You are on page 1of 16

Penerimaan Daerah

Pendahuluan

Untuk melaksanakan Hubungan


fungsi tersebut harus keuangan pusat dan
ada dukungan sumber- daerah dalam
sumber keuangan yang rangka otonomi
memadai baik yang daerah dilakukan
berasal dari dengan
Pendapatan Asli memberikan
Daerah (PAD), Dana kebebasan kepada
Perimbangan, daerah untuk
Pinjaman daerah melaksanakan
maupun lain-lain fungsinya secara
penerimaan yang sah. efektif.
Pendapatan Asli Daerah (PAD)
Pendapatan Asli Daerah
adalah penerimaan yang
diperoleh daerah dari
sumber-sumber dalam
wilayahnya sendiri yang Hasil Retribusi
Hasil Pajak Daerah
Daerah
dipungut berdasarkan
Peraturan daerah sesuai
dengan peraturan
perundang-undangan yang
berlaku. Hasil perusahaan
milik Daerah dan
Lain-lain
hasil pengelolaan
Pendapatan Asli
kekayaan daerah
Daerah yang sah
lainnya yang
dipisahkan
Pendapatan Asli Daerah
Hasil Pajak Daerah dan Retribusi Daerah
Dasar Hukum
1.Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan Retribusi
Daerah.
2.Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2000 tentang perubahan Atas Undang-Undang
Nomor 18 Tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah.
3.Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2001 tentang Pajak Daerah.
4.Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2001 tentang Retribusi Daerah.
Pendapatan Asli Daerah Hasil Pajak Daerah

Pajak daerah adalah iuran wajib yang dilakukan oleh orang pribadi atau badan
kepada daerah tanpa imbalan langsung yang seimbang, yang dapat dipaksakan
berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku, yang digunakan untuk
membiayai penyelenggaraan pemerintahan daerah dan pembangunan daerah.

Pajak Daerah, sebagai salah satu Pendapatan Asli Daerah diharapkan menjadi
salah satu sumber pembiayaan penyelenggaraan pemerintahan dan
pembangunan daerah, untuk meningkatkan dan memeratakan kesejahteraan
masyarakat.
Pendapatan Asli Daerah Hasil Pajak Daerah
Bersifat pajak dan bukan retribusi

Objek pajak terletak atau terdapat di wilayah daerah


Kabupaten/kota yang bersangkutan dan mempunyai mobilitas
yang cukup rendah serta hanya melayani masyarakat di
wilayah Kabupaten/kota yang bersangkutan

Objek dan dasar pengenaan pajak tidak bertentangan


Kriteria pajak daerah dengan kepentingan umum
selain yang
ditetapkan UU bagi Objek pajak bukan merupakan objek pajak provinsi
Kabupaten/kota : dan/atau objek pajak pusat

Potensinya memadai

Tidak memberikan dampak ekonomi yang negatif

Memperhatikan aspek keadilan dan kemampuan


masyarakat

Menjaga kelestarian lingkungan


Pendapatan Asli Daerah-Hasil Pajak Daerah
Jenis pajak daerah
Jenis pajak provinsi terdiri dari:
a) Pajak Kendaraan Bermotor dan Kendaraan di Atas Air
b)Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor dan Kendaraan di Atas Air
c) Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor
d)Pajak Pengambilan dan Pemanfaatan Air Bawah Tanah dan Air Permukaan
Jenis pajak Kabupaten/ kota terdiri dari:
1. Pajak Hotel
2. Pajak Restoran
3. Pajak Hiburan
4. Pajak Reklame
5. Pajak Penerangan jalan
6. Pajak Pengambilan Bahan Galian Golongan C
7. Pajak Parkir
Pendapatan Asli Daerah-Hasil Pajak Daerah
Dasar pengenaan pajak dan tarif pajak daerah

• Dasar Pengenaan Pajak Kendaraan Bermotor dan Kendaraan di atas air


• Dasar pengenaan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor dan kendaraan di atas air
• Dasar Pengenaan Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor
• Dasar Pengenaan Pajak Pengambilan dan Pemanfaatan Air Bawah Tanah dan Air Permukaan
• Dasar Pengenaan Pajak Hotel
• Dasar Pengenaan Pajak Restoran
• Dasar Pengenaan Pajak Hiburan
• Dasar Pengenaan Pajak Reklame
• Dasar Pengenaan Pajak Penerangan Jalan
• Dasar Pengenaan Pajak Pengambilan Bahan Galian Golongan C
• Dasar Pengenaan Pajak Parkir
Pendapatan Asli Daerah-Hasil Pajak Daerah
Bagi hasil pajak daerah

• Bagi Hasil Pajak Provinsi kepada Daerah Kabupaten


/Kota
• Bagi Hasil Pajak Kabupaten kepada Desa
Pendapatan Asli Daerah Hasil Retribusi Daerah

Restribusi daerah sebagaimana halnya pajak


Restribusi Daerah adalah pungutan daerah
daerah merupakan salah satu Pendapatan Asli
sebagai pembayaran atas jasa atau pemberian
Daerah diharapkan menjadi salah satu sumber
izin tertentu yang khusus disediakan dan/atau
pembiayaan penyelenggaraan pemerintahan
diberikan oleh pemerintah daerah untuk
dan pembangunan daerah,untuk meningkatkan
kepentingan orang pribadi atau badan.
dan memeratakan kesejahterakan masayarakat.
Subjek retribusi umum adalah
orang pribadi atau
badan yang
menggunakan/menikm
ati pelayanan jasa
umum yang
bersangkutan. Subjek
retribusi jasa umum ini
dapat merupakan
Wajib Retribusi Jasa
Umum.

Pendapatan Asli Subjek retribusi jasa


Daerah-Hasil usaha adalah orang
pribadi atau badan
Retribusi Daerah yang
menggunakan/menikm
Subjek retribusi ati pelayanan jasa
usaha yang
dan wajib retribusi bersangkutan. Subjek
ini dapat merupakan
daerah Wajib Retribusi Jasa
Usaha.

Subjek retribusi
perizinan tertentu
adalah orang pribadi
atau badan yang
memperoleh izin
tertentu dari
pemerintah Daerah.
Subjek ini dapat
merupakan Wajib
retribusi Jasa Periinan
Tertentu.
Pendapatan Asli Daerah
Hasil perusahaan milik Daerah
dan hasil pengelolaan kekayaan
daerah lainnya yang dipisahkan
dan Lain-lain Pendapatan Asli
Daerah yang sah
Jenis penerimaan
yang termasuk hasil
Sedangkan Lain-lain
pengelolaan
Pendapatan Asli
kekayaan daerah
daerah yang sah,
lainnya yang
anatara lain hasil
dipisahkan, antara
penjualan aset
lain bagian laba,
daerah dan jasa
dividen, dan
giro.
penjualan saham
milik Daerah.
Dana Perimbangan
• Dana perimbangan adalah dana yang bersumber dari penerimaan APBN yang
dialokasikan kepada Daerah untuk membiayai kebutuhan daerah dalam rangka
pelaksanaan desentralisasi. Besarnya jumlah dana Perimbangan ini ditetapkan
setiap tahun anggaran dalam APBN.
• Dana Perimbangan ini terdiri dari:
 Bagian daerah dari penerimaan sumber daya alam
 Dana Alokasi Umum (DAU)
 Dana Alokasi Khusus (DAK)
Pinjaman daerah
Timbulnya pinjaman daerah merupakan konsekuensi dari meningkatnya kebutuhan dana untuk
melayani masyarakat yang juga meningkat sebagai akibat perkembangan penduduk dan
ekonomi. Adanya peningkatan pelayanan tersebut tentu membutuhkan dana, namun tidak
dapat diimbangi dengan ketersediaan dana. Hal ini akan menimbulkan fiscal gap yaitu
perbedaan antara fiscal needs dan fiscal capacity yang harus ditutupi anatara lain dengan
pinjaman daerah.

Pinjaman daerah adalah semua transaksi yang mengakibatkan daerah menerima dari pihak lain
sejumalah uang atau manfaat bernilai uang sehingga daerah tersebut dibebani kewajiban untuk
membayarnya kembali. Pinjaman daerah dilakukan untuk membiayai kebutuhan daerah
berkaitan dengan penyediaan prasarana yang dapat manghasilkan (penghasilan modal).

Pinjaman daerah merupakan salah satu sumber penerimaan Daerah dalam rangka pelaksanaan
Desentralisasi.
Pinjaman daerah
Sumber-sumber Pinjaman Daerah
• Dalam Negeri
 Pemerintah Pusat
 Lembaga Keuangan Bank
 Lembaga Keuangan Bukan Bank
 Masyarakat
 Sumber Lainnya
• Luar Negeri

Jenis Pinjaman Daerah


• Pinjaman Jangka Panjang
• Pinjaman Jangka Pendek
Penerimaan lain-lain yang sah

Lain-lain penerimaan yang sah, antara lain hibah, Dana Darurat, dan penerimaan lainnya sesuai dengan
peraturan perundang-undanganyang berlaku. Dana darurat merupakan dana bantuan yang berasal
dari APBN untuk keperluan mendesak kepada daerah tertentu. Keperluan mendesak adalah keadaan
yang sangat luar biasa yang tidak dapat ditanggulangi oleh Daerah dengan pembiayaan dari APBD, yaitu
bencana alam dan/atau peristiwa lain yang dinyatakan Pemerintah Pusat sebagai bencana nasional.
Prosedur dan tata cara penyaluran Dana Darurat sesuai dengan ketentuan yang berlaku bagi APBN.

You might also like