You are on page 1of 12

PENGUKURAN KINERJA

PERUSAHAAN
Pengukuran Kinerja
1. Total Shareholder Return (TSR), Tingkat
pengembalian diperoleh Pemegang saham
berupa perubahan harga saham (capital
gain) dan deviden.
TSR dapat ditingkatkan melalui: profitabilitas,
investasi, dan Free cash Flow.
Capital Gain meningkat melalui : profitabilitas
dan pertumbuhan investasi).
Deviden meningkat jika ada Free cash Flow
yang memadai.
Lanjutan....
• TSR mengukur kontribusi berupa capital gain dan
dividend Yield kepada investor.
• TSR = Arus kas yg diterima +(Harga akhir-harga awal)
Harga awal
Contoh : Tahun awal 2012, Pak Andi membeli saham
PT.XYZ Rp1000/lbr, menerima deviden PT.XYZ
Rp50/lbr, harga saham akhir thn 2012 Rp1200/lbr.
Berapa tingkat pengembalian investasi?.
Nilai investasi awal= Rp1000 x 1000 =Rp1.000.000
Arus kas Deviden =Rp50 x 1000 = Rp50.000
Capital gain = (1.200-1.000)x 1.000.000 = Rp200.000
Tingkat Pengembalian = 250.000/1.000.000 = 25%
Meningkatkan TSR
• Capital Gain; melalui profit dan keuntungan
investasi dimasa depan. Keputusan Investasi
yang tepat akan mempengaruhi pertumbuhan
perusahaan.
• Deviden; meningkat melalui Free Cash Flow
yang besar dan pertimbangan proyek
potensial. Jika perusahaan memiliki proyek
potensial maka sebaiknya kelebihan kas
diinvestasikan.
Kelemahan TSR
• Tidak memperhitungkan risiko dalam
perthitungan tingkat pengembalian kepada
pemegang saham
• TSR mengasumsikan penetapan harga saham
sudah efisien
• Sulit menilai kualitas manajemen
mempengaruhi keputusan investasi
• TSR tergantung pada periode yang dipilih.
Lanjutan Pengukuran Kinerja
2. Wealth Added Index (WAI), mengukur total arus
kekayaan selama periode tertentu diatas tingkat
pengembalian yang diharapkan (cost of equity).
Arus kas berupa kenaikan nilai pasar ekuitas,
deviden, pembelian kembali saham, nilai bersih
penerbitan ekuitas baru
Perusahaan menciptakan nilai pemegang saham
jika tingkat pengembalian lebih besar dari biaya
ekuitas
Tingkat pengembalian dihitung dg menggunakan
CAPM
Lanjutan Pengukuran Kinerja
3. Market Value Added (MVA), menghitung
selisih nilai pasar saham, hutang, dan
jumlah modal kreditur dan pemegang
saham.
MVA = Market value – invested capital
Market value = Nilai hutang + saham
Hal-hal yang perlu diperhatikan
• Perkiraan jumlah kas yang diinvestasikan
• Keputusan pemciptaan nilai manajemen
• Tingkat pengembalian yang memuaskan
penyedia modal
• Inflasi
• Percaya harga pasar saham efisien
• MVA bukan ukuran yang absolut
Lanjutan Pengukuran Kinerja
4. Excess Return, mengaanaalisis jumlah
modal investasi dan beban inventasi.
Excess Return = Kekayaan Aktual –
kekayaan yang diharapkan.
Lanjutan Pengukuran Kinerja
5. Market-to-Book Ratio, Ratio ini digunakan
untuk mengukur nilai relatif perusahaan;
nilai pasar ekuitas dibagi nilai buku dari
ekuitas
Nilai pasar ekuitas = harga pasar x jumlah
saham beredar.
Nilai buku ekuitas = total ekuitas – saham
preferen.
Semakin optimis investor akan pertumbuhan
perusahaan dimasa datang, semakin tinggi
nilai market-to-book rationya.
MERJER DAN AKUISISI
• Merjer; penggabungan satu perusahaan ke
perusahaan lain. Perusahaan yang mengambil
alih tetap beropersi sedangkan perusahaan
yang diambil alih ditutup dan behenti
beroperasi.
• Kosolidasi; pendirian perusahaan baru dari
hasil penggabungan 2 atau lebih perusahaan.
• Akusisi Saham atau Aset; membeli saham atau
aset perusahaan lain.

You might also like