You are on page 1of 31

Metodologi Penelitian:

PENGAMBILAN SAMPEL

Kelompok 3:
Anasti Dwi Martantya (C1C015027)
Ayu Mulyani (C1C015031)
Reza A Aldama (C1C015055)
Sita Evitasari (C1C015070)
Populasi,
Elemen,  Populasi  Elemen
Sampel, Populasi mengacu pada Elemen merupakan satu
Kelompok keseluruhan kelompok anggota populasi.
Populasi, dan orang, kejadian atau hal
Subjek minat yang ingin peneliti
 Sampel
investigasi.
Sampel adalah sebagian
Baik itu kelompok orang,
dari populasi yang terdiri
peristiwa, atau hal-hal
atas sejumlah anggota
yang menarik yang ingin
yang dipilih dari
diketahui oleh para
populasi.
peneliti.
Populasi,
Elemen,
Sampel,  Unit Pengambilan Sampel (Sampling)
Kelompok Unit pengambilan sampel merupakan elemen yang
Populasi, dan tersedia untuk seleksi dalam beberapa tahap proses
Subjek sampling.

 Subjek
Subjek adalah satu anggota dari sampel, sebagaimana
elemen adalah satu anggota dari populasi.
 Karakteristik populasi seperti µ(mean),  (standar populasi deviasi),
dan  2 (varians populasi) disebut sebagai parameter.

 Tendensi sentral, dispersi, dan statistik lainnya dalam sampel


penelitian diperlakukan sebagai perkiraan dari tendensi sentral,
dispersi, dan perameter lain dari populasi. Dengan demikian, semua
kesimpulan yang ditarik tentang sampel yang diteliti ,
digeneralisasikan pada populasi.

Parameters
 Agar lebih praktis dalam faktor waktu, baya maupun sumber daya
manusia lainnya.
 Penelitian terhadap sampel dan bukan seluruh populasi kadang kala
juga sangat mungkin menghasilkan hasil yang lebih terpercaya,
sebagian besar dikarenakan kelelahan berkurang saat pengambilan
sampel dilakukan, dan karena itu lebih sedikit kesalahan dalam
mengumpulkan data, terutama ketika sejumlah besar elemen terlibat.
 Dalam beberapa kasus juga mustahil menggunakan seluruh populasi
untuk memperoleh pengetahuan, atau menguji sesuatu.

Alasan Menggunakan Sampel


Representasi
Sampel
▹ Pentingnya memilih sampel yang tepat untuk
investigasi penelitian tidak berlebihan. Jarang
sampel menjadi replika eksak dari populasi dimana
sampel diambil. Misal, sangat sedikit rata-rata
sampel yang kemungkinn besar sama persis dengan
rata-rata populasi.
▹ Dengan kata lain, mungkin untuk memilih sampel
sedemikian sehngga mewakili populasi. tetapi,
selalu ada sedikit kemungkinan bahwa nilai sampel
mungkin berada di luar parameter populasi
Normalitas
Distribusi
▹ Atribut atau karakteristik populasi umumnya
berdistribusi normal.

▹ Bila kita akan menaksir karakteristik populasi dari


sampel yang mewakili akurasi yang masuk akal,
sampel harus dipilih sedemikian sehingga
distribusi karakteristik yang diteliti mengikuti pola
distirbusi normal yang sama dalam sampel seperti
dalam populasi
Pengambilan sampel adalah proses pemilihan jumlah yang tepat dari
unsur-unsur yang tepat dari populasi, sehingga studi tentang sampel
dan pemahaman tentang sifat atau karakternya memungkinkan kita
untuk menyamaratakan sifat atau karakteristik tersebut ke elemen
populasi. Langkah-Langkahnya:

Tentukan Kerangka Tentukan Desain


Definisikan Populasi
Sampel Sampling

Tentukan Ukuran Jalankan Proses


Sampel Sampling

Proses Pengambilan Sampel


 Probabilitas tidak terbatas (sampling acak sederhana)
Dalam desain sampling probabilitas tidak terbatas, setiap elemen dalam
populasi memiliki peluang yang diketahui dan setara untuk dipilih sebagai
subjek. Desain sampling ini, yang dikenal sebagai sampling acak sederhana
memiliki bias paling rendah dan menawarkan kemampuan merealisasikan
yang paling tinggi. Namun, proses pengambilan sampel ini bisa menjadi
rumit dan mahal.

 Probabilitas terbatas (sampling probabilitas kompleks di alam)


Prosedur sampling probabilitas ini menawarkan alternatif yang layak, dan
kadang-kadang lebih efisien, daripada desain tidak terbatas yang baru saja
kita diskusikan.

Pengambilan Sampel Probabilitas


Sampel
Probabilititas 1. Pengambilan Sampel Sistematik
Kompleks Desain pengambilan sampel sistematik melibatkan
penarikan setiap elemen ke-n dalam populasi dimulai
dengan elemen yang dipilih secara acak antara 1 dan
n. Metode ini merupakan teknik pengambilan sampel
yang menggunakan nomor urut dari populasi.
2. Pengambilan Sampel Acak Berstrata
Pengambilan sampel acak berstarata, seperti namanya,
melibatkan proses stratifikasi atau segregasi, diikuti
oleh pemilihan subjek acak dari masing-masing strata.
Dalam metode ini sampel diambil berdasar tingkatan
tertentu.
Continue...
Proporsional dan Disproporsional Pengambilan
Sampel Acak Berstrata
Pengambilan sampel acak berstrata proporsional dapat
dijelaskan sebagai teknik yang digunakan jika
populasi mempunyai anggota/ unsur yang tidak
homogen dan berstrata secara proporsional.
Pengambilan sampel acak berstrata disproporsioanl
adalah hampir mirip dengan proportionate stratified
random sampling dalam hal heterogenitas populasi
Namun, ketidakproporsionalan penentuan sample
didasarkan pada pertimbangan jika anggota populasi
berstrata namun kurang proporsional pembagiannya.
3. Pengambilan Sampel Klaster
Sampel klaster adalah sampel yang dikumpulkan dalam kelompok atau
bagian dari elemen yang idealnya adalah agregat alami dari unsur-unsur
dalam populasi.

4. Pengambilan Sampel Area


Kelompok terdiri dari wilayah geografis seperti kabupaten, blok kota, atau
batas-batas tertentu dalam suatu wilayah. Jika Anda ingin mensurvei
penduduk kota, Anda akan mendapatkan peta kota, mengambil sampel
blok kota dan memilih responden di setiap blok kota.
Pengambilan Sampel Klaster Satu Tahap dan Multitahap
Pengambilan sampel kluster juga dapat dilakukan dalam beberapa tahap
dan kemudian dikenal sebagai multistage cluster sampling.

Sampel Probabilititas Kompleks


5. Pengambilan Sampel Ganda
Rencana ini digunakan ketika informasi lebih lanjut diperlukan dari
subkumpulan kelompok dari mana beberapa informasi telah
dikumpulkan untuk studi yang sama, Desain sampling di mana
awalnya sampel digunakan dalam penelitian untuk mengumpulkan
beberapa informasi awal yang menarik, dan kemudian sub sampel
dari sampel utama ini digunakan untuk memeriksa masalah secara
lebih rinci, disebut sampling ganda.

Sampel Probabilitas Kompleks


Dalam desain pengambilan sampel nonprobabilitas, unsur-unsur dalam
populasi tidak memiliki probabilitas yang melekat pada mereka yang
dipilih sebagai subjek sampel. Ini berarti bahwa temuan dari studi
sampel tidak dapat secara meyakinkan digeneralisasikan ke populasi.
Sampel nonprobabilitas ini dibagi menjadi dua kelompok yaitu:

1. Pengambilan Sampel Paling Mudah


Seperti namanya, pengambilan sampel paling mudah mengacu pada
pengumpulan informasi dari anggota populasi yang tersedia untuk
menyediakannya. Atau dengan kata lain pengambilan sampel paling
mudah maksudnya mengambil sampel yang sesuai dengan ketentuan
atau persyaratan sampel dari populasi tertentu yang paling mudah
dijangkau atau didapatkan.

Sampel Nonprobabilitas
2. Pengambilan Sampel Purposive
Pengambilan sampel terbatas pada jenis orang tertentu yang dapat memberikan
informasi yang diinginkan, baik karena mereka adalah satu-satunya yang
memilikinya, atau sesuai dengan beberapa kriteria yang ditetapkan oleh
peneliti.
 Pengambilan Sampel dengan Pertimbangan
Pengambilan sampel dengan pertimbangan melibatkan pilihan subjek yang
memiliki tempat paling menguntungkan atau di posisi terbaik untuk
memberikan informasi yang diperlukan.
 Pengambilan Sampel Kuota
Memastikan bahwa kelompok-kelompok tertentu diwakili secara memadai
dalam penelitian melalui penugasan kuota. Umumnya, kuota yang ditetapkan
untuk setiap subkelompok didasarkan pada jumlah total masing-masing
kelompok dalam populasi.

Sampel Nonprobabilitas
Pengambilan Sampel Probabilitas
Desain Pengambilan Deskripsi Kelebihan Kekurangan
Sampel
Pengambilan Sampel Semua elemen dalam populasi adalah Generalisasi temuan Tidak seefisien
Acak Sederhana penting dan tiap elemen memiliki peluang yang tinggi pengambilan sampel
yang sama untuk terpilih sebagai subjek berstrata

Pengambilan Sampel Setiap elemen ke-n dalam populasi mulai Mudah digunakan jika Kemungkinan bias
Sistematis dipilih dalam satu poin acak dalam kelompok populasi sistematik
kelompok populasi tersedia
Pengambilan Sampel Populasi terlebih dahulu dibagi ke dalam Paling efisien diantara Stratifikasi harus
Acak Berstrata segmen-segmen bermakna; dari sana semua desain bermakna.
 Proporsional subjek diambil menurut proporsi jumlah probabilitas, semua Lebih memakan waktu.
awal mereka dalam populasi. kelompok disampel Kelompok populasi
secara memadai dan untuk setiap strata
 Disproporsional Berdasarkan kriteria, bukan jumlah perbandingan adalah sangat penting
populasi asal mereka antarkelompok
dimungkinkan
Pengambilan Sampel Kelompok yang memiliki anggota Dalam klaster geografi Paling tidak dapat
Klaster heterogen pertama-tama diidentifikasi; biaya pengumpulan data diandalkan dan tidak
kemudian beberapa dipilih secara acak; rendah efisien karena subset
semua anggota dalam tiap kelompok yang klaster lebih homogen
dipilih secara acak diteliti
Continue....

Pengambilan Sampel Area Klaster sampling dalam area Efektif dalam biaya, berguna Memakan banyak waktu
atau wilayah tertentu untuk keputusan yang terkait dalam mengumpulkan data
dengan lokasi tertentu
Pengambilan Sampel Ganda Sampel yang sama atau Memberi lebih banyak Orang mungkin tidak senang
subset dari sampel diteliti informasi rinci tentang topik merespons untuk kedua kali
dua kali penelitian

Pengambilan Sampel Nonprobabilitas


Desain Pengambilan Deskripsi Kelebihan Kekurangan
Sampel
Pengambilan Sampel yang Anggota yang paling mudah Cepat, mudah, murah Sama sekali tidak dapat
Mudah diakses dan dipilih sebaga digeneralisasikan
subjek
Pengambilan Sampel Subjek dipilih berdasarkan Terkadang merupakan Generalisasi bisa
berdasarkan Pertimbangan keahlian mereka dalam satu-satunya cara yang dipertanyakan, tidak dapat
Tertentu masalah yang diteliti bermanfaat untuk digeneralisasikan pada
investigasi seluruh populasi
Pengambilan Sampel Kuota Subjek sesukanya dipilih dari Sangat berguna ketika Tidak dapat dengan mudah
kelompok sasaran menurut partisipasi minoritas digeneralisasi
jumlah atau kuota yang sudah dalam studi penting
ditetapkan sebelumnya
Poin pilihan dalam
desain pengambilan
sampel
Contoh
kapan desain
pengambilan 1. Dalam beberapa kasus, dimana biaya adalah
sampel pertimbangan utama (yaitu sumber daya terbatas), dan
tertentu jumlah elemen dalam populasi sangat besar dan/atau
akan sesuai tersebar secara geografis, desain pengambilan sampel
acak sederhana mungkin tidak terlalu tepat, karena
desain ini dapat menjadi sangat mahal.
2. Pengambilan Sampel Acak Berstrata, Merupakan
desain yang paling efisien dan pilihan yang baik ketika
informasi yang berbeda-beda diperlukan terkait
dengan berbagai strata dalam populasi, yang diketahui
berbeda parameternya.
Contoh
kapan desain 3. Pengambilan Sampel Sistematik, Bila kelompok
pengambilan populasi besar, dan daftar elemen telah tersedia di satu
sampel tempat (seperti dalam direktori telpon, daftar gaji
tertentu perusahaan, daftar kamar dagang, dsb), maka prosedur
akan sesuai pengambilan sampel sistematis akan memberikan
keuntungan kemudahan dan kecepatan dalam menyusun
sampel.
4. Pengambilan Sampel Klaster, Desain pengambilan
sampel klaster paling berguna jika sebuah kelompok
yang heterogen akan diteliti pada satu waktu.
5. Pengambilan Sampel Area, Pengambilan sampel area
paling sesuai jika tujuan penelitian terbatas pada suatu
lokasi atau area tertentu.
Contoh
6. Pengambilan Sampel Ganda, Desain ini memberikan
kapan desain
informasi tambahan dengan pengeluaran tambahan
pengambilan
yang minimal.
sampel
tertentu 7. Pengambilan Sampel yang Paling Mudah, Desain cara
akan sesuai nonprobabilitas ini sama sekali tidak dapat
digeneralisasikan, digunakan ketika ingin memperoleh
sejumlah informasi “cepat” dalam rangka merasakan
fenomena atau variabel yang diteliti.
8. Pengambilan Sampel dengan Pertimbangan, Desain ini
digunakan jika kumpulan “input informasi terspesialisasi”
pada bidang topik yang diteliti adalah penting, dan
penggunaan desain pengambilan sampel lain tidak akan
memberikan kesempatan untuk memperoleh informasi yang
terspesialisasi.
Continue...

9. Pengambilan Sampel Kuota, Desain ini


memungkinkan untuk memasukkan semua kelompok
ke dalam sistem yang diteliti. Jadi, kelompok yang
berjumlah kecil tidak dilalaikan.

Faktor yang mempengaruhi keputusan mengenai


desain pengambilan sampel yang akan digunakan:
a. Tingkat pengetahuan
b. Tujuan utama penelitian
c. Pertimbangan biaya
 Pengambilan Sampel dalam Penelitian Lintas Budaya
Saat sedang melakukan penelitian lintas budaya, adalah hal yang tepat menentukan
poin-poin. Sebagai koleksi data dan instrumen pengembangan, seorang peneliti
harus peka terhadap persoalan dalam memilih sampel yang sesuai (matched sample) di
negara-negara yang berbeda. Sifat dan tipe organisasi yang telah dipelajari, apakah
subjek berasal dari desa atau kota, dan tipe-tipe desain pengambilan keputusan yang
digunakan, harus sama di negara-negara yang berbeda untuk mendapatkan
perbandingan yang sebenarnya.

 Persoalan Ketelitian dan Keyakinan dalam Menentukan Ukuran Sampel


Sampel yang dapat diandalkan dan valid akan memampukan kita untuk
menggeneralisasikan temuan dari sampel untuk populasi yang diteliti. Dengan kata
lain, statistik sampel harus menjadi taksiran yang dapat diandalkan dan
mencerminkan parameter populasi sedekat mungkin dalam margin kesalahan yang
tipis.
Continue...
 Ketelitian
 Mengacu pada seberapa dekat taksiran kita dengan karakteristik populasi
yang sebenarnya atau seberapa dekat kita menaksir parameter populasi
berdasarkan statistik sampel.
 Semakin dekat kita menginginkan hasil sampel yang dapat mewakili
karakteristik populasi, semakin tinggi ketelitian yang kita perlukan.
Semakin tinggi ketelitian yang diisyaratkan, semakin besar ukuran sampel
yang diperlukan, terutama jika variabilitas dalam populasi tersebut besar.
 Keyakinan
 Keyakinan menunjukkan seberapa yakin bahwa taksiran kita akan benar-
benar berlaku bagi populasi. Keyakinan mencerminkan tingkat keyakinan
dimana kita dapat menyatakan bahwa taksiran kita terhadap parameter
populasi berdasarkan statistik sampel akan berlaku.

Continue...
Sampel data,
presisi dan
keyakinan  Data sampel, diharapkan “mengenai sasaran”
dalam dan diketahui tingkat kemungkinan
estimasi kesalahannya.
 Menggunakan estimasi interval (daripada
estimasi titik) karena lebih relatif akurat.
 Ukuran sampel merupakan fungsi dari
variabilitas, presisi, keyakinan dan desain
sampling.
Untuk meningkatkan presisi dan keyakinan, ukuran sampel perlu
ditambah, atau tingkat ketelitian dapat ditingkatkan namun tingkat
keyakinan harus dikurangi.
Penting: Tingkat ketelitian, keyakinan, variabilitas, dan analisis biaya
manfaat terkait ukuran sampel.

Trade-Off antara Presisi dan Keyakinan


Sampel Data dan Pengujian Hipotesis
Sampel data tidak hanya untuk mengestimasi nilai terkait populasi,
tetapi juga dapat digunakan untuk menguji hipotesis.

Menentukan Ukuran Sampel


Dibutuhkan pemikiran terkait seberapa besar ketelitian dan keyakinan
yang benar-benar diperlukan, sebelum menentukan ukuran sampel.

Continue...
Pentingnya
Desain
Sampling Agar sampel bersifat representatif dan berguna
dan Ukuran untuk peneliti. Roscoe (1975) :
Sampel 1. 30 > Ukuran sampel <500, Jika ada pemecahan
sampel (misal: L/P), ukuran sampel minimal 30
untuk setiap kategori
2. Dalam penelitian multivariate, sampel sebaiknya
beberapa kali lebih besar (sebaiknya 10 kali atau
lebih) dari jumlah variabel dalam studi
3. Untuk penelitian eksperimental dengan kontrol
yang ketat, dapat menggunakan sampel 10-20.
Efisiensi
Sampling
Efisiensi sampling tercapai ketika tingkat kesalahan
standar “standard error” dapat dikurangi, dengan
ukuran sampel (n) tertentu dapat meningkatkan
tingkat presisi.
Tiap desain sampling akan memberikan tingkat
efisiensi yang berbeda. Terdapat trade-off antara
efisiensi waktu dan biaya, serta efisiensi presisi.
Pemilihan desain sampling bergantung pada tujuan
penelitian dan tingkat efisiensi yang diinginkan.
Sampel kualitatif di mulai dengan mendefinisikan dengan tepat
“populasi target”-nya dan umumnya menggunakan “nonprobability
sampling” karena tujuannya bukan untuk statistik inferensial. Teknik
purposive sampling sering digunakan, terutama yang berbentuk
theoritical sampling, diperkenalkan Glaster dan Stranuss (1967):

Teori akan muncul dari data melalui proses sampling dan analisis
berulang hingga mencapai theoritical saturation (tidak ada informasi
baru lagi). Kita tidak dapat memastikan banyak sampel yang
diperlukan dalam awal studi.

Pengambilan Sampel Terkait


Penelitian Kualitatif
Thanks!

Any questions?

You might also like