You are on page 1of 35

UJI KARAKTERISTIK URINE

MANUSIA
OLEH :
1. STANISLAUS PUTU MIKAEL MBABALU 1413041036
2. PUTU PRIMA CAHYANI 1413041041
3. ANA MAULANA 1413041042
4. WAHYU ANDITYARAMA 1413041044
5. KADEK DONNA REDITA PUTRI 1413041059
6. IKA DINI HARYANTI 1413041062
TUJUAN PRAKTIKUM
Tujuan Praktikum
Menentukan jumlah volume urine dalam 24 jam
Menentukan kejernihan urine
Mengenal bau ammonia dari hasil pengurai urea dalam urine
Menentukan kadar pH dalam urine
Mengetahui ada tidaknya kandungan glukosa dalam urine
Mengetahui ada tidaknya kandungan protein dalam urine
Dasar Teori
Proses
Struktur ginjal pembentukan Volume urine
urine

Kandungan urine
Sifat- sifat urine Warna urine
normal

Kandungan urine
abnormal
HASIL
Mahasiswa
No Warna Kejernihan Bau pH Protein Glukosa
Praktikan
1 Angga Kuning Jernih Pesing 5 (-) negatif (+) positif

2 Rendra Kuning muda Jernih Pesing 7 (-) negatif (-) negatif

Mikael Kuning muda Agak keruh Pesing 6 (-) negatif (-) negatif
3 Keruh hilang karena
Kalsium fosfat
Ima Kuning muda Jernih Pesing 6 (-) negatif (-) negatif
4 Keruh hilang karena
Kalsium fosfat
Sri Kuning muda Jernih Pesing 7 (-) negatif (-) negatif
5 Keruh hilang karena
Kalsium fosfat
Desi Kuning muda Agak keruh Pesing 6 (-) negatif (-) negatif
6 Keruh hilang karena
kalsiumfosfat
HASIL

Hasil praktikum uji karakteristik urine manusia


HASIL
HASIL
HASIL
HASIL
HASIL
HASIL
HASIL
HASIL
HASIL
WARNA URINE

Urin berwarna kuning jernih merupakan pertanda bahwa tubuh sehat, urin ini tidak
berbau. Bakteri akan mengontaminasi urin dan mengubah zat dalam urin sehingga
menghasilkan bau yang khas.
Urine ini diambil saat pagi hari setelah bangun tidur dan baru diperiksa setalah siang hari
yang memungkinkan adanya kontaminasi dari mikroba karena urine didiamkan terlalu
lama.
Hal ini dapat memengaruhi warna dari urine tersebut, dimana urine pertama pada saat
bangun tidur biasanya berwarna lebih pekat dikarenakan tubuh aktif melakukan
pembuangan atau pengeluaran sisa metabolisme pada malam hari disaat manusia tertidur
yang dikeluarkan melalui urine.
WARNA URINE

Gejala Warna urin yang normal sangat bervariasi, tergantung pada seberapa banyak air
yang diminum. Cairan akan mengencerkan pigmen kuning dalam urin, sehingga semakin
banyak minum, semakin terang warna urin. Ketika kurang minum, warna urin menjadi
lebih pekat. Dehidrasi berat dapat menghasilkan urin yang berwarna kuning sawo.
Kadang-kadang, urin juga dapat berwarna jauh dari warna normal seperti merah, coklat
muda, putih awan dan kuning gelap.
Faktor-faktor yang menimbulkan risiko medis terkait perubahan warna urin, di antaranya:
usia, jenis kelamin, sejarah keluarga, olahraga berat.
Kejernihan Urin dan Bau

Pengamatan kejernihan urin penting untuk mengindikasikan


ada tidaknya albumin dalam urin.

Urine yang mengandung Albumin menandakan bahwa filtrasi


yang dilakukanoleh ginjal tidak sempurna.

Indikator adanya Albumin dalam urine ditandai dengan


terdapatnya cincin putih

Keberadaan albumin dalam urin dengan jumlah yang melebihi


batas normal, dapat mengindikasikan terjadinya gangguan
dalam proses metabolisme tubuh.
Kejernihan Urin dan Bau

Dari hasil praktikum didapatkan bahwa semua praktikan memiliki


urin yang jernihan namun untuk praktikan Desi dan Mikael memiliki
urin yang agak keruh.

Ini bisa disebabkan oleh beberapa faktor salah satunya yaitu usia,
jenis kelamin, sejarah keluarga dan olahraga berat.

Desi sebelum praktikum meminum minuman berasa selain itu juga


Desi mengkonsumsi sedikit air mineral sedangkan kita diajurkan
untuk meminum setidaknya 8 gelas air mineral perhari
Kejernihan Urin dan Bau

Mikael walaupun mikael tidak meminum minuman berasa sebelum praktikum


seperti Desi tetapi Mikael mengkonsumsi air secara tidak teratur.

Seperti yang dikutip dari (Lehninger, Albert L. 1990) warna urin yang normal
sangat bervariasi, tergantung pada seberapa banyak air yang diminum. Cairan
akan mengencerkan pigmen kuning dalam urin, sehingga semakin banyak
minum, semakin terang warna urin. Ketika kurang minum, warna urin menjadi
lebih pekat, sehingga ini membuat warna urin menjadi agak keruh

Tidak menutup kemungkinan juga akibat kesalahan yang mungkin terjadi dalam
praktikum seperti kurang telitinya memperhatikan kejernihan dari keenam urine
praktikkan.
Kejernihan Urin dan Bau

Urin yang terlalu keruh menandakan tingginya kadar unsur-


unsur yang terlarut didalamnya. faktor makanan, adanya
infeksi yang mengeluarkan bakteri atau karena konsumsi air
yang kurang.

Faktor kekeruhan pada urin dapat disebabkan karena kristalisasi


atau pengendapan urat (dalam urine asam) atau fosfat (dalam
urine basa).
Kejernihan Urin dan Bau

Bau urin pada ke enam praktikan memiliki bau urin yang berbau pesing ini
disebabkan karena di dalam urin terdapat zat-zat yang dapat cepat
menguap jika bersentuhan dengan udara (Lehninger, Albert L. 1990).

Bau urin dapat bervariasi karena kandungan asam organik yang mudah
menguap.

Diantara bau yang berlainan dari normal seperti: bau oleh makanan yang
mengandung zat-zat atsiri. Bau obat-obatan seperti terpentin, menthol, Bau
amoniak biasanya terjadi kalau urin dibiarkan tanpa pengawet atau karena
reaksi oleh bakteri yang mengubah ureum di dalam kantong kemih.
pH Urine

pH antara 5-7. Sedangkan jumlah pH normal yaitu antara 4,8-8. Kadar air juga
mempengaruhi pH urine, seperti urine yang mendekati asam, diikuti dengan warna yang
pekat karena kekurangan air, sedangkan urine yang mendekati basa, diikuti dengan warna
yang lebih bening karena bebas dari dehidrasi.

seperti Angga yang memiliki warna urine kuning memiliki pH 5, dimana urine tersebut pH-
nya mendekati asam sedangkan urine yang berwarna kuning muda bersifat mendekati
netral, seperti Mikael, Desy dan Ima yang memiliki pH 6, sedangkan Rendra dan Sri memiliki
pH netral dengan warna kuning muda yang bening. Pada pH urine banyak faktor yang
mempengaruhi seperti makanan dan jenis minuman yang diminum.
pH Urine

Seperti Angga yang memiliki warna urine yang kuning, setelah


diwawancarai Angga kurang minum air dan sempat minum teh,
sehingga menyebabkan urine menjadi lebih pekat disebabkan oleh
kurangnya cairan dalam tubuh untuk melarutkan zat-zat sisa di dalam
tubuh.
UJI PROTEIN

Salah satu uji protein urin yang cukup peka adalah dengan melalui pemanasan urin dengan asam asetat.
Pemberian asam asetat dilakukan untuk mencapai atau mendekati titik iso-elektrik protein, sedangkan
pemanasan bertujuan untuk denaturasi sehingga terjadilah presipitasi.

Setelah urin sampel ditetesi asam asetat, kekeruhan tersebut hilang berarti kekeruhan ini disebabkan
oleh calciumfosfat atau kalsium karbonat serta tidak ada perubahan warna terjadi yang dapat diamati.
kalsium fosfat dan kalsium karbonat yang ditemukan dapat terjadi karena kelebihan asupan kalsium
dalam tubuh atau kadar kalsium dalam urine tinggi (hiperkalsiurik).
UJI PROTEIN

Berdasarkan hasil praktikum pada uji protein dengan pemanasan asam asetat pada semua praktikan adalah negatif
artinya tidak ada kekeruhan sedikitpun atau tidak ditemukannya protein. Berarti fungsi renal bekerja dengan baik dan
tidak ada indikasi kelainan.

Pada pemberian asam asetat yang sangat berlebihan akan mengakibatkan hasil negatif palsu pada pemeriksaan
tersebut. Sebaliknya, hasil positif palsu dapat ditemukan bila kekeruhan terjadi bukan diakibatkan oleh adanya globulin
atau albumin, melainkan :
1. Nukleoprotein
2. Mucin
3. Proteose
4. Asam-asam renin
5. Protein Bence Jones
Pada Uji Glukosa Urine

Reagen benedict digunakan karena jenis reagen ini merupakan jenis yang
paling banyak digunakanuntuk menyatakan adanya reduksi dan
mengandung garam cupri (Murtiati, Tri. 2010).

Prinsip dari tes Benedict adalah glukosa dalam urine akan mereduksi
kuprisulfat (dalam benedict) menjadi kuprosulfat yang terlihat dengan
perubahan warna dari larutan Benedict tersebut.

Jadi, bila urine mengandung glukosa, maka akan terjadi reaksi perubahan
warna. Namun, bila tidak terdapat glukosa, maka reaksi tersebut tidak akan
terjadi dan warna dari benedict tidak akan berubah
Pada Uji Glukosa Urine

Dari hasil praktikum didapatkan bahwa dari enam praktikan 5 praktikan


mendapatkan hasil yang negative yaitu Sri, Desi, Prima, Mikael dan Rendra,
sedangkan terdapat satu praktikan yang positif mengandung glukosa yaitu
Angga (+).

Menurut analisis, praktikan yang memiliki hasil negatif yaitu Sri, Desi, Prima,
Mikael dan Rendra dibuktikan dengan pada urine pada keempat praktikan
ini memiliki warna setelah hasil pemanasan yaitu tetap biru.

Sedangkan pada praktikan yang telah positif terindikasi memiliki penyakit


Diabetes yaitu Angga, dimana Angga menunjukan hasil bahwa setelah
dipanaskan urinnya menjadi berwarna hijau kekuningan dan keruh.
Pada Uji Glukosa Urine

Hal tersebut dapat disebabkan oleh beberapa faktor seperti faktor makanan
dimana Angga meminum Teh botolan sebelum praktikum. Dimana
kandungan glukosa yang terdapat pada minuman botolan sangat tinggi jika di
konsumsi dalam jangka waktu lama

Selain itu juga bisa disebabkan oleh jumlah penetesan urin yang beragam ada
yang antara 5-8 tetes ke dalam tabung yang telah berisi reagen benedic.

Ada baiknya untuk Angga bisa memeriksakan diri ke dokter untuk lebih
memastika keadaan tubuh dari Angga karena dokter pastinya memiliki alat
Glucometer yang digunakan untuk tes ada tidaknya kandungan glukosa dalam
urin
Becom C

Berdasarkan pengamatan terhadap urine yang ditampung selama 4 x 24 jam setelah konsumsi
becom C, lasix, dan ampicilin yang merupakan antibiotik diperoleh hasil bahwa terdapat beberapa
perubahan karakteristik urine terutama pada warnanya.

Kondisi praktikan desi selama minum obat tidak makan makanan yang membuat warna urine
menjadi berwarna. Waktu meminum lasix desi merasakan perutnya tidak nyaman, minum air
biasa saja, tidak banyak tiak sedikit. Waktu minum beccom c dan ampicillin adalah saat puasa
secara tidak langsung dalm kurun waktu 12 jam tidak makanan atau minuman yang masuk ke
dalam tubuh.

Ima waktu meminum obat Lasix makan mie pedes, minum yang sejenis kopi. Sesudah minum
obat Ima mual, pusing, dan lemas. Selama mengkonsumsi 3 obat tersebut, Ima jarang minum air
putih.
Becom C

Kondisi praktikan Mikael Sebelum minum Beccom c mikael minum coca


cola. Makanan yang dimakan tidak menyebabkan perubahan warna urine.
Selama mengkonsumsi ketiga obat tersebut mikael minum air kurang lebih
2,4 liter.
Kondisi praktikan Rendra selama minum ketiga obat tersebut Rendra
banyak minum air putih. Antara 1,5-2 liter. Makanan yang dimakan tidak
menyebabkan perubahan warna urine. Tidak ada sakit selama minum obat.
Kondisi praktikan Angga sebelum minum Beccom c angga makan seperti
biasanya begitu juga saat minum ampicillin. Selama minum ketiga obat
tersebut Angga hanya minum air putih saja. Saat minum Lasix Angga
merasa mual, pusing, dan mulas.
Becom C

hasil yang didapat dari seluruh praktikan memiliki warna urine yang
kuning pekat, terutama Mikael yang sampai warnanya orange. Setelah
mengkonsumsi air putih masing-masing warna urine praktikan mulai
kembali normal, seperti Desy, Prima, Dan Rendra yang kembali pada
kencing yang ke 3x, sedangkan Angga pada kencing yang ke 4x, dan
Mikael pada kencing ke 5x, hal tersebut terjadi karena warna urine
setiap praktikan berbeda-beda,
pada Desy, Prima dan Rendra hanya 3x saja, karena warna urine
mereka kuning pekat, pada Angga kuning kemerahan ke arah kuning,
sedangkan Mikael berwarna orange kecoklatan yang menyebabkan
membutuhkan asupan air yang lebih untuk membilas bicom C yang
masih ada di dalam tubuh.
Ampicillin

Rata-rata urine praktikan setelah konsumsi antibiotik berwarna


kuning pekat dan berbau obat akibat kelebihan antibiotik dalam
tubuh sehingga terbuang bersama urine.
Tetapi setiap praktikan memiliki perbedaan dalam menghilangkan
aroma antibiotik seperti sri dan rendra yang baunya kembali pada bau
khas urine pada kencing ke 2x sedangkan Mikael dan Angga pada
kencing ke 4x, pada Desy dan Prima pada kencing ke 5x.
Hal tersebut dipengaruhi oleh jumlah air yang diminum oleh
praktikan.
Lasix Lasix

Berdasarkan pengamatan terhadap urine yang ditampung selama 24


jam setelah konsumsi obat lasix, diperoleh hasil bahwa terdapat
beberapa perubahan karakteristik urine terutama pada volumenya.
Lasix merupakan obat yang berfungsi sebagai diuretik dimana obat
tersebut berfungsi untuk mengurangi cairan di dalam tubuh dan
membuangnya melalui urine.
Dari hasil yang didapat pada seluruh jumlah urine praktikan
mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan jumlah urine
control dan urine lainnya setelah minum obat.
Diskusi

You might also like