You are on page 1of 20

Kimia Organik I

Dewi Handayani, M.Si


Oleh:
Rika Juwita Saputri
A1F014004
Gugus Fungsi –OH
Alkohol
• Alkohol (atau alkanol) adalah istilah yang
umum untuk senyawa organik apa pun
yang memiliki gugus hidroksil (-OH) yang
terikat pada atom karbon
Rumus
CnH2n+1OH
Umum
Jenis-Jenis Alkohol
1) Alkohol primer, yaitu alkohol yang gugus
fungsinya (–OH) terikat pada atom C primer.
CH3– CH2–OH

2) Alkohol sekunder, yaitu alkohol yang gugus


fungsinya (–OH) terikat pada atom C sekunder.
3) Alkohol tersier, yaitu alkohol yang gugus
fungsinya (–OH) terikat pada atom C tersier.
Tata Nama IUPAC Alkohol
1. Penentuan rantai induk didasarkan pada
rantai C terpanjang yang mengandung gugus
–OH.

2. Penomoran rantai induk berfungsi untuk


menunjukkan posisi gugus fungsi maupun
cabang-cabang rantai induk.
3. Penamaan diambil dari nama alkana dengan
mengganti akhiran –a menjadi –ol.
Urutan penamaan:
Sifat-Sifat Alkohol
Sifat
Fisika
1. Suhu
- Pada suhu kamar, alkohol beralkil rendah akan berwujud cair,
sedangkan yang beralkil tinggi berwujud padat

2. Titik didih dan titik leleh


- Alkohol dengan alkil makin banyak akan mempunyai titik didih dan
titik leleh yang makin tinggi

3. Kelarutan
- Alkohol larut dalam air, tetapi kelarutannya berkurang jika suku
makin tinggi. Khusus untuk metanol, etanol, dan propanol larut
dalam air pada semua perbandingan

.4. Daya hantar listrik


- Alkohol merupakan senyawa nonelektrolit
Sifat Kimia
1. Ikatan hidrogen
Antarmolekul alkohol terdapat ikatan hidrogen.
2. Kepolaran
Alkohol bersifat polar karena memiliki gugus OH
3. Kereaktifan
Alkohol kering dapat bereaksi dengan logam K dan
Na.
Alkohol primer dan sekunder dapat dioksidasi
dengan mengunakan oksidator, tetapi alkohol
tersier tidak.
Reaksi-Reaksi Alkohol
1. Reaksi Alkohol dengan Logam Aktif
Atom hidrogen dari gugus –OH dapat
disubstitusi oleh logam aktif, seperti natrium
dan kalium, membentuk alkoksida dan gas
hidrogen.
2C2H5 – OH + 2Na ⎯⎯→ 2C2H5-ONa + H2
Etanol Na-etoksida
2. Substitusi Gugus –OH oleh Halogen
Gugus –OH alkohol dapat disubstitusi oleh
atom halogen bila direaksikan dengan larutan
HX pekat, PX3, atau PX5 (X=halogen).
Contoh:
C2H5OH + HCl(pekat) → C2H5Cl + H2O
3C2H5OH + PCl3 → 3C2H5Cl + H3PO3
C2H5OH + PCl5 → C2H5Cl + POCl3 +HCl
3. Oksidasi Alkohol
(a) Alkohol primer teroksidasi membentuk
aldehid dan dapat teroksidasi lebih lanjut
membentuk asam karboksilat.
(b) Alkohol sekunder teroksidasi membentuk keton.
Alkohol sekunder dioksidasi menjadi keton. Sebagai
contoh, jika alkohol sekunder, propan-2-ol,
dipanaskan dengan larutan natrium atau kalium
dikromat(VI) yang diasamkan dengan asam sulfat
encer, maka akan terbentuk propanon.

c. Alkohol tersier tidak teroksidasi.


4. Pembentukan Ester (Esterifikasi)
Alkohol dengan asam karboksilat dapat
membentuk ester, reaksi ini dinamakan
esterifikasi. Reaksi umumnya:
5. Alkohol jika dipanaskan dengan asam kuat,
maka akan terjadi alkena dan air
CH3CH2OH ⇄ CH2=CH2 + H2O

Jika reaksi dipanaskan pada temperatur 140oC,


akan terbentuk eter
2CH3CH2OH ⇄ CH3CH2OCH2CH3 + H2O
Manfaat Alkohol
Dalam kehidupan sehari-hari alkohol banyak
digunakan, antara lain sebagai berikut.
1)Dalam bidang farmasi (obat-obatan), sebagai
pelarut senyawa organik, misalnya etanol
dan butanol.
2)Dalam bidang biologi atau industri digunakan
sebagai disinfektan, misalnya etanol dan
metanol.
3)Sebagai bahan bakar, misalnya spiritus
(campuran antara metanol dan etanol).

You might also like