You are on page 1of 71

BIODATA

NAMA : WALUYO
PKT/NRP: LETTU CKM/21970147780775
TTL : SRAGEN, 13 JULI 1975
ALAMAT : PUDAK PAYUNG
SEMARANG
STATUS : K01
DIKUM DIKMIL
1. SD SECABA PK
2. SMP DIKTUKPA
3. SMA SESARCABKES
4. D III ATEM SUSPAMINPERS PNS
3
TUJUAN

AGAR SISWA MEMAHAMI DAN MAMPU


MELAKSANAKAN LONGDARLAP

4
RULING

PENDAHULUAN
PENGETAHUAN LONGDARLAP
KASUS LONGDARLAP DAN
PENANGANANNYA
APLIKASI
EVALUASI
PENUTUP

REFERENSI : NASKAH DEPARTEMEN


TENTANG LONGDARLAP
5
LONGDARLAP

6
TUJUAN LONGDARLAP
1. Mencegah KEMATIAN.
2. Mencegah KECACATAN.
3. Mencegah INFEKSI.
4. Mempermudah LONG LANJUTAN.
5. Mempercepat PROSES
PENYEMBUHAN.
6. Mengurangi RASA SAKIT.

7
SIKAP DAN TINDAKAN PENOLONG :

1. TENANG dan PERCAYA DIRI

2. TINDAKAN KEAMANAN, perhatikan :


- T4 Kejadian/Kecelakaan
- CUMEMU

3. PENILAIAN KORBAN, meliputi :


- Cek Kesadaran
- Cek A,B dan C

4. BUAT PERENCANAAN dan LAKUKAN LONGDARLAP SECARA CEPAT

5. REEVALUASI DAN CATAT TINDAKAN MEDIS (Isi Kartu Luka)

6. BERI TANDA KEDUDUKAN KORBAN

7. EVAKUASI KORBAN
8
TEHNIK PEMERIKSAAN AWAL
terhadap KORBAN

1. Proteksi Diri / Tindakan keamanan.


2. Cek Tingkat Kesadaran 
- A = alert/sadar
- V = verbal/respon terhadap suara
- P = pain/respon terhadap nyeri
- U = unresponsive/tidak sadar
3. Cek ABC
4. Reevaluasi
5. Isi Kartu Luka
6. Evakuasi
9
BERBAGAI KASUS LONGDARLAP
& PENANGANANNYA

10
MACAM – MACAM GANGGUAN UMUM

1. LENA ( COLLAPS )
2. GUGAT ( SHOCK )
3. PINGSAN
4. MATI SURI

11
LENA (COLLAPS)

 KESADARAN BERKURANG AKIBAT GAGAL


ALIRAN DARAH KE ORGAN TUBUH.

 Gangguan kesadaran paling ringan, dapat


sembuh sendiri

 Bila tidak ditolong dapat berubah 


PINGSAN

12
SEBAB
1.SENGATAN MATAHARI
2.KEKURANGAN OKSIGEN
3.KELETIHAN / BANYAK BERKERINGAT

GEJALA
1.BERKERINGAT,KULIT KERING
2.KESADARAN MNRN NAFAS CEPAT/SESAK
3.LIDAH KERING / HAUS
4.BADAN LEMAS / MATA BERKUNANG
13
PERTOLONGAN

 BAWA KETEMPAT TEDUH


 LONGGARKAN PAKAIAN
 TIDUR TANPA BANTAL / KAKI
KEATAS
 BERI BAU BAUAN
 SUDAH SADAR BERI MINUM

14
GUGAT (SHOCK )
SEBAB :
* TERLAMBAT PERTOLONGAN LENA
* DEHIDRASI
 GANGGUAN PSIKIS : TERKEJUT, KETAKUTAN,
KESAKITAN, STRES.

GEJALA :
HAUS, MUAL, MUNTAH, PUCAT,
KERINGAT DINGIN, NAFAS CEPAT & DANGKAL,
NADI CEPAT DALAM, RASA GALISAH & TAKUT

15
PERTOLONGAN
• BAWA KE T4 TEDUH & AMAN
• TIDUR TANPA BANTAL
• KENDORKAN PAKAIAN
• POSISI NYAMAN
• TDP PERDARAHAN HENTIKAN
• BILA KESAKITAN BERI ANALGESIK
• TENANGKAN KORBAN
• JAGA SUHU TUBUH KORBAN
• BERI MINUM HANGAT
• SEGERA EVAKUASI

16
PINGSAN
KESADARAN HILANG SAMA SEKALI
TIDAK MENDENGAR, TDK SAKIT, LEBIH
BERAT/ LANJUTAN DARI LENA / GUGAT

SEBAB SEBAB :
• LENA/SHOCK TDK TERTOLONG
• GEGAR OTAK
• KERACUNAN
• PERDARAHAN OTAK
17 17
PERTOLONGAN

 POSISI TERLENTANG
 KENDORKAN PAKAIAN
 SIRKULASI UDARA SEGAR
 SUASANA TENANG
 RANGSANG BAU BAUAN
 KRN GUGAT BERI PERTOLONGAN GUGAT
 KRN RACUN BERI PERTOLONGAN KERACUNAN
 PANAS TINGGI BERI KOMPRES DINGIN
 KEJANG BERI BENDA LUNAK ANTARA RAHANG
 MUNTAH MIRINGKAN
 SADAR BERI MINUM

18
MATI SURI
a/ MENYERUPAI MATI TAPI BELUM ADA TANDA
TANDA KEMATIAN PASTI ( LEBAM MAYAT DAN
KAKU MAYAT )

PENYEBAB :
• LANJUTAN KOMA
• SUMBATAN JLN NAFAS
• TERSENGAT LISTRIK
• KERACUNAN GAS MOBIL

19
GEJALA :
TIDAK SADAR, NADI TDK TERABA,
NAFAS TDK ADA, WAJAH PUCAT
KELABU

PERTOLONGAN :
SATU SATUNYA PERTOLONGAN ADALAH
DG MELAKSANAKAN RJP
20
* VOLUME RATA RATA 5 - 6 Ltr
* HILANG ½ Ltr MASIH AMAN
* HILANG >1 Ltr -> SYOK/KEMATIAN
(ANAK ANAK > 1/2 Ltr )

- DARAH ARTERI BERWARNA MERAH


TERANG & MEMANCAR
- DARAH VENA / KAPILER MERAH GELAP &
MEREMBES
21
SISTEM PEREDARAN DARAH
* JANTUNG
* ARTERI
* KAPILER
* VENA

MACAM PERDARAHAN :
* EXTERNAL
* INTERNAL

22
• PUCAT
• NADI KECIL & CEPAT
• PERNAFASAN CEPAT
• KERINGAT DINGIN
• GELISAH
• PENGLIHATAN KABUR

23
TANDA PERDARAHAN :
NADI / ARTERI
* Memancar sesuai denyut jantung
* Merah muda ( mengandung oksigen)

KAPILER / RAMBUT
* Sedikit, merembes
* Tdk berbahaya

VENA
* Hanya mengalir / Tdk memancar
* Merah tua ( mengandung Co 2 )
24
PERTOLONGAN PERDARAHAN
1. Pasang segera pembalut Penekan (cepat)
2. BILA MSH KELUAR, pasang pembalut penekan kedua
diatas pembalut pertama.
3. Bila masih terdapat juga perdarahan, bila tersedia
klem arteri, balut bersama-sama dengan luka.
4. Tinggikan bagian tubuh berdarah, bila tidak disertai
dengan patah tulang.
5. Tekan pembuluh darah nadi pd tempat perdarahan.
6. Jika perdarahan sulit dihentikan pasang penasat darah
(Tourniquet) selanjutnya evakuasi

25
PERDARAHAN DI RONGGA DADA DAN PERUT

Pertolongan terhadap keadaan ini, tidak dapat


dilakukan dengan Longdarlap, tapi harus
dilakukan oleh dokter di rumah sakit dengan
peralatan dan sarana yang lengkap. Di lapangan,
satu-satunya yang dapat dilakukan adalah
MENCEGAH/MENGURANGI TERJADINYA SYOK,
dengan jalan memasang infus, kemudian segera
EVAKUASI

26
LUKA

a/ terputusnya suatu jaringan tubuh sebagai


akibat dari suatu penyakit atau trauma

27
PEDOMAN DASAR PERTOLONGAN LUKA

1. JANGAN SENTUH LUKA DENGAN


TANGAN/ALAT KOTOR.

2. JANGAN CUCI LUKA DENGAN AIR TDK STERIL

3. BERSIHKAN DENGAN ANTISEPTIK

4. BEBASKAN DARI PAKAIAN

5. TUTUP & BALUT DG KASA STERIL


28
MACAM MACAM LUKA

• LUKA IRIS
• LUKA MEMAR
• LUKA TUSUK
• LUKA TEMBAK
• LUKA BAKAR

29 29
LUKA IRIS
1) Penyebab, akibat irisan benda tajam
2) Tanda-tandanya :
a) Tepi luka rata
b) Semua jaringan kulit : akar rambut, pembuluh darah
dan syaraf putus, perdarahannya banyak.
c) Sudut luka runcing
3) Pertolongannya :
a) Hentikan perdarahannya, dengan pembalut
penekan.
b) Bersihkan luka dengan betadine.
c) Beri obat antibiotik.
d) Dibalut.
e) Evakuasi

30
LUKA MEMAR

1. Disebabkan : Tumbukan dengan benda tumpul


2. Gejala : Tempat luka berwarna biru, bengkak dan
nyeri.
3. Pertolongannya :
a) Bersihkan luka dari kotoran dengan kain kasa
steril yang diberi betadine.
b) Beri obat analgetik untuk menghilangkan rasa
sakit
c) Luka akan sembuh sendiri secara bertahap.

31
LUKA TUSUK

1. Luka disebabkan oleh tusukan benda tajam.


2. Gejala :Lubang luka dalam, Perdarahan keluar /
kedalam, korban pucat,dapat terjadi Syock
3. Pertolongannya :
a) Periksa keadaan umum korban seperti :
(1) Kesadaran menurun atau tidak
(2) Denyut nadi
(3) Wajah pucat atau tidak.
b) Luka tusuk di dada, perut, leher dan kepala
segera beri Longdarlap dan kirim berita ke belakang.
c) Pada luka tusuk di lengan, tungkai, maka
hentikan perdarahan dengan pembalut penekan, setelah
luka dibersihkan, lalu kirim berita ke belakang.
d) Jangan mencabut benda yang menancap.
32
LUKA TEMBAK

1) Berat atau ringannya luka tembak tergantung pada :


a) Lokasi luka
b) Jarak tembakan
c) Jenis peluru
d) Arah peluru

2) Penyebabnya. Senjata api

3) Gejala-gejalanya :
a) Terdapat luka tembak
b) Perdarahan bisa keluar, ke dalam.
c) Jika perdarahan banyak pasien pucat dan
dapat terjadi Syok.

33
Pertolongannya :

a. Hentikan dengan pembalut penekan.


b. Jika korban terlihat pucat, nadi cepat dan
kecil, kesadaran menurun, maka
kemungkinan adalah perdarahan ke dalam.
c. Jika lukanya kecil dan perdarahan sedikit,
bersihkan luka dengan betadine, setelah itu
dibalut.
d. Atasi Syok segera kirim berita ke belakang.

34
LUKA BAKAR

Luka bakar adalah kerusakan jaringan tubuh yang


disebabkan karena jaringan tubuh terjadi kontak
dengan sumber panas

Penyebab
a) Api
b) Cairan / benda panas
c) Bahan kimia
d) Sinar terik matahari
e) Listrik
f) Radiasi
35
PENILAIAN LUKA BAKAR

Menurut DALAMNYA LB :

1. LB. DERAJAT I ( LB. SANGAT DANGKAL )


Kerusakan bagian Epidermis. Kulit
kering dan Hiperemia ( kemerahan )
Misal : Kena sinar Matahari dlm waktu
yang lama.

36
2. LB. DERAJAT II ( LB. DANGKAL )
• Kerusakan kulit mengenai lapisan epidermis dan
dermis sebagian/seluruhnya.
• Ditandai dengan adanya gelembung berisi air
( bullae / blister / lepuh ), terjadi pembengkakan,
permukaan selalu basah dan terasa nyeri ( sensitif
terhadap udara karena ujung-ujung syaraf sensoris
terbuka )

37
3. LB. DERAJAT III ( LB. DALAM )
- Kerusakan kulit terjadi pada seluruh bagian dermis,
subkutan dan dapat mengenai jaringan bawah kulit ( otot,
tulang )

- Kulit berubah warna abu-abu dan keputihan, kering dan


letaknya lebih rendah dari kulit sekitarnya.

- Terjadi koagulasi Protein pd Epidermis dan Dermis


( ESCHAR ).

- Rasa nyeri dan hilang sensasi karena kerusakan/kematian


syaraf-syaraf sensoris.

38
LUASNYA LUKA BAKAR

Rms “RULE OF NINE”

Kepala dan leher =9%


Dada =9%
Perut =9%
Punggung =9%
Pinggang =9%
Lengan Kiri =9%
Lengan Kanan =9%
Tungkai kiri depan =9%
Tungkai kiri belakang =9%
Tungkai kanan depan
=9%
Tungkai kanan belakang =9%
Kemaluan =1%
39
PERTOLONGANNYA

a.Siram / rendam air dingin (jangan air es).


b. Bersihkan luka dan berikan obat salep
(Burnazin, Levertan, Bioplacenton dll )
c. Jangan pecahkan bulae
d.Tutup luka bakar dengan kain steril / bersih.
e. Balut longgar-longgar.
f. Berikan banyak minum.
g.Dijaga korban jangan sampai kedinginan.
h. Ada tanda-tanda Syok berikan Infus.
i. Evakuasi

40
GIGITAN ULAR
Pertolongannya :
1. Periksa kesadaran penderita,
serta cek ABC nya.
2. Kenali penyebabnya dari luka gigitan.
3. Membersihkan luka dengan sabun.
4. Merendahkan luka dari jantung.
5. Memberikan penekanan pada pembuluh darah
untuk menghambat menjalarnya bisa menuju
jantung dan otak dengan elastis perban.
6. Bila korban mengalami henti napas, berikan
petolongan pernapasan (Breathing Mouth to Mouth).
7. Berikan istirahat.
8. Segera evakuasi untuk mendapatkan ABU

41
Harus diingat pada luka gigitan ular :
a. Pemasangan pembalut, bukan untuk menghentikan
perdarahan
b. Apabila tidak jelas, maka dianggap saja gigitan dari
ular yang berbisa
c. Jangan sekali-sekali mengisap bisa ular dengan
mulut
d. Korban jangan disuntik dengan morphine sebab
suntikan morphine dapat menimbulkan penekanan
pernapasan sehingga bisa terjadi henti napas
e. Setelah ditolong, korban harus istirahat

42
LUKA LEHER

• BILA LUKA HEBAT DILEHER BIASANYA KORBAN


MUDAH MENINGGAL
• SEBAB : TRAUMA YG MENGENAI LEHER
• GEJALA :
– TERDAPAT LUKA DILEHER
– TERDAPAT TANDA PATAH TULANG LEHER
– DPT TERJADI HENTI NAFAS
– BILA BERAT TERJADI LUMPUH

43
PERTOLONGAN

• PASANG COLLAR NECK


• PERIKSA KESADARAN
• PERIKSA ABC
• JAGA JALAN NAFAS DENGAN TEHNIK LOCK ROLL
• BILA SYOK SEGERA ATASI
• REEVALUASI
• EVAKUASI

44
LUKA DADA

45
PERTOLONGANNYA
a. Korban ditidurkan setengah duduk.

b. Cegah secepat mungkin, agar udara tidak masuk ke


dalam pleura melalui luka dengan membuat
KONTRAVENTIL pada daerah luka dada.

c.Tidak boleh diberikan morphin dpt menekan


perdafasan.

d. Korban dilarang berbicara, karena lebih memudahkan


udara masuk ke dalam ruangan pleura (memperberat
keadaan)

e. Laksanakan evakuasi segera


46 46
LUKA PERUT

47
PERTOLONGANNYA

a. Tidurkan korban dengan posisi setengah duduk, bila


lukanya melintang, dan tidur telentang bila lukanya
membujur
b. Bila korban dalam keadaan Syok, atasi segera.
c. Bersihkan luka dengan cairan yg steril.
d.Tutup luka dengan kasa steril atau pembalut cepat yang
besar.
e. Balut dengan kain segitiga (mitella)
f. Lipat kedua tungkai
g. Segera evakuasi
48
PATAH TULANG
A/ keadaan dimana terjadi kerusakan pd tulang shg tlg
tsb tdk utuh lagi

JENIS PATAH TULANG


A. PATAH TULANG TERBUKA yaitu patah tulang
dimana salah satu dari kedua ujung tlg yg patah
merusak kulit hingga menonjol keluar dan berhub. dgn
dunia luar.

B. PATAH TULANG TERTUTUP yaitu patah tulang


yang kedua ujungnya tetap didalam badan, dan tidak
merusak kulit 49
GEJALA PATAH TULANG
1. BENGKAK
2. DEFORMITAS
3. SAKIT dan NYERI TEKAN
4. HILANG FUNGSI ( ketidakmampuan
menggunakan bagian yg cedera )
50
TEHNIK PENANGANAN PATAH TULANG

A. PATAH TULANG TERBUKA, pertolongannya :


1) Tindakan Keamanan.
2) Lakukan penilaian korban ( Kesadaran, ABC ) dan
lakukan resusitasi bila ditemukan adanya kegawat
daruratan.
3) Hentikan perdarahan dengan tindakan membalut
tekan.
4) Hindarkan dan atasi shock pada korban ( bila terjadi
shock).
5) Berikan cairan melalui infus.
6) Lakukan pembidaian.
7) Lakukan Reevaluasi.
51
8) Segera evakuasi.
B. PATAH TULANG TERTUTUP, pertolongannya :
1) Tindakan Keamanan.
2) Lakukan penilaian korban ( Kesadaran dan ABC )
3) Hindarkan dan atasi shock pada korban (bila
terjadi shock)
4) Berikan cairan melalui infus.
5) Lakukan pembidaian.
6) Lakukan Reevaluasi.
7) Segera evakuasi.

52
PEMBIDAIAN
a. Prinsip Pembidaian.
1) Pastikan masalah ABC telah ditangani.
2) Pada korban sadar, katakan terlebih
dahulu apa yang akan dilakukan.
3) Buka daerah cedera yang akan dibidai,
4) Bila ada luka tutup dengan kain/ kasa.
5) Periksa pulsasi, motorik & sensorik.
6) Bidai dgn cara melewati sendi proximal
& distal tulang yg patah.
7) Gunakan bidai kaku minimal 2 sisi, pada
bagian yang berlekuk gunakan bantalan
lunak.
8) Periksa kembali pulsasi, motorik &
sensorik setelah membidai. 53
b. Tujuan pembidaian.
1) Mengistirahatkan luka.
2) Mencegah pergeseran tulang
yang patah.
3) Mengurangi rasa sakit.
4) Mencegah trauma akibat
robekan ujung tulang yang
patah.
5) Mempermudah pertolongan
selanjutnya.
54
c.Pembidaian patah tulang lengan ATAS.
1) Baringkan korban.
2) Rawat Luka bila terdapat luka.
3) Lakukan pembidaian dengan alat yg dibutuhkan :
a) 2 bidai yang panjangnya dari bahu sampai
telapak tangan.
b) 5 mitella untuk mengikat.
(1) 2 buah untuk bagian atas dan bawah tulang
yang patah.
(2) 1 buah dibawah sendi tlg yg patah
(3) 1 buah ditelapak tangan dan 1 buah untuk
menggendong lengan.
4) Reevaluasi
5) Isi kartu luka
6) Evakuasikan korban
55
56
d. Pembidaian patah tulang lengan BAWAH.
1) Baringkan korban.
2) Letakkan lengan bawah kedepan dada sampai
membentuk sudut 90 derajat.
3) Alat yang dibutuhkan :
a) 1 buah bidai yang panjangnya dari siku sampai
pergelangan tangan.
b) 4 buah mitella.
(1) 2 buah untuk bagian atas dan bagian bawah
dari tulang yang patah.
(2) 1 buah untuk mengikat di ujung jari ( telapak
tangan)
(3) 1 buah untuk menggendong.
4) Lengan bawah yang patah setelah dibidai di gendong,
aturlah gendongan tangan keleher sedemikian rupa
untuk mengurangi rasa sakit pada korban.
5) Isi kartu luka dan evakuasikan korban. 57
E. Pembidaian patah tulang tungkai atas ( Paha )
1) Korban di bawa ke tempat yang aman.

2) Nilai cepat kondisi korban tentang kesadaran dan ABC.

3) Bila pendarahan keluar hentikan dengan pembalut cepat.

4) Lakukan pembidaian dgn menggunakan alat yg dibutuhkan


a) 2 buah bidai, 1 buah bidai yang panjangnya dari ketiak
sampai dengan ujung kaki korban, 1 buah bidai dari
sela
paha sampai dengan ujung kaki korban.

b) Kain segitiga ( mitella) ± 7 buah untuk mengikat ;


(1) 2 pada bagian proksimal dan distal tulang yang
patah.
(2) 2 pada bagian betis dan lutut.
(3) 2 pada pinggang dan dada kain segitiga dilebarkan.
(4) 1 pada tumit ( kedua kaki korban disatukan)

5) Reevaluasi.

6) Isi kartu luka dan Evakuasi korban. 58


Patah Tulang Belakang

1. Bila disertai dengan luka : Rawat luka terlebih


dahulu
2. Bila tidak disertai luka :
a) Korban ditidurkan dengan posisi telentang
b) Di bawah pinggang diberikan ganjal dengan
bantal yang tipis.
3. Cara mengangkut korban patah tulang belakang.
a) Jangan sekali-kali menggunakan tandu dari
kain atau tandu yang dialasi dengan kasur.
b) Gunakan tandu dari papan dengan ukuran
selebar dan sepanjang tubuh korban.
c) Di lapangan untuk tandu dapat digunakan
daun pintu, atau tandu biasa yang dialasi dengan
papan.
59
Patah Tulang Selangka
Lakukan ransel verban
(berbentuk angka delapan dan
ransel)
Bagian yang patah Diberikan
alas. Dapat juga ditolong
dengan pengikat kedua sikunya
ke belakang sehingga tulang
selangkanya tertarik, dan
pergerakannya berkurang.

60
TENGGELAM

SEBAB :
TDK DAPAT BERENANG
KEJANG / KRAM
PINGSAN AKIBAT BENTURAN
EPILEPSI
ASMA
JANTUNG

61
PERTOLONGAN

1. LEMPAR TALI / BAMBU


2. KORBAN TDK MUNCUL, PENOLONG
MASUK AIR
3. TARIK LEHER BAJU, RAMBUT KE TEPI
4. BERSIHKAN, HIDUNG MULUT,
KERONGKONGAN
5. KELUARKAN AIR DARI PARU
6. PERNAFASAN BUATAN
7. RJP

62
PENCEGAHAN KECELAKAAN
TENGGELAM

• TDK BERENANG SETELAH MAKAN. TUNGGU 2 JAM


• TDK RENANG SENDIRIAN / TDK MAHIR
• TDK RENANG BILA SESAK NAFAS
• TDK RENANG BILA JANTUNGAN
• TDK MEMAKSA BILA LELAH
• TDK PANIK
• TDK TERJUN KE AIR SEBELUM TAHU KEDALAMAN AIR

63
POL
Tujuan POL :
1. Memindahkan korban dari tempat kejadian ke
tempat yg lebih aman untuk mendptkan
longmalap/longdarlap.

2. Memindahkan korban menuju fasilitas kes lain yg


lebih mampu untuk mendptkan long lanjutan.
• MEMAPAH
• a) Penolong mengambil posisi jongkok diatas kepala korban.
• b) Penolong memegang kerah baju korban.
• c) Dudukkan korban dengan ditopang oleh kaki penolong.
• d) Pegang korban melalui kedua bawah ketiak korban dengan posisi tangan
penolong dianyam didepan dada korban.
• e) Penolong mendirikan korban dgn kekuatan otot lengan.
• f) Penolong bergeser melalui salah satu bawah ketiak korban sehingga posisi
penolong berada disamping kanan / kiri bagian kaki yang sakit.
• g) Penolong merangkul tubuh korban dengan memegang pinggang korban.
• h) Letakkan kaki kanan / kiri penolong dibelakang kaki korban yang sakit.
• i) Penolong membawa korban berjalan menuju tempat yang aman.
• MEMBOPONG
• a) Penolong mengambil posisi jongkok diatas kepala
korban.
• b) Penolong memegang kerah baju korban.
• c) Dudukkan korban dengan ditopang oleh kaki
penolong.
• d) Penolong bergeser kesamping kanan / kiri
anggota badan yang sehat dengan posisi lutut
menopang punggung korban.
• e) Bagian kaki yang sehat dilipat selanjutnya korban
diperintahkan merangkul penolong.
• f) Tangan kanan / kiri penolong dimasukkan dibawah
kedua lutut korban.
• g) Korban didudukkan diatas paha penolong,
selanjutnya penolong membawa ke t4 aman
MENGGENDONG
a) Penolong mengambil posisi jongkok diatas kepala
korban.
b) Penolong memegang kerah baju korban.
c) Dudukkan korban dengan ditopang oleh kaki penolong.
d) Pegang korban melalui kedua bawah ketiak korban
dengan posisi tangan penolong dianyam didepan dada
korban.
e) Penolong mendirikan korban dengan kekuatan otot
lengan.
f) Penolong bergeser kedepan badan korban sambil
memegang kedua belah tangan korban.
g) Penolong jongkok dgn menggunakan tumpuan kaki
yang kokoh, korban diperintahkan merangkul penolong.
h) Kedua tangan penolong memegang paha korban
selanjutnya dibawa ketempat yang aman

You might also like