You are on page 1of 12

*METODE DRILL DAN EKSPERIMEN

*METODE ASISTENSI
DOSEN PENGAMPU: NADIAH, M.PD.I
DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 2
1. TRIASMIKA AGNAJILAH (3120099)
2. MUHAMMAD IHDAL UMAM (3120093)
3. SOFYAN ZEIN (3118210)
4. SYIFA AZ-ZAHRA RAMZY (3120081)
5. MUHAMMAD FARHAN (3120091)
• A. Metode Drill

Metode drill atau latihan adalah salah satu teknik mengajar peserta
didik supaya mendorong peserta didik agar lebih terus
mengembangkan apa yang sudah dipelajari. Metode ini merupakan
cara mengajar guru untuk menanamkan suatu kebiasaan tertentu
atau mengajarkan peserta didiknya untuk melakukan suatu latihan.
Metode drill dapat diterapkan untuk materi yang lebih mengarah
kepada aspek keterampilan, baik itu keterampilan fisik ataupun
mental.
HADITS DAN TERJEMAH

‫عنَأ>بِي‬ ْ َ ،>‫عن َأ>بِي ِه‬ َ ‫ق>>ا>>ل َح> َّدثَنِي َس ِع>ي ُد ْ ُن‬:َ َ ، ‫عن ُعبَ ْي ِد ِهَّللا‬
ْ َ ،‫ب>>>أ>بِي َس ِع>ي ٍد‬ َْ ‫ى‬ ْ‫ق>>ا>>ل َح> َّدثَنَا َ ح‬:َ َ ،‫ار‬
، َ‫ي>> ي‬ ٍ >>>‫ب‬‫ب>>> َّش‬
َ ‫َح> َّدثَنَا ُم َح َّم ُد ْ ُن‬
‫هللا‬ُ ‫ف>>>لَّ َم> َعلَى لنَّا>>بِ ِّي َصلَّ>ى‬ ‫ى َ َس‬ ، َّ‫صل‬ َ >>>‫ َ ف‬،ٌ‫ف>>> َخ َل َرجُل‬ ‫ا>> ْس ِج َد َ َد‬ ‫علَ ْي ِه> َو َسلَّ َم> َد َخ َل ل َم‬َ ُ ‫ُول ِهَّللا َصلَّ>ى‬
‫هللا‬ َ ‫ َ َّأ>ن َرس‬:َ‫ُه َر ْي َرة‬
>‫ف>>>لَّ َم‬
‫ َ َس‬،‫ى ُ َّم>ث>>> َج>ا َء‬ ، >َّ‫يك> َما َصل‬ َ ِّ‫صل‬ ‫ َ َر‬،»‫ص ِّل‬
َ >>‫ف>>> َج َع> ُ ي‬ َّ‫ َ إِن‬،‫ص ِّل‬
َ >>>‫ف>>> َك َ ْلم> ُ ت‬ َ >>>‫ا>>ل «ارْ ِج ْع> َ ف‬: َ‫ف>>> َّد َوق‬ ‫ َ َر‬،>‫َعلَ ْي ِه> َو َسلَّ َم‬
‫ف>>>ل َو َّل ِذا>>ي َ َعب>>>ثَ َك‬
>>‫ا‬:>‫ َ َق‬،‫ث>>>ثًا‬ ‫صلِّ» َ َال‬ َ >>>‫ف>>> َك َ ْلم> ُ ت‬ َّ‫ َ إِن‬،‫ص ِّل‬
َ >>>‫ف>>>ل «ارْ ِج ْع> َ ف‬ >>‫ا‬:>‫ َ َق‬،>‫علَ ْي ِه> َو َسلَّ َم‬ َ ُ ‫َعلَى لنَّا>>بِ ِّي َصلَّ>ى‬
‫هللا‬
،‫ ُ َّم>ث>>>ا> ْق َر ْأ َما َ يَت>>> َّس َر َم َع َك ِم َن ُلق>ا>>رْ ِآ>ن‬، ْ‫ف>>>بِّر‬ َ ‫ت َلإ>>ى لا>>ص‬
‫َّال ِة َ َك‬ ِ َ >>‫ق‬‫ف>>>ا>>ل«إِ َذا ُ ْم‬: َ‫ي َ ق‬ ِّ‫ َ َعل‬،>‫ب>>>َح ِّق َما ُأ>حْ ِس ُن َغ ْي َر ُه‬
، ِ‫ف>>> ْمن‬ >>‫ِ لا‬
‫ ُ َّم>ث>>> ارْ فَ ْع> َحتَّى‬،‫ت>>> َمئِ َّن َسا> ِج ًدا‬ ْ َ ‫ ُ َّم>ث>>>ا> ْس ُج ْد َحتَّى‬،‫ت>>>د َل َ اق>>ئِ ًما‬
‫ط‬ ِ >‫ ُ َّم>ث>>> ارْ فَ ْع> َحتَّى َ ْع‬،‫ت>>> َمئِ َّن َرا> ِك ًع>ا‬ ْ َ ‫ُ َّم>ث>>> ارْ َك ْع> َحتَّى‬
‫ط‬
ْ َ
• A.

) >>‫ف>>> َص > َال ِت َك ُك>لِّ َه>ا ( روا>ه> لا‬
‫بخري‬ ‫ َوا> ْف َع ْل َذلِ َك ِ ي‬،‫ت>>> َمئِ َّن َجِ>لا>>سًا‬ ‫ط‬
•Artinya: Muhammad bin Basysyar telah menceritakan kepada kami, beliau berkata: (Yahya) menceritakan kepada kami, dari
[‘Ubaidullah,] beliau berkata: [Sa’id bin Abu Sa’id] menceritakan kepadaku, dari [ayahnya], dari [Abu Hurairah]: Bahwa
Rasulullahshallallahu ‘alaihi wa sallam pernah masuk masjid, lalu ada seseorang masuk dan shalat, selesai shalat dia
mengucapkan salam kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Beliau menjawab salam, lalu berkata, “Kembalilah ulangi
shalatmu. Sesungguhnya engkau belum shalat.” Orang itu kembali shalat seperti dia shalat sebelumnya. Lalu datang lagi dan
mengucapkan salam kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Beliau bersabda, “Kembalilah, shalatlah lagi. Sesungguhnya
engkau belum shalat.” Sampai tiga kali. Orang itu berkata: Demi Yang telah mengutus engkau dengan kebenaran, saya tidak
bisa shalat lebih baik daripada ini, ajarilah saya. Maka beliau bersabda, “Jika engkau berdiri melakukan shalat, bertakbirlah.
Lalu bacalah bacaan Al-Qur`an yang mudah bagimu. Kemudian ruku’lah, hingga engkau thuma`ninah ruku’. Lalu angkatlah
kepalamu, hingga engkau berdiri lurus. Kemudian sujudlah hingga engkau thuma`ninah sujud. Kemudian angkatlah
kepalamu, hingga engkau thuma`ninah duduk. Dan lakukanlah hal itu pada seluruh shalatmu.” (HR.Al-Bukhari)
B. MUFRADAT

‫ َد َخ َل‬MASUK
‫ َرج ٌُل‬LAKI-LAKI
‫ص ِّل‬َ >>>‫ ارْ ِج ْع> َ ف‬ULANGI SHALATMU

• c. Penjelasan
• Dalam hadits tersebut dikisahkan bahwasanya saat Rasulullah masuk ke dalam masjid, ada
seorang laki-laki yang sedang melaksanakan shalat dan ketika laki-laki tersebut selesai
melaksanakan shalat, ia mengucap salam kepada Rasulullah, dan Rasululullah
menjawabnya. Tetapi, Rasulullah meminta laki-laki tersebut mengulangi shalatnya. Karena
shalat laki-laki tersebut belum benar. Setelah laki-laki tersebut selesai, Rasulullah
menyuruhnya untuk mengulangi shalatnya lagi. Karena shalat laki-laki tersebut belum benar,
masih ada rukun shalat yang tertinggal. Namun ketika pengulangan yang ketiga ia menyerah
dan meminta Rasulullah mengajarkannya cara shalat yang benar. Lalu Rasulullah
mengajarkannya shalat yang benar, yakni disertakannya tuma’ninah. Melalukan rukuk
disertai tuma’ninah, iktidal disertai tuma’ninah, dan duduk diantara dua sujud disertai
dengan tuma’ninah, Rasulullah kerjakan dengan sempurna.
• B. Metode Eksperimen
• Metode eksperimen (percobaan) adalah memberikan kesempatan
bagi peserta didik baik itu secara individu atau kelompok untuk
melakukan sebuah percobaan. Metode eksperimen adalah suatu cara
mengajar, dimana peserta didik melakukan suatu percobaan tentang
sesuatu, lalu mengamati prosesnya dan menuliskan hasil
percobaannya, dan memberikan hasilnya kepada guru. Metode ini
bertujuan supaya peserta didik mampu mencari dan mengemukakan
sendiri dari berbagai persoalan dengan melakukan suatu percobaan.
• A. Hadits dan Terjemah

َ ‫ “ َح َدثَنَا أَبُوا‬،‫ال‬
• ،‫ع َوانَ ْة‬ َ ‫ َوتَقَا َر‬-ْ‫َح َدثَنَا قُتَ ْيبَ ِة بْن َس ِعيْد اَ ْلثَقَفِ ْي َو أَبُو َكا ِملْ اَ ْل َجحْ َد ِري‬
ُ ‫ َوهَ َذا َح ِدي‬.‫ب فِ ْي اللَ ْف ِظ‬
َ َ‫ْث قُتَ ْيبَة ق‬
ِ ‫صلَّى هللاُ َعلَ ْي ِه َو َسلَ َم بِقَ ْو ٍم َعلَى ال َر ْؤ‬
‫س‬ َ ِ‫ت َم َع َرسُو ُل هللا‬ُ ْ‫” َم َرر‬،‫ قَا َل‬.‫ َع ْن أَبِ ْي ِه‬،َ‫ َع ْن ُم ْو َسى بْن طَ ْل َحة‬،‫اك‬ ْ ‫َع ْن ِس َم‬
‫ “ فَقَا َل َرس ُْو ُل هللاِ صلى هللا عليه‬.ْ‫ فَتَلَقَح‬،‫ يَجْ َعلُ ْو َن ال َذ َك َرفِ ْي ْاألُ ْنثَى‬،ُ‫”يَ ْل ِقح ُْونَه‬،‫” َمايَصْ نَ ُح هَ ُؤاَل ِء؟ فَقَالُ ْوا‬،‫ فَقَا َل‬.‫النَّ ْخ ِل‬
،‫ فَأ َ ْخبَ َر َرسُو ُل هللا صلى هللا عليه وسلم بِ َذ لِ َك فَقَا َل‬،ُ‫ك فَتَ َر ُك ْوه‬ َ ِ‫”فَأ َ ْخبَر ُْوا بِ َذ ل‬،‫ قَا َل‬.”‫ْئ‬
َ ‫” َما أَظُ ُّن يَ ْعنِي َذلِ َك َشي‬،‫وسلم‬
،‫ َولَ ِك ْن إِ َذا َح َد ْثتَ ُك ْم َع ِن هللاُ َش ْيئًا فَ ُخ ُذ ْوابِ ِه‬،‫ظ ِّن‬
َ ‫اخ ُذونِي بِال‬
ِ ‫ فَاَل تَ َؤ‬،‫ظنَّا‬ َ ‫ت‬ َ ‫ فَإِنَّ َما‬،ُ‫ان يُ ْنفَ ُعهُ ْم َذلِ َك فَ ْليَصْ نَعُوه‬
ُ ‫ظنَ ْن‬ َ ‫“ إِ ْن َك‬
)‫” (رواه مسلم‬.ِ‫ب َعلَى هللا‬ َ ‫فَإِنِّ ْي لَ ْن أُ َك ِّذ‬
• Artinya: Menceritakan kepada kami Qutaibah ibn Sa’id al-Tsaqafi dan Abu Kamil al-Jahdari dan pada satu lafaz,
Qutaibah berkata, “Menceritakan kepada kami Abu Awanat, dari Sima, dari Musa ibn Thalhah, dari ayahnya RA,
katanya, “Aku berjalan bersama-sama Rasulullah SAW, maka di tengah jalan kami bertemu dengan sekelompok
orang yang sedang diatas pohon kurma. Beliau bertanya, “Apa yang sedang kalian perbuat?” Jawab mereka, “Kami
sedang mencangkok pohon kurma.” Kata Rasulullah SAW, “Menurut dugaanku, pekerjaan itu tidak ada gunanya.”
Lalu mereka hentikan pekerjaan mereka. Tetapi kemudian dikabarkan orang kepada beliau bahwa pekerjaan mereka
itu berhasil baik. Maka Rasulullah SAW bersabda, “Jika pekerjaan itu ternyata bermanfaat bagi mereka, teruskanlah!
Aku hanya menduga-duga. Maka janganlah di ambil peduli duga-dugaan itu. Tetapi jika aku berbicara mengenai
agama Allah, maka pegang teguhlah itu, karena aku sekali-kali tidak akan berdusta terhadap Allah.” (HR.Muslim)
B.MUFRADAT
‫ َم َررْ ُت‬AKU BERJALAN
‫ ظَنَ ْن ُتظَنَّا‬AKU HANYA MENDUGA-DUGA
• c. Penjelasan
• Hadits tersebut menjelaskan bahwa Rasulullah memutuskan suatu perkara hanya
dengan menduga-duga seperti mencangkok pohon kurma. Namun setelah dikabarkan
orang kepada Beliau bahwa hal tersebut menghasilkan (berhasil baik). Maka
Rasulullah bersabda “jika pekarjaan itu bermanfaat maka teruskanlah, dan jangan
memperdulikan dugaan-dugaan itu”
• Penjelasan ini masih berkaitan dengan hadits dari metode drill. Yakni, seorang laki-
laki mengerjakan cara shalat yang benar sebagai latihan dari apa yang sudah ia
pelajari. Hal itu termasuk dari metode eksperimen, dimana ia melakukan suatu
percobaan atau belajar dari apa yang sudah dipelajari
• C. Metode Asistensi

• Metode asistensi dapat diartikan sebagai metode
pembelajaran orang-orang dari kelompok sosial yang
setara, yang bukan merupakan pengajar professional.
Saling membantu sesama untuk belajar dan memberikan
pelajaran kepada diri sendiri dengan mengajar .
• A. Hadits dan Terjemah

• ‫ َح َّدثَنَا َر ُج ٌل َم ْن بَنِي َعا ِم ٍر أَنَّهُ ا ْستَأْ َذ َن‬:‫ قَا َل‬،‫ َع ْن ِر ْب ِع ٍّي‬،‫ُور‬ ِ ‫ َح َّدثَنَا أَبُو اأْل َحْ َو‬،َ‫َح َّدثَنَا أَبُو بَ ْك ِر ب ُْن أَ ِبي َش ْيبَة‬
ٍ ‫ َع ْن َم ْنص‬،‫ص‬
‫اخ ُرجْ إِلَى هَ َذا‬ ْ “ :‫صلَّى هللاُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم لِ َخا ِد ِم ِه‬ َ >‫ أَلِجُ؟ فَقَا َل النَّ ِب ُّي‬:‫ت فَقَا َل‬
ٍ ‫صلَّى هللاُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم َوهُ َو فِي بَ ْي‬ َ ‫َعلَى النَّبِ ِّي‬
‫صل>َّى‬َ ‫ أَأَ ْد ُخلُ؟ فَأ َ ِذ َن لَهُ النَّ ِب ُّي‬،‫ ال َّساَل ُم َعلَ ْي ُك ْم‬:‫ فَقَا َل‬،ُ‫ أَأَ ْد ُخلُ؟ “ فَ َس ِم َعهُ ال َّر ُجل‬،‫ قُ ِل ال َّساَل ُم َعلَ ْي ُك ْم‬: ُ‫ فَقُلْ لَه‬،‫ان‬
َ ‫فَ َعلِّ ْمهُ ااِل ْستِ ْئ َذ‬
)‫ فَ َد َخ َل (رواه أبو داود‬،‫هللاُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم‬

Artinya: Telah menceritakan kepada kami [Abu Bakar bin Abu Syaibah] berkata, telah
menceritakan kepada kami [Abu Ahwash] dari [Manshur] dari [Rib’i] ia berkata; telah
menceritakan kepada kami [seorang laki-laki dari Bani Amir] Bahwasanya ia pernah minta izin
kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam saat beliau di dalam rumah. Ia berkata, “Bolehkah saya
masuk?” Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam lalu berkata kepada pelayannya: “Temuilah orang ini
dan ajari dia cara minta izin. Suruh dia mengucapkan ‘Assalamu ‘Alaikum, bolehkah saya
masuk?” laki-laki itu mendengar perkataan Nabi hingga ia pun mengucapkan, “Assalamu
‘Alaikum, bolehkah saya masuk?” Akhirnya Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam memberi izin,
dan ia pun masuk.”
B.MUFRADAT
‫ ا> ْستَ ْأ َذ َن‬MEMINTA IZIN
>‫ ِ ل >َخا ِد ِم ِه‬KEPADA PEMBANTUNYA
‫ َ أَ ِذ‬MAKA IA MENGIZINKAN
‫ف>>>َن‬
•C.Penjelasan

•Hadits di atas menjelaskan adab masuk ke rumah orang lain. Nabi tidak mengizinkan seseorang
masuk ke dalam rumah Beliau sebelum mengucapkan salam dan minta izin atau permisi. Metode
penyampaian Hadis di atas dalam konteks pendidikan adalah metode asistensi, artinya pengajaran
masuk ke rumah orang lain diberikan oleh asisten Nabi yakni pembantunya tidak langsung oleh
Nabi sendiri. Nabi mengajarkan kepada asistennya dan asisten mengajarkan kepada tamu yang ingin
bertemu Rasulullah agar meng ucapkan: “assalamu’alaikum (dan permisi) bolehkah saya masuk?
Setelah itu baru diizinkan masuk. Demikian Kebijakan Seorang Guru Yakni Rasullulah Ketika
Melihat seorang sahabat salah melakukan sesuatu langsung diluruskan dengan penuh bijaksana
dalam hal ini cukum melalui orang lain karena dipandang melalui asisten lebih dahulu .
•KESIMPULAN

•Menentukan metode sebelum menyampaikan materi adalah hal yang paling utama.
Sebagaimana yang dilakukan oleh Rasulullah ketika hendak menyampaikan wahyu Allah
kepada para sahabatnya, Rasulullah memikirkan metode sebelum menyampaikan wahyu.
Hal itu membuat apa yang disampaikan Rasulullah diterima dengan baik oleh para
sahabat. Metode drill adalah metode yang dilakukan untuk melatih keterampilan anak
agar keterampilan mereka dapat berkembang. Seperti latihan cara berwudhu, shalat,
berpuasa, berdoa, dan lain sebagainya. Contoh tersebut juga dapat diaplikasikan melalui
metode eksperimen. Karena sebelumnya sudah memahami teori tentang berwudhu,
sahalat, berpuasa, berdoa, melalui metode eksperimen kita tinggal melakukan apa yang
sudah kita pelajari tentang materi-materi tersebut dan akan dievaluasi oleh seseorang
yang melihat kita melakukan percobaan itu, baik itu orang tua ataupun guru.
• TERIMA KASIH (:

You might also like