You are on page 1of 11

PARASITOLOGI II

( Jamur Candida albicans)

Mona Triputri Suardi


1511c1017
S1 Analis Medis

Sekolah Tinggi Analis Bakti Asih


Bandung
2018
STUDI KASUS

Seorang perempuan, usia 26 tahun, suku


Bali, warga Negara Indonesia ,dengan
nomor rekam medis CM 9.49.66.32 datang Keluhan utama pasien saat dikonsulkan
ke poliklinik kulit dan kelamin RSUP adalah adanya keputihan pada daerah
Sanglah Denpasar pada tanggal 5 Oktober vagina serta mengalami kegatalan dan
2013 dengan keputihan pada bagian vagina. rasa nyeri sejak 2 minggu yang lalu

KANDIDIASIS

Diagnosis kerja adalah pengecatan gram endoserviks didapatkan leukosit


kandidiasis vagina 1-2/lpb, basil kokus (+), dan diplokokus gram
negative (-).
dengan Pengecatan gram mukosa vagina didapatkan
penatalaksanaan leukosit 2-5/lpb, basil kokus (+),blastospora
menggunakan obat (+).dan pseudohifa (+). Pemeriksaan dengan
larutan KOH 10 % didapatkan blastospora (+) dan
sistemik dan topical. pesudohifa (+).
Klasifikasi
Candida albicans

 Kingdom : Fungi
 Phylum : Ascomycota
 Subphylum : Saccharomycotina
 Class : Saccharomycetes
 Ordo : Saccharomycetales
 Family : Saccharomycetaceae
 Genus : Candida
 Spesies : Candida albicans(Jawetz, 2012)
Candida albicans
• Penyebab infeksi oportunistik yang
disebut kandidiasis pada
kulit, mukosa, dan organ dalam
manusia.
• Beberapa karakteristik berbentuk
seperti telur (ovoid) atau sferis
dengan diameter 3-5 µm dan dapat
memproduksi pseudohifa.
• Memiliki dua jenis morfologi, yaitu
bentuk seperti khamir dan
bentuk hifa.
• Penampakan mikroorganisme ini
juga dapat berubah dari berwarna
putih dan rata menjadi kerut tidak
beraturan,berbentuk bintang, lingka
ran, bentuk seperti topi
• Tidak tembus cahaya.
• memiliki kemampuan untuk
menempel pada sel inang dan
melakukan kolonisasi.
• Blastospora, yaitu anak sel
yang dihasilkan itu dibentuk
dari suatu sel induk.

• Klamidospora, yaitu
pembentukan spora dari suatu
hifa pada bagian tengahnya
membentuk tonjolan
protoplasma, dan selanjutnya
protopolasma terbagi-bagi
menjadi spora.Spora ini
terbentuk dari penebalan
bagian-bagian tertentu dari
suatu hifa.

• Psedohifa, Fungi dengan


bentuk khamir atau fungi
seperti ragi dapat tumbuh
melalui perpanjangan selnya
sehingga menyurapai hifa.
Perbedaannya adalah
perlekatan antara sel tidak
kuat, sehingga disebut
pseudohifa. Intinya pseudohifa
adalah perpanjangan sel yang
menyerupai hifa atau hifa
semu.
DaurHidup Candida Albican
• Perkembangkian
Candida albicans dapat • Daurhidup Candida albicans mempunyai dua
ditemukan di mana-mana fase, secara aseksual ketika uniseluler dan
secara paraseksual ketika memiliki pesudohifa
sebagai atau hifa sejati. Pada fase kapang Candida
albicans, bereproduksi dengan cara para
mikroorganisme yang meneta seksual menggunakan hifa sejati, sedangkan
pada fase khamir menggunakan pseudohifa.
p di dalam saluran yang Aktivitas para seksual dari Candida albicans
terjadi ketika ada perubahan bebeerapa sel dari
berhubungan dengan berwarna putih menjadi opaque yang
dikarenakan oleh feromon biofilm.
lingkungan luar manusia • Paraseksual ,terjadi dengan cara konjugasi
antara dua strain diploid tersebut menjadi
(rektum, rongga tetraploid. Kemudian tetraploid tersebut
bersatu menjadi diploid. Aktivitas paraseksual
mulut dan vagina). ini memungkinkan terbentuknya candida
albicans dengan ceoat tanapa risiko tinggi
terbentuknya spora yang imunogenik terhadap
jamur ini. Pada sel opaque aktivitas reproduksi
lebihefektif 106 kali dari padasel putih.
Epidemiologi Candida Albicans.
• Candida albicans dapat ditemukan di mana-mana sebagai
mikroorganisme yang menetap di dalam saluran yang berhubungan dengan
lingkungan luar manusia (rektum, rongga mulut dan vagina).

• Prevalensi infeksi Candida albicans pada manusia dihubungkan dengan


kekebalan tubuh yang menurun, sehingga invasi dapat terjadi.

• Meningkatnya prevalensi infeksi Candida albicans dihubungkan dengan


kelompok penderita dengan gangguan sistem imunitas seperti pada
penderita AIDS, penderita yang menjalani transplantasi organ dan
kemoterapi antimaligna.
Gejala Penyakit Candida Albicans Faktor Resiko Terkena
Jamur Candida Albicans
• Gejala-gejala umum terkait
candidiasis antara lain adalah: Seseorang yang memiliki
• kelelahan
• perubahan mood resiko lebih terhadap infeksi
• mudah marah Candida Albicans adalah
• depresi
• sulit belajar dan konsentrasi • Wanita dalam masa hamil.
• hiperaktif • Sebelum masa menstruasi
• autisme
• gangguan pencernaan • Penderita Diabetes Mellitus.
• gangguan pernafasan • Penggunaan obat – obatan,
• nyeri otot, sakit kepala seperti pil kb, antibiotik dan lain
• nyeri sendi
• nyeri dada – lain
• masalah kulit • Perubahan hormon seperti daya
• jerawat
• alergi makanan dan lingkungan tahan tubuh berkurang.
• hipoglikemia
• gangguan seksual
• impotensi
• gangguan berkemih
• vaginitis berulang
• sindrom pramenstruasi
• menstruasi tidak normal
Isolasi dan identifikasi Candida albicans
• Penanaman dilakukan dengan cara • Biakan pada media chromagar dengan
mengambil sedikit sampel dengan ose steril menghapuskan suspensi Candida dengan
• dihapuskan atau disebarkan ke seluruh ose steril diatas permukaan
permukaan media agar Sabouraud medium Chromagar.
Dekstrosa (SDA) • Biakan diinkubasi selama 48 jam pada suhu
• Biakan diinkubasi pada suhu kamar selama 37ºC.
7 hari • Identifikasi spesies ditentukan berdasarkan
• Hasil dianggap positif Candida bila pada perbedaan warna koloni yang terjadi,
biakan tumbuh koloni jamur yang berwarna seperti Candida albicans berwarna
putih sampai krem dengan permukaan hijau, Candida tropicalis berwarna ungu
menimbul tua sampai biru ke abu-abuan dan Candida
• dilakukan pemeriksaan mikroskopik dengan krusei berwarna merah jambu sampai ungu
larutan LPCB tampak adanya sel ragi kemerahan
dengan atau tanpa hifa semu. (Mulyati et al, 2002)
• Hasil dinyatakan negatif bila pada biakan
tidak tumbuh koloni jamur sampai umur
biakan 10 hari atau lebih.
• Setelah biakan dinyatakan positif Candida,
pemeriksaan dilanjutkan dengan melakukan
serangkaian pemeriksaan untuk identifikasi
spesiesnya
(Mulyati et al, 2002)
pencegahan
Usaha pencegahan terhadap
timbulnya kandidiasis meliputi
penanggulangan faktor predisposisi
dan penanggulangan sumber infeksi
Tindakan pencegahan yang yang ada.
paling penting adalah menghindari
gangguan keseimbangan pada flora • Penanggulangan faktor predisposisi
normal dan gangguan daya tahan misalnya tidak menggunakan
inang. Infeksi kandidiasis tidak antibiotika atau steroid yang
menular karena sebagian besar berlebihan, tidak menggunakan
individu dalam keadaan normal pakaian ketat, mengganti
sudah mengandung organisme kontrasepsi pil atau AKDR dengan
tersebut kontrasepsi lain yang sesuai,
(Jawetz et al, 2009). memperhatikan higiene.

• Penanggulangan sumber infeksi


yaitu dengan mencari atau
mengatasi sumber infeksi yang ada,
baik dalam tubuhnya sendiri atau
diluarnya (Darmani, 2001).
Pengobatan Candida Albicans
Cara Pengobatan Kandidiasis Secara Pengobatan Alami Candidiasis Pada Vagina
Medis : 1. Bawang putih (Allium sativum)
Dalam menanganinya dapat Mengkonsumsi bawang putih bisa
dilakukan pengobatan yang bervariasi, mencegah dan mengobati candidiasis
tergantung pada daerah mana yang dengan cara mengunyah langsung
terkena dampak dari timbulnya bawang putih tersebut.Berdasarkan
Kandidiasis tersebut, seperti: beberapa penelitian ilmiah tentang
kandungan bawang putih ini ternyata
• a. Bila menderita candidiasis sebaiknya memiliki kandungan anti jamur, anti
segera mengkonsumsi obat-obatan bakteri dan mikroorganisme lainnya.
antifungal seperti Nistatin dan
clotrimazole. Untuk kasus-kasus yang 2. Yogurt
lebih parah, ketoconazole atau
Yogurt merupakan salah satu cara
flukonazol dapat diminum sekali sehari.
mengatasi infeksi Candida vagina,
caranya mudah cukup mengoleskannya
• c. Sedangkan bagi candidiasis yang langsung ke daerah sekitar vulva atau
terjadi pada vagina dan menyebabkan bagian dari alat kelamin perempuan
infeksi dapat diobati dengan obat yang terkena infeksi, dapat digunakan
antifungal seperti butoconazole, sebagai supositoria dengan mencelupkan
clotrimazole, miconazole, Nistatin, kain khusus vagina pada yoghurt dan
tioconazole dan terconazole. menempelkannya pada vagina.

You might also like