You are on page 1of 40

PENGENDALIAN LALAT

Tias Tri Nurbaiti


I1A015042
 Lalat merupakan salah satu ordo Diptera
 Kemampuan terbang jauh
 Sirklus hidup pendek, termasuk hewan
omnivorous (pemakan segala)
 Peranan lalat dalam penyebaran penyakit
sebagai vektor mekanik dan vektor biologi
Lalat Rumah
Lalat Tse-Tse
(Musca
(Glossina)
domestica)

Lalat Phlebotomus
(Lalat Pasir/ Sand
Flies)

Lalat Chrysomya Lalat Hitam (Black

bezziana Flies)
LALAT RUMAH
 Klasifikasi

Kingdom : Animalia
Filum : Arthropoda
Kelas : Insecta
Ordo : Diptera
Famili : Muscidae
Genus : Musca
Spesies : Musca domestica
 Morfologi

Keterangan:
A. Tarsus
B. Antena
C. Torax
D. Mata
E. Sayap
 Siklus Hidup
 Bionomik

a. Kebiasaan hidup
• Tidak menggigit karena tipe mulutnya penjilat dan
penghisap
• banyak ditemukan di timbunan sampah dan kandang
ternak

b. Tempat perindukan
Menyukai tempat yang basah
c. Jarak terbang
Jarak terbang lalat rata-rata 6-9 km, kadang-kadang
dapat mencapai 19-20 km dari tempat berkembang biak
.
d. Kebiasaan makan
• Lalat dewasa aktif sepanjang hari
• sangat tertarik dengan makanan yang dimakan oleh
manusia (susu, gula)
• Lalat hanya makan dalam bentuk cair atau makanan
basah
• Lalat mempunyai kebiasaan memuntahkan
makanan yang telah dihisapnya
e. Tempat istirahat
• Berdekatan dengan tempat makannya atau tempat
berkembang biak dan biasanya yang terlindung dari
angin
• Tidak lebih dari 4,5 meter dari atas permukaan tanah

f. Lama hidup
• Lalat dewasa biasanya hidup 15 hingga 25 hari, tetapi
bisa hidup hingga dua bulan
• Lama kehidupan lalat sangat tergantung pada
makanan, air dan temperatur
• Tanpa makanan, mereka hanya bertahan
sekitar dua atau tiga hari
g. Temperatur dan kelembaban
• Aktifitas lalat optimumnya pada temperatur 21 0C, lalat
memerlukan suhu sekitar 35º-400C untuk beristirahat,
suhu di atas 45 0C menyebabkan kematian pada lalat
• Jumlah lalat pada musih hujan lebih banyak dari pada
musim panas
• Lalat sangat sensitif terhadap angin yang kencang

g. Sinar
• Lalat merupakan serangga yang bersifat fototropik
yaitu menyukai cahaya
• Pada malam hari tidak aktif, namun dapat
aktif dengan adanya sinar buatan
i. Warna dan aroma
• Lalat tertarik pada cahaya terang seperti warna putih
dan kuning, namun takut pada warna gelap.
• Lalat tertarik pada bau atau aroma tertentu, termasuk
bau busuk dan essens buah
LALAT TSE-TSE
 Klasifikasi

Kingdom : Animalia
Filum : Arthropoda
Kelas : Insecta
Ordo : Diptera
Famili : Glossinidae
Genus : Glossina
Spesies : Glossina morsitans,
G. fusca, G. palpalis.
 Morfologi

• Berukuran 6-14 mm
• Berwarna kuning, coklat atau hitam
 Siklus Hidup
 Bionomik

a. Kebiasaan hidup
• G. palpis ditemukan di dekat selokan, sungai dan danau
• G. morsitans ditemukan di sabana, semak-semak di
daerah yang kering

b. Tempat perindukan
Glossina morsitans dapat ditemukan di sabana selama
musim hujan, namun di musim kemarau lebih menyukai
daerah berhutan yang teduh
c. Kebiasaan makan
• Tidak ada dimorfisme seksual pada kebiasaan makan
G. morsitans kecuali pada betina harus makan lebih
banyak untuk mempertahankan larva besar selama
kehamilan
LALAT Phlebotomus
 Klasifikasi

Kingdom : Animalia
Filum : Arthopoda
Kelas : Insecta
Ordo : Diptera
Famili : Psychodidae
Genus : Phlebotomus
Spesies : Phlebotomus papatasi &
P. sergenti
 Morfologi
• Berukuran 1,5-5 mm
• Berwarna kuning tua
• Badan berbulu, tubuh dan sayap berambut
• Mempunyai mata yang besar
 Siklus hidup
 Bionomik

a. Kebiasaan hidup
Habitat di daerah yang lembab, gelap memiliki bahan
organik makanan untuk larva

b. Kebiasaan makan
Lalat jantan dan betina bisa menghisap keringat atau
cairan tumbuhan. Tetapi untuk betina, harus menghisap
darah untuk perkembangan telur
LALAT Chrysomya bezziana
 Klasifikasi

Kingdom : Animalia
Filum : Arthropoda
Kelas : Insecta
Ordo : Diptera
Famili : Calliphoridae
Genus : Chrysomya
Spesies : Chrysomya bezziana
 Morfologi

• Panjang tubuh 10 mm
• berwarna biru metalik, biru keunguan atau biru
kehijauan
• Kepala berwarna oranye dengan mata berwarna
merah gelap
 Siklus hidup
 Bionomik

a. Kebiasaan hidup
• Mendekat ternak pada saat akan bertelur
• Bertengger pada daun, pagar, pokok kayu

b. Kebiasaan makan
• Memakan materi yang membusuk, kotoran dan bunga
• Lalat jantan memerlukan minuman dan karbohidrat lebih
banyak dibandingkan dengan betina

c. Jarak terbang
• Mampu terbang sejauh 100 Km
LALAT HITAM (Black Flies)
 Klasifikasi

Kingdom : Animalia
Filum : Arthropoda
Kelas : Insecta
Ordo : Diptera
Famili : Simullidae
Genus : Simulium
Spesies : Simulium damnosum dan
S. neavei
 Morfologi
• Berukuran kecil sekitar 2-3 mm, bertubuh kuat
• Berwarna kuning atau abu-abu
• Sayap lebar tanpa sisik atau rambut
 Siklus hidup

a. Telur
• Berlangsung 3-5 hari
• Satu betina dapat menghasilkan telur sekitar 200-800
butir
• Telur-telur tersebut diletakkan di air mengalir

b. Larva
• Fase ini berlangsung 12-13 hari.
• Larva melewati 6 tahap sebelum mencapai
fase selanjutnya
c. Pupa
• Pupa terbungkus dalam kepompong sutra yang melekat
pada vegetasi atau objek lain di sungai
• Fase ini berlangsung 2-3 hari

d. Dewasa
• Lalat dewasa muncul dari kantong pupa melalui celah
dan mengapung di permukaan dengan gelembung
udara
• Panjang siklus dari telur hingga menjadi dewasa
bervariasi diperkirakan 3-4 minggu
 Bionomik
a. Kebiasaan hidup
Lalat hitam ini hidup atau terbang secara berkoloni atau
berkelompok
b. Kebiasaan makan
• Lalat jantan menghisap nektar sebagai makanan nya,
sedangkan untuk betina sebelum bertelur mereka akan
menghisap darah untuk perkembangan telurnya
• Mereka makan di siang hari.
c. Jarak terbang
Dapat terbang sejauh 40 mil (64 km) dari
tempat perkembang biakannya
PERMASALAHAN
KESEHATAN
LALAT RUMAH
 M. domestica sebaagai Vektor Pembawa Giardia lamblia
 M. domestica sebagai Vektor Pembawa Yersinia
pseudotuberculosis
 M. domestica sebagai Vektor Pembawa Campylobacter
spp., dan Escherichia coli
 M. domestica sebagai Vektor Pembawa Cryptosporidium
parvum
 M. domestica sebagai Vektor Pembawa H. pylori
 M. domestica sebagai Vektor Pembawa H5N1
LALAT TSE-TSE
 Merupakan vektor penyebab penyakit sleeping sickness
(penyakit tidur)
 Gejala penyakit:
a. Hemolymphatic stage: demam, pembengkakan kelenjar
getah bening (lymphadenophathy), menggaruk (pruritus)
b. meningophalitic stage: invasi sistem pusat persarafan
(CNS) dapat mengakibatkan sakit kepala, terkantuk-
kantuk (somnolence), tingkah laku abnormal, kehilangan
kesadaran diri dan koma
LALAT Phlebotomus
 Penyakit Leishmaniases
Ada empat bentuk leishmaniasis pada manusia:
1) Visceral leishmaniasis (VL)
2) Mucocutaneus leishmasniasis (MCL)
3) Cutaneous leishmasniasis (CL)
4) Diffuse cutaneous leishmasniasis (DCL)
 Demam lalat pasir
• Masa inkubasi 3-8 hari
• Gejala bervariasi
• Tidak mematikan
LALAT Chrysomya bezziana
 Merupakan vektor penyabab penyakit myasis
 Gejala umum myasis: demam, gatal-gatal, sakit kepala,
vertigo, eritrema, radang (inflamasi), perdarahan serta
memicu terjadinya infeksi sekunder oleh bakteri
 Jenis myasis berdasarkan lokasi:
a. Myasis pada luka
b. Myasis pada hidung
c. Myasis pada telinga
d. Myasis pada mata
e. Myasis pada kulit
f. Myasis saluran cerna
g. Myasis urogenital
LALAT HITAM (Black Flies)
 Parasit yang paling penting ditularkan oleh lalat hitam
adalah cacing filarial Onchocerca volvulus. Cacing ini
merupakan penyebab penyakit Onchocerciasis atau
disebut juga penyakit buta sungai (River blindness)
 Gejala: iritasi dan gatal-gatal pada kulit, hilangnya
elastisitas kulit dan depigmentasi
PENCEGAHAN
DAN
PENGENDALIAN
PENCEGAHAN
 Menghindari kontak serangga
 Menggunakan pakaian lengkap yang menutupi seluruh
badan
 Menggunakan zat penolak serangga
PENGENDALIAN
 Perbaikan Hygiene dan Sanitasi Lingkungan
 Pengendalian secara langsung
a. Cara fisik
• Perangkap lalat (Fly Trap)
• Umpan kertas lengket berbentuk pita/lembaran (Sticky
tapes)
• Perangkap dan pembunuh elektronik (light trap with
electrocutor)
• Pemasangan kasa kawat/plastik
b. Cara Kimia
Penggunaan pestisida dapat dilakukan melalui cara
umpan (baits), penyemprotan dengan efek residu
(residual spraying) dan pengasapan (space spraying).
c. Cara Biologi
• Memanfaakan sejenis semut kecil berwana hitam
(Phiedoloqelon affinis) dan parasitoid (tawon kecil)
untuk mengurangi populasi lalat rumah ditempat-
tempat sampah
• Ekstrak daun cengkeh (Syzigium aromaticum)
• Tembakau
• Kemangi

You might also like