yang
dengan daun pisang memiliki nilai seni dicampur dengan gula putih atau merah
dan estetika yang tinggi, memberikan yang kemudian dimasak hingga agak
aroma yang khas serta lebih ramah ling- mengering. Unti punya cita rasa manis
kungan dibanding menggunakan kemasan dengan sedikit rasa gurih yang khas dari
plastik. kelapa. Sedangkan Kue Papais Bodas
Kue Papais dibuat dengan bahan tidak diberikan isian
dasar tepung beras dan tepung ketan. Dalam proses pemasakan narasumber
Dahulu masyarakat Cirebon menggunakan tungku dan kayu bakar
memanfatkan beras hasil panen yang yang dinilai lebih efisien karena
diproses menjadi tepung untuk dbuat masyarakat setempat tidak kesulitan jika
beragam kue tradisional. Namun saat ini pesan kayu dalam hitungan kubik, kayu
masyarakat lebih memilih menggunakan masih melimpah ruah, bahkan lebih sulit
tepung kemasan. bila pesan gas LPG 3 kg, disamping
tabungnya terbatas jika beli, harga pun tak
Deskripsi Proses menentu kadang saat stok tidak ada harga
Berdasarkan hasil observasi dan bisa naik 30 persen dibandingkan harga
wawancara yang penulis lakukan dengan normal. , selain itu beliau mengatakan
narasumber Ibu Rukinah dapat diketahui bahwa memasak dengan kayu bakar, rasa
bahwa Kue Papais dibuat dengan bahan masakan yang dihasilkan bisa lebih enak
dasar beras yang diolah dan digiling daripada yang dimasak menggunakan
menjadi tepung. Untuk membuat Kue kompor gas atau listrik. Selain itu tingkat
Papais bodas digunakan tepung beras, kematangan, tekstur, dan aroma yang
sedangkan untuk membuat Kue Papais dihasilkan lebih baik. Namun ada
monyong menggunakan tepung ketan. beberapa masalah yang dapat ditimbulkan
Tepung beras dan tepung ketan akan dengan penggunaan kayu bakar yakni
menunjukan perbedaan tekstur saat sudah asap dan abu hasil bakaran yang
diolah. Tepung ketan lebih lengket, lebih ditimbulkan bisa masuk ke makanan dan
berat, dan lebih kental daripada tepung sistem pernafasan manusia. Akibatnya
beras. Oleh karena itu hasil akhir dari Kue mengganggu kesehatan tubuh.
Papais tersebut berbeda.
Kue Papais Bodas memiliki tekstur Kiat-kiat dalam pembuatan pembungkus
yang lembut sedangkan Kue Papais Makanan dari Daun
Monyong memliki tekstur yang kenyal. Dalam pembuatan pembungkusan
Kue Papais memilki kadar air yang tinggi Kue Papais yaitu menggunakan teknik
serta bahan yang digunakan untuk pinjung. Sebelum mengolah dan
membuat Kue Papais adalah bahan alami menggunakan daun sebagai pembungkus
yang tidak mengandung bahan pengawet makanan terdapat beberapa hal yang
sehingga kue tersebut hanya dapat harus dilalukan yaitu:
bertahan ± 6 jam di suhu ruang. Hal 1. Daun pisang harus dilayukan dengan
tersebut menjadi kelemahan yang cara dibiarkan di suhu ruang selama ±
membuat masa jual Kue Papais relatif 24 jam. Jangan sesekali dijemur di
matahari, diblanch, dikukus apalagi

Jurnal Culinaria, Edisi ke-3, Volume II Nomor 1, Periode September 2019 – Februari 2020
13
dilayukan di atas api. Karena akan tempat makanan dan bungkusan bagus
mengurangi aroma dari daun pisang. hasilnya
2. Sebaiknya daun pisang dicuci dahulu
agar lebih hygiene setelah dicuci Cara Pembungkusan Kue Papais
ditiriskan, lalu dilap dengan lap bersih Seperti yang diketahui dari penjelsan
dan kering. diatas maka Kue Papais menggunakan
3. Alat pemotong baik gunting maupun model bentuk pijung. Pembuatan
pisau, tetapi khusus untuk pekerjaan kemasan model ini diawali dengan
ini agar hygiene. memotong daun membentuk segi lima,
4. Sebaiknya gunakan dun pisang lipatlah dari tengah ke tepi yang rata
batu/pisang raja/pisang kepok ketiga sehingga membentuk kerucut dengan
daun pisang ini tidak memberikan salah satu sisinya mencuat tinggi. Tekan
noda pada makanan, tetapi bila tidak bagian depan hingga terlipat rata, tekan
ada ketiga daun tersebut daun pisang pula kedua sisinya hingga terlipat rata,
jenis lain bisa digunakan. maka kini hanya salah satu ujung yang
5. Sebelum membentuk macam-macam mencuat lancip ke atas. Lipatlah bagian
tempat hidang dan pembungkus lancip itu dan masukkan ke bawah dua
sebaiknya diukur dengan tepat sesuai sisi yang sudah melipat tadi, maka jadilah
kebutuhan, agar tidak banyak terbuang kemasan prisma segi tiga atau pinjung
atau sebaliknya sehingga bentuk

Gambar 4. Cara Pembungkusan Papais


Sumber: Peneliti
waktu kue selesai diproduksi hingga
Penyimpanan Kue Papais
produk diterima konsumen. Selama masa
Seperti yang telah diuraikan penulis.
ini kualitas kue harus dalam kondisi baik,
Ada beberapa kendala dalam pengolahan
jajan pasar tanpa pengawet hanya
dan penyimpanan Kue Papais yang
bertahan 6 – 8 jam, sedangkan kue
menyebabkan Kue Papais mudah basi.
tradisional kering atau jajan pasar kering
Untuk menungkatkan kualitas dari Kue
mampu bertahan 7-12 hari. Setelah masa
Papais maka perlu dikakukan
simpan ini, kue mengalami penurunan
penyimpanan yang baik demi
kualitas. Kerusakannya, seperti aroma
meningkatkan daya tahan produk (Carmin
menjadi tengik, kulit lembap dan lengket,
& Norkus, 1990); (David Foskett &
tekstur menjadi keras, timbul bercak
Ceserani, 2007); (Cousins et al., 2014).
hitam, dan tumbuh kapang atau jamur.
Penyimpanan merupakan masa atau lama

Jurnal Culinaria, Edisi ke-3, Volume II Nomor 1, Periode September 2019 – Februari 2020
14
Agar daya tahan simpan lebih lama, tidak ada serangga, seperti kecoa, semut,
syarat penyimpanan kue harus ter- kecoa atau lalat (Sutomo, 2008).
penuhi.Sebaiknya, suhu penyimpanan
Keberadaan Kue Papais di Lingkungan
memiliki kelembapan yang tepat.
Masyarakat Cirebon Zaman Sekarang
Ruangan yang sejuk dan kering
(RH<80⁰C) dengan suhu di bawah 30⁰C Berdasarkan hasil wawancara dengan
paling tepat digunakan untuk menyimpan Bapak Inan selaku Kepala Desa dari Desa
kue tradisional. Ruangan yang lembab Cigobang diketahui bahwa Kue Papais
dan panas mempercepat pembusukan dan biasanya hadir di upacara adat dan hanya
jamur pada kue, kesehatan dan kebersihan tersebar di beberapa wilayah di Cirebon
tempat menyimpan juga harus tetap dan sekitar Cirebon. Berikut adalah daftar
terjaga, misalnya tempat harus bersih dan Kecamatan dan Kabupaten yang
memproduksi Kue Papais untuk upacara
adat

Tabel 3. Kecamatan Di Kabupaten Cirebon Yang Menggunakan Kue Papais Pada


Upacara Adat
Kecamatan di Kabupaten Cirebon yang menggunakan Kue Papais pada upacara adat
Waled Palimanan
Pasaleman Weru
Ciledug Gunung Jati
Pabuaran Jamblang
Losari Arjawinangun
Pabedilan Karangsembung
Babakan Lemahabang
Gebang Kabupaten Kuningan
Astanajapura Kabupaten Indramayu

Selain dihadirkan dalam upacara adat, Kelas I yaitu, Pasar Tegal Gubug yang
Kue Papais juga di jual di pasar pasar di melayani perdagangan tingkat regional
Cirebon. Di Kabupaten Cirebon terdapat lalu Pasar Trusmi, termasuk Pasar Kelas
banyak pasar tradisional dan pasar II yang melayani perdagangan tingkat
modern yang berdiri. Berdasarkan data wilayah kabupaten/Kota dan 22 Pasar
dari Peraturan Daerah Kabupaten Cirebon lainnya melayani perdagangan tingkat
Nomor 17 Tahun 2011 tentang Rencana lingkungan dan blok yang berada di Pasar
Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Kelas III dan IV. Keseluruhan pasar
Cirebon Tahun 2011-2031, saat ini tradisional ini terletak menyebar di
terdapat 30 titik pasar tradisional. Pasar Kabupaten Cirebon.
Tabel 4. Daftar Nama Pasar Tradisional di Cirebon
Daftar nama pasar tradisional di Cirebon
Pasar Trusmi Kecamatan Weru Pasar Minggu Kecamatan Palimanan

Jurnal Culinaria, Edisi ke-3, Volume II Nomor 1, Periode September 2019 – Februari 2020
23
Pasar Pasalaran Kecamatan Weru Pasar Arjawinangun Kecamatan
Arjawinangun
Pasar Sumber Kecamatan Sumber Pasar Jagapura Kecamatan Gegesik
Pasar Karangmulya Kecamatan Plumbon Pasar Celancang Kecamatan Suranenggala
Pasar Jamblang Kecamatan Depok Pasar Mundu Kecamatan Mundu
Pasar Lebak Kecamatan Jamblang Pasar Gebang Kecamatan Gebang
Pasar Kramat Kecamatan Dukupuntang Pasar Losari Kecamatan Losari

Pasar Ciledug Kecamatan Ciledug Pasar Babakan Kecamatan Babakan


Pasar Pabuaran Kecamatan Pabuaran Pasar Durajaya kecamatan greged
Pasar Cipeujeuh Kecamatan Lemahabang Pasar Condong Kecamatan Gunungjati
Pasar Karangsembung Kecamatan Pasar Susukan Kecamatan Susukan
Karangsembung
Pasar Tegalgubug Kecamatan Arjawinangun Pasar Jungjang Kecamatan Arjawinangun
Pasar Mertapada Kecamatan Astanajapura Pasar Singakerta Kecamatan Gunungjati
Pasar Margasari Kecamatan Susukan Pasar Caplek Kecamatan Plumbon
Pasar Hewan Kecamatan Weru

Berdasarkan hasil observasi pasar di adalah keberadaan Kue Papais di pasar-


Cirebon penulis menemukan pedagang pasar Kabupaten Cirebon
Kue Papais di beberapa pasar. Berikut
Tabel 5. Penelusuran Keberadaan Kue Papais
Lokasi Alamat Jumlah Pedagang

Pasar Pasaleman Pasaleman, Cirebon, Jawa Barat. 45187 1

Pasar Pabuaran Jl Prabu Kiansantang, Pabuaran Kidul, 2


Kidul Kec Pabuaran, Cirebon, Jawa Barat. 45188
Pasar Babakan Babakan Gebang, Kec Babakan, Cirebon, 1
Jawa Barat 45191
Toko Kue Bako Jl Prabu Kiansantang, Pabuaran Kidul,
Kec Pabuaran, Cirebon, Jawa Barat. 45188

Dari tabel diketahui bahwa pedagang Papais. Berdasar hasil wawancara degan
Kue Papais sangat sedikit di Cirebon. Ibu Rukinah selaku penjual kue papais
Namun berdasar data yang didapatkan dapat diketahui bahwa terdapat
oleh penulis, bahwa para pedagang kelangkaan produsen Kue Papais Berikut
tersebut tidak membuat papais sendiri, adalah data sekunder mengenai jumlah
melainkan titipan dari pembuat Kue penjual kue papais setiap tahun nya:
Tabel 6. Penurunan Jumlah Penjual Kue Papais
Lokasi penjual 2017 2018 2019 2020
Penjual di pasar Pabuaran 3 3 2 2
Penjual di pasar Pasaleman 2 2 2 1

Jurnal Culinaria, Edisi ke-3, Volume II Nomor 1, Periode September 2019 – Februari 2020
24
Penjual Kue Keliling 2 1 - -

Narasumber penelitian Ibu Rukinah Pendapatan sengat berpengaruh pada


menjelaskan bahwa beberapa tahun lalu tingkat ekonomi seseorang. Pendapatan
terdapat penjual kue tradisional keliling dapat didefinisikan sebagai upah, gaji,
yang juga menjual Kue Papais. Menurut keuntungan, sewa, dan setiap aliran
beliau terdapat penurunan produsen Kue pendapatan yang diterima. Hasil
Papais, Hal ini disebabkan oleh beberapa penelitian dalam aspek pendapatan dibagi
faktor yang diberikan oleh penjual Kue menjadi 2 pendapatan yaitu pendapatan
Papais: kotor dan pendapatan bersih.Selanjutnya
1. Penjual mengatakan bahwa pembuat perhitungan laba diperoleh degan
Kue Papais biasanya orang lanjut usia menghitung omset dikurangi pengeluaran
sehingga kini pembuatnya jarang per bulan (akomodasi pasar, pajak
2. Penjual mengatakan bahwa Kue Papais bangunan, belanja kantong plastik, dan
tidak dapat bertahan lama, sehingga gaji karyawan) sehingga didapat
mudah basi pendapatan bersih
3. Penjual mengatakan bahwa banyak nya Terdapat perbedaan dari kedua
makanan modern yang lebih menarik penjual, Bapak Agus (Hasil Wawancara 3
dibanding kue papais Desember 2019; 7:25; Pasar Tradisional
Beliau juga memaparkan bahwa Cirebon) memiliki lahan untuk berdagang
maraknya jajanan modern saat ini membat di pasar. sedangkan Ibu Rukinah hanya
kue tradisional kalah saing. Sehingga ada menitipkan produk dagangan nya ke
nya penurunan pendapatan dari penjualan pedagang jajanan tradisional di pasar.
Kue Papais. Pendapatan merupakan Berikut ini, klasifikasi pendapatan per
jumlah semua pendapatan yang di- bulan berdasar hasil wawancara pada
wujudkan dalam bentuk uang atau barang. penjual Kue Papais:
Tabel 7. Penurunan Pendapatan Per Bulan dari Penjual Kue Papais
Nama Narasumber Omset (Rp) Pengeluaran (Rp) Laba Bersih (Rp)
Ibu Rukinah 700.000 200.000 500.000
Bapak Agus 1.000.000 400.000 600.000

Mengenai jumlah materi atau makanan trad isional Khas Cirebon yang
pendapatan yang diperoleh para pedagang memiliki keunikan tersendiri. Dalam
ini, tidak dapat dikatakan sebagai sebuah kesadaran untuk melestarikan suatu
angka mutlak karena penghasilan mereka makanan yang diberikan secara turun-
tidak stabil atau selalu berubah. temurun dari generasi ke generasi ini
untuk terus dijaga keberadaannya pada
Kendala dalam Melestarikan Kue Papais suatu negara. Adapun kendala-kendala
Upaya pelestarian makanan dalam melakukan pelestarian terhadap
tradisional adalah cara untuk mencegah Kue Papais yang sebagai salah satu
makanan tradisional agar tidak hilang dari makanan tradisional Khas Cirebon yang
perkembangan zaman yang terus berubah mulai pudar atau terkikis oleh
serta berkembang. Kue Papais merupakan

Jurnal Culinaria, Edisi ke-3, Volume II Nomor 1, Periode September 2019 – Februari 2020
25
perkembangan zaman adalah sebagai Masyarakat Cirebon memiliki karakter
berikut: sangat menjunjung adat-istiadatnya
1. Aspek bisnis: Mempertahankan kelestarian
a. Penjualan Kue Papais sangat budayanya hal ini merupakan potensi
sedikit di daerah Cirebon masyarakat yang dapat dimanfaatkan
b. Terdapat bisnis makan dari luar untuk mempertahankan Kue Papais di
masuk ke lingkungan generasi masyarakat Cirebon sebagai makanan
muda yang telah mengikuti tradisionalnya. Upaya yang dapat
perkembangan zaman bagi dilakukan oleh masyarakat Cirebon
generasi muda. dapat melalui melalui :
c. Pembuat Kue Papais rata-rata a. Menghadirkan Kue Papais pada
orang lanjut usia atau industri Upacara Adat
rumahan yang sudah turun- Masyarakat Cirebon berupaya
temurun keberadaannya, sehingga melestarikan adat kebiasaan
menyebabkan kurangnya ilmu mereka. Mereka lestarikan upacara-
pengetahuan dalam proses bisnis upacara adatnya dan karenanya
di bidang kuliner. mereka lestarikan juga makanan
2. Aspek Persepsi Masyarakat, tradisional termasuk Kue Papais.
khususunya Generasi Muda: Seiring dengan kemajuan jaman dan
a. Generasi muda khususnya yang era keterbukaan komunikasi,
tidak tinggal di Cirebon tidak makanan tradisional juga
banyak yang mengetahui mengalami dampak buruk
keberadaan Kue Papais. globalisasi, yaitu terpinggirkan.
b. Lebih memilih makanan atau Makanan tradisional mulai
kuliner yang telah mengikuti ditinggalkan oleh masyarakat lokal
perkembangan zaman sesuai yang beralih ke makanan import.
dengan generasi mereka, dari Oleh karena kondisi tersebut, maka
pada memilih untuk perlu digalakkan lagi rasa cinta
mengkonsumsi makanan terhadap makanan tradisional
tradisional yang sudah ada dari dengan tetap menghadirkan
dulu keberadaannya. makanan tradisional pada upacara
adat. Menjelang hari-hari akan
Upaya yang Harus Dilakukan dalam
diadakannya upacara adat,
Melestarikan Kue Papais Sebagai menjelang bulan mulud misalnya
Makanan Tradisional Cirebon mereka sudah saling mengingatkan
Usaha melestarikan Kue Papais untuk persiapan upacara itu, agar
sebagai makanan tradisional dapoat masing-masing mempersiapkan diri
melalui cara-cara yang melibatkan untuk pembuatan makanan yang
masyarakat diwilayah Cirebon dan dari diperlukan dalam upacara adat itu.
sisi perlakuan produk itu sendiri berikut Mereka saling mengingatkan
upaya yang dapat dilakukan: diantara tetangga dan keluarga di
1. Pemberdayaan Masyarakat samping juga nantinya kuncen
mengingatkan mereka ketika

Jurnal Culinaria, Edisi ke-3, Volume II Nomor 1, Periode September 2019 – Februari 2020
26
sampai bulan Mulud. Meskipun bagian dari ajaran agama. Namun
mereka tak menetapkan hukuman karena banyak dari kaum muda
bagi orang yang meninggalkannya, Cirebon berdomisili di luar, maka
namun masing-masing telah siap banyak dari mereka yang tidak
menjalankan kewajiban masing- mewarisi untuk membuat Kue
masing untuk mempersiapkan ma- papais.
kanan dan tampaknya mereka c. Perlunya langkah konkrit dari
lakukan semua itu dengan penuh pemerintah untuk memajukan bisnis
rela hati. penjual kue tradisional di Cirebon
b. Upaya Pewarisan Makanan 1)Identifikasi makanan tradisional
Tradisional Pada Kaum Muda Cirebon
Memang tidak ada upaya khusus Pemerintah khususnya
sebagaimana pendidikan formal pemerintah daerah perlu
mewariskan pengetahuan kepada menginventarisasi makanan dan
genarasi mudanya. Upaya kue tradisional memberikan
masyarakat Cirebon dalam pengarahan, bimbingan dan
mewariskan adat membuat pembinaan kepada industri
makanan tradisional sambil makanan tradisional yang
memahamkan nilai-nilainya, sudah ada di masyarakat agar
mengalir secara alamiah saja bisa dikembangkan secara lebih
(Belitz,2009). profesional. Misalnya dalam
Mereka hanya mengajak anak- hal standarisasi mutu, kualitas
anaknya membantu dalam proses dan higienitas produk, serta
membuat makanan itu sekiranya tata cara pengemasan yang
anak itu sudah bisa diajak menarik dan aman. Kemudian
membantu. Bahkan sebenarnya pemerintah juga dapat
sebagian mereka ada yang tidak membantu pembuatan gerai-
paham apa nilai dari makanan gerai makanan tradisional di
tradisional tersebut. Upaya Kaum berbagai tempat di Indonesia
Muda dalam Mewarisi Kue Papais karena ada berbagai makanan
Umumnya mereka tidak secara tradisional yang sebetulnya
sengaja mempelajarinya, karena memiliki potensi yang bagus,
memang para orang tua pun tidak namun belum diberdayakan
dengan sengaja membuat program dengan baik karena penjualnya
pengajaran pembuatan makanan yang terbatas dan relatif sulit
tradisional termasuk Kue Papais. dijangkau.
satu-satunya upaya kaum muda itu 2)Diadakannya Festifal Makanan
adalah mentaati perintah para orang Tradisional
tua mereka, karena tersebar Pemerintah daerah ataupun
anggapan di sana, orang yang pelaku kuliner asoiasi kuliner
menentang orang tua akan yang ada di wilayah Cirebon
mendapatkan malapetaka, sebuah saling berkordinasi dan
tambo yang sebenarnya merupakan kerjasama Penyelenggaraan

Jurnal Culinaria, Edisi ke-3, Volume II Nomor 1, Periode September 2019 – Februari 2020
27
festifal kuliner, dengan acara ini untuk memperoleh sensasi baru.
dapat menggali potensi kuliner Bukan lagi rasa itu sendiri yang
tradisional yang ada penting, tetapi “kebaruan” akan
diwilayahnya untuk ditampilkan rasa. Rasa tidak lagi menjadi
dalam festifal kuliner. Ajang istimewa karena hanya menjadi
festifal diharapkan dapat diikuti sensasi sesaat yang dapat segera
oleh berbagai lintas kalangan dilupakan. Dalam situasi seperti ini,
masyarakat yang membidangi upaya pelestarian makanan
kuliner dengan demikian tradisional mengalami tantangan.
diharapkan dapat menggali Agar dapat bertahan hidup,
kekhassan masakan dari sisi makanan tradisional akhirnya perlu
produk, budaya, filosofi makana dimodifikasi terus menerus agar
yang ditampilkan pada festifal bisa mengikuti selera egoistik para
makanan tradisional Cirebon. penikmat kuliner yang terus
2. Peningkatan kualitas Kue Papais berubah.
Untuk meningkatkan eksistensi 1)Modifikasi Isian (Filling)
makanan tradisional di berbagai Diperlukan perlakuan lebih
kalangan dalam masyarakat diperlukan lanjut untuk membuat
inovasi pada makanan tradisional. masyarakat tertarik dengan kue
Inovasi pangan yang dapat diterapkan papais. Untuk menarik minat
pada makanan tradisional meliputi masyarakat maka kue papais
inovasi dalam mengembangkan bakar diberi isian yang
makanan tradisional yang memiliki bervariasi. Saat ini telah
daya simpan lebih lama dengan variasi berkembang berbagai Filling
rasa yang lebih beragam. Salah satu unik yang digemari masyarakat
upaya untuk menarik minat masyarakat dari berbagai kalangan seperti
terhadap makanan tradisional dapat filling keju, coklat atau buah.
melalui inovasi pada Kue Papais. filling - filling ini dapat
beberapa inovasi yang dapat dilakukan diterapkan pada kue papais
pada Kue Papais: untuk menarik minat
a. Peningkatan daya simpan masyarakat.
Kue Papais pada umumnya 2)Inovasi Pengemasan
memiliki daya simpan yang cukup Pengemasan yang baik dan
singkat karena diolah menjadi kue menarik serta pemberian label
basah. Oleh karena itu perlu yang informatif akan
perubahan dalam pengolahannya meningkatkan keterterikan
untuk meningkatkan daya simpan pembeli untuk produk-produk
kue papais. yang ditawarkan baik untuk
b. Melakukan Inovasi pada kue papais dikonsumsi sendiri ataupun
Hasrat untuk terus menerus sebagai oleh-oleh. Kemasan
mengalami kebaruan rasa dapat yang baik akan meningkatkan
mereduksi makna rasa itu sendiri. nilai tambah produk yang pada
Peristiwa makan menjadi upaya gilirannya menunjang

Jurnal Culinaria, Edisi ke-3, Volume II Nomor 1, Periode September 2019 – Februari 2020
28
sustainabilitas usaha home Quarterly, 31(3), 45–50.
industri kue tradisional selain CH, E., & JR, L. (1997). Biology of
meningkatkan pendapatan yang earthworm. New York: John Wiley
lebih baik & Sons.
3) Inovasi Warna Cousins, J., Lilicrap, D., & Weekes, S.
Untuk mempercantik penampilan (2014). Food and Beverage Service,
jajanan dapat diberikan pewarna 9th Edition. London: British Library
makanan alami atau sintetis Cataloguing.
(food grade David Foskett, & Ceserani, V. (2007).
Ceserani & Kinton’s The Theory of
Simpulan
Catering 11th Edition.
Kue Papais sudah tidak banyak ditemukan Eliazer, S. L., Bahruddin, M., & Aziz, A.
dalam masyarakat Cirebon, meskipun (2013). Pembuatan Buku Makanan
memiliki filosofi tinggi nyatanya Tradisional Surabaya Sebagai Upaya
keberadaannya tergusur oleh banyaknya Pelestarian Produk Lokal. Jurnal
produk makanan modern. Untuk itu upaya Desain Komunikasi Visual, 1(1).
pelestarian perlu dilakukan dengan Ernayanti. (2003). Ensiklopedi Makanan
berkesinambungan tidak hanya terbatas Tradisional di Pulau Jawa dan
pada upacara adat dan pameran festival Pulau Madura. Jakarta: Deputi
produk kuliner lainnya. Pengembangan Bidang Pelestarian dan
dan peningkatan kualitas produk mencip- Pengembangan Kebudayaan Asdep
takan inovasi produk (rasa, warna), Urusan Kepercayaan Terhadap
perbaikan kemasan dapat dilakukan agar Tuhan Yang Maha Esa Proyek
menjual produk yang lebih kekinian dan Pelestarian dan Pengembangan
bernilai jual tinggi. Tradisi Dan Kepercayaan.
Referensi Figoni, P. (2008). How Baking Works
Second Edition. United States of
Agustina, L. (2012). Studi Potensi Wisata America: John Willey and Sons Inc.
Kuliner Di Kabupaten Kotawaringin Habsari, R. (2012). Tips dan Trik Mahir
Barat Provinsikalimantan Tengah Membuat Cake. Jakarta: Dian
Tahun 2012. Eprints@UNY. Rakyat.
Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Koswara, R. A. (2007). Panduan Lengkap
Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Berbisnis Kue kering. Jakarta
PT. Rineka Cipta. Selatan: Trans Media Pustaka.
Belitz, H.-D., Grosch, W., & Schieberle, Kotler, P., & Armstrong, G. (2008).
P. (2009). Food Chemistry 4th Prinsip-prinsip Pemasaran,Jilid 1.
revised and extended ed. Jakarta: Erlangga.
https://doi.org/10.1007/978-3-540- Kusumaningtyas, A., Wibisono, B., &
69934-7 Kusnadi. (2013). Penggunaan Istilah
Carmin, J., & Norkus, G. X. (1990). Makanan Dan Jajanan
Pricing strategies for menus: magic Tradisionalpada Masyarakat Di
or myth? Cornell Hotel and Kabupaten Banyuwangi Sebuah
Restaurant Administration Kajian Etnolinguistik. Publik

Jurnal Culinaria, Edisi ke-3, Volume II Nomor 1, Periode September 2019 – Februari 2020
29
Budaya, 1(1), 1–9. Retrieved from dari hasil ternak yang beredar di
http://repository.unej.ac.id/bitstream kota Malang. Jurnal Ilmu Dan
/handle/123456789/60786/Arum Teknologi Hasil Ternak, 1(1), 24–
Kusumaningtyas.pdf?sequence=1 34.
Margaretha, S., & Japarianto, E. (2012). Salendra, P. B. (2016). Profil Usaha
Analisa Pengaruh Food Quality & Jajanan Pasar Dalam Aspek Jenis
Brand Image terhadap Keputusan Produk, Pendapatan, Dan
Pembeli Roti Kecik Toko Roti Keterserapan Tenaga Kerja Di
Ganep’s di Kota Solo. Jurnal Pasar Bantengan, Wonocatur,
Manajemen Pemasaran. Kecamatan Banguntapan, Bantul.
Muhilal. (1995). Makanan Tradisional Universitas Negeri Yogyakarta.
Sebagai Sumber Zat Gizi dan Non Sembiring, M. (2014). Analisis Bahan
Gizi dalam Meningkatkan dan Kebermaknaan Kue Tradisional
Kesehatan Individu dan Masyarakat. Khas Karo. Medan: Unimed.
Jakarta: Widyakarya Nasional Sugiyono. (2008). Metode Penelitian
Khasiat Makanan Tradisional. Administrasi. Bandung: Alfabeta.
Narimawati, U. (2008). Metodologi Sunjata, W. P. (2014). Kuliner Jawa
Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif, dalam Serat Centhini. Yogyakarta:
Teori dan Aplikasi. Bandung: Agung Balai Pelestarian Nilai Budaya
Media. (BPNB) Yogyakarta.
Nurhayati, E., Mulyana, Ekowati, V. I., & Sutomo, B. (2008). Sukses Wirausaha
Avi, M. (2018). Inventarisasi Kue Kering. Jakarta: Kriya Pustaka.
Makanan Tradisional Jawa Serta Winarno, F. G. (2004). Kimia Pangan dan
Alternatif Pengembangannya. Gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka
Eprints@UNY. Retrieved from Utama.
http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/233 Winata, H. (2015). Aktivitas Antioksidan
55 Dan Kandungan Daun Wungu
Palupi, S. (2012). Upaya Sosialisasi (Graptophyllum pictum L. Griff).
Makanan Tradisional Umbi-Umbian Bogor: Institut Pertanian Bogor.
sebagai Pengganti Makanan Pokok. Yamit, Z. (2010). Manajemen Kualitas
Yogyakarta: Universitas Negeri Produk & Jasa, Vol Edisi Pertama.
Yogyakarta. Yogyakarta: Ekonisia.
Rosyidi, D. (2006). Macam-macam
makanan tradisional yang terbuat

Jurnal Culinaria, Edisi ke-3, Volume II Nomor 1, Periode September 2019 – Februari 2020
30

You might also like