You are on page 1of 10

Tata Letak (Layout) Fasilitas

Pabrik & Bangunan Pabrik


Oleh:
Deni Pardosi - 21050116060004
Ghifa Hanif Firdausi - 21050116060005
Eko Nugraha - 21050116060006
Pengertian Tata Letak Fasilitas

Menurut Wignjosoebroto Pada umumnya tata letak pabrik yang


(2009). Tata letak pabrik atau tata letak terencana dengan baik akan ikut menentukan
fasilitas dapat didefinisikan sebagai tata efisiensi dan dalam beberapa hal akan juga
cara pengaturan fasilitas-fasilitas pabrik menjaga kelangsungan hidup ataupun
guna menunjang kelancaran proses kesuksesan kerja suatu industri.
produksi. Pengaturan tersebut akan Tujuan utama didalam desain tata
berguna untuk luas area penempatan letak pabrik pada dasarnya adalah untuk
mesin atau fasilitas penunjang produksi meminimalkan total biaya yang antara lain
lainnya, kelancaran gerakan perpindahan menyangkut elemen-elemen biaya seperti
material, penyimpanan material baik yang biaya untuk kontruksi dan instalasi baik untuk
bersifat temporer maupun permanen, bangunan mesin, maupun fasilitas produksi
personel pekerja dan sebagainya. lainnya.
Pentingnya Tata Letak Fasilitas

Tata letak fasilitas pabrik dapat mempengaruhi


hal-hal berikut:
• Kenaikan jumlah produksi
• Mengurangi waktu proses pemindahan barang
• Penghematan penggunaan area untuk produksi,
gudang dan pelayanan
• Proses manufakturing yang lebih singkat
• Mengurangi resiko kesehatan dan keselamatan
kerja bagi operator
Tujuan Perancangan Fasilitas
1. Menaikkan output produksi
Pada umumnya, tat letak yang baik akan memberikan output yang lebih besar dengan
ongkos kerja yang lebih kecil atau sama, dengan jam kerja pegawai yang lebih kecil dan jam
kerja mesin yang lebih kecil.
2. Mengurangi Delay
Mengatur keseimbangan antara waktu operasi dan beban dari tiap-tiap departemen atau
mesin adalah bagian dari tanggung jawab perancang tata letak fasilitas. Pengaturan yang
baik akan mengurangi waktu tunggu atau delay yang berlebihan yang dapat disebabkan
oleh adanya gerakan balik (back-tracking), gerakan memotong (cross-movement), dan
kemacetan (congestion) yang menyebabkan proses perpindahan terhambat.
3. Mengurangi jarak perpindahan barang
Dalam proses produksi, perpindahan barang atau material pasti terjadi. Mulai dari bahan
baku memasuki proses awal, pemindahan barang setengah jadi, sampai barang jadi yang
siap untuk dipasarkan disimpan dalam gudang. Mengingat begitu banyaknya perpindahan
barang yang terjadi dan betapa besarnya peranan perpindahan barang, terutama dalam
proses produksi, maka perancangan tata letak yang baik akan meminimalkan biaya
perpindahan barang tersebut.
4. Penghematan pemanfaatan area
Perancangan tata letak yang baik akan mengatasi pemborosan pemakaian ruang yang
berlebihan.
5. Pemaksimalan pemakaian mesin, tenaga kerja, dan/atau fasilitas produksi lainnya.
6. Proses manufaktur yang lebih singkat
Dengan memperpendek jarak antar proses produksi dan mengurangi bottle neck, maka
waktu yang diperlukan untuk mengerjakan suatu produk akan lebih singkat sehingga total
waktu produksi pun dapat dipersingkat.
7. Mengurangi resiko kecelakaan kerja
Perancangan tata letak yang baik juga bertujuan untuk menciptakan lingkungan kerja
yang aman, dan nyaman bagi para pekerja yang terkait di dalamnya.
8. Menciptakan lingkungan kerja yang nyaman
Dengan penataan lingkungan kerja yang baik, tertata rapi, tertib, pencahayaan yang baik,
sirkulasi udara yang baik , dsb, maka suasana kerja yang baik akan tercipta sehingga moral
dan kepuasan kerja para pekerja akan meningkat. Hal ini berpengaruh pada kinerja
karyawan yang juga akan meningkat sehingga produktivitas kerja akan terjaga.
Tipe Tata Letak Fasilitas Produksi
1. Tata Letak Fasilitas Berdasarkan
Aliran Produksi
Menurut Wignjosoebroto (2009), jika
suatu produk secara khusus
memproduksi suatu macam produk
atau kelompok produk dalam jumlah
besar dan waktu produksi yang lama,
maka semua fasilitas produksi dari
pabrik tersebut diatur sedemikian rupa
sehingga proses produksi dapat
berlangsung seefisien mungkin.
Dengan tata letak berdasarkan aliran
produksi seperti terdapat pada gambar
1, maka mesin dan fasilitas produksi
lainnya akan diatur menurut prinsip
mesin sesudah mesin atau prosesnya
selalu berurutan sesuai dengan aliran
proses, tidak peduli macam mesin
yang dipergunakan.
2. Tata Letak Fasilitas Berdasarkan Lokasi Material Tetap

Menurut Wignjosoebroto (2009), tata letak fasilitas berdasarkan


proses tetap, material atau komponen produk utama akan tetap
pada posisi/lokasinya. Sedangkan fasilitas produksi seperti alat,
mesin, manusia serta komponenkomponen kecil lainnya akan
bergerak menuju lokasi material atau komponen produk utama
tersebut. Pada proses perakitan tata letak tipe ini alat dan peralatan
kerja lainnya akan cukup mudah dipindahkan. Berikut skema
diagram dari tata letak fasilitas produksi yang diatur berdasarkan
posisi material tetap.
3. Tata Letak Fasilitas Berdasarkan Kelompok
Produk
Tata letak tipe ini didasarkan pada pengelompokkan
produk atau komponen yang akan dibuat. Produk-
produk yang tidak identik dikelompok berdasarkan
langkah-langkah proses, bentuk, mesin atau
peralatan yang dipakai dan sebagainya. Disini
pengelompokkan tidak didasarkan pada kesamaan
jenis produk akhir seperti halnya pada tipe produk
tata letak. Pada tipe kelompok produk, mesin-mesin
atau fasilitas produksi nantinya juga akan
dikelompokkan dan di tempatkan dalam sebuah
manufacturing sel. Karena disini setiap kelompok
produk akan memiliki urutan proses yang sama maka
akan menghasilkan tingkat efisien yang tinggi dalam
proses manufakturingnya. Efisiensi tinggi tersebut
akan dicapai sebagai konsekuensi pengaturan fasilitas
produksi secara kelompok atau sel yang menjamin
kelancaran aliran kerja. Tata letak fasilitas
berdasarkan kelompok produk dapat ditunjukkan
seperti gambar 3 dibawah ini:
4. Tata Letak Fasilitas Berdasarkan Fungsi atau
Macam Proses
Menurut Wignjosoebroto (2009), tata letak
berdasarkan macam proses sering dikenal dengan
proses atau tata letak berdasarkan fungsi adalah
metode pengaturan dan penempatan dari segala
mesin serta peralatan produksi yang memiliki tipe
atau jenis sama ke dalam satu departemen. Dalam
tata letak menurut macam proses, seperti terdapat
pada gambar 4, jelas sekali bahwa semua mesin dan
peralatan yang mempunyai cirri operasi yang sama
akan dikelompokkan bersama sesuai dengan proses
atau fungsi kerjanya.

You might also like