You are on page 1of 68

OPTIMALISASI TUGAS DAN FUNGSI DPRD

DALAM KEBIJAKAN PEMERINTAH DAERAH


BERKENAAN DENGAN POKOK-POKOK PIKIRAN
DAN KUA/PPAS

Benni Sumarman
DPRD PROVINSI KALIMANTAN UTARA
Batam, 31 Agustus 2023
PROVINSI KALIMANTAN UTARA
PRINSIP UMUM
Pengelolaan Keuangan Daerah

disusun sesuai kebutuhan


penyelenggaraan Urusan Penerimaan Daerah merupakan
Pemerintahan daerah yang menjadi rencana Penerimaan Daerah yang
disusun dengan kewenangan Daerah dan kemampuan terukur secara rasional yang dapat
mempedomani KUA PPAS Pendapatan Daerah dicapai untuk setiap sumber
yang didasarkan pada RKPD Penerimaan Daerah dan berdasarkan
pada ketentuan PUU

mempunyai fungsi Pengeluaran Daerah merupakan


otorisasi, perencanaan, rencana Pengeluaran Daerah sesuai
dengan kepastian tersedianya dana
pengawasan, alokasi, atas Penerimaan Daerah dalam
distribusi, dan stabilisasi jumlah yang cukup

Semua Penerimaan Daerah


Setiap Pengeluaran Daerah
dan Pengeluaran Daerah
harus memiliki dasar hukum
dalam bentuk uang
yang melandasinya
dianggarkan dalam APBD
Penerimaan Daerah Pengeluaran Daerah
a. Pendapatan Daerah PERDA a. Belanja Daerah
b. Penerimaan Pembiayaan Daerah b. Pengeluaran Pembiayaan Daerah
STRUKTUR APBD
BELANJA PEMBIAYAAN
PENDAPATAN
Belanja Operasi
Pendapatan Asli Daerah Penerimaan Pembiayaan
B. Pegawai
 SiLPA
Pajak Daerah B. Barang & Jasa
Pencairan Dana Cadangan
Retribusi Daerah B. Bunga
Hasil Penjualan Kekayaan Daerah yg
B. Subsidi Dipisahkan
 Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yg
Dipisahkan B. Hibah Penerimaan Pinjaman Daerah
B. Bantuan Sosial  Penerimaan Kembali Pemberian
Lain –lain PAD yg Sah Pinjaman Daerah
Pendapatan Transfer Belanja Modal  Penerimaan Pembiayaan Lainnya
Sesuai Ketentuan PUU
 Transfer Pemerintah Pusat B. M. Tanah
B. M. Peralatan & Mesin
 Transfer Antar Daerah
B. M. Gedung & Bangunan Pengeluaran Pembiayaan
Lain-lain Pendapatan Daerah yg Sah B. M. Jalan, Jaringan & Irigasi  Pembentukan Dana Cadangan
Hibah B. M. Aset Tetap Lainnya  Penyertaan Modal Daerah
 Pembayaran Cicilan Pokok Utang yang
Dana Darurat Jatuh Tempo
 Lain-Lain Pendapatan Sesuai PUU Belanja Tidak Terduga Pemberian Pinjaman Daerah
Belanja Transfer  Pengeluaran Pembiayaan Lainnya
sesuai PUU
B. Bagi Hasil
B. Bantuan Keuangan
PERAN DPRD DALAM PENGELOLAAN KEUDA
FUNGSI DPRD DLM KERANGKA REPRESENTASI
RAKYAT
MEKANISME PENGANGGARAN DALAM KONTEKS
TUGAS DAN WEWENANG
INTEGRASI PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN

Sistem Perencanaan
Pembangunan Daerah Tahap Penganggaran Daerah

20 tahun 5 tahun
1 tahun KUA Ranc.
RPJPD RPJMD RKPD APBD APBD
PPAS

Renstra Renja RKA-SKPD


PD PD DPA-SKPD

“Apa yang direncanakan dibuat anggarannya dan apa


yang dianggarkan telah (ada) dasar perencanaannya”
TAHAPAN DAN JADWAL PENYUSUNAN APBD
DOKUMEN PERENCANAAN
SINKRONISASI PERENCANAAN DAN PEMBANGUNAN

PERENCANAAN PENGANGGARAN

 PERPRES 18/2020  PP 12/2019


 PERPRES RKP 2021  PMDN 64/2020
 PMDN 86/2017 PMDN NO  PMDN 77/2020
 PMDN 40/2020 RKPD 90/2019 jo.  PERDA POKOK-POKOK
KEPMEN NO KEUDA
050-3708/2020

KUA &
RPJMD RKPD APBD
PPAS
TUJUAN SINKRONISASI/KONSISTENSI
PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN

1. Memastikan penyusunan program dalam RKPD telah berpedoman pada RPJMD.


2. Memastikan kegiatan dalam RKPD telah mengakomodasi Renja SKPD yang telah disusun
berdasarkan Renstra-SKPD.
3. Memastikan program dan kegiatan yang disusun dalam RKPD telah memuat indikator dan target
kinerja (outcome dan output), kelompok sasaran, lokasi dan pagu indikatif serta prakiraan maju
dan mendukung prioritas nasional
4. Memastikan KUA dan PPAS disusun berdasarkan RKPD sebagai landasan penyusunan RKA-
SKPD dalam rangka penyusunan RAPBD.
5. Memastikan hasil pelaksanaan APBD mencapai target yang ditetapkan dalam RKPD dan
RPJMD.
6. Memastikan pelaksanaan pengendalian dan evaluasi fokus pada pencapaian target kinerja yang
ditetapkan.
DASAR HUKUM SINKRONISASI
RKPD-KUA - PPAS & RAPBD

Pasal 17 ayat (2) Penyusunan RAPBD berpedoman pada RKPD dalam rangka mewujudkan tercapainya tujuan
UU 17/2003 bernegara.

Pemerintah Daerah menyampaikan KUA tahun anggaran berikutnya sejalan dengan RKPD,
Pasal 18 ayat (1) sebagai landasan penyusunan RAPBD kepada DPRD selambat-lambatnya pertengahan Juni
UU 17/2003 tahun berjalan.

Berdasarkan KUA yang telah disepakati dengan DPRD, Pemerintah Daerah bersama DPRD
Pasal 18 ayat (3) membahas PPAS untuk dijadikan acuan bagi setiap SKPD.
UU 17/2003

Pasal 25 ayat (2) RKPD menjadi pedoman penyusunan RAPBD.


UU 25/2004
APBD disusun dengan mempedomani KUA PPAS yang didasarkan pada RKPD.
Pasal 23 ayat (2)
PP 12/2019
NILAI STRATEGIS RKPD
SISTEMATIKA RKPD
TAHAPAN PENYUSUNAN RKPD

DPRD

Banggar DPRD
memberikan saran
dan pendapat berupa
POKIR DPRD kepada
KDH sebelum RKPD
ditetapkan
Pasal 54 huruf a PP 12/2018

Badan Anggaran memberikan saran dan


pendapat berupa pokok-pokok pikiran DPRD
kepada kepala daerah dalam
mempersiapkan rancangan anggaran
pendapatan dan belanja daerah sebelum
peraturan Kepala Daerah tentang rencana
kerja Pemerintah Daerah ditetapkan;
POKOK-POKOK PIKIRAN DPRD
TAHAPAN POKIR & KUA/PPAS
Kewajiban Anggota DPRD
a. ....................
i. menyerap dan menghimpun aspirasi konstituen melalui
kunjungan kerja secara berkala;
Pemberian
j. menampung dan menindaklanjuti aspirasi dan pengaduan Kunjungan Kerja secara
pertanggungjawab
masyarakat; dan berkala: kewajiban
an secara moral
dan politis
k. Memberikan pertanggungjawaban secaar moral dan politis kepada anggota DPRD untuk

disampaikan pada
konstituen di daerah pemilihannya. bertemu konstituennya
secara rutin pada setiap
setiap masa reses Pasal 108 dan Pasal 161 UU 23/2014
masa reses, yang hasil
kepada pemlih di
pertemuannya
daerah
dilaporkan tertulis kpd
pemilihannya.
Penjelasan Pasal
RESES partai politik melalui
fraksinya di DPRD.
161 huruf k.
Menjaring Aspirasi Menyiapkan Disampaikan Penjelasan Pasal 161
pada Dapil Laporan Reses Dalam Paripurna huruf i

 Masa reses dipergunakan oleh anggota DPRD secara perseorangan atau kelompok untuk
mengunjungi daerah pemilihannya guna menyerap aspirasi masyarakat.
 Anggota DPRD secara perseorangan atau kelompok wajib membuat laporan tertulis atas hasil
pelaksanaan tugasnya pada masa reses, yang disampaikan kepada pimpinan DPRD dalam
rapat paripurna.
PERSIDANGAN DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN
ATAU PERSIDANGAN DAN RAPAT DPRD

• Pada awal masa jabatan keanggotaan, • Tahun Sidang DPRD dimulai pada saat pengucapan

tahun sidang DPRD Provinsi dimulai saat sumpah/jani Anggota DPRD;


• Tahun Sidang dibagi dalam 3 (tiga) masa persidangan.
pengucapan sumpah/jani anggota.
• Masa persidangan meliputi masa sidang dan masa reses,
• Tahun sidang dibagi dalam 3 (tiga) masa
kecuali pada persidangan terakhir dari 1 (satu) periode
persidangan. keanggotaan DPRD, reses ditiadakan.
• Masa Persidangan meliputi masa sidang • Dalam masa persidangan bersamaan dengan pelaksanaan

dan masa reses kecuali pada persidangan tugas dan kewajiban DPRD yang diamanatkan oleh PP,
pelaksanaan reses dilaksanakan setelah selesainya
terakhir dari satu periode keanggotaan
pelaksanaan tugas dan kewajiban yang diamanatkan
DPRD Provinsi, masa reses ditiadakan
dalam PP
(Pasal 125 UU No.23/2014) (Pasal 87 PP 12/2018)
PERSIDANGAN DAN RAPAT DPRD
(Pasal 88 PP 12/2018)

• Masa reses anggota DPRD secara perorangan atau kelompok


• Masa Reses dilaksanakan paling lama 6 (enam) hari
dilaksanakan dengan memperhatikan: (1) waktu reses anggota
dalam 1 (satu) kali reses bagi DPRD Kab/Kota; dan
DPRD, anggota DPRD Provinsi dan Anggota DPRD Kab/Kota di
paling lama 8 (delapan hari dalam 1 (satu) kali
wilayah provinsi pada daerah pemilihan yang sama; (2) rencana kerja
reses bagi DPRD Provinsi.
pemda; (3) hasil pengawasan DPRD selama masa sidang; (4)
• Untuk daerah yang bercirikan kepulauan dan/atau
kebutuhan konsultasi public dalam pembentukan Perda.
yang memiliki kondisi alam yang sulit dijangkau,
• Anggota DPRD wajib melaporkan hasil pelaksanaan reses kepada
masa reses dapat ditambah paling lama 6 (enam)
pimpinan DPRD, paling sedikit memuat: (1) waktu dan tempat
hari dengan memperhatikan efektivitas dan efisiensi.
kegiatan reses; (2) tanggapan, aspirasi dan pengaduan dari
• Sekretaris DPRD mengumumkan agenda reses
masyarakat; (3) dokumentasi peserta dan kegiatan pendukung.
setiap anggota DPRD paling lambat 3 (tiga) hari
• Anggota DPRD yang tidak menyampaikan laporan tidak dapat
sebelum masa reses dimulai melalui saluran yang
melaksanakan reses berikutnya.
mudah diakses.
HUBUNGAN POKIR DALAM DOKRENDA
POKIR DPRD
(Pasal 178 Permendagri No.86/2017)

• Pokir DPRD diselaraskan dengan sasaran • Pokir DPRD, disampaikan paling lambat 1
dan prioritas pembangunan serta (satu) minggu sebelum Musrenbang RKPD
ketersediaan kapasitas riil anggaran.
dilaksanakan
• Hasil telaahan Pokir DPRD dirumuskan
• Pokir DPRD yang disampaikan setelah
dalam daftar permasalahan
melewati batas waktu, akan dijadikan bahan
pembangunan yang ditandatangani oleh
Pimpinan DPRD. masukan pada penyusunan perubahan RKPD
dasar perubahan APBD tahun berjalan atau
pada penyusunan RKPD tahun berikutnya
POKIR DPRD
DOKUMEN PENELAAHAN POKOK-POKOK PIKIRAN DPRD
DIPEROLEH DARI HASIL SIDANG PARIPURNA DPRD,

LANGKAH-LANGKAH YANG PERLU DILAKUKAN DALAM RANGKA PENELAAHAN POKOK-


POKOK PIKIRAN DPRD, ANTARA LAIN SEBAGAI BERIKUT:

1 Inventarisasi jenis program/ 2 3


Kaji pandangan dan
kegiatan yang diusulkan
pertimbangan yang
DPRD dalam dokumen Indikator kinerja yang
disampaikan berkaitan
rumusan hasil penelaahan diusulkan serta lokasi
dengan usulan program/
Pokir DPRD tahun lalu dan yang diusulkan.
kegiatan hasil penelaahan
dikelompokkan kedalam
tersebut.
urusan SKPD.

4 Lakukan pengecekan dan 5


validasi oleh tim penyusun
RKPD yang berasal dari Rumuskan usulan program
SKPD terkait terhadap dan kegiatan yang dapat
kebutuhan lapangan dengan diakomodasikan dalam
mempertimbangkan asas rancangan awal RKPD.
manfaat, kemendesakan,
efisiensi dan efektivitas.
TABEL TB-57
RUMUSAN USULAN PRORGAM/KEGIATAN
HASIL PENELAAHAN POKOK-POKOK PIKIRAN DPRD DAN
VALIDASI
PROV/KAB/KOTA…

No. Program/ Indikator Volume Lokasi Perangkat Validasi/


Kegiatan Kinerja Daerah Terkait Ket.
1 2 3 4 5 6 7

1.
2.
3.
4.
5.
6.
Dst.
BANGGAR DPRD MEMBERIKAN SARAN DAN
PENDAPAT KEPADA KEPALA DAERAH SEBELUM
PENETAPAN RKPD

PADA TAHAPAN PERUMUSAN RANCANGAN AKHIR RKPD


• Perumusan Rancangan Akhir RKPD merupakan proses penyempurnaan Rancangan akhir RKPD
berdasarkan Berita Acara Kesepakatan Hasil Musrenbang RKPD.
• Banggar DPRD memberikan saran dan pendapat berupa POKIR DPRD kepada KDH sebelum
RKPD ditetapkan (Pasal 54 huruf a PP 12 Tahun 2018)
• Perumusan Rancangan akhir RKPD Provinsi merupakan proses penyempurnaan Rancangan akhir
RKPD berdasarkan masukan Berita Acara Kesepakatan Hasil Musrenbang RKPD Provinsi
• Rancangan akhir paling lambat pada akhir bulan Mei
• Rancangan akhir yang telah dibahas dijadikan bahan penyusunan Racangan Perkada RKPD
• Gubernur dan Bupati/Walikota menyampaikan Rncangan Perkada RKPD Kepada Mendagri melalui
Ditjen Bangda dan Kepada Gubernur melalui Kepala Bappedaa provinsi untuk difasilitasi. Dilakukan
paling lama 15 hari sejak dokumen diterima secara lengkap.
TEMA DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN NASIONAL TAHUN 2024
pertumbuhan ekonomi: 5,3-5,7%

penurunan gas emisi rumah kaca 27,27%

pengangguran terbuka 5,0-5,7%

rasio gini 0,374-0,377 poin

Indeks Pemb. Manusia 73,99-74,02 poin

Tema RKP Tahun 2024 tingkat kemiskinan 6,5-7,5%

“Mempercepat Transformasi Ekonomi yang


Inklusif dan Berkelanjutan”
nilai tukar petani 105-108 poin

nilai tukar nelayan 107-110 poin

1. Pengurangan Kemiskinan dan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem;


2. Peningkatan Kualitas Pelayanan Pendidikan dan Kesehatan;
3. Penguatan Daya Saing Usaha;
4. Revitalisasi Industri dan Penguatan Riset Terapan;
5. Pembangunan Rendah Karbon dan Transisi Energi;
6. Percepatan Pembangunan Infrastruktur Dasar dan Konektivitas;
7. Percepatan Pembangunan Ibu Kota Nusantara; dan
8. Pelaksanaan Pemilu 2024.
TEMA DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN KALTARA TAHUN 2024

TEMA RKPD 2024


"Meningkatkan Keanekaragaman Industri dan Perdagangan Produk
Unggulan Daerah”

PRIORITAS PEMBANGUNAN RKPD 2024

meningkatkan meningkatkan meningkatkan mewujudkan meningkatkan mengembangkan meningkatkan meningkatkan meningkatkan meningkatkan akselerasi meningkatkan
produksi dan kapasitas dan produksi SDM dan produktivitas produk unggulan iklim ketersediaan, inovasi ketentraman pengembangan perlindungan
kualitas daya saing perikanan kelembagaan dan produksi kawasan penanaman akses, daerah dan ketertiban , penyebaran sosial bagi
industri koperasi dan tangkap dan pariwisata serta peternakan, perdesaan modal, distribusi, umum dan masyarakat
unggulan UMKM perikanan ekonomi kreatif perkebunan, berbasis pertanian kualitas kerja keamanan perwilayahan miskin secara
budidaya yang unggul tanaman perkebunan, sama dan dan industri tepat sasaran
dan berdaya pangan dan kehutanan, efektivitas penguatan
saing hortikultura kelautan dan promosi cadangan
perikanan, dan penanaman serta
pariwisata modal konsumsi
pangan yang
beragam
tingkat ketimpangan
Target APBD 2024 angka kemiskinan di
atau ratio gini 0,265-
3.5T angka 6,10-5,90%
0,268

241 program, 771


tingkat pengangguran Indeks Pembangunan
kegiatan dan 2.159 sub
terbuka 4,11% Manusia (IPM) 72,10
kegiatan

33 perangkat daerah
pertumbuhan ekonomi
dan 25 Unit Pelaksana

Provinsi Kaltara
5,05 -5,95%
Teknis Daerah (UPTD)

12 fokus
891 pokok pikiran
DPRD Kaltara pada 17
2024
pembangunan
OPD
Proses Penyusunan RENJA SKPD

Rancangan RENJA
Rancangan Rancangan
RENJA Renja PERUBAHA
Awal Renja Renja
Perubahan N
• Renstra • Rensta +- • RKPD • Kegiatan +- • RKPD Perubahan
• POKIR
• Musren
KUA DAN PPAS
Penyusunan KUA
Ditetapkan Pedoman
Mendagri
setiap tahun Penyusunan APBD

RKPD Berpedoman
pada Selambat-lambatnya
pertengahan Juni th
Berdasarkan Rancangan anggaran berjalan
Menyusun Kebijakan APBD Menyampaikan
Kepala kepada DPRD
Daerah

Dibahas bersama dengan


pembicaraan pendahuluan RAPD

Disepakati menjadi
Kebijakan Umum
APBD
KUA DAN PPAS

Kepala Daerah menyusun rancangan KUA dan rancangan PPAS berdasarkan RKPD (target dan kinerja
yang tercantum dalam KUA/PPAS) dengan mengacu pada pedoman penyusunan APBD.

Muatan Rancangan KUA

a. kondisi ekonomi makro daerah; d. kebijakan Belanja Daerah;


b. asumsi penyusunan APBD; e. kebijakan Pembiayaan Daerah; dan
c. kebijakan Pendapatan Daerah; f. strategi pencapaian.

Tahapan Rancangan PPAS


Menentukan prioritas Program Menyusun capaian
Penentuan skala prioritas dan Kegiatan yang disinkronkan Kinerja, Sasaran, dan
pembangunan daerah dengan prioritas dan program Plafon Anggaran
nasional Sementara
JADWAL KUA DAN PPAS
(Pasal 16 PP 12/2018)

• Kepala Daerah menyusun Ran KUA dan Ran PPAS kepada DPRD paling lambat Minggu Kedua
Bulan Juli untuk dibahas dan disepkati bersama antara KDH dan DPRD.
• Kesepakatan Ran KUA dan Ran PPAS ditandatangani KDH dan pimpinan DPRD paling lambat
minggu kedua bulan Agustus.
• KUA dan PPAS yang telah disepakati KDH bersama DPRD menjadi pedoman bagi perangkat
daerah dalam menyusun RKA SKPD.
PEMBAHASAN RAN KUA DAN RAN PPAS
TIDAK SEPAKAT

Dalam hal KDH dan DPRD tidak menyepakati bersama Ran KUA dan Ran PPAS,
paling lama 6 (enam) minggu sejak Ran KUA dan Ran PPAS disampaikan kepada
DPRD, KDH menyampaikan Ran Perda tentang APBD kepada DPRD berdasarkan
RKPD, Ran KUA, dan Ran PPAS yang disusun KDH, untuk dibahas dan disetujui
bersama antara KDH dengan DPRD sesuai dengan ketentuan PP

Pasal 91 PP 12/2019
PEMBAHASAN KUA DAN PPAS
(Pasal 16 PP 12/2018)
(Tatib DPRD)

• Pembahasan KUA dan PPAS dilaksanakan • Banggar melalukan Konsultasi dengan


oleh DPRD dan KDH setelah KDH Komisi untuk memperoleh masukan terhadap
menyampaikan KUA dan PPAS disertai program dan kegiatan yang ada dalam
dokumen pendukung. rancangan PPAS;
• Pembahasan Ran KUA dilaksanakan oleh • Pembahasan ran KUA, PPAS, dan Konsultasi
Banggar DPRD dan TAPD untuk disepakati dengan Komisi melalui rapat DPRD;
menjadi Kebijakan Umum APBD; • KUA dan PPAS yang telah mendapat
• Kebijakan Umum APBD menjadi dasar bagi persetujuan bersama ditandatangani oleh
Banggar DPRD bersama TAPD untuk KDH dan Pimpinan DPRD dalam rapat
membahas Ran PPAS. Paripurna.
PENAMBAHAN KEGIATAN BARU PADA KUA DAN PPAS
DILUAR RKPD
(Pasal 343 ayat 2 dan ayat 3)

2) Dalam hal terjadi penambahan kegiatan baru pada KUA dan PPAS yang tidak terdapat
dalam RKPD, perlu disusun berita acara kesepakatan kepala daerah dengan ketua
DPRD;
3) Penambahan kegiatan baru sebagaimana dimaksud pada ayat (2) akibat terdapat
kebijakan nasional atau provinsi, keadaan darurat, keadaan luar biasa, dan perintah
peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi setelah RKPD ditetapkan

Pasal 343 ayat (2) dan ayat (3) Permendagri 86 Tahun 2017
Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS)

Adalah

Program prioritas dan patokan batasan maksimum anggaran yang diberikan


kepada SKPD untuk setiap program sebagai acuan dalam penyusunan RKA-
SKPD
Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS)
berdasarkan
Kebijakan
Umum APBD

Pemerintah membahas
Daerah DPRD

Langkah-langkah Paling lambat


pembahasan PPAS Rancangan minggu ke 2 Juli
PPAS tahun anggaran
1. Menentukan skala prioritas Sementara sebelumnya
dalam urusan wajib &
urusan pilihan disepakati Program prioritas dan
2. Menentukan urutan menjadi patokan batas maksimum
program dalam masing- anggaran yang diberikan
masing urusan kepada SKPD untuk
PPAS
3. Menyusun sementara setiap program sebagai
untuk masing-masing acuan dalam penyusunan
program RKA-SKPD
Proses Penyusunan PPAS
 Rancangan PPAS disusun berdasarkan KUA yang telah disepakati
 Kepala daerah menyampaikan Rancangan PPAS kepada DPRD untuk dibahas paling
lambat minggu kedua bulan Juli tahun anggaran berjalan
 Pembahasan dilakukan TAPD bersama Panitia Anggaran
 Rancangan PPAS disepakati menjadi PPA paling lambat akhir bulan Juli tahun anggaran
berjalan
LANGKAH-LANGKAH DALAM
PEMBAHASAN PPAS
KUA

Tentukan skala prioritas dalam urusan wajib


dan urusan pilihan

Tentukan urutan program dalam masing-masing urusan

Menyusun plafon anggaran sementara untuk


masing-masing program (berdasarkan prioritas kegiatan)
ANALISIS YANG DAPAT DIKEMBANGKAN 47
DALAM PENYUSUNAN PPAS
ANALISIS
LINGKUNGAN INTERNAL SWOT
FAKTOR KEKUATAN FAKTOR KELEMAHAN
Seberapa Besar Faktor –Faktor
Kekuatan Yang Dimiliki Dapat
Digunakan Untuk Mengatasi
Faktor-Faktor Kelemahan
LINGKUNGAN EKSTERNAL
FAKTOR PELUANG FAKTOR TANTANGAN
Seberapa Besar Faktor –Faktor
Peluang Dapat Digunakan
Untuk Menghadapi Faktor-
Faktor Tantangan

IMPLEMENTASI DALAM PENYUSUNAN PPAS


Dengan Pemberian Bobot Masing-Masing Faktor Yang Tersebut Diatas
PENYAMPAIAN POKOK-POKOK
PIKIRAN DPRD DALAM SIPD
FLOW PENYAMPAIAN POKIR DEWAN
DALAM SIPD

PEMBUATAN AKUN DEWAN


Oleh akun Sekretaris Daerah
LANGKAH PERTAMA

 AKUN SEKRETARIS DAERAH MEMBUAT AKUN ANGGOTA DEWAN


BERDASARKAN INFORMASI SEKRETARIAT DEWAN.

 DETAIL YANG DIINPUT MELIPUTI INFORMASI NIK, NAMA, NOMOR


USERNAME, DAPIL, NOMOR HP, EMAIL, ALAMT DST. (USERNAME
ADALAH ID USER YANG DIPERLUKAN UNTUK LOGIN).
 NOMOR DAPIL TIDAK AKAN MEMBATASI WILAYAH
PENYAMPAIAN POKIR HANYA UNTUK ADMINISTRASI
REGISTRASI AKUN SAJA.
LANGKAH KEDUA

 SETELAH AKUN DEWAN


DIBUAT, ANGGOTA DEWAN
YBS MELAKUKAN LOGIN
DENGAN MENGGUNAKAN
USERNAME YANG SUDAH
DIDAFTARKAN.

 LALU PILIH TAHUN


ANGGARAN BERKENAAN,
DAN PILIH MENU USULAN
RESES/POKIR.

 KLIK + USULAN BARU


UNTUK MENAMBAHKAN
POKOK PIKIRAN.
LANGKAH KETIGA

SETELAH DI KLIK +USULAN BARU AKAN MUNCUL FORM,


LENGKAPI SEMUA DETIL YANG DIBUTUHKAN UNTUK PENGUSULAN POKOK PIKIRAN. JIKA SUDAH KLIK SIMP
LANGKAH KEEMPAT

 SETELAH POKIR DISUSUN,


CENTANG POKIT TERSEBUT. LALU
KLIK AJUKAN USULAN UNTUK
MENYAMPAIKAN POKIR TERSEBUT
KE SEKRETARIAT DEWAN UNTUK
DISUSUN MENJADI POKIR
KELEMBAGAAN.
LANGKAH KELIMA

 SELANJUTNYA ANGGOTA DEWAN


DAPAT MEMONITOR PROSES
PENYAMPAIAN POKIR MELALUI
MENU MONITOR.

 PROSES POKIR TERSEBUT DAPAT


DILIHAT PROGRESSNYA.

 PROSES PENYAMPAIAN POKIR


DEWAN SELESAI DILAKSANAKAN.
MANFAAT PENGGUNAAN SIPD
FITUR MONITOR UNTUK MELIHAT PROGRESS USULAN POKOK PIKIRAN DEWAN

POKIR 2021

PROGRESS USULAN DAPAT DIPANTAU SECARA REAL TIM

60
FITUR MONITOR UNTUK MELIHAT PROGRESS USULAN POKOK PIKIRAN DEWAN

POKIR 2022

PROGRESS USULAN DAPAT DIPANTAU SECARA REAL TIME

61
JUMLAH POKIR DAN ASMAS DAPAT DILIHAT
PADA MENU SUBKEGIATAN BELANJA

DAPAT DILIHAT SIAPA YANG MENGINPUT


DAN KAPAN WAKTU PENGINPUTANNYA

62
DETAIL POKIR DAPAT DILIHAT SECARA JELAS ASAL USULAN
DAN BESAR USULAN ANGGARANNYA

63
DETAIL POKIR DAPAT DILIHAT SECARA JELAS ASAL USULAN
DAN BESAR USULAN ANGGARANNYA

DETAIL POKIR DAPAT DILIHAT SECARA JELAS ASAL USULAN


DAN BESAR USULAN ANGGARANNYA
64
DETAIL POKIR DAPAT DILIHAT SECARA JELAS ASAL USULAN
DAN BESAR USULAN ANGGARANNYA
65
DPRD ZAMAN OLD
MENGGUNAKAN METODE MANUAL/KONVENSIONAL
DALAM MELAKSANAKAN FUNGSI ANGGARAN

TIDAK DILENGKAPI DENGAN KETERSEDIAAN DATA


REAL-TIME YANG BISA MENDUKUNG FUNGSI
LEGISLASI

FUNGSI PENGAWASAN MASIH MENGGUNAKAN


METODE MANUAL
DPRD ZAMAN NOW
MEMANFAATKAN SISTEM INFORMASI DALAM MELAKSANAKAN
DAN MENGAWAL PROSES PERENCANAAN PENGANGGARAN

MEMILIKI DUKUNGAN DATA REAL-TIME YANG DAPAT


MENDUKUNG PENYUSUNAN KEBIJAKAN YANG LEBIH AKTUAL
DAN KOMPREHENSIF
MELAKSANAKAN FUNGSI PENGAWASAN (TERMASUK
PENGENDALIAN DAN EVALUASI PROGRAM) DENGAN
MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI
TERIMA KASIH

You might also like