You are on page 1of 14

Terapi Antiretroviral (ARV)

dan
Peran Perawat Dalam Pemberian ARV
TIK 8
DUTA 8
Pengertian
ARV (Antiretroviral) adalah terapi yang diberikan pada pasien
HIV/AIDS yang berfungsi untuk menghentikan aktivitas virus,
memulihkan sistem imun dan mengurangi terjadinya infeksi
opatunistik, memperbaiki kualitas hidup dan menurunkan
kecatatan.
(Nursalam, 2007)

Obat antiretroviral adalah pengobatan yang ditunjukan untuk


perawatan pada klien dengan infeksi retrovirus terutama HIV.
(Kemenkes RI, 2015)
Klasifikasi ARV
1. Nucleoside reverse transcriptase inhibitor (NRTI)
Obat ini dikenal sebagai analog nukleosida yang menghambat
proses perubahan RNA virus menjadi DNA.

Nama Generik Nama Dagang Nama Lain


Zidovudine Retrovir AZT, ZVC
Didanosine Videx ddi
Zalzitabine Hivid ddC, dideokxycytidine
Stavudine Zerit d4T
Lamivudine Epivir 3TC
Zidovu dine/ Combovit Kombinasi AZT & 3TC
Lamivudine
Abacavir Ziagen ABC
Zidovu Trizivir Kombinasi AZT, 3TC
dine/Lamivudine dan Abacavir
/Abacavir
Tenofovir viread Bis-poc PMPA
Cont...

2. Nucleotide reverse transcriptase inhibitor (NtRTI)


Yang termasuk golongan ini adalah Tenofovir (TDF)
3. Non-nucleoside reverse transcriptase inhibitor (NNRTI)
Golongan ini juga bekerja menghambat proses
perubahan RNA virus menjadi DNA dengan cara mengikat
reverse transcriptase sehingga tidak berfungsi.

Nama Generik Nama Dagang Nama Lain

Nevirapine Viramune NVP, BI-RG-587

Delavirdine Rescriptor DLV

Efavirenz sustiva EFV, DMP-266


Cont...
4. Protease Inhibitor (PI) menghalangi kerja enzim
protease yang berfungsi memotong DNA yang dibentuk
oleh virus dengan ukuran yang benar untuk
memproduksi virus baru, contoh obatnya adalah
indinavir (IDV), nelvinavir (NFV), squinavir (SQV),
ritonavir (RTV), amprenavir (APV) dan
Ioponavir/ritonavir (LPV/r).
5. Fusion inhibitor (FI) yang termasuk golongan ini
adalah Enfuvirtide (T-20).

(Nursalam & Ninuk, 2007)


Indikasi
Terapi ARV diberikan apabila pengidap HIV/AIDS telah
memnuhi kriteria yang telah dietapkan WHO. Kriteria
tersebut berdasar stadium dan jumlah CD4 serta limfosit.
Kriteria tersebut adalah:
1. Pada Infeksi HIV tingkat IV dengan CD4 dan TLC (Total
Lymphocyt Account) yang tidak terukur)
2. Stadium tingkat III dengan jumlah CD4 kurang dari
350/mm3
3. Stadium I dan II dengan jumlah CD4 <200mm3
(FHI, Impact & USAID, 2005).
Populasi Rekomendasi
Dewasa dan 1. Inisiasi ART pada orang terinfeksi HIV stadium klinis
anak ≥ 5 tahun 3 dan 4, atau jika jumlah CD4 ≤ 350 sel/mm3
2. Inisiasi ART tanpa melihat stadium klinis WHO dan
berapapun jumlah CD4
 Koinfeksi TB
 Koinfeksi Hepatitis B
 Ibu hamil dan menyusui terinfeksi HIV
 Orang terinfeksi HIV yang pasangannya HIV negatif
(pasangan serodiskordan), untuk mengurangi risiko
penularan
 LSL, PS, Waria, atau Penasunb
 Populasi umum pada daerah dengan epidemi HIV
meluas
Anak < 5 tahun Inisiasi ART tanpa melihat stadium klinis WHO dan
berapapun jumlah CD4

(KEMENKES RI, 2015)


Tujuan Terapi Antiretroviral
1. Menurunkan angka kesakitan akibat HIV dan menurunkan kematian
akibat HIV
2. Memperbaiki dan meningkatkan kualitas hidup penderita seoptimal
mungkin
3. Mempertahankan dan mengembalikan status imun ke fungsi normal
4. Menekan replikasi virus serendah dan selama mungkin sehingga kadar
HIV dalam plasma < 50 kopi/ml
(Nusronudin, 2013)
Tabel Rujukan Dosis Obat ARV untuk orang
Dewasa dan Remaja

(KEMENKES RI, 2015)


Tabel Rujukan Dosis Obat ARV untuk orang
Dewasa dan Remajac

(KEMENKES RI, 2015)


Tabel Rujukan Dosis Obat ARV untuk orang
Dewasa dan Remaja

(KEMENKES RI, 2015)


Tabel Rujukan Dosis Obat ARV untuk orang
Dewasa dan Remaja

(KEMENKES RI, 2015)


Peran Perawat Dalam Memberikan ARV

1. Penggunaan obat ARV kombinasi


2. Efektivitas obat ARV kombinasi
3. Cara memilih obat
4. Efek samping obat
5. Kepatuhan minum obat ARV
Daftar Pustaka
 Nursalam dan Kurniawati, N.D. (2007). Asuhan
Keperawatan pada pasien terinfeksi HIV/AIDS. Jakarta:
Salemba Medika
 Nusronudin. (2013). HIV&AIDS pendekatan Biologi
Molekular Klinis dan Sosial Edisi 2. Surabaya: Airlangga
University Press
 Kemenkes RI. (2015). Pedoman pengobatan
antiretroviral. Jakarta
 Schooley, R.T., 2004, Antiretroviral Chemotherapy,
dalam Wormser, G.P., (ed.), AIDS and Other
Manifestations of HIV Infections, Chapter 31, 827-840,
Elsevier Academic Press, San Diego

You might also like