Professional Documents
Culture Documents
NAMA : WALUYO
PKT/NRP: LETTU CKM/21970147780775
TTL : SRAGEN, 13 JULI 1975
ALAMAT : PUDAK PAYUNG
SEMARANG
STATUS : K01
DIKUM DIKMIL
1. SD SECABA PK
2. SMP DIKTUKPA
3. SMA SESARCABKES
4. D III ATEM SUSPAMINPERS PNS
3
TUJUAN
4
RULING
PENDAHULUAN
PENGETAHUAN LONGDARLAP
KASUS LONGDARLAP DAN
PENANGANANNYA
APLIKASI
EVALUASI
PENUTUP
6
TUJUAN LONGDARLAP
1. Mencegah KEMATIAN.
2. Mencegah KECACATAN.
3. Mencegah INFEKSI.
4. Mempermudah LONG LANJUTAN.
5. Mempercepat PROSES
PENYEMBUHAN.
6. Mengurangi RASA SAKIT.
7
SIKAP DAN TINDAKAN PENOLONG :
7. EVAKUASI KORBAN
8
TEHNIK PEMERIKSAAN AWAL
terhadap KORBAN
10
MACAM – MACAM GANGGUAN UMUM
1. LENA ( COLLAPS )
2. GUGAT ( SHOCK )
3. PINGSAN
4. MATI SURI
11
LENA (COLLAPS)
12
SEBAB
1.SENGATAN MATAHARI
2.KEKURANGAN OKSIGEN
3.KELETIHAN / BANYAK BERKERINGAT
GEJALA
1.BERKERINGAT,KULIT KERING
2.KESADARAN MNRN NAFAS CEPAT/SESAK
3.LIDAH KERING / HAUS
4.BADAN LEMAS / MATA BERKUNANG
13
PERTOLONGAN
14
GUGAT (SHOCK )
SEBAB :
* TERLAMBAT PERTOLONGAN LENA
* DEHIDRASI
GANGGUAN PSIKIS : TERKEJUT, KETAKUTAN,
KESAKITAN, STRES.
GEJALA :
HAUS, MUAL, MUNTAH, PUCAT,
KERINGAT DINGIN, NAFAS CEPAT & DANGKAL,
NADI CEPAT DALAM, RASA GALISAH & TAKUT
15
PERTOLONGAN
• BAWA KE T4 TEDUH & AMAN
• TIDUR TANPA BANTAL
• KENDORKAN PAKAIAN
• POSISI NYAMAN
• TDP PERDARAHAN HENTIKAN
• BILA KESAKITAN BERI ANALGESIK
• TENANGKAN KORBAN
• JAGA SUHU TUBUH KORBAN
• BERI MINUM HANGAT
• SEGERA EVAKUASI
16
PINGSAN
KESADARAN HILANG SAMA SEKALI
TIDAK MENDENGAR, TDK SAKIT, LEBIH
BERAT/ LANJUTAN DARI LENA / GUGAT
SEBAB SEBAB :
• LENA/SHOCK TDK TERTOLONG
• GEGAR OTAK
• KERACUNAN
• PERDARAHAN OTAK
17 17
PERTOLONGAN
POSISI TERLENTANG
KENDORKAN PAKAIAN
SIRKULASI UDARA SEGAR
SUASANA TENANG
RANGSANG BAU BAUAN
KRN GUGAT BERI PERTOLONGAN GUGAT
KRN RACUN BERI PERTOLONGAN KERACUNAN
PANAS TINGGI BERI KOMPRES DINGIN
KEJANG BERI BENDA LUNAK ANTARA RAHANG
MUNTAH MIRINGKAN
SADAR BERI MINUM
18
MATI SURI
a/ MENYERUPAI MATI TAPI BELUM ADA TANDA
TANDA KEMATIAN PASTI ( LEBAM MAYAT DAN
KAKU MAYAT )
PENYEBAB :
• LANJUTAN KOMA
• SUMBATAN JLN NAFAS
• TERSENGAT LISTRIK
• KERACUNAN GAS MOBIL
19
GEJALA :
TIDAK SADAR, NADI TDK TERABA,
NAFAS TDK ADA, WAJAH PUCAT
KELABU
PERTOLONGAN :
SATU SATUNYA PERTOLONGAN ADALAH
DG MELAKSANAKAN RJP
20
* VOLUME RATA RATA 5 - 6 Ltr
* HILANG ½ Ltr MASIH AMAN
* HILANG >1 Ltr -> SYOK/KEMATIAN
(ANAK ANAK > 1/2 Ltr )
MACAM PERDARAHAN :
* EXTERNAL
* INTERNAL
22
• PUCAT
• NADI KECIL & CEPAT
• PERNAFASAN CEPAT
• KERINGAT DINGIN
• GELISAH
• PENGLIHATAN KABUR
23
TANDA PERDARAHAN :
NADI / ARTERI
* Memancar sesuai denyut jantung
* Merah muda ( mengandung oksigen)
KAPILER / RAMBUT
* Sedikit, merembes
* Tdk berbahaya
VENA
* Hanya mengalir / Tdk memancar
* Merah tua ( mengandung Co 2 )
24
PERTOLONGAN PERDARAHAN
1. Pasang segera pembalut Penekan (cepat)
2. BILA MSH KELUAR, pasang pembalut penekan kedua
diatas pembalut pertama.
3. Bila masih terdapat juga perdarahan, bila tersedia
klem arteri, balut bersama-sama dengan luka.
4. Tinggikan bagian tubuh berdarah, bila tidak disertai
dengan patah tulang.
5. Tekan pembuluh darah nadi pd tempat perdarahan.
6. Jika perdarahan sulit dihentikan pasang penasat darah
(Tourniquet) selanjutnya evakuasi
25
PERDARAHAN DI RONGGA DADA DAN PERUT
26
LUKA
27
PEDOMAN DASAR PERTOLONGAN LUKA
• LUKA IRIS
• LUKA MEMAR
• LUKA TUSUK
• LUKA TEMBAK
• LUKA BAKAR
29 29
LUKA IRIS
1) Penyebab, akibat irisan benda tajam
2) Tanda-tandanya :
a) Tepi luka rata
b) Semua jaringan kulit : akar rambut, pembuluh darah
dan syaraf putus, perdarahannya banyak.
c) Sudut luka runcing
3) Pertolongannya :
a) Hentikan perdarahannya, dengan pembalut
penekan.
b) Bersihkan luka dengan betadine.
c) Beri obat antibiotik.
d) Dibalut.
e) Evakuasi
30
LUKA MEMAR
31
LUKA TUSUK
3) Gejala-gejalanya :
a) Terdapat luka tembak
b) Perdarahan bisa keluar, ke dalam.
c) Jika perdarahan banyak pasien pucat dan
dapat terjadi Syok.
33
Pertolongannya :
34
LUKA BAKAR
Penyebab
a) Api
b) Cairan / benda panas
c) Bahan kimia
d) Sinar terik matahari
e) Listrik
f) Radiasi
35
PENILAIAN LUKA BAKAR
Menurut DALAMNYA LB :
36
2. LB. DERAJAT II ( LB. DANGKAL )
• Kerusakan kulit mengenai lapisan epidermis dan
dermis sebagian/seluruhnya.
• Ditandai dengan adanya gelembung berisi air
( bullae / blister / lepuh ), terjadi pembengkakan,
permukaan selalu basah dan terasa nyeri ( sensitif
terhadap udara karena ujung-ujung syaraf sensoris
terbuka )
37
3. LB. DERAJAT III ( LB. DALAM )
- Kerusakan kulit terjadi pada seluruh bagian dermis,
subkutan dan dapat mengenai jaringan bawah kulit ( otot,
tulang )
38
LUASNYA LUKA BAKAR
40
GIGITAN ULAR
Pertolongannya :
1. Periksa kesadaran penderita,
serta cek ABC nya.
2. Kenali penyebabnya dari luka gigitan.
3. Membersihkan luka dengan sabun.
4. Merendahkan luka dari jantung.
5. Memberikan penekanan pada pembuluh darah
untuk menghambat menjalarnya bisa menuju
jantung dan otak dengan elastis perban.
6. Bila korban mengalami henti napas, berikan
petolongan pernapasan (Breathing Mouth to Mouth).
7. Berikan istirahat.
8. Segera evakuasi untuk mendapatkan ABU
41
Harus diingat pada luka gigitan ular :
a. Pemasangan pembalut, bukan untuk menghentikan
perdarahan
b. Apabila tidak jelas, maka dianggap saja gigitan dari
ular yang berbisa
c. Jangan sekali-sekali mengisap bisa ular dengan
mulut
d. Korban jangan disuntik dengan morphine sebab
suntikan morphine dapat menimbulkan penekanan
pernapasan sehingga bisa terjadi henti napas
e. Setelah ditolong, korban harus istirahat
42
LUKA LEHER
43
PERTOLONGAN
44
LUKA DADA
45
PERTOLONGANNYA
a. Korban ditidurkan setengah duduk.
47
PERTOLONGANNYA
52
PEMBIDAIAN
a. Prinsip Pembidaian.
1) Pastikan masalah ABC telah ditangani.
2) Pada korban sadar, katakan terlebih
dahulu apa yang akan dilakukan.
3) Buka daerah cedera yang akan dibidai,
4) Bila ada luka tutup dengan kain/ kasa.
5) Periksa pulsasi, motorik & sensorik.
6) Bidai dgn cara melewati sendi proximal
& distal tulang yg patah.
7) Gunakan bidai kaku minimal 2 sisi, pada
bagian yang berlekuk gunakan bantalan
lunak.
8) Periksa kembali pulsasi, motorik &
sensorik setelah membidai. 53
b. Tujuan pembidaian.
1) Mengistirahatkan luka.
2) Mencegah pergeseran tulang
yang patah.
3) Mengurangi rasa sakit.
4) Mencegah trauma akibat
robekan ujung tulang yang
patah.
5) Mempermudah pertolongan
selanjutnya.
54
c.Pembidaian patah tulang lengan ATAS.
1) Baringkan korban.
2) Rawat Luka bila terdapat luka.
3) Lakukan pembidaian dengan alat yg dibutuhkan :
a) 2 bidai yang panjangnya dari bahu sampai
telapak tangan.
b) 5 mitella untuk mengikat.
(1) 2 buah untuk bagian atas dan bawah tulang
yang patah.
(2) 1 buah dibawah sendi tlg yg patah
(3) 1 buah ditelapak tangan dan 1 buah untuk
menggendong lengan.
4) Reevaluasi
5) Isi kartu luka
6) Evakuasikan korban
55
56
d. Pembidaian patah tulang lengan BAWAH.
1) Baringkan korban.
2) Letakkan lengan bawah kedepan dada sampai
membentuk sudut 90 derajat.
3) Alat yang dibutuhkan :
a) 1 buah bidai yang panjangnya dari siku sampai
pergelangan tangan.
b) 4 buah mitella.
(1) 2 buah untuk bagian atas dan bagian bawah
dari tulang yang patah.
(2) 1 buah untuk mengikat di ujung jari ( telapak
tangan)
(3) 1 buah untuk menggendong.
4) Lengan bawah yang patah setelah dibidai di gendong,
aturlah gendongan tangan keleher sedemikian rupa
untuk mengurangi rasa sakit pada korban.
5) Isi kartu luka dan evakuasikan korban. 57
E. Pembidaian patah tulang tungkai atas ( Paha )
1) Korban di bawa ke tempat yang aman.
5) Reevaluasi.
60
TENGGELAM
SEBAB :
TDK DAPAT BERENANG
KEJANG / KRAM
PINGSAN AKIBAT BENTURAN
EPILEPSI
ASMA
JANTUNG
61
PERTOLONGAN
62
PENCEGAHAN KECELAKAAN
TENGGELAM
63
POL
Tujuan POL :
1. Memindahkan korban dari tempat kejadian ke
tempat yg lebih aman untuk mendptkan
longmalap/longdarlap.