You are on page 1of 17

MAKALAH ISLAM & IPTEK

Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi dalam Penyaluran Dana Zakat, Infak, dan


Sedekah oleh Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kudus
Tinjauan : Inovasi Digital untuk Meningkatkan Efisiensi dan Transparansi untuk
Kepentingan Sosial dan Masyarakat

Dosen Pengampu:
Prof. Dr. Waston, M.Hum.

Disusun Oleh :
Muhammad Fikri Falih Hidayatullah
B200220460
Kelas F

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, dengan segala
karunia, nikmat dan kemurahan hati-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah ini. Meski banyak kekurangannya. Dan kami ingin mengucapkan terima kasih
kepada Prof. Dr. Waston, M.Hum. selaku dosen mata kuliah Islam dan iptek yang
memberikan tugas ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk menambah
pemahaman dan pengetahuan kita.

Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini mengandung kekurangan.


Oleh karena itu, kritik, saran dan masukan sangat kami harapkan demi penyempurnaan
makalah yang ditulis.

Kami harap semua orang yang membaca ini dapat paham dengan mudah. Kami
berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi kami dan semua orang yang membacanya.
Kami mohon maaf atas bahasa yang kurang tepat dan berharap dapat menerima kritik
dan saran yang membangun guna penyempurnaan makalah ini di masa yang akan
datang.

Surakarta, 24 Desember 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................ii
DAFTAR GAMBAR..............................................................................................iii
DAFTAR TABEL...................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
1.1 Latar Belakang..........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................2
1.3 Maksud dan Tujuan...................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................3
2.1 Metode...........................................................................................................3
2.2 Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kudus............................................3
2.3 Pengelolaan Zakat di BAZNAS Kabupaten Kudus.......................................3
2.4 Pengembangan teknologi yang dilakukan BAZNAS....................................5
BAB III PENUTUP.................................................................................................9
3.1 Kesimpulan....................................................................................................9
3.2 Saran..............................................................................................................9
LAMPIRAN...........................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................v

iii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Ekosistem IT Zakat..................................................................6

iv
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Laporan pengumpulan zakat di BAZNAS Kabupaten Kudus Tahun


2021-2022........................................................................................................4
Tabel 2.2 Laporan Pengumpulan Dana Zakat di Sektor Masyarakat dan UPZ di
Wilayah Kabupaten Kudus Tahun 2021-2022.................................................4

v
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Zakat, Infak, dan Sedekah (ZIS) memiliki peran signifikan sebagai sumber
penerimaan harta bagi umat Muslim. Dana ZIS diharapkan dapat memicu
perputaran harta, mengubah harta yang ditimbun menjadi investasi dan daya
beli. Allah menjanjikan balasan terbaik dan pahala terbesar bagi umat yang
memenuhi kewajiban zakat, sebagaimana tertulis, "...tunaikanlah zakat dan
berikanlah pinjaman kepada Allah pinjaman yang baik, dan kebaikan apa saja
yang kamu perbuat untuk dirimu niscaya kamu memperoleh (balasan)Nya di
sisi Allah sebagai balasan yang paling baik dan paling besar pahalanya" (Al-
Muzzammil [73]: 20).

Meskipun dana ZIS belum dioptimalkan, Hafidhuddin (2002) dalam


bukunya menyatakan bahwa salah satu alasan kurang optimalnya peran zakat
sebagai alat pemerataan kesejahteraan umat adalah karena kurangnya
pengumpulan zakat yang optimal di lembaga zakat. Oleh karena itu, lembaga
zakat perlu memastikan bahwa dana yang dikelolanya dapat memenuhi
kebutuhan dasar masyarakat dan berkontribusi pada distribusi yang adil serta
perputaran kekayaan di masyarakat (Ali dkk, 2015: 356). Studi kasus yang
dilakukan oleh Wahid (2014) di Malaysia menyatakan bahwa efisiensi dan
efektivitas pengumpulan zakat dan distribusi sangat bergantung pada tata
kelola yang baik dari lembaga zakat.

Salah satu upaya untuk mengoptimalkan penyaluran dana ZIS adalah


bekerja sama dengan Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) sebagai
lembaga pengelola dana zakat, infak, dan sedekah dengan mempermudah
pemilik dana (donatur) dalam menyampaikan kepemilikan hartanya kepada
orang yang membutuhkan (penerima manfaat), dengan tetap menjunjung
tinggi transparansi dan akuntabilitas. Salah satu cara untuk mencapai hal
tersebut adalah melalui pemanfaatan teknologi guna meningkatkan efisiensi
dan transparansi serta mencerminkan sifat amanah dalam proses penyaluran

1
dan penggunaan dana ZIS. Penggunaan teknologi mampu mengoptimalkan
tenaga, efektivitas waktu, dan fleksibilitas dalam jangkauan penyaluran dana.
Implementasi sistem informasi yang diharapkan adalah melalui suatu
platform, yang dapat diibaratkan sebagai "Mobile Apps" bagi donatur dan
penerima manfaat untuk berinteraksi secara efisien.

1.2 Rumusan Masalah

Penyusunan makalah ini didasarkan kepada rumusan masalah utama


berikut, “Bagaimana implementasi teknologi oleh BAZNAS dalam penyaluran
dana zakat, infak, dan sedekah guna mencapai efisiensi dan transparansi yang
lebih baik?”

1.3 Maksud dan Tujuan

Maksud dari penyusunan laporan ini adalah untuk menyelidiki dan


menganalisis sejauh mana Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) telah
memanfaatkan teknologi, khususnya inovasi digital, dalam penyaluran dana
zakat, infak, dan sedekah. Makalah ini bertujuan untuk memberikan
pemahaman mendalam tentang upaya BAZNAS dalam memanfaatkan
teknologi guna meningkatkan efisiensi dan transparansi dalam pengelolaan
serta distribusi dana keuangan yang berasal dari masyarakat.

1.4 Manfaat
Berikut beberapa manfaat yang dapat diidentifikasi dari penyusunan makalah
ini:
1. Peningkatan efisiensi operasional;
2. Peningkatan kepuasan donator;
3. Peningkatan kesejahteraan masyarakat secara bertahap, dan
4. Pengembangan inovasi digital.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Metode
Jenis penelitian yang yang ditempuh merupakan penelitian kepustakaan
(library research) dengan menggunakan pendekatan teoritis dan praktis. Jenis
data yang dipakai merupakan data sekunder. Analisis SWOT digunakan untuk
memberikan pemahaman studi Islam menelaah pemanfaatan teknologi yang
cocok untuk dikembangkan melalui kolaborasi lembaga zakat. Hal ini untuk
memberikan gambaran tentang situasi yang sedang dihadapi keduanya.

2.2 Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kudus


Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2011 tentang
Pengelolaan Zakat, BAZDA Kabupaten Kudus mengalami transformasi
menjadi Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Kudus. Pada
tanggal 24 April 2018, Pemerintah Kabupaten Kudus mengeluarkan Surat
Keputusan (SK) untuk menetapkan struktur organisasi BAZNAS Kabupaten
Kudus, yang secara resmi disahkan pada bulan Februari 2019. Di Desa
Megawon, Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus, BAZNAS kini hadir sebagai
lembaga pengelola zakat.

2.3 Pengelolaan Zakat di BAZNAS Kabupaten Kudus


a. Pengumpulan Zakat di BAZNAS Kabupaten Kudus

BAZNAS Kabupaten Kudus melaksanakan amanah dalam pengelolaan


zakat di wilayah kabupaten Kudus. Dalam pengumpulan zakat, muzaki
melakukan perhitungan sendiri atas kewajiban zakatnya dan apabila
muzaki tidak dapat menghitungnya sendiri dapat meminta bantuan
BAZNAS. Di BAZNAS Kabupaten Kudus mempunyai 2 (dua) sistem
dalam melakukan pengumpulan zakat yaitu sistem Payroll atau transfer
dan secara langsung. Pembayaran zakat dapat dikirimkan melalui bank
ataupun muzakki dapat mengirim langsung ke rekening BAZNAS
Kabupaten Kudus. Zakat yang dikumpulkan di BAZNAS Kabupaten
Kudus meliputi zakat fitrah dan zakat mal dengan sektor pengumpulan

3
dari ASN dan masyarakat. Pengumpulan zakat di BAZNAS Kabupaten
Kudus difokuskan pada pengumpulan di sektor ASN melalui zakat profesi
yang diambil dari 2,5% gaji. Laporan Pengumpulan dana zakat di
BAZNAS Kabupaten Kudus pada tahun 2021-2022 adalah sebagai
berikut:

Tabel 2.1 Laporan pengumpulan zakat di BAZNAS Kabupaten Kudus Tahun 2021-2022

No Tahun Jumlah
1 2021 Rp 1.769.734.073
2 2022 Rp 2.769.741.591

BAZNAS Kabupaten Kudus juga menghimpun zakat melalui Unit


Pengumpul Zakat (UPZ) yang berada dibeberapa instansi, seperti instansi
pemerintah, dinas-dinas dan sebagainya. Laporan pengumpulan dari sektor
masyarakat dan UPZ di wilayah Kabupaten Kudus adalah sebagai berikut :

Tabel 2.2 Laporan Pengumpulan Dana Zakat di Sektor Masyarakat dan UPZ di Wilayah
Kabupaten Kudus Tahun 2021-2022

Peneriman dari Muzakki Tahun 2021 Tahun 2022


Muzakki individu via UPZ UPD dan Rp 1.108.122.917 Rp 1.433.714.389
BUMD Kab. Kudus
Muzakki individu via UPZ Kemenag Rp 617.552.855 Rp 1.269.067.756
Muzakki individual Rp 40.104.660 Rp 63.659.745
Penerimaan lainnya 0 0

b. Pendistribusian dan Pendayagunaan Zakat di BAZNAS Kabupaten Kudus

Penyaluran zakat di BAZNAS Kabupaten Kudus dibedakan menjadi dua


yaitu pendistribusian zakat dan pendayagunaan zakat. Pendistribusian
zakat adalah pembagian zakat kepada yang berhak menerimanya.
Sedangkan pendayagunaan zakat adalah cara pemanfaatan dana zakat
seefisien mungkin dengan tetap menjaga nilai dan kegunaannya agar dapat
mencapai kemaslahatan umat. Adapun penyaluran zakat di BAZNAS
Kabupaten Kudus terbagi menjadi dua yaitu penyaluran zakat secara

4
konsumtif dan penyaluran zakat secara produktif. Rincian penyaluran dana
zakat di BAZNAS Kabupaten Kudus di tahun 2022 adalah sebagai berikut:

Tabel 2.3 Penyaluran Dana Zakat

Tahun Saldo awal dana Zakat yang Penyaluran Zakat


zakat dikumpulkan
2021 Rp 938.707.638 Rp 1.769.743.073 Rp 1.703.739.204
2022 Rp 1.004.702.507 Rp 2.769.741.591 Rp 3.403.928.845

2.4 Pengembangan teknologi yang dilakukan BAZNAS

Lembaga zakat BAZNAS telah mengembangkan teknologi digital, seperti


Sistem Manajemen Informasi Baznas (SiMBA), sebagai bentuk digitalisasi
zakat nasional yang dikelola oleh Kementerian Agama dan BAZNAS.
Penggunaan teknologi digital melibatkan proses penghimpunan dan
penyaluran zakat, manajemen zakat, dan juga sebagai alat edukasi zakat.

SiMBA dibentuk akibat potensi zakat, total penghimpunan zakat, dan


proyeksi pertumbuhan muzaki yang terus naik sehingga menjadi potensi besar
untuk mengembangkan teknologi yang tepat. Sumbangan zakat bagi mustahik
dapat melalui berbagai program sosial (Rahmina, Yanti Sofia, Edy Marbyanto,
2012) dan kerjasama dengan perbankkan syariah (Andiani et al., 2018)
diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

SIMBAZNAS adalah terobosan baru yang diciptakan oleh pemerintah


dengan di bangunnya master plan informasi teknologi sekitar bulan oktober
2011 sampai januari 2012. Rancangan tersebut berisi mengenai ruang lingkup,
input dan output dari pelaksanaan baznas berbasis sistem informasi. Setelah
terbentuk master plan SIMBAZNAS, selanjutnya dibuatlah SOP berisi
mengenai aturan, kadar zakat, serta hal yang berkaitan dengan pelaksaana
zakat, infaq/ sedekah. Target yang hendak dicapai ialah agar mengintegrasikan
data baznas keseluruh daerah dan dijadikan sebagai standar operasional
pelaporan zakat secara nasional.

5
Fitur SiMBA berisi berbagai data. Data tersebut ermasuk data sifat
keuangan dan transaksi keuangan, akan dimasukkan dan laporan yang
dihasilkan, seperti profil muzaki, volume pengumpulan dana ZIS, profil asnaf
dan jenis rencana distribusi. Ada juga laporan keuangan standar dengan
mengacu pada Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) 109. Kartu
dengan nomor wajib zakat (NPWZ) dan sertifikat setoran zakat juga dapat
diterbitkan. Jadi, dengan SiMBA, muzaki mendapatkan layanan terbaik dari
pendaftaran hingga pembayaran dan pelaporan. BAZNAS Provinsi akan dapat
membaca laporan untuk seluruh kabupaten/kota di wilayahnya melalui
database yang dimasukkan oleh BAZNAS kabupaten/kota.

Gambar 2.1 Ekosistem IT Zakat


Adapun ekosistem yang dapat dilihat dalam sistem informasi SIMBA
diantaranya adalah:

a) Penghimpunan dana zakat, infaq dan sedekah.


b) Penyaluran dan penggunaan dana zakat, infaq dan sedekah pencatatan
aset (termasuk aset kelolaan).
c) Mencetak bukti setor zakat menerbitkan kartu npwz.
d) Manajemen anggaran.
e) Mencetak jenis laporan yang telah terstandarisasi.

Dalam gambar tersebut dapat dilihat ekosistem Teknologi SIMBA,


berikut akan dijelaskan satu persatu:

a. Muzakki bisa berasal dari luar maupun dalam negeri. Dari


sudut pandang jenis muzaki dibagi dua yakni:

6
1) Muzaki individu atau perorangan dan,
2) Muzaki badan perusahaan. Dalam pembayaran, dapat
melalui berbagai jenis teknologi seperti ATM, EDC,
Online Payment (EWalet, E-Banking, dan Mobile
Apps). Namun, Muzakki juga bisa membayar melalui
payment point (Sevel, Indomaret, dll) atau berdonasi
langsung melalui konter.
b. Data interchange yang dilakukan menggunakan teknologi Web
Service, yaitu teknologi berupa Application Programming
Interface (API) yang merupakan komunikasi hots-to-hots.
Proses ini menyinkronkan data yang direkam pada SIMBAZ
NAS agar sesuai dengan perubahan di rekening bank Anda.
Prosesnya dimulai dengan bank menerima sumbangan. Di sini,
sumber transaksi adalah:
1) Muzakki, yaitu orang yang membayarkan zakat
2) Payment point merupakan salah satu layanan
perbankan umum yang melakukan pembayaran yang
relatif rutin dan nilainya relatif rendah, seperti:
Pembayaran biaya listrik, telepon dan air. Agen
pembayaran, juga dikenal sebagai rekening tabungan,
didefinisikan sebagai rekening bersyarat. Sesuai
dengan sifatnya, bank tidak berkewajiban untuk
memenuhi kewajibannya kepada individu atau
lembaga tertentu yang mengeluarkan mandat.
3) Konter BAZNAS, pertukaran yang dilakukan antara
aplikasi bank dengan SIMBA adalah menggunakan
standar ISO 8583 agar terjamin sisi keamanan dalam
transaksional kedua aplikasi ini.
c. Mustahik, penyaluran terhadap mustahik dapat dilakukan
melalui dua media yaitu, via langsung dan via mitra upz.
Sebelum diberi bantuan ke bank, mustahik maupun mitra upz

7
memberikan data mustahik ke BAZNAS sehingga tercatat di
SIMBA.
d. SIMBA dapat memproduksi berbagai jenis laporan yakni,
penghimpunan, penyaluran, serta operasional. Laporan dapat
diakses melalui media publikasi seperti website, sosial media,
gadget, sms/mms, muzaki corner, email, dan lain-lain. Selain
menggunakan teknologi, laporan juga bisa diakses melalui
majalah maupun laporan tahunan.
e. Eksteral stakeholder yaitu masyarakat, tokoh agama, serta
kaum profesional adalah stakeholder yang akan menjadi
audiens terhadap perkembangan dunia perzakatan nasional.
DPR serta pemerintah dalam hal ini adalah kementrian Agama
selaku penentu terhadap berbagai kebijakan untuk lembaga
zakat nasional dan daerah sesuai dengan laporan yang
disiapkan oleh aplikasi SIMBA. Auditor menjadi salah satu
tolak ukur bagi akutabilitas lembaga. Lembaga harus teraudit
sesuai dengan berbagai ketentuan yang telah ditetapkan mulai
dari Syariah, Manajemen, Keuangan, hingga Kemananan
Informasi

8
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Pemanfaatan teknologi dalam pengelolaan untuk zakat, infaq dan sedekah


dilakukan oleh Lembaga zakat yang bernama Badan Amil Zakat Nasional
(BAZNAS). Dengan dihadirkannya aplikasi SIMBA, Penyelenggaraan zakat,
infaq, dan sedekah di tingkat nasional dapat dengan mudah diintegrasikan di
berbagai wilayah di Indonesia untuk memudahkan pengambilan kebijakan
atau pengambilan keputusan di tingkat pusat, provinsi, dan kabupaten/kota.
Misalnya melalui pendidikan dan sosialisasi di daerah-daerah tertentu yang
populasi muzakinya sedikit. Selain itu, pengelolaan zakat dengan SIMBA
dapat digunakan sebagai alat monitoring atau evaluasi pengelolaan zakat,
infaq dan sedekah.

3.2 Saran

Meskipun implementasi teknologi telah membawa banyak manfaat, beberapa


tantangan juga dihadapi, termasuk keterbatasan akses teknologi di beberapa
daerah. Oleh karena itu, disarankan untuk:

1. Memperluas jaringan akses teknologi ke seluruh wilayah Indonesia.


2. Terus meningkatkan keamanan data, terutama dalam mengadopsi
teknologi blockchain.
3. Melakukan kampanye edukasi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat
tentang manfaat dan cara penggunaan teknologi dalam zakat.

9
LAMPIRAN
1. Tampilan awal SiMBA

10
2. Pengunduhan Mobile Apps SiMBA

11
DAFTAR PUSTAKA

Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kudus.


https://baznas.kuduskab.go.id/tentangkami/

Basrowi, Pertiwi Utami. 2020. Pemanfaatan Teknologi Dalam Peningkatan


Penerimaan Zakat, Jumlah Muzaki, Dan Pengurangan Resiko Zakat.
Jurnal Ekonomi Syariah dan Filantropi Islam, Universitas
Muhammadiyah Jakarta Volume 4 (1).

Fatmaningrum, E. S. (2015). Pengaruh Implementasi Pengendalian Intern,


Pemanfaatan Teknologi Informasi, dan Total Qualitymanagement
Terhadap Penerapan Good Governance Di Lembaga Amil Zakat. Journal
of Accounting and Investment, 16(2), 145-154.

Hendarsyah, D. (2013). Pemanfaatan Zakat Online Baznas Bagi


Muzaki. IQTISHADUNA: Jurnal Ilmiah Ekonomi Kita, 2(2), 485-512.

Khoirun, Nio. 2016. PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENYALURAN


DANA ZAKAT, INFAK & SEDEKAH BERBASIS APLIKASI WEB
MENGGUNAKAN CODEIGNITER WEB FRAMEWORK. Jurnal
Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH SURAKARTA. hal.2

Safitri, Desy. 2022. EFEKTIVITAS PENGGUNAAN APLIKASI SIMBA


DALAM LAPORAN PENERIMAAN DANPENGELUARAN KAS DI
BAZNAS KALTIM. Jurnal Akuntansi, Universitas Mulawarman,
Samarinda. hal.2 -17

Sofiyawati, N., & Halimah, S. N. (2022). Perilaku Muzakki dalam Menyalurkan


Zakat di Era Digital. Anida (Aktualisasi Nuansa Ilmu Dakwah), 22(1), 45-
64.

12

You might also like