You are on page 1of 68

RANCANG BANGUN HOT PRESS

PELEPAH PINANG SKALA RUMAH TANGGA

Dibuat sebagai salah satu syarat menyelesaikan pendidikan Diploma III


Teknik Elektronika Konsentrasi Instrumentasi
Politeknik Jambi

OLEH :
INDRA WAHYUDI LEGI 150620401025

POLITEKNIK JAMBI
2018

i
RANCANG BANGUN HOT PRESS PELEPAH
PINANG SKALA RUMAH TANGGA

OLEH :
INDRA WAHYUDI LEGI 150620401025

Jambi, 20 Oktober 2018


Pembimbing I, Pembimbing II,

( Sigit Kurniawan, M.Si. ) ( Tanto, ST., M.Kom. )


NIK. 1050060154 NIK. 105006012

Mengetahui
Pembantu Direktur I, Ketua Program Studi,

( Darmuji, S.Ag., M.Pd. ) ( Saleh Yaakub, S.Kom., M.S.I. )


NIK. 1050060103 NIK. 1050060155

ii
HALAMAN PERSEMBAHAN

- Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat dan karunia-
Nya sehingga Prokyek Akhirku ini dapat terselesaikan tepat waktu.

- Kupersembahkan untuk Ayah dan Ibu tercinta. Orang yang selalu ada untukku dalam keadaan
apapun itu. Orang yang selalu menyebutku didalam doa-doanya, orang pertama juga yang
akan ada disampingku disaat aku ceroboh dan terjatuh, orang yang tiada henti-hentinya selalu
berusaha membahagiakanku, orang yang selalu mendukung dan memotivasiku.

- Kupersembahkan kepada pembimbing I dan II (Bpk. Sigit Kurniawan, M.Si dan Bpk.Saleh
Yaakub, S.Kom, M.S.I) terimakasih telah memberikan arahan dan motivasi sehingga dapat
menyelesaikan Proyek Akhir tepat waktu.

- Kupersembahkan untuk teman temanku dipoliteknik jambi yang telah membantu dan memberi
masukan untuk menyelesaikan laporan ini dengan baik.

MOTTO :
- “Hidup adalah tentang belajar, terkadang lemah terkadang ceroboh terkadang kuat terkadang
buruk terkadang baik, dan yang paling penting adalah tentang belajar dari semua itu dan terus
berusaha untuk menjadi lebih baik lagi, kemudian kapan berhenti belajar? Jawabannya mati. ”

HALAMAN PERNYATAAN INTEGRITAS

iii
Saya yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama : Indra Wahyudi Legi
Tempat dan tanggal lahir : Panjang, 07 Januari 1997
Program studi : Teknik Elektronika Instrumentasi
NIM : 150620401025
Judul Proyek Akhir : Rancang Bangun Hot Press Pelepah Pinang Skala
Rumah Tangga

Menyatakan bahwa Proyek Akhir saya merupakan hasil karya sendiri


didampingi pembimbing dan bukan hasil penjiblakan/plagiat. Apabila ditemukan unsur
penjiblakan/plagiat dalam Proyek Akhir ini, maka saya bersedia menerima sanksi
akademik dari Politeknik Jambi sesuai aturan yang berlaku.

Demikian pernyataan ini saya buat dalam keadaan sadar dan tanpa ada paksaan
dari siapapun.

Jambi, 20 Oktober 2018


Yang membuat pernyataan

Indra Wahyudi Legi


NIM. 150620401025

iv
ABSTRAK

Pelepah pinang memiliki karakteristik seperti serat yang kuat, ringan, ramah
lingkungan, tahan terhadap lentur, tahan terhadap air, tahan terhadap panas, dan
ekonomi. Salah satu cara pemanfaatan Pelepah Pinang menjadi mangkok atau karya
seni adalah dengan cara Hot Press. Hot Press merupakan gabungan dari sistem Heater
dan sistem press, dimana suatu bahan yang di panaskan kemudian di press selama
beberapa detik. Adapun hasil dari penelitian Alat Hot Press Pelepah Pinang menjadi
mangkok yang telah dilakukan beberapa percobaan pertama dimana dengan waktu
press 15 detik dan temperatur yang berdeda 150 oC, 140 oC, 130 oC, 120 oC, 110 oC
hasil produk yang terbaik adalah temperatur 120 oC dengan waktu press 15 detik.
Percobaan kedua 120 oC dengan waktu yang berbeda 30 detik, 45 detik, 1 menit hasil
yang terbaik adalah temperatur 120 oC dengan waktu press 30 detik. Dari kedua
percobaan tersebut, hasil yang baik adalah temperatur 120 oC dengan waktu press 15
detik. Oleh karena itu diperlukannya sistem Heater yang baik.

Kata kunci : heater, hot press, pelepah pinang

ABSTRACT

Areca palm fronds have fibers such as strong, lightweight, environmentally


friendly, resistant to bending, resistant to air, resistant to heat, and economic. One way
to use Pinang midrib to become a bowl or artwork is by Hot Press. Hot Press is a
combination of a Heater system and a press system, ie the ingredients are heated and
then pressed for a few seconds. The results of the research of the Hot Press Pinang
midrib tool into a bowl that has been done for the first few experiments with a press
time of 15 seconds and a temperature that is 150 oC, 140 oC, 130 oC, 120 oC, 110 oC.
The best measurement result is a temperature of 120 oC with a press time of 15 seconds.
The second experiment was 120 oC with 30 seconds different time, 45 seconds, the best
result was 120 oC with a press time of 30 seconds. From these two experiments, good
results are a temperature of 120 oC with a press time of 15 seconds. Therefore a good
Heater system is needed.

Keyword : areca palm, heater, hot press

v
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat dan
karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan proyek akhir ini. Laporan proyek
akhir dengan judul “Rancang Bangun Hot Press Pelepah Pinang Skala Rumah
Tangga”, Laporan ini merupakan syarat penilaian serta sebagai tolak ukur bagi
mahasiswa dalam penilaian dari salah satu mata kuliah wajib pada Jurusan Teknik
Instrumentasi Politeknik Jambi. Dan salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan
Diploma III Teknik Elektronika konsentrasi elektronika instrumentasi politeknik
jambi.
Dalam pembuatan laporan ini tidaklah lepas dari sumbangsih pemikiran dan
dorongan semangat serta motivasi dari berbagai pihak dari awal sampai
penyelesaiannya, maka penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya
kepada:
1. Bapak Herman Hussein, B.Sc Selaku Ketua Yayasan Bagimu Negeri.
2. Ibu Ir.Hilda Porawati, M.T. Direktur Politeknik Jambi.
3. Bapak Darmuji, S.Ag, M.Pd Selaku Pembantu Direktur I.
4. Ibu Novarini, S.T., M.T. Selaku Pembantu Direktur II.
5. Bapak SalehYaakub, S.Kom, M.S.I Ketua Jurusan Teknik Elektronika Politeknik
Jambi.
6. Bapak Sigit Kurniawan, M.Si Pembimbing I.
7. Bapak Tanto ST, M.Kom Pembimbing II.
8. Orang tua dan saudara yang telah memberikan dukungan, sehingga penulis
mampu menyelesaikan laporan ini dengan baik dan tepat pada waktunya.
9. Teman-teman seperjuangan yang selalu mendukung.
10. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan laporan ini yang tidak
dapat disebutkan satu persatu.
Atas pengarahan dan nasehat selama bimbingan dan seluruh pihak yang telah
terlibat secara langsung maupun tidak langsung dalam pembuatan laporan ini. Penulis
menyadari dalam penyusunan laporan ini masih banyak terdapat kekurangan
dikarenakan keterbatasan yang dimiliki penulis, untuk itu kritik dan saran sangat
diharapkan penulis untuk perbaikan dimasa yang akan datang.

Jambi, 20 Oktober 2018

Penulis

vi
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................... ii
HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................................ iii
HALAMAN INTEGRITAS.............................................................................. iv
ABSTRAK .....................................................................................................
v
KATA PENGANTAR ..................................................................................... vi
DAFTAR ISI ..................................................................................................
vii
DAFTAR TABEL ........................................................................................... ix
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... x
DAFTAR SINGKATAN .................................................................................. xi
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ................................................................................ 1
1.2 Lingkup Permasalahan ...................................................................... 2
1.3 Tujuan Penelitian ............................................................................ 3
1.4 Batasan Permasalahan ...................................................................... 3
1.5 Manfaat Penelitian ........................................................................... 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Teknik Hot Press ............................................................................. 4
2.2 Penelitian Hot Press Pelepah Pinang ................................................... 5
2.3 Bagian-Bagian Hot Press .................................................................. 9
2.3.1 Jenis-Jenis Sistem Press ........................................................... 9
2.3.2 Elemen Pemanas (Heater) ......................................................... 10
2.3.3 Jenis-Jenis Sistem Kontrol ........................................................ 12
2.4 Bahan Pelepah Pinang ...................................................................... 15
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Tahapan Penelitian ........................................................................... 17
3.2 Metodologi Perencanaan Alat Hot Press ............................................ 18
3.2.1 Rancang Bangun Alat Hot Press .............................................. 18
3.2.2 Rancang Bangun Sistem Kontrol Dan Sistem Heater .................. 20
3.3 Alat dan Bahan ................................................................................ 21
3.4 Rangkaian Skematik Kontrol Hot Press Keseluruhan ........................... 29
3.5 Blok Diagram Hot Press ................................................................... 31
3.6 Flowchat Hot Press .......................................................................... 32
3.7 Perancangan Perangkat Lunak ........................................................... 33
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Rancang Bangun Hot Press Pelepah Pinang ................................ 34
4.2 Hasil Pengujian Proses ...................................................................... 35
4.2.1 Pengujian Pelepah Pinang ........................................................ 35
4.2.2 Pengaruh Temperatur Terhadap Produk ..................................... 36

vii
4.2.3 Pengaruh Waktu Terhadap Produk ............................................ 38
4.2 Pembahasan .................................................................................... 39
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan ......................................................................................... 41
5.2 Saran .............................................................................................. 41
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 42
LAMPIRAN ................................................................................................... 43

viii
DAFTAR TABEL

Nomor Tabel Halaman


1. Spesifikasi Elemen Pemanas........................................................................ 12
2. Data Sheet Arduino Uno ............................................................................. 15
3. Penjelasan Fungsi Alat ................................................................................ 22
4. Penjelasan Fungsi Bahan ............................................................................. 25
5. Pengaruh Temperatur Terhadap Produk ....................................................... 36
6. Pengaruh Waktu Terhadap Produk............................................................... 38

ix
DAFTAR GAMBAR
Nomor Gambar Halaman
1. Dongkrak Dan Cetakan ............................................................................... 6
2. Upih Yang Telah Di Lubang........................................................................ 6
3. Adonan Serbuk Upih Dan Lem PVAc ......................................................... 7
4. Cetakan Dan Hasil Cetakan ......................................................................... 8
5. Spesimen Uji ............................................................................................... 8
6. Coil Heater ................................................................................................. 11
7. Infra Red Heater ......................................................................................... 11
8. Silica dan Infra Fara .................................................................................. 11
9. Tubular Model Standar................................................................................ 12
10. Diagram Blok CPU dan Modul Input/Output ............................................... 13
11. Arduino Uno ............................................................................................... 14
12. Pelepah Pinang ............................................................................................ 16
13. Wadah Untuk Makanan ............................................................................... 16
14. Blok Diagram Penelitian ............................................................................. 17
15. Gambaran Sederhana Rancang Bangun Hot Press ....................................... 19
16. Penempatan Rangkaian Sistem Kontrol ....................................................... 20
17. Penempatan Rangkaian Sistem Heater ......................................................... 20
18. Prinsip Kerja Sensor Thermocouple .................................................. 21
19. Skematik Rangkaian Hot Press Keseluruhan ............................................... 29
20. Blok Diagram Hot Press.............................................................................. 31
21. Flowchart Hot Press ................................................................................... 32
22. Hasil Rancang Bangun Hot Press ................................................................ 34
23. Pelepah Pinang Sebelum Di Press Dan Sesudah Di Press ............................ 35

x
DAFTAR SINGKATAN

LCD : liquid crystal display


PVAc : polyvinyl acetate
PLC : Programmable Logic Controller
PCB : Printed Circuit Board
PWM : Pulse-width modulation
LCD : Liquid Crystal Disply
DC : Direct Current
AC : Alternating Current

xi
DAFTAR LAMPIRAN
NomorLampiranHalaman
1.GambarHasil Pengujian .................................................................................. 43
2.ProgramProyek Akhir..................................................................................... 45
3.SuratKesepakatanBimbingan(I&II) ................................................................ 47
4.KartuBimbingan (I&II) .................................................................................. 49
5.LembarPerbaikanProyekAkhir (pengujiI&II) .................................................. 53
6.RekapitulasiBiayaPembuatanAlat ................................................................... 55
7. StandartOperasional Procedure (SOP)........................................................ 56

xii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Limbah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi ataupun
berasal dari pohon. Yaitu barang yang dinggap tidak bernilai. Salah satunya adalah
limbah pelepah pinang, di Kabupaten Tanjung Jabung Timur, limbah ini tidak memiliki
nilai ekonomis.Dilihat dari karekteristik pelepah pinang ini sangat potensial
dimanfaatkan menjadi barang atau produk yang lebih bernilai ekonomis. Dalam
prosesnya, pembuatan produk salah satunya yaitu mangkokmenggunakan suatu alat
Hot Press ini mampu mencetak dengan media pemanas.
Penelitian analisa hasil pengujian mesin cetak hot press pneumatik. Dalam
analisa hasil pengujian, langkah awal yang dilakukan adalah menentukan tahap proses
pembuatan mesin cetak hot press pneumatik, sehingga dapat menganalisa hasil
pengujian pada mesin tersebut dengan variabel parameter yaitu : 1). Tekanan ( 2 bar, 3
bar dan 4 bar ), 2). Temperatur ( 140oC, 150oC dan 160oC ), 3). Waktu ( 1 detik, 2 detik
dan 3 detik ) dan jumlah benda uji 27 buah. Hasil pengujian yang tidak bagus di
dapatkan pada variabel tekanan 3 bar, Temperatur 160℃ dan waktu 2 detik dengan
menggunakan kain sintetis, sedangkan hasil pengujian yang berkualitas bagus di
dapatkan pada variabel tekanan 4 bar, temperatur 150℃ dan waktu 2 detik dengan
menggunakan kain sintetis(Afif Hadi Saputro dkk, 2013).
Penelitian proses pembuatan komposit serat cantula dengan daur ulang High
Density Polyethilene (rHDPE) menggunakan hotpress. Temperatur hotpress
merupakan salah satu faktor yang menentukan kualitas komposit. Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk menentukan pengaruh dari temperatur hotpress pada sifat
mekanik dari serat cantula/rHDPE komposit. Komposit yang terbuat dari rHDPE
sebagai matrik dan serat cantula sebagai penguat. Suhu hotpress yang divariasi 150oC,

1
160 oC, 170 oC, 180 oC. Kekuatan lentur tertinggi diperoleh sebesar 35,07 MPa,
kekuatan impak tertinggi diperoleh 23,854 kg/m2 , kekuatan tarik tertinggi diperolehh
35,78 MPa diperoleh pada suhu 150 oC (Kurniawan Indra Purnama, 2016).
Penelitian efek dari parameter hot press pembentukan padasifat-sifat
darikomposit serat kaca adalahdiinvestigasi secara eksperimental. Sebagai hasil
eksperimenmenunjukkan,membentuk suhu pemrosesan, tekanan cetakan,dan waktu
penahanan memiliki pengaruh paling signifikan terhadap lentursifat material
komposit.Peneliti menemukan wilayah optimum dalam yang dipilihparameter proses
(tekanan cetakan, temperatur cetakan dan waktu penahanan) untuk memperoleh
kekuatan lentur maksimum dari pasangan kompositrial. Kekuatan lentur sangat
dipengaruhi oleh proses ini. Kombinasi parameter proses adalah fleksibel kekuatan
maksimum adalah tekanan cetakan 11.1bar, waktu penahanan 3,09 menit, dan
temperatur cetakan 220 °C (K. Hokamoto dkk, 2013).
Proyek Akhir ini berkaitan ”Rancang Bangun Hot PressPelepah Pinang
Skala Rumah Tangga”. Alat bekerja secara semi otomatis, dimana pengepresan di
lakukan dengan manual dan untuk pengontrolan temperatur di kontrol secara otomatis
dengan arduino.Sistem ini di rancang dengan teknologi sederhana tetapi dapat
dimanfaatkan oleh masyarakat secara langsung.

1.2 Lingkup Permasalahan


Berdasarkan uraian latar belakang di atas,lingkup permasalahan Proyek Akhir
ini adalah:
“ Bagaimana membuat prototipeAlatHot Press pelepah pinang menjadi mangkok kecil
skala rumah tangga?”

2
1.3 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam pembuatan Proyek Akhir ini adalah:
“ Membuat prototipeAlat Hot Press pembentuk pelepah pinang menjadi mangkok kecil

1.4 Batasan Permasalahan


Dalam penyusunan proyek akhir ini diberikan batasan masalah agar dalam
penjelasanya nanti akan lebih mudah, terarah dan sesuai yang diharapkan. Batasan
tersebut antara lain adalah:
1. AlatHot Press hanya untuk bahan baku dari pelepah pinang.
2. AlatHot Press hanya membentuk pelepah pinang menjadi bentuk mangkok kecil.
3. Pelepah pinang yang digunakan adalah pelepah yang tidak terlalu basah dan tidak
terlalu kering.

1.5 Manfaat Penelitian


Manfaat merancang bangun AlatHot Press pelepah pinang menjadi mangkok
kecil ini adalah :
1. Memanfaatkanpelepah pinang yang tidak berfungsi menjadi barang pakai dan
bernilai.
2. Membuka peluang usaha kecildengan modal terjangkau.

3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Teknik Hot Press


Hot Press adalah proses metalurgi bubuk bertekanan tinggi dengan laju
regangan rendah untuk membentuk serbuk atau compact powder pada suhu yang cukup
tinggi untuk menginduksi proses sintering dan creep. Ini dicapai dengan aplikasi panas
dan tekanan secara simultan.Hot Pressterutama digunakan untuk membuat bahan keras
dan rapuh. Satu penggunaan besar dalam konsolidasi alat pemotong komposit berlian-
logam dan keramik teknis.
Pemanasan induktif,proses ini panas dihasilkan di dalam cetakan ketika ia
mengalami medan elektromagnetik frekuensi tinggi, yang dihasilkan dengan
menggunakan koil induksi yang dipasangkan dengan generator elektronik. Cetakan
terbuat dari grafit atau baja, dan tekanan diterapkan oleh satu atau dua silinder ke
pukulan. Cetakan diposisikan di dalam kumparan induksi. Keuntungannya di sini
adalah bahwa tekanan dan kekuatan induktif benar-benar independen. Kerugiannya
adalah ketergantungan proses pada kopling induktif baik dan konduktivitas termal
cetakan (Anis Arendra dkk, 2017).
Pemanasan resistansi tidak langsung, proses ini cetakan ditempatkan di ruang
pemanas.Ruang dipanaskan oleh elemen pemanas grafit.Elemen-elemen ini
dipanaskan oleh arus listrik.Panas tersebut kemudian ditransfer ke dalam cetakan oleh
konveksi. Ketika energi listrik memanaskan elemen pemanas yang kemudian
memanaskan cetakan dengan cara sekunder, proses ini disebut pemanasan resistansi
tidak langsung.Keuntungan adalah suhu yang dapat dicapai tinggi, independen dari
konduktivitas cetakan dan independen dari panas dan tekanan.Kerugian utama adalah
waktu yang dibutuhkan untuk memanaskan cetakan.Dibutuhkan waktu yang relatif
lama untuk perpindahan panas berlangsung dari atmosfer tungku ke permukaan
cetakan dan selanjutnya di seluruh penampang cetakan (Junaidi, 2011).

4
2.2 Penelitian Hot Press Pelepah Pinang
Penelitian (Nurul Amin, 2017), pembuatan papan komposit dari serbuk upih
pinang dengan lem polyvinyl acetate(PVAc). Perbandingan takaran volume lem dan
serbuk upih yaitu 1:3. Variasi sampel yaitu semua serbuk, tegak lurus arah serat
dan sejajar arah serat. Pembuatan papan komposit dilakukan dengan tekanan 200,37
kgf/cm2pada suhu kempa 40oC-100oC. Parameter pengujian hasil papan komposit yaitu
uji kerapatan partikel, uji keteguhan lentur dan uji keteguhan tarik. Standar yang
digunakan yaitu SNI 03-2105-2006 Papan Partikel.
Hasil pengujian kerapatan partikel untuk ; semua serbuk 1,27 gr/cm3, tegak
lurus arahserat 1,19 gr/cm3, sejajar arah serat 1,38 gr/cm3. Hasil pengujian keteguhan
lentur untuk ; semua serbuk 154,18 kgf/cm2, tegak lurus arah serat 171,37 kgf/cm2,
sejajar arah serat 317,07 kgf/cm2. Hasil pengujian keteguhan tarik untuk ; semua serbuk
0,44 kgf/cm2, tegak lurus arah serat 0,67 kgf/cm2, sejajar arah serat 0,66 kgf/cm2.
Metode penelitian ini menggunakan tiga metode pendekatan yaitu
kepustakaan, metode rekayasa dan metode evaluasi dan perbandingan. Metode
kepustakaan digunakan pada awal penelitian untuk memperoleh referensi yang
mendukung penelitian ini. Metode rekayasa digunakan pada saatpembuatan papan
komposit beserta berbagai macam modifikasi peralatan yang digunakan untuk
membuat papan komposit. Metode evaluasi dan perbandingan digunakan untuk
mengevaluasi hasil pengujian dan melakukan perbandingan dengan standar yang
digunakan yaitu SNI 03-2105-2006 Papan Partikel.
Peralatan yang digunakan dalam penelitian yaitu peralatan pengukuran seperti
neraca dengan ketelitian 0,2 gram, jangka sorong, penggaris, mesin penghancur kayu,
alat kempa berupa dongkrak 2 ton, kompor kecil, alat tumpuan kempa, cetakan, alat
uji keteguhan tarik dan alat uji keteguhan lentur. Bahan yang digunakan yaitu pelepah
pinang (upih) berupa serbuk dan lembaran, lem polyvinyl acetate(PVAc),dan spiritus.
Tahap pembuatan papan komposit meliputi penyiapan alat dan bahan,
pengempaan, pendinginan dan pembuatan spesimen. Alat-alat untuk membuat papan

5
komposit seperti cetakan, alat tumpuan, dongkrak, dan kompor harus disiapkan
terlebih dahulu sebelum serbuk upihdiadon dengan lem PVAc. Hal ini agar ketika
adonan selesai dibuat, bisa langsung dikempa tanpa menunggu penyiapan peralatan.

Gambar 1. Dongkrak Dan Cekatan

Selain itu, lembaranupih sebagaiveneer juga perlu disiapkan sebelumnya.Upih


dipotong seukuran 20 cm x 10 cm kemudian diberi lubang berdiameter satu
sentimeter yang tersusun segitiga sama kaki.Banyaknya lubang sekitar 14- 20 buah
setiap lembar upih.Lubang iniberfungsi sebagai pengikat ketika terisi oleh serbuk upih.
Ketika lubang ini terisi dan ditekan, lalu mengeras, lubang ini akan mengunci dan
mengikat antar lembaran partikel pada papan komposit.

Gambar 2. Upih Yang Telah Diberi Lubang

6
Lalu serbuk upih yang telah dipersiapkan diadon dengan lem PVAc hingga
merata dengan perbandingan 1:3 takaran dengan volume gelas takar atau 180 cm3.
Prosespengadonan ini membutuhkan waktu sekitar 15 menit dengan menggunakan
tangan.

Gambar 3. Adonan Serbuk Upih Dan Lem PVAc

Setelah adonan selesai dibuat, pada lapisan pertama ditaburkan adonan serbuk
upih secara merata setebal setengah sentimeter, lalu ditutup dengan lembaran upih yang
telah diolesi dengan lem PVAc.Lalu lembaran tersebut ditaburi lagi dengan adonan
serbuk upih secara merata sampaitertutup sempurna.Kemudian diatasnya ditutup lagi
dengan lembaran upih dan terakhir ditutup dengan taburan serbuk upih. Setelah
selesai, bagian atasnya ditimpa dengan besi penekan. Lalu diatas besi penekan tersebut
diletakkan dongkrak untuk memberikan tekanan.Tekanan diatur hingga maksimal.
Pada penelitian ini angka maksimal berada di angka sekitar 2850 Psi atau 200,37
kgf/cm2. Setelah itu bagian bawah besi tumpuan diberi panas melalui kompor spiritus.
Pemanasan ini berlangsung sekitar 15 menit dengan panas yang diperoleh pada besi
bagian bawah lebih dari 100oC (hingga adonan terdengar seperti mendidih) dan di besi
penekan bagian atas panasnya sekitar 40oC. Maka bisa diprediksi panas di adonan
berkisar antara 40oC-100oC. Setelah 15 menit, kompor spiritus dimatikan dan papan
komposit dibiarkan dingin. Kemudian setelah terasa benar-benar dingin, papan
komposit dilepaskan dari cetakan dan besi tumpuan.

7
Gambar 4.Cetakan Dan Hasil Cetakan

Setelah sampel papan komposit mencukupi jumlah untuk keseluruhan


pengujian, papan komposit ini dikeringkan kembali di oven selama satu hari dengan
suhu 80oC untuk menghilangkan kandungan air di dalamnya.Setelah kering, papan
komposit dipotong sesuai ukuran tertentu berdasarkan syarat masing-masing
pengujian. Untuk pengujian kerapatan partikel, papan komposit dipotong seukuran 10
cm x 10 cm. Untuk pengujian keteguhan lentur, papan komposit dipotong dengan
ukuran panjang 20 cm x lebar 5 cm. Untuk pengujian keteguhan tarik papan komposit
dipotong dengan ukuran 20 cm x 3,5 cm.
Setelah spesimen sudah dipotong sesuai ukuran, masing-masing spesimen
diberi label. Untuk pengujian kerapatan partikel diberi label A1 – A9, untuk pengujian
keteguhan lentur kering diberi label B1- B9, untuk uji keteguhan tarik tegak lurus
permukaan diberi label C1-C9. Angka 1- 3 menunjukkan variasi semua partikel, angka
4- 6 menunjukkan variasi tegak lurus arah serat, angka 7-9 menunjukkan variasi sejajar
arah serat.

Gambar 5. Spesimen Uji

8
2.3 Bagian-Bagian Hot Press
2.3.1 Jenis-Jenis Press
1. Press Pneumatik
Secara umum udara yang dihisap oleh kompresor, akan disimpan dalam suatu
tabung penampung. Sebelum digunakan udara dari kompresor diolah agar
menjadikering, dan mengandung sedikit pelumas. Setelah melalui regulator udara
dapatdigunakan menggerakkan working elemen(aktuator/elemen penggerak), baik
berupa piston-silinderyang bergerak translasi, maupun motor pneumatik yang
bergerak rotasi (Wirawan et al, 2008; Putut Jatmiko Dwi Prasetio; 2013).
Pressmanual membutuhkan keaktifan tangan dalam pengemasan, hal ini di
karena kan bila proses pengemasan tidak melekat sempurna, akan mengakibatkan
hasil yang tidak seragam dan serta rawan mengempes atau tidak renyah lagi. Alat
tersebut masih kurang effisien dan effektif dalam berbagai hal. Press
pneumatikmenghasilkan konsep dan rancangan sistem yang efisien, mudah, presisi
dan berkualitas dengan sistem penggerak pneumatik serta menyusun standar
prosedur operasional melalui perhitungan eksak. Sehingga menjadikan mesin press
berbasiskan teknologi dan otomasi (Yuke Lutfi Bahtiar dkk, 2014)
2. Press Hidrolik
Sistem Hidrolik adalah suatu sistem dimana gaya dan tenaga
dipindahkanmelalui cairan, biasanya menggunakan minyak. Sistem hidrolik dapat
dibagi menjadi dua kelompok sistem antara lain:
a. Sistem Hidrostatik merupakan sebuah sistem dimana fungsiutama dari cairan
hidrolik adalah memindahkan gaya dan tenaga dengan menggunakan tekanan.
Sistem hidrostatik biasanya terdiri dari dua elemen dasar yaitu: – Unit Pompa
untuk mengubah kerja mekanis menjadi energi hidrolik – Unit Hidrolik untuk
mengubah energi cairan menjadi kerja mekanis Unit pompa mengoperasikan
mesin press hidrolik. Kerja yang dilakukan oleh pompa digunakan untuk

9
perpindahan minyak untuk melawan gaya yang ditimbulkan dari gerakan
plunger pada mesin press hidrolik.
b. Sistem Hidrokinetik biasanya terdiri dari pompa sentrifugal atau impeller yang
terpasang pada tangkai pendorong dan minyak dari turbin/roda yang terpasang
pada tangkai pendorong. Tenaga dipindahkan dari dorongan pada tangkai
pendorong yang melalui sirkulasi dari minyak diantara impeller dan roda/turbin
(Jagdish, 1975 ).
Mesin press hidrolik merupakan sistem pengepresan dengan menggunakan hand
press dan berlangsung secara diskontinyu. Press terdiri dari tabung pengepresan,
plat penekan (piston pengepres), handle, frame, dan tempat penampungan minyak.

2.3.2 Elemen Pemanas (Heater)


Pemanas atau heater adalah sebuah objek yang memancarkan panas atau
menyebabkan material atau bahan mencapai suhu yang lebih tinggi. Dalam pengaturan
rumah tangga atau domestik, pemanas biasanya peralatan yang tujuannya adalah untuk
menghasilkan pemanasan (yaitu kehangatan). Pemanas ada untuk semua zat, antara
lain zat padat, cair dan gas. Pemanas yang dipakai memiliki daya 190 watt dan memiliki
fungsi untuk mengeringkan padi. Proses pengeringan yang dimaksud adalah
menurunkan kadar air pada padi atau gabah kering giling. Panas yang dihasilkan oleh
heater dialirkan melalui udara yang dihembuskan blower. Pemilihan tipe U pada heater
supaya lebih efektif pada saat pemakaian. Hal ini disebabkan karena lintasan pemanas
lebih panjang sehingga proses pemanasan lebih efisien (asro, 2009).

Ada beberapa macam bentuk elemen pemanas (heater) sebagai berikut :


1. Coil Heater
Bentuknya yang telanjang (tidak tertutup isolator ataupun pipa selongsong)
cocok untuk memanaskan udara, panas yang dihasilkan langsung di transfer
keudara sekitarnya.

10
Gambar 6. Coil Heater

2. Infra Red Heater


Coil(gulungan) niklin dicor bersama-sama bahan ceramik. Pada Heatertipe ini
digunakan sebagai sumber panas radiasi.

Gambar 7.Infra Red Heater

3. Silica&Infra fara Heater


Fungsi kedua tipe heater ini hampir sama dengan infra red heater,pemasangan
nya dilengkapi dengan reflector yang terbuat dari bahanstainless
stell ataupun alumunium.

Heater8. Silica dan Infra Fara

11
4. Tubular Heater Standar
Pada gambar dibawah ini adalah elemen berbentuk lurus,U form,
Wform multyform ataupun over the side heater digunakan untuk memanaskan
udara atau cairan. Elemen bentuk U form adalah elemen yang digunakan penulis
untuk pemanas mesin cetak hot press pembentuk pelepah pinang menjadi mangkok.

Gambar 9.Tubular Model Standar

Tabel 1. Spesifikasi Elemen Pemanas


Maksimal Daya 190 watt

Tegangan 220 volt

Frekuensi 50 hz

2.3.3 Jenis-Jenis Sistem Kontrol


1. Programmable Logic Control (PLC)
Programmable Logic Controller (PLC) pada dasarnya adalah sebuah komputer
yang khusus dirancang untuk mengontrol suatu proses atau mesin. Proses yang
dikontrol ini dapat berupa regulasi variabel secara kontinyu seperti pada sistem-
sistem servo atau hanya melibatkan kontrol dua keadaan (On/Off) saja tapi
dilakukan secara berulang-ulang seperti umum kita jumpai pada mesin pengeboran,
sistem konveyor, dan lain sebagainya. Sistem input/output diskret pada dasarnya
merupakan antarmuka yang mengkoneksikan central processing unit (CPU) dengan

12
peralatan input/output luar. Lewat sensor-sensor yang terhubung dengan modul ini,
PLC mengindra besaran-besaran fisik (posisi,gerakan, level, arus, tegangan) yang
terasosiasi dengan sebuah proses atau mesin. Berdasarkan status dari input dan
program yang tersimpan di memori PLC, CPU mengontrol perangkat luar yang
terhubung dengan modul output seperti diperlihatkan kembali pada gambar 10
dibawah ini:

Gambar 10.Diagram Blok CPU dan Modul Input/Ouput

Operasi kontrol sekuensial yang umum dijumpai di industri pada dasarnya


hanya tersusun dari fungsi-fungsi kombinasi logika sederhana berikut: AND, OR
dan NOT. Tergantung pada proses yang akan dikendalikan, kombinasi fungsi
logika tersebut bersama-sama dengan timer dan counter atau fungsi lainnya (kalau
ada) akan membentuk rangkaian logika kontrol yang diharapkan. Sifat dari sistem
kombinatorial ini adalah output sistem kontrol pada saat tertentu hanya tergantung
input sistem kontrol saat itu juga, sehingga analisis dan perancangannya pun relatif
lebih mudah. Sedangkan output sistem kontrol sekuensial pada satu saat selain
tergantung pada input saat itu, juga tergantung pada input-input sebelumnya,
sehingga analisis dan perancangannya pun relatif lebih sukar (Iwan Setiawan,
2006).
2. Mikrokontroler
Mikrokontroler berfungsi sebagai pusat pengolah data atau dapat dikatakan
sebagai CPU (Central Processing Unit), yang mana tugasnya mengolah semua
data yang masuk dan data yang keluar. Bagian ini akan memeriksa input dari push

13
button berupa sinyal input, dan memberikan perintah kebagian relay (Helmi
Guntoro dkk, 2013)
Mikrokontroleryang digunakan pada tugas proyek akhir ini berbasisArduino
Unoyang berfungsi sebagai sistem alat kontrol mesin hot press. Arduino
merupakan platformopensource baik secara hardware dan software. Arduino
terdiri darimikrokontroler megaAVR seperti ATmega8, ATmega168, ATmega328,
ATmega1280, dan ATmega 2560 dengan menggunakan Kristal osilator 16 MHz,
namun ada beberapa tipe Arduino yang menggunakan Kristal osilator 8 MHz. Catu
daya yang dibutuhkan untuk menyuplai minimum sistem Arduino cukup dengan
tegangan 5 VDC. Port arduino Atmega terdiri dari 20 pin yang meliputi 14 pin I/O
digital dengan 6 pin dapat berfungsi sebagai output PWM (Pulse Width
Modulation) dan 6 pin I/O analog. Kelebihan Arduino adalah tidak membutuhkan
flash programmer external karena di dalam chip microcontroller Arduino telah
diisi dengan bootloader yang membuat proses upload menjadi lebih sederhana.
Untuk koneksi terhadap komputer dapat menggunakan RS232 to TTL Converter
atau menggunakan Chip USB ke Serial converter seperti FTDI FT2.32.(Sulaiman
2012:1)

Gambar 11.Arduino Uno

14
Tabel 2.Datasheet Arduino Uno
Microkontroler ATmega328P

TeganganOperasi 5V

TeganganMasukan (Rekomendasi) 7-12V

TeganganMasukan(Batasan) 6-20V

Pin Digital I/O 14 (of which 6 provide PWM output)

Pin Digital I/O PWM 6

Pin Input Analog 6

Arus DC Pin I/O 20 mA

Arus DC untuk Pin 3,3 V 50 mA

Flash Memory 32 KB (ATmega328P) of which 0.5 KB


used by bootloader

SRAM 2 KB (ATmega328P)

EEPROM 1 KB (ATmega328P)

Clock Speed 16 MHz

LED_BUILTIN 13

2.4 Bahan Pelepah Pinang


Pelepah daun berbentuk tabung dengan panjang 80 cm. Daun pinang memiliki
panjang ± 85 cm dan lebar ± 5 cm, daunnya tunggal menyirip bertoreh sangat dalam
tumbuh berkumpul di ujung batang membentuk roset batang, dengan ujung sobek dan
bergerigi. Semua bagian dari tanaman pinang tersebut yang sering diproduksi hanyalah

15
buah pinang, melihat hal itu pelepah daun pinang juga dapat dimanfaatkan. Banyak
kegunaan yang dapat diperoleh dari pelepah daun pinang diantaranya; diolah menjadi
kotak nasi,piring dll. (Cronquist, 1981 dalam Anonim, 2010).

Gambar 12. Pelepah Pinang

Campuran berbasis serat pinang diharapkan dapat digunakan sebagai pengganti bata
beton, bata merah, tripleks, dan gantungan kain karena karakteristik mekanis yang
menguntungkan seperti kuat, ringan, ramah lingkungan, tahan terhadap lentur, tahan
terhadap air, tahan terhadap panas, dan ekonomi. Komposit berbasis serat alami,
terutama yang terbuat dari serat pinang, memiliki kekuatan rendah sehingga
dibutuhkan perawatan kimia. NaOH (alkali) umumnya digunakan sebagai bahan kimia
(Agustinus Deka Betan dkk, 2014).

Gambar 13. Wadah Untuk Makanan

Pelepah daun pinangmemiliki potensi untuk dijadikan material penguat atau


sebagai serat alam dalam pembuatan komposit. Suci (2013) menyimpulkan hasil
pengujian yang dilakukan bahwa serat pelepah pinang dapat digunakan sebagai bahan
baku dalam pembuatan jenis komposit papan semen-gipsum yang berfungsi sebagai
penguat, serta mempengaruhi kuat tekan dan kuat lentur komposit tersebut.

16
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Tahapan Penelitian


Dalampenulisanini,taha panpenelitianyangdilakukanantaralainseperti gambart
berikut :

Perancangan Alat

Pembuatan Alat

Pengujian Alat

Analisa Alat
Gambar Tahapan Penelitian

Gambar 14. Blok Diagram Tahap Penelitian

Berikut penjelasan tahapan penelitian pada gambar :


1. Perancangan Alat
Perancangan Rancang Bangun ini meliputi beberapaproses
perencanaanrangkaianyaitu :
a. Rancang bangun Hot Press.
b. Tempat peletakan teknik press, sistem heater, sistem kontrol, komponen
elektronika tambahan.
2. Pembuatan Alat
Pembuatan Rancang Bangun Hot Press penulis membuat teknik press dan
rangkaian sistem adalah;

17
a. Pembuatan body alat, teknik press, sistem heater dan sistem kontrol.
b. Menggabungkan sistem heater dan sistem konrol pada bodi alat.
3. Pengujian Alat
Dalamtahappengujianinipenulismelakukanujicoba diantaranyaadalahpengaruh
temperatur dan waktu dalam proses pengepresan.
4. Analisa Data
Dalam tahap ini penulis menganalisa hasil dari pengepresan antara lain:
a. Hubungan temperatur dan waktu.
b. Hasil produk dari perbedaan temperatur dan waktu.

3.2 MetodologiPerencanaan Alat Hot Press


Menurut Mohamad Subhan (2012:109) Langkah awal dalam membuat
sebuahsistem adalah perancangan dari sistem tersebut.Perancangan adalah proses
pengembangan spesifikasi baru berdasarkan rekomendasi hasil analisis
sistem.Menurut Kusrini dkk (2007:79)Perancangan adalah proses pengembangan
spesifikasi sistem baru berdasarkan hasil rekomendasi analisis sistem.
Dalam tahap perancangan, tim kerja harus merancang dalam berbagai kertas
kerja mengenai spesifikasi yang dimaksud sesuai kebutuhan pengguna melalui alat
perancangan yang terstandarisasi.Perancangan adalah langkah pertama dalam fase
pengembangan rekayasa produk atau sistem Pressman (2010).

3.2.1 Rancang Bangun Alat Hot Press


Sebelum memulai perancangan alat berikut adalah gambaran sederhana
rancang bangunHot Press pelepah pinang yang akan dirancang :

18
Gambar 15. Gambaran Sederhana Rancang Bangun Hot Press

Secara garis besar fungsi darinomor pada gambar di atas adalah :


1. Panel kontrol berfungsi sebagai sistem kontrol utama secara keseluruhan.
2. Bodi pemanas (heater) berfungsi sebagai wadah untuk heaterdan cetakan.
3. Tuas press berfungsi sebagai pengepres/penekan pelepah pinang.
4. Cetakan mangkok berfungsi sebagai cetakan pembentuk pelepah pinang.
5. Bodi alat berfungsi sebagai inti tegaknya alat HotPress yaitu penggabungan dari
teknik press dan semua sistem.
6. Sensor thermocouple berfungsi sebagai pendeteksi temperatur pada cetakan
pembentuk pelepah pinang.

19
3.2.2 RancangBangunSistem Kontrol Dan Sistem Heater
Rancang bangun,yangbertujuanuntukmenggambarkanrancangan bangun
sistem Hot Press sebagai berikut :

1. RancangBangun Sistem Kontrol

S
Arduino
a Relay
k Thermo
l couple
a
r

LCD
Gambar 16. Penempatan Rangkaian Sistem Kontrol
Penempatan komponen pada papan PCB sesuai dengan gambar 16. Dimana
untuk adapter dan keseluruhan kabel semua komponen terletak di bagian bawah PCB.
2. RancangBangun Sistem Heater

Gambar 17. Penempatan Rangkaian Sistem Heater

20
Penempatan cetakan berada di atas heater dan di bagian pinggir cetakan
terdapat thermocouple sebagai sensor temperatur pada cetakan.Prinsip kerja sensor
thermocouple pada dasarnya terdiri dari dua kawat logam konduktor yang berbeda jenis
dan digabungkan ujungnya. Satu jenis logam konduktor yang terdapat pada
thermocouple akan berfungsi sebagai referensi dengan suhu konstan (tetap) sedangkan
yang satunya lagi sebagai logam konduktor yang mendeteksi suhu panas.

Gambar 18. Prinsip Kerja Sensor Thermocouple


Berdasarkan Gambar diatas, ketika kedua persimpangan atau Junction memiliki
suhu yang sama, maka beda potensial atau tegangan listrik yang melalui dua
persimpangan tersebut adalah “NOL” atau V1 = V2. Akan tetapi, ketika persimpangan
yang terhubung dalam rangkaian diberikan suhu panas atau dihubungkan ke obyek
pengukuran, maka akan terjadi perbedaan suhu diantara dua persimpangan tersebut
yang kemudian menghasilkan tegangan listrik yang nilainya sebanding dengan suhu
panas yang diterimanya atau V1 – V2. Tegangan Listrik yang ditimbulkan ini pada
umumnya sekitar 1 µV – 70µV pada tiap derajat Celcius. Tegangan tersebut kemudian
dikonversikan sesuai dengan Tabel referensi yang telah ditetapkan sehingga
menghasilkan pengukuran yang dapat dimengerti oleh kita.

3.3 Alat dan Bahan


A. Alat
Adapun persiapan alat yang harus disiapkan dalam menunjang pembuatan
rancang bangun Hot Pressadalah :

21
Tabel 3. Penjelasan Fungsi Alat
NO Nama Alat Gambar Penjelasan

Solder adalah alat yang bantu dalam


merakit atau membongkar

1 Solder padarangkaian yang terdapat pada


papan PCB.

Digunakan untuk penyedot timah


solder yang dilelehkanmelepas
Penyedot
2 komponen yang rusak untuk diganti
Timah
dengan komponen yang baru.

Bor Papan pcb digunakan untuk


melubangi papan pcb agar komponen
elektronika.
Bor Papan
3
PCB

Obeng digunakan untuk membuka dan


memasang baut yang digunakanpada
4 Obeng rangkaian panel mesin hot press.

22
Tang potong berfungsi untuk
memotong kabel, kawat dan lain lain.
5 Tang Potong

Digunakan untuk menjepit, memuntir,


mengupas, dan memotong kabel.
6 Tang Jepit

Cutter digunakan untuk memotong


solasi dan kertas.

7. Cutter

Mesin bor ini selain digunakan untuk


membuat lubang juga bisa digunakan
untuk mengencangkan baut maupun
melepas baut karena dilengkapi 2
8 Bor Tangan
putaran yaitu kanan dan kiri.

23
Gergaji besi digunakan untuk
memotong logam.
9 Gergaji Besi

Timah berfungsi sebagai alat


penyambug antar komponen yang
akan dibuat menjadi sebuah rangkaian
10 Timah

Obeng set tool kit adalah seperangkat


alat obeng berjumlah 30 jenis kepala
pembuka berbagai jenis baut yang bisa
di pasang pada 1 gagang bermagnet
Obeng Set
11 secara bergantian.
Tool Kit
Dengan memiliki obeng set ini maka
apa saja peralatan elektronik yang
ukuran kecil dapat di buka untuk
perbaikan.

Berfungsi sebagai pembersih mata


Solder, jadi jika mata Solder sudah
hitam kita bersihkan dengan pasta
12 Pasta
maka solder akan bersih kembali

24
Berfungsi sebagai penyambung jalur
PCB yang sudah putus jalurnya atau

13 Kabel Jumper korosi dikarenakan terkena air.

Alat ukuryang di pakai untuk


mengukut tegangan listrik, arus listrik,
dan tahanan (resistansi).
14 Multitester

B. Bahan
Adapun persiapan bahan yang harus disiapkan dalam menunjang pembuatan
rancang bangun Hot Press adalah :

Tabel 4. Penjelasan Fungsi Bahan


NO Nama Alat Gambar Penjelasan

Rangka Alat Hot Press adalah bodi


keseluruhan yang berfungsi untuk
pencetak pelepah pinang menjadi
mangkok.
1 Rangka Alat

25
Thermocouple adalah jenis sensor suhu
yang digunakan untuk mendeteksi atau
SensorThermo mengukur suhu melalui dua jenis
2
couple logam konduktor berbeda yang
digabung pada ujungnya sehingga
menimbulkan efek “Thermo-electric.

Berfungsisebagai pengatur Tegangan


pada Rangkaian Power Supply.

3 Potensiometer

Power supply fungsi nya sebagai


pengubah arus dari tegangan AC jd
arus DC.
4 Power supply

Fungsi saklar adalah sebagai pemutus


dan penyambung aliran listrik.
5 Saklar Ac

26
Berfungsi sebagai elemen pemanas.

6 Heater

Arduino uno berfungsi sebagai


penyimpan program dan sekaligus
menjadi sebuah otak untuk melakukan

7 Arduino Uno penegndalian terhadap program yang


telah kita buat.

PCB matrix berfungsi sebagai tempat


PCB Matrix
jalur komponen tambahan yang akan
8
dibuat.

Berfungsi untuk menampilkan


temperatur.

9 LCD 2x16

3.4 Skematik Rangkaian Kontrol Hot Press Keseluruhan

27
Relay berfungsi sebagai pensakelar
yang dapat aktif apabila diberi arus
10 Relay listrik pada coil magnetiknya.

Baut PCB berfungsi sebagai pemisah


rangka tengah bawah dan rangka
Baut PCB
11 tengah atas.

Baut berfungsi sebagai penyambung


antar bagian rangkaian agar dapat

12 menyatukan rangka satu sama lain.


Baut

Acrylic berfungsi sebagai casing atau


box untuk panel control.

13 Acrylic

28
Sensor
Thermocoup
le

Sakl
ar

Adapt Arduin
Colok or 5V o Uno
an Ac

LC
D

Rela
Heater y

Potensio PotensioSebagai
LCD kontrol
Gambar 19. Skematik Rangkaian Kontrol Hot Press Keseluruhan

29
Penjelasan dari gambar 18 adalah skematik rangkaian semua komponen yang
digunakan pada Hot Press. Pada rangkaian skematik diatas terdiri dari 4 blok utama
yaitu :
1. Mikrokontroler unit sebagai komponen utama dan berfungsi sebagai sistem kontrol
pada Alat Hot Press.
2. LCD berfungsi untuk menampilkan karakter angka, ataupun simbol dengan baik
dan dengan konsumsi arus yang rendah.
3. Sensor thermocouple, sensor ini berfungsi untuk mendeteksi panas pada
cetakanyang kemudian pembacaan panas dari cetakan akan dikirim dan di proses
oleh mikrokontroler.
4. Elemen pemanas (Heater), elemen pemanas ini berfungsi untuk memanaskan
cetakan.

Dari skematik diatas dapat dijelaskan bahwa cara kerja Alat Hot Press yaitu
setelahpower on maka heater akan memanaskan mangkok pencetakan kemudian panas
dari heater akan dibaca oleh sensor thermocouple kemudian mikrokontroler akan
mengolah informasi dari sensor thermocouple dan akan mengolahnya atau mengeset
temperatur yang dibutuhkan untuk proses pencetakan pelepah pinang menjadi
mangkok. Jadi untuk menghambat panas yg berlebihan maka digunakanlah relay
sebagai pemutus atau penghunbung tegangan padaheater, sehingga panas tidak
melebihi batas yang ditentukan.

30
3.5 Blok Diagram Hot Press

Gambar 20. Blok Diagram Hot Press

Dari gambar blok diagram diatas dapat dijelaskan bahwa sebelum pelepah
pinang dicetak dan di press. Cetakan harus terlebih dahulu panas sesuai dengan set
point, setelah panasnya sesuai dengan nilai set pointkemudian panas dari cetakanakan
dibaca oleh sensor thermocouple yang selanjutnya akan mengirim sinyal ke
mikrokontroler arduino uno. Setelah menerima pembacaan dari sensor maka
mikrokontroler arduino uno akan mengatur relay untuk memutuskan arus listrik pada
heater jika temperatur di atas nilai set point kemudian relay akan Off kembali ketika
temperatur di bawah nilai set point. Nilai dari setpoint tersebut adalah 110 oC.

31
3.6 FlowchartHot Press

Start

SensorThermocoup
le

Tidak Sensor <110


°C

Ya
Relay On Relay Off
Heater On Heater Off

Finish

Gambar 21. FlowchartHot Press

Dari FlowchartHot Press diatas dapat dijelaskan bahwa ketika start dimulai
maka sensor thermocouple akan membaca temperatur pada cetakandan ketika
temperatur pada cetakan tersebut mencapai 110 °C di saat itu pelepah pinang siap untuk
di press. Ketika temperatur di atas 110 °C maka relay akan Off dan akan memutuskan
aliran listrik pada heater. Ketika temperatur di bawah 110 °C maka relay akan On dan
akan secara otomatis heaterakan kembali Off sampai seterusnya.

32
3.7 Perancangan Perangkat Lunak
Dalam pembuatan kode program pengontrolan sistem hot press berbasis
arduino uno, terdapat perangkat lunak dan perangkat keras yang di gunakan untuk
mendukung proses pembuatan sistem salah satunya adalah perangkat lunak
(Software)Arduino. Kebutuhan softwarearduino yang di gunakan dalam pembuatan
Sistem kontrol mesin hot press bernama Arduino IDE. Tugas dari arduino software
adalah menghasilkan sebuah file berformat hex yang akan di-download pada papan
arduino atau papan sistem mikokontroler lainnya. Mirip dengan microsoft visual
studio, Eclipse IDE, atau Netbeans yang mempermudah untuk menghasilkan file
program. Bedanya ke semua IDE tersebut menghasilkan program dari kode bahasa C,
sedangkan arduino software menghasilkan file hex dari baris kode yang dinamakan
sketch.Pada umumnya sketch yang dibuat di arduino software di-compile dengan
perintah verify / compile (Ctrl + R) lalu hasilnya di-download ke papan arduino uno.
Program hasil kompilasi itu lalu dijalankan oleh bootloader. Hasil kompilasi dari
arduino software dapat dipergunakan dan dijalankan pada papan arduino atau
turunannya yang kompatibel.

33
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Rancang Bangun HotPress Pelepah Pinang


Adapun gambar asli dari alat Proyek Akhir ini adalah sebagai berikut :

4
3 6
7
2
1

Gambar 22. Hasil Rancang Bangun Hot Press

Secara garis besar fungsi darinomor pada gambar di atas adalah :


1. Panel kontrol berfungsi sebagai sistem kontrol utama secara keseluruhan.
2. Bodi pemanas (heater) berfungsi wadah untuk heaterdan cetakan.

34
3. Sensor thermocoupleberfungsi sebagai pendeteksi temperatur pada cetakan
pembentuk pelepah pinang.
4. Bodi alat berfungsi sebagai inti tegaknya alat Hot Press yaitu penggabungan dari
teknik press dan semua sistem.
5. Tuas press berfungsi sebagai pengepres/penekan pelepah pinang.
6. Cetakan mangkok berfungsi sebagai cetakan pembentuk pelepah pinang.
7. Heater berfungsi sebagai elemen pemanas.

4.2 Hasil Pengujian Proses


4.2.1 Pengujian Pelepah Pinang

a. Pelepah pinang sebelum di press b. Pelepah pinang sesudah di press

Gambar 23. Pelepah Pinang Sebelum Di Press Dan Sesudah Di Press

Pada pengujian diatas dapat dilihat bahwa sebelum pelepah pinang di press,
pelepah pinang dipotong terlebih dahulu sesuai desain yang diinginkan, kemudian
ketika temperature mencapai 120 oC, pelepah pinang siap dipress dengan waktu 15
detik.

35
4.2.2 Pengaruh Temperatur Terhadap Produk
Adapun beberapa dari percobaan pengaruh produk terhadap temperatur,
sebagai berikut :

Tabel 5. Pengaruh Temperatur Terhadap Produk


No Temperatur Waktu Gambar Atas Gambar Bawah

1. 150 oC 15
detik

2. 140 oC 15
detik

36
3. 130 oC 15
detik

4. 120 oC 15
detik

5. 110 oC 15
detik

37
4.2.3 Pengaruh Waktu Terhadap Produk
Adapun beberapa dari percobaan pengaruh produk terhadap waktu, sebagai
berikut :

Tabel 6. Pengaruh Waktu Terhadap Produk


No Temperatur Waktu Gambar Atas Gambar Bawah

1. 120 oC 30
detik

2. 120 oC 45
detik

38
3. 120 oC 1 menit

4.3 Pembahasan
Langkah awal kinerja dari alat Hot Press adalah hubungkan alat Hot Press ke
AC (220 volt). Setelah itu heater akan memanaskan cetakan sampai LCD menampilkan
temperatur 110 oC, relay akan On untuk memutuskan aliran listrik pada heater. Ketika
relay Off, terjadi nilai error panas cetakan adalah 10 oC – 15 oC kemudian LCD akan
menampilkan 120 oC ketika itu juga pelepah pinang siap di press. Ketika temperatur di
bawah 110 oC maka relay akan On kembali.

Dari hasil pengujian tabel 5 diatas, karaktersitik hasil dari pelepah pinang
terhadap temperatur dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Untuk pengujian yang pertama hasil dari pelepah pinang dengan temperatur 150 °C
dan waktu nya 15 detik hasilnya adalah menjadi gosong karena efek temperatur
panas pada heater yang terlalu tinggi.
2. Untuk hasil yang kedua ini hasilnya hampir sama seperti pengujian yang pertama
agak gosong di bagian bawahnya tapi enggak terlalu parah karena masalah
temperatur juga yang masih terlalu tinggi.
3. Untuk pengujian yang ke tiga ini hasil nya adalah sudah hampir ideal dan bagus
tapi waktu nya yang terlalu lama .

39
4. Dari percobaan yang ke empat ini hasilnya adalah sangat ideal dan pas karena dari
temperatur 120 °C dan waktu 15 detik inilah pengujian yang benar-benar bagus
yang menjadikan bahan pelepah pinang menjadi mangkok yang berkualitas.
5. Dari pengujian yang dimulai dari temperatur 110 °C dan waktu 15 detik ini hasilnya
adalah lumayan bagus tapi lembek.

Dari hasil pengujian tabel 6 diatas, karaktersitik hasil dari pelepah pinang
terhadap waktu dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Untuk pengujian terhadap waktu ini hasil nya adalah sudah hampir ideal tapi
waktunya yang terlalu lama menjadikan tidak efisien dan memakan waktu.
2. Hasil sama pengujian seperti yang sebelumnya, hasilnya sudah mulai bagus juga
tapi yang jadi masalah adalah waktunya yang masih terlalu lama.
3. Dengan temmperatur 120 °C dan waktu 1 menit ini sudah sangat terlalu lama waktu
nya walaupun hasilnya sudah menjadi ideal.

Jadi dari penjelasan tabel 5 dan 6 diatas dapat disimpulkan bahwa hasil
pengujian yang paling bagus adalah pengujian yang berdasarkan temperatur, karena
dengan temperatur 120 °C dan waktu 15 detik ini waktu yang paling pas untuk
pengepresan dan hasilnya yang lebih maksimal.

40
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan
Setelah melalui beberapa tahapan perencanaan, pembuatan, pengujian, analisa
alat serta dari beberapa data yang didapat dari pengujian dan pembuatan Proyek Akhir
ini, maka dapat diambil kesimpulan dalam proses pengepresan, temperatur dan waktu
menjadi parameter alat agar bisa menghasilkan produk yang baik. Dari data tersebut
temperatur dan waktu dalam proses pengepresan yang baik adalah temperatur 120 oC
dan waktu 15 detik dimana hasil produk keras, tidak lembek dan tidak gosong.

5.2 Saran
Dalam laporan Proyek Akhir ini juga tidak luput dari beberapa kekurangan,
baik dari keterbatasan pengetahuan penulis, maupun menyangkut alat yang dibuat.
Oleh karena itu untuk memperbaiki kekurangan yang ada pada laporan ini, penulis
mengharapkan beberapa saran untuk pengembangannya :
1. Dalam pemanasan diperlukan sistem heater yang baik supaya panas bisa merata
pada cetakan.
2. Jika ingin lebih baik lagi dalam pengepresan, perlunya pemanasan dari cetakan
bagian atas.

3. Siapkan tespen dan perhatikan tanda line atau netral pada kabel colokan AC

41
DAFTAR PUSTAKA

Afif, dkk. 2013. Analisa Hasil Pengujian Mesin Cetak Hot Press Pneumatik. Surabaya
: Teknik Mesin UNNES.

Amin, Nurul. 2017. Rekayasa Pembuatan Papan Komposit Menggunakan Limbah


Organik Pelepah Pinang.Yogyakarta : Teknik Lingkungan, Institut Sains dan
Teknologi.

Indra, dkk. 2016.Pengaruh Variasi Temperatur Hotpress Terhadap Kekuatan Bending


Komposit rHDPE/Cantula. Surakarta : Teknik Mesin. USM.

Kreith, F, Principle Heat Transfer. Erlangga: Jakarta, 1973.

Kreith, F, Prinsip Perpindahan Panas. Erlangga: Jakarta, 1973.

Tjahjono, A., “Programmable Logic Controller”, Politeknik Elektronika Negeri


Surabaya, Institut Teknologi SepuluhNopember, 1998.

Wirawan, S. 2004. Pneumatik / Hydrolic. Semarang : Teknik Mesin UNNES.

42
GAMBAR HASIL PENGUJIAN

43
44
PROGRAM PROYEK AKHIR

#include <max6675.h>//untuk memanggil library yang kita masukkan ke sketch programnya.


#include <LiquidCrystal.h>
#include <Wire.h>
int Relay = 2;
int thermoDO = 3; //bisa juga S0
int thermoCS = 4;
int thermoCLK = 7; //bisa juga SCK
//RS, E, D4, D5, D6, D7
LiquidCrystal lcd(8,9,10,11,12,13); //berfungsi untuk konfigurasi dari pin LCD ke pin
arduino.
// make a cute degree symbol
uint8_t degree[8] = {140,146,146,140,128,128,128,128};
void setup() { //untuk inisialisasi yang hanya dijalankan sekali di awal program
pinMode(Relay, OUTPUT); //untuk mendifinisikan mode pin digital pada relay, sebagai
output
pinMode(Potensio, OUTPUT); //untuk mendifinisikam mode pin digital pada potensio,
sebagai output
Serial.begin(9600); //melakukan komunikasi serial antara Arduino dengan PC, misal
Serial.begin(9600) artinya komunikasi akan berjalan pada rasio modulasi/baudrate 9600.
lcd.begin(16, 2); / Inisialisasi lcd atau untuk menentukan dimensi dari lcd yang akan di
gunakan
lcd.createChar(0, degree);
delay(500); //tunda proses program
}
void loop() { //untuk mengeksekusi bagian program yang akan dijalankan berulang-ulang
untuk selamanya.
lcd.clear(); //untuk menghapus layar LCD dan posisi kursor di sudut kiri atas.

45
lcd.setCursor(0, 1); //untuk meletakkan tulisannya ini maksudnya meletakkan cursor pada
kolom 0 di baris 1. Jadi O adalah baris kolom ke 1
lcd.print("Heater =210"); //untuk menuliskan text Heater 210 pada LCD
lcd.setCursor(0, 0); /Menampilkan kursor LCD: underscore (garis) pada posisi mana
karakter berikutnya akan ditulis. dan menidaktampilkan
lcd.print("SUHU = "); //untuk menuliskan text suhu pada LCD
int dataku = thermocouple.readCelsius();
lcd.print(thermocouple.readCelsius());
#if ARDUINO >= 210
lcd.write((byte)0); //untuk menuliskan data pada LCD,misalkan akan menuliskan data dari
hasil pembacaan serial dsb
#else
lcd.print(0, BYTE);
#endif
lcd.print("C ");
delay(1000);
if (thermocouple.readCelsius() >= 110) {
digitalWrite(Relay, HIGH); //menuliskan nilai relay secara digital pada suatu pin, Nilai
VAL dapat berupa HIGH (ON)
digitalWrite(Potensio, HIGH); //menuliskan nilai potensio secara digital pada suatu pin,
Nilai VAL dapat berupa HIGH (ON)
}
else {
digitalWrite(Relay, LOW); //menuliskan nilai relay secara digital pada suatu pin, Nilai
VAL dapat berupa LOW (OFF)
digitalWrite(Potensio, LOW); //menuliskan nilai potensio secara digital pada suatu pin,
Nilai VAL dapat berupa LOW (OFF)
}}

46
47
48
49
50
51
52
53
54
REKAPITULASI BIAYA PEMBUATAN ALAT

No. Material Satuan Harga

1. Alat Press 1 Rp. 675.000

2. Arduino Uno 1 Rp. 90.000

3. Thermocouple 1 Rp. 85.000

4. Heater 1 Rp. 35.000

5. Adapter 1 Rp. 10.000

6. Jumper secukupnya Rp. 10.000

7. Trimpot 1 Rp. 1.000

8. Relay 1 Rp. 20.000

9. Saklar 1 Rp. 5.000

10. Kabel AC 1 Rp. 10.000

11. Baut secukupnya Rp. 24.000

12. Akrilik 1 Rp. 80.000

13. LCD 1 Rp. 20.000

14. Jasa Las Rp. 100.000

Jumlah Rp. 1.165.000

55
STANDART OPERASIONAL PROCEDURE ( SOP )

1. Catatan penting siapkan tespen, perhatikan tanda Line pada kabel colokan AC.
2. Hubungkan kabel colokan AC ke listrik PLN.
3. Tekan saklar (on) pada box kontrol untuk menyalakan Alat.
4. Tunggu sekitar 3 menit sampai LCD menampilkan 120 oC.Lalu pelepah pinang
siap di press.
5. Ketika LCD error, nyalakan ulang alat lewat saklar.
6. Setelah selesai menggunakan alat, tekan saklar (off) kemudian cabut kabel
colokan AC pada listrik PLN.

56

You might also like