You are on page 1of 27

‫ســــــــــــــــــ ِم هللاِ ال َّر ْح َم ِن ال َّر ِح ْْ ِم‬

‫بِ ْ‬

‫هللا َوبَ َر َكاتُهُ‬ ‫ُ‬


‫علَ ْي ُك ْم َو َر ْح َمة ِ‬
‫سالَ ُم َ‬
‫ال َّ‬
‫‪ASSALAMU’ALAIKUM WARAHMATULLAHI WABARAKATUH‬‬
PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG KULIAH LIMA
LANTAI + (1 BASEMENT) DENGAN RANGKA PEMIKUL
MOMEN KHUSUS (SRPMK) DI SUKOHARJO

Disusun oleh :
MUHSIN A’INUN NAIM
D100140023
I. PENDAHULUAN
 Semakin bertambahnya tingkat pengangguran di Indonesia
LATAR BELAKANG mengakibatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya
pendidikan semakin meningkat.
RUMUSAN MASALAH  Maka dari itu masyarakat Indonesia harus mempersiapkan
diri untuk mengikuti persaingan tersebut, dan salah satunya
dengan cara belajar ke jenjang yang lebih tinggi agar dapat
TUJUAN PERENCANAAN memiliki keahlian dan ketrampilan yang mumpuni untuk
bersaing di dunia kerja
MANFAAT PERENCANAAN  Dalam menghadapi masalah di atas pemerintah dan swasta
hendaknya menyediakan sarana dan prasarana gedung
perkuliahan yang lebih agar dapat menampung calon
BATASAN MASALAH mahasiwa yang semakin banyak
 Salah satu kampus swasta di Kabupaten Sukoharjo yaitu
Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) dari tahun ke
tahun memiliki pendaftar yang terus bertambah. Akan tetapi
terus bertambahnya pendaftar dan tidak di barengi dengan
bertambahnya sarana dan prasarana akan mengakibatkan
kapasitas pendaftar yang di terima juga sedikit
 Dari permasalahan tersebut pada tugas Akhir ini akan
merencanakan Gedung Kuliah 5 Lantai dengan sistem
Rangka Pemikul Momen Khusus. Pembangunan gedung
kuliah tersebut diharapkan mampu untuk menampung lebih
banyak mahasiswa yang mendaftar di UMS.
LATAR BELAKANG  Bagaimana menganalisis beban gempa yang terjadi
pada gedung 5 Lantai + ( I Basement ) berdasarkan
RUMUSAN MASALAH peta respons spektrum percepatan gempa di
wilayah Sukoharjo berdasarkan peraturan
SNI1726:2012?
TUJUAN PERENCANAAN
 Bagaimana merencanakan sebuah gedung 5 Lantai +
( I Basement ) dengan menggunakan sistem rangka
MANFAAT PERENCANAAN pemikul momen Khusus (SRPMK) di wilayah
Sukoharjo berdasarkan peraturan SNI 2847-2013 ?
PERATURAN SNI
LATAR BELAKANG  Mendapatkan desain gedung 5 Lantai + ( I Basement
) yang mampu menahan beban gempa berdasarkan
RUMUSAN MASALAH peta respons spektrum percepatan gempa di
wilayah Sukoharjo sesuai dengan peraturan
SNI1726:2012.
TUJUAN PERENCANAAN
 Mendapatkan desain struktur bangunan 5 Lantai + (
I Basement ) dengan sistem rangka pemikul momen
MANFAAT PERENCANAAN Khusus (SRPMK) yang mampu mendukung beban
perlu sesuai dengan kombinasi beban yang
PERATURAN SNI ditentukan menurut peraturan SNI 2847-2013.
LATAR BELAKANG  Secara teoritis, Perencanaan Gedung kuliah 5 Lantai
+ ( I Basement ) diharapkan dapat menambah
RUMUSAN MASALAH pengetahuan dan memeperdalam kajian ilmu Teknik
Sipil khususnya dalam bidang struktur gedung
dengan Sistem Rangka Pemikul Momen Khusus
TUJUAN PERENCANAAN
(SRPMK) berdasarkan peraturan SNI 2847-2013.
 Secara praktis, penyajian Perencanaan dengan
MANFAAT PERENCANAAN Sistem Rangka Pemikul Momen Khusus (SRPMK) ini
diharapkan dapat digunakan sebagai pertimbangan
PERATURAN SNI penggunaan sistem untuk membangun gedung yang
lain di Sukoharjo, dilihat dari nilai luas tulangan
terpasang (As,t) dan dimensi fondasi, sloof, kolom,
dan balok.
LATAR BELAKANG

RUMUSAN MASALAH

TUJUAN PERENCANAAN
 SNI1726:2012,
MANFAAT PERENCANAAN Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa Untuk
Struktur Bangunan Gedung dan Non Gedung.
 SNI 2847:2013,
PERATURAN SNI Persyaratan Beton Struktural Untuk Bangunan
Gedung.
 SNI 1727:2013,
Beban Minimum Untuk Perancangan Bangunan
Gedung dan Struktur Lain
LANTAI 1 LANTAI 2-5
POTONGAN B,E,2,5
II. TINJAUAN PUSTAKA
 Struktur gedung yang di desain sebagai SRPMK ini
SISTEM RANGKA PEMIKUL MOMEN selain di pasang sendi plastis pada kedua ujung balok
dan kedua ujung kolom, juga harus dapat menjamin
KEKUATAN KOMPONEN STRUKTUR bahwa kolom lebih kuat dari pada balok.
 Usaha dilaksanakan misalnya dengan memperbesar
KEKUATAN PERLU
momen sehingga jumlah momen-momen kolom yang
bertemu pada joint dibuat lebih besar atau sama
dengan jumlah momen-momen balok di sekitar joint,
BEBAN GEMPA
dan di desain agar joint harus lebih kuat daripada
kolom maupun balok.
 Dengan demikian, desain portal ini dianggap
berperilaku dektail penuh (bersifat liat penuh) bila
terlanda gempa. Desain portal SRPMK secara detail
ditentukan dalam pasal 21.5 dan Pasal 21.6 SNI
Beton-2013.
 Struktur dan komponen struktur harus didesain agar
SISTEM RANGKA PEMIKUL MOMEN mempunyai kekuatan desain di semua penampang
paling sedikit sama dengan kekuatan perlu yang
KEKUATAN KOMPONEN STRUKTUR dihitung untuk beban dan gaya terfaktor dalam
kombinasi sedemikian rupa seperti ditetapkan dalam
KEKUATAN PERLU
SNI 2847-2013.

BEBAN GEMPA
 Perencanaan elemen-elemen balok dan kolom
SISTEM RANGKA PEMIKUL MOMEN mengikuti ketentuan Standard Tata Cara Struktur
Beton untuk Bangunan Gedung SNI 2847-2013,
KEKUATAN KOMPONEN STRUKTUR mengenai kuat perlu Pasal 9.2.1. Kekuatan perlu U
harus paling tidak sama dengan pengaruh beban
KEKUATAN PERLU
terfaktor dalam ke-7 kombinasi pembebanan yang
terlampir.
BEBAN GEMPA
 Menurut Pasal 12.4.1 SNI 1726:2012 pembangunan
SISTEM RANGKA PEMIKUL MOMEN gedung kuliah 5 lantai + ( I Basement ) ini memiliki
tinggi bangunan lebih dari 19,8 meter yaitu ±24 meter
KEKUATAN KOMPONEN STRUKTUR sehingga analisisnya harus dilakukan berdasarkan
analisa respons dinamis.
KEKUATAN PERLU

BEBAN GEMPA
III. LANDASAN TEORI
A. Perencanaan Struktur Atap Rangka Baja
 Untuk skema perhitungan gording, kuda-kuda, dan sambungan dapat dilihat pada
Gambar III.1. sampai dengan Gambar III.3.
B. Perencanaan Strukur Pelat Lantai dan Tangga
 Untuk skema perhitungan tulangan pelat dilihat pada Gambar III.4.
C. Perencanaan Tulangan Balok
 Untuk skema perhitungan tulangan Balok dilihat pada Gambar III.5. sampai dengan
Gambar III.7.
D. Perencanaan Tulangan Kolom
 Untuk skema perhitungan tulangan Kolom dilihat pada Gambar III.8. sampai dengan
Gambar III.10.
E. Perencanaan Tulangan Geser Joint
 Untuk skema perhitungan tulangan Geser Joint dilihat pada Gambar III.11. sampai
dengan Gambar III.12.
F. Perencanaan Fondasi
 Untuk skema perhitungan tulangan Geser Joint dilihat pada Gambar III.13. sampai
dengan Gambar III.17.
IV. METODE PERENCANAAN

 Gedung yang direncanakan adalah gedung Kuliah 5 Lantai + (1


DATA PERENCANAAN
Basement) di wilayah Sukoharjo.
 Perhitungan struktur mencakup perhitungan struktur atap (kuda-
dimensi balok dan kolom di samping kuda baja) dan struktur beton bertulang (pelat atap, pelat lantai,
hanyalah perencanaan awal dan bisa pelat tangga, perhitungan balok, kolom dan fondasi) dengan sistem
berubah sesuai dengan perhitungan rangka pemikul momen khusus (SRPMK).
dimensi yang paling optimal.  Spesifikasi struktur atap :
 Model rangka = Truss
 Profil baja gording = Profil C
 Profil baja kuda-kuda = Profil L
ALAT BANTU PERENCANAAN  Mutu baja gording = BJ41
 Mutu baja kuda-kuda = BJ41
1. Program SAP 2000 V. 15  Spesifikasi struktur:
2. Program AutoCad  Mutu beton f’c = 30 MPa
3. Program Microsoft word  Mutu baja fy = 400 MPa (tulangan longitudinal)
4. Program Microsoft excel  Mutu baja fyt = 240 MPa (tulangan geser/begel)
 Tebal pelat atap 90 mm dan tebal pelat lantai 120 mm.
 Berat beton γc = 25 kN/m3
 Dimensi awal kolom 600/600 mm, balok 300/550 mm, balok anak
200/300 mm dan sloof 250/400 mm.
 Struktur fondasi direncanakan menggunakan fondasi tiang pancang
 Perhitungan analisis struktur menggunakan portal 3 dimensi.
TAHAP PERENCANAAN
JADWAL PERENCANAAN TUGAS AKHIR
DAFTAR PUSTAKA
 Budiarti, Raras Sekar. 2010. “Perencanaan Gedung Rawat Inap Rumah Sakit Kangker Empat Lantai (+1 Basement Dengan
Sistem Dektai Parsial di Surakarta”. Skirpsi. Surakarta: Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah
Surakarta.
 Asroni, A. 2016. Rumus Lengkap Hitungan Struktur Beton Bertulang Berdasarkan SNI 2847-2013. Surakarta: Program Studi
Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta.
 Asroni, A. 2016. Struktur Beton Lanjut Berdasarkan SNI 2847-2013. Surakarta: Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik
Universitas Muhammadiyah Surakarta.
 Asroni, A. 2017. Teori dan Desain Balok Pelat Beton Bertulang Berdasarkan SNI 2847-2013. Surakarta: Muhammadiyah
University Press.
 Asroni, A. 2018. Teori dan Desain Kolom Fondasi dan Balok “T” Beton Bertulang Berdasarkan SNI 2847-2013. Surakarta:
Muhammadiyah University Press.
 Badan Standarisasi Nasional. 2013. Beban Minimum Untuk Perancanagn Bangunan Gedung dan Struktur lain SNI 2847-2013.
ICS 91.04;17.120.2093.2020. Jakarta.
 Badan Standarisasi Nasional. 2013. Persyaratan Beton Struktural Untuk Struktur Bangunan Gedung. SNI 2847-2013. ICS
91.080.40. Jakarta.
 Badan Standarisasi Nasional. 2012. Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa Untuk Struktur Bangunan Gedung dan Non
Gedung. SNI 1726-2012. ICS 91.120.25;91.080.01. Jakarta.
 DSN. 1989. Pedoman Perencanaan Pembebanan Untuk Rumah dan Gedung. SNI 03-1727-1989. UDC. Jakarta.
WASSALAMU’ALAIKUM
WARAHMATULLAH WABARAKATUH

You might also like