You are on page 1of 102

Edited By Muhtadi

BIOKIMIA NEUROPSIKIATRI
Dr. dr Agnes
Kwenang
Pokok bahasan.

1. Susunan sel² saraf.


2. Komposisi kimia otak
3. Sawar darahotak =Blood Brain Barrier (BBB) & Cairan
serebro spinalis= Liquor cerebro spinal (LCS) .
4. Metabolisme seluler otak: asal glukosa, protein (AA),
lipid.
5. neurotransmiter dan neurohormon. (definisi, macam-
macam, fungsi,metabolisme dan regulasinya).
6. Pendekatan biokimia beberapa gangguan
neuropsikiatrik
I. A. Sel-sel
saraf=neuron.

Bertanggung jawab 
pengiriman sinyal

intrasel dan intersel.


Mempunyai suatu
susunan yang khas.

Fig. 1
Click icon to add picture

B. Transmisi sinyal sinaptik


2. Komposisi
Kimia OtaK

Komponen % otak s. grisea s. alba


Air 78.0 83.0 70.0
Grm inorg. 1.1 1 1.3
Seny. org 2.0 0 0
Karbohidrat 1.0 0 0
Protein 8.0 7.5 8.5
Lipid sederhana 1.0 0 0
Kolesterol 2.0-3.0 1.0 3.9
Fosfatida 5.0-6.0 3.9 6.5
Serebrosida 2.0 0.9 4.4
AIR.

Dewasa: s. grisea dan s.alba,


∓ 80%
medulla spinalis,
∓ 75%

Jar.saraf padat: ⇛; protein,


lipid
< ; garam
inorganik
Lipid.

Kolesterol, Fosfolipid, Glikolipid;


⇓ terikat
protein struktural membran
Pe⇗ lipid berdasar usia;
6 bulan 3.5%
1 tahun 7%
.
Kandunga
n lipid:
menonjol tinggi 50%
susunan sel-sel saraf ⇛ substansi
kering.

Fosfolipid, glikolipid, sfingolipid


Spektrum luas
Kecepatan pertukaran lipid:
Otak relatif lambat dibanding di Hepar.
Deuterium;
⇓ ditukar/diganti
Lipid waktu
50% Hepar 24 jam,
20% Otak 7 hari.
Komposisi Lipid dalam Otak

No. Jenis Letak


1. Kolesterol Kira-kira jumlahnya sama
mielin, s.alba, s.grisea
2. Fosfatidil kolin s.grisea
3. Fos.etanolamin s.grisea
4. Fos.inositol s.grisea
5. Sfingomielin Kira-kira jumlahnya sama
mielin, s.alba, s.grisea
6. Serebrosida mielin .s.alba
7. Sulfatida mielin, s.alba
8. Gangliosida s.grisea
9. Plasmalogen mielin, s.alba
10. Poligliserofosfatid s.grisea
Protein.
Total protein 8-10% dari total bersih
Glutation (γ-glutamil- sisteinil glisin): peptida :
banyak ditemukan,
Konsentrasi 50-100 mg/L jar segar.
Protein jar saraf 38-40% dari zat padat:
Globulin, nukleoprotein dan albuminoda khas
disebut neurokeratin.
Asam nukleat.
Neuron dalam keadaan diploid,
Jumlah DNA / sel tetap, ∓ 7 рg/sel
Kandungan Adenin, Timin dan basa Nitrogen
berbeda antara s. alba dan s. grisea
Kadar DNA; s. grisea 0.5mg/g
s. alba 0.7 mg/g
Neuron mengandung 13 kali > banyak RNA dari
pada glia.
Ada perbedaan kandungan total asam nukleat
pada masing-masing bagian.
Garam
inorganik.
Komponen dari 1% abu dibentuk dari hasil
pembakaran

Garam inorganik;
-terutama : kalium fosfat dan kalium klorida
-lainnya : ion Na+, K+, Ca2+ dan Mg2+
S.grisea : kation 50-100 µmol/g jar segar

Kalium saraf penting dalam sifat listrik impuls saraf, yg


tergantung :
depolarisasi – repolarisasi pada
tapal batas membran serabut. saraf.
3. BBB

a. Capillary Structure

The term ‘barrier’, is a slight misnomer, in that the barrier is not


absolute but relative: its permeability depends on the size of
the molecule. In the brain, transcapillary movement of
substrates in the peripheral circulation into the brain is highly
restricted by the BBB.
This barrier limits the accessibility of
* blood-borned toxins and other
potentially
* harmful compounds to the neurons of
the CNS
Click icon to add picture

Liquor cerebro spinalis (LCS).

The BBB begins with the endothelial cells that form the
inner lining of the vessels supplying blood to CNS.
B. Liquor cerebro spinalis (LCS).
1. Why should the brain be suspended in and
bathed by this distinctive fluid?
(1). CSF provides mechanical support to the
brain. (a shock absorber protecting CNS
from mechanical trauma).
(2). CSF probably functions to help remove
metabolic products from the brain, a
function that is poorly understood but
probably important in both healthy and
diseased states. (as a system for the
removal of metabolic wastes).
III. Liquor
cerebro spinalis
(LCS).
1. Why should the brain be suspended in and
bathed by this distinctive fluid?

(1). mechanical support (protecting CNS from mechanical


trauma).
(2). CSF to help remove metabolic products from the brain, (as
a system for the removal of metabolic wastes).
(3). transports biologically active compounds (chemical
messengers).
(4). in maintaining the chemical environment of the brain.
CSF seems to be in relatively free communication with the
brain’s extracellular fluid compartment, which aids brain cells
themselves.
2. Liquor
cerebro spinalis
(LCS).
There are a total of six sources of the CSF
which contain different ‘barriers’.

The total quantity of the CSF therefore constitutes the algebraic


summation of this six sources:
1). the blood brain barrier
2). the blood CSF barrier
3). the dorsal root ganglia
4). the brain parenchyma of the CNS
5). CSF circulating cells
6).the meninges
Click icon to add picture

6). proteins.
LCS Represent a six sources of
pathologic conditions;
they can give arise to
dramatic increase in
the concentration of CSF
Otak menggunakan glukosa 103 g/hari
Laju penggunaan glukosa
(6.8 g glukosa µmol/menit).
⇓menunjukkan
kapasitas produksi ATP melalui SAS
fungsinya mendekati kapasitas maksimum,
Fungsi glikolisis 20% dari kapasitas.
Kebanyakan energi yg digunakan otak

- mempertahankan gradien ionik melewati
membran plasma berefek pada

- proses transpor
- simpanan serta
- untuk sintesis; * neurotransmitter
* komponen lain.
** Proses transpor
⇒ Reaksi terpenting yang memerlukan energy
dalam sel-sel saraf melalui:
Pemecahan ATP
⇓ bantuan ATP-ase
transpor ion Na+/K+ membran sel.

Transpor Na+/K+ yang aktif ini


mengompensasi proses transport ion-ion
melalui kanal ion.
Fungsi normal otak :
dipertahankan dari suplai konstan:
* glukosa
* oksigen dari darah.

Otak sekitar 2% dari total BB


menggunakan: 1/5 total glukosa tubuh,
yg disuplai dari 20% cardiac output.
Otak
tidak mempunyai
simpanan energi kimia
Mis, simpanan glukosa (glikogen),
ATP ⇒ bervariasi 1-3 µmol
cukup untuk fungsi normal
otak selama beberapa menit.
Oksidasi glukosa otak (hampir sempurna)
⇓ menggunakan
25% konsumsi oksigen tubuh.

Fungsi kapasitasnya
Jalur glikolisis ⇒ ∓ 20%,
SAS ⇒ mendekati maksimum
sedikit laktat meninggalkan
otak.
ANOKSIA:
laju glikolisis & pembentukan laktat
me⇗ 5-8 x setelah 1 menit
anoksia.
Pe⇗ laju glikolisis

⇓berhubungan aktivasi
heksokinase & fosfofruktokinase.

Fosfofruktokinase juga di aktivasi oleh NH4+


yg ditemukan me⇗ pada anoksia dibanding
otak normal.
Metabolisme otak aerob,
kebutuhan oksigen
1/5 dari yg dikonsumsi tubuh.
Anoksia: >5 menit

kerusakan permanen


Keterangan

Metabolisme seluler serebral


keadaan
normal & hipoksia
HIPOGLIKEMIA

jangka panjang
(kelaparan)


Tiba-tiba tidak
cepat


KEGAGALAN
SEREBRAL
Hati² pemberian insulin ber> pada DM  hipoglikemia

Otak sangat sensitif terhadap:


* hipoglikemia / * hipoksia

pingsan):
⇓ hitungan detik tidak dikoreksi
koma


Metabolisme Asam Amino

Perbandingan AA
otak 6-8 kali > banyak dari plasma.

Aspartat (2-3 mM) & Glutamate (5-10 mM)


konsentrasi intraseluler nya
300 kali > banyak.
Laju ambilan AA
dari darah oleh otak
relatif rendah
dibanding jar lain.
karena
adanya kemampuan otak

menyimpan & menggunakan
nitrogen untuk sintesis AA.
Metabolisme Protein dan Karbohidrat di otak
saling berhubungan.

Tinggi laju penggabungan rangka karbon glukosa ke


dalam pool AA bebas.

Adanya sistem enzim di otak yg merubah glukosa ke


piruvat untuk kemudian masuk melalui α-KG
Otak : metabolisme AA yang aktif
Konsentrasi AA intraseluler sangat tinggi:
Glutamat (5-10 mM)
Aspartat (2-3 mM)
Keduanya terbentuk via
transaminasi dari
zat antara daur SAS yaitu α-KG
dan OAA
GABA terbentuk pada banyak daerah di otak
via
dekarboksilasi glutamat
Biosintesis dan degradasi AA
spesifik untuk neuron
⇓diformulasikan sebagai
Jalur samping SAS (pintasan GABA).
(khas untuk otak, jar lain tidak begitu penting)
Sebaliknya dari
SAS, pada pintasan GABA,
proses tersebut
⇓dikaitkan dengan
pembentukan GTP
Beberapa AA;
Glisin, Aspartat, Glutamat dan GABA
membantu neuron-neuron sebagai
substansi transmitter
yang disimpan di dalam sinaps
Dengan substansi transmitter,
sifat-sifat elektrik neuron yang bersebelahan
dapat dikontrol melalui
pelepasan/penghambatan potensial aksi.
Laju pergantian protein otak
berlangsung relatif cepat
dibanding protein tubuh lainnya.
Gangguan metabolisme AA akan menunjukkan gambaran gejala
yg spesifik.

Cacat metabolisme bawaan


banyak ⇒ retardasi mental, kejang dan gangguan
bicara.

Fenilketonuria
metabolisme fenilalanin abnormal


akumulasi di darah
(N: 4mg/100ml)
Perkembangan otak bayi sensitif
⇒retardasi mental.
Kadar NH4+ di otak
me⇗ pada anoksia/iskemia

Sumber NH4+
diketahui berhubungan
suplai atom N pada struktur siklik
nukleotida purin.

NH4+ digunakan
dalam konversi glutamat  glutamin.
Metabolisme
Lipid

Otak mengandung : Asam lemak:

- lipid khusus dan kunci kestabilan


kompleks; membrane miliaran
50% / 60% berat neuron
kering jar otak, ⇓
-DHA=asam - konduksi saraf
yang efektif
dekosaheksaenoat(22-
6n-3), - fungsi integrasi
otak yang optimal.
Asam lemak
Perlu jenis, cukup, dan rasio yang benar

menjaga kapasitas sinyal neuron).

Berfungsi:
⇛ mempertahankan integritas membran dari pada
peran senyawa metabolik.
Hanya sebagai pendukung tidak langsung pada
keadaan patologis (kondisi kelaparan).
Asam lemak Ω-3 > fleksibel dari Ω-6.
Menonjol dalam korteks
40% DHA (>lobus frontalis), sinapsis,
persimpangan neuron-neuron.

Ω-3: EPA + DHA penting dalam otak


(> p.drh)

Rasio DHA/EPA = 3:1 (250-1.000 mg) tepat,


EPA tinggi ganti DHA membrane neuron ⇒
pemberi sinyal neuron melambat.
Kebanyakan kebutuhan
kontraksi & metabolik dilayani
oleh: - protein,
- senyawa organic sederhana,
dan
- elektrolit.
Kolesterol, serebrosida, fosfatidiletanolamin dan
sfingomielin dimetabolisme secara lambat, tetapi
fosfatidilkolin turnover cepat.

Kolesterol di sintesis di otak pada mamalia muda


selama fase pertumbuhan.
Me⇗ umur activitas HMG-KoA me⇘

Kolesterol otak dewasa tidak teresterifikasi,


namun kolesterol ester relatif tinggi konsentrasinya
pada tempat mielinisasi aktif.
Sintesa Fosfogliserida di otak
jalurnya sama dengan jalur di organ lain

Asam lemak dibuat dari glukosa, tetapi beberapa


disintesis dari ; - asetoasetat,
- sitrat dan
- asetil aspartat.
Peran B kompleks
dalam otak.
•B (Tiamina)
1
Vitamin Metab KH-energy; esensial u/ sintesa Ach & pemPeran
dalam fungsi otak
B2 (Riboflavina) eliharan berkas² myelin slrh otak & CNS. Def: ggn
integrasi otak dan polyneuritis.
B3 (Niasin) KoE utama metab KH & protein
Antioksidan. Def: penglihatan buram.
KoE utama dlm produksi energy
B5 (asam pantotenat) Antioksidan
Def: ggn psikologis.
Ess bagi Respirasi erobik SAS, Lipid, AA, h. sterol-
B6 (piridoksin)
kolesterol.
Def: kelelahan & degenerasi neuromuscular
KoE utama sintesis AA & NT otak. Def: Hilangnya
Asam folat (folat, integrasi otak, masalah memori & ggn suasana hati.
folasin) Komponen system yg menyintesa RNA & DNA, ess u/
produksi sdm. Def: masalah perkembangan saraf
(spina bifida)
B12 (sianokobalamin) KoE es u/ langkah² respirasi & sintesis AL, SAS
Def: depresi mental & keleahan
KoE u/ pembtkan sdm & langkah² & respirasi &
konversi SAS terhdp L & AA  glukosa u/ energy. Def:
kehilangan memori & abormalitas Neuropsikiatrik
Vit C & matriks mineral terlibat dalam
sintesis NT dan AL.
Sintesis noradrenalin, dopamine,dan serotonin sangat
tergantung pada:
vit B2+vit C+ mineral (besi, Seng, magnesium)
+ nutrient lain.

Defisiensi salah satu



mengurangi produksi NT dan AL

mengganggu integrasi otak

mengurangi kinerja mental.
Sel-sel saraf dapat mengatur organisme melalui
pemberian substansi kimia.

Dua kelompok neurosekret: Neurotransmiter


Neurohormon

Peralihan
3. antara kedua kelompok
Neurotransmiter danini Neurohormon
tidak jelas batasannya

beberapa neurotransmiter bekerja juga
ebagai neurohormon.
Substansi sinyal yang diklasifikasikan sebagai
neurotransmiter (atau neuromodulator), harus memenuhi
kriteria:
*Produk neuron presinaptik
*Disimpan dalam sinaps
*Disekresikan kedalam celah sinaptik bila ada
rangsangan.
*Terikat pada reseptor spesifik membrane
pasca sinaptik pada suatu:- neuron lain
- sel otot
dan mempengaruhi aktivitasnya melalui
pengaturan aliran ion-ion.
*Pembuangan neurotransmiter dari celah sinaptik
- degradasi enzimatik
- difusi
- reuptake
Klasifikasi: Neurotransmiter klasik/biasa.

No. Sistem Transmitor

1. Kolinergik Asetilkolin
2. Aminoasidergik GABA, Aspartat,
glutamate, glisin,
3. Monoaminergik homosistein
* Katekolamin
Dopamin,
* Indolamin Norepinefrn,
* Lainnya, Epinefrin
terkait a.a. Triptamin,
Jenis-jenis neurotransmiter

Transmiter Asal Tempat sintesis


Asetilkolin kholin SSP, s.parasimpatis
Serotonin (-HT) triptofan SSP, sel kromafin usus
GABA glutamate Sel enteric, SSP
Aspartat SSP
Glisin SSP
Histamin histidin Spinal cord
Jalur sintesis Hipotalamus
epinefrin tirosin
Jalur sintesis Medula adrenal beberapa sel
norepinefrin tirosin SSP
Jalur sintesis
dopamine tirosin SSP, s.simpatis
Adenosin ATP
ATP SSP
Nitric oxide (NO) arginin SSP, s.perifer
Simpatis, sensoris, s.enteric
SSP, sal gastrointestinal
Peptida aktif

No Peptida Kelompok
1. Substansi P, substansi K, (tachykinin), Peptida otak & GI
neurotensin, cholecystokinin, gastrin,
bombesin.
2. Galanin, neuromedin K, neuropeptide Y Neuronal
(NPY), peptide YY (PYY).
3. Corticotropin releasing hormone (CRH)
4. Growth hormone releasing hormone
(GHRH), gonadotropin releasing hormone Hypothalamic
(GnRH), somatostatin, thyrotropin releasing releasing factors
hormone (TRH).
5. adrenocorticotropic hormone (ACTH)
6. Growth hormone (GH), prolactin (PRL)
luteinizing hormone
7. Oxytocin, vasopressin H. pituitary
8. Atrial natriuretic peptide (ANP)
Vasoactive intestinal peptide (VIP) Neurohypophyseal
9. Enkephalines (met-, leu-), dynorphin, Peptides
β-edorphin Neuronal &
Endokrin
Opiate peptides
Mekanisme Kerja
Neurotransmitor terikat pada reseptor membrane
pasca sinaptik sel-sel tetangga.
Banyak substansi sinyal beberapa tipe reseptor 
jalur sinyal ber-beda²
Reseptor merupakan:
* kanal-kanal ion yang diatur oleh ligan:
- r. nikotinik u/ Ach
- r. GABA
- r. glisin
* sebagian besar mengatur kanal-kanal ion
melalui protein G
Fig. 1
Major signaling pathways from metabotropic
and
ionotropic receptors in neurons.
Neurotransmiter:
Perangsang Penghambat
Asetilkolin GABA,bekerja semua bagian otak.
Katekolamin Glisin, bekerja spinal cord & brain stem

Reseptor glisin : strychnine (stimulant SSP) berikatan dgn reseptor.


Reseptor GABA : bereaksi dgn barbiturate, benzodiazepine
Jenis Neurotransmiter yang dibahas

Metabolisme & regulasi


1. Asetilkolin.
Ach-esterase (AChE) (serine hydrolase): sel glia di dlm
sinap
Peningkatan kadar ACH.
Inhibitor Asetilkolinesterase (AChEI) 
* me↗ Ach di sinap,
* bekerja tidak langsung sebagai agonis kolinergik.
* Kerja senyawa gravis
R/- Myasthenia kimia yg berhubungan dgn Impuls saraf
(kelelahan/kelemahan
kolinergik.
otot, atoni sal GI dan glaucoma.
- investigasi p. Alzheimer & ggn kognitif lainnya.
I. Peningkatan kadar ACh

1. Inhibitor Ach esterase


A). Reversibel.
Short acting: edrofonium (tensilon)  diagnosis MG.
Long acting: piridostigmin, neostigmine R/ MG.
B). Irreversibel.
Alkyl phosphofluoridate: Diisopropyl-phosphor-
fluoridate = DIPF.
Related compound: tabun, serin (Military Nerve
Gases)
Related compound lain: Insektisida (Parathion,
Malathion)  > toksis u/ insek daripada mamal.
Botulinum toxin: menghambat pelepasan Ach
Curare: menghambat Ach nicotinic reseptor.
Atropin: antidote, menghambat reseptor muskarinik.
CH(CH3)2
O
(Active Ser)-CH2OH + F-P=O
Ach esterase O
CH(CH3)2
DIPF
Kerja:Struktur Ach esterase, rantai samping gugus serin = serin
esterase, tempat terikatnya DIPF.

CH(CH3)2
O
(Active Ser)-CH2OH + F-P=O
O
CH(CH )
2. Stimulator : memacu pengeluaran Ach.

Racun laba-laba (black widow spider venom):


tiba di daerah sinaps

rangsangan saraf

depolarisasi

Ca2+ influx

fusi vesikula sinaps dgn
membrane sinaps

memacu pengeluaran ACh
Succinyl choline : depolarisasi end plate persisten
- cepat dilepas oleh Ach Res, tetapi lambat
dihidrolisis oleh Ach esterase.
- short lived, sebab cepat dihidrolisis oleh
enzim non spesifik (hati, plasma) = butyryl
cholinesterase = pseudocholinesterase.
2. ACH Agonist : muscle relaxant.
ReseptorAch neuromuscular junction

Terikatnya dua mol ACh pad


res.membuka sal ion  aliran
balik Na+ maupun K+.
Res. *merupakan sebuah transmitter
gated ion channel.
*yg dpt distimulasi oleh nikotin.
Pembukan & penutupan sal ion:
sebagai pergeseran alosterik rantai
peptide yg membawa muatan di
bagian dalam molekul.
* dpt berikt dgn berbagai obat.
Nikotin agonis ACh.
Atropin antagonis ACh 
(mendesak Ach dari Res).
Biosintesis Katekolamin :
dopamine, norepinefrin,epinefrin
Degradasi Dopamin
menunjukkan efek:
* eksitasi (digunakan pd sel otot polos di dalam
pembuluh darah yg menyuplai kulit dan
membrane mukosa.
* inhibisi system saraf perifer seperti kerja di
dalam SSP, mis - rangsangan napas dan
Katekolamin:
- peningkatan aktivitas vasomotor.
Epinefrin dan norepinefrin
dikatabolisme:
cathecolamine-O-methyltransferase (COMT)
dan
monoaminoxidase (MAO).

Senyawa yg menghambat kerja MAO


menguntungkan  R/ depresi.

Isoniazid R/ TBC : menghambat MAO 


improvement in mood dari pasien.
black widow spider venom
stimulates release of ACh

botulinum toxin
blocks release of ACh

curare
Biosintesis Serotonin
blocks ACh nicotinic receptors

insecticides
AChE inhibitors
atropine as antidote
blocks muscarinic receptors
black widow spider venom
stimulates release of ACh

botulinum toxin
blocks release of ACh

curare
Degradasi serotonin
blocks ACh nicotinic receptors

insecticides
AChE inhibitors
atropine as antidote
blocks muscarinic receptors
Serotonin=5HT
Konsentrasi -90% dalam sel enteric chromaffin sal GI
- sisa di platelet & SSP.
Efek jelas pada system kardiovaskuler
tambahan pada system respirasi & intestinal.
Pemberian 5HT respon klasik vasokonstriksi.
Neuron yg mengsekresi 5HT disebut serotonergik.
Serotonin dibentuk di:
1. Otak (neurotransmitter: regulasi tidur,
mood, appetite).
2. Platelet (agregasi, vasokonstriksi).
3. Otot polos (kontraksi).
4. Sal intestinal (sel enterochromaffin; tempat
simpanan utama).
Obat
yang memacu Kerja serotonin digunakan  R/:
1. Depresi
Serotonin-selective reuptake inhibitors (SSRI)
2. Migrain
3. Schizophrenia
4. Gangguan Obsessive-compulsive disorders.
5. Hiperemesis akibat kemoterapi.

Agonis serotonin: berapa halusinogen (LSD)


Fungsi serotonin
digunakan pada interaksinya dgn reseptor
spesifik.

Banyak reseptor telah diidentifikasi.

Kebanyakan berpasangan dgn protein-G


⇓ memengaruhi
adenilat siklase & Phospholipase C.
Reseptor klas
5HT3 : adalah saluran ion, berada di sal GI hub
dgn muntah.
5HT2A : sebagai perantara agregrasi platelet &
kontraksi otot polos.
5HT2C : dugaan berperan dalam pengontrolan
intake makanan (tikus: kekurangan gen ini
obese (pe↗makanan) & kejang fatal).
5HT4 : berada di sal GI yg berfungsi dlm sekresi,
peristaltic.
5HT6 dan 5HT7: tersebar dlm system limbic
5HT6 : mempunyai afinitas tinggi terhadap obat
antidepresan.
Glutamat bertanggung jawab terhadap 75%
neurotransmisi eksitatorik dalam otak.

•Berhubungan dgn Terbuka:


produksi agonis spt glutamat Ca2+
& Na+ influks kedalam sel.
diacylglycerol dan (bengkak osmotik)
inositol
Receptor² tri-
Glutamat kronis: glutamat >>
Terdiri dari 5 subklas: (depolarisasi membran
polyphospo inositide
1.NMDA (N-methyl-D-aspartate) plasma) akumulasi Ca2+
2.AMPA (α-amino-3hydroxy-5, methyl-4-
intraselular
isoxade propionic acid) = quisqualate
 toksikϮ sel.
receptors
3.Kainate (a compund isolated from Berperan sentral dlm
seaweed) potensiasi jangka panjang
4.L-AP4 (a synthetic agonist)
5.Metabotropic receptors pe↑ efektiv itas
hipokampus & area lain
1-4: saluran Kation = reseptor ionotropik
(mungkin terlibat fungsi
memori
belajar.
Reseptor NMDA
• Skema res NMDA & tempat
kerja berbagai agen yg
berbeda
• NMDA res
membuka gerbang saluran yg
permeable terhadap Ca2+ & Na2+ &
gerbang dibuka oleh
Mg2+tergantung pada tegangan.

K+ adalah ion lawan.

Saluran NMDA res dihambat:


PCP (fensiklidin) &MK801,
kompleks diregulasi oleh
glycine dan Zn2+.
pada dua sisi

APS adalah sisi antagonis


kompetitif pada sisi NMDA
(PCP)
GABA
Inhibitor transmisi presinaptik system saraf.
Reseptor GABA-A : membentuk saluran Cl-

me↑ penghantaran ion Cl-
neuron presinaptik
Obat anxiolitik (benzodiasepin) berefek
menyejukkan oleh
kemampuan ikat GABA-A .
Reseptor GABA-B : intrasel berpasangan dgn
protein-G ⇓
me↑ penghantaran saluran K+
penyerta.
Dopamin
Efek reseptor dopamine pada neuron
sebagai modulator,
perantara interaksi

kompleks system
(dopamine-asetilkolin-glutamate)
di dalam striatum.

Enzim inhibitor spesifik mampu me↑


transmisi dopaminergic (Peny.Parkinson)
Mis. MAO selektif tipe B (MAO-B),
selegiline inhibitor (L-deprenyl).
Metabolisme Dopamin di otak

menjadi metabolit
- asam (asam 3,4-dihydroxyphenylacetate dan
asam homovanilik).

Autooksidasi Dopamin

semiquinon & hydrogen peroksida,
(senyawa reaktif juga dihasilkan oleh
jalur monoaminoksidase.)
Terlibat : respon sensory dan emotional
(lapar, haus, sex, senang, nyeri dll).

Termasuk : kategori peptide :


Substans P : neurotransmiter eksitatory
berperan dalam transmisi nyeri.
Endorfin ; berperan membatasi sensasi nyeri.
Neuropeptida
Beberapa neuropeptide dijumpai di dalam otak.
(Devlin hal. 937-938).
Fig. 11. Schematic diagram illustrating the release of dopamine by a
neuron in the substantia nigra and also showing the sites of action
of drugs that ameliorate or induce parkinsonism.
Reseptor Dopamin:
Gen D1 – D5
Dijumpai: * bergabung dgn :
- protein-G (umumnya)
- adenilil siklase (D4),
D1 :- tidak bergabung, tapi dgn
fosfolipase C
* beberapa diatur oleh foforilasitas baik.

Afinitas obat kebanyakan neuroleptic utk


reseptor D2
menunjukkan berpotensi dlm R/ skizofrenia.
D4 terikat dgn neuroleptic atipik
Clozapine, 10x > kuat ikatannya dari
pada dgn D2

Subtipe D4 : salah satu anggota


family reseptor katekolamin
bervariasi polimorfik dalam
populasi manusia.
Bidang Neurokimia :
- neurotransmitter (ketersediaan,
metabolisme)

- reseptor (jumlah,
afinitas,
Penyebab gangguan psikiatri
sensitivitas) dan afektif.

- proses pasca reseptor (Protein-G,


2nd messenger,
fosforilasi,
transkripsi)
1. Myastenia Gravis
Penyakit autoimun dgn karasteristik berupa
kelemahan otot berulang (rekuren) akibat penurunan
tansmisi sinyal neuromuscular. Neurotransmiter yg
terlibat : Ach.

>90% pasien MG. membentuk antibody terhadap


5. Pendekatan
reseptor biokimianikotinik-asetilkolin
Ach, pada reseptor gangguan neuropsikiatrik
(AChR) yg terletak pada membrane post sinap neural
muscular junction.
Antibodi melawan AChR, berinteraksi dgnnya dan
menghambat fungsinya, baik kemampuan berikatan
dgn Ach maupun kemampuan mengalami perubahan
konformasi yg diperlukan efeknya pada transport ion.

Antibodi tsb menghancurkan reseptor dan


menyebabkan penrurunan nyata pada pasien.
• Myasthenia Gravis
• Autoantibodies damage Acetylcholine
receptors and reduce their numbers.
Penyakit Huntington

Diturunkan secara autosomal dominan.


Ekspansi ulang trinukleotida CAG (yg mengkode
glutamin)
Ditandai gerakan involunter yg singkat dan
kemunduran progresif fungsi saraf yg lebih tinggi.
Biasanya usia 35-50 tahun.
Neuron pada corpus striatum paling sering terkena.
Banyak dari neuron yang mati digantikan oleh sel glia
(gliosis).
Terjadi penurunan kadar dari:
1. Neurotransmiter GABA & Ach
2. Enzim sintesis (glutamate dekarboksilase &
kolinasetil tansferase)
3. Neuropeptida (substansi P, kolesistokinin,
metenkefalin
4. beberapa reseptor.
STROKE
Kerusakan otak terlokaliser akibat berkurangnya
aliran darah disebabkan tromboembolik a.serebri.
 pasokan Oksigen + Glukosa ↧
Kaskade Glutamat.
I. INDUKSI.
Iskemia depolarisasi membrane  lepasnya
glutamate, keadaan ini a)  eksitasi berlebihan
reseptor NMDA pada neuron didekatnya aliran
Ca2+ + Na+ yg me↗  cedera sel (†)
b)  stimulasi
reseptor AMPA-kainat  aliran masuk tambahan Na+
c)  reseptor metabotropic
 pelepasan intraseI inositol trifosfat IP3 dan DAG
II. AMPLIFIKASI.
Akumulasi > lanjut ion Ca2+ intrasel terjadi melalui
mekanisme:
a). Peningkatan Na+ intrasel, mengaktifkan
transporter Na+ Ca2+
b). Saluran Ca2+ yg voltage-gated diaktifkan oleh
depolarisasi.
c). IP3 melepaskan Ca2+ ke dalam sitosol dari
reticulum endoplasma.
Ketiga mekanisme ini mendukung akumulasi Ca2+

pelepasan tambahan glutamate
sehingga mengeksitasi > lanjut neuron
disebelahnya.
III. EKSPRESI.
Kadar Ca2+ intrasel yg tinggi yg bergantung pada ion
Ca2+ mengaktifkan enzim nuclease, protease,
fosfolipase
Penguraian fosfolipid :
- mengaktifkan factor pengaktif trombosit
- pelepasan arakidonat yg metabolismenya dapat
menghasilkan eicosanoid. Kedua lipid ini 
vasokonstriksi sehingga trombosit bertambah buruk.
Metabolisme Eikosanoid dapat pula 
pembentukan radikal bebas oksigen  kerusakan
peroksidasi lipid pada membrane neuron.
Penyakit Parkinson.
Ditandai tremor, bradikinesia (gerakan lambat dan
miskin), kekakuan dan ketidakstabilan postural.
Degenerasi sel berpigmen substansia nigra.
Pada usia > 40 tahun.
Sel menyintesis dan menggunakan dopamine sebagai
neurotransmitter sehingga bersifat dopaminergic.
Neuron dopaminergic ditemukan dalam system
nigrostiata, mesolimbic, mesokortikal,
tuberohipofiseal.
Kerusakan sel parsial, ini mencerminkan penuaan.
Sekitar 13% sel substansia nigra akan hilang setiap
decade sejak usia 25 tahun.
Kadar dopamine dalam sintesis nitrostriatal turun 80%
-> Tanda-tanda peny Parkinson.
Penyebab parkinsonisme: Infeksi virus, pajanan Mn2+ ,
obat (reserpine). Reserpin  deplesi dopamine dgn
menghalangi penyimpanan dopamine dalam sel
presinap, dan banyak preparat neuroleptic yg memblok
reseptor dopamine.
Penyakit Alzheimer
Tidak dapat disembuhkan
Gangguan fungsi kognitif progresif biasanya
disertai gangguan afektif serta prilaku.
Proses degenerative ditandai kehilangan sel dalam
daerah tertentu otak (korteks serebri dan
hipokampus).
Ciri utama: plak amyloid yg dikelilingi oleh sel saraf yg
mengandung simpul-simpul neurofibriler
Penimbunan amyloid sering dlm pemb drh kecil.
Penimbunan dlm otak cepat. Ada beberapa tahap
kerusakan otak akibat thrombosis serebri.
Pathological condition
• A.
Neurological
- Coma - Neuromuscular
- diseases
Intracranial - Neoplastic &
bleeding paraneo-
- Infectious plastic
diseases syndromes
- Ischemia - Epilepsy
- Inflammatory - Intoxication with
diseases - drugs
Stroke and poisons
- Diffuse cerebral
Kepustakaan:
Koolman J, Rohm KH. (2001). Atlas Berwarna dan
Teks BIOKIMIA. Penerbit Hipokrates, Jakarta, hal 310-
317.
Saryono, Joko Setyono (2008). Biokimia Saraf. CV.
Cakra Media, Jakarta.Hal.17-22.
Voet D, Voet JG (1995). Biochemistry. 2nd Canada,
John Wiley and Sons Inc, 1263
Murray RK, etal (2001) Biokimia Harper. Ed 25, EGC,
791-810.

You might also like