Professional Documents
Culture Documents
Dosen Pengampu:
Prof. Dr. Waston, M.Hum.
Disusun Oleh :
Muhammad Fikri Falih Hidayatullah
B200220460
Kelas F
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, dengan segala
karunia, nikmat dan kemurahan hati-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah ini. Meski banyak kekurangannya. Dan kami ingin mengucapkan terima kasih
kepada Prof. Dr. Waston, M.Hum. selaku dosen mata kuliah Islam dan iptek yang
memberikan tugas ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk menambah
pemahaman dan pengetahuan kita.
Kami harap semua orang yang membaca ini dapat paham dengan mudah. Kami
berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi kami dan semua orang yang membacanya.
Kami mohon maaf atas bahasa yang kurang tepat dan berharap dapat menerima kritik
dan saran yang membangun guna penyempurnaan makalah ini di masa yang akan
datang.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................ii
DAFTAR GAMBAR..............................................................................................iii
DAFTAR TABEL...................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
1.1 Latar Belakang..........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................2
1.3 Maksud dan Tujuan...................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................3
2.1 Metode...........................................................................................................3
2.2 Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kudus............................................3
2.3 Pengelolaan Zakat di BAZNAS Kabupaten Kudus.......................................3
2.4 Pengembangan teknologi yang dilakukan BAZNAS....................................5
BAB III PENUTUP.................................................................................................9
3.1 Kesimpulan....................................................................................................9
3.2 Saran..............................................................................................................9
LAMPIRAN...........................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................v
iii
DAFTAR GAMBAR
iv
DAFTAR TABEL
v
BAB I
PENDAHULUAN
Zakat, Infak, dan Sedekah (ZIS) memiliki peran signifikan sebagai sumber
penerimaan harta bagi umat Muslim. Dana ZIS diharapkan dapat memicu
perputaran harta, mengubah harta yang ditimbun menjadi investasi dan daya
beli. Allah menjanjikan balasan terbaik dan pahala terbesar bagi umat yang
memenuhi kewajiban zakat, sebagaimana tertulis, "...tunaikanlah zakat dan
berikanlah pinjaman kepada Allah pinjaman yang baik, dan kebaikan apa saja
yang kamu perbuat untuk dirimu niscaya kamu memperoleh (balasan)Nya di
sisi Allah sebagai balasan yang paling baik dan paling besar pahalanya" (Al-
Muzzammil [73]: 20).
1
dan penggunaan dana ZIS. Penggunaan teknologi mampu mengoptimalkan
tenaga, efektivitas waktu, dan fleksibilitas dalam jangkauan penyaluran dana.
Implementasi sistem informasi yang diharapkan adalah melalui suatu
platform, yang dapat diibaratkan sebagai "Mobile Apps" bagi donatur dan
penerima manfaat untuk berinteraksi secara efisien.
1.4 Manfaat
Berikut beberapa manfaat yang dapat diidentifikasi dari penyusunan makalah
ini:
1. Peningkatan efisiensi operasional;
2. Peningkatan kepuasan donator;
3. Peningkatan kesejahteraan masyarakat secara bertahap, dan
4. Pengembangan inovasi digital.
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Metode
Jenis penelitian yang yang ditempuh merupakan penelitian kepustakaan
(library research) dengan menggunakan pendekatan teoritis dan praktis. Jenis
data yang dipakai merupakan data sekunder. Analisis SWOT digunakan untuk
memberikan pemahaman studi Islam menelaah pemanfaatan teknologi yang
cocok untuk dikembangkan melalui kolaborasi lembaga zakat. Hal ini untuk
memberikan gambaran tentang situasi yang sedang dihadapi keduanya.
3
dari ASN dan masyarakat. Pengumpulan zakat di BAZNAS Kabupaten
Kudus difokuskan pada pengumpulan di sektor ASN melalui zakat profesi
yang diambil dari 2,5% gaji. Laporan Pengumpulan dana zakat di
BAZNAS Kabupaten Kudus pada tahun 2021-2022 adalah sebagai
berikut:
Tabel 2.1 Laporan pengumpulan zakat di BAZNAS Kabupaten Kudus Tahun 2021-2022
No Tahun Jumlah
1 2021 Rp 1.769.734.073
2 2022 Rp 2.769.741.591
Tabel 2.2 Laporan Pengumpulan Dana Zakat di Sektor Masyarakat dan UPZ di Wilayah
Kabupaten Kudus Tahun 2021-2022
4
konsumtif dan penyaluran zakat secara produktif. Rincian penyaluran dana
zakat di BAZNAS Kabupaten Kudus di tahun 2022 adalah sebagai berikut:
5
Fitur SiMBA berisi berbagai data. Data tersebut ermasuk data sifat
keuangan dan transaksi keuangan, akan dimasukkan dan laporan yang
dihasilkan, seperti profil muzaki, volume pengumpulan dana ZIS, profil asnaf
dan jenis rencana distribusi. Ada juga laporan keuangan standar dengan
mengacu pada Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) 109. Kartu
dengan nomor wajib zakat (NPWZ) dan sertifikat setoran zakat juga dapat
diterbitkan. Jadi, dengan SiMBA, muzaki mendapatkan layanan terbaik dari
pendaftaran hingga pembayaran dan pelaporan. BAZNAS Provinsi akan dapat
membaca laporan untuk seluruh kabupaten/kota di wilayahnya melalui
database yang dimasukkan oleh BAZNAS kabupaten/kota.
6
1) Muzaki individu atau perorangan dan,
2) Muzaki badan perusahaan. Dalam pembayaran, dapat
melalui berbagai jenis teknologi seperti ATM, EDC,
Online Payment (EWalet, E-Banking, dan Mobile
Apps). Namun, Muzakki juga bisa membayar melalui
payment point (Sevel, Indomaret, dll) atau berdonasi
langsung melalui konter.
b. Data interchange yang dilakukan menggunakan teknologi Web
Service, yaitu teknologi berupa Application Programming
Interface (API) yang merupakan komunikasi hots-to-hots.
Proses ini menyinkronkan data yang direkam pada SIMBAZ
NAS agar sesuai dengan perubahan di rekening bank Anda.
Prosesnya dimulai dengan bank menerima sumbangan. Di sini,
sumber transaksi adalah:
1) Muzakki, yaitu orang yang membayarkan zakat
2) Payment point merupakan salah satu layanan
perbankan umum yang melakukan pembayaran yang
relatif rutin dan nilainya relatif rendah, seperti:
Pembayaran biaya listrik, telepon dan air. Agen
pembayaran, juga dikenal sebagai rekening tabungan,
didefinisikan sebagai rekening bersyarat. Sesuai
dengan sifatnya, bank tidak berkewajiban untuk
memenuhi kewajibannya kepada individu atau
lembaga tertentu yang mengeluarkan mandat.
3) Konter BAZNAS, pertukaran yang dilakukan antara
aplikasi bank dengan SIMBA adalah menggunakan
standar ISO 8583 agar terjamin sisi keamanan dalam
transaksional kedua aplikasi ini.
c. Mustahik, penyaluran terhadap mustahik dapat dilakukan
melalui dua media yaitu, via langsung dan via mitra upz.
Sebelum diberi bantuan ke bank, mustahik maupun mitra upz
7
memberikan data mustahik ke BAZNAS sehingga tercatat di
SIMBA.
d. SIMBA dapat memproduksi berbagai jenis laporan yakni,
penghimpunan, penyaluran, serta operasional. Laporan dapat
diakses melalui media publikasi seperti website, sosial media,
gadget, sms/mms, muzaki corner, email, dan lain-lain. Selain
menggunakan teknologi, laporan juga bisa diakses melalui
majalah maupun laporan tahunan.
e. Eksteral stakeholder yaitu masyarakat, tokoh agama, serta
kaum profesional adalah stakeholder yang akan menjadi
audiens terhadap perkembangan dunia perzakatan nasional.
DPR serta pemerintah dalam hal ini adalah kementrian Agama
selaku penentu terhadap berbagai kebijakan untuk lembaga
zakat nasional dan daerah sesuai dengan laporan yang
disiapkan oleh aplikasi SIMBA. Auditor menjadi salah satu
tolak ukur bagi akutabilitas lembaga. Lembaga harus teraudit
sesuai dengan berbagai ketentuan yang telah ditetapkan mulai
dari Syariah, Manajemen, Keuangan, hingga Kemananan
Informasi
8
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
9
LAMPIRAN
1. Tampilan awal SiMBA
10
2. Pengunduhan Mobile Apps SiMBA
11
DAFTAR PUSTAKA
12