You are on page 1of 4

HUBUNGAN BCS REPRODUKSI DENGAN

KESEHATAN TERNAK

 Body Condition Score atau BCS adalah metode perhitungan semikuantitatif


dengan menggunakan interval tertentu untuk mengetahui skala kegemukan
atau Frame pada ternak berdasarkan pada penampakan fenotip pada 8 titik
yaitu : processus spinosus, processus transversus, legok lapar, tuber coxae
(hooks), antara tuber coxae dan tuber ischiadicus (pins), antara tuber coxae
kanan dan kiri dan pangkal ekor ke tuber ischiadicus.

 Perhitungan BCS umumnya menggunakan skala 5 (1= sangat kurus, 2=kurus,


3=sedang, 4=gemuk, 5=sangat gemuk) dengan skala 0.25.

 Kondisi tubuh merupakan indikator nilai yang sangat baik dari status nutrisi
pada sapi. Seekor sapi diharapkan berada dalam kondisi tubuh yang optimal
(BCS 3-5) sebelum melahirkan.
 Kondisi tubuh harus dievaluasi dan dicatat
tiga kali setahun :
1. Penyapihan
2. 60-90 hari sebelum melahirkan
3. Melahirkan

• Penilaian sapi 60-90 hari sebelum melahirkan dimungkinkan


untuk mengevaluasi kekurangan nutrisi sebelum kelahiran
dengan pemberian pakan darurat jika diperlukan. Meskipun
kondisi tubuh harus dievaluasi pada waktu melahirkan, mungkin
sulit untuk meningkatkan kondisi tubuh karena masa laktasi
memerlukan konsumsi sebagian besar energi.

 Induk mungkin kehilangan kondisi setelah melahirkan dan


mungkin sampai musim kawin. Keadaan induk harus bertambah
berat badan sebagai pendekatan sebelum menyapih (dengan
asumsi pemberian hijauan yang memadai) dan meneruskan
pertumbuhan embrio serta kondisi tubuh yang dibutuhkan di
akhir kebuntingan.
Body condition score atau nilai kondisi tubuh merupakan suatu metode
penilaian untuk melihat kondisi reproduksi di suatu peternakan sapi perah.

Bererapa aspek reproduksi tersebut yaitu service preconception, calving


interval dan masa kosong.

Sapi yang lebih efisien dalam mengkonsumsi pakan dan menyimpannya


untuk produksi susu akan lebih mampu dalam memulihkan kondisi tubuh
dan memulai siklus reproduksi kembali.

BCS berkaitan dengan perubahan komposisi tubuh sapi perah. Sapi


lakatasi mengalami penurunan cadangan lemak tubuh selama awal laktasi,
kemudian disimpan kembali pada saat pertengahan dan akhir laktasi. Pola
perubahan BCS secara umum akan menurunkan.
Seperti kondisi sapi di peternakanan Baturaden ini sangat berpengaruh oleh
lingkungan yang bersih, kesehatan yang disebabkan oleh kandang dan kesehatan
ternak itu sendiri. Sapi yang dalam kondisi sehat dapat melakukan aktivitas
reproduksi dengan normal, sedangkan sapi yang mengalai permasalahan belum
dapat melakukan aktivitas reproduksi yang normal. Sapi yang dalam kondisi belum
sehat memerlukan perlakuan khusus sebelum dapat bereproduksi secara maksimal.
 Berdasarkan penelitian menunjukkan bahwa kondisi tubuh sapi terkait dengan
aspek kritis banyak produksi seperti tingkat konsepsi, massa estrus, jarak
kelahiran, dan laktasi. Ketika sapi sangat kurus (BCS <4), reproduktifnya tidak
hanya tidak efisien, tetapi mereka lebih rentan terhadap masalah kesehatan. Sapi
BCS 1 berada dalam situasi yang mengancam kondisinya dan memerlukan
perhatian intensif, sedangkan pada BCS 8-9 adalah yang paling mahal untuk
mempertahankan.
 Sapi yang kurus dan kegemukan akan mengalami masalah kesulitan saat
melahirkan. Kesehatan sapi sangat mempengaruhi kinerja reproduksi sapi yang
ada

You might also like