You are on page 1of 21

PERAN SEKOLAH RUJUKAN DALAM MENINGKATKAN

MUTU PENDIDIKAN SMP DI BANDAR LAMPUNG


Nama : Mutiara Nur Ahlaini
NPM : 1923012028

Pembahas : Dr. Sowiyah, M.Pd

Pembimbing I : Hasan Hariri, SPd, MBA, PhD

Pembimbing II : Dr. Irawan Suntoro, M.S.

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


MAGISTER ADMINISTRASI PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2021
I. PENDAHULUAN
Latar Belakang
Pendidikan dianggap Urgent
01 Pendidikan merupakan pusat perkembangan segala aspek, terutama
dalam pengembangan SDM. Di Indonesia menuangkannya dalam
tujuan pendidikan di UU No.20 Tahun 2003

Tiga Program Pendidikan Nasional


02
1. Pemerataan
2. Mutu
3. Gonvernance

Mutu Pendidikan
03 Indonesia dalam meningkatkan mutu dengan pemenuhan Standar
Nasional Pendidikan (SNP) dengan Program Sekolah Rujukan.

Program Sekolah Rujukan


04 Program sekolah rujukan bermaksud untuk pemerataan dan
percepatan dalam meningkatkan mutu dari sekolah imbas
SMP Negeri 12 Bandar Lampung merupakan sekolah yang
ditunjuk untuk melaksanakan Program SMP Rujukan. SMP
Negeri 12 Bandar Lampung sudah 2 tahun menjadi sekolah
rujukan. Program yang mendukung sebagai sekolah rujukan
di SMP Negeri 12 Bandar Lampung adalah Penyelenggaraan
sekolah aman, Workshop Penggunaan Soal Berbasis Aplikasi,
dan budaya literasi.

SMP Negeri 12 Bandar Lampung Sebagai sekolah rujukan


mempunyai 4 sekolah imbas yang ada disekitarnya yaitu,
SMP Negeri 38 Bandar Lampung, SMP Negeri 39 Bandar
Lampung, SMP Swasta Nusantara Bandar Lampung, dan
SMP Swasta BPK Penabur Bandar Lampung.
.

“Peran Sekolah Rujukan dalam meningkatkan Mutu Pendidikan SMP di Bandar Lampung”
Fokus Penelitian
“Peran Sekolah Rujukan dalam meningkatkan Mutu
Pendidikan SMP di Bandar Lampung” Pertanyaan Penelitian
Bagaimana Sekolah Rujukan dalam
Sub Fokus Penelitian 01 meningkatkan daya inisiatif sekolah
imbas?
01 Meningkatkan daya inisiatif sekolah
Bagaimana Sekolah Rujukan dalam
imbas.
02
mengembangkan daya pendidik dan
tenaga kependidikan sekolah imbas?
02 Mengembangkan daya pendidik dan
tenaga kependidikan sekolah Bagaimana Sekolah Rujukan dalam
imbas 03 meningkatkan hubungan kemitraan
03
sekolah imbas?
Meningkatkan hubungan kemitraan
sekolah imbas. Bagaimana Sekolah Rujukan dalam
04 04 meningkatkan budaya literasi dan
Meningkatkan budaya literasi dan pendidikan karakter sekolah imbas?
Pendidikan Karakter
Tujuan Penelitian
Sekolah Rujukan dalam meningkatkan daya
01 inisiatif sekolah imbas

Sekolah Rujukan dalam mengembangkan daya


02 pendidik dan tenaga kependidikan sekolah imbas.

Sekolah Rujukan dalam meningkatkan hubungan


03 kemitraan sekolah imbas.

Sekolah Rujukan dalam meningkatkan budaya


04 literasi dan pendidikan karakter sekolah imbas.
Definisi Istilah
Peran
Peran adalah suatu perilaku atau tindakan yang diharapkan oleh sekelompok
orang dan atau lingkungan untuk dilakukan oleh seseorang individu,
kelompok, organisasi, badan atau lembaga yang akan memberikan pengaruh
pada sekelompok orang dan/atau lingkungan
Sekolah Rujukan
Co
Sekolah Rujukan adalah sebuah usaha yang sistematis dalam upaya untuk
nte
nts
He
re
meningkatkan dan memeratakan mutu SMP di seluruh wilayah Indonesia.
Co
nte
nts
He
re SMP Negeri 12 Bandar Lampung
Con
ten
SMP Negeri 12 Bandar Lampung merupakan sekolah yang ditunjuk untuk
t sH
ere melaksanakan Program SMP Rujukan
Co
nte
nts
He
re
Mutu Pendidikan
Co
nte
Mutu pendidikan adalah derajat keunggulan dalam pengelolaan pendidikan
nts
He
re secara efektif dan efisien untuk melahirkan keunggulan akademis dan ekstra
kurikuler pada peserta didik
Sekolah Imbas
Sekolah imbas adalah sekolah yang berada dalam wilayah binaan yang
sama dengan sekolah model yang akan mendapatkan pengimbasan Best
Practice implementasi SPMI dari sekolah model
Cover

II. KAJIAN TEORI


Sekolah rujukan yaitu sekolah yang telah memiliki akreditas A, memajukan ekosistem
pendidikan, memiliki lingkungan dan iklim sekolah yang nyaman serta menerapkan
pendidikan karakter yang dapat dijadikan panutan atau contoh untuk sekolah yang ada di
sekitarnya (Kemendikbud, 2016).

Peran Kebijakan Sekolah rujukan diharapkan mampu membantu pemerintah dalam


mengembangkan dan meningkatkan mutu pendidikan melalui kerjasama dan juga
Sekolah pengimbasan yang dilakukan ke sekolah yang ada disekitarnya. Dengan demikian sekolah
rujukan harus berbagi keunggulan yang mereka miliki kepada sekolah yang menjadi target

Rujukan
imbas (Kemendikbud, 2016).

disimpulkan bahwa sekolah rujukan adalah sekolah yang telah memenuhi 8 SNP dan
mempunyai kemampuan untuk mengimbaskan kepada sekolah disekitarnya dengan tujuan
meningkatkan dan menyamaratakan mutu pendidikan di Indonesia. Melalui pola ini
diharapkan akan secara cepat dan simultan terbentuk sekolah-sekolah yang memenuhi
standar nasional pendidikan di seluruh daerah yang berasal dari sekolah imbas.
Tujuan dan Peran Sekolah Rujukan
Sekolah Rujukan

Tujuan Peran
Meningkatnya daya inisiatif sekolah untuk
Membantu sekolah untuk memenuhi SNP Menjadikan sekolah yang unggul berdasarkan pada SNP memenuhi dan melampaui Standar Nasional
Pendidikan

Membantu sekolah dalam Mampu mengembangkan, menerapkan serta Optimalnya potensi sumber daya sekolah dan
mempertahankan SNP yang telah dicapai menciptakan budaya mutu termasuk budaya literasi masyarakat untuk meningkatkan mutu
pendidikan

Meningkatkan mutu pendidikan Mampu mengembangkan dan menerapkan anti bullying Berkembangnya praktik-praktik terbaik (best
practices) penyelenggaraan pendidikan yang
Mampu mengembangkan dan mengimplementasikan dapat dirujuk sekolah lain
Mempercepat dan meningkatkan
pemerataan mutu pendidikan di Indonesia pendidikan karakter
Terbangunnya sinergi pembinaan sekolah
bermutu dengan pemerintah daerah
Menciptakan sekolah yang mampu
mengembangkan dan menerapkan Menjadikan sekolah sebagai model dan dapat diikuti Terwujudnya perluasan dan percepatan
kerjasama dengan satuan pendidikan untuk sekolah lain ketersediaan pelayanan pendidikan yang
lainnya bermutu tinggi

Membantu mengembangkan ekosistem Sebagai pusat pembelajaran yang efektif dan mampu Terjalinnya kemitraan dengan berbagai pihak
pendidikan mengimbaskan kepada sekolah disekitarmya dalam mengembangkan sekolah.
Indikator Sekolah Rujukan

Memiliki lingkungan dan iklim pendidikan yang Menyelenggarakan program pendidikan karakter
nyaman
03 04

Memiliki ekosistem pendidikan


05 Sebagai titik pusat keunggulan
yang mendukung
02

Memiliki tempat yang strategis, mudah


01

06
Terakreditasi A dijangkau dan aman
Sekolah Imbas

Sekolah imbas adalah sekolah yang berada dalam wilayah binaan yang sama
dengan sekolah model yang akan mendapatkan pengimbasan Best Practice
implementasi SPMI dari sekolah model. Sekolah imbas yang dimaksud adalah
sekolah-sekolah yang belum memenuhi SNP dan diharapkan dengan adanya
sekolah rujukan ini bisa membantu sekolah-sekolah tersebut untuk memenuhi
SNP agar bisa bersaing dengan sekolah-sekolah yang lain (Kemendikbud,
2016).
SMP Negeri 12 Bandar Lampung sudah 2 tahun menjadi sekolah rujukan.
Sebagai sekolah rujukan SMP Negeri 12 Bandar Lampung mempunyai 4
sekolah imbas yang ada disekitarnya yaitu, SMP Negeri 38 Bandar Lampung,
SMP Negeri 39 Bandar Lampung, SMP Swasta Nusantara Bandar Lampung,
dan SMP Swasta BPK Penabur Bandar Lampung.
Mutu dapat diartikan sebagai derajat keunggulan sesuatu barang
atau jasa dibandingkan dengan yang lain. Mutu dalam
pendidikan dapat ditinjau dari segi relevansinya dengan
Pengertian Mutu Pendidiikan kebutuhan masyarakat, kemanfaatan pendidikan bagi individu,
masyarakat, bangsa dan Negara tinggi dan luasnya ilmu
pengetahuan yang dicapai oleh seseorang yang menempuh
pendidikan.

1. Perbaikan Secara Terus-menerus (Continuous Improvement)


2. Menentukan Standar Mutu (Quality Assurance)
Pendekatan Mutu Pendidikan 3. Perubahan Kultur (Change Of Culture).
4. Perubahan Organisasi (Up Side Down Organization)
5. Mempertahankan Hubungan Dengan Pelanggan (Keeping Close To The
Costumer).

Salah satu cara Pemerintah dalam menyelesaikan permasalahan kualitas


pendidikan Indonesia dengan mendorong pemerintah daerah dan sekolah untuk
memenuhi Standar Nasional Pendidikan (SNP). Salah satu upaya pemerintah untuk
Peran Sekolah Rujukan dalam memenuhi standar nasional pendidikan tersebut, melalui Direktorat Pembinaan
Meningkatkan Mutu Pendidikan Sekolah Menengah Atas, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah,
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dengan menyelenggarakan program
sekolah rujukan bagi jenjang pendidikan dasar dan menengah dan salah satunya
adalah program SMP Rujukan.
Peran Sekolah Rujukan yang telah diprogram oleh pemerintah dengan tujuan
memberikan imbas pada sekolah disekitarnya sehingga dapat meningkatkan Mutu
Pendidikan.

Mutu Pendidikan secara nasional telah ditetapkan 8 Standar Nasional


Pendidikan. Diharapkan pendidikan di Indonesia dapat mencapai Standar
tersebut. Namun, banyaknya permasalahan timbul yang disebabkan oleh
Kerangka Berfikir hal tidak terduga misalnya letak geografis, keadaan ekonomi, sarana
prasarana maupun layanan dan kompetensi dari tenaga pendidik dan
kependidikan. Maka dari itu pemerintah berusaha mencari jalan keluar
sehingga tercetuslah sebuah program, salah satunya program sekolah
rujukan

Program sekolah rujukan bermaksud sebagai cara dalam


meningkatkan mutu pendidikan dengan menjadikan salah satu
sekolah sebagai model sehingga bisa ditiru oleh sekolah yang
berada disekitarnya maupun sekolah yang belum mencapai
SNP.
Kerangka Berfikir PROGRAM PENDIDIKAN NASIONAL

PEMERATAAN MUTU GOVERNANCE

PROGRAM SEKOLAH
RUJUKAN

Meningkatkan Meningkatkan
Mengembangkan
hubungan Meningkatkan budaya literasi
dan Pendidikan
Tenaga Pendidik
kemitraan daya inisiatif
Karakter dan Kependidikan
sekolah

SEKOLAH IMBAS
Cover

III
METODE PENELITIAN
Setting Penelitian
Lokasi penelitian adalah sebuah Sekolah menengah
pertama (SMP) Negeri 12 Bandar Lampung
terletak Jl.Prof M. Yamin No 39 Rawa Laut
Tanjung karang Timur, Bandar Lampung

Pendekatan dan Rancangan Penelitian


Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan rancangan studi kasus
dengan pendekatan kualitatif deskriptif

Kehadiran Peneliti
1. Tahap Pra lapangan
2. Tahap Pekerjaan Lapangan
3. Analisi data
4. Pelaporan Hasil penelitian
Penentuan informan dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik purposive
sampling , agar data yang diperoleh dari informan sesuai dengan kebutuhan
dan tujuan penelitian.

Kepala sekolah SMP Negeri 12 Bandar Lampung


Pendidik SMP Negeri 12 Bandar Lampung
Tenaga Kependidikan SMP Negeri 12 Bandar Lampung. Sumber
Data
Kepala sekolah SMP Negeri 38 Bandar Lampung
Pendidik SMP Negeri 38 Bandar Lampung
Tenaga Kependidikan SMP Negeri 38 Bandar Lampung.
Kepala sekolah SMP Negeri 39 Bandar Lampung
Penelitian
Pendidik SMP Negeri 39 Bandar Lampung
Tenaga Kependidikan SMP Negeri 39 Bandar Lampung.
Kepala sekolah SMP Swasta Nusantara Bandar Lampung
Pendidik SMP Swasta Nusantara Bandar Lampung
Tenaga Kependidikan SMP Swasta Nusantara Bandar Lampung.
Kepala sekolah SMP Swasta BPK Penabur Bandar Lampung

Pendidik SMP Swasta BPK Penabur Bandar Lampung


Tenaga Kependidikan SMP Swasta BPK Penabur Bandar Lampung.
TEKNIK PENGUMPULAN DATA
Teknik pengumpulan data dalam penelitian kualitatif terdapat empat
macam teknik pengumpulan data, yaitu observasi, wawancara, studi
dokumen, dan gabungan/triangulasi (Sugiyono, 2013: 279).
Berangkat dari hal tersebut, peneliti memilih untuk menggunakan
wawancara (interview), observasi dan studi dokumen sebagai teknik
pengumpulan data dalam penelitian

1. Observasi
Observasi akan dilakukan dengan cara peneliti melakukan
pengamatan terhadap subjek penelitian dan kemudian
mencatat hal-hal yang terjadi di lapangan dan berkaitan dengan
Peran Sekolah Rujukan dan peningkatan Sekolah imbas.
2. Wawancara
Interview ini dilakukan secara mendalam yang fokusnya adalah
kepala sekolah wakil kepala sekolah, guru serta pihak-pihak
terkait untuk mendapatkan informasi mengenai Peran Sekolah
Rujukan dan peningkatan Sekolah imbas.
3. Wawancara
Dokumen merupakan pelengkap dari penggunaan teknik
observasi dan wawancara dalam penelitian kualitatif
Teknik
Analisis Data
Analisis data adalah proses mencari data, menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan
lapangan, dan dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan
sintesis, menyusun ke dalam pola memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah
dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain (Sugiyono, 2010: 309). Maka dapat dibuat sebuah bagan alur dari analisa data
penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini dengan bagan sebagai berikut.

PENGUMPULAN DATA PENYAJIAN DATA

REDUKSI DATA KESIMPULAN

 
Gambar 3.1: Skema Teknik Analisis Data Induktif Miles and Huberman (Sugiyono, 2015)
PENGECEKAN KEABSAHAN DATA
Dalam penelitian ini penulis menggunakan keabsahan data dengan kriteria derajat kepercayaan (credibility) yang dilakukanya pengecekan
dengan teknik yaitu ketekunan pengamatan, pemeriksaan sejawat dan triangulasi.

01 Ketekunan/Keajegan Pengamatan
a) mengadakan pengamatan dengan teliti dan rinci secara berkesinambungan
b) menelaahnya secara rinci

02 Pemeriksaan Sejawat Melalui Diskusi


Diskusi dilakukan untuk mendapatkan kebenaran hasil dari penelitian. Dengan
demikian validitas dari penelitian ini dapat diandalkan.

03 Triangulasi
Teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain
diluar data untuk keperluan pengecekan atau sebagai perbandingan terhadap
data
Cover

Thank You
Insert the Sub Title
of Your Presentation

You might also like