You are on page 1of 8

PPIC

DEFINISI
Production Planning and Inventory Control
Perencanaan Produksi dan Kontrol Persediaan

PPIC adalah department dalam perusahaan sebagai


jembatan antara bagian Marketing dan Produksi yang
berfungsi merencanakan dan mengendalikan rangkaian
proses produksi serta mengendalikan inventory/persediaan
agar kebutuhan bahan baku, bahan pembantu, waktu dan
tenaga kerja sesuai rencana dan memudahkan proses
monitoring dari top managemen.

Marketing PPIC Produksi


Inventory (persediaan) memiliki arti yang sangat penting bagi
operasional perusahaan untuk memenuhi kebutuhan produksi dan
memastikan order yang diterima marketing bisa selesai tepat waktu.
3 alasan kenapa inventory perlu dikendalikan yaitu :
• Antisipasi unsur ketidakpastian permintaan (order dari marketing).
• Adanya unsur ketidakpastian pasokan dari supplier.
• Adanya unsur ketidakpastian tenggang waktu (lead time) barang
yang kita pesan.
• Agar ketersediaan bisa benar-benar seimbang dan tidak berlebihan,
karena inventory pada dasarnya adalah biaya. Inventory yang
berlebihan tentu akan membebani cash flow perusahaan.
TANGGUNG JAWAB PPIC :
1. Mengetahui Kapasitas Produksi.
2. Mengetahui Forecast Penjualan.
3. Mengetahui Customer Order.
4. Mengetahui Formula Produk.
5. Mengetahui Proses Produksi.
6. Mengetahui Kualitas Produk.
7. Mengetahui Kapasitas Gudang.
8. Mengetahui Leadtime Pembelian.
9. Mengetahui Quantity Minimum Order.
10. Mengetahui Bahan Baku Alternatif.
11. Mengetahui Kapasitas Ekspedisi.
12. Mengetahui Leadtime Pengiriman.
13. Mengetahui Safety Stock Raw Material & Finish Good.
Tugas pelaksana PPIC

a. Memenuhi permintaan produk dari bagian marketing perusahaan serta melakukan


pemantauan dalam proses pembuatan produk ke tangan konsumen.
b. Menyusun rencana pengadaan bahan yang didasarkan atas forecast dari marketing
melalui pemantauan kondisi stock barang yang akan diproduksi.
c. Melakukan monitoring pada bagian inventory pada proses produksi, penyimpanan
barang di gudang maupun yang akan didatangkan pada perusahaan sehingga saat
proses produksi yang membutuhkan bahan dasar bisa berjalan lancar dan seimbang.
d. Membuat jadwal proses produksi sesuai dengan waktu, routing dan jumlah produksi
yang tepat sehingga menjadikan waktu pengiriman produk pada konsumen bisa
dilakukan secara optimal dan cepat.
e. Menjaga keseimbangan penggunaan mesin perusahaan sehingga tidak ada mesin
produksi yang overload atau malah jarang digunakan oleh perusahaan produksi.
f. Melakukan komunikasi dengan bagian marketing untuk memastikan penyelesaian
masalah produksi dan meneruskan keluhan konsumen ke bagian terkait untuk dicarikan
solusi atau penyempurnaan yang sesuai.
Tips dasar bagi PPIC dalam industri manufacture :

1. Pemahaman mutlak tentang prosedur operasional terkait dengan produksi, inventory, logistic, dan
marketing. Tidak hanya tekstual, tetapi kondisi actual wajib dipahami. Knowledge ini berguna dalam
menganalisa permasalahan yang melibatkan beberapa bagian dalam organisasi manufacture.

2. Memahami proses produksi dengan aktual & detail. Pemahaman anda sebagai orang PPIC harus
sama baiknya dengan skill & knowledge Supervisor dan Manager Produksi bahkan lebih baik, PPIC
berperan sebagai 'Rule Maker’.

3. Positioning yang jelas dan tepat. PPIC bukanlah perpanjangan tangan Produksi dan Marketing.
Untuk itu dengan dilandasi dua poin diatas, PPIC harus berada di posisi yang proporsional, dengan
fokus pada target utama, yaitu ketepatan Delivery dan Stabilitas Kapasitas Produksi.

You might also like