Professional Documents
Culture Documents
JULI ANDRIANA
PUTRI MAHKRANI
SARIPAH
TAHUN 2017
TAHUN 2017
HALAMAN PENGESAHAN
Padangsidimpuan
Padangsisimpuan
Pembimbing I
TAHUN 2017
HALAMAN PENGESAHAN
Padangsidimpuan
Padangsisimpuan
Pembimbing I
PERNYATAAN PERSETUJUAN
Padangsidimpuan,
Komisi pembimbing:
Pembimbing PBL
Puji dan syukur kita panjatkan kepada tuhan yang maha kuasa yang
telah memberikan kemudahan kepada kami dalam menyelesaikan Laporan
Pengalaman Belajar yang dilaksanakan di Desa Tanjung Dolok Kecamata
Marancar Tahun 2017.
Padangsidimpuan,13April 2017
HALAMAN PERSETUJUAN..................................................
KATA PENGANTAR..............................................................
DAFTAR ISI..........................................................................
DAFTAR TABEL....................................................................
DAFTAR LAMPIRAN.............................................................
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang...................................................................
1.2 Kompetensi PBL.................................................................
1.3 Tujuan PBL.........................................................................
3.2.1
Populasi................................................................................
3.2.2
Sampel..................................................................................
BAB IV HASIL
BAB V PEMBAHASAN
6.1 Kesimpulan..................................................................
6.2 Saran............................................................................
DAFTAR
PUSTAKA..................................................................................................
LAMPIRAN.......................................................................................................
......
DAFTAR TABEL
1. Kuesioner
2.Materi Penyuluhan
3.Dokumentasi
BAB I
PENDAHULUAN
1.3.Tujuan PBL
Ada beberapa pelaksanaan PBL adalah sebagai berikut:
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Air baku untuk air minum rumah tangga,yang selanjutnya disebut dengan
air baku adalah air yaang berasal dari sumber air pembekuan,cekungan
air tanah dan/atau air hujn yang memenuhi baku mutu sebagai air baku
untukair munum.
2.Air minum adalah air minumrumah tangga yang melalui proses pengolahan
atau tanpa proses pengolahan yang memenuhi syarat kesehatan dan
dapat langsung diminum.
3.Air Limbah adalah air buagan yang berasal dari rumah tangga termasuk
tinja manusia dari lingkungan permukiman.
3.Air Dalam Tanah(ground water,Yan terdiri dari air sumur dangkal dan air
sumur dalam.Air sumur dangkal di anggap belum memenuhi syarat
untuk dimunum karena mudah tercemar.Sumber air tanah ini dapat
dengan mudah dijumpai seperti yang terdapat pada sumur gali
penduduk,sebagai hasil budi daya manusia,Keterdapatan sumber air
taanah ini sangat di pengaruhi beberapa faktor, seperti
topografi,batuan,dan curah hujan yang jatuh di permukaan
tanah.Kedudukan muka air tanah mengikuti bentik topografi,muka air
tanah akan dalam di daerah yang bertopografi tinggi,dan dangkal jika
didaerah yang bertopografi dangkal.
Dengan berlakunya baku mutu air untuk abadan air,air limbah dan
airbarsih,maka dapat dilakukan penilaian kualitas air untuk barbagai
kebutuhan.Di Indonesiaketentuan mengenai standar kualitas air bersih
mengacu pada peraturan Mentri Kesehatan berdasarkan Peraturan Pemerintah
No 416 tahun 1999 tentang Syarat-syarat dan Pengawasan Kualitas Air Bersih
.Berdasarkn SK Mentri Kesehatan 1990 Kriteria penentuan standar baku air
dibagi dalam tiga bagian yaitu:
3. Persyaratan kualitas air untuk air limbah cair bagi kegiatan yang telah
beroperasi.
b.Tidak berwarna
c.Tidak Berasa
d.Tidak Berbau
c.Cukup yodium
1.Aman Dn hygenis
4.Hrganya relatif murah atau terjangkau oeleh sebagian besar masy araka
2.Kelas B, Air yang dipergunakan untuk mandi umum,pertanian dan air yang
terlebih dahulu dimasak.
1.Unit sumber air baku merupakanawal dari sistem penyediaan air bersih
yang mana pada unuit ini sebagian penyediaan air baku yang bisa diambil
dari air tanah,air permukaan,air hujan yang jumlahnya sesuai dengan yang
diperlukan.
3.Unit produksi adalah salah satu dari sistem penyediaan air bersih yang
menentukan jumlah produksi air bersih atau minuman yang layak
didistribusikan ke beberapa tandon ataun reservois denga dengan sistem
pengaliran grapitasi atau pompanisasi. Unit produksi merupakan unit
bangunan yang mengolah jenis-jenis sumberair menjadi air bersih.
Teknologi pengolahan di sesuaikan dengan sumber air yang ada.
4.Unit transmisi berpungsi sebagai pengantar air yang di produksi menuju ke
beberapa tandon atau reservois melalui jaringan pipa.
3.1. Limbah
Air limbah atau yang lebih dikenal dengan air buangan ini adalah
merupakan :
a. Limbah cair atau air buangan ( waste water ) dalah cairan buangan yang
berasal dari rumah tangga, perdagangan, perkantoran, industri maupun
tempat-tempat umum lainnya yang biasanya mengandung bahan-bahan
atau zat-zat yang dapat membahayakan kesehatan atau kehidupan manusia
serta mengganggu kelestarian lingkungan hidup.
b. Kombinasi dari cairan atau air yang membawa buangan dari perumahan,
institusi, komersial, dan industri bersama dengan air tanah, air permukaan,
dan air hujan.
Contoh : air bekas cucian, air bekas memasak, air bekas mandi, dan
sebagainya.
b. Perkotaan
c. Industri
Contoh : air limbah dari pabrik baja, pabrik tinta, pabrik cat, dan dari
pabrik karet.
a. Golongan A , yaitu air yag dapat digunakan sebagai air minum secara
langsung tanpa pengolahan terlebih dahulu.
b. Golongan B , yaitu air yang dapat digunakan sebagai air baku air minum.
Sampah dan limbah rumah sakit adalah semua sampah dan limbah
yang dihasilkan oleh kegiatan rumah sakit dan kegiatan penunjang lainnya.
Secara umum sampah dan limbah rumah sakit dibagi menjadi dua kelompok
besar yaitu sampah atau limbah klinis dan non klinis baik padat maupun cair.
Kualitas limbah ( efluen ) rumah sakit yang akan dibuang ke badan air
atau lingkungan harus memenuhi persyaratan baku mutu efluen sesuai
Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor KEP-58/MEN-LH/12/1995
atau peraturan daerah setempat. (Asmadi, 2012 )
Dalam menentukan karakteristik limbah maka ada tiga jenis sifat yang
harus diketahui yaitu :
A. Sifat Fisik
2. Kekeruhan
Sifat keruh air dapat dilihat dengan mata secara langsung karena ada
partikel koloidal yang terdiri dari kwartz, tanah liat, sisa bahan-bahan, protein
dan ganggang yang terdapat dalam limbah.kekeruhan merupakan sifat optis
larutan. Sifat keruh membuat hilang nilai estetikanya.
3. Bau
Sifat bau limbah disebabkan karena zat-zat organik yang telah terurai
dalam limbah mengeluarkan gas-gas seperti sulfide atau amoniak yang
menimbulkan penciuman tidak enak bagi penciuman disebabkan adanya
campuran nitrogen, sulfur dan fosfor yang berasal dari pembusukan protein
yang dikandung limbah. Timbulnya bau yang diakibatkan limbah merupakan
suatu indicator bahwa terjadi proses alamiah. Dengan adanya bau ini akan
lebih mudah menghindarkan tingkat bahaya yang ditimbulkannya
dibandingkan dengan limbah yang tidak menghasilkan bau.
4. Temperatur
Limbah yang mempunyai temperatur panas yang akan mengganggu
pertumbuhan biota tertentu. Temperatur yang dikeluarkan suatu limbah cair
harus merupakan temperature alami. Suhu berfungsi memperlihatkan aktifitas
kimiawi dan biologis. Pada suhu tinggi pengentalan cairan berkurang dan
mengurangi sedimentasi. Tingkat zat oksidasi lebih besar pada suhu tinggi
dan pembusukanjarang terjadi pada suhu rendah.
5. Warna
Warna dalam air disebabkan adanya ion-ion logam besi dan mangan
(secara alami), humus, plankton, tanaman, air dan buangan industri. Warna
berkaitan dengan kekeruhan, dan dengan menghilangkan kekeruhan kelihatan
warna nyata. Demikian juga warna dapat disebabkan zat-zat terlarut dan zat
tersuspensi. Warna menimbulkan pemandangan yang jelek dalam air limbah
meskipun warna tidak menimbulkan sifat racun.
B.Sifat Kimia
Karakteristik kimia air limbah ditentukan oleh BOD, COD, dan logam-
logam berat yang terkandung dalam air limbah.
a. BOD
b. COD
c. Methan
d. Keasaman air
g. Oksigen terlarut
C.Sifat Biologis
Pengambilan sampel
Sampel yang tidak stabil yaitu sampel yang mempunyai kadar bakteri atau
Fe2+ tinggi, harus dianalisa segera.
3. Tidak menimbulkan pencemaran pada flora dan fauna yang hidup di air di
dalam penggunaannya sehari-hari.
b. Rumah sakit harus memiliki instalasi pengolahan limbah cair sendiri atau
bersama-sama secara kolektif dengan bangunan di sekitarnya yang
memenuhi persyaratan teknis, apabila belum ada atau tidak terjangkau
sistem pengolahan air limbah perkotaan.
c. Perlu dipasang alat pengukur debit limbah cair untuk mengetahui debit
harian limbah yang dihasilkan.
d. Air limbah dari dapur harus dilengkapi penangkap lemak dan saluran air
limbah harus dilengkapi/ditutup dengan gril.
e. Air limbah yang berasal dari laboratorium harus diolah di IPAL bila tidak
mempunyai IPAL harus dikelola sesuai kebutuhan yang berlaku melalui
kerjasama dengan pihak lain atau pihak yang berwenang.
Guna meningkatkan mutu lingkungan dan sanitasi di rumah sakit atau tempat-
tempat umum lainnya maka perlu dibuatkan IPAL yang baik dan teruji
prosesnya. Dengan proses yang baik diharapkan mutu air limbah yang
dikeluarkan oleh rumah sakit dapat mencapai standar yang ditetapkan oleh
KEP No.58/MEN-LH/12/1995 tentang Baku Mutu Limbah Cair Rumah Sakit.
Sistem biologi aerobic yang dapat digunakan untuk limbah rumah sakit
adalah sistem waste oxidation ditch treatment ( kolam oksidasi air limbah ).
Sistem ini digunakan untuk mengolah air limbah dari rumah sakit yang
terletak di tengah kota karena tidak memerlukan lahan yang luas. Kolam
oksidasiya sendiri dibuat bulat atau elips.
A. Asam urat
1. Pengertian Asam Urat
Asam urat adalah produk akhir atau produk buangan yang
dihasilkan dari metabolisme/pemecahan purin. Asam urat sebenarnya
merupakan antioksidan dari manusia dan hewan, tetapi bila dalam jumlah
berlebihan dalam darah akan mengalami pengkristalan dan dapat
menimbulkan gout. Asam urat mempunyai peran sebagai antioksidan
bila kadarnya tidak berlebihan dalam darah, namun bila kadarnya
berlebih asam urat akan berperan sebagai prooksidan (McCrudden Francis
H. 2000).
Kadar asam urat dapat diketahui melalui hasil pemeriksaan darah
dan urin. Nilai rujukan kadar darah asam urat normal pada laki-laki yaitu
3.6 - 8.2 mg/dl sedangkan pada perempuan yaitu 2.3 - 6.1 mg/dl
(E. Spicher, Jack Smith W. 1994).
2. Sifat dan struktur kimia asam urat
Asam urat merupakan asam lemah dengan pKa 5,8. Asam urat
cenderung berada di cairan plasma ekstraselular. Sehingga membentuk
ion urat pada pH 7.4. ion urat mudah disaring dari plasma. Kadar urat di
darah tergantung usia dan jenis kelamin. Kadar asam urat akan meningkat 45
dengan bertambahnya usia dan gangguan fungsi ginjal (McCrudden
Francis H, 2000).
Di bawah mikroskop kristal urat menyerupai jarum - jarum renik
yang tajam, berwarna putih, dan berbau busuk.
1. Metabolisme asam urat
Pembentukan asam urat dalam darah juga dapat meningkat yang
disebabkan oleh factor dari luar tertama makanan dan minuman yang
merangsang pembentukan asam urat. Adanya gangguan dalam proses
ekskresi dalam tubuh akan menyebabkan penumpukan asam urat di dalam
ginjal dan persendian. Jalur kompleks pembentukan asam urat dimulai dari
ribose 5-phosphate, suatu pentose yang berasal dari glycidic metabolism,
dirubah menjadi PRPP (phosphoribosyl pyrophosphate) dan kemudian
phosphoribosilamine, lalu ditransformasi menjadi inosine monophosphate
(IMP). Dari senyawa perantara yang berasal dari adenosine
monophosphate (AMP) dan guanosine monophosphate (GMP), purinic
nucleotides digunakan untuk sintesis DNA dan RNA, serta inosine yang
kemudian akan mengalami degradasi menjadi hypoxanthine, xanthine dan
akhirnya menjadi uric acid (McCrudden Francis H.2000).
2. Peningkatan kadar asam urat (Hiperurisemia)
Beberapa hal di bawah ini menyebabkan peningkatan kadar asam
urat dalam tubuh :
a. Kandungan makanan tinggi purin karena meningkatkan produk asam
urat dan kandungan minuman tinggi fruktosa.
b. Ekskresi asam urat berkurang karena fungsi ginjal terganggu misalnya
kegagalan fungsi glomerulus atau adanya obstruksi sehingga kadar
asam urat dalam darah meningkat. Kondisi ini disebut hiperurikemia,
dan dapat membentuk kristal asam urat / batu ginjal yang akan
membentuk sumbatan pada ureter (Mandell Brian F. 2008).
c. Penyakit tertentu seperti gout, Lesch-Nyhan syndrome, endogenous
nucleic acid metabolism, kanker, kadar abnormal eritrosit dalam darah
karena destruksi sel darah merah, polisitemia, anemia pernisiosa,
leukemia, gangguan genetik metabolisme purin, gangguan metabolik
asam urat bawaan (peningkatan sintesis asam urat endogen),
alkoholisme yang meningkatkan laktikasidemia, hipertrigliseridemia,
gangguan pada fungsi ginjal dan obesitas, asidosis ketotik, asidosis
laktat, ketoasidosis, laktosidosis, dan psoriasis (Murray Robert K, dkk.
2006).
d. Beberapa macam obat seperti obat pelancar kencing (diuretika
golongan tiazid), asetosal dosis rendah, fenilbutazon dan pirazinamid
dapat meningkatkan ekskresi cairan tubuh, namun menurunkan eksresi
asam urat pada tubulus ginjal sehingga terjadi peningkatan kadar asam
urat dalam darah (Lieberman Michael, 2009).
e. Pada pemakaian hormonal untuk terapi seperti hormon
adrenokortikotropik dan kortikosteroid (Ronco Claudio, Franscesco
Rodeghiero, 2005).
3. Penurunan kadar asam urat (Hipourisemia)
Beberapa kondisi yang menyebabkan terjadinya penurunan kadar
asam urat :
a. Kegagalan fungsi tubulus ginjal dalam melakukan reabsorpsi asam urat
dari tubulus ginjal, sehingga ekskresi asam urat melalui ginjal akan
ditingkatkan dan kadar asam urat dalam darah akan turun. (Weller
Seward, E. Miller, 2002).
b. Rendahnya kadar tiroid, penyakit ginjal kronik, toksemia kehamilan
dan alcoholism.
c. Pemberian obat-obatan penurun kadar asam urat. Penurunan kadar
asam urat dilakukan dengan pemberian obat-obatan yang
meningkatkan ekskresi asam urat atau menghambat pembentukan asam
urat, (Steele Thomas H, 1979) cara kerja allopurinol merupakan
struktur isomer dari hipoxanthin dan merupakan penghambat enzim.
Fungsi allopurinol yaitu menempati sisi aktif pada enzim xanthine
oxidase, yang biasa ditempati oleh hypoxanthine. Allopurinol
menghambat aktivitas enzim secara irreversible dengan mengurangi
bentuk xanthin oxidase sehingga menghambat pembentukan asam urat
(Diane Colby S, 1989).
4. Diagnosis penyakit hiperurisemia
Hiperusemia selalu tidak selalu tampak dari gejala luar. Hal
demikian mempunyai resiko besar akan kerusakan ginjal karena Kristal
kristal sudah mengendap dijaringan kemih. Seseorang dikatakan
menderita asam urat dilakukan dengan pemeriksaan laboratorium yang
menunjukan kadar asam urat dalam darah diatas 7 mg/dl untuk pria dan 6
mg/dl untuk wanita (Sacher, dkk. 2004).
5. Gejala
Kadar asam urat darah yang tinggi dapat menyebabkan kesemutan,
pegal-pegal, linu-linu, persendian terasa kaku, nyeri sendi, rematik asam
urat, sampai pada penyakit jantung dan tekanan darah tinggi. Rasa ngilu
biasanya dirasakan di kaki kanan dan tangan kiri. Jika sudah menyerang
tangan kiri, rasa ngilu itu akan terus merambat ke bahu dan leher (Nyoman
Kertia, 2009, Vitahelth, 2006).
6. Macam macam pemeriksaan Asam Urat ( Uric Acid )
a. Pemeriksaan Holistik
Pemeriksaan holistik adalah pemeriksaan yang menyeluruh
dimana pemeriksaan dilakukan dari kapan terjadinya nyeri, bagaimana
dapat terjadinya nyeri. Setelah itu dilihat riwayat kesehatan, baru di
tegakkan diagnosis (Pusdiknas, 1980).
b. Pemeriksaan Enzimatis
Pemeriksaan enzimatis adalah pemeriksaan asam urat dengan
prinsip uric acid yang bereaksi dengan urease membentuk reaksi
H2O2 dibawah katalisis peroksiadase dengan 3,5 didorohydroksi
bensensulforic acid dan 4 aminophenazone memberikan reaksi warna
violet dengan indikator Quinollmine (Bishop L. Michael)
C. Lansia (Lanjut Usia)
1. Definisi lansia
Usia lanjut dikatakan sebagai tahap akhir perkembangan pada
kehidupan manusia, sedangkan menurut pasal 1 ayat (2), (3), (4), UU No.
13 Tahun 1998 tentang kesehatan dikatakan bahwa usia lanjut adalah
seseorang yang telah mencapai usia lebih dari 60 tahun (Siti Maryam,2009).
2. Kesehatan Lansia
Sifat-sifat penyakit pada lansia perlu untuk dikenali agar tidak
salah ataupun lambat dalam menegakkan diagnosis, sehingga terapi dan
tindakan lainnya yang mengikutinya dengan segera dapat dilaksanakan.
Hal ini akan menyangkut beberapa aspek, yaitu; etiologi, diagnosis dan
perjalanan penyakit :
a. Etiologi
1. Sebab penyakit pada lansia lebih bersifat endogen daripan eksogen.
Hal ini disebabkan menurunnya berbagai fungsi tubuh karena
proses menua.
2. Etiologi sering kali tersembunyi
3. Sebab penyakit bersifat ganda dan kumulatif, terlepas satu sama
lain ataupun saling mempengaruhi
b. Diagnosis
Diagnosis penyakit pada lansia umumnya lebih sukar dari pada
remaja/dewasa. Sering kali tidak khas gejalanya dan keluhan-keluhan
tidak khas dan tidak jelas.
c. Perjalanan Penyakit
1) Pada umumnya perjalanan penyakit adalah kronik (menahun)
diselingi dengan eksaserbasi akut.
2) Penyakit bersifat progresif, dan sering menyebabkan kecacatan.
3) Sebagai kriteria mundurnya kemandirian (WHO 1989)
mengembangkan pengertian/konsep secara bertingkat;
a) Imapirment adalah setiap kehilangan atau kelainan, baik
psikologik, fisiologik atupun struktur atau fungsi anatomik.
b) Disabilitas adalah semua retriksi atau kekurangan dalam
kemampuan untuk melakukan kegiatan yang dianggap dapat
dilakukan oleh orang normal.
c) Handicap adalah suatu ketidakmampuan seseorang sebagai
akibat impairment atau disabilitas sehingga membatasinya
untuk melaksakan peranan hidup secara normal (Darmojo,
Boedhi, 2000).
3. Hubungan kadar asam urat dengan lansia
Pada lanjut usia terjadi kemunduran sel-sel karena proses penuaan
yang dapat berakibat pada kelemahan organ, kemunduran fisik, timbulnya
berbagai macam penyakit seperti peningkatan kadar asam urat yang dapat
menimbulkan terjadinya penyakit seperti batu ginjal, gout, dan rematik
(Ferry Efendi, Makhfudli, 2009).
Penyakit asam urat atau biasa dikenal dengan gout merupakan
penyakit yang menyerang para lanjut usia (lansia) terutama kaum pria.
Penyakit ini sering menyebabkan gangguan pada satu sendi misalnya
paling sering pada salah satu pangkal ibu jari kaki, walaupun dapat
menyerang lebih dari satu sendi. Penyakit ini sering menyerang para lansia
dan jarang didapati pada orang yang berusia dibawah 60 tahun dengan usia
rata-rata paling banyak didapati pada usia 65-75 tahun, dan semakin sering
didapati dengan bertambahnya usia (Nyoman Kertia, 2009).
4. Olahraga penting bagi lansia
Pada usi lanjut terjadi kemunduran sel-sel karena proses penuaan
secara nyata yang menyebabkan kelemahan peda fisik, kelemahan pada
organ.Sehingga menunjukkan olahraga penting bagi lansia untuk
menghambat kehilangan fungsional, Olahraga baik bagi kesehatan lanjut usia,
tidak bergerak sama sekali mempercepat penurunan fisik. Pada lanjut usia,
olahraga penting untuk menghambat terjadinya berbagai penyakit yang
disebabkan bertambahnya usia (Ferry effendi, Makhfudi,2009).
BAB III
3.2.1.Populasi
3.2.2.Sample
Data yang dikumpulkan adalah data primer dan adata sekunder. Tehnik
data yang dikumpulkan melalui data primer dengan melakukan wawancara
kepada responden dan observasi secara langsung ke setiap rumah
responden,sedangkan teknik data untuk pengumpulan data sekunder
dilakukan dengan memperoleh data jumlah penduduk yang ada di desa
Tanjung Dolok,Melalui Kepala Desa Tanjung Dolok,Pengumpulan hasil
wawancara dilakukan meleui kunjungan langsung kesetiap rumah dengan
menggunakan kuesioner.Pelaksanan kegitan yang dilakukan di desa Tanjung
Dolok yaitu:
2.Observasi
3.Wawancara
2.Analisa Data
Adapun cara pemberian nilai dalam metode PAHO ini adalah setiap
pesrta rembung dususn memberikan skor dari 1 sampai dengan 10 terhadap
setiap masalah-masalah kesehatan yang di paparkan.Kemudian nilai-nilai
tersebut dikalikan (MxSxVxC).Setelah diperoleh hasilnya diurutkan nilai
tersebut dari yang paling tinggi kr yang rendah.Masalah dengan skor paling
tinggi ditetepkan sebagai prioritas masalah selanjutnya akan diintervensi.
c Notulen : Saripah
Pada Acara MMD peserta yang hadir sebanyak 10 orang yang tterdiri
dari:
3.6.3 Intervensi
HASIL KEGIATAN
2. Sebelah Barat berbatasan dengan desa Kebun Saba Jae sebelah Timur
berbatasan dengan Dusun Siranap, Sebelah Selatan berbatasan dengan
sungai aek Marancar ( desa haunatas).