You are on page 1of 68

MAINTENANCE MANAGEMENT TRAINING

Kalkulasi Instalasi Pompa

P2M DEPARTEMEN TEKNIK MESIN


FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS INDONESIA
JL Salemba Raya 4
Telp. 021-3149720
Fax. 021-3144660
Jakarta Pusat 10430
Email : p2minfo@indosat.net.id
Website : www.p2mmesin.com
Type of Pumps

Pump Classification
Electrical Equipment/

Classified by operating principle


Pumps

Pumps

Others (e.g. Positive


Dynamic Impulse, Buoyancy) Displacement

Centrifugal Special effect Rotary Reciprocating

Internal External Slide


Lobe
gear gear vane
2
© UNEP 2006
Type of Pumps

Positive Displacement Pumps


Electrical Equipment/

• For each pump revolution


• Fixed amount of liquid taken from one end
Pumps

• Positively discharged at other end

• If pipe blocked
• Pressure rises
• Can damage pump

• Used for pumping fluids other than


water
3
© UNEP 2006
Type of Pumps

Positive Displacement Pumps


Electrical Equipment/

• Reciprocating pump
• Displacement by reciprocation of piston
Pumps

plunger
• Used only for viscous fluids and oil wells

• Rotary pump
• Displacement by rotary action of gear, cam or
vanes
• Several sub-types
• Used for special services in industry
4
© UNEP 2006
Type of Pumps

Dynamic pumps
Electrical Equipment/

• Mode of operation
• Rotating impeller converts kinetic energy
Pumps

into pressure or velocity to pump the fluid


• Two types
• Centrifugal pumps: pumping water in
industry – 75% of pumps installed
• Special effect pumps: specialized conditions

5
© UNEP 2006
Type of Pumps

Centrifugal Pumps
Electrical Equipment/

How do they work?


• Liquid forced into
Pumps

impeller
• Vanes pass kinetic
energy to liquid: liquid
rotates and leaves
impeller
• Volute casing converts
kinetic energy into
pressure energy

(Sahdev M) 6
© UNEP 2006
Type of Pumps

Centrifugal Pumps
Electrical Equipment/

Rotating and stationary components


Pumps

(Sahdev) 7
© UNEP 2006
Type of Pumps

Centrifugal Pumps
Electrical Equipment/

Impeller Sahdev)

• Main rotating part that provides centrifugal


acceleration to the fluid
Pumps

• Number of impellers = number of pump stages


• Impeller classification: direction of flow, suction type
and shape/mechanical construction

Shaft
• Transfers torque from motor to impeller during pump
start up and operation
8
© UNEP 2006
Type of Pumps

Centrifugal Pumps
Casings
Electrical Equipment/

• Functions Volute Casing (Sahdev)


• Enclose impeller as “pressure vessel”
Pumps

• Support and bearing for shaft and impeller

• Volute case
• Impellers inside casings
• Balances hydraulic pressure on pump shaft

• Circular casing
• Vanes surrounds impeller
• Used for multi-stage pumps 9
© UNEP 2006
• Kapasitas, Head Total dan Putaran Pompa
• Kecepatan rata-rata aliran
• Head total yang diperlukan
– Head aktual
– Rugi tinggi tekan total (total head loss)
• Putaran pompa yang diperlukan
• Daya penggerak utama
• Menentukan pompa
• Unjuk kerja sisi hisap (suction
performance)
Kapasitas, Head Total, Putaran Pompa
Unjuk kerja pompa ditentukan oleh 3 faktor
utama :
1. Kapasitas, Q
Jumlah cairan yang dihantarkan oleh sebuah pompa dalam satuan
waktu [m3/min] atau [l/s]
2. Head Total, H
Energi, terdiri dari tekanan dan kecepatan yang diberikan pompa
pada cairan dan dinyatakan dalam bentuk tinggi kolom cairan yang
diukur dalam satuan meter
3. Putaran, N
Kecepatan putar poros pompa yang dinyatakan dalam
putaran/revolusi permenit [r/min] yang harus ditentukan dengan
memilih tipe pompa yang cocok dengan memperhitungkan unjuk
kerja sisi hisap (suction)
Perubahan Energi Fluida
Fluida Incompressible
- perubahan energi dalam biasanya dapat diabaikan karena pengaruh-
nya sangat kecil dibandingkan dengan kerja yang dilakukan oleh
mesin fluida
- Kesetimbangan energi (energi balance) dinyatakan sebagai:

 p1 V12   p2 V22 
m    gz1   L  m    gz 2 
 2    2 
m = massa mengalir perunit waktu (kg/s)
L p2
L = kerja perunit waktu atau daya (W)
p1 V2
V = kecepatan (m/s)
V1 z2
z1 p = tekanan (Pa = N/m2)
z = ketinggian (m)
Perubahan Energi Fluida
Fluida Incompressible
Komponen Energi:
- head tekanan
kerja yang dilakukan aliran volumetrik (m/r) terhadap tekanan (p)
- head kecepatan
kerja kinetik aliran massa fluida
- head ketinggian
kerja untuk mengatasi perbedaan potensial

Head Total:

 p V2   p V2 
Ht     z     z
  g 2g    2g 
Kerja Mesin Fluida : untuk mengatasi perbedaan head total

 H t
L  mg
1. Menghitung kecepatan aliran
Q = kapasitas (m3/s),
Q Q/D diperoleh dari
U 
As  ( D / 1000) 2 pembacaan flow-
meter/ rotameter
4
2. Menghitung tinggi total manometrik yang melintasi pompa

H m  H ms  H md
2.1 Manometrik sisi hisap
U s2
H ms  H s  hs 
2g
2.2 Manometrik sisi buang
 U d2 U s2 
H md  H d  hd    
 2g 2g 
H m  H ms  H md
U d2
 H s  H d  hs  hd 
2g
U d2
 H  hs  hd 
2g

2.3 Kerugian pada suatu instalasi pompa (hℓ)


a. Kerugian mayor (Mayor Losses)
b. Kerugian minor(Minor losses)

h  hmayor  hmin or
Kerugian mayor (kerugian energi aliran pada pipa)

E  energi
E1  hA  hR  hmayor  E2
hA = pompa, dan lain-lain
menurut Bernoulli: hR = turbin, rotary actuators, fluid motors, dan
sebagainya.
p v2
E  h
 2 g
2 2
p1 v1 p 2 v2
   h1  hA  hR  hmayor    h2
 2 g  2 g
1. Gesekan pada fluida pada pipa (mayor losses).

Dengan adanya gerakan pada fluida maka ada tegangan


geser antar partikel yang menyebabkan suatu hambatan
karena gesekan. Energi gesekan ini akan dirubah menjadi
energi panas yang akan dialirkan melalui dinding pipa.

Besarnya energi yang hilang karena gesekan ini sangat


tergantung pada :
a. sifat fluida ; viskositas, density
b. kecepatan aliran
c. besarnya (dimensi) pipa
d. kekasaran pipa
e. panjang pipa.
l V2
hmayor  f
d 2g
Untuk mencari f (faktor gesek) :
64 dim ana:
Aliran Laminar f  vD vD
: Re Re  
 
Re = Bilangan Reynolds

 = viskositas kinematik (m2/s) ;  = viskositas dinamik (N.s/m2) .


Untuk aliran laminer 2100 > Re
untuk aliran transisi 2100  Re  4000
untuk aliran turbulen Re  4000
nilai f untuk aliran turbulen didapat dengan menggunakan Moody’s Diagram.
Atau dengan rumus empiris
Aliran
Turbulen :

Untuk mencari f (faktor gesek) empiris :


f = 0.002 + (0.0005/d) , d = diameter pipa
(dalam m)

Dengan Moody diagram :


- Cari kekasaran pipa
- Cari besarnya bilangan Reynolds
- Cari besarnya f dengan Moody diagram
Untuk mencari mayor losses dengan rumus empiris :

Formula Hazen-William  pipa jarak jauh

Formula Manning saluran terbuka

Ln 2V 2
hf  4
R 3

n<0.02, umumnya n=0.013


Kerugian minor (kerugian energi aliran pada peralatan :
belokan, katup, pengecilan, pembesar, sambungan dll.)
Apabila ada suatu perubahan arah atau kecepatan
pada suatu aliran maka akan ada energi yang
dipindahkan ( F = perubahan momentum, Hukum
Newton II).

Sehingga pada katup / valve dan fitting (sambungan,


belokan, reducer, dan sebagainya) akan ada energi
aliran yang hilang / dipindahkan.
Oleh karena untuk suatu sistem yang besar, nilai
dari hilangnya energi karena adanya katup dan
fitting ini relatif kecil bila dibandingkan dengan
hilangnya energi karena gesekan, maka sering
disebut “minor losses”.
Elemen-elemen perpipaan dan katup-katup menghasilkan
Rugi head yang tergantung pada masing-masing konfigurasi

V2
hf  f
2g
a. Rugi head pada sisi masuk (inlet) pipa, hi (m)

V2
hi  fi
2g

b. Rugi head pada sisi keluar pipa (outlet), ho (m)

V2
ho  f o
2g
c. Rugi head pada pembesaran mendadak, hse (m)

( V ) 2
hse  f se
2g
d. Rugi head pada pengecilan mendadak, hsc (m)

(V ) 2
hsc  f sc
2g
e. Rugi head pada pembesaran bertahap, hge (m)

(V ) 2
hge  f ge
2g
f. Rugi head pada elbow, hb (m)

V2
hb  f b
2g
g. Rugi head pada refracted elbow, hrb (m)
V2
hrb  f rb
2g

h. Rugi head pada percabangan Tee, ht (m)


V2
ht  ft
2g

i. Rugi head pada orifice, hor (m)


V2
hor  f or
2g
Rugi Head pada Katup
2
V
h fv  f fv
2g
Rugi Head pada Screenformula Kirschmer

V2
4
hr   sin  (t / b) 3

2g

4 V2
hr  6.69 sin  (t / b) exp(0.074 w a / H
3

2g
Besarnya lost coefficient (CL) tergantung pada
geometri dari peralatan (device) yang
menyebabkan akan adanya perubahan nilai CL atau
kecepatan aliran.
Pembesaran Mendadak (Sudden Enlargement)
LOST COEFFICIENT - SUDDEN
ENLARGEMENT
Experimental CL
Teoritic Velocity, v1 (m/s)
al
D2/D1 CL 0.6 1.2 3 4.5 6 9 12
1.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0
1.2 0.10 0.11 0.10 0.09 0.09 0.09 0.09 0.08
1.4 0.24 0.26 0.25 0.23 0.22 0.22 0.21 0.20
1.6 0.37 0.40 0.38 0.34 0.34 0.33 0.32 0.32
1.8 0.48 0.51 0.48 0.45 0.43 0.42 0.41 0.40
2.0 0.56 0.60 0.56 0.52 0.51 0.50 0.48 0.47
2.5 0.71 0.74 0.70 0.65 0.63 0.62 0.60 0.58
3.0 0.79 0.83 0.78 0.73 0.70 0.69 0.67 0.65
4.0 0.88 0.92 0.87 0.80 0.78 0.76 0.74 0.72
5.0 0.92 0.96 0.91 0.84 0.82 0.80 0.77 0.75
10.0 0.98 1.00 0.96 0.89 0.86 0.84 0.82 0.80
 1.000 1.00 0.98 0.91 0.88 0.86 0.83 0.81
Contoh Soal :
Hitung Besarnya Perbedaan tekanan antara titik 1 dan 2.

d1 = 25.3 mm
d2 = 73.8 mm
Besarnya aliran
Q = 100 liter/menit
d1  25.3 mm
2
  d1
A1   5.017  10 4 m 2
4
Q 100 lt min
v1   4
 3.32 m det
A1 5.017  10
d 2  73.8 mm
2
  d2
A2   4.282  10 3 m 2
4
dari tabel atau grafik atau dengan rumus :
2
  A1  
CL  1      0.72
  A 2  
Sehingga besarnya h L :
 v12 
h L  CL  
2g
 
 3.322 
 0.72   
 2  9.81 
 0.40 m
persamaan energi :
2 2
p1 v1 p2 v2
  h1  h L    h2 ; h1  h 2
 2g  2g
maka :
p1  p 2 v 2
2
 v1 2 
  hL
 2 g
  v 2 2  v1 2  
p1  p 2      hL 
 2 g 
Q 100 lt min
v2   3 2  0.39 m det
A2 4.282  10 m
  9.81 kN m 3
maka ,
 0.39 2  3.32 2  
p1  p 2  9.81   0.40
 2  9.81 
 151
. kN m 3  151 . kPa
Artinya tekanan p2 lebih besar 1.51 kPa terhadap tekanan p1
EXIT LOSS

Pada gambar di samping


terlihat kecepatan aliran pada
saat memasuki suatu reservoir
besar kecepatan akan
mendekati nol.

Pada proses ini kinetik energi aliran untuk


mengalirkan fluida pada pipa, saat masuk ke dalam
reservoir menjadi lenyap (energi kinetik tersebut
hilang, v2 = 0).
Sehingga dapat disimpulkan bahwa minor losses
(hℓminor) besarnya sama dengan kinetik energi.

 v1 2 
. 
 hL  10 
 2  g
GRADUAL ENLARGEMENT
(PEMBESARAN BERTAHAP)
Untuk mengurangi energi yang hilang pada pembesaran
mendadak, pada dunia teknik dibuat suatu cara untuk
mengurangi kerugian tersebut, yakni dengan membuat
suatu pembesaran bertahap (membuat suatu
pembesaran penampang yang moderat ; berbentuk
kerucut).  v1 2 
hL  C L   
 2 g

Besarnya CL tergantung dari perbandingan D2/D1 dan


besarnya sudut kerucut ().
SUDDEN CONTRACTION
(PENGECILAN MENDADAK)

Energi yang hilang akibat pengecilan mendadak


cukup komplek. Pada gambar di atas terlihat jejak
aliran yang diketahui sebagai “stream lines”
Pada saaat streamlines mencapai daerah pengecilan
pipa, jejak aliran membentuk suatu kurva, yang
menjadi minimum pada suatu tempat di belakang
pengecilan pipa. Penampang di tempat ini lebih
kecil dari pada penampang pipa. Penampang
minimum ini disebut “Vena contracta”.
Dibelakang Vena contracta aliran harus diperlambat
dan diekspansikan kembali agar dapat mengisi
seluruh penampang pipa.
Karena adanya kontraksi dan ekspansi aliran, terjadi
turbulensi yang mengakibatkan hilangnya energi
aliran fluida.
MINOR LOSSES
Besarnya energi yang hilang :
 v1 2 
hL  CL   
 2 g
ENTRANCE LOSS

Ada berbagai macam bentuk entrance dari suatu


reservoir (besar) ke pipa :
Besarnya entrance loss coefficient (CL) tergantung
dari bentuk geometri entrance-nya

 v22 
hL  CL   
 2  g
INSTALASI POMPA
Beberapa yang perlu diperhatikan dalam merencanakan
Instalasi untuk pompa dan selama pemasangan

• Support pipa hisap dan tekan terpisah dari pompa


• Pipa hisap lurus dan sependek mungkin
• Radius yang besar setiap belokan
• Pipa hisap kedap udara
• Hidrostatik test
• Pasang check valve pada sisi tekan
• Pondasi harus rigid
Differential Pressure
Gauge

Pressure
Gauge Burner T3
T2 Inlet Water, T5
Feeder TEST SECTION
tank
T4
OUT T1 T17
Cooler

Outlet Water,
Orifice Rotary T6, T7, T8
Blower feeder Burner Temperature
T13, T14, T15, T16
Surge tank
Water
Reservoir

Water Pump

OUT
LP Gas burner
Blower Hygrometer T9
T10 Inlet Water, T11 Outlet Water, T12

Double Pipe Heat Exchanger


Gas flow
Cyclone Separator
Suspension flow
2

15 m

Kapasitas : 15 l/s
Fluida : r : 789 kg/m3; m : 5,6x10-4 NS/m3
1 Pipa hisap : d : 102,3 mm; L : 15 m
5m Pipa tekan : d : 52,5 mm; L : 200 m
Koefisien gesek : 0,5 (masuk) dan 1 (keluar)
Jenis pipa : steel, kekasaran : 4,6x10 -5 m
Elbow standar Le/d : 30
Katup (fully open globe valve) Le/d : 340

Hitung daya pompa (Watt) , jika efisiensi pompa 80%

Fluida Metyl Alkohol 25 oC, r = 789 kg/m3 dan m= 5,6x10-4 N.S/m2


Þ Aliran Turbulen :
Memakai Moody Diagram

Contoh 1 :
Glicerin pada temperatur 25oC mengalir melalui pipa
diameter D = 150 mm sepanjang 30 m dengan
kecepatan v = 4 m/det. Hitung energi yang hilang.
vD
Re 

4  0.15 1263
 1
 800
9.48 10

Aliran Laminar sehingga :


L v2
hL  f  
D 2 g
64 64
f    0.080
Re 800
30 22
hL  0.080    13m
0.15 2  9.81
Contoh 2 :
Hitunglah berapa besarnya f (friction factor) jika
suatu aliran air pada temperatur 70oC, kecepatan v =
10 m/det. Jenis pipa adalah cast iron dengan
diameter D = 1 inch.
vD
Re 

10  0.0254  978 5
  5. 7  10
4.02 104

Aliran turbulen.
Dari tabel, cast iron mempunyai faktor kekasaran :
 2.4  10 4 m
D 2.5  10  2  m
 .  10 2
 104
 2.4  10  m
4

Dari moody diagram


didapat :
Þ Re= 5.7  105
Þ D/ = 104
Maka f = 0.038
p1 v1 2 p2 v2 2
  h1  h A  h R  hL    h2
 2 g  2 g
h R  0 ; hL  0 ; karena A1  A2 maka v1  v 2

hA 
p 2  p1

2 1
v 2
 v 2

 h2  h1 
 2 g
296  28
  0 1
0.86  9.81
 39.4 m

Jadi energi yang ditambahkan pada sistem = 39.4


N.m/N
DAYA YANG DIBUTUHKAN OLEH
SEBUAH POMPA

Seperti contoh sebelumnya, bahwa kerja yang


dibutuhkan untuk mengalirkan fluida setiap
Newtonnya adalah 39.4 N.m, maka daya yang
dibutuhkan adalah :

P  W  hm
W = weight flow rate (banyaknya aliran dalam berat

hm persatuan waktu ; N/det)


= kerja persatuan berat (N.m/N)
P = daya pompa.(Watt)
P W hm
PQ  hm watt 
3
   .g  specific weight ( N / m )
Untuk soal No.2. :
P  0.014  8.44  10 3  39.4
 4660 N  m det
 4660 Watt  4.6 kW
English unit : 1 HP = 550 ft.lb/det
1 HP = 745.7 watt
PPada umumnya karena adanya energi yang hilang
pada pompa, seperti :
R1. Kerugian karena peralatan mekanikal (bearing,
poros dan lain-lain).
22. Kerugian volumetrik (kebocoran dan lain-lain).
33. Kerugian hidrolik (turbulensi dan lain-lain).

Maka daya yang diberikan pada fluida akan selalu


kurang (lebih kecil) dari pada daya yang diberikan
pada pompa.
daya yang diberikan pada fluida
total pompa  ; selalu  1
daya yang diberikan pada pompa

Efisiensi pompa tekan P = 70 % - 90 %


Efisiensi pompa centrifugal cf = 50 % - 85 %
1. Menghitung putaran pompa yang diperlukan
3
1/ 2
Q Ns H 4

N s  N 3/ 4 N  1
H Q 2

 m3   r 
Q ; H [ m]; N  
 s   min 
2. Menghitung daya penggerak utama yg diperlukan
a : faktor izin
0.163 QH = 0.1 - 0.2 (motor listrik)
P (1  a )
 pt = 0.15 - 0.25 (mesin)

3. Menentukan pompa yang diperlukan


 m3   r 
Q  ; H [ m ]; N   ; P[ kW ]
 min   min 

You might also like