You are on page 1of 20

PENGANGGAR

AN BUBIDAYA
LELE

Charles Allen Herpacio (20/457490/PPN/04578)


Dian Ari Ramadhani (20/466604/PPN/04631)
Riezky Alviansyah (20/466612/PPN/04639)
PARTIAL BUDGETING AS A DECISION-
MAKING TOOL:
The case of Delta Mississippi catfish producers
A producer deciding whether to continue raising catfish with a
multiple-batch stocking system or to convert to a modular production
system.This producer has 1,100 acres of ponds in foodfish
production and is targeting a 6,500 pound per acre total production
with an average fish weight at harvest of 1.5 pounds.
What does the result tells us?
The overall revenue increase is projected to be $551,334 ($784,949
- $233,615), or $501 per acre for a 1,100 catfish operation. Thus, it
would be profitable decision to move to modular production
system.
Since the Partial Budget Analysis (PBA) yielded a
positive result, should we pursue the change?
CAREFULLY examine the advantages and disadvantages of the proposed change
first, before one has to finally decide (even though the partial budget is positive).

By stocking larger stocker sizes at a lower final


ADVANTAGES stocking rates, diseases and poor water quality will
be minimized

It increases fingerling survivability DISADVANTAGES

Better knowledge of fish inventories after the fry-to- Need for more laborers for the additional harvests
fingerling phase

Proper monitoring of mortality rate in fry-to- Need to achieve at least 250 acres in farm size
fingerling phase before it begins to make economic sense.

Producer can adjust stocker-to-foodsize fish Requires better managerial skills


stocking rate to take advantage of higher prices
Final remarks...
There might be a cash flow issue that cannot be addressed with the
partial budget analysis.
It is not indicated in PBA whether or not ownership costs (interest,
depreciation, repair and maintenance) from acquiring additional equipment
would be sufficient to make principal payments on any loans taken out to
finance said equipment.
Also, is the producer capable of covering additional, “unexpected”
expenditures on electricity and fuel?

Thus, PBA should be considered as a FIRST STEP in evaluating the


financial feasibility of a project.
CASH FLOW BUDGETING:
CASE STUDY IN POKDAKAN PROTEINA MANDIRI

INFLOW OUTFLOW
Merupakan hasil perkalian antara Pada usaha pembesaran lele
kuantitas produksi yang dihasilkan Pokdakan Proteina Mandiri arus
dengan harga jual yang ditetapkan pengeluaran (outflow) meliputi
dalam suatu periode. Arus biaya investasi, biaya tetap dan
penerimaan pada usaha biaya variabel. Arus biaya atau
pembesaran lele Pokdakan pengeluaran mencerminkan
Proteina Mandiri terdiri dari pengeluaran-pengeluaran yang
pendapatan penjualan dan nilai terjadi selama umur proyek.
sisa.
INFLOW (ARUS PENERIMAAN)
Pendapatan
Diketahui data dari penelitian yang dilakukan
oleh Hakim (2019) pada usaha pembesaran
lele Pokdakan proteina Mandiri terdapat 64
kolam terpal kotak dengan luas kolam 4x6m.
Untuk target produksi pada panen pembesaran
Pokdakan Proteina Mandiri adalah 250kg-
300kg/hari, satu bulan produksi 7,5 – 9 ton.
Pendapatan dari tahun ke-1 sampai dengan
tahun ke-4 dengan siklus produksi sebanyak
empat kali pertahun.
B. Nilai Sisa

Nilai sisa adalah nilai barang atau peralatan yang tidak habis dipakai selama usaha berjalan.
Nilai sisa tersebut menjadi tambahan manfaat bagi usaha. Biaya-biaya investasi pada usaha
pembesaran ikan lele yang tidak habis selama umur usaha antara lain bangunan/gudang dan
konstruksi kolam.
OUTFLOW (ARUS PENGELUARAN)
Pada usaha pembesaran lele Pokdakan Proteina Mandiri arus pengeluaran (outflow)
meliputi biaya investasi, biaya tetap dan biaya variabel.

1. Biaya Investasi

Biaya investasi merupakan biaya yang


dikeluarkan pada awal kegiatan usaha
atau awal periode dan pada saat tertentu
untuk memperoleh manfaat beberapa
periode kemudian.Pada usaha
pembesaran lele ini, investasi dilakukan
pada awal berdiri.
2. BIAYA OPERASIONAL
2.1 BIAYA TETAP
Biaya tetap yang dikeluarkan oleh usaha pembesaran ikan lele Pokdakan Proteina
Mandiri meliputi abonemen listrik, upah karyawan, biaya perawatan dan biaya
penyusutan.

2.2 BIAYA VARIABEL


Biaya variabel pada usaha pembesaran ikan lele Pokdakan Proteina Mandiri
dikeluarkan setiap satu kali siklus produksi atau setiap 3 bulan. Untuk biaya
variabel diambil rata-rata karena tiap siklus hasil produksi berbeda.
KELAYAKAN USAHA

Nilai NPV menunjukkan bahwa manfaat bersih yang diperoleh dari usaha pembesaran lele
kolam terpal Pokdakan Proteina Mandiri selama umur proyek terhadap tingkat suku bunga
yang berlaku. Net B/C= 2,72 menunjukkan bahwa setiap Rp 1 biaya yang dikeluarkan akan
menghasilkan Rp 2,72 manfaat bersih selama umur proyek.Usaha pembesaran lele layak untuk
dijalankan dengan tingkat pengembalian internal sebesar 16,25%. Sedangkan lama waktu yang
dibutuhkan untuk pengembalian semua biaya investasi adalah 1,5 tahun atau 6 siklus produksi.
The Risk: Sensitivity
CASE STUDY IN POKDAKAN PROTEINA MANDIRI
The Risk: Sensitivity
CASE STUDY IN POKDAKAN PROTEINA MANDIRI
Allowing the risk and uncertainty

Planning and Marketing Planning and


budgeting Strategies budgeting
techniques techniques
Planning and Budgeting Techniques

Hasil Analisis Switching Value Usaha Pembesaran Lele Pokdakan Proteina Mandiri

Perubahan Presentase (%)

Kenaikan Biaya 11,63

Penurunan Hasil Penjualan 9,75

Sumber : Data Primer (diolah 2019)


The Risk: Sensitivity
CASE STUDY IN POKDAKAN PROTEINA MANDIRI

Komponen Analisis

Perubahan biaya Switching Value


Perubahan Pendapatan
Analisis Sensitivitas

Hasil Analisis Switching Value Usaha Pembesaran Lele Pokdakan Proteina Mandiri

Perubahan Presentase (%)

Kenaikan Biaya 11,63

Penurunan Hasil Penjualan 9,75

Sumber : Data Primer (diolah 2019)


THANK YOU

You might also like