You are on page 1of 18

Asalammualaikum Wr.

Wb
PT Perkebunan Nusantara VII

Disususun Oleh :

• Yoga Pamungkas E1G015059


• Pahriyan Pratama E1G015025
• Fasih Anbayubi E1G015089
• Ahmad Sophan Manda E1G015074
Pengantar
Amdal merupakan kajian dampak besar dan penting
terhadap lingkunganhidup, dibuat padatahap perencanaan, dan
digunakan untuk pengambilan keputusan.yang dikaji dalam
proses Amdal: aspek fisik kimia, ekologi, sosial ekonomi, sosial
budaya, dan kesehatan masyarakatsebagai pelengkap studi
kelayakan suatu rencana usaha dan atau kegiatan.
analisis mengenai dampak lingkungan hidup. Di satu sisi
merupakan bagian studi kelayakan untuk melaksanakan suatu
rencana usaha dan atau kegiatan, di sisi lain merupakan syarat
yang harus dipenuhi untuk mendapatkan ijin melakukan usaha
dan atau kegiatan. berdasarkan analisis ini dapat diketahui secara
lebih jelas dampak besar dan penting terhadap lingkungan hidup,
baik dampak negatif maupun dampak positif yang akan timbul
dari usaha dan atau kegiatan.
Sejarah Perusahaan

PT Perkebunan Nusantara VII didirikan berdasarkan Peraturan


Pemerintah No.12 Tahun 1996, yang merupakan konsolidasi dari
PT Perkebunan X (Persero) di Provinsi Lampung dan Sumatera
Selatan
PT Perkebunan VIII (Persero) di Provinsi Bengkulu seperti yang
dinyatakan dalam akta pendirian yang dibuat di hadapan Notaris
Harun Kamil,S.H., No. 40 tanggal 11 Maret 1996 dan telah
memperoleh pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik
Indonesia melalui Surat Keputusan No. C2-8335.HT.01.01.TH.96
tanggal 8 Agustus 1996.
Saat ini,wilayah kerja Perseroan meliputi 3 (tiga) Provinsi yang
terdiri atas 5 Distrik,9 Unit di Provinsi Lampung, 10 Unit di
Provinsi Sumatera Selatan, dan 5Unit di Provinsi Bengkulu.
Kegiatan Bina Desa PT. Perkebunan Nusantara
VII
PROGRAM BINA LINGKUNGAN
Program Bina Lingkungan merupakan suatu program kepedulian
PTPN VII terhadap permberdayaan kondisi sosial lingkungan
masyarakat yang berdomisili di Desa sekitar Unit
Usaha/Distrik/Kantor Direksi PTPN VII.

Dana Program Bina Lingkungan digunakan untuk tujuan yang


memberikan manfaat kepada masyarakat di wilayah Usaha PTPN
VII dalam bentuk:
a. Bantuan korban bencana alam;
b. Bantuan pendidikan dan/atau pelatihan;
c. Bantuan peningkatan kesehatan;
d. Bantuan pengembangan prasarana dan/atau sarana umum;
e. Bantuan sarana ibadah;
f. Bantuan lingkungan alam;
Adapun distribusi penyaluran berdasarkan bentuk bantuan sebagai
berikut :

1. PTPN 7 PEDULI BENCANA ALAM


Diwujudkan dalam bentuk tanggap darurat bencana banjir di empat Desa
Wilayah Unit Beringin, yaitu Desa Sukamerindu, Desa Pagar Gunung, dan Desa
Tanjung, padang pelawi dalam bentuk bahan pangan senilai Rp 30 juta.

2. PTPN 7 PEDULI PENDIDIKAN,


Diwujudkan dalam bentuk Pemberian bantuan dua Unit Komputer/PC lengkap
kepada Perpustakaan Umum di Wilayah Kabupaten seluma, Pemberian bantuan
program "Satu Al-Qur'an untuk Umat" untuk masjid, mushola dan TPA Wilayah
suka raja, Program Siswa Mengenal Nusantara 2016 Provinsi bengkulu, Total
dana yang disalurkan untuk kegiatan PTPN 7 Peduli Pendidikan mencapai Rp
80 juta.
3. PTPN 7 PEDULI KESEHATAN,
Diwujudkan dalam bentuk kegiatan donor darah secara rutin oleh
karyawan PTPN VII, kegiatan sunatan massal untuk anak-anak di
sekitar Kantor Direksi Distrik Bengkulu, santunan anak yatim
piatu dan fakir miskin yang berada di sekitar wilayah perusahaan.
Total dana yang disalulrkan untuk kegiatan PTPN 7 Peduli
Kesehatan mencapai Rp 40 juta.

4. PTPN 7 PEDULI PEMBANGUNAN


Diwujudkan dalam bentuk perbaikan jalan di sekitar Kantor
Direksi Distrik Bengkulu, dan pembuatan 4 Unit Sumur. Total
dana yang disalulrkan untuk kegiatan PTPN 7 Peduli
Pembangunan mencapai Rp 80 juta.
5. PTPN 7 PEDULI KEAGAMAAN
Diwujudkan dalam bentuk bantuan pembangunan Mushola Al-
Ikhlas di sekitar wilayah perusahaan
Total dana yang disalulrkan untuk kegiatan PTPN 7 Peduli
Keagamaan mencapai Rp 20 juta.

6. PTPN 7 PEDULI LINGKUNGAN ALAM


Diwujudkan dalam bentuk bantuan pot bunga/tempat sampah
untuk di sekitar wilayah perusahaan
Total dana yang disalulrkan untuk kegiatan PTPN 7 Peduli
Lingkungan Alam mencapai Rp 8 juta.
Dampak limbah
limbah yang terbentuk pada industri karet dapat berupa limbah padat, limbah
cair, dan limbah gas
1. Limbah Cair
Proses pengolahan karet tergolong proses basah, banyaknya kebutuhan air
untuk keperluan pengolahan akan menentukan banyaknya limbah cair yang
dihasilkan, sekaligus menetukan rancangan ukuran sarana pengolah
limbah. Jumlah air yang digunakan dalam proses produksi, hampir
seluruhnya menjadi limbah, karena karet baik berupa bahan baku maupun
setengah jadi tidak menyerap air.
2. Limbah Padat
Secara umum limbah padat yang terbentuk pada pengolahan karet tidak
tergolong limbah beracun. Limbah biasanya hanya berupa tatal, lumpur,
pasir rotan, kayu, daun, dan plastik bekas kemasan. Bokar yang kotor
merupakan sumber utama pembawa limbah padat.
3. Limbah Gas
Pabrik karet dalam proses pengolahan menggunakan bahan kimia berupa
ammonia dan asam cuka serta dalam proses pengasapan menggunakan
kayu bakar. Ammonia dan asam cuka yang digunakan berupa gas yang
dapat menguap dan dapat mencemari udara jika penggunaannya melebihi
ambang batas yang ditentukan.
Dampak Negatif

 Kebisingan Alat dan Mesin


 Bau / Aroma bahan baku
 Rusaknya Akses Jalan
 Tenaga Kerja Yang Terbatas
Terima Kasih
Wasalammualaikum Wr. Wb

You might also like