You are on page 1of 22

PAJAK DAN RETRIBUSI

DAERAH

Dosen Pengampu Matakuliah


Nurul Hayat, SE, MM

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI


(STIE) YAPIS DOMPU
Dalam melaksanakan otonomi
daerah, idealnya harus bertumpu
pada sumber sumber dari daerah itu
sendiri.
Dalam regulasi keuangan daerah lazim
disebut dengan Pendapatan Asli
Daerah (PAD).
PENDAPATAN Sumber PAD berdasarkan UU No.33
ASLI DAERAH Tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan antara Pemerintah Pusat dan
(PAD) Pemerintahan Daerah terdiri dari :
a.Pajak Daerah
b.Retribusi Daerah
c.Hasil pengelolaan kekayaan daerah
yang dipisahkan (Laba Badan Usaha
Milik Daerah)
d.Lain-lain PAD yang sah
Diantara sumber PAD yang paling
dominan memberikan kontribusi bagi
daerah adalah Pajak Daerah dan
Retribusi Daerah.
Dalam Undang-Undang No.28 Tahun
2009 tentang Pajak Daerah dan
PENDAPATAN Retribusi Daerah, bahwa : pengaturan
ASLI DAERAH bersifat umum dan mengatur batasan
mana pemerintah daerah boleh dan
(PAD) dilarang memungut Pajak Daerah dan
Retribusi Daerah.
Untuk pemberlakuan bagi masing-
masing daerah, Undang-Undang No. 28
Tahun 2009 mengamanatkan harus
ditetapkan dengan Peraturan Daerah.
penetapan pungutan pajak daerah dan
retribusi daerah dengan Peraturan
Daerah, tidak boleh menyalahi
hierarki peraturan perundang-
undangan sebagaimana diatur dalam
Undang-Undang No 12 Tahun 2011.
PENDAPATAN
ASLI DAERAH Penetapan Rancangan Peraturan
Daerah yang berkaitan dengan Pajak
(PAD) Daerah dan Retribusi Daerah harus
dikoordinasikan terlebih dahulu
dengan Menteri Keuangan, dalam hal
ini Direktorat Pajak Daerah dan Retribusi
Daerah Ditjen Perimbangan Keuangan.
Pajak Daerah dan Retribusi
Daerah (PDRD) :
Adalah pungutan oleh daerah
PAJAK yang merupakan salah satu hak
DAERAH Dan daerah dalam menyelenggarakan
RETRIBUSI otonomi daerah.
DAERAH
Hak-hak daerah tersebut
sebagaimana dimaksud dalam
pasal 21 Undang-Undang Nomor
32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah
Prinsip Umum dan Pemungutan
PDRD
1. Prinsip Umum
a. Keadilan (equity)
b. Kepastian (certainity)
PAJAK c. Kemudahan (convenience)
d. Efisiensi (efficiency)
DAERAH Dan
RETRIBUSI 2. Pemungutan :
a. Didasarkan pada peraturan daerah
DAERAH b. Daerah memiliki potensi
penerimaan pajak dan/atau
retribusi yang memadai
c. Penetapan tarif memperhatikan
kemampuan masyarakat dan aspek

keadilan
e.Terdapat kepastian hukum dan
pengaturan yang jelas
mengenai hak dan kewajiban
PAJAK pembayar dan pemungut PDRD
DAERAH Dan f. Pemungutan tidak dapat
RETRIBUSI diborongkan
g. Pemungutan tidak berlaku surut
DAERAH
Perbedaan antara Pajak Daerah
dan Retribusi Daerah:
1. Pembayar pajak tidak menerima
imbalan langsung. Sedangkan
PAJAK pembayar retribusi menerima
DAERAH Dan imbalan/manfaat dari penerima
retribusi.
RETRIBUSI 2. Objek pajak bukan merupakan
DAERAH objek retribusi.
3. Pada retribusi berlaku sistem
official assessment. Sedangkan
pada pajak berlaku sistem self
assessment, official assessment,
dan withholding
Pajak Daerah :
Adalah kontribusi wajib kepada
Daerah Otonom (daerah) yang
terutang oleh orang pribadi atau
badan yang bersifat memaksa
PAJAK berdasarkan Undang-Undang,
dengan tidak mendapatkan
DAERAH imbalan secara langsung dan
digunakan untuk keperluan daerah
bagi sebesar-besarnya
kemakmuran rakyat
Ciri-ciri Pajak Daerah
1. Dipungut oleh Pemda, berdasarkan
kekuatan peraturan perundang-undangan.
2. Dipungut apabila ada suatu keadaan,
peristiwa dan perbuatan yang menurut
peraturan perundang-undangan dapat
dikenakan pajak daerah.
PAJAK 3. Dapat dipaksakan, yakni apabila wajib
pajak tidak memenuhi kewajiban
pembayaran pajak daerah, yang
DAERAH bersangkutan dapat dikenakan sanksi
(pidana dan denda).
4. Tidak terdapat hubungan langsung
antara pembayaran pajak daerah dengan
imbalan/balas jasa secara perseorangan.
5. Hasil penerimaan pajak daerah disetor
ke kas daerah.
Jenis Pajak Daerah
1.Pajak provinsi :
Jenis Pajak Provinsi
Yaitu :
a.Pajak Kendaraan Bermotor
PAJAK b.Balik Nama Kendaraan
DAERAH Bermotor
c.Pajak Bahan Bakar
Kendaraan Bermotor
d.Pajak Air Permukaan
e.Pajak Rokok
1. Pajak Kabupaten/Kota :
Jenis Pajak Kabupaten/Kota
Yaitu
a. Pajak Hotel
b. Pajak Restoran
c. Pajak Hiburan
d. Pajak Reklame
e. Pajak Penerangan Jalan
PAJAK f. Pajak Mineral Bukan Logam dan
DAERAH Batuan
g. Pajak Parkir
h. Pajak Air Tanah
i. Pajak Sarang Burung Walet
j. Pajak Bumi dan Bangunan
Perdesaan dan Perkotaan
k. Bea Perolehan Hak atas Tanah
dan Bangunan (BPHTB)
Retribusi Daerah :
Adalah adalah pungutan daerah
(otonom) sebagai pembayaran
atas jasa atau pemberian izin
tertentu yang khusus disediakan
RETRIBUSI dan/atau diberikan oleh
Pemerintah Daerah untuk
DAERAH kepentingan orang pribadi atau
badan
Ciri-Ciri Retribusi Daerah :
1. Dipungut oleh pemerintah daerah,
berdasarkan kekuatan peraturan
perundang-undangan.
2. Dapat dipungut apabila ada jasa yang
disediakan oleh pemerintah daerah dan
dinikmati oleh orang atau badan.
3. Pihak yang membayar retribusi
RETRIBUSI daerah mendapatkan imbalan/balas jasa
secara langsung dari pemerintah daerah
DAERAH atas pembayaran yang dilakukannya.
4. Wajib retribusi yang tidak memenuhi
kewajiban pembayaran retribusi daerah
dapat dikenakan sanksi ekonomis, yaitu
jika tidak membayar retribusi daerah
tidak memperoleh jasa yang
diselenggarakan oleh pemerintah
daerah.
5. Hasil penerimaan retribusi daerah
disetor ke kas daerah
Objek Retribusi Daerah
Objek Jasa Umum : adalah
OBJEK Dan pelayanan yang disediakan
GOLONGAN/JENIS atau diberikan Pemerintah
RETRIBUSI Daerah untuk tujuan
DAERAH kepentingan dan
kemanfaatan umum serta
dapat dinikmati oleh orang
pribadi atau Badan
Contoh Objek Retribusi Jasa Umum
a.Retribusi Pelayanan Kesehatan
b.Retribusi Pelayanan Persampahan
atau Kebersihan
c.Retribusi Pelayanan Parkir di Tepi
Jalan Umum
OBJEK Dan d.Retribusi Pelayanan Pasar
e.Retribusi Pengujian Kendaraan
GOLONGAN/JENIS Bermotor
RETRIBUSI f.Retribusi Penyediaan dan/atau
Penyedotan Kakus
DAERAH g.Retribusi Pengolahan Limbah Cair
h.Retribusi Pelayanan Tera/Tera Ulang

Jenis Retribusi di atas dapat tidak


dipungut apabila potensi
penerimaannya kecil dan/atau atas
kebijakan nasional/daerah untuk
memberikan pelayanan tersebut secara
cuma-cuma
Objek Jasa Usaha
adalah pelayanan yang
disediakan oleh Pemerintah
Daerah dengan menganut prinsip
OBJEK Dan komersial yang meliputi:
GOLONGAN/JENIS a.pelayanan dengan
RETRIBUSI menggunakan/memanfaatkan
DAERAH kekayaan Daerah yang belum
dimanfaatkan secara optimal
b.Pelayanan oleh Pemerintah
Daerah sepanjang belum
disediakan secara memadai oleh
pihak swasta.
Contoh Objek Retribusi Jasa
Usaha
a.Retribusi Pemakaian Kekayaan
Daerah
b.Retribusi Pasar Grosir dan/atau
OBJEK Dan Pertokoan
GOLONGAN/JENIS c.Retribusi Tempat Pelelangan
RETRIBUSI d.Retribusi Terminal
DAERAH e.Retribusi Tempat Khusus Parkir
f.Retribusi Rumah Potong Hewan
g.Retribusi Pelayanan
Kepelabuhanan
h.Retribusi Tempat Rekreasi dan
Olahraga
Objek Perizinan Tertentu
adalah pelayanan perizinan
tertentu oleh Pemerintah
Daerah kepada orang pribadi
OBJEK Dan atau Badan yang
GOLONGAN/JENIS dimaksudkan untuk
RETRIBUSI pengaturan dan pengawasan
DAERAH atas kegiatan pemanfaatan
ruang, penggunaan sumber
daya alam, barang, prasarana,
sarana, atau fasilitas tertentu
guna melindungi kepentingan
umum dan menjaga
kelestarian lingkungan
Contoh Objek Retribusi
Perizinan tertentu
a.Retribusi Izin Mendirikan
Bangunan
OBJEK Dan b.Retribusi Izin Tempat Penjualan
GOLONGAN/JENIS Minuman Beralkohol
RETRIBUSI c.Retribusi Izin Gangguan
DAERAH d.Retribusi Izin Trayek
e.Retribusi Izin Usaha Perikanan
f.Retribusi Izin pembangunan dan
pemasangan Tower
Objek dan Golongan /Jenis
Retribusi Daerah :
1. Objek Retribusi Daerah
a.Jasa Umum
OBJEK Dan b.Jasa Usaha
GOLONGAN/JENIS c.Perizinan Tertentu.
RETRIBUSI
DAERAH 2. Golongan/Jenis Retribusi
Daerah
a.Retribusi Jasa Umum
b.Retribusi Jasa Usaha
c.Retribusi Perizinan Tertentu
TERIMAKASIH

You might also like