You are on page 1of 15

MAKALAH ILMIAH

OPTIMALISASI KINERJA PENGAWAS DALAM

UPAYA PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA

DISUSUN OLEH:

Ni Made Sekarini, S.Pd, M.Pd

NIP. 197007061991032012

KABUPATEN BADUNG

BALI

2022
HALAMAN PENGESAHAN

Dengan ini, Koordinator Pengawas Sekolah menyatakan bahwa ”MAKALAH

ILMIAH OPTIMALISASI KINERJA PENGAWAS DALAM UPAYA

PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA” adalah benar-benar karya dari

Ni Made Sekarini, S.Pd, M.Pd, Pengawas Pengawas Madya UPT DISDIKPORA

Kecamatan Kuta Selatan Badung Bali

Badung, 1 Agustus 2022

Koordinator Pengawas Sekolah DISDIKPORA

Kecamatan Kuta Selatan Badung Bali

NAMA

NIP
Optimalisasi Kinerja Pengawas dalam Upaya Penguatan Profil

Pelajar Pancasila

Abstrak

Pendidikan merupakan suatu sistem yang terdiri dari beberapa komponen


untuk mencapai tujuan pendidikan. Salah satu komponen yang menunjang
berlangsungnya proses pendidikan disekolah adalah pengawas sekolah.
Kompetensi pengawas sekolah meliputi kompetensi kepribadian, sosial, supervisi
manajerial, supervisi akademik, kompetensi penelitian dan pengembangan serta
kompetensi evaluasi pendidikan. Kompetensi ini harus dikuasai pengawas
sekolah, sehingga Permasalahan yang dihadapi pengawas TK berkaitan dengan
peningkatan kinerjanya dapat dioptimalkan, termasuk upaya penguatan profil
pancasila. Tuntutan tugas pokok pengawas sekolah yang meliputi membina guru
dan/atau kepala sekolah, memantau pelaksanaan standar nasional
pendidikan, menilai kinerja guru dan atau kepala sekolah dan melalukan
pembimbingan dan pelatihan profesional guru dan/atau kepala sekolah.
diharapkan kedepan guru maupun kepala sekolah yang diangkat menjadi
pengawas sekolah merupakan calon yang sudah terseleksi dengan baik.
Pengawas sekolah atau satuan pendidikan dalam kegiatan projek
penguatan profil pelajar Pancasila memiliki peran yang penting untuk melakukan
pendapingan terhadap sekolah binaannya.Menurut panduan pengembangan projek
penguatan profil pelajar Pancasila, Pengawas memiliki 4 peran dalam pelaksanaan
projek di sekolah binaanya, yaitu (1) pengawasan, (2) pendampingan, (3) Pemberi
informasi, (4) pemberi solusi.

Kata Kunci: Pendidikan, pengawas, projek penguatan profil pelajar Pancasila


A. PENDAHULUAN

Pendidikan merupakan suatu sistem yang terdiri dari beberapa

komponen untuk mencapai tujuan pendidikan. Salah satu komponen yang

menunjang berlangsungnya proses pendidikan disekolah adalah pengawas

sekolah. Pengawasan sekolah itu penting karena merupakan mata rantai

terakhir dan kunci dari proses manajemen. Kunci penting dari proses

manajemen sekolah yaitu nilai fungsi pengawasan sekolah terletak

terutama pada hubungannya terhadap perencanaan dan kegiatan-kegiatan

yang didelegasikan (Robbins,1997). Dalam proses pendidikan,

pengawasan merupakan bagian tidak terpisahkan dalam upaya peningkatan

prestasi belajar dan mutu sekolah. Sahertian (1981:19) menegaskan bahwa

pengawasan atau supervisi pendidikan tidak lain dari usaha memberikan

layanan kepada stakeholder pendidikan, terutama kepada guru-guru, baik

secara individu maupun secara kelompok dalam usaha memperbaiki

kualitas proses dan hasil pembelajaran. Burhanuddin (1990:284)

memperjelas hakikat pengawasan pendidikan pada hakikat substansinya.

Substansi hakikat pengawasan yang dimaksud menunjuk pada segenap

upaya bantuan supervisor kepada stakeholder pendidikan terutama guru

yang ditujukan pada perbaikan-perbaikan dan pembinaan aspek

pembelajaran. Bantuan yang diberikan kepada guru harus berdasarkan

penelitian atau pengamatan yang cermat dan penilaian yang objektif serta

mendalam dengan acuan perencanan program pembelajaran yang telah

dibuat. Proses bantuan yang diorientasikan pada upaya peningkatan

kualitas proses dan hasil belajar itu penting, sehingga bantuan yang
diberikan benar-benar tepat sasaran.

Pengawas TK memiliki tantangan yang unik dan menarik,

mengapa demikian karena pengawas TK selalu berhadapan dengan guru

dan kepala sekolah yang membimbing para siswa dimasa USIA EMAS,

sehingga dibutuhkan kompetensi yang memadai dalam melaksanakan

tugasnya. Kompetensi pengawas sekolah meliputi kompetensi kepribadian,

sosial, supervisi manajerial, supervisi akademik, kompetensi penelitian

dan pengembangan serta kompetensi evaluasi pendidikan. Kompetensi ini

harus dikuasai pengawas sekolah, sehingga Permasalahan yang dihadapi

pengawas TK berkaitan dengan peningkatan kinerjanya dapat

dioptimalkan, termasuk upaya penguatan profil pancasila.

Implementasi nilai-nilai Pancasila dilakukan melalui pembelajaran

pendidikan Pancasila yaitu dengan menerapkan kurikulum merdeka.

Pengimplemtasian ini disebut dengan profil pelajar Pancasila. Profil

merupakan pandangan umum yang pertama kali dilihat untuk dapat

diidentifikasi dan dinilai. Profil yang akan dijelaskan disini adalah profil

pelajar Pancasila yang merupakan pandangan tentang pelajar yang

mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-harinya.

Maksud dari profil pelajar pancasila sendiri adalah gambaran atau

wujud/perbuatan dari pelajar yang menerapkan atau mengamalkan nilai-

nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-harinya baik disekolah maupun

dilingkungan rumahnya (Leuwol: 2020). Salah satu Bentuk implementasi

dari profil pelajar Pancasila adalah pelajar yang selalu mengamalkan nilai-

nilai Pancasila seperti taqwa kepada tuhan Yang Maha Esa dengan
mengerjakan ibadah sesuai dengan agamanya.

Projek penguatan profil pelajar Pancasila diharapkan dapat

menginspirasi peserta didik untuk berkontribusi bagi lingkungan

sekitarnya. Bagi pekerja di dunia modern, keberhasilan menjalankan

projek akan menjadi prestasi dalam skema kurikulum, pelaksanaan projek

penguatan profil pelajar Pancasila terdapat di dalam rumusan

Kemendikbudristek No.56/M/2022 tentang Pedoman Penerapan

Kurikulum dalam Rangka Pemulihan Pembelajaran yang menyebutkan

bahwa Struktur Kurikulum di jenjang PAUD serta Pendidikan Dasar dan

Menengah terdiri atas kegiatan pembelajaran intrakurikuler dan projek

penguatan profil pelajar Pancasila. Sementara pada Pendidikan Kesetaraan

terdiri atas mata pelajaran kelompok umum serta pemberdayaan dan

keterampilan berbasis profil pelajar Pancasila. Penguatan projek  profil

pelajar Pancasila diharapkan dapat menjadi sarana yang optimal dalam

mendorong peserta didik menjadi pelajar sepanjang hayat yang kompeten,

berkarakter, dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.

Untuk mencapai tujuan kurikulum merdeka dalam penguatan profil

pancasila, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul

“Optimalisasi Kinerja Pengawas dalam Upaya Penguatan Profil Pelajar

Pancasila”

B. MASALAH UTAMA DAN PEMBAHASAN

Menjawab tantangan pertanyaan, apa saja yang perlu ditingkatkan oleh

pengawas sekolah dalam kaitan dengan tugas pokoknya sehingga


pekerjaannya menjadi lebih sedehana dengan hasil yang lebih baik? Dan

bagaimana cara untuk mencapainya sehingga berhasil meningkatkan nilai

dan bermanfaat bagi pengawas sekolah dan sekolah binaannya? Maka

penulis menawarkan tiga hal pokok dalam pembahasan makalah ini,

mencakup: (1) tantangan pengawas sekolah di masa kini dan masa depan,

(2) kebijakan pengawas sekolah di masa kini, (3) peran pengawas dalam

projek profil pelajar kurikulum merdeka.

1. Tantangan Pengawas Sekolah di Masa Kini dan Masa Depan

Tuntutan tugas pokok pengawas sekolah yang meliputi membina

guru dan/atau kepala sekolah, memantau pelaksanaan standar nasional

pendidikan, menilai kinerja guru dan atau kepala sekolah dan melalukan

pembimbingan dan pelatihan profesional guru dan/atau kepala sekolah.

Tuntutan tersebut merupakan tugas yang membutuhkan kemampuan yang

memadai oleh karena selain pengawas sekolah dituntut menguasai materi

yang menjadi bekal untuk pembinaan, juga dituntut untuk melakukan

metode dan pendekatan yang bervariasi seiring dengan perkembangan

teknologi, muatan penguatan pendidikan karakter dan literasi. Apalagi di

era digital sekarang ini, berbekal kemampuan menguasai materi dan

berbagai metode pembinaan dirasa tidak cukup. Pengawas sekolah dituntut

untuk menguasai teknologi informasi. Perkembangan teknologi informasi

yang demikian cepat bisa dimanfaatkan untuk membantu tugas- tugas

pengawas sekolah. Terlebih dengan tantangan pembinaan Abad 21 yang

meliputi tuntutan kemampuan berfikir kritis, kemampuan berkomunikasi


dengan berbagai pihak dalam rangka penyebaran mutu dan kontrol mutu,

kemampuan berkolaborasi dengan pihak lain untuk mengembangkan

kapasitas dan kapabilitas dan kemampuan untuk terus berkreasi dengan ide

baru yang lebih sederhana, berdaya guna dan lebih bermanfaat. Untuk itu

penguasaan standar kompetensi pengawas sekolah terus menerus

ditingkatkan seiring dengan tuntutan perubahan tersebut.

Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) disatuan PAUD

merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Kurikulum Merdeka.

Kegiatan implementasi kurikulum merdeka ini dilakukan untuk

memahami struktur Kurikulum merdeka dan penerapannya di tingkat

satuan PAUD. Projek penguatan profil pelajar Pancasila diharapkan dapat

menginspirasi peserta didik untuk berkontribusi bagi lingkungan

sekitarnya. Bagi pekerja di dunia modern, keberhasilan menjalankan

projek akan menjadi prestasi dalam skema kurikulum, pelaksanaan projek

penguatan profil pelajar Pancasila terdapat di dalam rumusan

Kemendikbudristek No.56/M/2022 tentang Pedoman Penerapan

Kurikulum dalam Rangka Pemulihan Pembelajaran yang menyebutkan

bahwa Struktur Kurikulum di jenjang PAUD serta Pendidikan Dasar dan

Menengah terdiri atas kegiatan pembelajaran intrakurikuler dan projek

penguatan profil pelajar Pancasila. Sementara pada Pendidikan Kesetaraan

terdiri atas mata pelajaran kelompok umum serta pemberdayaan dan

keterampilan berbasis profil pelajar Pancasila. Penguatan projek  profil

pelajar Pancasila diharapkan dapat menjadi sarana yang optimal dalam

mendorong peserta didik menjadi pelajar sepanjang hayat yang kompeten,


berkarakter, dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.

2. Kebijakan Pengawas Sekolah di Masa Kini

Dalam kurun waktu diterbitkannya permendiknas nomor 12 tahun 2007

tentang standar pengawas sekolah, serta permenPAN & RB tahun 2010

beserta perubahannya nomor 14 tahun 2016 tentang jabatan fungsional

pengawas sekolah dan angka kreditnya, menjadi momentum penting

dalam penjaringan pengawas sekolah kedepan. Menurut peraturan tersebut

setelah bulan Juli 2017 penjaringan pengawas sekolah melalui mekanisme

pelatihan calon pengawas sekolah menggunakan pola 161 jam dengan

tahapan on- in-on. Dengan pola seperti ini maka diharapkan kedepan guru

maupun kepala sekolah yang diangkat menjadi pengawas sekolah

merupakan calon yang sudah terseleksi dengan baik. Disamping itu

pengawas sekolah mulai tahun 2017 diwajibkan mengikuti pengembangan

keprofesian berkelanjutan (PKB). Proses pengembangan dimulai dari pre

test, kemudian mengikuti kegiatan pengembangan melalui komunitas

musyawarah kerja pengawas sekolah (MKPS) menggunakan modul yang

telah disiapkan dan diakhiri dengan post test. Metode SIM-PKB

diharapkan dapat mengefektifkan dan mempercepat sebaran informasi dari

pusat dan memperkuat kompetensi pengawas sekolah yang pada akhirnya

dapat meningkatkan kinerja pengawas sekolah Indonesia.


3. Peran Pengawas dalam Projek Profil Pelajar Kurikulum Merdeka

Pengawas sekolah sebagai pembina, pendamping dan pembimbing

pelaksanaan kurikulum, diharapkan mampu menjalankan tugasnya dengan

baik dengan bekal yang sudah disiapkan. Adapun penyiapan projek,

pengawas memiliki peran yang lebih sepesifik. Diharapkan pengawas

sekolah atau pengawas satuan pendidikan dapat melaksanakan perannya

dengan baik sehingga sekolah atau madrasah dapat melaksanakan projek

sesuai dengan yang diharapkan.

Pengawas sekolah atau satuan pendidikan dalam kegiatan projek

penguatan profil pelajar Pancasila memiliki peran yang penting untuk

melakukan pendapingan terhadap sekolah binaannya.Menurut panduan

pengembangan projek penguatan profil pelajar Pancasila, Pengawas

memiliki 4 peran dalam pelaksanaan projek di sekolah binaanya, yaitu:

a. Pengawasan

Peran pertama pengawas adalah mengawasi apakah projek sudah

berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Hal ini sesuai dengan tugas

dan beban kerja pengawas sekolah untuk melakukan pengawasan

atau supervisi terhadap binaanya. Supervisi dalam dunia pendidikan

menjadi sangat penting dilaksanakan karena berpengaruh terhadap

kinerja guru termasuk guru yang berimbas pada hasil pembelajaran,

oleh karena itu agar pelaksanaan supervisi tersebut berjalan dengan

baik maka perlu diketahui terlebih dahulu tentang apa dan bagaimana

yang dimaksud dengan supervisi akademik. Pengertian dari supervisi


akademik merupakan hal yang harus diketahui terlebih dahulu oleh

seorang kepala sekolah yang akan menjalankan supervisi atau disebut

sebagai seorang supervisor dalam pelaksanaan supervisi. supervisi

akademik adalah serangkaian kegiatan yang direncanakan oleh

supervisor untuk memperbaiki pengelolaan pembelajaran sehingga

diperoleh pembelajaran yang maksimal dengan cara menilai seluruh

kegiatan pembelajaran terhadap guru yang disupervisi dan menilai

perangkat pembelajaran yang dimilikinya sehingga guru tersebut

menjadi lebih baik dan professional di bidangnya. Tujuan melakukan

supervisi adalah untuk memastikan program bisa berjalan dengan baik.

b. Pendampingan

Peran kedua pengawas sekolah pada kegiatan projek yang

dilaksanakan oleh sekolah binaannya adalah memberikan

pendampingan dan pembinaan kepada satuan pendidikan. ini

merupakan tugas pertama seorang pengawas sekolah yaitu melakukan

pembinaan kepada kepala sekolah atau madrasah dan guru.

c. Pemberi Informasi

Peran ketiga yaitu memberikan informasi terbaru berkaitan dengan

kebijakan pendidikan khususnya yang berhubungan dengan kurikulum

dan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila. Pengawas merupakan

perwakilan dari kementerian yang berinteraksi langsung dengan satuan

pendidikan. sehingga kebijakan yang dikeluarkan oleh kementerian


akan cepat sampai ke tingkat paling bawah, jika pengawas melakukan

sosialisasi secara aktif kepada binaannya.

d. Pemberi Solusi

Peran terakhir adalah memberikan solusi alternatif ketika satuan

pendidikan mengalami kendala dalam menjalankan projek. Peran ini

sangat penting dan menuntut Pengawas memiliki kemampuan

memecahkan masalah atau problem solving. Jika Pengawas memiliki

kompetensi tersebut, maka kehadirannya sangat ditunggu oleh Sekolah

atau Madrasah binaannya. Apalagi kurikulum merdeka memiliki

paradigma kurikulum baru, tentunya ada kemungkinan muncul kendala

implementasinya.

C. PENUTUP

Tuntutan tugas pokok pengawas sekolah yang meliputi membina

guru dan/atau kepala sekolah, memantau pelaksanaan standar nasional

pendidikan, menilai kinerja guru dan atau kepala sekolah dan melalukan

pembimbingan dan pelatihan profesional guru dan/atau kepala sekolah.

Tuntutan tersebut merupakan tugas yang membutuhkan kemampuan yang

memadai oleh karena selain pengawas sekolah dituntut menguasai materi

yang menjadi bekal untuk pembinaan, juga dituntut untuk melakukan

metode dan pendekatan yang bervariasi seiring dengan perkembangan

teknologi, muatan penguatan pendidikan karakter dan literasi.Apalagi di

era digital sekarang ini, berbekal kemampuan menguasai materi dan


berbagai metode pembinaan dirasa tidak cukup.

Projek penguatan profil pelajar Pancasila diharapkan dapat

menginspirasi peserta didik untuk berkontribusi bagi lingkungan

sekitarnya. Bagi pekerja di dunia modern, keberhasilan menjalankan

projek akan menjadi prestasi dalam skema kurikulum, pelaksanaan projek

penguatan profil pelajar Pancasila terdapat di dalam rumusan

Kemendikbudristek No.56/M/2022 tentang Pedoman Penerapan

Kurikulum dalam Rangka Pemulihan Pembelajaran yang menyebutkan

bahwa Struktur Kurikulum di jenjang PAUD serta Pendidikan Dasar dan

Menengah terdiri atas kegiatan pembelajaran intrakurikuler dan projek

penguatan profil pelajar Pancasila.

Diharapkan kedepan guru maupun kepala sekolah yang diangkat

menjadi pengawas sekolah merupakan calon yang sudah terseleksi dengan

baik. Disamping itu pengawas sekolah mulai tahun 2017 diwajibkan

mengikuti pengembangan keprofesian berkelanjutan (PKB). Proses

pengembangan dimulai dari pre test, kemudian mengikuti kegiatan

pengembangan melalui komunitas musyawarah kerja pengawas sekolah

(MKPS) menggunakan modul yang telah disiapkan dan diakhiri dengan

post test. Metode SIM-PKB diharapkan dapat mengefektifkan dan

mempercepat sebaran informasi dari pusat dan memperkuat kompetensi

pengawas sekolah yang pada akhirnya dapat meningkatkan kinerja

pengawas sekolah Indonesia.

Pengawas sekolah atau satuan pendidikan dalam kegiatan projek

penguatan profil pelajar Pancasila memiliki peran yang penting untuk


melakukan pendapingan terhadap sekolah binaannya.Menurut panduan

pengembangan projek penguatan profil pelajar Pancasila, Pengawas

memiliki 4 peran dalam pelaksanaan projek di sekolah binaanya, yaitu (1)

pengawasan, (2) pendampingan, (3) Pemberi informasi, (4) pemberi solusi.


DAFTAR PUSTAKA
Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan Direkn Tenaga Kependidikan
(GTK) , Panduan Kerja Pengawas Sekolah Pendidikan Dasar dan
Menengah, 2017

Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 sebagaimana diubah terakhir


dengan Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang perubahan
kedua atas peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan

Permendiknas Nomor 12 tahun 2007 tentang Standar Pengawas


Sekolah/Madrasah.

PermenPAN&RB Nomor 21 tahun 2010 tentang Jabatan Fungsional


Pengawas dan angka kreditnya

PermenPAN & RB Nomor 14 tahun 2016 tentang perubahan PermenPAN&


RB Nomor 21 tahun 2010Pedoman Penguatan Pendidikan Karakter
Kemdikbud 2017

Pedoman Bimbingan Teknis Penelitian Tindakan Sekolah dan Best practice


bagi Kepala Sekolah dan Pengawas Sekolah Direktorat
PembinaanTenaga Kependidikan Dikdasmen GTK kemdikbu 2016

Surat Edaran Bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dan Kepala


Badan Kepegawaian Negara Nomor 1 tahun 2016 dan Nomor
1/SE/XII/2016

Suhardjono.2011.Pertanyaan dan Jawaban di Sekitar Penelitian Tindakan


Kelas dan Penelitian Tindakan Sekolah/Madrasah. Malang: Cakrawala
Indonesia LP3 Universitas Negeri Malang.

You might also like