You are on page 1of 16

TANTANGAN HAK CIPTA DALAM ERA KEMAJUAN

TEKNOLOGI: PELANGGARAN HAK EKONOMI PADA CIPTA

IPHONE HANDPHONE COPY DRAW TERHADAP

PERUSAHAAN APPLE COMPUTER, INC

Silviana Tan1, Nahdliya Farhani2, Muhammad Dzaky Naufal Falah3, Risqi Dewi Utami4,

Maghfirotul Aulia5

Program Studi Ilmu Hukum Fakultas Hukum

Universitas Negeri Semarang

silvianatan@students.unnes.ac.id, nahdliyafarhani0314@students.unnes.ac.id,

falahdzaky5@students.unnes.ac.id, amiutami@students.unnes.ac.id,

mghfrtlaly@students.unnes.ac.id

ABSTRACT

In the world of technology, copying a product, from design to software, is usually called Mobile
Copy Draw (HDC). Especially for iPhone products, Copy Draw Mobile is very detrimental to
the company that makes this cellphone. Copyright in Indonesia is related to the original value of
a product creation, which is an important requirement for copyright protection. This led to the
adoption of the Berne Convention for the Protection of Works of Art and Literature which
became the basis for copyright protection in Indonesia through Copyright Law No. 28 of 2014.
The author conducted this research to determine the problem of economic rights violations
against iPhone copyright through copy-draw practices, which involved the company Apple
Computer, Inc. by identifying and analyzing copyright challenges faced in this era of
technological progress, exploring theories that can be used to understand the problems,
presenting proposed solutions to overcome these problems and finally presenting the results of
relevant research. In this paper, the author uses a normative juridical legal approach. Failure to
comply with economic rights reduces the motivation and creativity of creators and hurts the
country's economy and tax revenues. Indonesian law does not explicitly state violations of
economic rights in the Criminal Code, but copyright violations implicitly include the exclusive
rights of creators. Indonesian copyright law regulates the types of civil and criminal violations
and their penalties. Including the threat of prison sentences and fines for violators.

Keywords: Mobile Copy Draw, Copyright, Related Rights

1
ABSTRAK

Dalam dunia teknologi, peniruan sebuah produk baik dari desain hingga kepada software ini biasanya disebut
dengan Handphone Copy Draw (HDC). Khususnya pada produk Iphone Handphone Copy Draw ini sangat
merugikan perusahaan pembuat Handphone ini. Hak Cipta di Indonesia berkaitan dengan nilai asli suatu ciptaan
suatu produk yang merupakan syarat penting dalam perlindungan hak cipta. Hal ini berujung pada diadopsinya
Konvensi Berne untuk Perlindungan Karya Seni dan Sastra yang menjadi dasar perlindungan hak cipta di Indonesia
melalui Undang-Undang Hak Cipta No. 28 Tahun 2014. Penulis melakukan penelitian ini adalah untuk mengetahui
masalah pelanggaran hak ekonomi terhadap cipta iPhone melalui praktik copy-draw, yang melibatkan perusahaan
apple computer, inc. dengan mengidentifikasi dan menganalisis tantangan hak cipta yang dihadapi dalam era
kemajuan teknologi ini, menggali teori yang dapat digunakan untuk memahami permasalahan, menyajikan solusi
yang diusulkan untuk mengatasi masalah tersebut dan akhirnya menyajikan hasil dari penelitian yang relevan.
Dalam paper ini penulis menggunakan pendekatan hukum normatif yuridis. Kegagalan untuk mematuhi hak-hak
ekonomi menurunkan motivasi serta kreativitas para pencipta serta berdampak negatif pada perekonomian negara
dan pendapatan pajak. Hukum Indonesia tidak secara tegas menyatakan pelanggaran hak ekonomi dalam KUHP,
namun pelanggaran hak cipta secara implisit mencakup hak eksklusif pencipta. Undang-undang hak cipta Indonesia
mengatur jenis tindakan pelanggaran perdata dan pidana serta hukumannya. Termasuk ancaman hukuman penjara
dan denda bagi pelanggarnya.

Kata Kunci: Handphone Copy Draw, Hak Cipta, Hak Terkait

1.1 Pendahuluan

Di Indonesia, hak kekayaan intelektual atau yang sering disebut HKI bukanlah hal baru.

Indonesia telah memiliki undang-undang HKI sejak masa pemerintahan Hindia Belanda.

Undang-undang ini merupakan hasil penerapan undang-undangnya oleh pemerintah Hindia

Belanda, yang kemudian diterapkan di Indonesia sebagai negara jajahan Belanda. Kata “hak

kekayaan intelektual” (HAKI) diterjemahkan. Tiga kata kunci membentuk frasa ini yaitu: hak,

properti, dan intelektual. Sebuah abstraksi, kekayaan dapat diperoleh, ditransfer, dibeli, atau

dijual. Hak kekayaan intelektual adalah izin yang diberikan oleh undang-undang atau standar

terkait untuk menggunakan kekayaan intelektual.1

Menurut Pasal 1 Angka 1 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta,

Hak Cipta (copyright) adalah hak eksklusif pencipta yang timbul dengan sendirinya berdasarkan

asas deklaratif setelah suatu ciptaan diwujudkan dalam bentuk nyata tanpa mengurangi batasan-

batasan sesuai dengan ketentuan. peraturan perundang-undangan. Hak Cipta merupakan hak

deklaratif yang dilindungi undang-undang. Hak hukum seorang pencipta tentu akan dilindungi

1
Hawin, M., & Riswandi, B. A, Isu-isu penting hak kekayaan intelektual di Indonesia, (UGM PRESS: Yogyakarta,
2020) hal. 203-206.

2
oleh perlindungan hak cipta berdasarkan undang-undang (Hidayah, 2007:28). Orang, organisasi,

dan/atau badan hukum publik dan/atau swasta semuanya dapat dianggap sebagai pencipta. Hak

Cipta, dalam bentuknya yang paling sederhana, adalah “hak untuk menyalin suatu ciptaan”.

Membatasi penggandaan suatu karya yang melanggar hukum adalah manfaat lain dari hak cipta

bagi pemegang hak cipta. Hak cipta biasanya memiliki jangka waktu terbatas untuk berlaku.

Berbagai jenis produksi artistik atau "kreasi" tercakup dalam hak cipta. Ide dasar hak cipta

menurut Atsar (2018:31) adalah hak eksklusif pencipta atau penerima untuk mempublikasikan

atau memperbanyak ciptaannya atau memberikan izin untuk itu, dengan tunduk pada batasan

yang ditetapkan oleh peraturan perundang-undangan yang ada. Atas karya (kreasi) dalam disiplin

ilmu pengetahuan, seni, dan sastra, pencipta diberikan perlindungan khusus berdasarkan hak

istimewa ini.2

Perkembangan teknologi dan informasi mengalami kemajuan yang cukup pesat di era

globalisasi kontemporer. Pengertian hukum hak cipta menawarkan perlindungan terhadap karya

intelektual yang dihasilkan oleh orang atau organisasi. Hak Cipta memberi pemiliknya

wewenang tunggal untuk memutuskan bagaimana ciptaan tersebut digunakan, direproduksi,

didistribusikan, dan diubah. Pada era kemajuan teknologi saat ini, tantangan hak cipta menjadi

semakin kompleks dan mendalam.3 Salah satu contoh yang menonjol adalah Pelanggaran Hak

Ekonomi Terhadap Cipta iPhone, yang melibatkan praktik pembuatan handphone tiruan (copy-

draw) yang menargetkan perusahaan Apple Computer, INC. Permasalahan ini menggambarkan

sejumlah isu penting terkait hak cipta, termasuk perlindungan hukum, kebijakan ekonomi, dan

dampak terhadap inovasi. Untuk mengatasi masalah pelanggaran hak ekonomi pada cipta iPhone

melalui praktik copy-draw, beberapa solusi yang dapat diusulkan antara lain:

2
Smartlegal.id. (2021, 18 Juni) Wajib Tahu! Ini Dia Perbedaan Hak Cipta Dan Hak Terkait Sumber: Wajib Tahu!
Ini
Dia Perbedaan Hak Cipta Dan Hak Terkait diakses melalui
https://smartlegal.id/hki/hak-cipta/2021/06/18/wajibtahu-ini-dia-perbedaan-hak-cipta-dan-hak-terkait/#:~:text=
3
Bastaman, I., Budianto, A., & Enas, E, ”Brand Familiarity And Brand Awearness: Purchase Intention Produk
Iphone
Apple”, Journal of Management Review, Vol 6, No. 2, (2023): 96-101.
3
● Penguatan Hukum dan Penegakan: Pemerintah dan lembaga terkait harus memperkuat

hukum hak cipta dan meningkatkan penegakan hukum terhadap pembuat handphone

tiruan yang melanggar hak ekonomi Apple Computer, Inc.

● Edukasi dan Kesadaran: Upaya perlu dilakukan untuk meningkatkan kesadaran

masyarakat tentang pentingnya menghormati hak cipta dan konsekuensi pelanggaran hak

cipta.

● Kerjasama Industri: Industri teknologi harus bekerja sama untuk mengidentifikasi dan

mengatasi pelanggaran hak cipta yang melibatkan praktik copy-draw.4

Terdapat perdebatan tentang bagaimana mengimbangi hak cipta dengan kepentingan

masyarakat untuk akses terbuka ke informasi dan budaya. Oleh karena itu, pembahasan tentang

pentingnya hak cipta juga melibatkan pertimbangan etika, hukum, dan teknologi yang kompleks.

Dengan demikian dapat kita simpulkan rumusan masalah mengenai permasalahan Hak Ekonomi

Pada Cipta Produk, yakni :

1. Bagaimana ketentuan hukum mengenai hak cipta serta hak ekonomi yang berlaku di

Indonesia?

2. Bagaimana pengaruh pelanggaran hak ekonomi pada cipta iPhone handphone copy draw

terhadap perusahaan Apple Computer, Inc?

1.2 Metode Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan dengan cara studi normatif yuridis. Karya tulis ini di desain

dengan memakai komponen teoritis yang berlandaskan peraturan perundang-undangan, jurnal,

maupun literatur ilmiah. Penulis membahas peristiwa yang telah terlaksana beberapa dekade ke

belakang berdasarkan perspektif normatif. Dalam artikel ini terdapat dua variabel yang akan

dibahas. Variabel pertama membahas kejadian Tantangan Hak Cipta Dalam Era Kemajuan

4
Nainggolan, B, Komentar Undang-Undang Hak Cipta, (Alumni: Bandung, 2016) hal. 315-319.

4
Teknologi. Kemudian variabel keduanya yaitu Pelanggaran Hak Ekonomi Pada Cipta Iphone

Handphone Copy Draw terhadap perusahaan Apple Computer, Inc Data yang digunakan

bersumber dari artikel, jurnal dan perundang-undangan.

1.3 Hasil dan Pembahasan

1.3.1 Ketentuan Hukum Mengenai Hak Cipta serta Hak Terkait yang Berlaku di Indonesia

Secara umum negara Indonesia telah mengikuti mekanisme hukum kekayaan intelektual

dengan berpartisipasi dalam perkumpulan internasional yang bernama Agreement Establishing

the World Trade Organization serta Agreement on Trade Related Aspects of Intellectual

Property Rights.5 Berdasarkan kesepakatan organisasi internasional di atas pada akhirnya

menghasilkan Berne Convention for the Protection of Artistic and Literary Works. Selanjutnya

konvensi Berne ini diratifikasi oleh negara Indonesia sampai saat ini melalui Undang-Undang

Nomor 28 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta. Berdasarkan peraturan dari Berne Convention, nilai

orisinalitas dari sebuah penciptaan produk adalah perilaku yang krusial supaya sebuah produk

mampu terjaga kemurniannya terhadap perlindungan hak cipta.6 Kualifikasi orisinalitas adalah

dampak langsung dari mekanisme awal hak cipta (authorship). Negara Indonesia menerapkan

perlindungan hak cipta diberikan pada ciptaan yang mempunyai karakteristik pribadi dengan

menyanggupi kualifikasi originalitas yang dilandasi kecakapan pikiran serta berwujud kepada

sebuah bentuk yang khas. Kualifikasi originalitas berhubungan dengan rancangan hak cipta

sebagai kekayaan, harus didesain wajib murni dari pencipta. Semua produk mendapat

perlindungan sebagai hak cipta yaitu milik pribadi, namun sebaliknya jika tidak mendapat

perlindungan yaitu kepunyaan publik. Hal ini disebabkan oleh orisinalitas dijadikan sebagai

kualifikasi hukum dari perspektif fakta dengan tujuan memperoleh kepastian perlindungan.

5
Damian, Eddy, Hukum Hak Cipta, (Alumni: Bandung, 2023) hal. 150-154.
6
Rachmadi, Usman. (2021), Dasar-Dasar Hukum Kekayaan Intelektual, (Kencana: Jakarta, 2021), hal. 173-180.
5
Fondasi hak pada hak cipta yaitu kemurnian yang menggambarkan bahwa pemilik hak cipta serta

pihak yang mengakui sebagai orang yang menciptakan sebuah produk.7

Kemurnian adalah pemilik produk tidak meniru kepunyaan orang lain baik dari segi

desain serta nama produk maupun mengambil tanpa seizin pemilik hak cipta. Keaslian adalah

perwujudan gagasan atau ide itu benar-benar dari pencipta sendiri. Dilaksanakanya mekanisme

hak cipta dengan berlandaskan Undang-Undang tentang Hak Cipta Nomor 28 Tahun 2014

Tentang Hak Cipta yang menggantikan Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2002 yang membahas

hak cipta.8 Tujuan dibentuknya mekanisme hak cipta ini karena sebagai bentuk perhatian

pemerintah kepada para pencipta untuk memberikan perlindungan berupa hak ekonomi serta hak

moral pencipta.9 Selain itu pemilik hak yang berkaitan sebagai nilai penting ketika ingin

memberikan fondasi kreativitas nasional.10 Lalu dengan kehadiran undang-undang yang terbaru

ini akan memperketat serta memberikan kepastian pemenuhan hak-hak eksklusif. Hal ini

dikarenakan mekanisme hukumnya akan berpihak kepada pemilik hak cipta yang tinggal di

Indonesia.

1.3.2 Pengaruh Pelanggaran Hak Ekonomi pada Cipta iPhone Handphone Copy Draw

terhadap Perusahaan Apple Computer, Inc

Indonesia memiliki beberapa tantangan hukum dalam bidang hak cipta seringkali

berkaitan dengan pelanggaran hak ekonomi. Tantangan pertama yang dihadapi Indonesia yaitu

dari bidang Pengawasan dan Penegakan Hukum. Jika pengawasan melemah akan berakibat pada

kurangnya penegakan hukum serta memberikan celah bagi pelanggaran hak ekonomi. Tantangan

kedua yaitu dari segi keaslian dan pelindungan karya. Kemudian tantangan berikutnya ada

Pengelolaan Hak Cipta di Era Digital. Hal ini disebabkan karena kemajuan teknologi sehingga
7
Raihana, dkk, “Analisis Yuridis Pengaturan Tentang Hak Cipta Di Indonesia”, Innovative: Journal of Social
Science
Research, Vol 3, No. 2, (2023): 4-11.
8
Undang-Undang tentang Hak Cipta Nomor 28 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta.
9
DM, M. Y., Khairunnas, K., Husnan, H., Sunardi, H., & Saragih, G. M, ”Politik Hukum Pengaturan Tentang
Hak Cipta Di Indonesia”, Jurnal Pendidik Indonesia (JPIn), Vol 5, No. 2, (2022): 239-242.
10
Adawiyah, R., & Rumawi, R, ”Pengaturan hak kekayaan intelektual dalam masyarakat komunal di indonesia”,
Repertorium: Jurnal Ilmiah Hukum Kenotariatan, Vol 10, No. 1, (2021): 1-16.
6
tantangan muncul dalam mengelola hak cipta di era digital. Tantangan berikutnya datang dari

segi pengembangan hukum yang responsif. Hukum harus terus dikembangkan dan diperbarui

agar dapat mengakomodasi perubahan-perubahan dalam ekonomi kreatif dan teknologi

informasi. Tantangan ada dalam kebutuhan untuk memiliki kerangka hukum yang responsif dan

adaptif. Selanjutnya ada pendidikan dan kesadaran hukum karena sebagian masyarakat dan

pelaku industri masih mengabaikan hak cipta. Oleh karena itu dibutuhkan kampanye pendidikan

untuk mengatasi tantangan ini. Lalu tantangan yang terakhir ada manajemen lisensi dan

pembayaran royalti. Hal ini berkaitan dengan penyusunan kontrak yang jelas dan pengelolaan

yang efisien untuk memastikan bahwa pencipta dan pemegang hak cipta mendapatkan

kompensasi yang layak. Semua tantangan ini muncul sebagai akibat dari tidak dipenuhinya hak

ekonomi akan mengurangi semangat semua pembuat serta pemilik produk itu untuk berkreasi

serta berimajinasi. Turunnya semangat motivasi akan menciptakan efek domino yang sangat luas

pada hancurnya gagasan imajinasi makro anak bangsa. Semua hak ekonomi yang dikaruniai

kepada pencipta berhubungan dengan royalti dari hasil pemakaian sebuah produk Iphone yang

diberitahukan serta disebarluaskan. Akan tetapi pada kenyataanya terdapat beberapa oknum

tertentu khususnya pada pasar Handphone di Indonesia yang meniru produk Iphone ini dengan

tanpa izin dari perusahaan. Pada dunia teknologi peniruan sebuah produk baik dari desain hingga

kepada software ini biasanya disebut dengan Handphone Copy Draw (HDC). Khususnya pada

produk Iphone Handphone Copy Draw ini sangat merugikan perusahaan pembuat Handphone

ini. Selain itu pihak iBox Indonesia sangat dirugikan sebagai reseller produk Apple terkemuka di

Indonesia karena produk Handphone Copy Draw harganya jauh lebih murah dibandingkan

dengan Handphone asli di toko mereka.11

Pemerintah membuat kebijakan terkait hak ekonomi yang telah tercantum pada Undang-

Undang Hak Cipta yang diatur dalam Pasal 9 yang pada intinya menjelaskan bahwa semua
11
Herawati, N., Shahrullah, R. S., & Girsang, J, ”Penjualan Smartphone Illegal Di Kota Batam Dalam Perspektif
Sosio-Yuridis (Studi Kasus Penegakan Hukum Oleh Polda Kepulauan Riau)”, Jurnal Komunikasi Hukum (JKH),
Vol 9, No. 1, (2023): 420-439.
7
pencipta maupun pemilik hak cipta mempunyai hak ekonomi untuk melaksanakan tindakan

mulai dari penerbitan ciptaan, penggandaan ciptaan dengan berbagai macam jenis terjemahan

ciptaan; sampai pengumuman ciptaan.12

Pada peristiwa ini hasil karya cipta PT. Apple Indonesia Inc telah tanpa izin diproduksi

oleh oknum yang tidak bertanggungjawab atau dikatakan sebagai barang palsu serta bajakan

yang kemudian disebarluaskan sebagai alat memperoleh keuntungan. Sehingga menciptakan

kerugian bagi para pencipta karena tidak menerima royalti. Kerugian yang dialami pencipta juga

dapat terlihat dari pemasukan pajak negara serta depresiasi mutu barang yang mampu dirasakan

oleh konsumen. Semua bentuk kerugian ini merupakan perwujudan pelanggaran hak ekonomi

pencipta yang tergolong pada salah satu jenis tindak pidana yaitu mengambil tanpa izin dari

pencipta atau pemilik hak cipta untuk dipakai dalam kepentingan komersial serta juga tidak

menyalurkan royalti atau keuntungan yang wajib didapatkan oleh pemegang hak cipta.

Apabila kita melihat di dalam Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) tidak

ditemukan penyebutan pelanggaran hak ekonomi pencipta. Hal ini disebabkan karena semua

perilaku yang dikelompokkan sebagai perbuatan pelanggaran hak cipta, secara tersirat pada hak

eksklusif pencipta yang terkandung melalui mekanisme Undang-Undang No. 28 Tahun 2014

tentang Hak Cipta. Bentuk pelanggaran hak cipta mampu dikelompokkan menjadi jenis

pelanggaran langsung (direct infringement). Bentuk pelanggaran langsung pada peristiwa ini

yaitu tindakan memproduksikan kembali Handphone Iphone dengan menyerupai dengan produk

yang original dari perusahaan Apple Inc serta menyebarkannya dengan standar ciptaan yang

palsu.13 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 juga menjelaskan pengelompokkan perilaku

pelanggaran serta berat ringannya hukumannya, baik jenis perdata maupun pidana. Undang-

undang ini mengandung kerangka deklaratif, dapat dimaknai sebagai perwujudan hukum yang
12
Sinaga, N. A, ”Pentingnya Perlindungan Hukum Kekayaan Intelektual Bagi Pembangunan Ekonomi Indonesia”,
Jurnal Hukum Sasana, Vol 6, No. 2, (2020): 11-15.
13
Erlina, E., Ramadan, S., & Herlian, N. F, ”Tinjauan Terhadap Pelanggaran Haki Handphone Copy Draw (Hdc)
Berdasarkan Uu Design Industri (Studi Pada Kanwil Hukum & HAM Prov. Lampung)”, JURNAL RECTUM:
Tinjauan Yuridis Penanganan Tindak Pidana, Vol 5, No.1, 2023: 572-581.
8
diberikan kepada pemilik atau pengguna pertama atas hak cipta. Jika ditemukan pihak lain yang

mengklaim sebagai pencipta yang memiliki hak atas produk orang lain, maka pemilik/pengguna

pertama wajib memberikan bukti bahwa dirinya berhak atas hasil produk ini. Apabila terbukti

terjadi pelanggaran hak ekonomi pencipta, maka pelanggar harus dihukum, baik secara perdata

maupun secara pidana. Lalu pada Pasal 110 ayat (1), Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014

juga mengandung makna bahwa tidak hanya penyidik pejabat Kepolisian Negara Republik

Indonesia yang memiliki hak tertentu untuk melaksanakan penyidikan tindak pidana Hak Cipta

namun Pejabat Pegawai Negeri Sipil tertentu di lingkungan Kementerian yang

menyelenggarakan urusan pemerintah di bidang hukum memiliki kewenangan yang sama.

Kemudian Pasal 113 dalam Undang-Undang ini juga, yang menjelaskan bahwa: ancaman

pidana bagi oknum yang menyebarkan produk Handphone Copy Draw dengan ancaman penjara

paling lama 1 (satu) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp. 100.000.000,00 (seratus juta

rupiah). Kemudian pada ayat (2) Pasal ini mengandung makna bahwa semua orang yang dengan

tanpa hak melakukan pelanggaran hak ekonomi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1)

huruf c, huruf d, huruf f, dan/atau huruf h untuk penggunaan secara komersial dipidana dengan

pidana penjara paling lama 3 (tiga) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp.

500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).14 Kemudian jika kita melihat dari kacamata Hukum

Perdata menyebarkan produk Handphone Copy Draw telah melanggar Pasal 1365 Kitab

Undang-Undang Hukum Perdata.15 Atas dasar hal inilah maka pencipta merek dagang asing

mampu mengajukan tuntutan ganti rugi di pengadilan maupun meminta oknum yang tidak

bertanggungjawab untuk tidak melanjutkan produksi tanpa izin ini.

14
Suhayati, M. (2016). Pelindungan Hukum Terhadap Hak Ekonomi Pemilik Hak Terkait Dalam Undang-Undang
Nomor 28 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta (Legal Protection For The Of Economic Rights Of The Related
Rights’owner In Law Number 28 Of 2014 On Copyright). Negara Hukum: Membangun Hukum untuk Keadilan
dan Kesejahteraan, Vol 5, No. 2, 2016: 207-221.
15
Pasal 1365 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata.
9
Pengaruh pelanggaran hak ekonomi terhadap perusahaan seperti Apple Computer, Inc.

bisa memiliki dampak yang signifikan. Dalam kasus seperti peniruan atau pembajakan produk

seperti iPhone, berikut adalah beberapa kemungkinan pengaruhnya:

a. Kerugian Finansial

Perusahaan dapat mengalami kerugian finansial akibat hilangnya pendapatan yang

seharusnya mereka dapatkan dari penjualan produk asli. Jika ada pasar yang signifikan

untuk barang tiruan atau salinan ilegal, hal ini dapat mempengaruhi pendapatan dan laba

bersih perusahaan.

b. Penurunan Kredibilitas dan Reputasi

Jika terlalu banyak barang tiruan atau salinan ilegal di pasar, hal ini dapat mempengaruhi

citra dan reputasi perusahaan. Pelanggan mungkin kehilangan kepercayaan pada merek

dan produk Apple karena mereka mungkin sulit membedakan produk asli dari tiruan.

c. Persaingan Tidak Sehat

Produk tiruan yang mungkin dijual dengan harga lebih murah dapat menciptakan

persaingan tidak sehat bagi perusahaan asli. Ini dapat mengganggu pasar dan mengurangi

keunggulan kompetitif yang dimiliki oleh perusahaan.

d. Hilangnya Keunggulan Inovasi

Jika ide dan teknologi inovatif dari produk Apple diambil dan disalin oleh pesaing, maka

Apple dapat kehilangan keunggulan kompetitif yang dimilikinya dalam hal inovasi

produk.

e. Kerugian Hukum dan Biaya Pengadilan

Perusahaan mungkin perlu menghabiskan banyak uang untuk menggugat dan mengejar

kasus hukum terhadap pihak-pihak yang terlibat dalam pelanggaran hak ekonomi.

f. Investor dan Saham

10
Jika investor percaya bahwa perusahaan tidak dapat melindungi hak ekonominya dengan

efektif, hal ini dapat mempengaruhi harga saham dan kepercayaan investor.

g. Peningkatan Upaya Perlindungan Hak Cipta

Perusahaan mungkin harus meningkatkan upaya mereka untuk melindungi hak cipta dan

hak ekonomi mereka, termasuk pengeluaran tambahan untuk keamanan dan penegakan

hukum.

h. Dampak pada Perekonomian Global

Jika peniruan atau pembajakan produk menjadi masalah besar, hal ini dapat memiliki

dampak lebih besar pada ekonomi global, terutama jika perusahaan besar seperti Apple

terlibat. 16

1.4 Simpulan

Indonesia mengikuti sistem hukum kekayaan intelektual internasional dan memiliki

peraturan mengenai hak ekonomi dan hak cipta. Pelanggaran hak ekonomi dapat menimbulkan

konsekuensi serius, dan perlindungan ini penting untuk mendorong kreativitas dan inovasi serta

memastikan pengembangan bisnis berkelanjutan di seluruh dunia. Hal ini berujung pada

diadopsinya Konvensi Berne untuk Perlindungan Karya Seni dan Sastra yang menjadi dasar

perlindungan hak cipta di Indonesia melalui Undang-Undang Hak Cipta No. 28 Tahun 2014.

Hak Cipta di Indonesia berkaitan dengan nilai asli suatu ciptaan suatu produk yang merupakan

syarat penting dalam perlindungan hak cipta. Orisinalitas berkaitan dengan ciri pribadi suatu

karya dan perlu dijamin dalam rancangan murni penciptanya.

16
Yasa, I., & Indrawati, A. A. S, ”Perlindungan Hak Eksklusif Potret Berdasarkan Undang-Undang No 28 Tahun
2014 Tentang Hak Cipta”, Jurnal Kertha Samaya, Vol 9, No. 5, (2020): 207-211.

11
Undang-Undang Hak Cipta memberi pemilik hak cipta hak ekonomi dan moral atas

ciptaannya. Hal ini mencakup hak untuk menerbitkan, memperbanyak, menerjemahkan, dan

menerbitkan karya tersebut. Semua langkah tersebut memerlukan izin dari pemilik hak cipta.

Pelanggaran hak ekonomi, semacam mimikri pemalsuan produk seperti Mobile Copy Draw

(HDC), bisa merugikan interes pemilik hak cipta dan perusahaan terkait. Kegagalan untuk

mematuhi hak-hak ekonomi menurunkan motivasi serta kreativitas para pencipta serta

berdampak negatif pada perekonomian negara dan pendapatan pajak. Hukum Indonesia tidak

secara tegas menyatakan pelanggaran hak ekonomi dalam KUHP, namun pelanggaran hak cipta

secara implisit mencakup hak eksklusif pencipta. Undang-undang hak cipta Indonesia mengatur

jenis tindakan pelanggaran perdata dan pidana serta hukumannya. Termasuk ancaman hukuman

penjara dan denda bagi pelanggarnya. Dampak pelanggaran hak ekonomi bergantung pada

yurisdiksi tempat pelanggaran tersebut terjadi. Bagi perusahaan seperti Apple, melindungi hak

ekonominya adalah hal yang penting untuk memastikan keberlanjutan jangka panjang dan

kesuksesannya di pasar global.

Memajukan penguatan hak ekonomi, khususnya terkait reproduksi produk, seperti

Mobile Copy Draw. Pemerintah Indonesia harus bermitra dengan lembaga penegak hukum untuk

mengambil tindakan kolektif terhadap mereka yang terlibat dalam produksi dan distribusi produk

palsu tersebut. Hukuman yang lebih berat, termasuk denda berat dan penahanan, dapat

memberikan insentif kepada pelaku ilegal untuk mengikuti undang-undang hak cipta. Pemerintah

Indonesia harus berkolaborasi dengan negara lain untuk membela hak cipta secara global. Hal ini

mungkin melibatkan kerja sama dengan mitra lintas batas dan penegak hukum selain

berpartisipasi dalam upaya global untuk melestarikan hak cipta. Konsumen juga mempunyai

peran penting dalam pemberantasan produk ilegal. Kampanye yang bertujuan untuk

mengedukasi konsumen tentang bahaya produk ilegal dapat mengurangi permintaan terhadap

produk tersebut. Senantiasa menilai dan menyempurnakan undang-undang dan peraturan hak

12
cipta untuk memastikan efektivitasnya dalam merespons semakin kompleksnya era digital. Hal

ini melibatkan perenungan terhadap perubahan teknologi yang mungkin berdampak pada hak

cipta.

13
1.5 Daftar Pustaka

Buku

Damian, E. Hukum Hak Cipta. Alumni

Hawin, M., & Riswandi, B. A. (2020). Isu-isu penting hak kekayaan intelektual di Indonesia.

UGM PRESS.

Nainggolan, B. (2016). Komentar Undang-Undang Hak Cipta. Alumni.

Rachmadi, U. (2021). Dasar-Dasar Hukum Kekayaan Intelektual. Kencana.

Jurnal

Adawiyah, R., & Rumawi, R. (2021). Pengaturan hak kekayaan intelektual dalam masyarakat

komunal di indonesia. Repertorium: Jurnal Ilmiah Hukum Kenotariatan, 10(1), 1-16.

Bastaman, I., Budianto, A., & Enas, E. (2023). Brand Familiarity And Brand Awearness:

Purchase Intention Produk Iphone Apple. Journal of Management Review, 6(2), 771784.

DM, M. Y., Khairunnas, K., Husnan, H., Sunardi, H., & Saragih, G. M. (2022). Politik Hukum

Pengaturan Tentang Hak Cipta Di Indonesia. Jurnal Pendidik Indonesia (JPIn), 5(2),

237-248.

Erlina, E., Ramadan, S., & Herlian, N. F. (2023). Tinjauan Terhadap Pelanggaran Haki

Handphone Copy Draw (Hdc) Berdasarkan Uu Design Industri (Studi Pada Kanwil

Hukum & HAM Prov. Lampung). JURNAL RECTUM: Tinjauan Yuridis Penanganan

Tindak Pidana, 5(1), 572-581.

Herawati, N., Shahrullah, R. S., & Girsang, J. (2023). Penjualan Smartphone Illegal Di Kota

Batam Dalam Perspektif Sosio-Yuridis (Studi Kasus Penegakan Hukum Oleh Polda

Kepulauan Riau). Jurnal Komunikasi Hukum (JKH), 9(1), 420-439.


Raihana, dkk. (2023). Analisis Yuridis Pengaturan Tentang Hak Cipta Di Indonesia. Innovative:

Journal of Social Science Research, 3(2), 4-11.

Sinaga, N. A. (2020). Pentingnya Perlindungan Hukum Kekayaan Intelektual Bagi

Pembangunan Ekonomi Indonesia. Jurnal Hukum Sasana, 6(2), 11-15.

Suhayati, M. (2016). Pelindungan Hukum Terhadap Hak Ekonomi Pemilik Hak Terkait Dalam

Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta (Legal Protection For The

Of Economic Rights Of The Related Rights’owner In Law Number 28 Of 2014 On

Copyright). Negara Hukum: Membangun Hukum untuk Keadilan dan Kesejahteraan,

5(2), 207-221.

Yasa, I., & Indrawati, A. A. S. Perlindungan Hak Eksklusif Potret Berdasarkan Undang-Undang

No 28 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta. Jurnal Kertha Samaya, 9(5), 207-211.

Undang-Undang

Kitab Undang-Undang Hukum Perdata

Undang-Undang tentang Hak Cipta Nomor 28 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta

Website

Smartlegal.id. (2021, 18 Juni) Wajib Tahu! Ini Dia Perbedaan Hak Cipta Dan Hak Terkait

Sumber: Wajib Tahu! Ini Dia Perbedaan Hak Cipta Dan Hak Terkait diakses melalui

https://smartlegal.id/hki/hak-cipta/2021/06/18/wajib-tahu-ini-dia-perbedaan-hak-cipta-dan-hak-

terkait/#:~:text=

You might also like