You are on page 1of 21

KRISIS HIPERTENSI

Oleh :
Tri Wahyuni Aprianti
10542043812
PENDAHULUAN

 Krisis hipertensi merupakan suatu keadaan


klinis yang ditandai oleh tekanan darah yang
sangat tinggi dengan kemungkinan akan
timbulnya atau telah terjadi kelainan organ
target. Pada umumnya krisis hipertensi terjadi
pada pasien hipertensi yang tidak atau lalai
memakan obat antihipertensi.
DEFINISI
 Krisis hipertensi adalah suatu sindrom klinis
yang ditandai dengan peningkatan tekanan
darah mendadak pada penderita hipertensi,
dimana tekanan darah sistolik (TDS) > 180
mmHg dan tekanan diastolis (TDD) > 120 mmHg
dengan komplikasi disfungsi dari target organ.
EPIDEMIOLOGI

 Dari populasi Hipertensi (HT), ditaksir 70%


menderita HT ringan, 20% HT sedang dan 10%
HT berat. Pada setiap jenis HT ini dapat timbul
krisis hipertensi dimana tekanan darah (TD)
diastolik sangat meningkat sampai 120 – 130
mmHg yang merupakan suatu kegawatan medik
dan memerlukan pengelolaan yang cepat dan
tepat untuk menyelamatkan jiwa penderita.
KLASIFIKASI
Krisis hipertensi meliputi dua kelompok yaitu :
 Hipertensi darurat (emergency hypertension): di
mana selain tekanan darah yang sangat tinggi
terdapat kelainan/kerusakan target organ yang
bersifat progresif, sehingga tekanan darah harus
diturunkan dengan segera (dalam menit sampai
jam) agar dapat mencegah/membatasi kerusakan
target organ yang terjadi.
 Hipertensi mendesak (urgency hypertension): di
mana terdapat tekanan darah yang sangat tinggi
tetapi tidak disertai kelainan/kerusakan organ
target yang progresif, sehingga penurunan
tekanan darah dapat dilaksanakan lebih lambat
(dalam hitungan jam sampai hari).
PATOMEKANISME
 Teori “Over Autoregulation”
 Teori “Breakthrough of Cerebral Autoregulation”
DIAGNOSIS
 Anamnesis : adanya gangguan penglihatan, sakit
kepala, edema pada ekstremitas, nyeri dada,
kencing sedikit, sesak nafas
 Pemfis : bunyi jangtung, tekanan darah kedua
ekstremitas, bruit pada abdomen, edema, status
neurologi
 Pem. Penunjang : darah perifer lengkap, kimia
darah, EKG, foto thoraks , CT scan, MRI
PENATALAKSANAAN

 Hipertensi Urgensi dapat diterapi rawat jalan


dengan obat anti hipertensi oral untuk
menurunkan tekanan darah dalam 24-48 jam.
Penurunan tekanan darah tidak boleh > 25%
dalam 24 jam pertama
 Pengobatan Hipertensi emergensi memerlukan
obat yang segera menurunkan tekanan darah
dalam menit-jam sehingga umumnya bersifat
parenteral
LAPORAN KASUS
Nama : tn. K
Jenis Kelamin : laki-laki
Umur : 72 tahun
Alamat : Pottenne
Status : Menikah
Suku : Makassar
Tanggal MRS : 07 juli 2017
ANAMNESIS
Keluhan Utama: Sakit Kepala
Riwayat Penyakit :
Pasien Laki-laki 72 tahun masuk Rumah Sakit dengan
keluhan muntah sejak kemarin sore disertai nyeri ulu
hati, demam, sesak kadang-kadang saat batuk, batuk
berlendir warna putih, nafsu makan dan minum baik,
BAB dan BAK baik. Riwayat penurunan kesadaran
yang tiba-tiba (GCS E3M5V4) sebelum masuk ke
rumah sakit.
Riwayat Penyakit Dahulu :
- Riwayat DM Disangkal
- Hipertensi Disangkal
- Riwayat Merokok (+)
- Riwayat Maag (-)
- Riwayat trauma (-)
Riwayat Penyakit Keluarga : (-)
PEMERIKSAAN FISIS

 Kesadaran : Composmentis
 GCS : E3M5V4
 Tekanan Darah : 200/110 mmHg
 Nadi : 85x /menit
 Nafas : 24x /menit
 Suhu : 36,5oC
 Mukosa bibir : Kering
 Abdomen : nyeri tekan (+)
 KESAN : Dalam Batas Normal
FOLLOW UP
Tanggal TTV Instruksi dokter
08/07/2017 S: - IVFD RL
Batuk (+), sesak (+), nyeri ulu hati (+) - Lasix iv/12j
O: - Amlodipin 10 mg 1x1
TD : 163/115 mmHg / monitor - Topazole iv/24j
N : 75x/menit
P : 28x/menit
S : 36,2’C
A:
Hipertensi + GERD

Tanggal TTV Instruksi dokter


09/07/2017 S: - IVFD RL
Nyeri ulu hati (+), sesak (+) kadang-kadang - Lasix iv/12j
O: - Amlodipin 10 mg 1x1
TD : 138/81 mmHg / monitor - Topazole iv/24j
N : 76x/menit
P : 22x/menit
S : 36,5’C
A:
Hipertensi
Tanggal TTV Instruksi dokter
10/07/2017 S: - IVFD RL
Sesak (+), nyeri ulu hati (+) berkurang, - Topazol iv/24j
batuk (+) - Sotatic iv/12j
O:
TD : 120/70 mmHg / monitor
N : 74x/menit
P : 18x/menit
S : 36,4’C
A:
Hipertensi

Tanggal TTV Instruksi dokter


11/07/2017 S: - IVFD RL
Sesak (+) - Cefoperazol 1 gr iv/12j
O: - Topazol iv/24j
TD : 70/50 mmHg
N : 82x/menit
P : 32x/menit
S : 36,3’C
A:
Hipertensi
Tanggal TTV Instruksi dokter
12/07/2017 S: - IVFD RL
Batuk berlendir (+), - Cefoperazol 1 gr iv/12j
O: - Topazol iv/24j
TD : 160/80mmHg
N : 84x/menit
P : 20x/menit
S : 37,0’C
A:
Hipertensi

Tanggal TTV Instruksi dokter


13/07/2017 S: - IVFD RL
Sesak (+) - Cefoperazol 1 gr iv/12j
O: - Topazol iv/24j
TD : 140/80 mmHg
N : 88x/menit
P : 20x/menit
S : 36,4’C
A:
Hipertensi
Tanggal TTV Instruksi dokter
14/07/2017 S: - IVFD RL
Membaik - Amlodipin 10 mg 1x1
O: - Minowell 1x1
TD : 150/80 mmHg
N : 70x/menit
P : 18x/menit
S : 36,2’C
A:
Hipertensi
RESUME
 Pasien laki-laki 72 tahun masuk Rumah Sakit dengan
keluhan muntah sejak kemarin sore disertai nyeri ulu hati,
demam, sesak kadang-kadang saat batuk, batuk berlendir
warna putih, nafsu makan dan minum baik, BAB dan BAK
baik. Riwayat penurunan kesadaran yang tiba-tiba (GCS
E3M5V4) sebelum masuk ke rumah sakit. Riwayat
hipertensi dan DM disangkal. Pasien memiliki riwayat
merokok.
 Pada pemeriksaan fisik didapatkan bahwa keadaan umum
tampak sakit berat. Tekanan darah 200/110 mmHg, nadi
85x/menit dan regular, suhu 36,5 0C, pernapasan 24
x/menit. Pada pemeriksaan jantung dalam batas normal.
Pada pemeriksaan abdomen didapatkan pada inspeksi
tampak datar, pada palpasi ditemukan adanya nyeri ulu
hati, hepar dan lien sulit dinilai. Dari pemeriksaan EKG
pasien dalam batas normal.
 Dari hasil anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan
penunjang maka diagnosis dari pasien ini adalah
Hipertensi Urgensi.
PEMBAHASAN
 Krisis hipertensi adalah suatu sindrom klinis yang
ditandai dengan peningkatan tekanan darah mendadak
pada penderita hipertensi, dimana tekanan darah sistolik
(TDS) > 180 mmHg dan tekanan diastolis (TDD) > 120
mmHg dengan komplikasi disfungsi dari target organ.
 Krisis hipertensi meliputi dua kelompok yaitu : 1)
Hipertensi darurat (emergency hypertension): di mana
selain tekanan darah yang sangat tinggi terdapat
kelainan/kerusakan target organ yang bersifat progresif,
sehingga tekanan darah harus diturunkan dengan segera
(dalam menit sampai jam) agar dapat
mencegah/membatasi kerusakan target organ yang terjadi.
2) Hipertensi mendesak (urgency hypertension): di mana
terdapat tekanan darah yang sangat tinggi tetapi tidak
disertai kelainan/kerusakan organ target yang progresif,
sehingga penurunan tekanan darah dapat dilaksanakan
lebih lambat (dalam hitungan jam sampai hari).
 Berdasarkan hasil anamnesis, gejala klinis yang
dialami pasien adalah muntah sejak kemarin sore
disertai nyeri ulu hati, demam, sesak kadang-kadang
saat batuk, batuk berlendir warna putih. Adapun
dari pemeriksaan tanda vital didapatkan tekanan
darah 200/110 mmHg dimana terjadi peningkatan
tekanan darah yang tiba-tiba, sehingga pasien dapat
didiagnosa krisis hipertensi.
 Dari hasil pemeriksaan EKG didapatkan hasil
dalam batas normal dan pemeriksaan neurologi
pasien dalam batas normal sehingga dapat
disimpulkan pasien menderita hipertensi urgensi
karena tidak adanya gejala yang berat atau
kerusakan organ target yang progresif.
 Terapi yang diberikan pada pasien ini adalah
pemberian obat anti hipertensi oral yaitu
amlodipin 10 mg 1x1 sebagai penghambat kanal
kalsium. Topazole iv/24 jam sebagai penghambat
pompa proton. Lasix iv/24 jam merupakan
diuretik.

You might also like