Professional Documents
Culture Documents
BS Rekam Medis Dan Kerahasiaan
BS Rekam Medis Dan Kerahasiaan
Pustaka Rujukan
Permenkes
►UU 29/04 Praktik •Registrasi dan Perizinan Tenaga
Kedokteran Kesehatan
•Perizinan dan Praktik Dokter dan
►UU 35/09 Narkotka dokter gigi
►UU 36/09 Kesehatan •Perizinan RS
•Klinik
►UU 44/09 Rumah Sakit •Puskesmas
►UU 18/14 Kesehatan Jiwa •Rekam Medis
•Persetujuan Tindakan
►UU 36/14 Tenaga Kedokteran
Kesehatan •Rahasia Kedokteran
•Standar Pelayanan Kedokt
►UU 38/14 Keperawatan •Sistem Rujukan
►UU 40/04 SJSN
►UU 24/11 BPJS
►PP 51/09 Pekerjaan
Kefarmasian
SISTEM INFORMASI
DAN
REKAM MEDIS
SISTEM INFORMASI
• FRONT OFFICE
• RESEPSIONIS
• KASIR
• BACK OFFICE
• SISTEM LOGISTIK – AKUNTANSI - SDM
• CASH FLOW MANAGEMENT, BILLING, CLAIM
• APOTIK
• REKAM MEDIS
• LABORATORIUM
• RADIOLOGI
• RUANG PERAWATAN
REKAM MEDIS
• ADALAH BERKAS YG BERISIKAN CATATAN DAN DOKUMEN TENTANG
IDENTITAS PASIEN, PEMERIKSAAN, PENGOBATAN, TINDAKAN DAN
PELAYANAN LAIN YG TELAH DIBERIKAN KEPADA PASIEN
►Medical Record: The collection of information
concerning a patient and his or her health care that is
created and maintained in the regular course of UC__
business in accordance with UC__ policies, made by a
person who has knowledge of the acts, events, opinions
or diagnoses relating to the patient, and made at or
around the time indicated in the documentation.
►The medical record may include records maintained in
an electronic medical / record system, e.g., an
electronic system framework that integrates data from
multiple sources, captures data at the point of care, and
supports caregiver decision making.
►The medical record excludes health records that are
not official business records of UC, such as personal
health records managed by the patient.
REKAM MEDIS
►CATATAN
Catatan dokter / drg
►DOKUMEN
Dokumen Pemeriksaan Penunjang
Dokumen Informed Consent
Dokumen Asuhan Keperawatan
HIMMS, 2006
►How is documentation managed and preserved over
time?
HIMMS, 2006
How is documentation managed and preserved over time?
Are all clinical messages and clinical behaviors (prompts, etc.) reproducible
and recoverable?
Do other periodic and necessary tasks, such as reportcreation and auditing,
also expose documentation to additional security risks?
Are critical support functions, such as auditing, always operable and
reasonably accesible or do they require vendor supports or other extra costs?
• How does documentation interact with billing?
HIMMS, 2006
• How is documentation presented?
HEALTH
WHILE HEALTH-
HEALTH-CARE INFORMATION
CARE PROVIDER
PROVIDER HELD IN TRUST BY
OWNS THE
OWNS HEALTH-CARE
MEDICAL RECORD,
MEDICAL PROVIDER FOR
PATIENT
RECORD THE BENEFIT OF
POSSESSES RIGHT
THE PATIENT
OF ACCESS
GENERAL RULE: MEDICAL RECORD AS A MEDIUM IS OWNED BY THE
HEALTH-CARE PROVIDER, WITH THE PATIENT POSSESSING A
LIMITED PROPERTY INTEREST IN THE HEALTH INFORMATION
CONTAINED THEREIN
McWAY DC, Legal Aspects of health information management, 1997
HAK MENGAKSES
REKAM MEDIS PASIEN
►JANGAN SAMPAI MEMPERBURUK KEADAAN PASIEN
(NON MALEFICENCE PRINCIPLE)
DIDAMPINGI DOKTER / NA-KES
►BENARKAH SELURUH ISI RM MILIK PASIEN?
INFO DARI PASIEN
INFO HASIL DEDUKSI / INFERENSI ILMIAH, KOMUNIKASI
ANTAR DOKTER
►DI A.S.:
HANYA 28 STATES MEMBERI HAK AKSES
RM PSIKIATRIS TAK DAPAT DIAKSES
PASIEN RS FED BOLEH MENGAKSES, MENGOREKSI,
MENGCOPY RM
REKAM MEDIS UNTUK
KENDALI MUTU
• AUDIT MEDIS / KLINIK
• HATI-HATI DAMPAK SAMPINGAN :
• PERILAKU TENAGA KESEHATAN
• TANGGUNG-JAWAB MANAJEMEN
• PENGARUH TERHADAP BEBAN KERJA
• AKUNTABILITAS
• PROSPEK KARIER DAN MORAL
• RENCANA PELATIHAN
• BUKAN UNTUK CARI “YG BERSALAH”
WMA, Oktober 1983
• It is not a breach of confidentiality to release or transfer confidential
health care information required for the purpose of conducting
scientific researches, management audits, financial audits, program
evaluations
• No patient identities !
KETENTUAN AUDIT MEDIS
• PELAKSANA DISUMPAH
• SELURUH DATA : RAHASIA
• SANKSI BAGI PELANGGAR
• TANPA IDENTITAS PASIEN
• TUJUAN : PERBAIKAN LAYANAN, BUKAN
MENYALAHKAN/MENGHUKUM
• TIDAK DAPAT SEBAGAI BUKTI DI PENGADILAN
(2) PENEGAKAN HUKUM
MEMENUHI PERMINTAAN APARATUR PENEGAK HUKUM DALAM
RANGKA PENEGAKAN HUKUM
►PERMINTAAN RESMI
►BERITA ACARA SERAH TERIMA
►HANYA FOTOKOPI REKAM MEDIK, TIAP LEMBAR DILEGALISIR
DENGAN DIBUBUHI PARAF DAN STEMPEL SARYANKES
(3) PERMINTAAN PASIEN
ATAU IJIN PASIEN
►UNTUK PERUSAHAAN TEMPAT BEKERJA
►UNTUK KLAIM ASURANSI KESEHATAN
►UNTUK KELUARGANYA / AHLI WARIS
►UNTUK KEPENTINGAN PENUNTUTAN
OTORISASI / ATAS IJIN
• PERMENKES :
• 5 TAHUN utk RS, 2 Tahun untuk Non RS
• BOLEH DALAM BENTUK MICROFILM
• KETENTUAN TATA CARA PEMUSNAHAN
• PRAKTEK :
• KASUS TERTENTU PERLU LEBIH 5 THN
• ANAK-ANAK HARUS HINGGA DEWASA
• BAGAIMANA DG CD-ROM, HARDDISK, DLL
KERAHASIAAN
menurut Permenkes 36/2012
Permenkes 36/2012
• Rahasia kedokteran adalah data dan informasi tentang kesehatan
seseorang yang diperoleh tenaga kesehatan pada waktu menjalankan
pekerjaan atau profesinya.
Pasal 3
(1) Rahasia kedokteran mencakup data dan informasi
mengenai:
• a. identitas pasien;
• b. kesehatan pasien meliputi hasil anamnesis, pemeriksaan
fisik, pemeriksaan penunjang, penegakan diagnosis,
pengobatan dan/atau tindakan kedokteran; dan
• c. hal lain yang berkenaan dengan pasien.
•(2) Data dan informasi sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) dapat bersumber dari pasien, keluarga pasien,
pengantar pasien, surat keterangan konsultasi atau
rujukan, atau sumber lainnya.
Pasal 6
• (1) Pembukaan rahasia kedokteran untuk kepentingan
kesehatan pasien sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5
meliputi:
• a. kepentingan pemeliharaan kesehatan, pengobatan,
penyembuhan, dan perawatan pasien; dan
• b. keperluan administrasi, pembayaran asuransi atau jaminan
pembiayaan kesehatan.
• (2) Pembukaan rahasia kedokteran sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) huruf a dilakukan dengan
persetujuan dari pasien.
• (3) Pembukaan rahasia kedokteran sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) huruf b dilakukan dengan
persetujuan dari pasien baik secara tertulis maupun
sistem informasi elektronik.
• (4) Persetujuan dari pasien sebagaimana dimaksud pada
ayat (3) dinyatakan telah diberikan pada saat
pendaftaran pasien di fasilitas pelayanan kesehatan.
• (5) Dalam hal pasien tidak cakap untuk memberikan
persetujuan sebagaimana dimaksud pada ayat (2),
persetujuan dapat diberikan oleh keluarga terdekat
atau pengampunya.
Pasal 7
• (1) Pembukaan rahasia kedokteran untuk memenuhi permintaan
aparatur penegak hukum dalam rangka penegakan hukum …
dapat dilakukan pada proses penyelidikan, penyidikan,
penuntutan, dan sidang pengadilan.
• (2) Pembukaan rahasia kedokteran sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) dapat melalui pemberian data dan informasi berupa
visum et repertum, keterangan ahli, keterangan saksi, dan/atau
ringkasan medis.
• (4) Dalam hal pembukaan rahasia kedokteran dilakukan atas
dasar perintah pengadilan atau dalam sidang pengadilan, maka
rekam medis seluruhnya dapat diberikan.
Pasal 9
• (1) Pembukaan rahasia kedokteran berdasarkan ketentuan
peraturan perundang-undangan sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 5 dilakukan tanpa persetujuan pasien dalam rangka
kepentingan penegakan etik atau disiplin, serta kepentingan
umum.
• (2) Pembukaan rahasia kedokteran dalam rangka kepentingan
penegakan etik atau disiplin sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
diberikan atas permintaan tertulis dari Majelis Kehormatan Etik
Profesi atau Majelis Kehormatan Disiplin Kedokteran Indonesia.
• (3) Pembukaan rahasia kedokteran dalam rangka kepentingan
umum sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan tanpa
membuka identitas pasien.
• (4) Kepentingan umum sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
meliputi :
• a. audit medis;
• b. ancaman Kejadian Luar Biasa/wabah penyakit menular;
• c. penelitian kesehatan untuk kepentingan negara;
• d. pendidikan atau penggunaan informasi yang akan berguna
di masa yang akan datang; dan
• e. ancaman keselamatan orang lain secara individual atau
masyarakat.
• (5) Dalam hal pembukaan rahasia kedokteran untuk kepentingan
sebagaimana dimaksud pada ayat (4) huruf b dan huruf e,
identitas pasien dapat dibuka kepada institusi atau pihak yang
berwenang untuk melakukan tindak lanjut sesuai ketentuan
peraturan perundang-undangan.
Pasal 10
• (1) Pembukaan atau pengungkapkan rahasia kedokteran
dilakukan oleh penanggung jawab pelayanan pasien.
• (2) Dalam hal pasien ditangani/dirawat oleh tim, maka ketua
tim yang berwenang membuka rahasia kedokteran.
• (3) Dalam hal ketua tim sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
berhalangan maka pembukaan rahasia kedokteran dapat
dilakukan oleh salah satu anggota tim yang ditunjuk.
• (4) Dalam hal penanggung jawab pelayanan pasien tidak ada
maka pimpinan fasilitas pelayanan kesehatan dapat
membuka rahasia kedokteran.
Pasal 13
• 1) Pasien atau keluarga terdekat pasien yang telah
meninggal dunia yang menuntut tenaga kesehatan
dan/atau fasilitas pelayanan kesehatan serta
menginformasikannya melalui media massa, dianggap
telah melepaskan hak rahasia kedokterannya kepada
umum.
• (2) Penginformasian melalui media massa sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) memberikan kewenangan
kepada tenaga kesehatan dan/atau fasillitas pelayanan
kesehatan untuk membuka atau mengungkap rahasia
kedokteran yang bersangkutan sebagai hak jawab
Pasal 14
• Dalam hal pihak pasien menggugat tenaga kesehatan dan/atau
fasilitas pelayanan kesehatan maka tenaga kesehatan dan/atau
fasilitas pelayanan kesehatan yang digugat berhak membuka rahasia
kedokteran dalam rangka pembelaannya di dalam sidang pengadilan.
INFORMED CONSENT
Permenkes 290 / 2008
PRINSIP OTONOMI
• RESPECT FOR PATIENT AUTONOMY
• PRIVACY, VOLUNTARINESS, SELF-MASTERY, CHOOSING FREELY, THE
FREEDOM TO CHOOSE
• SELF-GOVERNANCE, LIBERTY RIGHTS, INDIVIDUAL CHOICES
• RIGHT TO SELF DETERMINATION