You are on page 1of 39

BINDER COURSE DAN SURFACE COURSE

KELOMPOK 2

 ALFA C. PESIWARISSA
 OLIVER E. F. PATTIASINA

 NURHAIDAT SAMAUN

 REANDY HETHARIA

 GILBERT SAIRLELA
PEKERJAAN HOT MIX ATB
(ASPHALT TREATED BASE)
HOT MIX jenis ATB (Asphalt Traeted Base) dengan Tebal minimum 5cm
digunakan sebagai lapis pondasi konstruksi jalan dengan lalu lintas berat atau
tinggi.

• Untuk komunikasi antara tempat penghamparan hot mix


dan AMP harus disediakan alat komunikasi seperti HT,
radio dll.
• Penghamparan hot mix tidak boleh dilakukan pada
waktu hujan karena akan mengurangi mutu dari aspal
beton yang dihasilkan.
URUTAN PEKERJAAN

BASE COURSE DIBERSIHKAN MENGGUNAKAN


AIR COMPRESSOR
PERMUKAAN JALAN DI-OVERLAY DENGAN ASPAL UNTUK PRIME COAT
MENGGUNAKAN ASPHALT SPRAYER
PENYEMPROTAN PRIME COAT SECARA MANUAL
TAKARAN PEMAKAIAN

 Biasanya takaran pemakaian yang didapatkan


akan berada dalam batas-batas sebagai
berikut :
 0,4 sampai 1,3 liter/m2 untuk Lapis Pondasi
Agregat Kelas A 0,2 sampai 1,0 liter/m2 untuk
Lapis Pondasi Semen Tanah.
FUNGSI PRIME COAT

➤ Memberikan daya ikat antara lapis pondasi


agregat dengan campuran Aspal.
➤ Mencegah lepasnya butiran lapis Agregat
jika dilewati kendaraan sebelum dilapis
aspal
➤ Mencegah lapis agregat dari pengaruh
cuaca.
GUIDE LINE (TEPI)
GUIDE LINE (AS)
PENGHAMPARAN
SUHU ASPAL
ASPHALT FINISHER
PENGHAMPARAN DIBANTU MANUAL
PEMADATAN
 Pemadatan Awal (break down rolling)
Pemadatan awal dilakukan ketika dump truck
menuangkan hotmix kedalam asphal finisher kemudian
menghamparkan ke badan jalan. Pemadatan awal ini
harus dilaksanakan dengan menggunakan alat pemadat
roda baja atau tandem roller. Alat pemadat ini harus
dioperasikan mengikuti gerak asphalt finisher. Setiap titik
perkerasan harus menerima minimum dua lintasan
penggilasan awal dengan kecepatan maksimal 4 km/jam.
Pemadatan awal dimulai dari tempat sambungan
memanjang dan kemudian ke tepi luar. Roda penggerak
harus berada di didepan.
 Pemadatan Kedua (intermediate rolling)
Pemadatan kedua atau utama harus
dilaksanakan dengan alat pemadat roda karet
atau PTR sedekat mungkin dibelakang
penggilasan awal dengan kecepatan maksimal
10 km/jam. Pemadatan ini harus dimulai dari
tempat sambungan memanjang dan kemudian
ke tepi luar.
 Pemadatan akhir atau penyelesaian harus
dilaksanakan dengan alat berat pemadat roda
baja tanpa penggetar (vibrasi). Bila hamparan
aspal tidak menunjukkan bekas jejak roda
pemadatan setelah pemadatan kedua,
pemadatan akhir ini bisa tidak dilakukan asalkan
pemadatan setelah penggilasan kedua cukup
memadai.
SAMBUNGAN
SAMBUNGAN DENGAN GERGAJI
LONGITUDINAL JOINT
TRANSVERSAL JOINT
PEKERJAAN SURFACE COURSE
Lapisan permukaan terletak paling atas pada suatu
jalan raya. Lapisan yang biasanya kita pijak, atau
lapisan yang bersentuhan langsung dengan ban
kendaraan. Lapisan ini berfungsi sebagai penahan
beban roda. Lapisan ini memiliki stabilitas yang
tinggi, kedap air untuk melindungi lapisan
dibawahnya sehingga air mengalir ke saluran di
samping jalan, tahan terhadap keausan akibat
gesekan rem kendaraan, dan diperuntukkan untuk
meneruskan beban kendaraan ke lapisan
dibawahnya.
FUNGSI SURFACE COURSE

 Lapisan yang langsung menahan akibat beban


roda kendaraan.
 Lapisan yang langsung menahan gesekan akibat
rem kendaraan (lapisaus).
 Lapisan yang mencegah air hujan yang jatuh di
atasnya tidak meresap ke lapisan bawahnya dan
melemahkan lapisan tersebut.
 Lapisan yang menyebarkan beban ke lapisan
bawah, sehingga dapat dipikul oleh lapisan di
bawahnya.
Apabila diperlukan, dapat juga dipasang suatu
lapis penutup / lapis aus (wearing course) di atas
lapis permukaan tersebut. Fungsi lapis aus ini
adalah sebagai lapisan pelindung bagi lapis
permukaan untuk mencegah masuknya air dan
untuk memberikankekesatan (skid resistance)
permukaan jalan. Apis aus tidak diperhitungkan
ikut memikul beban lalu lintas
PERBEDAAN PRIME COAT DAN TACK COAT
 Lapis Resap Pengikat (Prime Coats)
Bahan lapis resap pengikat umumnya adalah aspal
keras pen 60 yang dicairkan dengan minyak tanah.
Perbandingan yang dipakai terdiri dari 80 bagian
minyak tanah per 100 bagian aspal semen (80 pph-
kurang lebih ekivalen dengan viskositas aspal
cutback jenis MC- 30). Kuantitas yang digunakan
berkisar antara 0,4 sampai dengan 1,3 liter/m2
untuk lapis pondasi agregat kelas A dan 0,2 sampai 1
liter/m2 untuk pondasi tanah semen.
Kuantitas pasti pemakaian lapis resap pengikat
tergantung pada bahan aspal, bahan lapis
pondasi dan kondisi lingkungan (cuaca, angin,
kelembaban). Setelah pengeringan selama
waktu 4 hingga 6 jam, bahan pengikat harus
telah meresap kedalam lapis pondasi,
meninggalkan sebagaian bahan pengikat pada
permukaan sehingga permukaan terlihat
berwarna hitam secara merata dan tidak porous.
Lapis Perekat (Tack Coats)

Lapis perekat mempunyai kegunaan memberi


daya ikat antara lapis lama dengan baru, dan
dipasang pada permukaan beraspal atau beton
semen yang kering dan bersih. Bahan lapis
perekat adalah aspal emulsi yang cepat mantap
atau aspal keras pen 60 yang dicairkan dengan
25 sampai 30 bagian premium per 100 bagian
aspal (RC-250).
Kuantitas yang digunakan sangat tergantung pada
jenis aspal yang dipakai, kondisi permukaan lapisan
lama, dan kondisi lingkungan. Pemakaian lapis
perekat umumnya berkisar 0,20 liter/m2 sampai
0,50 liter / m2. Pada perkerasan dengan tekstur
kasar seperti hasil garukan (milling), maka
kuantitas tack coat relatif lebih banyak dibanding
pada permukaan dengan tekstur halus. Jenis
aspal yangmenggunakan bahan pengencer lebih
banyak memerlukan kuantitapenyemprotan yang
relatif lebih banyak, agar kuantitas aspal yang
melekat pada perkerasan jumlahnya relatif sama.
BLEEDING ASPHALT (MELELEHNYA ASPAL)

You might also like