You are on page 1of 5

SOP AMP SR PUSKESMAS

2023
SOP PELAKSANAAN AMP- SR (Audit Maternal
Perinatal Survailans dan Respons ) PUSKESMAS
No. Dokumen : KP.04.02/009/DINKES/2023
No.Revisi : -
Tggl Terbit : 05 – 01 - 2023
UPT Puskesmas Kepala Puskesmas

…………………. ………………………

A. Pengertian AMP-SR adalah suatu bentuk Surveilans berkesinambungan yang terintegrasi dalam sistem
informasi kesehatan dan merupakan bagian dari proses peningkatan kualitas yang dijalankan
dari tingkat lokal hingga nasional dan dilaksanakan sesuai dengan kewenangan dalam siklus
Pedoman AMP-SR

B. Tujuan Meningkatkan pemantauan AKI/AKB (angka kematian Ibu dan Bayi) dan kualitas pelayanan
Kesehatan Ibu dan Anak, melalui penemuan kasus, notifikasi dan pelaporan secara rutin

C. Kebijakan 1. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 21 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Kesehatan
Masa Sebelum Hamil, Masa Hamil, Persalinan dan Masa Sesudah Melahirkan, Pelayanan
Kontrasepsi dan Pelayanan Kesehatan Seksual (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2021
Nomor 853);
Lanjutan….
C. Kebijakan 2. Buku Pedoman Audit Maternal Perinatal Survailans dan Respon (AMP – SR ) Kementerian
Kesehatan Tahun 2021;
3. Peraturan Daerah Kabupaten Garut Nomor 1 Tahun 2019 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Garut Tahun 2019-2024;
4. Surat Keputusan Bupati Garut Nomor 440/KEP.756-Dinkes/2020 tentang Satuan Tugas Upaya
Percepatan Penurunan Kematian Ibu (AKI) dan Kematian Bayi (AKB) Kabupaten Garut;

D. Referensi 1. Pedoman Pelaksanaan AMP – SR Dinas Kesehatan Kabupaten Garut Tahun 2023
2. Buku Pedoman Audit Maternal Perinatal Survailans dan Respon (AMP- SR) Kementerian Kesehatan Tahun 2021

E.Bahan & alat 1. Form OVP (Outopsi Verbal Perinatal) atau Form OVM (Outpsi Verbal Maternal) sesuai kasus kematian Ibu atau
kematian Bayi
2. Buku KIA
3. Buku Visum Bidan
4. Alat Tulis ( Kertas,Pulpen )
5. Catatan Keterangan kematian dari RS ( kalau ada)
6. Identitas Almarhum (KK,KTP)
7. APD Bidan (masker, sarung tangan, handsanitazer ) jika perlu
8. Hp/ Camera ( Bila Perlu)
F. Prosedur 1. Bidan menerima informasi kasus kematian ibu / kematian Bayi dari RS atau dari Faskes lain
2. Bidan segera mencari kepastian informasi kebenaran berita melalui Whatapps atau Telp Kader /
Tokoh masyarakat sesuai alamat dalam informasi dan memastikan
3. Penanggung jawab Kesga Puskesmas bersama Bidan desa (luar wilayah
kasus) atau Bersama tenaga Kesehatan lain melakukan kunjungan rumah untuk melakukan
outopsi verbal pada Keluarga ( suami. Orangtua, kader, Tokoh masyarakat dan lainnya) yang
mengetahui kronologis terjadinya kasus kematian
Lanjutan….

F. Prosedur 4. Penanggung jawab Kesga Puskesmas bersama Bidan desa (luar wilayah kasus) atau
Bersama tenaga Kesehatan lain melakukan kunjungan rumah untuk melakukan outopsi
verbal pada Keluarga ( suami. Orangtua, kader, Tokoh masyarakat dan lainnya) yang
mengetahui kronologis terjadinya kasus kematian
5. Bidan PJ Kesga Puskesmas dan atau Bidan Desa permisi dan menyampaikan ikut
berbelasungkawa atas meninggalnya almarhum pada keluarga atau orang yang
berada dilokasi dan sampaikan maksud serta tujuan kedatangannya,
6. Selanjutnya PJ Kesga dan atau Bidan Desa melakukan wawancara dengan responden
keluarga ( orang yg paham kronologis sd meninggalnya almarhum) sesuai dengan form
outopsi dan dengan Bahasa yang mudah dipahami
7. PJ Kesga dan/ Bidan Desa menanyakan beberapa pertanyaan sesuai dengan Form
OVM/OVP sampai dengan selesai dan mencatat kesimpulan atau data tambahan yang
diperlukan untuk kelengkapan OVM/OVP
8. PJ Kesga Puskesmas dan atau Bidan Desa (Nakes) menyampaikan terimakasih atas
kesediaan responden memberikan informasi dan meminta ijin pulang
9. Selanjutnya Nakes mengoreksi Kembali kelengkapan data OVM/OVP dan melakukan
pembahasan di Unit KIA Bersama seluruh Bidan, sebelum diinputkan e MPDN
10. Setelah lengkap dan fiks Dokumen OVM/OVP diinputkan kedalam MPDN dan melakukan
Evaluasi dan analisis data sesuai kebijakan KTP

G.Unit Terkait 1. BP Umum


2. BP Gigi
3. MTBM

H. Riwayat
Perubahan

You might also like