Professional Documents
Culture Documents
Imo Emulsi
Imo Emulsi
EMULSI
DISUSUN OLEH :
TRI INDAH LESTARI
Emulsi
1. Komponen Dasar
adalah bahan pembentuk emulsi yang harus terdapat dalam
emulsi. Terdiri atas :
Fase dispers/ fase internal / fase discontinue yaitu zat cair yang
terbagi-bagi menjadi butiran kecil kedalam zat cair lain.
Fase continue / fase external / fase luar yaitu zat cair dalam
emulsi yang berfungsi sebagai bahan dasar (pendukung) dari
emulsi tersebut.
Emulgator Adalah bagian dari emulsi yang berfungsi untuk
menstabilkan emulsi.
2. Komponen Tambahan
Merupakan bahan tambahan yang sering
ditambahkan pada emulsi untuk memperoleh hasil
yang lebih baik. Misalnya corrigen saporis, corrigen
odoris, corrigen colouris, preservative (pengawet)
dan anti oksidan. Preservative yang digunakan
Antara lain metil dan propil paraben, asam benzoat,
asam sorbat, fenol, kresol, dan klorbutanol,
benzalkonium klorida, fenil merkuri asetas, dan
Antioksidan yang digunakan Antara lain asam
askorbat, a-tocopherol, asam sitrat, propil gallat,
asam gallat.
Macam-macam emulsi
Oral
Umumnya emulsi tipe o/w, karena rasa dan bau
minyak yang tidak enak dapat tertutupi, minyak bila
dalam jumlah kecil dan terbagi dalam tetesan-
tetesan kecil lebih mudah dicerna.
Topikal
Umumnya emulsi tipe o/w atau w/o tergantung
banyak faktor misalnya sifat zatnya atau jenis efek
terapi yang dikehendaki. Sediaan yang
penggunaannya di kulit dengan tujuan menghasilkan
efek lokal.
Injeksi
Sediaan steril berupa larutan, emulsi atau suspensi
atau serbuk yang harus dilarutkan atau
disuspensikan terlebih dahulu sebelum digunakan,
yang disuntikkan secara merobek jaringan ke dalam
kulit atau melalui kulit atau selaput lendir.Contoh :
Vit. A diserap cepat melalui jaringan, bila diinjeksi
dalam bentuk emulsi. (Syamsuni, A. 2006)
Proses terjadinya emulsi
Mineral
1. Veegum
2.bentonit
Hewani
1. Kuning telur
2. Adeps lane
Mekanisme Kerja Emulgator
13-15 Detergent
10-18 Kelarutan
Kesetabilan emulsi dapat terjadi melalui
beberapa jalan
Evaluasi Emulsi
Organoleptis
Warna, bau, rasa
Volume terpindahkan
Uji pH
ALT (Uji angka lempeng total) dan AKK (Uji angka
kapang/khamir)
Visikositas
Homogenitas
Keuntungan dan kerugian emulsi
KEUNTUNGAN KERUGIAN
Menutupi rasa minyak Sediaan emulsi kurang
yang tidak enak praktis daripada sediaan
tablet
Lebih mudah dicerna dan Sediaan emulsi mempunyai
diabsorpsi stabilitas yang rendah
daripada sediaan
Memperbaiki penampilan Takaran dosisnya kurang
sediaan teliti
Meningkatkan stabilitas
obat yang lebih mudah
terhidrolisa dalam air
Contoh sediaan emulsi
Minyak ikan
Indikasi : memelihara daya tahan tubuh dan memenuhi kebutuhan
vit A dan D
Tipe : M/A
Kocok dahulu sebelum pemakaian
Contoh resep
1. Siapkan alat dan bahan
2. Kalibrasi botol 30 ml
3. Pembuatan cmc
Ukur air panas sebanyak 2 ml masukan ke dalam mortir
Timbang cmc sebanyak 0,13 g masukan ke dalam mortir Aduk sampai
terbentuk mucilago
4. Ambil iecoris aselli sebanyak 13,9 g dengan cawan penguap masukan
kedalam mortir sedikit sedikit sampai homogen
5. Ambil glycorelum ,39 g ml dengan cawan penguap masukan ke mortir
aduk homogen
6. Di masukan bahan yang sudah homegen ke dalam botol
7. Teteskan Oleum cinamomi 1 tetes, ad dengan aquadest
8. Tutup botol kemudian kocok
Suspensi injeksi
Emulsi adalah sistem dua fase, yang salah satu cairannya terdispersi dalam
cairan yang lain, dalam bentuk tetesan kecil.
Terdiri dari fase A/M dan M/A
Sediaan emulsi terbagi menjadi oral, topikal, dan injeksi
Cara pembuatan emulsi ada
Metode gom kering
Metode gom basah
Metode botol