Professional Documents
Culture Documents
Lateralisasi
proses pengkhususan fungsi dari dua belah otak yang terjadi
karena penyebelahan menjadi dua bagian, yakni hemisfer
kanan dan hemisfer kiri. Eksperimen teori lateralisasi:
1. Tes Menyimak Rangkap
2. Tes Stimulasi Elektrik Korteks
3. Tes Grafik Kegiatan Elektris (Electris-Encephalo-Graphy)
4. Tes Wada (Tes Sodium Amital)
5. Teknik Fisiologi Langsung (Direct Physiological Technique)
6. Teknik Belah-Dua Otak (Komisurotomi)
7. Tes Pendengaran Dikotik
8. Pencitraan Otak Fungsional
Lokalisasi
Pendekatan lokalisasi menyatakan bahwa kerusakan pada
bagian otak tertentu menimbulkan gangguan pada fungsi
tertentu pula. Eksperimen teori lokalisasi:
1. Teknik Stimulus Elektrik
2. Teknik Perbedaan Anatomi Otak
3.Cara Melihat Otak dengan PET (Positron Emission
Tomography)
Bahasa
Bahasa adalah system lambang bunyi yang bersifat arbriter
dan disepakati, yang digunakan oleh sekolompok
masyarakat dalam aktivitas sehari-harinya. Bahasa manusia
unik karena memiliki sifat-sifat produktivitas, rekursif,
pergeseran, dan karena secara keseluruhan bahasa
manusia bergantung pula pada konvensi serta edukasi
sosial. Strukturnya yang kompleks mampu memberikan
kemungkinan ekspresi dan penggunaan yang lebih luas
daripada sistem komunikasi hewan yang diketahui.
Hemisfer
adalah dua sisi simetris
yang membagi otak besar.
Hemisfer ini biasanya
disebut juga belahan otak.
Hemisfer ini terdiri dari
bagian kiri dan kanan.
Hemisfer kiri memiliki cara
kerja yang bersifat lebih
analisis dan rasional
sedangkan hemisfer kanan
memiliki gaya kognitif yang
lebih bersifat holistik dan
intuitif.
Berdasarkan gambar disamping dapat
dijelaskan bahwa mengapa Hemisfer kiri lebih
dominan dalam hal bahasa. Area Broca dan
area Wernicke terletak di Hemisfer Kiri.
Ujaran didengar dan dipahami melalui daerah
Wernicke pada hemisfer kiri, lalu isyarat
ujaran itu dipindahkan ke daerah Broca untuk
menghasilkan balasan ujaran itu. Kemudian
sebuah isyarat tanggapan ujaran itu
dikirimkan ke dalam motor suplementer
untuk menghasilkan ujaran secar fisik. Hasil
penelitian tentang kerusakan otak oleh Broca
dan Wernicke serta penelitian Penfield dan
Robert mengarah pada kesimpulan bahwa
hemisfer kiri dilibatkan dalam hubungannya
dengan fungsi bahasa.
Namun begitu, Chaer (2003:120) memberikan
klarifikasi mengenai fungsi bahasa hemisfer. Menurut
Chaer, pelibatan hanya salah satu hemisfer dalam proses
atau aktivitas berbahasa tidak bisa menghasilkan ujaran
atau bahasa sempurna yang diperlukan bagi
berlangsungnya komunikasi bermakna. Ketidakterlibatan
secara bersamaan kedua hemisfer mungkin sebagai salah
satu penyebab terjadinya “ketidaknyamanan”
komunikasi,terutama yang dirasakan oleh lawan bicara
(pendengar). Chaer lebih condong kepada pandangan
bahwa kedua hemisfer secara bersama-sama, minimal
saling menyokong, berperan dalam pemrosesan bahasa.
Tanpa kerja sama yang harmonis antara kedua hemisfer,
kecil kemungkinan terjadinya komunikasi berbahasa yang
ideal.
Hubungan bahasa dengan otak
Otak tidak bekerja secara unilateral. Setiap
bagian otak memiliki fungsi masing-masing
yang dapat mendukung semua tindakan dan
perilaku manusia.
Otak dibagi menjadi 3 yakni otak besar, otak
kecil dan batang otak.