You are on page 1of 23

Dosen Pengampu:

Mata Kuliah : 1. Dr. Kartini, S.Pd., M.Si


Problematika Matematika Sekolah 2. Dr. Elfis Suanto, M.Si

Review Jurnal
Internasional Materi
Aljabar
Essy Puspita Rahim (2310246269)
Nurfatma Sari (2310246265)
Sya’adah Alnur (2310246261)
Widya Swasto (2310246263)
Journals
Students’ Problem-solving Ability In Difficulties in semantically
01 Solving Algebra Tasks Using The
Context Of Palembang
02 congruent translation of verbally and
symbolically represented algebraic
statements

03 04
01
Students’ Problem-solving Ability In Solving Algebra Tasks
Using The Context Of Palembang

Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa dalam


Meneyelesaikan Tugas Aljabar Menggunakan Konteks
Palembang
Students’ Problem-Solving Ability In Solving Algebra Tasks Using The
1 Context of Palembang
Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa dalam Menyelesaikan Tugas Aljabar
Menggunakan Konteks Palembang

Artikel ini dimuat dalam: Journal on Mathematics Education


Volume 13, No. 3, 2022, hlm. 549-564
Penulis : Ratu Ilma Indra Putri, Zulkardi, dan Arini Dyah Riskanita
Students’ Problem-Solving Ability In Solving Algebra Tasks Using The
1 Context of Palembang
Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa dalam Menyelesaikan Tugas Aljabar
Menggunakan Konteks Palembang

Subjek Penelitian

Tujuan Penelitian
29 orang siswa kelas VII
di SMP 17 Palembang.
untuk mengetahui kemampuan
pemecahan masalah siswa
menggunakan konteks Palembang pada Instrumen Penelitian
materi operasi untuk menghitung
bentuk aljabar di SMP menggunakan Instrumen yang digunakan dalam
pendekatan proses pembelajaran PMRI penelitian ini adalah soal tes dalam
bentuk essay terkait materi aljabar dan
wawancara.
Students’ Problem-Solving Ability In Solving Algebra Tasks Using The
1 Context of Palembang
Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa dalam Menyelesaikan Tugas Aljabar
Menggunakan Konteks Palembang

Pada proses pembelajaran operasi aljabar berbasis PMRI, diberikan dua tugas yaitu:
1. Babak pertama, berfokus pada penambahan bentuk aljabar, sedangkan babak kedua
berfokus pada pengurangan bentuk aljabar.
2. Kegiatan kedua mengharuskan siswa untuk menerapkan penalaran matematis

Kedua tugas ini telah dirancang dan disesuaikan memenuhi empat tingkat pemodelan yang muncul.
Perkembangan model-model yang muncul dari situasional, model referensial, umum, dan formal dapat
dilihat sebagai kemajuan pemahaman siswa
Tugas 1
Kegiatan 1: Penambahan Ekspresi Aljabar.
Pada kegiatan ini, siswa harus menentukan berapa banyak paket pempek yang perlu mereka beli agar cukup
untuk melayani tamu selama dua minggu.

2. Tahap referensial, siswa


1. Tahap situasional, proses
diminta untuk menggambarkan
penambahan bentuk aljabar
jumlah pempek yang dibeli oleh
diilustrasikan.
Pak Bima untuk tamunya.
3. Tahap umum, siswa diminta 4. Tahap formal, siswa diminta
untuk menyebutkan banyak untuk menghitung pembelian
pempek yang dibeli oleh Pak Bima paket pempek selama dua minggu
untuk menjamu tamunya selama 2 dalam bentuk aljabar.
minggu
Kegiatan 2: Pengurangan Ekspresi Aljabar
1. Tahap situasional, siswa 2. Tahap referensial, siswa harus
diberikan konteks topi tanjak, menjelaskan cendramata apa yang
salah satu kota di Palembang dibeli Mita dan akan diberikan
yang paling populer oleh-oleh kepada keluarganya.
3. Tahap umum, siswa menentukan 4. Tahap formal, siswa membuat
berapa jumlah topi tanjak yang model matematika yang berkaitan
harus dibeli. dengan cendramata yang dibeli.
Tugas 2
Tes Evaluasi

Pada kegiatan ini, siswa diminta untuk


menghitung sisi bingkai yang diberikan
menggunakan informasi yang diberikan
dan operasi aljabar.
Subjek NS Subjek DI
Kelebihan

1. Menggunakan penelitian deskriptif, sehingga memberikan gambaran yang


jelas tentang kemampuan pemecahan masalah matematis siswa.
2. Artikel ini menjelaskan menggunakan metode PMRI dapat membantu siswa
meningkatkan keterampilan pemecahan masalah, seperti merancang dan
melaksanakan rencana dan mengusulkan bahwa peningkatan kemampuan
pemecahan masalah sehingga dapat menghasilkan hasil belajar matematika
yang lebih baik.
3. Artikel ini juga menyajikan hasil penelitian yang relevan dengan topik yang
dibahas, yaitu kemampuan pemecahan masalah matematis siswa.
Kelemahan

1. Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini terbatas hanya pada satu
kelas di satu sekolah, sehingga generalisasi hasil penelitian ini menjadi
terbatas pada populasi yang diteliti.
Kesimpulan
Memahami masalah adalah bagian penting dari pemecahan masalah. Pengenalan
konteks Palembang mendukung siswa dalam lebih memahami operasi aljabar. Belajar
operasi aljabar lebih bermakna bagi siswa karena situasi yang disajikan adalah bagian
dari budaya mereka. Proses matematisasi progresif yang muncul di PMRI membantu
siswa meningkatkan keterampilan pemecahan masalah, seperti merancang dan
melaksanakan rencana. Kemampuan pemecahan masalah matematis siswa yang
memperoleh pembelajaran matematika realistik lebih tinggi daripada pemecahan
masalah matematis siswa yang memperoleh pembelajaran konvensional. Namun,
tantangan untuk studi masa depan adalah untuk meningkatkan keterampilan pemecahan
masalah siswa ketika melihat ke belakang. Ide ini perlu pertimbangan signifikan dalam
bentuk lintasan pembelajaran yang dapat mengasah keterampilan tersebut.
CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, and includes icons by Flaticon,
infographics & images by Freepik and content by Swetha Tandri
02
Difficulties in semantically congruent translation of verbally
and symbolically represented algebraic statements

Kesulitan dalam penerjemahan yang tepat secara semantik


dari pernyataan aljabar yang direpresentasikan secara verbal
dan simbolik
Difficulties in semantically congruent translation of verbally and
2 symbolically represented algebraic statements
Kesulitan dalam penerjemahan yang tepat secara semantik dari pernyataan
aljabar yang direpresentasikan secara verbal dan simbolik

Artikel ini dimuat dalam: Educational Studies in Mathematics


Volume 109, 2022, hlm. 593-609
Penulis : Encarnación Castro, María C. Cañadas, Marta Molina,
Susana Rodríguez‑Domingo
Difficulties in semantically congruent translation of verbally and
2 symbolically represented algebraic statements
Kesulitan dalam penerjemahan yang tepat secara semantik dari pernyataan
aljabar yang direpresentasikan secara verbal dan simbolik
Subjek Penelitian

16 siswa sekolah menengah tahun


Tujuan Penelitian
pertama yang terdaftar di sekolah
negeri dengan usia berkisar antara
13 hingga 15 tahun.
Untuk mengidentifikasi kesulitan yang
spesifik dalam menerjemahkan antara
bahasa verbal dan simbolik dalam Instrumen Penelitian
konteks aljabar, serta untuk
mengeksplorasi faktor-faktor yang Kuis pilihan ganda yang terdiri dari empat
mempengaruhi kesulitan tersebut pernyataan aljabarik dalam bentuk verbal dan
empat pilihan jawaban untuk setiap
pernyataan
Difficulties in semantically congruent translation of verbally and
2 symbolically represented algebraic statements
Kesulitan dalam penerjemahan yang tepat secara semantik dari pernyataan
aljabar yang direpresentasikan secara verbal dan simbolik

Pembahasan

1. Kesulitan siswa dalam menerjemahkan antara bahasa verbal dan simbolik dalam
konteks matematika.
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi kesulitan siswa dalam menerjemahkan antara bahasa
verbal dan simbolik, seperti adanya informasi yang tidak relevan atau membingungkan
dalam pernyataan verbal.
3. Pentingnya kemampuan menguasai representasi matematika dalam bentuk verbal dan
simbolik dalam pengembangan pemahaman matematika siswa.
Difficulties in semantically congruent translation of verbally and
2 symbolically represented algebraic statements
Kesulitan dalam penerjemahan yang tepat secara semantik dari pernyataan
aljabar yang direpresentasikan secara verbal dan simbolik

Pembahasan

4. Strategi pembelajaran yang dapat digunakan untuk meningkatkan kemampuan siswa


dalam menggunakan dan berkomunikasi dengan ide-ide matematika melalui berbagai
sistem representasi.
5. Kesalahan yang sering dilakukan siswa dalam menerjemahkan antara bahasa verbal dan
simbolik, seperti kesalahan dalam operasi aritmatika dan kesalahan dalam
mempertahankan konsistensi semantis dan sintaksis dalam terjemahan.
6. Pentingnya pemahaman yang tepat terhadap bahasa simbolik dalam konteks aljabar dan
penggunaan sistem representasi yang berbeda dalam pembelajaran matematika.
Difficulties in semantically congruent translation of verbally and
2 symbolically represented algebraic statements
Kesulitan dalam penerjemahan yang tepat secara semantik dari pernyataan
aljabar yang direpresentasikan secara verbal dan simbolik

Kesimpulan

siswa menghadapi kesulitan dalam menerjemahkan antara bahasa verbal dan simbolik
dalam konteks matematika. Mereka cenderung mengalami kesulitan dalam memilih
terjemahan yang semantis sesuai dengan pernyataan verbal yang diberikan. Kesulitan ini
dapat disebabkan oleh adanya informasi yang tidak relevan, membingungkan, atau tidak
eksplisit dalam pernyataan verbal, serta adanya pengetahuan yang tidak sepenuhnya
dipahami atau sebagian terlupakan oleh siswa. Pentingnya kemampuan menguasai
representasi matematika dalam bentuk verbal dan simbolik juga ditekankan dalam standar
matematika seperti PISA dan US.
Kelebihan

1. Metode penelitian yang digunakan menggabungkan pendekatan kualitatif


dan kuantitatif, sehingga memberikan pemahaman yang komprehensif
tentang kesulitan siswa dalam menerjemahkan antara bahasa verbal dan
simbolik dalam matematika

2. Artikel ini memberikan kontribusi penting dalam memahami kesulitan siswa


dalam menggunakan dan berkomunikasi dengan ide-ide matematika melalui
berbagai sistem representasi.
Kelemahan

1. Jumlah subjek penelitian yang terbatas, sehingga hasil penelitian ini tidak
dapat secara langsung digeneralisasi ke populasi siswa secara umum
2. Artikel ini tidak memberikan informasi tentang sekolah atau kelas di mana
penelitian ini dilakukan, sehingga sulit untuk mengetahui sejauh mana hasil
penelitian ini dapat diterapkan dalam konteks yang berbeda

You might also like