You are on page 1of 19

SISTEM

KATALOG
ELEKTRONIK
DALAM PENGADAAN
BARANG/ JASA
PEMERINTAH

Oleh : Lisa Adatika


Sistem Katalog Elektronik dalam PBJP

LATAR BELAKANG

Perlu
- Perkembangan - Pengadaan pembenahan
teknologi barang / jasa manajemen
informasi rawan praktek PBJ untuk
- APBN KKN mengurangi
meningkat - Proses PBJ KKN dan
meingkatkan
- Anggaran untuk konvensional
PBJ meningkat lama efisiensi
penggunaan
anggaran

Yaitu dengan e-procurement yang terdiri atas e-tendering dan e-


purchasing
Sistem Katalog Elektronik dalam PBJP

Rumusan masalah
 Bagaimana pengertian, konsep dan kelebihan e-
katalog dalam pengadaan barang dan jasa
pemerintah?
 Bagaimana permasalahan e-katalog dalam
pengadaan barang dan jasa pemerintah?

Tujuan
 Mengetahui pengertian, konsep dan kelebihan e-
katalog dalam pengadaan barang dan jasa
pemerintah
 Mengetahui berbagai permasalahan e-katalog
dalam pengadaan barang dan jasa pemerintah
Sistem Katalog Elektronik dalam PBJP

Dasar Hukum

 Perpres No.4 Th 2015 : Perubahan


keempat atas Perpres No.54 Tahun 2010
tentang PBJ Pemerintah
 Perka LKPP No. 6 Th 2016 : Katalog
elektronik dan e-Purchasing
 SE Kepala LKPP No.4 Th 2016 : Pengusulan
Barang/ Jasa untuk Katalog Elektronik
Sistem Katalog Elektronik dalam PBJP

Pengertian dan Jenis Katalog Elektronik


Katalog elektronik atau E-Catalogue adalah sistem
informasi elektronik yang memuat daftar, jenis,
spesifikasi teknis dan harga barang tertentu dari
berbagai Penyedia Barang/Jasa Pemerintah

Katalog Elektronik •Disusun dan dikelola oleh LKPP


Nasional •Berlaku secara nasional

•Disusun dan dikelola oleh Kementerian, dg


Katalog Elektronik
Jenis

persetujuan Ka-LKPP
Sektoral •Berlaku pada Kementerian yg bersangkutan

•Disusun dan dikelola oleh Pemda dg


Katalog Elektronik persetujuan Ka-LKPP
Daerah •Berlaku pada daerah yang bersangkutan
Sistem Katalog Elektronik dalam PBJP

Pihak yang Terkait


 Kepala LKPP
 Menteri
 KepalaDaerah
 Kelompok Kerja Katalog Elektronik
 Penyedia
Sistem Katalog Elektronik dalam PBJP

Tata Cara Pelaksanaan Katalog Elektronik


1. Penyampaian
2. Evaluasi
usulan 3. Pemilihan
usulan
pencantuman Penyedia
barang/jasa
barang/jasa

5. Penayangan 4. Penandatanganan
Katalog kontrak katalog
Elektronik elektronik

1. LKPP hanya menerima usulan barang/ jasa untuk katalog elektronik yang berasal dari
K/L/D/I (SE LKPP no.4 th 2016)
2. Evaluasi usulan barang/ jasa oleh Kepala LKPP/ Menteri/ Kepala Daerah
3. Metode pemilihan penyedia : lelang/ seleksi dengan negosiasi, non lelang/ non seleksi
dengan negosiasi, non lelang/ non seleksi tanpa negosiasi
4. Tanda tangan kontrak oleh Kepala LKPP/ Menteri/ Kepala Daerah dengan penyedia
5. Penayangan e-katalog : daftar, merek, jenis, spektek, harga dan jumlah barang/ jasa
Sumber : Perka LKPP No.6 Tahun 2016
Sistem Katalog Elektronik dalam PBJP

E-Purchasing
 E-Purchasing adalah tata cara pembelian barang/
jasa melalui sistem katalog elektronik
 K/L/D/I wajib melakukan e-purchasing terhadap
barang/ jasa yang sudah dimuat dalam sistem katalog
elektronik sesuai kebutuhan K/L/D/I (Perpres 4 th 2015
pasal 110 ayat 4 )
 Pihak terkait : PPK, Pejabat pemesan, Penyedia
 Tujuan :
1) Terciptanya proses pemilihan barang/ jasa secara
langsung melalui sistem e-catalogue  semua ULP/
Pejabat pengadaan dapat memilih barang/ jasa
dg proses singkat dan harga yg distandarkan
2) Efisiensi biaya dan waktu proses pemilihan barang/
jasa
Sistem Katalog Elektronik dalam PBJP

Alur proses e-
purchasing
barang/ jasa
tanpa negosiasi
Sistem Katalog Elektronik dalam PBJP

Alur proses e-
purchasing
barang/ jasa
dengan
negosiasi
Sistem Katalog Elektronik dalam PBJP

Pengecualian e-purchasing
1) Barang/ jasa belum dimuat dalam katalog elektronik
2) Spesifikasi teknis barang/ jasa tidak sesuai
3) Penyedia tidak menanggapi pesanan
4) Penyedia tidak mampu menyediakan barang/ jasa
5) Ketebatasan jangkauan layanan penyedia
6) Penyedia tidak dapat menyediakan barang/ jasa sesuai
dengan jangka waktu yang telah ditetapkan setelah PPK
menyetujui pesanan barang/ jasa
7) Penyedia dikenakan sanksi
8) Harga barang/ jasa lebih mahal dari harga barang/ jasa
yang diadakan selain melalui e-purchasing
Sistem Katalog Elektronik dalam PBJP

Garis Besar PBJ P


Dikerjakan
Sendiri
Swakelola Instansi
Pemerintah
Kebutuhan Barang/Jasa

Kel.
Masyarakat
Pelelangan
Konvensional
Pelelangan

E-Procurement
e_Tendering

E_Purchasing
Penyedia
Non Lelang Penunjukan
Langsung
Pengadaan
Langsung

E-purchasing merupakan tata cara pembelian barang/ jasa


melalui sistem katalog elektronik
Sistem Katalog Elektronik dalam PBJP

Kelebihan Katalog Elektronik


 Menghemat waktu dan biaya belanja karena pembelian
dilakukan secara langsung
 Harga yang tercantum dalam katalog adalah harga
terbaik karena sudah diverifikasi
 Menumbuhkan persaingan sehat antar penyedia barang/
jasa karena harga yang ditampilkan transparan dan bisa
dilihat semua orang
 Katalog online memungkinkan data diperbarui dan diakses
dengan cepat dan mudah.
 Katalog online juga lebih mudah dicari dan membantu
pemulihan instan.
 Struktur katalog akan membantu pengguna untuk
mengelompokkan barang/produk menjadi jauh lebih
mudah sehingga membuatnya mudah diakses.
Sistem Katalog Elektronik dalam PBJP

Kelebihan Katalog Elektronik (lanjutan)


 Memberikan peluang menerima order pembelian secara
online yang akan mengakibatkan penghematan biaya.
 Meningkatkan keakuratan order
 Pembelian dibuat dengan memilih item dari katalog on-
line.
 Pemasok dapat menerima pesanan pembelian sebagai
order elektronik di pasar.
 Datanya lebih akurat sehingga mengurangi tingkat
kesalahan ketidaksesuaian antara faktur dan pesanan
pembelian.
Sistem Katalog Elektronik dalam PBJP

Permasalahan Katalog Elektronik


Berdasarkan hasil ikhtisar pemeriksaan BPK Tahun
2015  penyelenggaraan sistem katalog elektronik
kurang efektif, permasalahannya informasi dalam
aplikasi katalog kurang lengkap mengenai :
 Jumlah ketersediaan barang (stok)
 Spesifikasi barang tidak sesuai kebutuhan,
 Peringatan terhadap waktu kontrak penyedia,
dan
 Riwayat transaksi
Sistem Katalog Elektronik dalam PBJP

Permasalahan Katalog Elektronik (lanjutan)


 Usulan penyedia barang/ jasa lebih banyak
daripada instansi terkait  terjadi ketimpangan
permintaan dan penawaran
 Hanya sekitar 12% barang/ jasa dalam katalog
elektronik yang dibeli oleh pemerintah
 Mekanisme proses masuknya penyedia dan
produk ke dalam katalog elektronik
 Lamanya masa tunggu bagi penyedia agar
produknya ditayangkan jika dokumen penawaran
yang harus dinegosiasi terlalu banyak
Sistem Katalog Elektronik dalam PBJP

Permasalahan Katalog Elektronik (lanjutan)


Dalam pengadaan obat :
 Kurangnya pengetahuan masyarakat khususnya yang
berkecimpung dalam dunia kesehatan mengenai katalog
elektronik.
 Perencanaan kebutuhan obat tidak sesuai dengan
lapangan, sehingga pada jangka waktu yang panjang
kemungkinan perubahan bisa terjadi.
 Persyaratan pembelian minimum yang kadang
memberatkan bagi pembeli dengan lokasi yang sulit
dijangkau.
 Masalah dalam penyaluran barang/ obat pada lokasi yang
sulit dijangkau.
 Jika terdapat beberapa item obat yang belum tercantum
dalam e-katalog sehingga Satker K/L/D/I tidak dapat
melakukan pengadaan.
 Apabila penyedia obat telah over supply, satuan kerja harus
meminta surat kepada industri farmasi yang menyatakan
bahwa produknya sudah over supply
Sistem Katalog Elektronik dalam PBJP

Solusi terhadap permasalahan


 Pembenahan dan pengembangan sistem
informasi katalog elektronik, sehingga
penggunaannya dapat mempermudah bagi
penyedia dan instansi dan tidak kalah menarik
seperti katalog dalam e-commerce publik
(swasta).
 Perlu sosialisasi tentang e-purchasing supaya
K/L/D/I agar menggunakan katalog elektronik,
khususnya pada daerah
 Pemberdayaan UKM melalui katalog elektronik
daerah
 Monitoring dan evaluasi secara berkala terhadap
pelaksanaan katalog elektronik

You might also like