You are on page 1of 11

2716-2753 (media online)

Journal of Applied Management and


Accounting Science (JAMAS)
Vol 2, No 2, Juni 2021: 132-142

MODERASI INFLASI PADA PENGARUH DIVIDEND PAYOUT


RATIO (DPR) DAN RETURN ON EQUITY (ROE) TERHADAP
RETURN SAHAM
Ni Nyoman Sri Rahayu Trisna Dewi1

Universitas Triatma Mulya1


email: rahayutrisna333@gmail.com

Abstract
Investors definitely expect a high return on the investment made. To obtain a high
return, investors need to analyze the investment they are making. The analysis
carried out can be a fundamental analysis that assesses the company's financial
capacity by looking at financial reports. Fundamental analysis can be done by
assessing the DPR and ROE produced by the company. Apart from fundamental
analysis, investors also need to pay attention to macro factors such as inflation
that can affect their investment. This study aims to determine the effect of DPR
and ROE partially on stock returns and to determine the moderation of inflation
in each of the effects of DPR and ROE on stock returns. The object of this
research are companies listed on the LQ45 index for the 2018-2019 period. The
sample method used was purposive sampling in order to obtain a sample size of
40 samples. The data analysis technique used moderate regression analysis. The
results showed that the DPR did not have a significant effect on stock returns
while ROE had a positive and significant effect on stock returns. The results also
show that inflation does not moderate the respective effects of DPR and ROE on
stock returns.

Keywords: DPR, ROE, Inflation, Stock Returns

PENDAHULUAN
Setiap investor pasti ingin memperoleh return yang rendah.
memperoleh pengembalian (return) Besar kecilnya return saham yang
yang besardaridana yang diperoleh oleh investor dapat
diinvestasikan. Pada investasi saham, dipengaruhi olehReturn On Equity
return yang diperoleh oleh investor (ROE) (Devi dan Artini, 2019).Return
dapat berupa capital gain dan dividen. saham juga dapat dipengaruhi oleh
Capital gainadalah selisih harga beli Divident Payout Ratio (DPR)
dan harga jual saham, sedangkan (Pratiwi, 2015).
dividen merupakan pembagian hasil Return On Equity (ROE)
yang diberikan secara proporsional merupakan rasio yang digunakan
oleh perusahaan kepada pemilik atau untuk menilaikemampuan manajemen
pemegang saham, sesuai dengan suatu perusahaan dalam mengelola
persentase kepemilikan sahamnya. modal yang tersedia
Return yang dapat diperoleh oleh untukmendapatkan net income
investor saham jumlahnya bervariasi. (Wijaya, 2019). Hutami (2012)
Investor dapat memperoleh return menyatakan kenaikan ROE biasanya
saham yang tinggi, dan dapat diikuti dengan kenaikan harga saham

132
Journal of Applied Management and Accounting Science. (JAMAS)
(Ni Nyoman Sri Rahayu Trisna Dewi 132 - 142)
Vol 2, No 2, Juni 2021

perusahaan tersebut. Nilai ROE yang yang dimiliki. Dengan demikian,


tinggi berarti perusahaan memiliki semakin tinggi DPR yang dimiliki
kinerja yang baik dalam mengelola oleh perusahaan maka semakin tinggi
modalnya untuk menghasilkan laba jumlah laba yang akan dibagikan
bagi para pemegang saham. sebagai dividen pada pemegang
Perusahaan yang menghasilkan laba saham. Hal tersebut akan
bersih yang tinggi, akan meningkatkan return saham yang
menghasilkan nilai ROE yang tinggi diperoleh investor.
juga. Hal tersebut akan meningkatkan Investor akan memilih
kepercayaan investor untuk perusahaan dengan profitabilitas yang
berinvestasi pada perusahaan dengan tinggi dalam berinvestasi dengan
ekspektasi akan memperoleh return harapan mereka akan memperoleh
yang tinggi pula. Perusahaan yang return saham yang tinggi. Namun
memiliki nilai ROE yang tinggi, tidak dapat dipungkiri dalam
mengindikasikan kinerja perusahaan berinvestasi, seorang investor juga
yang baik dalam halpengelolaan harus menilai pertumbuhan inflasi
modalnya untuk menghasilkan yang terjadi. Karena meskipun
keuntungan bagi pemegang saham. perusahaan memberikan return yang
Hal tersebut akan menarik minat tinggi namun jika lebih rendah dari
investor untuk menanamkan modal di nilai inflasi, maka investor akan
perusahaan tersebut. berfikir kembali untuk berinvestasi di
Persentase dari laba yang akan perusahaan tersebut. Inflasi juga
dibayarkan kepada pemegang saham menjadi salah satu penyebab utama
sebagai dividen tunai disebut yang memotivasi investor untuk
Dividend Payout Ratio (DPR). DPR berinvestasi. Investasi dilakukan
mencerminkan perbandingan antara untuk melindungi nilai internal aset
dividen per share dan earning per yang dimiliki dari tingkat inflasi
share. DPR disajikan dalam bentuk sehingga mereka dapat
persentase yang menggambarkan mempertahankan daya beli barang
perbandingan dividen yang yang mereka miliki saat ini. Tingkat
didapatkan dari laba bersih. Fidrian inflasi yang tinggi
dkk (2018) menyatakan dividen menunjukkanbahwa resiko investasi
merupakan salah satu hal yang cukup besar karena inflasiyang tinggi
diinginkan investor dalam akan mengurangi tingkat
berinvestasi di pasar modal. Jika pengembalian (rate of return) yang
dividen yang diperoleh tidak diperoleh investor. Di Indonesia,
memenuhi harapan, investor tingkat inflasi mengalami fluktuasi
cenderung tidak tertarik untuk dari tahun ke tahun seperti yang
membeli atau mempertahankan saham tersaji pada Tabel 1.

133 | J A M A S
Journal of Applied Management and Accounting Science. (JAMAS)
(Ni Nyoman Sri Rahayu Trisna Dewi 132 - 142)
Vol 2, No 2, Juni 2021

Tabel 1
Fluktiasi Tingkat Inflasi Tahun 2016-2019

Tingkat Inflasi
Tahun
(%)
2016 3,02
2017 3,61
2018 3,13
2019 2,72
Sumber: www.bps.go.id, 2019
Berdasarkan Tabel 1 dapat suatu saham juga akan cenderung
dilihat bahwa inflasi yang terjadi di mempertimbangkan tingkat inflasi
Indonesia mengalami fluktuasi dalam yang terjadi. Inflasi yang rendah akan
4 tahun terakhir. Namun angka yang memperkuat keinginan investor untuk
ditunjukan berada di bawah 10%, berinvestasi pada suatu saham setelah
artinya bahwa inflasi yang terjadi di memperhatikan fundamental
Indonesia merupakan inflasi ringan. perusahaan berupa ROE dan DPR.
Tandelilin (2010) menyatakan bahwa Sebaliknya jika tingkat inflasi tinggi
inflasi adalah kecenderungan akan memperlemah keinginan
peningkatan harga produk secara investor untuk berinvestasi meskupun
keseluruhan. Inflasi yang tinggi dapat fundamental dari perusahaan yang
mengurangi tingkat pendapatan riil berupa ROE dan DPR menunjukkan
yang diperoleh investor dari investasi angka yang baik.
(Suriyani dan Sudiartha, 2018). Berdasarkan latar belakang
Sudarsono dan Sudiyatno (2016) tersebut maka rumusan masalah yang
menyatakan suatu negara yang diajukan dalam penelitian ini adalah:
mempunyai tingkat inflasi menurun 1) Apakah Dividend Payout Ratio
merupakan sinyal yang positif bagi (DPR) berpengaruh terhadap
investor seiring dengan turunnya harga saham perusahaan LQ45
risiko daya beli uang dan resiko yang terdaftar di Bursa Efek
penurunan pendapatan riil. Penelitian Indonesia periode 2018 - 2019?
Kurniasari, dkk (2018) serta Geriadi 2) Apakah Return on Equity (ROE)
dan Wiksuana (2017) menyatakan berpengaruh terhadap harga
bahwa inflasi berpengaruh negatif saham perusahaan LQ45 yang
terhadap return saham.Hikmawati dkk terdaftar di Bursa Efek Indonesia
(2018) menyatakan penurunan inflasi periode 2018 - 2019?
dapat memberikan peningkatan 3) Apakah inflasi memoderasi
terhadapcapital gain (keuntungan) pengaruh Dividend Payout Ratio
perusahaan sehingga menyebabkan (DPR) terhadap harga saham
bertambahnya keuntungan yang perusahaan LQ45 yang terdaftar
diperoleh investor. di Bursa Efek Indonesia periode
Investor yang cenderung 2018 - 2019?
melakukan analisis fundamental 4) Apakah inflasi memoderasi
sebelum memutuskan berinvestasi, pengaruh Return on Equity (ROE)
khususnya investor yang terhadap harga saham perusahaan
memperhatikan ROE dan DPR dari LQ45 yang terdaftar di Bursa

134 | J A M A S
Journal of Applied Management and Accounting Science. (JAMAS)
(Ni Nyoman Sri Rahayu Trisna Dewi 132 - 142)
Vol 2, No 2, Juni 2021

Efek Indonesia periode 20178– dapat disebabkan oleh dua hal, yaitu
2019? tarikan permintaan dan desakan
produksi atau distribusi. Inflasi dapat
TINJAUAN PUSTAKA dikategorikan menjadi empat jenis,
Pasar Modal yaitu (Amilin, 2019):
Pasar modal merupakan a. Inflasi ringan merupakan
tempat bertemunya pembeli dan inflasi yang terjadi jika
penjual dengan risiko laba dan rugi kenaikan harga berada di
(Jogiyanto, 2010). Produk yang dijual bawah angka 10% setahun
di pasar modal dapat berupa saham b. Inflasi sedang merupakan
atau obligasi. Sunariyah (2004) inflasi yang terjadi jika
mendefinisikan pasar modal sebagai kenaikan harga berada pada
suatu tempat yang disediakan untuk angka 10%-30% setahun
melakukan transaksi jual-beli atas c. Inflasi berat merupakan inflasi
saham, obligasi dan jenis surat yang terjadi jika kenaikan
berharga lainnya dengan memakai harga berada pada angka 30%-
jasa para perantara efek. Menurut 100%
Herve dan Yao (2011), pasar modal d. Hiperinflasi merupakan inflasi
merupakan tempat memperoleh yang tidak terkendali, terjadi
pinjaman dana jangka panjang yang jika kenaikan harga berada di
digunakan oleh industri dan atas 100% setahun.
perdagangan terutama untuk investasi Pengembangan Hipotesis
tetap. Menurut Undang-Undang Pasar Divident Payout Ratio (DPR)
Modal No.8 tahun 1995, pasar modal merupakan perbandingan antara
merupakan suatu kegiatan yang dividen dengan laba bersih yang
bersangkutan dengan penawaran diperoleh oleh perusahaan. DPR yang
umum dan perdagangan efek/ surat tinggi mengindikasikan bahwa
berharga, perusahaan publik yang perusahaan memiliki prospek yang
berkaitan dengan efek yang bagus karena dapat membayar
diterbitkannya, serta lembaga dan dividen dengan jumlah yang tinggi,
profesi yang berkaitan dengan efek. sehingga investor akan memperoleh
Pasar modal menyediakan return saham yang tinggi. Menurut
berbagai instrumen yang dapat (Kasmir, 2010:37), hasil
ditransaksikan, antara lain (Jogiyanto, pengembalian ekuitas atau Return on
2010): Equity merupakan rasio untuk
1) Saham mengukur laba bersih setelah pajak
2) Obligasi dengan modal sendiri. Rasio ini
3) Waran menunjukkan efisiensi penggunaan
4) Right (Sertifikat Bukti Right) modal sendiri. Jika laba bersih yang
5) Reksa dana dihasilkan mengalamipeningkatan,
Inflasi maka nilai Return on Equity (ROE)
Inflasi merupakan suatu yang dihasilkan akanmengalami
proses naiknya harga-harga secara peningkatan juga. Hal ini akan
umum dan secara terus menerus meningkatkan kepercayaan investor
(kontinu). Inflasi juga merupakan untuk menanamkan modalnya pada
proses menurunnya nilai mata uang perusahaan tersebut. Penelitian yang
secara terus menerus (kontinu). Inflasi dilakukan oleh Hutami (2012)

135 | J A M A S
Journal of Applied Management and Accounting Science. (JAMAS)
(Ni Nyoman Sri Rahayu Trisna Dewi 132 - 142)
Vol 2, No 2, Juni 2021

memperoleh hasil bahwa Return on H1 :Dividend Payout Ratio (DPR)


Equity (ROE) berpengaruh positif berpengaruh positif terhadap
secara signifikan terhadap harga return saham perusahaanLQ45
saham. Inflasi adalah kecenderungan yang terdaftar di Bursa Efek
naiknya harga-harga barang dan jasa Indonesia periode 2018– 2019.
secara umum dan secara kontinu. H2 :Return on Equity (ROE)
Kenaikan harga dari satu atau dua berpengaruh positif terhadap
barang saja tidak dapat disebut harga saham perusahaan LQ45
sebagai inflasi kecuali bila kenaikan yang terdaftar di Bursa Efek
harga itu meluas kepada barang- Indonesia periode 2018– 2019.
barang yang lain. Inflasi merupakan H3 : Inflasi memoderasi pengaruh
salah satu faktor yang mempengaruhi Dividend Payout Ratio (DPR)
pergerakan harga saham jika dilihat terhadap return saham
dari kondisi makro ekonomi (Ningsih perusahaan LQ45 yang terdaftar
dan Waspada, 2018). Penelitian yang di Bursa Efek Indonesia periode
dilakukan oleh Hanafiah, dkk. (2015) 2018– 2019
menunjukan bahwa secara parsial H4 : Inflasi memoderasi pengaruh
inflasi berpengaruh negatif secara Return on Equity (ROE)
signifikan terhadap harga saham. terhadap return saham
Investor akan mempertimbangkan perusahaan LQ45 yang terdaftar
tingkat inflasi yang terjadi untuk di Bursa Efek Indonesia periode
memperoleh return saham, meskipun 2018– 2019
investor yakin fundamental yang baik Berdasarkan hipotesis yang
dari perusahaan akan memberikan telah diajukan, dapat digambarkan
return yang tinggi. model penelitian seperti pada Gambar
Berdasarkan uraian 1.
sebelumnya, maka hipotesis yang
diajukan adalah:

DPR

Return Saham

ROE

Inflasi

Gambar 1. Model penelitian

METODE PENELITIAN dokumentasi dan observasi


Sumber Data dan Metode berdasarkan data yang diperoleh.
Pengumpulan Data Variabel Penelitian
Sumber data yang digunakan 1. Dividend Payout Ratio (DPR)
dalam penelitian ini adalah sumber DPRadalah rasio yang digunakan
data sekunder. Pengumpulan data untuk mengukur besaran dividen
dilakukan dengan cara melakukan yang akan dibagikan ke pemegang

136 | J A M A S
Journal of Applied Management and Accounting Science. (JAMAS)
(Ni Nyoman Sri Rahayu Trisna Dewi 132 - 142)
Vol 2, No 2, Juni 2021

saham. DPR dapat dihitung Keterangan :


menggunakan rumus: R :Return saham
𝐷𝑖𝑣𝑖𝑑𝑒𝑛𝑑 𝑝𝑒𝑟 𝑠ℎ𝑎𝑟𝑒 Pt : Harga saham tahun t
𝐷𝑃𝑅 = Pt-1 : Harga saham tahun t-1
𝐸𝑎𝑟𝑛𝑖𝑛𝑔 𝑝𝑒𝑟 𝑠ℎ𝑎𝑟𝑒
2. Return on Equity (ROE) Populasi dan Metode Penentuan
(ROE) atau hasil pengembalian Sampel
ekuitas merupakan rasio untuk Populasi dalam penelitian ini
mengukur laba bersih sesudah adalah seluruh perusahaan yang
pajak dengan modal sendiri.ROE termasuk dalam Indeks LQ45 periode
dapat dihitung dengan 2018 – 2019 yang terdaftar di Bursa
menggunakan rumus: Efek Indonesia (BEI). Teknik
𝐿𝑎𝑏𝑎 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ penentuan sampel yang digunakan
𝑅𝑂𝐸 = dalam penelitian ini adalah purposive
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐸𝑘𝑢𝑖𝑡𝑎𝑠
3. Inflasi (X3) sampling dengan kriteria:
Inflasi adalah kecenderungan 1. Perusahaan yang terdaftar di BEI
kenaikan harga-harga umum dan termasuk dalam indeks LQ45
secara terus-menerus. Kenaikan selama periode 2018-2019
harga dari satu atau dua barang 2. Perusahaan yang mengeluarkan
saja tidak disebut inflasi, kecuali laporan keuangan audit tiap
bila kenaikan tersebut meluas tahunnya dan dipublikasikan dari
kepada sebagian besar dari harga tahun 2018 - 2019.
barang-barang lainnya. Data inflasi 3. Perusahaan tidak mengalami
yang digunakan adalah data yang kerugian selama periode 2018-
diperoleh dari Badan Pusat 2019.
Statistik (BPS) mengenai inflasi 4. Perusahaan membayar dividen
tiap tahunnya yang terjadi di secara terus-menerus selama
Indonesia pada tahun 2017, 2018, periode 2018-2019.
dan 2019. Tingkatinflasi menurut Berdasarkan kriteria yang telah
IHK dapat dihitung dengan ditetapkan, diperoleh jumlah sampel
menggunakan rumus: yang digunakan dalam penelitian ini
𝐼𝐻𝐾𝑡 − 𝐼𝐻𝐾𝑡−1 sebanyak 40 sampel.
𝐼𝑛𝑓𝑙𝑎𝑠𝑖 = Teknik Analisis Data
𝐼𝐻𝐾𝑡−1
Keterangan: Analisis data yang digunakan
Inflasi: Inflasi tahun t dalam penelitian ini adalah moderated
IHK: indeks harga konsumen regression analysis yang digunakan
tahunt atau t-1 untuk menguji hipotesis yang
4. Return Saham (Y) diajukan dalam penelitian ini.
Return saham adalah Sebelum mengujidan menganalisis
pengembalian yang diperoleh oleh data dengan menggunakan model
investor yang berasal dari selisih moderated regression analysis, maka
antara harga jual dengan harga terlebih dulu dilakukan pengujian
beli saham ditambahkan dengan asumsi klasik agar dapat dijadikan
dividen. Return saham diukur alat estimasiyangtidak bias jika telah
dengan menggunakan perhitungan memenuhi persyaratan BLUE(Best
berikut: Linier Unbiased Estimator) sehingga
𝑃𝑡 − 𝑃𝑡−1 hasil perhitungan dapat
R= + 𝑦𝑖𝑒𝑙𝑑
𝑃𝑡−1

137 | J A M A S
Journal of Applied Management and Accounting Science. (JAMAS)
(Ni Nyoman Sri Rahayu Trisna Dewi 132 - 142)
Vol 2, No 2, Juni 2021

diinterpretasikan dengan efisien dan bantuan program SPSS. Data yang


akurat. diujikan telah memenuhi syarat
BLUE. Hasil penelitian disajikan
HASIL DAN PEMBAHASAN pada Tabel 2.
Hasil penelitian ini diperoleh
dari hasil pengolahan data dengan

Tabel 2
Hasil Analisis Data
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) .085 .084 1.016 .316
X1 -6.679 3.924 -2.876 -1.702 .098
X2 3.658 1.779 2.987 2.056 .047
X1X3 1.896 1.294 2.485 1.465 .152
X2X3 -1.177 .605 -2.761 -1.945 .060
a. Dependent Variable: Y

Pengujian hipotesis pertama dan Amerika Serikat. Hal tersebut


dilakukan untuk mengetahui pengaruh tentu saja berimbas ke Negara-negara
Divident Payout Ratio (DPR) lain termasuk Indonesia, mengingat
terhadap Return Saham pada China dan Amerika Serikat
perusahaan LQ45 periode 2018-2019. merupakan dua Negara raksasa yang
Hasil analisis data pada Tabel 3 sangat berpengaruh di dunia. Perang
menunjukkan nilai significant dagang yang terjadi antara kedua
variable DPR sebesar 0,098. Hal ini Negara tersebut memberikan imbas
berarti Divident payout ratio tidak ke IHSG, dimana selama tahun 2018
berpengaruh terhadap return saham. IHSG mengalami minus 2,54% dari
Return saham yang diperoleh oleh awal Januari sampai Desember 2018.
investor dapat berasal dari dividen Hal ini berarti banyak investor yang
dan capital gain. Investor yang ingin menarik uangnya dari saham-saham
berinvestasi jangka panjang akan yang terdaftar di BEI sehingga
mempertimbangkan tingkat dividen menyebabkan IHSG mengalami
yang diberikan oleh perusahaan yang penurunan. Di tengah ketidakpastian
diinvestasikan. Namun dalam kondisi ekonomi akibat perang dagang,
ekonomi yang bergejolak, tidak investor lebih memilih untuk
sedikit investor yang memilih untuk melakukan trading daripada
menginvestasikan uangnya pada berinvestasi jangka panjang. Sehingga
instrumen keuangan selain saham, investor tidak lagi memperhatikan
atau bahkan lebih memilih untuk tingkat dividen yang ditawarkan oleh
memegang uang cash daripada perusahaan untuk memperoleh return,
berinvestasi. Selama tahun 2018, namun lebih memperhatikan
terjadi perang dagang antara China pergerakan saham secara teknikal. Di

138 | J A M A S
Journal of Applied Management and Accounting Science. (JAMAS)
(Ni Nyoman Sri Rahayu Trisna Dewi 132 - 142)
Vol 2, No 2, Juni 2021

samping itu pemegang saham yang Investor jangka panjang memiliki


belum memerlukan uang akan lebih pemikiran bahwa return yang diterima
memilih jika perusahaan menahan melalui saham lebih tinggi
sebagian laba untuk menjadi laba dibandingkan dengan kenaikan inflasi
ditahan daripada dibagikan sebagai yang akan terjadi. Sehingga fluktuasi
dividen tunai (Puspitasari dan inflasi tidak lagi menjadi hal yang
Purnamasari, 2013). diperhatikan oleh investor yang sudah
Pengujian hipotesis kedua memilih saham sebagai instrumen
dilakukan untuk menguji pengaruh investasinya. Investor hanya fokus
Return on Equity (ROE) terhadap pada perolehan deviden yang
return saham pada perusahaan LQ45 dihasilkan. Selama tahun 2018-2019
periode 2018-2019. Hasil analisis rata-rata DPR yang diberikan oleh
menunjukkan nilai signifikansi perusahaan pada indeks LQ 45
sebesar 0,047 dengan nilai koefisien menunjukkan nilai yang tidak sedikit,
regresi sebesar 3,658 yang memiliki yaitu rata-rata nilai DPR adalah 0,34
tanda positif. Hal ini berarti ROE (34%). Nilai tersebut merupakan nilai
berpengaruh positif dan signifikan pengembalian yang lumayan tinggi
terhadap return saham. ROE bagi investor, apalagi jika investor
merupakan rasio profitabilitas yang bersifat devidend hunter.
digunakan untuk mengukur Pengujian hipotesis keempat
kemampuan perusahaan dalam dilakukan untuk menguji moderasi
menghasilkan laba bersih bagi para inflasi terhadap hubungan ROE dan
investor atau pemilik dari investasi return saham pada perusahaan LQ45
pemegang saham perusahaan dengan periode 2018-2019. Hasil analisis
menggunakan modal sendiri. Dalam menunjukkan nilai signifikansi
melakukan investasi, para investor sebesar 0,060. Hal ini menunjukkan
akan mempertimbangkan nilai ROE bahwa inflasi tidak memoderasi
yang dimiliki oleh perusahaan untuk pengaruh ROE terhadap return saham.
menilai return saham yang akan Investor jangka Panjang berfokus
dihasilkan. Semakin tinggi tingkat pada pengembalian jangka panjang,
ROE yang dihasilkan oleh perusahaan dimana mereka memiliki keyakinan
maka akan semakin tinggi juga return bahwa investasi pada saham akan
saham yang diberikan oleh memberikan return yang lebih tinggi
perusahaan tersebut, sehingga tidak dibandingkan inflasi yang terjadi.
jarang investor akan melakukan Inflasi pada periode penelitian
analisis terhadap ROE perusahaan ini berada pada kategori inflasi ringan
sebelum memutuskan untuk yakni dengan rata- rata 2,93% atau
berinvestasi. dibawah 10%. Inflasi dengan laju
Pengujian hipotesis ketiga pertumbuhan yang berlangsung secara
dilakukan untuk menguji moderasi perlahan dan berada dibawah 10%
inflasi terhadap hubungan DPR dan yang artinya tergolong stabil dan
return saham pada perusahaan LQ45 terkendali. Inflasi yang rendah dan
periode 2018-2019. Hasil analisis stabil tidak berdampak pada tingkat
menunjukkan nilai signifikansi profitabilitas perusahaan sehingga
sebesar 0,152. Hal ini menunjukkan investor tidak terlalu memperhatikan
bahwa inflasi tidak memoderasi inflasi yang terjadi dalam
pengaruh DPR terhadap return saham. memperoleh return saham.

139 | J A M A S
Journal of Applied Management and Accounting Science. (JAMAS)
(Ni Nyoman Sri Rahayu Trisna Dewi 132 - 142)
Vol 2, No 2, Juni 2021

SIMPULAN DAN SARAN DER, PER, dan Nilai Tukar


Simpulan terhadap Return Saham. E-
Berdasarkan hasil pengolahan Jurnal Manajemen. 8(7)
data dan pembahasan yang telah
diuraikan sebelumnya, maka dapat Fidrian, Refi Cipta. Djaelani, Abdul
diambil simpulan sebagai berikut: Kodir. Slamet, Afi Rachmat.
1) DPR tidak berpengaruh terhadap 2018. Pengaruh Price Earning
Return Saham pada perusahaan Ratio, Deviden Payout Ratio,
LQ45 periode 2018-2019 dan Return on Equity terhadap
2) ROE berpengaruh positif dan Return Saham Perusahaan
signifikan terhadap Return Saham Manufaktur yang Terdaftar di
pada perusahaan LQ45 periode Bursa Efek Indonesia. E-
2018-2019. Jurnal Riset Manajemen
3) Inflasi tidak memoderasi Prodi Manajemen Fakultas
pengaruh DPR terhadap Return Ekonomi Unisma
Saham pada perusahaan LQ45
periode 2018-2019. Geriadi, Made Ayu Desy. dan
4) Inflasi tidak memoderasi Wiksuana, I Gusti Bagus.
pengaruh ROE terhadap Return 2017. Pengaruh Inflasi
Saham pada perusahaan LQ45 terhadap Return Saham pada
periode 2018-2019. Perusahaan Properti dan Real
Saran Estate yang Terdaftar di Bursa
Berdasarkan penelitian yang Efek Indonesia (Risiko
telah dilakukan, maka saran yang Sistematis dan Profitabilitas
dapat diberikan oleh peneliti antara sebagai Variabel Mediasi). E-
lain: Jurnal Ekonomi dan Bisnis
1) Penelitian berikutnya dapat Universitas Udayana. 6(9)
meneliti perusahaan pada indeks
lain yang memiliki tingkat DPR Hanafiah, M. S, Nengah Sudjana, dan
lebih bervariasi sehingga dapat Sri Sulasmiyati. 2015.
dijadikan perbandingan dengan Pengaruh Harga Minyak
hasil penelitian ini. Dunia, Nilai Tukar Rupiah
2) Perusahaan disarankan untuk Terhadap Dollar, Dan Tingkat
menjaga konsistensi tinglat ROE Inflasi Terhadap Harga Saham
yang dihasilkan oleh perusahaan (Studi Pada PT Bumi
karena menjadi salah satu faktor Resources Minerals Tbk
yang mempengaruhi return saham Periode Januari 2008–
yang dapat menjadi pertimbangan Desember 2013). Jurnal
investor dalam berinvestasi Administrasi Bisnis, 28(2)

DAFTAR PUSTAKA Herve, D. B. Dan Yao, S. 2011.


Amilin. 2019. Analisis Informasi Management of Stock Price
Keuangan. Edisi Kedua. and it Effect on Economic
Banten: Universitas Terbuka Growth: Case Study of West
African Financial Markets.
Devi, Ni Nyoman S.J.P. dan Artini, L. International Journal of
G. Sri. 2019. Pengaruh ROE,

140 | J A M A S
Journal of Applied Management and Accounting Science. (JAMAS)
(Ni Nyoman Sri Rahayu Trisna Dewi 132 - 142)
Vol 2, No 2, Juni 2021

Business and Management, Ningsih, M. M. dan Waspada, I.


6(2) 2018. Pengaruh Bi Rate Dan
Inflasi Terhadap Indeks Harga
Hikmawati, Ningsih. Adi Wiratno. Saham Gabungan (Studi Pada
Suyanto. Darmansyah. 2018. Indeks Properti, Real Estate,
Pengaruh Return On Assets, dan Building Construction, di
Return On Equity, Debt To BEI Periode 2013-2017).
Equity Ratio, Inflasi, Dan Manajerial: Jurnal
Suku Bunga Terhadap Return Manajemen dan Sistem
Saham Pada Perusahaan Informasi, 17(2)
Manufaktur Di Bursa Efek
Indonesia (Studi Empiris Pada Pratiwi, Putri. 2015. Pengaruh
Perusahaan Secondary Sectors Kebijakan Deviden terhadap
Periode 2010-2015). Jurnal Return Saham pada
Ilmiah Akuntansi Kesatuan, Perusahaan Sektor Industri
6(1) Barang Konsumsi yang
Terdaftar di Bursa Efek
Hutami, Rescyana Putri. 2012. Indonesia. Jurnal Financial,
Pengaruh Dividend per Share, 1(1)
Return on Equity dan Net
Profit Margin terhadap Harga Puspitasari, Anggraeni. Dan
Saham Perusahaan Industri Purnamasari, Linda. 2013.
Manufaktur yang Tercatat di Pengaruh Perubahan Dividend
Bursa Efek Indonesia Periode Payout Ratio dan Dividend
2006-2010. Jurnal Nominal, Yield terhadap Return Saham
1(1) (Studi pada Perusahaan
Manufaktur di Bursa Efek
Jogiyanto. 2010. Metodologi Indonesia. Journal of Business
Penelitian Bisnis. Yogyakarta: and Banking, 3(2)
BPFE
Sudarsono, Bambang. dan Sudiyatno,
Kasmir. 2010. Analisis Laporan Bambang. 2016. Faktor-
Keuangan. Cetakan Keempat. Faktor yang Mempengaruhi
Jakarta: PT.Raja Grafindo Return Saham pada
Persada Perusahaan Properti dan Real
Estate yang Terdaftar pada
Kurniasari, Wulan. Wiratni, Adi. Dan Bursa Efek Indonesia Tahun
Yusuf, Muhammad. 2018. 2009-2014. Jurnal Bisnis dan
Pengaruh Inflasi Dan Suku Ekonomi (JBE), 23(1)
Bunga Terhadap ReturnSaham
Dengan Profitabilitas Sebagai Sunariyah. 2004. Pengantar
Variabel Intervening di Pengetahuan Pasar Modal.
Perusahaan YangTerdaftarDi Edisi Keempat. Yogyakarta:
Bursa Efek IndonesiaTahun UPP AMP YKPN
2013-2015. JournalOf
Accounting Science, 2(1) Suriyani, Ni Kadek. dan Sudiartha,
Gede Mertha. 2018. Pengaruh

141 | J A M A S
Journal of Applied Management and Accounting Science. (JAMAS)
(Ni Nyoman Sri Rahayu Trisna Dewi 132 - 142)
Vol 2, No 2, Juni 2021

Tingkat Suku Bunga, Inflasi


dan Nilai Tukar terhadap
Return Saham di Bursa Efek
Indonesia. E-Jurnal
Manajemen Unud, 7(6)

Tandelilin, Eduardus. 2010.


Portofolio dan Investasi
(Teori dan Aplikasi). Edisi
Pertama. Kanisius.
Yogyakarta: BPFE.

Undang-Undang Pasar Modal No.8


tahun 1995Wijaya, Rendi.
2019. Analisis Perkembangan
Return on Assets (ROA) dan
Return on Equity (ROE) untuk
Mengukur Kinerja Keuangan.
Jurnal Ilmu Manajemen, 9(1)

142 | J A M A S

You might also like