You are on page 1of 65

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI YAPIS MERAUKE

TANDA PERSETUJUAN SKRIPSI

Nama : IRMIATI SAMATIA

NPM : 143 033 201 16 053

Program Studi : Ekonomi Pembangunan

Jenjang Pendidikan : Strata Satu (S1)

Judul Skripsi : PENGARUH DISTRIBUSI AIR BERSIH TERHADAP

KEPUASAN PELANGGAN RUMAH TANGGA DI

KAMPUNG WASUR 2 MERAUKE PADA CV. AIRIS

Merauke………………………2021
Disetujui Dan Diterima Oleh :

Pembimbing I Pembimbing II

Lulu Indriaty, SE.M.Si Nurlinda Yani, SE,M.Si


NIDN: 14 02 11 80 01 NIDN: 14 27 09 75 02

Mengetahui,

Ketua Ketua
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Program Studi Ekonomi
(STIE) Pembangunan

Jaya Mulyadi,SE.,M.Si
Hj Ali Sahbana, SE.Msi, NIDN: 14 02 11 80 01
NIDN: 14 27 09 75 02
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE) YAPIS MERAUKE

TANDA LULUS MEMPERTAHANKAN SKRIPSI

NAMA : IRMIATI SAMATIA

NPM : 143 033 201 16 053

PROGRAM STUDI : EKONOMI PEMBANGUNAN

JENJANG PENDIDIKAN : STRATA SATU (S1)

JUDUL KARYA ILMIAH : PENGARUH DISTRIBUSI AIR BERSIH

TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN

RUMAH TANGGA DI KAMPUNG WASUR 2

MERAUKE PADA CV. AIRIS

Merauke,................2021

(.........................................) (..............................................)
Ketua Penguji Ttd

(.........................................) (..............................................)
Sekertaris Penguji Ttd

(.........................................) (..............................................)
Anggota Penguji Ttd
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah Yang Maha Esa yang telah

memberikan berkah dan karunianya kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi

ini dengan baik. Tidak lupa pula shalawat dan salam penulis haturkan kepada

junjungan Nabi Muhammad SAW.

Skripsi ini berjudul “ Pengaruh Distribusi Air Bersih terhadap

Kepuasan Pelanggan Rumah Tangga Di Kampung Wasur 2 PADA CV.

AIRIS “ Adapun tujuan dari penyususnan skripsi ini adalah sebagai tugas akhir

yang merupakan syarat untuk meraih gelar sarjana strata 1 Jurusan Ekonomi

Pembangunan pada Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Yayasan Islam Merauke (STIE

YAPIS).

Dalam penyususnan skripsi ini, tidak lupa dari keterbatasan dan kekurangan

penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak akan berhasil tanpa

dukungan, usaha dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu sudah

sepantasnya penulis menghanturkan terima kasih yang sedalam-dalam nya kepada

kedua orang tuaku tercinta Ayah Musiman dan Ibunda Nurhaeni yang tidak

pernah lelah memberikan do’a, dukungan, semangat, motivasi, cinta dan kasih

sayang. Berikutnya penulis rasa terima kasih yang sebesar-besarnya penulis

sampaikan kepada Ibu Lulu indriati S.E M.Si selaku pembimbing Skripsi I dan

Ibu Nurlindayani S.E M.Si Selaku pembimbing Skripsi II yang selalu memberikan

koreksi dan masukan demi kesempurnaan skripsi ini , terima kasih luar biasa.

Selanjutnya penulis ingin menyampaikan terima kasih, terutama kepada yang

terhormat :
1. Bapak Hj Ali Syahbana S.E M.Si Selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi

Yapis Merauke.

2. Ibu Anita Rusianti S.E M.Si, Bapak, Ibu Susana Santy S.E M.Si, Selaku Wakil

Ketua I, II, III Di Lingkungan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Yapis Merauke.

3. Seluruh Dosen dan Staff Pengajar di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi yang telah

memberikan ilmu pengetahuan selama masa kuliah.

4. Untuk Guru-guru TK Nurul Huda telah memberikan bantuan, motivasi dan

semangat sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.

5. Teman-teman terbaikku di jurusan ekonomi pembangnan angkatan 2016.

6. semua pihak yang tidak dapat di sebutkan satu persatu yang telah membantu

kelancaran dalam penyusunan skripsi.

Tiada kata selain ucapan terima kasih, semoga Allah Swt. memberikan

balasan kebaikan atas segala bantuan yang diberikan kepada penulis.akhir kata

penulis berharap semoga hasil penulisan skripsi ini bermanfaat bagi kita semua.

Amin Ya Rabbal’alamin.Wassalamu’alaikum Wr. Wb

Merauke,………. 2021
Penulis

IRMIATI SAMATIA
143 033 201 16 053
DAFTAR ISI

TANDA PERSETUJUAN
SKRIPSI…………………………………………………………………………….…
iTANDAMEMPERTAHANKAN SKRIPSI………………………………………
ii
KATA PENGANTAR…………………………………………………………...ii

i
DAFTAR ISI...........................................................................................................vi
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
A. Latar Belakang..........................................................................................1
B. Rumusan Masalah.....................................................................................4
C. Hipotesis Penelitian...................................................................................4
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian..................................................................4
E. Sistematika Penulisan Skripsi...................................................................6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA..............................................................................7
A. Landasan Teori..........................................................................................7
B. Pengaruh Antar Variabel.........................................................................26
C. Kerangka Konseptual..............................................................................27
D. Peneliti Terdahulu...................................................................................28
BAB III METODELOGI PENELITIAN...............................................................30
A. Metode Pengumpulan Data....................................................................30
B. Populasi dan Sampel...............................................................................31
C. Tempat dan Waktu penelitian..................................................................32
D. Variabel Penelitian..................................................................................33
E. Metode Analisis Data..............................................................................35
F. Tehnik Analisis Data...............................................................................36
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN………………………………………...39
A. Deskripsi Obyek Penelitian……………………………………………………….39

B. Hasil Penelitian…………………………………………………………………...46

C. Pembahasan……………….. …………………………………………………….52

BAB V PENUTUP……………………………………………………………………….54
A. Kesimpulan……………………………………………………………………….54

B. SARAN………………………………………………………………………..…54

Daftar Pusataka………………………………………………….……………………….56
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Air merupakan kebutuhan setiap makhluk hidup untuk kelangsungan

hidup sehingga air menjadi kebutuhan pokok dalam kehidupan masyarakat.

Masyarakat memperoleh air bersih dengan dua macam cara, pertama secara

langsung mengambil dari alam seperti melaui sumber mata air dan sumur.

Kedua menggunakan jasa atau layanan air bersih dari Perusahaan Daerah

Air Minum.

Agar ketersediaan air tetap terjaga, negara berkewajiban mengelola air

yang merupakan kebutuhan masyarakat dengan sebaik-baiknya untuk

kemakmuran rakyat sebagaimana diatur dalam Pasal 33 ayat (3) UUD 1945.

Pengelolaan air tidak dilakukan oleh Pemerintah Pusat secara langsung

tetapi diserahkan kepada Pemerintah Daerah berdasarkan Pasal 18A UUD

1945 yaitu otonomi daerah.

Kota/Kabupaten. Kewenangan Pemerintah dalam mengelola air

dipertegas dalam Undang-undang Nomor 11 tahun 1974 Tentang Pengairan

yaitu wewenang Pemerintah dilimpahkan kepada instansi-instansi

Pemerintah Pusat atau Daerah dan atau badan-badan hukum tertentu yang

syarat dan caranya diatur dengan Peraturan Pemerintah.


Saat ini masyarakat memang sudah dimanjakan dengan air yang melimpah

karena negara kita berada diwilayah tropika basah yang curah hujannya

cukup tinggi.

Akan tetapi masyarkat banyak yang tidak tahu kalau negara Indonesia

termasuk salah satu Negara yang terancam krisis air beberapa tahun yang

akan datang. Hal ini disebabkan oleh semakin meluas dan semakin parahnya

kerusakan Daerah Aliran Sungai ( DAS ), Sehingga kemampuan menyerap,

menyimpan dan melepas air menjadi sangat rendah. banjir dimusim hujan

dan kekeringan dimusim kemarau adalah indikator yang sangat nyata. selain

itu pertambahan penduduk, penebangan liar dan makin tipisnya lahan untuk

menampung air merupakan ancaman serius terhadap ketersediaan air dimasa

sekarang dan masa akan datang.

Mengingat air merupakan kebutuhan pokok dalam kehidupan seharihari,

air memiliki peranan penting untuk mendukung kemakmuran dan

kesejahteraan masyarakat.tersedianya air yang memadai akan mendorong

perkembangan sektor pembangunan dimasyarakat. program yang dilakukan

oleh PDAM baik di daerah perkotaan maupun di pedesaan mempunyai

tujuan untuk memberikan pelayanan pada masyarakat agar mendapatkan air

bersih yang sehat dan memadai untuk keperluan rumah tangga maupun

industri sebagai penunjang perkembangan ekonomi dan derajat kesehatan

penduduk.
Air untuk kepentingan manusia dan kepentingan komersil lainnya,

ketersediaan air dapat dilihat dari segi kualitas dan kuantitas mutlak di

perlukan. karena pentingnya penyediaan air bagi kehidupan manusia, Hal ini

sebagaimana dikemukakan pemerintah dalam menjamin penyediaan 3

kebutuhan air warga Negaranya sepeerti yang tertuang pada Pasal 5 Bab 1

Undang-undang Republik Indonesia No. 7 tahun 2004, yang berbunyi

“Negara menjamin hak setiap orang untuk mendapatkan air bagi kebutuhan

pokok minimal sehari-hari guna memenuhi kehidupannya yang sehat, bersih

dan produktif’ . Sehubungan dengan hal tersebut perusahaan Daerah Air

Minum (PDAM) menuru UU No 5 tahun 1962 adalah satu kesatuan usaha

milik pemerintah daerah memberikan jasa pelayanan dan menyelenggarakan

kemanfaatan umum di bidang air minum. Perusahaan Daerah Air Minum

(PDAM) Merauke adalah perusahaan yang mengelola dan mensupplai

kebutuhan air bersih untuk wilayah kampung wasur dan dan sekitarnya.

Dengan cakupan daerah pelayanan yang cukup luas dan pelanggan yang

bertambah setiap tahunnya, PDAM Kabupaten Merauke, dituntut untuk

selalu tanggap terhadap keinginan dan kebutuhan akan air bersih yang

memenuhi standard, walaupun ternyata pelanggan masih sering

mengeluhkan pelayanan distribusi air yang diberikan oleh PDAM Merauke.


Berdasarkan penjelasan di atas, penulis tertarik meneliti pelayanan distribusi

air bersih di Merauke khususnya, mengenai “PENGARUH DISTRIBUSI

AIR BERSIH TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN RUMAH

TANGGA DI KAMPUNG WASUR 2 PADA CV AIRIS MERAUKE “

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas maka peneliti

mengajukan permasalahan yaitu apakah terdapat pengaruh antara Distribusi

Air Bersih terhadap kepuasan Pelanggan Rumah Tangga di Kampung

Wasur 2 Merauke?

C. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan pokok permasalahan di atas maka hipotesis skripsi ini

adalah diduga bahwa distribusi air bersih memiliki pengaruh yang positif

terhadap kepuasan pelanggan rumah tangga di Kampung Wasur 2 Merauke.

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Berdasarkan Tujuan rumusan masalah yang telah di tetapkan maka

tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Tujuan Penelitian

a. Untuk mengetahui distribusi air bersih CV. AIRIS berpengaruh

signifikan terhadap Pelanggan Rumah Tangga di Kampung

Wasur 2 Merauke

.
2. Manfaat Penelitian

a. Penelitian ini diharapkan dapat di jadikan salah satu bahan

tolak ukur pemerintah dan swasta untuk lebih memahami

tentang distribusi air bersih di Desa Wasur di Kabupaten

Merauke, agar dapat lebih di perhatikan dan di kembangkan

sehingga dapat mengahasil kan keadilan dan kemakmuran

bersama.

b. Penelitian ini di harapkan bisa menjadi salah satu bahan

referensi.

c. Bagi penulis

Menambah wawasan baru dan menerapkan ilmu pengetahuan

yang diperoleh di bangku kuliah dengan apa yang terjadi

dilapangan, serta menambah pengetahuan tentang khususnya

mengenai Kualitas Produk terhadap kepuasan pelanggan.

d. Bagi Akademik

Penelitian ini dapat menambah koleksi pustaka, sehingga dapat

dijadikan bahan referensi kembali bagi mahasiswa/i yang akan

menyusun laporan tugas akhir.

e. Bagi Pembaca

Penelitian ini dapat memberikan informasi atau referensi

tambahan dikemudian hari.


E. Sistematika Penulisan Skripsi

Untuk memudahkan pemahaman akan alur penelitian ini maka perlu

dibuat sistematika penulisan skripsi sebagi berikut:

BAB I : PENDAHULUAN

Merupakan bab pendahuluan yang menguraikan tentang

latar belakang masalah, rumusan permasalahan, tujuan dan

manfaat penelitian serta sistematika penulisan skripsi.

Bab II : TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini merupakan landasan Pustaka yang mencakup

teori-teori yang berhubungan dengan judul skripsi dan

kerangka konseptual.

Bab III : METODELOGI PENELITIAN

Bab ini menguaraikan tentang metode pengumpilan data,

jenis dan rancangan penelitian , tempat, waktu penelitian

serta metode alisis data.

Bab IV : ANALISA DAN PEMBAHASAN

Bab ini ini menjelaskan mengenai gambaran umum,

analisis dan pengujian hipotesis, hasil penelitian, dan

pembahasan.

Bab V : PENUTUP

Bab ini menjelaskan tentang kesimpulan dan saran.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Distribusi

a. Pengertian Distribusi

Distribusi adalah pemindahan tempat barang atau jasa dari

produsen ke konsumen. Sebuah sistem distribusi yang efesien akan

mengurangi modal yang terikat dalam bahan mentah dan barang jadi

yang belum terjual. Distribusi terlaksana karena adanya penyedia jasa-

jasa. Penyedia listrik atau air harus memiliki suatu jaringan untuk

membawa jasa tersebut ke pengguna/konsumen.

Pengertian distribusi menurut para ahli :

1). menurut Yusuf al-Qaradhawi

Distribusi merupakan alur perpindahan atau pertukaran suatu

komoditi dari satu pihak kepihak lain dengan aturan tanpa

konpensasi sebagai alat penukar komoditi. Pengertian diatas

menyimpulkan bahwa suatu harta harus tersalurkan kepada yang

berhak tanpa tebang pilih dengan adanya imbalan dari penerima

barang pendistribusian.

2) The American Marketing Association

Distribusi adalah sebuah struktur organisasi yang ada pada suatu

perusahaan serta luar perusahaan yang terdiri atas dealer, agen,


pedagang besar serta pengecer. Lewat suatu komoditi, produk

maupun jasa yang ditawarkan.

3). Kotler

Distribusi merupakan suatu kelompok perusahaan atau

perseorangan yang mempunyai hak pemilikan atas produk atau juga

untuk membantu memindahkan hak pemilikan produk maupun jasa

pada saat akan dipindahkan dari produsen menuju konsumen.

4). Alex S. Nitisemito

Distribusi merupakan berbagai lembaga distributor atau berbagai

lembaga penyalur yang memiliki aktivitas dalam menyalurkan

barang – barang maupun jasa – jasa dari produsen menuju

konsumen.

5). C. Gleen Walters

Distribusi merupakan suatu kelompok pedagang serta agen

perusahaan yang memadukan antara pemindahan fisik serta nama

dari sebuah produk dalam menciptakan kegunaan untuk pasar

tertentu.

6). Assauri
Distribusi adalah lembaga – lembaga yang memasarkan suatu

produk, yang dapat berupa barang maupun jasa dari produsen maupun

konsumen.

7). Warren J. Keegan

Distribusi merupakan suatu saluran yang dimanfaatkan oleh produsen dalam

menyalurkan barang tersebut dari produsen hingga menuju ke konsumen atau

pengguna industri.

8). Soekartawi

Distribusi merupakan kegiatan mengirim atau mendistribusikan barang

dan juga jasa dengan tujuan untuk menjangkau konsumen akhir.

Indikator Distribusi Saluran distribusi bisa diukur dari sejumlah

indikator. Untuk saluran distribusi dapat diukur berdasarkan :

(Heru Sucianto Tjia, Suharno, 2018: 94):

a. Ketersediaan barang Adalah ketersedian produk atau stok barang pada

tahapan saluran distribusi.

b. Proses pemesanan Adalah proses distribusi dari produk ke produsen,

proses pemesanan, sampai ke tangan pelanggan.


c. Kecepatan dalam pengiriman Adalah rute perjalan pengiriman

barang dari batas yang sudah ditentukan oleh produsen.

d. Kemudahan dalam memperoleh produk Adalah kemudahan

mendapat suatu produk dengan pelayanan distribusi yang benar.

Faktor-faktor yang mempengaruhi Distribusi

Ketika memilih penyaluran barang, produsen perlu

mempertimbangkan beberapa faktor penting. Produsen perlu

pertimbangkan saluran penjualan mana yang paling cocok dalam menjual

produk mereka.

Beberapa faktor-faktor menurut Swatha dan Irawan dalam

(Permatasari, 2018: 162) tersebut adalah:

1. Pertimbangan pasar Posisi dipasar saat ini yakni faktor penting

dalam memilih saluran penjualan, karena struktur pembeli memiliki

dampak signifikan pada saluran penjualan. Beberapa petimbangan pasar

yang harus diperhatikan adalah :

a. Jumlah pesanan b. Konsumen atau pasar industri c. Jumlah pembeli

yang potensial d. Konsentrasi pasar secara geografis e. Kebiasaan dalam

pembelian

2. Pertimbangan barang Beberapa faktor yang harus dipertimbangkan

dari segi barang antara lain :


a.) Nilai unit. b.) Besar dan berat barang c.) Mudah rusaknya barang

d.) Sifat teknis e.) Barang standard dan pesanan f.) Luasnya product

line

3. Pertimbangan perusahaan Pada aspek perusahaan, beberapa faktor

yang perlu dipertimbangkan adalah :

a. Sumber pembelanjaan b. Pengalaman dan kemampuan manajemen

c. Pengawasan saluran d. Pelayanan yang diberikan oleh penjual 4.

Pertimbangan perantara Pada segi perantara, beberapa faktor yang perlu

dipertimbangkan adalah :

a. Pelayanan yang diberikan oleh perantara b. Kegunaan perantara c.

Sikap perantara terhadap kebijaksanaan produsen d. Volume penjualan e.

Ongkos

2. Pengertian Air Bersih

1). pengertian Umum Tentang Air

Air sangat erat hubungannya dengan kehidupan manusia, air merupakan

suatu sarana utama untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, karena air

merupakan salah satu media dari berbagai macam penularan penyakit, terutama

penyakit perut. Peningkatan kuantitas air adalah syarat kedua setelah kualitas,

karena semakin maju tingkat hidup seseorang, maka akan semakin tinggi pula

tingkat kebutuhan air dari masyarakat tersebut. Untuk keperluan minum maka
dibutuhkan air rata-rata sebesar 5 liter/hari, sedangkan secara keseluruhan

kebutuhan air di suatu rumah tangga untuk masyarakat Indonesia diperlukan

sekitar 60 liter/hari. Jadi untuk negara-negara yang sudah maju kebutuhan air pasti

lebih besar dari kebutuhan untuk negara-negara yang sedang berkembang. Dengan

pertumbuhan penduduk yang pesat, sumber-sumber air telah menjadi salah satu

kekayaan yang sangat penting. Air tidak hanya menjadi hal pokok bagi konsumsi

dan sanitasi umat manusia, tapi juga untuk produksi barang industri. Air tersebar

tidak merata diatas bumi, sehingga ketersediaannya disuatu tempat akan sangat

bervariasi. Perencanaan yang didasarkan keahlian serta pengolahan yang seksama

merupakan hal yang penting untuk mencapai tingkat efisiensi pemanfaatan air

yang akan dibutuhkan di masa yang akan datang.

Walaupun demikian, usaha-usaha ini haruslah mempunyai lingkup yang

lebih luas. Investasi dalam pengembangan sumber daya air dipengaruhi oleh

pertimbangan- pertimbangan ekonomi, sosial, dan politis serta kenyataan-

kenyataan teknik dasar. Air merupakan salah satu sumber daya alam yang

memiliki fungsi yang sangat vital bagi kehidupan makhluk hidup yang ada di

muka buni.

Untuk itu air perlu dilindungi agar dapat tetap bermanfaat bagi kehidupan

manusia serta mahluk hidup lainnya. Pengertian tersebut menunjukkan bahwa air

memiliki peran yang sangat strategis dan harus tetap tersedia dan lestari, sehingga

mampu mendukung kehidupan dan pelaksanaan 1pembangunan di masa kini


maupun di masa mendatang. Tanpa adanya air maka kehidupan tidak dapat

berjalan normal.

2). Sumber-Sumber Air

Sumber air adalah wadah air yang terdapat diatas dan dibawah permukaan

tanah, termasuk dalam pengertian ini adalah mata air, sungai, rawa, danau, waduk,

dan muara. Berikut ini adalah sumber-sumber air :

a). Air Laut

Air laut adalah air dari laut atau samudera. Air laut mempunyai

sifat asin, karena mengandung garam NaCl. Kadar garam NaCl

dalam air laut 3%, gas-gas terlarut, bahan-bahan organik dan

partikel-partikel tak terlarut. Dengan keadaan ini, maka air laut tidak

memenuhi sarat untuk air minum.

b). Air Permukaan

Air permukaan adalah air hujan yang mengalir di permukaan

bumi. Pada umumnya air permukaan ini akan mendapat

pengotoran selama pengalirannya, misalnya oleh lumpur, batang-

batang kayu, daun-daun, kotoran industri kota dan sebagainya.

Beberapa pengotoran untuk masing-masing air permukaan akan

berbeda-beda, tergantung pada daerah pengaliran air permukaan

ini. Jenis pengotorannya adalah merupakan kotoran fisik, kimia

dan bakteri. Setelah mengalami suatu pengotoran, pada suatu saat


air permukaan itu akan mengalami suatu proses pembersihan

sendiri. Udara yang mengandung oksigen atau gas O2 akan

membantu mengalami proses pembusukan yang terjadi pada air

permukaan yang telah mengalami pengotoran, karena selama

dalam perjalanan O2 akan meresap ke dalam air permukaan.

Air permukaan ada dua macam yaitu :

c). Air sungai

Dalam penggunaannya sebagai air minum, haruslah mengalami

suatu pengolahan yang sempurna, mengingat bahwa air sungai ini

pada umumnya mempunyai derajat pengotoran yang tinggi sekali.

Debit yang tersedia untuk memenuhi kebutuhan air minum pada

umumnya dapat mencukupi.

d). Air rawa/danau

Kebanyakan air rawa ini berwarna hitam atau kuning kecoklat,

hal ini disebabkan oleh adanya zat-zat organis yang telah

membusuk, misalnya asam humus yang terlarut dalam air yang

menyebabkan warna kuning coklat. Dengan adanya pembusukan

kadar zat organis tinggi, maka umumnya kadar Fe dan Mn akan

tinggi pula dan dalam keadaan kelarutan O2 kurang sekali

(anaerob), maka unsur-unsur Fe dan Mn ini terlarut. Pada

permukaan air akan tumbuh algae (lumut) karena adanya sinar

matahari dan O2.


e). Air tanah

Air tanah adalah air yang terdapat dalam lapisan tanah atau

bebatuan di bawah permukaan tanah pada lajur/zona jenuh air. Air

tanah merupakan salah satu sumber daya air yang keberadaannya

terbatas dan kerusakannya dapat mengakibatkan dampak yang luas

serta pemulihannya sulit dilakukan. Air tanah berasal dari air hujan

dan air permukaan, yang meresap mula-mula ke zona tak jenuh dan

kemudian meresap makin dalam hingga mencapai zona jenuh air

dan menjadi air tanah. Air tanah berinteraksi dangan air permukaan

serta komponen-komponen lain seperti jenis batuan penutup,

penggunaan lahan, serta manusia yang di permukaan.

f). Air tanah dangkal

Terjadi karena adanya proses peresapan air dari permukaan

tanah. Lumpur akan tertahan, sedemikian pula dengan sebagian

bakteri, sehingga air akan jernih tetapi lebih banyak mengandung

zat kimia (garam-garam yang terlarut) karena melalui lapisan tanah

yang mempunyai unsur-unsur kimia tertentu untuk masing-masing

lapisan tanah. Lapisan tanah ini berfungsi sebagai saringan. Di

samping penyaringan, pengotoran masih terus berlangsung,

terutama pada muka air yang dekat dengan muka tanah, setelah

menemui lapisan rapat air, air akan terkumpul menjadi air tanah
dangkal dimana air tanah ini dimanfaatkan untuk sumber air

minum melalui sumur-sumur dangkal.

f). Air tanah dalam

Terdapat sebuah lapisan rapat air yang pertama. Pengambilan

air tanah dalam tak semudah pada air tanah dangkal. Dalam hal ini

harus digunakan bor dan memasukkan pipa kedalamannya

sehingga dalam suatu kedalaman akan didapat satu lapis air. Jika

tekanan air tanah ini besar, maka air dapat menyembur ke luar dan

dalam keadaan ini, sumur ini disebut dengan sumur artetis atau

sumur bor. Jika air tidak dapat keluar dengan sendirinya, maka

digunakan pompa untuk membantu pengeluaran air.

g). Mata air

Mata air Adalah air tanah yang keluar dengan sendirinya ke

permukaan tanah. Mata air yang berasal dari tanah dalam, hampir

tidak terpengaruh oleh musim dan kualitasnya sama dengan

keadaan air tanah. (Sumber:Tri Joko,Unit Air Baku dalam Sistem

Penyediaan Air Minum)

3. Dimensi Kepuasan Pelanggan

a). Definisi Kepuasan Pelanggan

Kepuasan pelanggan menurut Kotler Philip (2009: 177) adalah

perasaan senang atau kecewa yang muncul setelah membandingkan kinerja

produk yang dipikirkan terhadap kinerja yang diharapkan. Kepuasan

konsumen merupakan salah satu tujuan perusahaan karena kepuasan


konsumen adalah aspek vital dalam rangka bertahan dalam bisnis dan

memenangkan persaingan, tetapi hal ini bukanlah hal yang mudah untuk

dilakukan karena konsumen saat ini memiliki kemampuan daya pikir yang

lebih baik atau lebih terdidik. Tujuan perusahaan selain untuk membuat

konsumen merasa puas terhadap produk atau perusahaannya adalah dengan

menciptakan loyalitas konsumen di hati para konsumen. Menurut Diah

Yulisetiarini (2014) pengaruh kualitas produk, kepuasan pelanggan

berpengaruh signifikan terhadap loyalitas dan menunjukkan bahwa dimensi

yang paling berdampak adalah kualitas produk yang berbeda dan Diah

Yulisetiarini (2016) menjelaskan bahwa loyalitas sebagai komitmen yang

kuat untuk pembelian ulang atau berlangganan produk yang secara

konsisten dipilih seterusnya.

Jika kinerja produk lebih rendah dari harapan, konsumen akan merasa

kecewa, namun jika ternyata kinerja sesuai dengan harapan maka konsumen

akan merasa puas, jika melebihi dari harapan, konsumen akan sangat puas.

Adapun faktor yang paling berpengaruh dalam menciptakan kepuasan

pelanggan adalah kinerja dari agen yang biasanya diartikan dengan kualitas

dari agen tersebut (Mewon, 1995). Produk dan jasa berkualitas mempunyai

peranan penting untuk membentuk kepuasan pelanggan (Kotler dan

Armstrong, 1996). Semakin tinggi kualitas produk yang diberikan maka

semakin tinggi pula kepuasan yang diterima oleh pelanggan. Bila kepuasan

pelanggan terpenuhi maka akan menjadi keberuntungan bagi perusahaan

sendiri. Pelanggan akan terus melakukan pembelian di badan usaha tersebut,


begitupun sebaliknya jika kesan yang diberikan badan usaha pada awalnya

sudah membuat pelanggan tidak puas dengan produk yang ditawarkan maka

pelanggan otomatis berpindah ke tempat lain. Tingkat kepuasan adalah

fungsi dari perbedaan antara kinerja yang dirasakan dengan harapan,

(Kotler, 1997). Dengan begitu, kepuasan pelanggan melatar belakangi

mengapa dua organisasi yang sejenis bisnis dapat dinilai berbeda oleh

pelanggannya. Didalam konteks kepuasan pelanggan, umumnya harapan

adalah perkiraan atau keyakinan pelanggan tentang produk yang akan

diterimanya. Harapan dibentuk oleh pengalaman pembelian terdahulu,

promosi yang diterimanya serta janji yang diberikan oleh perusahaan

tersebut. Harapan pelanggan ini sewaktu – waktu akan berkembang seiring

dengan semakin bertambahnya pengalaman pelanggan.

Menurut Tjiptono (1997;24) kepuasan atau ketidakpuasan pelanggan

adalah respon pelanggan terhadap evolusi ketidaksesuaian (discinfirmation)

yang dirasakan antara harapan sebelumnya dan kinerja aktual produk yang

dirasakan pada persaingan yang ketat ini, dan semakin banyaknya produsen

yang terlibat dalam pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen

sehingga hal tersebut mengakibatkan setiap badan usaha harus

menempatkan orientasinya pada kepuasan pelaggan sebagai hal yang paling

utama, antara lain banyaknya badan usaha yang memberikan komitmen

terhadap kepuasan pelanggan dalam menyatakan misi atau iklan. Badan

usaha dapat mengetahui atau mengukur tingkat kepuasan pelanggannya

melalui umpan balik yang diberikan oleh konsumen kepada badan usaha
tersebut sehingga dengan itu dapat menjadi masukan bagi keperluan

pengembangan serta implementasi serta peningkatan kepuasan pelanggan.

Dari sisi inilah kita dapat mengetahui jika ada pelanggan yang complain.

Hal ini dapat dijadikan peluang bagi badan usaha dalam memperbaiki atau

mempertahankan layanan guna dapat memuaskan pelanggan yang belum

puas tadi.

b). Manfaat Kepuasan Pelanggan

Menurut Fandy Tjiptono dan Gregorius Chandra (2012:57) secara garis

besar, kepuasan pelanggan memberikan dua manfaat utama bagi

perusahaan, yaitu berupa loyalitas pelanggan dan penyebaran (Advertising)

dari mulut ke mulut atau gethok tular positif. Manfaat-manfaat spesifik

kepuasan pelanggan yang dimaksud mencakup: Dampak positif pada

loyalitas pelanggan, berpotensi Kebutuhan dan keinginan pelanggan, Tujuan

perusahaan Produk, Nilai Produk bagi pelanggan menjadi sumber

pendapataan masa depan (terutama melalui pembelian ulang, Cross –

Selling, dan Up – Selling); menekan biaya transaksi pelanggan di masa

depan (terutama biaya – biaya komunikasi, penjualan, dan risiko berkenaan

dengan prediksi aliran kas masa depan; meningkatnya toleransi harga

(terutama kesediaan untuk membayar harga premium dan pelanggan tidak

mudah tergoda untuk beralih ke tempat lain, rekomendasi gethok tular

positif, pelanggan cenderung lebih reseptif terhadap produk yang

ditawarkan perusahaan. Singkat kata, tidak perlu diragukan lagi bahwa


kepuasan pelanggan sangat krusial bagi kelangsungan hidup daya saing

setiap organisasi, baik bisnis maupun nirlaba.

c). Dimensi Pengukuran Kepuasan Pelanggan

Menurut Kotler dan Keller (2009:138) perusahaan akan bertindak

bijaksana dengan mengukur kepuasan pelanggan secara teratur karena salah

satu kunci untuk mempertahankan pelanggan adalah kepuasan dari

pelanggan itu sendiri. Menurut Kitler dan Keller (2009:140)

mempertahankan pelanggan merupakan hal penting daripada memikat

pelanggan. Oleh karena itu terdapat 5 dimensi untuk mengukur kepuasan

pelanggan antara lain adalah:

1) Pembelian ulang.

2) Mengatakan hal-hal baik tentang perusahaan kepada orang lain dan

merekomendasikannya.

3) Kurang memperhatikan merek dan iklan produk pesaing.

4) Menawarkan ide produk atau jasa kepada perusahaan.

5) Membeli produk lain dari perusahaan yang sama.

d). Metode Pengukuran Kepuasan Pelanggan

Menurut Kotler yang dikutip Fandy Tjiptono (2011:315) ada beberapa

metode yang digunakan setiap perusahaan untuk mengukur dan memantau

kepuasan pelanggannya dan juga pelanggan pesaing. Kotler

mengidentifikasikan empat metode untuk mengukur kepuasan pelanggan,

antara lain:

1) Sistem Keluhan dan Saran


Suatu perusahaan yang berorientasi pada pelanggan akan memberikan

kesempatan yang luas pada para pelanggannya untuk menyampaikan saran,

baik secara langsung atau melalui kartu saran dan lainnya. Informasi dari

pelanggan ini akan memberikan masukan dan ide – ide bagi perusahaan agar

bereaksi dengan tanggap dan cepat dalam menghadapi masalah – masalah

yang timbul. Sehingga perusahaan dapat mengetahui apa yang dikeluhkan

para pelanggannya dan berfokus pada identifikasi masalah dan juga

pengumpulan saran – saran dari pelanggan-nya langsung.

e). Menciptakan pelanggan potensial

Salah satu cara memperoleh gambaran mengenai kepuasan pelanggan

adalah dengan mempekerjakan beberapa orang untuk berperan atau berpura-

pura sebagai pelanggan potensial. Sebagai pembeli potensial terhadap

produk dari perusahaan dan juga dari produk pesaing. Kemudian mereka

akan melaporkan temuannya mengenai kekuatan dan kelemahan dari produk

perusahaan dan pesaing berdasarkan pengalaman mereka dalam pembelian

produk-produk tersebut. Selain itu para ghost shopper juga bisa mengamati

cara penanganan terhadap setiap keluhan yang ada, baik oleh perusahaan

yang bersangkutan maupun dari pesaingnya.

f). Analisa pelanggan berhenti berlangganan

Dimana perusahaan akan menghubungi para pelanggannya atau

setidaknya mencari tahu pelanggannya yang telah berhenti membeli produk

dan jasa atau yang telah pindah pemasok, agar dapat memahami penyebab

mengapa pelanggan tersebut berpindah ke tempat lain. Dengan


meningkatnya pelanggan yang berpindah ke pemasok lain menunjukkan

kegagalan perusahaan dalam memuaskan pelanggannya.

g). Survey Kepuasan Pelanggan

Sebagian besar riset kepuasan pelanggan dilakukan dengan

menggunakan survey, baik survey melalui pos, telepon, e-mail, website,

maupun wawancara langsung. Melalui survey perusahaan akan memperoleh

tanggapan dan balikan secara langsung (feedback) dari pelanggan dan juga

akan memberikan kesan positif terhadap para pelanggannya.

b. Strategi Memuaskan Pelanggan

Menurut Fandy Tjiptono dan Chandra (2012:70) setidaknya ada delapan

strategi yang selama ini diterapkan berbagai organisasi dalam rangka

memuaskan pelanggan, yaitu.

1) Manajemen Ekspektasi Pelanggan

Manajemen ekspektasi pelanggan adalah berusaha mengedukasi

pelanggan yaitu mereka yang benar – benar memahami peran, hak, dan

kewajibannya berkenaan dengan produk/jasa. Beberapa perusahaan bahkan

mencoba menerapkan kiat pengantara langsung agar kinerja bisa melebihi

ekspektasi pelanggan.

2) Relationship Marketing and Management

Relationship Marketing (RM) berfokus pada upaya menjalin relasi

positif jangka panjang yang saling menguntungkan dengan stakeholder

utama perusahaan. Gummesson (2002) yang dikutip oleh Fandy Tjiptono

(2012). merumuskan pentingnya kemungkinan relasi yang dikelompokkan


dalam Classic Marketing Relationship, special market relationship, mega

relationship, dan nano relationship.

3) Aftermarketing

Menekankan pentingnya orientasi pelanggan saat ini (current

customer) sebagai cara yang lebih efektif untuk membangun bisnis yang

menguntungkan. Pencetusnya, Terry vavra (1994) merumuskan lima kunci

implikasi Aftermarketing:

a) Acquanting (pengenalan)

Yakni berusaha mengenal para pelanggan dan perilaku

pembelian serta kebutuhan mereka, termasuk mengidentifikasi

“high value customer”

b) Acknowledging (pengakuan)

Yaitu berusaha menunjukkan kepada para pelanggan bahwa

mereka dikenal secara personal, misalnya dengan merespon

setiap komunikasi atau korespondensi dari para pelanggan

secepat mungkin.

c) Apreciating (penghargaan)

Yakni mengapresiasi pelanggan dan bisnisnya

d) Analyzing (menganalisa)

Yaitu menganalisis informasi – informasi yang disampaikan

pelanggan melalui komunikasi dan korespondensi mereka.

e) Action (Tindakan)
Yakni meninjaklanjuti setiap masukan yang didapatkan dari

pelanggan dan menunjukkan pada mereka bahwa perusahaan

siap mendengarkan dan siap mengubah prosedur operasi atau

produk dan jasa dalam rangka memuaskan pelanggan mereka

secara efektif.

4) Strategi Retensi Pelanggan

Strategi ini mirip dengan Aftermarketing. Strategi ini meningkatkan

retensi pelanggan melalui pemahaman atas faktor – faktor yang

menyebabkan pelanggan beralih pemasok.

5) Superior Custemer Service

Strategi ini diwujudkan dengan cara menawarkan layanan yang lebih

baik dibandingkan para pesaing. Implementasinya bisa beraneka ragam, di

antaranya garasi internal dan eksternal jaminan, pelatihan cara penggunaan

produk, konsultasi teknis, saran pemakaian produk alternative, peluang

penukaran atau pengembalian produk yang tidak memuaskan, reparasi

komponen yang rusak/cacat, penyediaan suku cadang pengganti,

penindaklanjutan kontak dengan pelanggan, informasi berkala dari

perusahaan, klub / organisasi pengguna produk, pemantauan dan

penyesuaian produk untuk memenuhi perubahan kebutuhan pelanggan, dan

seterusnya.

6) Technology Infusion Strategy

Technology Infusion Strategy berusaha memanfaatkan kecanggihan

teknologi untuk meningkatkan dan memuaskan pengalaman service


encounter pelanggan, baik dalam hal customization dan fleksibilitas,

perbaikan pemulihan layanan, maupun penyediaan layanan, maupun

penyediaan Spontaneous deliht. Salah satu bentuknya SST (Self Servis

Technologies) yang kemungkinan pelanggan menciptakan produk / jasa bagi

dirinya sendiri.

7) Strategi Penanganan Komplain

Secara efektif mengandalkan 4 aspek penting. (1) empati terhadap

pelanggan; (2) kecepatan dalam penanganan setiap keluhan; (3) kewajaran

atau keadilan dalam memecahkan permasalahan atau complain; (4)

kemudahan bagi konsumen untuk mengkontrak perusahaan. Bagi

perusahaan complain sebetulnya merupakan kesempatan berharga untuk

memperbaiki hubungannya dengan pelanggan yang kecewa, menghindari

publisitas negatif dan menyempurnakan layanan dimasa depan.

8) Strategi Pemulihan Layanan

Strategi pemulihan layanan berusaha menangani setiap masalah dan

belajar dari kegagalan Produk / Layanan, serta melakukan perbaikan demi

penyempurnaan layanan organisasi. Implementasinya bisa berupa jaminan

layanan tanpa syarat, pemberdayaan karyawan, penyelesaian kegagalan

layanan secara cepat, dan strategi manajemen zero defection. Contoh

spesifikasinya antara lain permohonan maaf atas kesalahan yang terjadi,

kompensasi atau ganti rugi, pengembalian uang, penjelasan atas penyebab

kegagalan produk / layanan, pengerjaan ulang dan sebagainya.


9). Faktor-faktor Keputusan Pembelian

keputusan pembelian dari pembeli sangat dipengaruhi oleh beberapa

faktor antara lain (Purba, 2019: 275):

1. Faktor-faktor Kebudayaan Yakni pengambilan keputsan dari satu wilayah

dan budaya berbeda seperti: kelas sosial, sub-budaya, adat istiadat.

2. Faktor-faktor Sosial Yakni pengambilan keputusan bersumber

lingkungan masyarakat dan beberapa tinggal sekitaran seperti: peran fungsi,

status, kerluarga, masyarakat.

3. Faktor-faktor psikologi Yakni pengambilan keputusan dari aspek

pemahaman individu seperti: perilaku, motivasi, persepsi, cara pembelajaran

dan kepercayaan.

10). Indikator Kepuasan Pelanggan

Menurut Hawkins dan Lonney di kutip dalam Tjiptono (2004:101)

indicator kepuasan pelanggan terdiri dari :

a). kesesuaian harapan

b). minat berkunjung kembali

c). kesediaan merekomendasi

B. Pengaruh Antar Variabel

Hasil penelitian (Skripsi WAGIANTI NIM: SES.141552 ) mendukung

bahwa variabel pelayanan berpengaruh signifikan terhadapan kepuasan

konsumen hal ini di tunjukkan oleh koefisien regresi sebesar 1,475. Nilai

signifikan variabel pelayanan distribusi air bersih sebesar 0,000 hal itu

berarti lebih kecil dari 0,05. Nilai thitung>ttabel 61 atau 16,634 > 1,660
sehingga mengindikasi bahwa pelayanan distribusi air bersih berpengaruh

signifikan terhadap kepuasan konsumen di PDAM Tirta Muaro Kabupaten

Tebo Kantor Cabang Sungai Bengkal

C. Kerangka Konseptual

Faktor kepuasan konsumen sebagai salah satu ukuran keberhasilan

khususnya pelaku usaha Air Bersih di CV. AIRIS di kabupaten Merauke.

Dan pada masa pembangunan ini juga termasuk factor yang teramat penting

bagi keberhasilan terselenggaranya pembangunan nasional Indonesia.

Salah satu upaya untuk meningkatkan kepuasan konsumennya adalah

dengan cara mengevaluasi kembali Distribusi Air bersih yang telah di

hasilkan dan bersama dengan itu, perlu untuk melihat sejauh mana dalam

fakta, tingkat kepuasan konsumen, dan agar kedepannya bisa menjadi

peningkatan dalam pelayanan kepuasan konsumen.

Berikut variabel terikat dan variabel bebas dalam judul skripsi ini:

1. Variabel terikat (dependent variabel) adalah .Kepuasan Pelanggan

Rumah Tangga CV. AIRIS

2. Variabel bebas (independent variabel) adalah Distribusi Air Bersih

CV. AIRIS.

Dari uraian di atas, maka kerangka pemikiran dituangkan dalam

gambar berikut ini. Dimana variabel (x) yaitu Distribusi Air Bersih

berpengaruh terhadap variabel (y) yaitu kepuasan pelanggan.

Gambar 2.1
Kerangka Konseptual
Distribusi Air Bersih (x) Kepuasan Pelanggan (y)

Secara langsung Distribusi Air Bersih berpengaruh terhadap kepuasan

Pelanggan.

D. Peneliti Terdahulu

Penelitian terdahulu merupakan acuan penulis dalam melakukan

penelitian sehingga penulis dapat memperkaya teori yang di gunakan dalam

mengkaji penelitian yang di lakukan. Dari penelitian terdahulu penulis tidak

menemukan judul yang sama seperti judul penelitian penulis. Namun

penulis mengangkat beberapa penelitian sebagai referensi dalam

memperkaya bahan kajian pada penelitian penulis. Berikut merupakan

beberapa penelitian terdahulu yang berupa skripsi terkait penelitian yang di

lakukan :

Berdasarkan Hasil penelitian (Skripsi WAGIANTI) mendukung bahwa

variabel distribusi berpengaruh signifikan terhadap kepuasan konsumen hal

ini di tunjukkan oleh koefisien regresi sebesar 1,475. Nilai signifikan

variabel pelayanan distribusi air bersih sebesar 0,000 hal itu berarti lebih

kecil dari 0,05. Nilai thitung>ttabel 61 atau 16,634 > 1,660 sehingga

mengindikasi bahwa pelayanan distribusi air bersih berpengaruh signifikan

terhadap kepuasan konsumen di PDAM Tirta Muaro Kabupaten Tebo

Kantor Cabang Sungai Bengkal


BAB III

METODELOGI PENELITIAN

A. Metode Pengumpulan Data

Metode merupakan suatu cara yang di gunakan untuk untuk

mengumpulkan atau memperoleh data dalam penelitian dalam rangka

memperoleh data yang tepat untuk mendapatkan kesimpulan yang akurat,

maka penulis menggunakan pengumpulan data sebagai berikut:

1. Metode Dokumentasi

Metode dokumentasi adalah cara mengumpulkan data yang di peroleh

dari bahan bahan dokumentasi dilapamngan yang di jadikan sumber

informasi yang di temukan oleh penulis di lapangan. Seperti bentuk produk

batu bata, dan semua data yang berkaitan dengan penelitian ini.

2. Studi Kepustakaan (Library Research)

Studi ini merupakan suatu kegiatan pengumpulan data dan informasi

dari berbagai sumber, seperti buku yang memuat berbagai ragam kajian

yang sangat di butuhkan, majalah, kisah sejarah, alamat website di internet,

dan dokumen. Data penelitian ini juga diperoleh dari berbagai sumber

seperti teori jurnal yang relevan dengan penelitian, ensiklopedia dan lain-

lain.

3. Metode Observasi

Metode observasi adalah suatu kegiatan yang di peroleh dari

pengamatan yang di lakukan dengan sengaja, sistematis mengenai fenomena

sosial dengan dengan gejala-gejala psikis untuk kemudian di lakukan


pencatatan. Data yang di peroleh dalam penelitian ini menggunakan

obsevasi langsung kepada para Konsumen Batu-bata Wasur di Kabupaten

Mearuke, dengan metode ini berusaha mengamati permasalahan yang

berkaitan dengan judul skripsi ini.

4. Wawancara

Yaitu metode untuk mendapatkan data dengan cara memberikan

pertanyaan-pertanyaan secara langsung kepada pihak yang bersangkutan

guna mendapatkan data dan keterangan yang menunjang analisis dalam

penelitian.

5. Kuisioner

Yaitu pengumpulan data dengan menggunakan sejumlah daftar

pertanyaan yang akan di ajukan kepada responden untuk memperoleh data

primer.

B. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi dapat di definisikan dengan beberapa cara sebagai berikut:

a) Suatu himpunan individu dengan sifat-sifat yang ditentukan atau

dipilih oleh si peneliti sedemikian rupa sehingga setiap individu dapat

dinyatakan dengan tepat apakah individu tersebut menjadi anggota

populasi atau tidak.

b) Berkaitan dengan variabel, maka populasi dapat didefinisikan sebagai

himpunan semua variabel, baik univariate maupun multivariate, yang

mungkin ditinjau oleh seorang peneliti.


c) Berkaitan dengan data, baik data kuantitatif maupun kualitatif,

maka populasi dapat didefinisikan sebagai himpunan semua data yang

mungkin diobservasi atau dicacah/ dicatat oleh seorang peneliti. Dengan

kata lain, populasi adalah himpunan semua individu yang dapat (atau yang

mungkin akan) memberikan data dan informasi untuk suatu penelitian.

Definisi tersebut dapat di tarik kesimpulan bahwa jumlah keseluruhan

objek yang akan diteliti. Dalam hal ini populasi yang dimaksud dalam

penelitian ini adalah seluruh anggota masyarakat yang pernah membeli

ataupun konsumen tetap batu bata Kampung Wasur Kabupaten Merauke

yang berjumlah 61 populasi, karena mengimgat jumlah populasi kurang dari

100 orang di dalam penelitian ini maka peneliti mengambil semua populasi

tersebut.

2. Sampel

Teknik penarikan sampel dalam penelitian ini, menggunakan teknik

simple random sampling. Cara penagmbilan sampel menurut Suharsimi

Arikunto bahwa apabila subyeknya kurang dari 100, lebih baik di ambil

semuanya sehingga disebut penelitian populasi. Jika jumlahnya lebih dari

100 maka dapat diambil 10-15% atau 20-25% atau lebih.

Karena jumlah populasi dari penelitian kurang dari 100 jumlahnya,

maka peneliti menarik sampel semuanya.

C. Tempat dan Waktu penelitian

Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Merauke, mengingat Kampung

Wasur 2, Kelurahan Rimba Jaya, Kecamatan Merauke, yang sebagian besar


penduduk yang tinggal hanya di dalam satu kampung saja, Pelaksanaan

penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni sampai Oktober 2021.

D. Variabel Penelitian

1. Identifikasi Variabel penelitian

Variabel penelitian adalah suatu objek yang menjadi titik perhatian

dalam sebuah penelian. Menurut Sugiono (2009:60), variabel penelitian

adalah sesuatu yang berbentuk apa saja yang di tetapkan peneliti untuk di

pelajari sehingga di peroleh informasi mengenai hal tersebut kemudian

dapat di tarik kesimpulannya. Dalam penelitian ini terdapat satu variabel

bebas (independent variabel) yaitu Distribusi air bersih (X) dan satu

variabel ikat (dependent variabel) yaitu Kepuasan pelanggan (Y).

2. Definisi operasional variabel

Berikut adalah definisi operasional variabel dalam penelitian ini

Tabel 3.1
Variabel Definisi Operasional Indikator Alat

aukur

Variabel Menurut Alex S. Nitisemito (Heru Sucianto Tjia, Kuisioner/

X Suharno, 2018: 94): angket


Distribusi merupakan
Distribusi
berbagai lembaga distributor Ketersediaan barang,
Air
atau berbagai lembaga proses
Bersih
penyalur yang memiliki pemesanan,kecepatan

aktivitas dalam menyalurkan dalam

barang – barang maupun jasa pengiriman,kemudahan


– jasa dari produsen menuju dalam memperoleh

konsumen. produk

Variabel Menurut (Rusydi, 2017:3) Menurut Hawkins dan Kuisioner

Y menyatakan Lonney di kutip dalam / angket

Kepuasan bahwa“pelanggan (customer) Tjiptono (2004:101)

Pelanggan adalah seseorang yang datang indikator kepuasan

atau memiliki kebiasaan untuk pelanggan terdiri dari :

membeli sesuatu dari penjual. a). kesesuaian harapan

Kebisaan tersebut meliputi b). minat berkunjung

aktifitas pembelian dan kembali

pembayaran atas sejumlah c). kesediaan

produk yang dilakukan merekomendasi

berulang kali”. (Pembeli atau

pun pelanggan Rumah Tangga

di Kampung Wasur 2 air

bersih CV. AIRIS).

Definisi Operasional Variabel

E. Metode Analisis Data

Analisis data bertujuan untuk menyederhanakan data sehingga mudah

di baca dan di interpretasi. Setelah semua data terkumpul maka yang harus
dilakukan adalah mengolah data. Langkah-langkah dalam mengolah data

yaitu:

1. Editing/pemeriksaan

Merupakan tahap pemeriksaan kembali terhadap jawaban responden

dalam angket untuk menghindari kemungkinan adanya pengisian kurang

lengkap.

2. Coding/pemberian kode

Merupakan tahap pemberian kode atau tanda berbentuk angka pada

masing masing jawaban.

3. Tabulasi data

Tabulasi adalah tahap penyususunan data ke dalam bentuk tabel

tujuanya adalah agar data mudah di susun, di jumlah, dan mempermudah

penataan data untuk di sajikan serta di analisa..

Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan kuisioner,

kuisioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang di gunakan untuk

memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya

atau hal hal yang ia ketahui, (Arikunto ,2013:194). Dalam kuisioner ini

menggunakan skala likert sebagai pengukuran variabelnya. Dengan skala

likert maka variabel yang akan di ukur di jabarkan dengan indikator

variabel.

Kemudian indikator tersebut akan di jadikan sebagai titik tolak untuk

menyusun item-item instrument yang berupa pertanyaan dan pernyataan


(Sugiono, 2012:133). Untuk analisis kuantitatif, maka dapat di beri skor dari

skala likert yaitu :

Tabel 3. 2
Skala Likert
Skor Jawaban
5 Sangat Setuju (SS)
4 Setuju (S)
3 Netral (N)
2 Tidak Setuju (TS)
1 Sangat Tidak Setuju (STS)

Dalam penelitian ini untuk mengolah data dari hasil penelitian dengan

meggunakan analisis kuantitatif, di mana analisis tersebut menggunakan

bantuan software program SPSS (Statistical Package For Social And Scienses)

versi 25.

F. Tehnik Analisis Data

Tehnik analisis data adalah suatu metode atau cara yang di gunakan

untuk mengolah sebuah data menjadi informasi sehingga karateristik data

tersebut menjadi mudah untuk di pahami dan juga bermanfaat untuk

menemukan solusi permasalahan terutama masalah yang terdapat dalam

penelitian. Dalam penelitian ini tehnik analisis data adalah

1. Uji Validitas

Setiap peelitian yang menggunakan metode angket / kuisioner perlu

melakukan uji Validitas. Uji Validitas berguna untuk mengetahui kesesuaian

angket yang peneliti gunakan. Menurut Arikunto (1999:65) pengertian

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat kesahihan suatu tes.

Suatu tes dapat di katakan valid jika hasilnya sesuai dengan kriteria dalam
arti memliki kesejajaran antara tes dan kriteria. Uji Validitas menggunakan

prinsip mengkorelasikan atau menghubungkan antara masing-masing item

dengan skor total yang di peroleh dalam penelitian. Dasar pengambilan

keputusan dalam uji Validitas adalah sebagai berikut :

a. Jika nilai r hitung > r tabel maka angket tersebut di nyatakan valid

b. Jika nilai r hitung < r tabel maka angket tersebut di nyatakan tidak valid

2. Uji Reliabilitas

Uji Reliabilitas dapat di artikan sebagai tingkat kepercayaan atau

suatu yang dapat di percaya. Menurut Sugiono (2005) Reliabilitas adalah

serangkaian alat ukur yang memliki konsistensi bila pengukuran di lakukan

secara berulang. Uji Reliabilitas berfungsi untuk mengetahui tungkat

konsistensi angket yang di gunakan oleh peneliti sehingga angket tersebut

dapat di andalkan walaupun penelitian di lakukan berulang kali dengan

angket yang sama. Dasar pengambilan keputusan dalam uji Reliabilitas

adalah :

a. Jika nilai Alpha > dari r tabel maka item angket di nyatakan

Reliabilitas / konsisten

b. Jika nilai Alpha < dari r tabel maka item angket di nyatakan tidak

Reliabilitas / konsisten

3. Analisis Regresi Sederhana

Analisis regresi sederhana adalah hubungan hubungan secara linier

antara satu variabel bebas (independent) yaitu Kualitas Produk (X) dan satu

variabel ikat (dependent) Kepuasan Konsumen Batu bata (Y). Analisis ini
untuk mengetahui arah hubungan antara variabel independen dan variabel

dependen apakah positif atau negative dan untuk memprediksi nilai dari

variabel dependen apabila nilai variabel independen mengalami kenaikan

atau penurunan.

Secara matematis model atau rumus analisis regresi sederhana dapat di

gambarkan sebagai berikut :

Y= a + bX + e

Di mana : Y = Variabel ikat (dependent)

X = Variabel bebas (independen)

a = Konstanta

b = Koefisien

e = Standar Error

4. Uji t

Uji t di gunakan untuk menguji apakah variabel X (independen)

berpengaruh signifikan terhadap variabel Y (dependen) secara parsial atau

masing-masing. Hasil uji t pada SPSS 25, dapat di lihat pada table

Coeffisient pada kolom sig (significance). Jika probabilitas nilai t atau

signifikan < 0,05, maka dapat di katakan bahwa tidak terdapat pengaruh

yang signifikan antara variabel bebas terhadap terikat secara parsial.


BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Umum Obyek Penelitian

Dalam penelitian ini di tekankan pada pengujian pengaruh Distribusi

Air Bersih pada CV AIRIS, terhadap kepuasan pelanggan Rumah Tangga di

kampung Wasur di Kabupaten Merauke. Hal ini di maksudkan untuk

menguji seberapa besar pengaruh antara variabel independen (distribusi air

bersih) terhadap variabel dependen (kepuasan pelanggan) dan objek yang di

gunakan dalam penelitian ini adalah pelanggannya.

Penelitian ini menggunakan metode Simple Random Sampling yang

memungkinkan semua anggota populasi mempunyai kesempatan yang sama

untuk menjadi sampel penelitian.

a) Gambaran Umum

Kampung Wasur terletak di Provinsi Papua Kabupaten Merauke

Distrik Merauke Kelurahan Rimba Jaya dengan luas wilayah 369,12 km 2

dan di dominasi oleh hutan dan persawahan. Jumlah penduduk tetap

sebanyak 459 jiwa dengan rincian 236 laki-laki dan 223 perempuan (BPS

Merauke 2018).

Secara administratif kampung Wasur II berbatasan sebagai berikut:


Tabel 4. 1
Batas Administrasi Kampung Wasur
No Batas Kampung / Desa
1 Batas Timur Kampung Wasur I
2 Batas Barat Kampung Lepro seri
3 Batas Utara Kompleks Perumahan Veteran
4 Batas Selatan Kampung Bokem
Sumber data Skunder (sudah di olah Tahun 2021)

Sementara Sarana dan prasarana yang tersedia di Kampung Wasur II

antara lain :

Tabel 4. 2
Sarana Dan Prasarana Kampung Wasur
NO Sarana Dan Prasarana Jumlah
1. Taman kanak-kanak 1
2. Sekolah Dasar 1
3. Masjid 3
4. Gereja 2
5. Waduk 1
6. Drainase primer 1
Sumber data Skunder (sudah di olah Tahun 2021)

Mayoritas pekerjaan warga kampung Wasur adalah sebagai pengrajin

batu bata dan petani.

Iklim kondisi cuaca di Kampung Wasur sendiri terdiri dari dua musim

yaitu:

1). Musim kemarau

2). Musim Hujan


2. Karakteristik Responden

a. Usia Responden

Usia Pelanggan CV. AIRIS di Kampung Wasur berkisar antara

22 sampai >60 tahun. Usia pelanggan CV AIRIS sebagai berikut:

Tabel 4. 3
Usia Responden Konsumen Batu Bata Kampung Wasur
No Usia Jumlah Responden Presentase (%)
1 20 s.d 30 20 32
2 31 s.d 40 31 51
3 41 s.d 50 6 10
4 >51 4 7
Jumlah 61 100
Sumber:Data primer (sudah di olah 2021)

Berdasarkan table di atas dapat dilihat bahwa dari 61 responden

yang diteliti, jumlah responden yang paling banyak yaitu kelompok

umur yang berkisar 31 s.d 40 tahun yang berjumlah 31 konsumen

dengan persentase 51% sedangkan untuk kelompok umur 20-30

jumlahnya berjumlah 20 konsumen dengan persentase 32%, lalu di

ikuti usia responden 41-50 berjumlah 6 pelanggan dengan presentasi

10% sementara terakhir untuk umur >51 berjumlah 4 pelanggan

dengan presentasi 7%.

b. Status Responden

Status pelanggan CV AIRIS di Kampung Wasur semuanya telah

menikah, sedangkan yang berstatus belum menikah tidak ada.

Responden yang berstatus telah manikah sebanyak 61 konsumen


dengan persentase 100%. dan berstatus belum menikah sebanyak 0

pelanggan dengan persentase 0%.

tabel 4.4 sebagai berikut :

Tabel 4. 4 Status Responden Konsumen Batu Bata Kampung


Wasur
No Status Jumlah Presentase
Responden (%)
1 Belum Menikah 0 0%

2 Menikah 61 100%

Jumlah 61 100

Sumber: Data Primer (Sudah Diolah, 2021)

Berdasarkan tabel 4.4 diatas terlihat paling banyak yang

berstatus telah menikah, dan hanya beberapa persen yang berstatus

belum menikah.

c. Jawaban Responden

Pada bagian ini akan disampaikan deskripsi jawaban responden untuk

masing-masing variabel.

a. Jawaban Responden Variabel distribusi air bersih (X)

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada 61 responden,

pelanggan rumah tangga di Kampung Wasur 2 dapat dilihat pada tabel 4.5

sebagai berikut:
Tabel 4. 5
Jawaban Variabel distribusi air bersih (X)
NO Distribusi Air JAWABAN Total
Bersih SS S N T STS
S
Ketersediaan barang

1 Apakah air bersih


yang CV. AIRIS 32 23 6 - - 61
selalu tersedia ?
2 Apakah air bersih yang
tersedia memenuhi 21 37 3 2 -- 61
pesanan ?
proses pemesanan
3 Apakah distribusi CV.
AIRIS dalam proses
34 21 4 - - 61
pemesanan sangat
baik ?
4 Apakah proses
pemesanan di CV 37 20 4 - - 61
AIRIS cepat tanggap ?
kecepatan dalam pengiriman
5 Apakah kecepatan
distribusi air bersih 6
33 24 4 - 61
CV AIRIS sudah 1
cepat ?
6 Apakah selama ini
pengiriman air bersih
25 31 4 1 - 61
CV AIRIS telah
maksimal ?
kemudahan dalam memperoleh

produk

7 Apakah selama ini,


memperoleh air bersih
32 23 6 - - 61
dari CV AIRIS sangat
mudah?
8 Apakah kemudahan
memperoleh air bersih 33 24 3 - - 61
sudah sesuai harapan?
Berdasarkan tabel 4.5 diatas bisa dilihat indikator paling dominan

yang dibuktikan dengan jawaban responden ialah “proses pemesanan”

yaitu dalam pernyataan “Apakah proses pemesanan di CV AIRIS cepat tanggap

“Sangat Baik”.

a. Depskripsi jawaban responden variabel kepuasan pelanggan (Y).

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada 61 responden,

pelanggan air bersih di Kampung Wasur 2 dapat dilihat pada tabel 4.6

sebagai berikut:

Tabel 4. 6
Jawaban Variabel Kepuasan pelanggan (Y)
NO Kepuasan Pelanggan JAWABAN Total

SS S N TS STS

kesesuaian harapan

1 apakah distribusi air bersih

pada CV AIRIS telah


24 30 7 - - 61
memenuhi kebutuhan

Bapak/Ibu ?

2 Apakah selama ini ketika CV

AIRIS mendistribusikan air 29 23 9 - - 61

bersi telah maksimal ?

3 Setujukah Bapak/Ibu untuk 29 21 8 3 - 61

lebih optimal dan

memaksimalkan dalam

distribusi CV AIRIS, guna

memenuhi harapan para


pelanggan?

minat berkunjung kembali

4 Apakah bapak/ibu bersedia

membeli ulang setelah


25 31 4 1 - 61
pembelian awal kepada CV

AIRIS?

5 Apakah Bapak/Ibu dalam

pembelian ulang akan


42 13 6 - -
menambah jumlah pembelian

produk?

6 Apakah Bapak/Ibu akan terus

berrminat membeli atau


36 17 7 1 -
berlanggan tetap pada CV

AIRIS ?

kesediaan merekomendasi

7 Apakah Bapak/Ibu bersedia

merekomendasikan kepada

keluarga terdekat/kerabat 33 19 8 1 -

untuk menjadi pembeli pada

CV AIRIS?

8 Apakah Bapak/Ibu akan terus

merekomendasi kan CV 15 33 9 2 -

AIRIS kepada siapa pun ?

9 Apakah CV AIRIS sangat 22 33 6 - -

perlu untuk di
rekomendasikan oleh

Bapak/Ibu, kepada semua

relasi Bapak/ibu?

Sumber: Data primer (sudah di olah 2021)

Berdasarkan tabel 4.6 diatas bisa dilihat indikator paling dominan

yang dibuktikan dengan jawaban responden ialah “Pelayanan Komunikasi

dan loyalitas” system pelayanan pengantaran batu bata kampung wasur

melibatkan handphone dalam komunikasi memuaskan ?” dengan kategori

rata-rata “Cukup Baik”.

B. Hasil Penelitian

1. Pengujian Hipotesis

a. Uji Instrumen Data

a) Uji Validitas

Pengujian validitas ialah analisis terhadap pengukuran yang

memperlihatkan tingkatan-tingkatan kevalidan dan kesahilan

kuisioner. Siregar (2012) validitas menentukan seberapa jauh tes

maupun operasi-operasi yang mengukur apa yang seharusnya menjadi

pengukuran. Dalam metode Person corelation. Analisis validitas

dilakukan kepada instrumen pelatihan dan karakteristik pekerjaan

terhadap prestasi kerja menggunakan bantuan SPSS 25.

Dasar pengambilan keputusan menurut Sugiyono (2016) ialah :

1) Jika rhitung > rtabel = 0,252 maka pernyataan valid.

2) Jika rhitung < rtabel = 0,252 maka pernyataan tidak valid.


Berdasarkan pengolahan data menggunakan aplikasi SPSS 25,

diperoleh rhitung dimana dapat terlihat pada kolom pearson correlation

pada tabel correlations. Didalam penelitian ini, analisis validitas bisa

dilihat sebagai berikut:

Tabel 4. 7
Hasil Uji Validitas Kualitas Produksi (X)
Item
Variabel rhitung rtabel Keterangan
Pernyataan

Distribusi X1 0,917 0,252 Valid


Air Bersih
(X) X2 0, 632 0,252 Valid

X3 0,892 0,252 Valid

X4 0,888 0,252 Valid

X5 0,844 0,252 Valid

X6 0,785 0,252 Valid

X7 0,917 0,252 Valid

X8 0,783 0,252 Valid

Sumber : Olah Data Primer, 2021

Tabel 4. 8
Hasil Uji Validitas Kepuasan Konsumen (Y)
Item
Variabel rhitung rtabel Keterangan
Pernyataan

Kepuasan Y1 0,699 0,252 Valid


Pelanggan
(Y) Y2 0,762 0,252 Valid

Y3 0,689 0,252 Valid

Y4 0,739 0,252 Valid

Y5 0,811 0,252 Valid

Y6 0,658 0,252 Valid


Y7 0,562 0,252 Valid

Y8 0,651 0,252 Valid

Sumber : Olah Data Primer, 2021

Berdasarkan tabel 4.7 dan 4.8 hasil uji validitas keseluruhan

variabel penelitian memperlihatkan semua item pernyataan dinyatakan

valid, dimana r hitung > r tabel = 0,252

b) Uji Reabilitas

Instrument penelitian harus realibel (mampu diandalkan).

Reliabilitas merupakan alat ukur yg memperlihatkan stabilitas dan

konsistensi terhadap suatu instrument yang menilai konsep. Uji

reliabilitas dimaksudkan untuk mengujikan instrument sejenis pada

masa yang berbeda-beda serta menghasilkan hasil yang sama. Suatu

konstruk atau variabel disebutkan reliabel jika menghasilkan nilai

Cronbach Alpha ≥ 0,60 (Azhari, 2005). Berkaitan hasil pengolahan

dengan memakai SPSS versi 25, Crombach’s Alpha untuk variabel

Kualitas Produk (X),Kepuasan Konsumen (Y) yang bisa terlihat

dalam tabel berikut ini.

Tabel 4. 9
Hasil Uji Reliabilitas
Combach’s Batas
Variabel Keterangan
Alpha Reliabilitas
Kualitas Produksi (X) 0,938 0,60 Realibel
Kepuasan Konsumen 0,60 Realibel
0,866
(Y)
Sumber : Olah Data Primer, 2021

Berdasarkan table 4.9 dapat lihat bahwa tiap-tiap variabel antara

variabel Kualitas Produk,dan Kepuasan Konsumen diperoleh nilai

Cronbach Alpha ≥ 0,60. Dengan demikian, berarti hasil uji reabilitas

terhadap keseluruhan variabel ialah reliable.

c) Uji Regresi Linier Sederhana

Untuk melaksanakan analisis regresi sederhana ini peneliti

menggunakan SPSS 25. Hasil analisis regresi sederhana dapat di lihat

sebagai berikut.

Tabel 4. 10
Hasil Uji Regresi Linier Sederhana
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 9.541 2.884 3.308 .002
Distribusi .834 .081 .806 10.353 .000
a. Dependent Variable: totally
Sumber output spss 25 (data primer sudah di olah 2021)

Berdasarkan hasil uji regresi linier sederhana pada tabel 4.10

diatas. Diperoleh persamaan sebagai berikut :

Y = 9,541 + 0,843 + ɛ
Berdasarkan persamaan regresi diatas dapat diuraikan sebagai

berikut.
1. Konstanta sebesar 9.541 menunjukan bahwa jika variabel

distribusi secara konstan, maka variabel kepuasan pelanggan

akan meningkat sebesar 9,541.

2. Koefisien regresi X (Distribusi) sebesar 0,843 artinya

menyatakan bahwa setiap penambahan 1% maka faktor kualitas

produk akan meningkatkan kepuasan pelanggan sebesar 0,843

atau 84,3%. Bernilai positif (+) pada angka 0,843 berarti

variabel distribusi air bersih terhadap kepuasan pelanggan

memiliki hubungan yang positif.

b. Uji Hipotesis

a) Uji t

Uji t dilakukan untuk mengetahui pengaruh masing-masing atau

secara parsial variabel independen (Distribusi Air Bersih ) teradap

variabel dependen (Kepuasan Pelanggan). Uji t digunakan untuk

membuat keputusan apakah hipotesis terbukti atau tidak, dimana

tingkat signifikansi yang digunakan yaitu 5%. Hipotesis yang

digunakan dalam pengujian parsial ini adalah sebagai berikut :

H0 = Tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara

variabel Distribusi Air Bersih terhadap Kepuasan Pelanggan

H1 = Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara variabel

Distribusi Air Bersih terhadap Kepuasan Pelanggan.


Proses pengujian dilakukan dengan melihat pada tabel uji parsial

dengan memperhatikan kolom signifikansi dan nilai t signifikansi 0,05

dan juga membandingkan nilai t pengambilan keputusan yaitu :

a. Jika nilai signifikansi < 0,05 dan thitung > ttabel, maka H0 di tolak H1

di terima.

b. Jika nilai signifikansi > 0,05 dan t hitung >ttabel, maka H0 di terima dan

H1 di tolak.

Sementara hasil perhitungan uji t ditunjukkan pada tabel 4.19

sebagai berikut :

Tabel 4. 11
Hasil Uji t ( Secara Parsial)
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 9.541 2.884 3.308 .002
Distribusi .834 .081 .806 10.353 .000
a. Dependent Variable: totally
Sumber:output spss 25 (data primer di olah 2021)

Berdasarkan hasil uji t pada tabel 4.11 menunjukkan hasil uji t

sebagai berikut dengan signifikansi 0,05 dan sementara nilai t tabel

sebesar 1,999 (dari perhitungan tingkat kesalahan dibagi 2 ; jumlah

responden dikurangi jumlah variabel bebas dikurangi 1 = 0,05/2 ; n-k-

1 = 0,05/2 ; 61-1-1 = 0,025 ; 60).

Berdasarkan analisis regresi secara parsial didapatkan nilai t hitung

> ttabel yaitu 3,308 >1,999 dan sig. 0,002 < 0,05 maka H0 ditolak dan

terima H1. Dari hal tersebut dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh
yang positif dan signifikan antara kualitas produk terhadap kepuasan

pelanggan rumah tangga di Kampung Wasur 2 pada CV AIRIS

Kabupaten Merauke.

C. Pembahasan

Peneliti telah melakukan penelitian secara langsung dengan cara

penyebaran kuesioner yang diajukan kepada para responden yaitu pelanggan

rumah tangga di Kampung Wasur 2 pada CV AIRIS, Kabupaten Merauke.

Kemudian peneliti mengolah data hasil dari jawaban responden atas

kuesioner yang peneliti sebarkan dengan menggunakan aplikasi software

SPSS Versi 25.0. Berdasarkan pada hasil olahan statistik, maka dapat

dikemukakan dalam penelitian ini yang menjelaskan:

1. Pengaruh Distribusi Air Bersih terhadap Kepuasan Pelanggan

Berdasarkan hasil regresi di atas menunjukan pengaruh Distribusi

Air Bersih (X) terhadap Kepuasan Pelanggan (Y) dengan nilai t hitung sebesar

3,308 dengan signifikansi sebesar 0,002 lebih kecil dari taraf signifikansi

yang di gunakan dalam penelitian ini yaitu 0,05 (0,002<0,05). Hal ini

menunjukan bahwa variabel independen berpengaruh signifikan terhadap

variabel dependen. Dengan demikian juga dapat di simpulkan bahwa

pengujian hipotesis di atas menolak H0 dan menerima H1 hal ini menunjukan

bahwa Distribusi Air Bersih secara parsial berpengaruh terhadap kepuasan

Pelanggan di Kampung Wasur 2 pada CV AIRIS Distrik Kabupaten

Merauke.

Nilai koefisien Kualitas Produksi (X) sebesar 0,834 dan nilai

signifikansi untuk variabel Kualitas Produksi (X) adalah 0,002 di nyatakan


lebih kecil dari 0,05 (0,000<0,05). Hal ini di tunjukan juga dengan nilai t hitung

= 3,833 dan nilai ttabel dengan signifikansi 5% (0,05) adalah 1,999, sehingga

thitung > ttabel (3,308>1,999). Dari hasil tersebut sehingga dapat di simpulkan

bahwa variabel distribusi air bersih (X) mempunyai pengaruh positif dan

signifikan terhadap Kepuasan Pelanggan. Dengan demikian dalam

penelitian ini menerima H1 dan menolak H0.


BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pembahasan di atas maka dapat di simpulkan

bahwa :

1. Variabel Distribusi Air Bersih (X) secara signifikansi berpengaruh

positif terhadap kepuasan konsumen. Hal ini menjelaskan bahwa

peningkatan distribusi air bersih secara langsung meningkatkan

kepuasan pelanggan.

2. Apabila variabel distribusi tidak ada, tetap pelanggan akan puas dengan

factor-faktor lain yang dapat memuaskan pelanggan, contoh: factor

harga dan lain sebagainya. Atau dalam arti lain distribusi bukan satu

satu nya yang mempengaruhi kepuasan pelanggan CV. AIRIS.

B. SARAN

Berdasarkan hasil penelitian yang telah di lakukan maka penulis

memberikan saran sebagai berikut:

1. Untuk CV. AIRIS

Dengan memperhatikan hasil penelitian yang telah dilakukan maka di

sarankan CV.AIRIS. di Kampung Wasur Kabupaten Merauke untuk

menambah perhatian dalam meningkatkan distribusi air bersih yang lebih

berkualitas tinggi dan meningkatkan skil pelayanan memuaskan pelanggan

untuk mengoptimalkan jumlah pelanggan yang terus berlangganan aktif

serta loyal.
2. Bagi peneliti selanjutnya

Bagi peneliti yang ingin melakukan penelitian lebih lanjut mengenai

distribusi terhadap kepuasan pelanggan, maka dapat menggunakan objek

yang lain.

3. Bagi Pembaca

Bagi pembaca budiman agar kiranya dapat mengambil pelajaran dari

tulisan skripsi dalam kehidupan, dan penulis berharap dapat dimanfaatkan

sebaik mungkin.
DAFTAR PUSTAKA

Strategy dalam meningkatkan volume penjualan (skripsi 2018,study survey

pedagang batik di pasar Beringharjo Yogyakarta)

(Skripsi ADE TRI PUTRA 2019 ) tinjauan ekonomi islam terhadap tingkat

kepuasan konsumen pada peraturan umum instalasi listrik PT. konsuil perdana

indonesia wilayah bengkulu.

(Skripsi Darsono 2020) pengaruh distribusi dan kualitas produk terhadap

keputusan pembelian di pt mulia makmur lestari.

(SKRIPSI DINDA FEBRIANTI 2021) pengaruh saluran distribusi terhadap

volume penjualan produk air minum dalam kemasan (amdk) pada cv. Aquaku

jaya bersama dompu nusa tenggara barat.

(SKRIPSI ANDRE YUSEP 2020) analisis tingkat kepuasan konsumen

terhadap ekonomi kreatif bidang desain grafis di percetakan topten kota metro.

Janus sidabalok, 2010, Hukum Perlindungan Konsumen di Indonesia, PT Citra

Aditya Bakti,Bandung, Purnadi Purbacaraka dan Soerjono Soekanto, 1989,

Sendi-Sendi Ilmu Hukum dan Tata Hukum, PT Citra Aditya Bakti, Bandung,

Journal homepage: http://www.jurnal.unsyiah.ac.id/JARSP/index

JURNAL UNIVERSITAS MEDAN AREA

(SKRIPSI YULYANA 2017) Pengaruh Kualitas Pelayanan Jasa Terhadap

Kepuasan Pelanggan Pada Cabang PT TIKI Palembang Jalan Letkol Iskandar

No 241 B Palembang
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi KBP mailaniulfa9@gmail.com

ririmayliza@akbpstie.ac.id

(SKRIPSI WAGIANTI 2019) pengaruh pelayan distribusi air bersih terhadap

kepuasan konsumen di pdam tirta muaro kabupaten tebo kantor cabang sungai

bengkal.

(Skripsi nur fadillah 2018) pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepuasan

pelanggan perusahaan daerah air minum (pdam) kota gorontalo dan kabupaten

gorontalo.

Analisis kepuasan konsumen waroeng steak & shake jl. Cendrawasih no. 30

yogyakarta ( skripsi wahyu dianto 2013)

Strategi pelayanan dengan konsep service excellent nurlia stia al gazali barru .

(Skripsi nunik anggreini 2016) pengaruh kualitas pelayanan air bersih

terhadap kepuasan masyarakat pada pdam di kecamatan sesaya di kabupaten

tanah Tuding.

You might also like