You are on page 1of 79

PENERAPAN ADMINISTRASI

KESEHATAN DALAM PROGRAM


KESEHATAN DI INDONESIA
DAN INTERNASIONAL

Dr Yuli Prapancha Satar MARS


Departemen Administrasi dan Kebijakan Kesehatan,
Program Studi Kesehatan Masyarakat FKIK UIN

1
POKOK BAHASAN

 Latar Belakang
Pengertian Administrasi Kesehatan
 Penerapan Administrasi Kesehatan dlm Program
Kesehatan di Indonesia & Internasional
 Sistem Kesehatan Nasional (SKN)
 Kebijakan Lintas Sektoral
 Standar Pelayanan Minimal (SPM)
 Pembiayaan Kesehatan di Indonesia & Internasional
LATAR BELAKANG

 PENURUNAN AKB 46/1000 (1997) > 34/1000(2007)


 PENURUNAN AKI 334/100rb(1995) > 228/100rb(2007)
 PENINGKATAN UHH 68,6 th (2004) > 70,5 th (2007)
 PENINGKATAN RASIO PKM 3,46/100rb (2003)
>3,61/100rb (2007)
 PENINGKATAN PEMANFAATAN FASILITAS
YANKES 15,1%(1996) > 33,7% (2006)
 SDM KES :Dokter :IND 19/100rb,FILIPINA 58/100rb
,MALAYSIA 70/100rb (2007)
3
LATAR BELAKANG

Internal Kesehatan

Stakeholders
Eksternal Kesehatan

4
PENGERTIAN ADMINISTRASI
KESEHATAN

 PENGERTIAN KESEHATAN
 TERMINOLOGI ADMINISTRASI KESEHATAN

5
Kesehatan …
WHO, 1946 …… “keadaan sejahtera dari
aspek fisik, mental dan sosial, dan tidak hanya
tidak adanya penyakit ataupun kecacatan”

Universal Declaration of Human Right (UNO-1948):


Everyone has the right to a standard of living adequate
for health and well-being of himself and his family,
including food, clothing, housing and medical care and
necessary social services, and the right to security in the
even of unemployment, sickness, disability, widowhood,
old age or other lack of livelihood in circumstances
beyond his control. 6
Kesehatan……
The International Covenant of Economic, Social and
Cultural Rights (ICESCR):
Every human being has right to an environment with
minimum health risks, and have access to health services
that can prevent or alleviate their suffering, treat disease,
and help maintain and promote good health throughout
the individual’s life

Kewajiban negara untuk menjamin warganegaranya


untuk hidup sehat.
Minimal: memberikan peluang untuk hidup sehat 7
DETERMINANTS OF HEALTH
HL. Blum, 1974

Heredity

Environment Health Medical


Status Care

Life Style

8
DETERMINANTS OF HEALTH
M. Roemer, 1993
PHYSISCAL SOCIAL
ENVIRONMENT: ENVIRONMENT:
Geography, Climate, Education, Occupation,
Housing, Food, Income, Relationships,
Water, etc. Urbanization, etc.
PERSONAL
TRAITS:
Age, Sex, immunity,
Genetic, Background,
Habit, etc.

HEALTH:
Physical,
Mental,
and Social
Well being

HEALTH SERVICES:
Health Promotion, Disease Prevention,
Treatment, rehabilitation, etc. 9
Beberapa terminologi yg perlu
mendapat perhatian: BEDAKAN!

Organisasi
Administrasi
Manajemen
Kepemimpinan
Komunikasi
Hubungan antar manusia
Hubungan Organisasi,
Administrasi, Manajemen dan
Kepemimpinan
organisasi
administrasi
manajemen
kepemimpinan
penggerakan
komunikasi

hubungan
antar
manusia
1. ORGANISASI
Organon: alat, bagian, anggota, badan
Organism: entitas dengan bagian-bagian
yang terintegrasi sedemikian rupa sehingga
hubungan satu sama lain dipengaruhi oleh
hubungan antar mereka secara keseluruhan
Organisasi: wadah+orang+tujuan+cara
Pengorganisasian

G.R. Tery
Tindakan mengusahakan hubungan-hubungan
perilaku yang efektif antara masing-masing
orang, sehingga mereka dapat bekerjasama
secara efisien dan memperoleh kepuasan diri
dalam melaksanakan tugas-tugas terpilih di
dalam kondisi lingkungan yang ada untuk
mencapai tujuan dan sasaran
Organizing Process

TASK Activity-1
+ Sub-activities
Organizational Activity-2
Structure + Sub-activities
ROLE Activity-3 Goal of
+ Sub-activities Organization
Staff Activity-4
Deployment + Sub-activities
Activity-5
FUNCTION + Sub-activities
Struktur Organisasi

Line
Achieve Goal:
Staff •Effectively
•Efficiently
Line and Staff •Quality
Matrix • Solutions
2. ADMINISTRASI

“Adalah ilmu atau seni yg mempelajari


kerjasama sekelompok orang dalam suatu
organisasi untuk mencapai tujuan bersama”

16
PENGERTIAN ADMINISTRASI

 UNSUR STATIS ADMINISTRASI (ORGANISASI)


 UNSUR DINAMIS ADMINISTRASI (MANAJEMEN)

17
ADMINISTRASI KESEHATAN
“Adalah suatu proses yg menyangkut perencanaan,
pengorganisasian,pengarahan,pengawasan,peng-
koordinasian,dan penilaian terhadap sumber,tata
cara dan kesanggupan yg tersedia untuk memenuhi
kebutuhan dan tuntutan terhadap kesehatan,kedok-
teran,perawatan serta lingkungan yg sehat dg jalan
menyediakan dan menyelenggarakan berbagai
upaya kesehatan yg ditujukan kepada perorangan,
keluarga,kelompok dan masyarakat”
komisi pendidikan administrasi kesehatan AS 1974
18
RUANG LINGKUP ADMINISTRASI
KESEHATAN
ADMIISTRASI KESEHATAN

KEGIATAN OBJEK&SUBJEK
ADMINITRASI
SISTEM KES
-FUNGSI -PELAYANAN
- ADMINISTRASI - PEMBIAYAAN

19
3. MANAJEMEN

“Adalah ilmu atau seni tentang bagaimana meng-


gunakan sumber daya secara efisien,efektif dan
rasional untuk mencapai tujuan organisasi yg
telah ditetapkan sebelumnya”

20
Manajemen Fungsi

GR Terry H Fayol L Gullick Koontz OD


(POAC) (POCCC) (POSDCORB) (POSDC)
Planning Planning Planning Planning
Organizing Organizing Organizing Organizing
Actuating Commaning Staffing Staffing
Controlling Coordinating Directing Directing
Controlling Coordinating Controlling
Reporting
Budgeting
Manajemen Fungsi dan
Manajemen Unsur

PLANNING M M M M M M
A O A E A A
N N T T C R
ORGANIZING E E H H K
GOAL
Y R O I E
ACTUATING I D N T
CONTROLLING A E
L
EVALUATING
MANAJEMEN KESEHATAN

“ Adalah suatu kegiatan atau seni untuk mengatur


para petugas kesehatan dan non petugas guna me-
ningkatkan kesehatan masyarakat melalui program
kesehatan”

23
Manajemen Kesehatan
OM Kesehatan
SDM Kesehatan
Keuangan Kesehatan
Fasilitas Kesehatan Proses Goal
Pelayanan RS Pembangunan
Kesehatan
Penunjang Kesehatan

Sektor Terkait & Dll Solusi?


Efektifitas?
Efisiensi?
Kualitas?
24
PROGRAM : Immunisasi Campak
Jumlah penduduk 500.000
Anak > 5 thn 75.000
Target : 30% balita 22.500
Jumlah posyandu 300
Jumlah puskesmas 10

UNIT INVES- OPERA- PEMELI-


KEGIATAN VOLUME
COST TASI SIONAL HARAAN
I. Perencanaan
1. Pertemuan
Lintas Sektor (tkt
Kab)
Lintas Sektor (tkt
Kec)
2. Pertemuan
Lintas Program
3. Pertemuan Jurim
4. Informasi
Radio
Banner
Sticker
II. Training Jurim
III. Alat/bahan
ATK
Suntikan
Cold storage
(replacement)
Vaccin campak
Cold chain
Termos
IV. Transport
Motor (replacement)
V. Supervisi
VI. Evaluasi
Total - - -
Grand -
Total
4. KEPEMIMPINAN

“Adalah hubungan yg tercipta dan adanya pengaruh


yg dimiliki seseorang thd orang lain,sehingga
orang lain tsb secara sukarela mau dan bersedia
bekerjasama untuk ,mencapai tujuan yg diingin-
kan”

26
UNSUR-UNSUR KEPEMIMPINAN

 ADANYA PEMIMPIN
 ADANYA PENGIKUT
 ADANYA SIKAP ATAU PERILAKU TTT
 ADANYA SITUASI & KONDISI TTT

27
5.PENGAMBILAN KEPUTUSAN

“ Adalah proses memilih satu alternatif dari


beberapa alternatif yg ada “

28
PROSES PENGAMBILAN
KEPUTUSAN
 PENETAPAN TUJUAN & SASARAN YG AKAN DICAPAI
 PERINCIAN TUJUAN DLM POLA/POK OPERASIONNAL
 MENYUSUN TINDAKAN ALTERNATIF YG AKAN DIPILIH
UTK MEWUJUDKAN TUJUAN YG DITETAPKAN
 MENILAI MASING2 TINDAKAN ALTERNATIF
 MEMILIH TINDAKAN YG TERBAIK SEBAGAI KEPUTUSAN
SEMENTARA
 MENETAPKAN KEPUTUSAN SEMENTARA MENJADI
KEPUTUSAN TERAKHIR DG MENYUSUN RENCANA
PELAKSANAAN
29
6. HUBUNGAN ANTAR
MANUSIA

“ Adalah keseluruhan proses interaksi antar


manusia pada suatu organisasi,baik yg terjadi
secara formal maupun nonformal”

30
PRINSIP2 PENERAPAN
HUBUNGAN ANTAR MANUSIA
 HARUS ADANYA SINKRONISASI ANTARA TUJUAN
BERSAMA DG TUJUAN INDIVIDU
 SUASANA PERGAULAN YG MENYENANGKAN
 SADAR HAKEKAT INDIVIDU YG LAIN
 MEMBERI SUATU DORONGAN UTK KEMAJUAN
MASING2 INDIVIDU DLM SUATU INTERAKSI
 HARUS DPT MENCIPTAKAN SUASANA YG MENARIK
DLM PROSES INTERAKSI
 HARUS DPT MENGHARGAI INDIVIDU YG LAIN DLM
SUATU KEGIATAN
 SALING MENGHORMATI PROFESI YG DIMILIKI MASING
–MASING INDIVIDU 31
PENERAPAN ADMINISTRASI
KESEHATAN PADA PROGRAM
KESEHATAN DI INDONESIA DAN
INTERNASIONAL
Sistem Kesehatan Nasional (SKN)
 Kebijakan Lintas Sektoral
Standard Pelayanan Minimal (SPM)
Pembiayaan Kesehatan di Indonesia &
Internasional
KERANGKA PIKIR
SISTEM KESEHATAN NASIONAL, 2009
IPOLEKSOSBUDHANKAM
Nasional, Regional Dan Global

Landasan
Pember
dayaan
Sumber
Masy
Daya
Kesehatan
Pemb. Kes Derajat kes.
Kecenderungan Upaya Masy yg
yg bermutu & setinggi-
dan Isu Kes berkeadilan tingginya
strategis
Pembiayaan
Kesehatan Manajemen
Kes
Prinsip
Dasar

Umpan balik
Komponen SKN:

1. Subsistem Upaya Kesehatan


2. Subsistem Pembiayaan Kesehatan
3. Subsistem Sumberdaya Manusia
Kesehatan
4. Subsistem Farmasi,Alkes dan Makanan
5. Subsistem Manajemen & Informasi
Kesehatan
6. Subsistem Pemberdayaan Masyarakat
Sub Sistem Upaya Kesehatan

Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) terdiri dari


3 Strata
Upaya kesehatan Perorangan (UKP) terdiri dari 3
Strata

35
Upaya Kesehatan Masyarakat
(UKM)
UKM Strata Pertama
 Tulang punggung penyelenggara upaya kesehatan
masyarakat strata pertama di Indonesia adalah
Puskesmas yang didirikan sekurang-kurangnya
satu di setiap kecamatan.
 Puskesmas bertanggung jawab atas masalah
kesehatan di wilayah kerjanya dengan tiga fungsi
utama, yakni:
– pusat pembangunan berwawasan kesehatan di wilayah
kerjanya,
– pusat pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan dan
– pusat pelayanan tingkat dasar.
UKM Strata Kedua
 Penanggung jawab: kedua adalah Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota yang berfungsi manajerial dan
teknis fungsional dalam bidang kesehatan.
 Untuk dapat melaksanakan fungsi teknis fungsional,
Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dilengkapi
dengan berbagai unit pelaksana teknis (UPT) seperti
(1) unit pencegahan dan pemberantasan penyakit
(P3M), (2) unit promosi kesehatan, pelayanan
kefarmasian, (3) unit kesehatan lingkungan, (4) unit
perbaikan gizi dan (5) unit KIA dan KB
 Disamping itu sesuai kebutuhan dapat pula dibentuk
berbagai sarana kesehatan masyarakat lainnya
seperti unit-unit pelaksana teknis pusat dan daerah.
Unit-unit tersebut di samping memberikan
pelayanan langsung juga membantu Puskesmas
dalam bentuk pelayanan rujukan kesehatan.
UKM Strata Ketiga
 Penanggung jawab adalah Dinas Kesehatan Provinsi dan
Departemen Kesehatan.
 Upaya kesehatan masyarakat strata ketiga dilaksanakan
melalui pengembangan pusat-pusat unggulan, seperti:
(1) Institut Gizi Nasional, (2) Institut Penyakit Infeksi
Nasional, (3) Institut Kesehatan Jiwa Nasional, (4) Institut
Kesehatan Kerja Nasional, dan Pusat Laboratorium
Nasional, (5) Institut Survailans dan Teknologi Penyakit dan
(6) Kesehatan Lingkungan serta berbagai pusat unggulan
lainnya.
Pusat unggulan ini di samping menyelenggarakan pelayanan
langsung juga membantu berbagai sarana pelayanan
kesehatan di tingkat kabupaten/kota dalam bentuk pelayanan
rujukan kesehatan.
Upaya Kesehatan Perorangan
(UKP)
UKP Strata Pertama
 Penyelenggara upaya kesehatan perorangan strata
pertama yang diselenggarakan oleh pemerintah adalah
Puskesmas.
 Peranserta masyarakat dan dunia usaha dalam upaya
kesehatan perorangan strata pertama diwujudkan melalui
berbagai bentuk pelayanan, seperti (1) praktik bidan, (2)
praktik perawat, (3) praktik dokter, (4) praktik dokter
gigi, (5) praktik dokter keluarga, (6) poliklinik, (7) balai
pengobatan, (8) praktik dokter/klinik 24 jam, (9) praktik
bersama dan (10) rumah bersalin.
UKP Strata Pertama
 Dalam upaya kesehatan perorangan strata pertama
termasuk pelayanan pengobatan tradisional dan
alternatif, serta pelayanan kebugaran fisik dan
kosmetika.
 Upaya kesehatan perorangan strata pertama
didukung oleh berbagai pelayanan penunjang
seperti toko obat dan apotek (dengan kewajiban
menyediakan obat esensial generik), laboratorium
klinik dan optik.
 Untuk meningkatkan mutu perlu dilakukan lisensi,
sertifikasi dan akreditasi.
UKP strata kedua

 Penyelenggara upaya kesehatan perorangan strata kedua


adalah (1) praktik dokter spesialis, (2) praktik dokter gigi
spesialis, (3) klinik spesialis, (4) rumah sakit kelas C dan B
non pendidikan milik pemerintah (termasuk TNI/POLRI dan
BUMN) dan (5) rumah sakit swasta.
 Berbagai sarana pelayanan ini di samping memberikan
pelayanan langsung juga membantu sarana upaya kesehatan
perorangan strata pertama dalam bentuk pelayanan rujukan
medik.
 Upaya kesehatan perorangan strata kedua ini juga didukung
oleh berbagai pelayanan penunjang seperti apotek,
laboratorium klinik dan optik.
 Untuk meningkatkan mutu perlu dilakukan lisensi, sertifikasi
dan akreditasi.
UKP Strata Ketiga
 Penyelenggara: (1) praktik dokter spesialis konsultan, (2) praktik dokter gigi
spesialis konsultan, (3) klinik spesialis konsultan, (4) rumah sakit kelas B
pendidikan dan A milik pemerintah (termasuk TNI/POLRI dan BUMN) serta
rumah sakit khusus dan (5) rumah sakit swasta.
 Berbagai sarana pelayanan ini di samping memberikan pelayanan langsung
juga membantu sarana upaya kesehatan perorangan strata kedua dalam
bentuk pelayanan rujukan medik.
 Seperti juga strata kedua, upaya kesehatan perorangan strata ketiga ini juga
didukung oleh berbagai pelayanan penunjang seperti apotek, laboratorium
klinik dan optik.
 Untuk menghadapi persaingan global upaya kesehatan perorangan strata
ketiga perlu dilengkapi dengan didirikannya beberapa pusat pelayanan
unggulan nasional, seperti (1) pusat unggulan jantung nasional, (2) pusat
unggulan kanker nasional, (3) pusat penanggulangan stroke nasional, dan
sebagainya.
 Untuk meningkatkan mutu perlu dilakukan lisensi, sertifikasi dan akreditasi.
Sub Sistem Manajemen &
Informasi Kesehatan
Unsur Utama : Adm Kes,Inf Kes,IPTEK,Hukum
Kes
PJ Adm Kes : Pusat DepKes (Kebijakan),Provinsi
DinKes Provinsi (Desentralisasi),Kab/Kota
DinKes Kab/Kota

43
KEBIJAKAN LINTAS
SEKTORAL
DASAR PEMIKIRAN
MANFAAT & TUJUAN
PIHAK YG TERKAIT DALAM SEKTOR
KESEHATAN
PERAN DALAM BIDANG KESEHATAN
MASALAH YG DIRASAKAN MASYARAKAT
MEKANISME KERJASAMA
44
DASAR PEMIKIRAN

UU NO 23 TH 1999 UU KESEHATAN


KEPRES RI NO 102 TH 2001
KEPRES RI NO 45 TH 2002,TENTENG KE=
DUDUKAN,TUGAS,FUNGSI,TATA KERJA
DEPARTEMEN
KEPMENKES RI NO 1277/MNKES/SK/XI/
2005 TTG ORGANISASI&TATA KERJA
DEPKES
45
MANFAAT & TUJUAN

 MEMPERMUDAH PENCAPAIAN KEBERHASILAN RANCA-


NGAN KEGIATAN
 DAPAT MEMBERIKAN GAMBARAN TEKNIS ANTAR
LINTAS SEKTORAL DAN LINTAS PROGRAM
 KEBIJAKAN TTG PELAKSANAAN PELAYANAN KES
 SALING MENGUNTUNGKAN KE 2 PIHAK
 DAPAT MEMBERIKAN KEMUDAHAN PERIZINAN
 DAPAT MEMBERIKAN KONTRIBUSI FASILITAS,SARANA
,DAN DANA
 TERDOKUMENTASI DLM PERIZINAN & KEGIATAN
46
PIHAK YG TERKAIT DLM
SEKTOR KESEHATAN
 PUSKESMAS PEMBANTU
 PUSKESMAS KELILING
 BIDAN/PARAMEDIS/DOKTER YG DITETAPKAN
 PUSKESMAS
 DINKES PROP/KAB/KOTA
 PENDIDIKAN NEGERI/SWASTA
 BKKBN
 WILAYAH (DESA,RT,RW,KEC,KAB)
 PT/CV DLL (SWASTA)
 KANTOR YG TERKAIT
 PEMUDA/ORMAS 47
PERAN DLM BIDANG
KESEHATAN
 MEMBINA PERAN SERTA MASYARAKAT
 DERAJAT KESEHATAN
 PELAYANAN KESEHATAN
 SITUASI KEBERADAAN LINGKUNGAN
KESEHATAN,FISIK,BIOLOGIS,KEMASYA RAKA -
TAN
 TERMASUK IDEOLOGIS,POLITIK,EKONOMI
SOSBUD,HANKAM
 PERILAKU MASYARAKAT TTG KESEHATAN
48
MASALAH YG DIRASAKAN
MASYARAKAT
 KESULITAN DLM MENENTUKAN MOU
 BANYAK ATURAN YG HARUS DISEPAKATI
KEDUA BELAH PIHAK
 MENENTUKAN KEBIJAKAN TERLALU
PROSEDURAL
 KEBIJAKAN FASILITAS & SARANA
 MENUNGGU WAKTU YG LAMA
 PENCATATAN & PELAPORAN YG SESUAI
PROSEDUR KERJA
49
MEKANISME KERJASAMA
INSTITUSI NEGERI INSTITUSI SWASTA

PUSAT/PROV
KABUPATEN JENIS LAYANAN/PROGRAM
KECAMATAN PKK/PKL/GIZI/KLB/DIKLAT
DESA /WABAH PENYAKIT/
RW
RT

MOU,PENCATATAN &PELAPORAN
PENGELUARAN,PERIZINAN
50
Ada kemungkinan bahwa program 2 yg
berbeda tsb mempunyai:
1. Sasaran penduduk yg sama
2. Lokasi yg sama
3. Waktu yg sama
4. Kegiatan yg sama
Co: Promosi kes bisa dilakukan dgn sarana
dan tenaga yg sama
Koordinasi dan Integrasi Program
PROGRAM
A B C D
SASARAN
1. Lokasi
2. Target penduduk
JENIS KEGIATAN
1. Surveilans
2. Penyuluhan
3. Pelatihan
4. Pengobatan
5. Dll
SARANA
1. Kendaraan
2. A V A
3. Cold strorage
4. Gudang
5. R R
6. Dll
TENAGA
1. Administrasi
2. Medis
3. Paramedis
4. Penyuluhan
5. Dll
WAKTU
DLL
Standard Pelayanan Minimal
(SPM)

Definisi:
 SPM menurut SE Mendagri
100/756/Otda/2002 ad: suatu standar
dg batas-batas tertentu utk
mengukur kinerja penyelenggaraan
KW daerah yg berkaitan dg pel dasar
kpd masyarakat yg mencakup jenis
pelayanan, indikator dan nilai.
 SK Menkes 1457/2003: Tolok ukur
kinerja pelayanan kesehatan yang
diselenggarakan daerah
Beberapa Pengertian Baku

 Standar= patokan, ukuran dasar, batas-


batas
 Standar Pelayanan menurut ilmu jaga mutu
berarti standar tehnis dlm melaksanakan
suatu kegiatan.
 SK 1457/2003 menegaskan bhw “standar”
dalam SPM sesuai standar tehnis yang
ditetapkan.
 Pelayanan Minimum menurut dokumen WB
dan negara-negara lain adalah pelayanan
esensial
Definisi operasional SPM

SPM adalah pelayanan esensial minimum


yang wajib dilaksanakan oleh daerah dan
dilaksanakan sesuai dengan standar teknis
yang ditetapkan, kemudian diukur pelayanan
dengan pencapaian kinerja dan target
sehingga menjadi acuan dalam perencanaan
dan pembiayaan pembangunan kesehatan
daerah.
Kebijakan-1
 Pasal 11 ayat 2 UU 22/1999:”Bidang pemerintah yg
wajib dilaksanakan oleh daerah kabupaten dan kota
meliputi PU, kesehatan…”
 Pengertian kewenangan menurut ps 1 ayat 3 PP
25/2000 ad hak dan kekuasaan pemerintah untuk
menentukan atau mengambil kebijakan dalam rangka
penyelenggaraan pemerintah.
 Ps 2 ayat 4 huruf b PP 25/2000:”… penetapan pedoman
untuk menentukan standar pelayanan minimum dalam
bidang yang wajib dilaksanakan oleh kabupaten/kota.”
(lahirlah: SE Mendagri 756-757/2002 dan SE Menkes
1107/2000 dan SK Menkes 1457/2003)
Kebijakan-2
 Pengertian KW menurut SE 100/756/Otda/2002 ad:
kewenangan yg penyelenggaraannya diwajibkan oleh Pem
kpd daerah.
 KW dilaksanakan oleh Pemda untuk menjamin
dilaksanakan kewenangan daerah yg berkualitas dg
pelyanan dasar, sekaligus menentukan tkt mutu pelyanan
tsb yg diukur dg SPM dan sbg prioritas Pemda.
 KW = obligatory authority, tdk tepat. Seharusnya
Fungsi Wajib = obligatory functions atau disingkat
“kewajiban”
Jenis Pelayanan
menurut SK MENKES 1457/2003
Standar Pelayanan Minimal
No Kewenangan Wajib Jenis Pelayanan
Target
Indikator Kinerja
2010
1 Penyelenggaraan PKD 1. Pelkes Ibu dan Bayi % Kunjungan bumil K4 95
% Pertolongan oleh nakes 90
% Bumil resti yg dirujuk 100
% Kunjungan neonatus 90
% Kunjungan bayi 90
% Bayi BBLR ditangani 100
2. Pelkes anak pra sekolah dan Usia Deteksi tumbuh kembang
Sekolah % balita dan pra sekolah 90
Pemeriksaan kes siswa
SD oleh nakes atau
% tenaga terlatih 100
% Pelayanan kes remaja 80
3. Pelayanan KB % Peserta aktif KB 70
4. Pelayanan Imunisasi % Desa/kelurahan UCI 100
5. Pelayanan % Rawat jalan 15
Pengobatan/perawatan % Rawat inap 1.5
Pelynan di sarana pelkes
6. Pelayanan Kesehatan Jiwa % umum 15
Pelayanan Kesehatan Kerja *) % Kesehatan pekerja formal 80
Pelayanan Kesehatan Usila *) % Pely Pra dan usila 70
2 Penyelenggaraan 7. Pemantauan Pertumbuhan Balita Balita naik berat badan
Perbaikan Gizi % (N/D) 80
Masyarakat % Balita BGM <15
8. Pelayanan Gizi
% Vitamin A 2 kali setahun 90
% Bumil 90 tab Fe 90
Makanan Pendamping
% ASI pada BGM dan gakin 100
% Balita Gizi Buruk dirawat 100

% WUS Kapsul Yodium *) 80


Jenis Pelayanan
menurut SK MENKES 1457/2003
3 Penyelenggaraan 9. Pelayanan obstetrik dan Neonatal Akses thd darah dan
Rujukan dan Emergensi Dasar dan Komprehensif komponen yang aman
Penunjang untuk menangani bumil dan
% neonatus 80
Bumil resti/komplikasi yang
% ditangani 80
Neonatus resti/komplikasi
% ditangani 80
Sarkes dengan
kemampuan pelayanan
gawat darurat yang dapat
10. Pelayanan Gawat Darurat % diakses masyarakat 90
4 Penyelenggaran 11. Penyelidikan epidemiologi, KLB Desa/kelurahan KLB yang
Pemberantasan dan Gizi Buruk % ditangani <24 jam 100
Penyakit Menular Kecamatan Bebas rawan
% gizi 80
AFP rate per 100.000
12. P3 Polio penduduk < 15 th >=1
13. P3 TB % Kesembuhan BTA + > 85
14. P3 ISPA % Pneumonia yg ditangani 100
15. P3 HIV-AIDS % Klien ditangani 100
Infeksi menular seksual
% ditangani 100
% Skrining darah thd HIV *) 100
16. P3 DBD % Penderita ditangani 80
17. P3 Diare % Penderita ditangani 100
P3 Malaria *) % Penderita ditangani 100
P3 Kusta *) % RFT rate >90
Jenis Pelayanan
menurut SK MENKES 1457/2003
5 Penyelenggaraan 18. Pelayanan Kesling % Institusi yang dibina 70
Kesling dan Sanitasi rumah/bangunan yang
Dasar 19. Pelayanan Pengendalian vektor % bebas jentik Aedes >95
Tempat umum yang
20. Pelayanan Hiegiene sanitasi TU % memenuhi syarat 80
6 Penyelenggaraan 21. Penyuluhan perilaku sehat % rumah tangga sehat 65
Promosi kes % Bayi mendapat ASI Eksl 80
desa dg garam beryodium
% baik 90
Pencegahan dan % Posyandu Purnama 40
Penyalahgunaan 22. Penyuluhan P3 NAPZA berbasis
7 NAPZA masyarakat % Penyuluhan NAPZA 15
8 Penyelenggaraan 23. Pelayanan Penyediaan Obat Tersedia obat sesuai
Pelayanan dan Perbekalan Kes % kebutuhan 90
Kefarmasian % Pengadaan obat esensial 100
% Pengadaan Obat generik 100
24. Pelayanan Penggunaan obat Penulisan resep obat
generik % generik 100
9 Penyediaan 25. Penyelenggaraan Pembiayaan
Pembiayaan dan pelkes perorangan % JPK 80
jaminan kesehatan
26. Penyelenggaraan pembiayaan
untuk Gakin dan Masyarakat Rentan % JPK Gakin dan Rentan 100
*) SPM yang dilaksanakan di Kab/Kota tertentu
Konsekuensi SPM
 Tenaga dengan kualifikasi dan kompetensi yang sesuai
SPM (ps 4 ayat 3 SK Menkes 1457/2003)
 Pembiayaan yang cukup untuk pencapaian target SPM (ps
5 ayat 3 SK Menkes 1457/2003)
 Alat , bahan, kendaraan dan lainnya
 Butuh fasilitasi (pusat dan propinsi) dalam penyelenggaran
SPM, kerjasama antar kabupaten, pemberian standar
tehnis, pedoman, bimbingan tehnis, pelatihan meliputi
perhitungan kebutuhan, penyusunan rencana kerja, standar
kinerja pencapaian target, penilaian pengukuran kinerja,
dan penyusunan laporan kinerja SPM (ps 6 SK Menkes
1457/2003).
 Hukum?? (bagaimana jika tidak patuh?)
Mengapa SPM Diwajibkan?
 Desentralisasi dicemaskan Daerah tidak memberikan
pelayanan kesehatan yang adekuat terhadap rakyatnya.:
(pemain baru, mesin PAD, kuratif, konsumtif, tidak
terlihat secara fisik, jangka panjang, dsb)
 Kebijakan yang ada belum tegas mewajibkan daerah
dalam pel kes. PP 25 hanya mengatur wewenang pusat
dan provinsi.
 Adanya limited resources. (harus prioritas terutama yang
berdampak pada orang banyak, komitmen global,
komitmen nasional dan spesifik lokal)
Dimana dan Siapa Pelaksana SPM

1. Pelaksanaan di Kabupaten/Kota
2. SPM dibuat tingkat pusat. Input dan proses disesuaikan dg
kondisi daerah (resources, geografis, bu, pol ekonomi dll).
3. Daerah hanya menambah pelayanan yang spesifik daerah saja
jika tidak tercantum dalam daftar SPM.
4. Penanggung jawab dan pengawas : Bupati
5. Supervisi dan Evaluasi: Menkes
6. Pelaksana;
a. Dinkes (15% pelayanan, 85% pedukung dan tugas
koordinasi )
b. RS (40% pelayanan SPM)
c. Puskesmas (88,5 % pelayanan SPM)
PEMBIAYAAN KESEHATAN DI
INDONESIA & INTERNASIONAL
PEMBIAYAAN KESEHATAN DI INDONESIA
PEMBIAYAAN KESEHATAN NEGARA
MALAYSIA
PEMBIAYAAN KESEHATAN NEGARA
JERMAN
PEMBIAYAAN KESEHATAN NEGARA
AMERIKA SERIKAT

64
Pembiayaan Kesehatan di
Indonesia
APBN Kes 5,54 T(2004) > 18,75 & (2007)
2,6 – 2,8 % dari APBN (minimal 6% APBN )
Pembelanjaan Publik 49,6%,Pemerintah 50,4%
(WHO 2008)
30% Pembiayaan Pemerintah & 70% Swasta,seba-
gian besar masih Kuratif

65
Pembiayaan Kesehatan di
Indnesia

Pendapatan Perkapita thn 2001 = $ (US) 678


Biaya kesehatan perkapita = $ (US) 18
– Biaya dari Pemerintah = 25,5% (1998)
• Sumber Social security 20,83%
• Sumber dana Pajak 60,32%
• Sumber Eksternal 18,85%
– Biaya Swasta = 74,50% (1998)
• Askes swasta = 3,86%
• Sumber OOP= 96,14%
Pembiayaan Kesehatan Negara
MALAYSIA
Pelayanan Kesehatan oleh pemerintah di bawah
Ministry Of Health (MOH)
– Rural Health Services Sceme (RHSS) sama
dengan Puskesmas di Ind. Namun pelayanan RHSS
gratis.
– Badan Kesihatan Sukarela menyelengarakan
fasilitas kesehatan sederhana seperti Crescent
society, St John’s Ambulance Service.
Pembiayaan Kesehatan Negara
MALAYSIA

Pendapatan perkapita thn 2000 = $ (US) 9,315


Biaya kesehatan perkapita = $ (US) 234
– Biaya dari pemerintah = 58,8 %
• Sumber dari pajak 98.5%
• Sumber eksternal 1,85%
– Biaya Swasta = 41,2%
• Sumber OOP(Out Of Pocket) 100%
EPF ( Employees Provident Fund )

– Sebuah lembaga independent menyelenggarakan simpanan


wajib = Jamsostek di IND.
– Premi…..20% dari Gaji
– 9%....dari gaji karyawan
– 11%...dari gaji karyawan dibayarkan majikan
Perusahaan dengan 500 tenaga kerja wajib
menyediakan fasilitas pelayanan medis
komprehensif bagi pekerja dan keluarganya
Pelayanan Rumah Sakit

Pemerintah mengelola hampir 90% rumah


sakit dengan pembiayaan Global Budget yang
diberikan pemerintah 4 kali setahun.
Boleh menarik bayaran untuk kelas II dan I
dengan jumlah kecil sedangkan kelas III gratis.
Dokter yang berpraktek di RS pemerintah
tidak boleh bekerja lagi di swasta setelah
selesai jam kerja.
Pembiayaan Kesehatan
Negara JERMAN
Sistem peleyanan kesehatan di Jerman bersifat
Desentralisasi
Statutory Health Insurance (SHI) badan hukum
non pemerintah sebagai asuransi nasional.
Sumber dana SHI adalah pajak,7% dr gaji
pegawai & 7% dr gaji pegawai dibayar majikan.
Pelayanan asuransi swasta untuk pelayanan ttt
Pembiayaan Kesehatan Negara
Jerman

Pendapatan Perkapita thn 2000 = $ (US) 25,996


Biaya kesehatan perkapita = $ (US) 2,754
– Biaya dari Pemerintah = 75,1%
• Sumber Social security (pajak, Askes dll ) 91,7%
• Sumber dana Pemerintah 8,3%
– Biaya Swasta = 24,9%
• Askes swasta = 50,3%
• Sumber OOP= 49,7%
Pembiayaan Kesehatan
Negara AMERIKA SERIKAT
Penerapan asuransi swasta (Privat Voluntary
Health Insurance) dimana rakyat bebas
menentukan asuransi yang diinginkan.

Program pemerintah Medicare dan Medicaid


Program Medicare dan Medicaid dibiayai
oleh pemerintah.
Medicare adalah program jaminan
pemeliharaan kesehatan bagi masyarakat
berusia 65 tahun keatas
Medicaid adalah program jaminan
pemeliharaan kesehatan bagi masyarakat
tidak mampu
Biaya pelaksanaan program ini dititipkan
pada perusahaan asuransi
Pembiayaan KesehatanNegara
Amerika Serikat

Pendapatan Perkapita thn 2000 = $ (US)


34,637
Biaya kesehatan perkapita = $ (US) 4,499
– Biaya dari Pemerintah = 44,3%
• Sumber Social security 42,1%
• Sumber dana Pajak dll 57,9%
– Biaya Swasta = 55,7%
• Askes swasta = 62,5%
• Sumber OOP= 16,6%
KESIMPULAN
 Pembangunan kesehatan: pemenuhan hak, investasi negara,
dan qualitas hidup manusia
 Pembangunan Kesehatan sebagai sebuah sistem: elemen,
supra-sub sistem, dan dinamika terkait dengan situasi dan
kondisi suatu negara.
 Kesehatan dipengaruhi kondisi internal dan situasi eksternal,
karena itu harus diatur dan diperkuat dengan landasan
berpikir dan operasional serta dikelola dengan Administrasi
Kesehatan ygbaik
 Administrasi Kesehatan: pemanfaatan sumber daya,
pengalaman, dan kesempatan untuk pencapaian sasaran
pembangunan kesehatan
76
Rujukan Bacaan
 Kerr , CB and Taylor Richard., Hand Book of Public Health,
 Last, John M., Public Health and Human Ecology,
 Daft, Richard L., Management, Dryden Press, Florida 1997
 Wijono, Djoko., Manajemen Kepemimpinan dan Organisasi
Kesehatan, Airlangga University Press, 1997
 Azwar, Azrul., Pengantar Administrsi Kesehatan, Binarupa Aksara,
1996
 Handoko, T Hani., Manajemen, BPFE Yogyakarta, 1997
 Blum, HL., Expanding Horizon of Health Care
 Depkes: Organisasi Departemen Kesehatan RI, Depkes RI, 1985
 Depkes. Pedoman Kerja Puskesmas Jilid 1-4 1990/91
 Reading Material lain dari Departemen Kesehatan dan lain-lain, akan
disampaikan menyusul. 77
79

You might also like