Professional Documents
Culture Documents
I. Pendahuluan
Antenatal care (ANC) merupakan suatu pelayanan yang di berikan oleh Bidan
kepada wanita selama hamil, misalnya dengan pemantauan kesehatan secara fisik,
psikologis, termasuk pertumbuhan dan perkembangan janin serta mempersiapkan
proses persalinan dan kelahiran agar ibu siap menghadapi peran baru sebagai orang
tua (Wagiyo & Putrono, 2016)
Menurut Depkes RI (2005, dalam Rukiah & Yulianti, 2014) medefinisikan bahwa
pemeriksaan kehamilan merupakan pemeriksaan kesehatan yang di lakukan untuk
memeriksa keadaan ibu dan janin secara berkala yang di ikuti dengan upaya koreksi
terhadap penyimpangan yang di temukan. Pada hakikatnya pemeriksaan kehamilan
bersifat preventive care dan mencegah hal – hal yang tidak di inginkan bagi ibu dan
janin (Purwaningsih & Fatmawati, 2010).
Umur kehamilan antara 28-40 minggu merupakan waktu mempersiapkan
kelahiran dan kedudukan sebagai orang tua, seperti terpusatnya perhatian pada
kehadiran bayi, sehingga disebut juga sebagai periode penantian. TM III disebut juga
sebagai periode penantian. Ibu merasa tidak sabar dan gelisah menanti kelahiran
bayinya. Ibu juga cenderung merasa ketakutan dan kekhawatiran terhadap hidup dan
bayinya karena tidak tahu kapan akan melahirkan. Ibu juga akan merasa takut akan
rasa sakit dan bahaya fisik yang timbul waktu persalinan. Selain itu ibu juga takut
kalau nanti bayi yang akan dilahirkan akan cacat/tidak normal. Oleh karena itu, ibu
sangat memerlukan dukungan dari suami, keluarga, bidan dan orang terdekat
lainnya. Disamping itu pada pertengahan TM III, hasrat seksual tidak setinggi pada
TM II karena adanya pembesaran abdomen.
II. Tujuan
A. Tujuan Umum
Untuk memenuhi hak setiap ibu hamil memperoleh pelayanan yang berkualitas
sehingga mampu menjalani kehamilan yang sehat, bersalin dengan selamat dan
melahirkan bayi yang sehat.
B. Tujuan Khusus
1. Mendeteksi secara dini adanya kelainan atau penyakit yang di derita ibu hamil
2. Untuk Meningkatkan pengetahuan ibu, Suami dan Keluarga tentang tanda
bahaya persalinan
3. Untuk meningkatkan pengetahuan Ibu, suami dan keluarga agar
merencanakan pertolongan persalinannya di Fasilitas Kesehatan yang
memadai (Poskesdes, Puskesmas dan RS)
4. Untuk Menurunkan angka kematian Ibu dan Bayi Baru Lahir
5. Untuk memperoleh dukungan dari TOMA, TOGA dan kader dalam
merencanakan penggunaan KB pasca persalinan
6. Dapat melakukan intervensi yang tepat terhadap kelainan atau penyakit sedini
mungkin pada ibu hamil untuk dilakukan Rujukan lebih lanjut