You are on page 1of 15

AKG (Angka Kecukupan Gizi

yang dianjurkan)
• AKG  nilai rujukan (reference values) dlm
prencanaan, penilaian konsumsi makanan dan
asupan gizi bagi orang sehat, agar t’cegah dari
kkurangan atau klebihan asupan zat gizi

• Kekurangan  menyebabkan
defisiensi/penyakit kurang gizi

• Kelebihan  terjadi efek samping

• Keadaan ekstrim (-/+)  penyakit bahkan


kematian
• Dalam dunia internasional dikenal dengan
RDA (Recommended Dietary Allowance)

• Filipina  RENI (Recommended Energy


and Nutrient Intake)

• AS  DRI (Dietary Reference Intake)


Istilah AKG atau rujukan konsumsi gizi/
Dietary Reference Intake (DRI)
mengandung berbagai makna :
• EAR (Estimated Average Intake)
kebutuhan gizi rata-rata
• RDI (Recommended Dietary Intake) 
konsumsi gizi yang dianjurkan
• AI (Adequate Intake)  kecukupan gizi
• UL (Tolerable Upper Intake Level) 
batas maksimum yang diperbolehkan
• Dietary Reference Intakes Definitions
Recommended Dietary Allowance (RDA): the average daily dietary intake
level that is sufficient to meet the nutrient requirement of nearly all (97 to 98
percent) healthy individuals in a particular life stage and gender group.
Adequate Intake (AI): a recommended intake value based on observed or
experimentally determined approximations or estimates of nutrient intake by
a group (or groups) of healthy people, that are assumed to be adequate—
used when an RDA cannot be determined.
Tolerable Upper Intake Level (UL): the highest level of daily nutrient intake
that is likely to pose no risk of adverse health effects for almost all
individuals in the general population. As intake increase above the UL, the
potential risk of adverse effects increases.
Estimated Average Requirement (EAR): a daily nutrient intake value that
is estimated to meet the requirement of half of the healthy individuals in a
life stage and gender group—used to assess dietary adequacy and as the
basis for the RDA
• EAR (rata2 kbutuhan zat gizi) 
bdasarkan hasil penelitian thd sejumlah
orang yg dianggap sehat  mencukupi
kebutuhan 50% populasi sehat

• RDA  memenuhi kebutuhan sekitar 97-


98% populasi sehat

• RDA= EAR + 2 SD atau 1.2 x EAR


• AI  angka mgambarkan kecukupan gizi
bdsrkan asupan gizi orang yg sehat

• AI digunakan jika belum cukup kajian


kebutuhan/kecukupan zat gizi ttt pd
populasi tertentu
• UL  angka paling tinggi dari anjuran
kecukupan gizi, bila dikonsumsi dlm jml
tsb setiap hari  tidak menimbulkan efek
(ES) yg mbahayakan kesehatan, co :

• EAR vitamin C dws laki-laki = 75 mg,


RDA = 90 mg dan nilai UL 2000 mg
• Nilai UL diperoleh dari LOAEL (lowest-
observed-adverse-effect level) dan NOAEl
(no-observed-adverse-effect level) 
pendekatan utk melihat apakah ada
kemungkinan adanya efek samping
• Tujuan UL  sbg bagian dari
kewaspadaan utk menghindari
kmungkinan kelebihan zat gizi yg tdk
aman/merugikan kesehatan
• Langkah penetapan UL:
1. Pengumpulan data yg terkait dg ES bdasarkan
evaluasi yg dpt dipercaya pd tingkat konsumsi
zat gizi yg menimbulkan toksisitas pd manusia
2. Kajian dose response utk melihat hubungan
antara dosis dan ES
3. Evaluasi distribusi asupan zat gizi dlm masy yg
terkait dg UL (dari suplementasi saja)
4. Penarikan kesimpulan risiko (hanya terjadi pd
sebagian masy yg konsumsinya berlebihan)
• Metode penentuan AKG didasarkan pada hasil
kajian kebutuhan gizi (requirement)

• Secara umum penentuan utk:


1. kebutuhan E prinsip mengukur E yg
dgunakan tbh utk energi basal dan energi
kegiatan. Co :
• BMR (Basal Metabolic Rate)  pagi hari,
bangun tidur, belum melakukan keg, telah
bpuasa 10-12 jam
• RMR (Resting Metabolic Rate) diukur dlm
keadaan istirahat biasa dan 4-5 jam setelah
makan
• TEF (Thermic Effect of Food)  sejumlah
energi yg dibutuhkan utk metabolisme KH,
P, L (sekitar 10% dari energy expenditure)

• TEE (Thermic Effect of Exercise) 


sejumlah energi utk melakukan kegiatan
(15-30% dari RMR)
2. kebutuhan P  prinsip faktorial/ keseimbangan
nitrogen tubuh  mengukur N yg keluar/losses
melalui feses, urin, keringat, kuku dll dan N
dari asupan protein

3. kebutuhan vitamin dan mineral 


• deplete-replete  subyek diberi asupan
sangat rendah  tjd tanda-tanda defisiensi.
Beri tambahan sampai tanda def hilang dan
status kembali normal
• dose-response  subyek diberi dosis yg
berbeda (rendah, sedang dan tinggi) kmdn
dilihat indikator biokimiawi, sub klinik, imunitas.
• bioavailabilitas  dipengaruhi oleh ada
tidaknya pbentukan senyawa kompleks (Fe
bentuk ferro lebih mudah diabsorpsi dibanding
ferri)
Perkembangan IPTEK gizi  implikasi pada
penyempurnaan metode penentuan
kebutuhan gizi  mjadi dasar utk
penetapan AKG

You might also like