You are on page 1of 18

MAWARIS

--KELOMPOK-FAHMI HIKMAN NURUSY SYAMSI


FARIDL AHMAD MAULANA
MOCH. YAN NUROCHMAN RS
RAIS FIKRI FATHIN
YEREMIA PURWADISASTRA

PENGERTIAN

TUJUAN

MAWARIS

SUMBER HUKUM

HUKUM MEMPELAJARI

SEBAB SEBAB MENERIMA


WARIS

SEBAB SEBAB BERHALANGNYA


WARIS

HAL HAL YANG HARUS


DILAKUKAN SEBELUM
PEMBAGIAN WARIS

FURUDUL MUQODHAROH

PENGERTIAN

Mawaris ialah ilmu yang


mempelajari tentang tatacara
pembagian harta waris.
Mawaris disebut juga dengan faroid
yaitu ilmu yang mempelajari
kadar pembagian masing-masing
ahli waris.

TUJUAN

Agar dapat melaksanakan pembagian harta


waris kepada ahli waris yang berhak menerima
sesuai dengan ketentaun syariat.
Agar diketahui secara jelas siapa yang berhak
menerima warisan, berapa bagian masingmasing dan siapa yang tidak berhak.
Menentukan pembagian harta warisan secara
adil dan benar sehingga tidak terjadi
perselisihan disebabkan harta pusaka.

SUMBER HUKUM

1. ALQURAN
2. SUNAH ROSUL / HADITS
3. IJTIHAD

AL QURAN
AN NISA AYAT 11 :





(11)



















Allah mensyari'atkan bagimu tentang (pembagian pusaka untuk) anakanakmu. Yaitu : bahagian seorang anak lelaki sama dengan bagahian dua
orang anak perempuan; dan jika anak itu semuanya perempuan lebih dari
dua, maka bagi mereka dua pertiga dari harta yang ditinggalkan; jika
anak perempuan itu seorang saja, maka ia memperoleh separo harta.
Dan untuk dua orang ibu-bapa, bagi masing-masingnya seperenam dari
harta yang ditinggalkan, jika yang meninggal itu mempunyai anak; jika
orang yang meninggal tidak mempunyai anak dan ia diwarisi oleh ibubapanya (saja), maka ibunya mendapat sepertiga; jika yang meninggal
itu mempunyai beberapa saudara, maka ibunya mendapat seperenam.
(Pembagian-pembagian tersebut di atas) sesudah dipenuhi wasiat yang ia
buat atau (dan) sesudah dibayar hutangnya. (Tentang) orang tuamu dan
anak-anakmu, kamu tidak mengetahui siapa di antara mereka yang lebih
dekat (banyak) manfaatnya bagimu. Ini adalah ketetapan dari Allah.

AL - HADITS

Pelajarilah ilmu faraid, dan ajarkanlah dia


kepada manusia, karena faraid itu separuh
ilmu, ia akan dilupakan orang kelak daan ia
pulalah yang mula mula akan tercabut dari
umatku.
--HR. IBNU MAJAH DAN AD-DARUQUTNI--

IJTIHAD

M. Mawardi Muzamil (1981: 16)


Hukum Waris Islam ialah ketentuan yang
mengatur perhitungan dan pembagian serta
pemindahan harta warisan secara adil dan
merata kepada ahli warisnya dan atau
orang/badan lain yang berhak menerima sebagai
akibat matinya seseorang.

HUKUM MEMPELAJARI WARIS

FARDHU KHIFAYAH, jika tidak ada


satupun yang mempelajari akan dosa
semua dan sebaliknya.

SEBAB SEBAB
MENERIMA WARIS

Hubungan
Keluarga
(Nasabiyah
walQarabah)

Pe
rt a
Ag lia
am n
a

Hubungan
Pernikahan
(Musaharah)

Me Ka
r
Ha mer ena
mb dek
a S ak
a h an
ay
a

Hubungan Keluarga
wal(Nasabiyah
Qarabah)

Anak
Cucu
Orang Tua Kandung
Nenek
Kakek
Saudara laki-laki (sekandung,sebapak/seibu)
Saudara Perempuan (sekandung,sebapak/seibu)
Paman (Sebapak/sekandung)
Keponakan (Sebapak/sekandung)
Sepupu ,dst

Hubungan Pernikahan
(Musaharah)
Suami (Meninggal Salah
Satunya)
Istri (Meninggal Salah Satunya)

Karena Memerdekakan Hamba


Sahaya
(Walak)
Walak adalah hubungan kekeluargaan yang timbul karena
memerdekakan budak. Orang yang memerdekakan budak
akan memperoleh hak walak atas budak yang
dimerdekakannya.

Pertalian Agama
Apabila ada orang islam yang meninggal dunia dan tidak
mempunyai ahli waris dari hubungan keluarga,
perkawinan, dan walak, harta warisannya akan
diserahkan ke baitul mal untuk kepentingan kaum
muslimin. Rasulullah bersabda :
Saya menjadi ahli waris orang yang tidak mempunyai
ahli waris.
(H.R. Ahmad dari Miqdam: 16547)

SEBAB SEBAB
BERHALANGNYA WARIS

1). Perbedaan Agama


Orang yang tidak beragama Islam tidak berhak menerima harta warisan keluarganya yang
beragama Islam. Demikian juga sebaliknya, orang Islam tidak berhak mewarisi peninggalan
keluarganya yang non-muslim.
2). Karena Membunuh
Ahli waris yang membunuh pewaris dengan sengaja karena menginginkan harta warisannya tidak
berhak mewarisi harta peninggalan pewaris. Apabila tidak sengaja membunuh, hak mawarisnya
tidak gugur tetapi pembunuh harus membayar denda.
3). Murtad
Ahli waris yang murtad tidak berhak menerima harta warisan keluarganya yang beragama Islam.
4). Tidak Diketahui Status Kehidupannya
Karena tidak diketahui status kehidupannya entah mati atau masih hidup, maka bisa dinyatakan
gugur hak mawarisnya.
5). Hamba Sahaya
Ahli waris kedudukannya sebagai budak tidak berhak menerima harta warisan, baik dari
majikannya atau dari orang tua kandungnya. Kecuali ia sudah dimerdekakan

HAL HAL YANG HARUS DIGUNAKAN


SEBELUM PEMBAGIAN WARIS

1). Hak gono gini ( Hak bawaan pribadi ebelum nikah yang
tidak dibagikan kepada ahli waris).
2). Hutang Piutang ( Jika mayit mempunyai hutang)
- Kepada Allah (Nazar)
- Kifarat, dll.
3). Jika punya hutang zakat.
4). Biaya perawatan pemakaman.
5). Membayar fidyah.

No

TABLE FURUDUL
MUQADDARAH
Bagian
Dzawil Furud ( Orang yang
berhak menerimanya)

1.

1/2

a. Anak perempuan tunggal


bila tidak ada anak laki
laki.
b. Cucu perempuan tunggal,
bila tidak ada anak laki
laki atau cucu laki laki.
c. Saudara perempuan
sebapak nila saudara
perempuan sekandung tidak
ada.
d. Suami apabila tidak ada
anak.

2.

1/4

a. Suami bila ada anak.


b. Isteri jika tidak ada anak.

3.

1/8

a. Isteri jika ada anak.

No

Bagian

Dzawil Furud ( Orang yang


berhak menerimanya)

4.

2/3

a. Dua anak perempuan atau


lebih bila tidak ada anak
laki laki.
b. Dua cucu perempuan atau
lebih jika tidak ada anak
perempuan atau laki laki.
c. Dua saudara perempuan
sekandung.
d. Dua saudara perempuan
sebapak jika tidak ada
saudara perempuan.

5.

1/3

a. Ibu, jika tidak ada anak,


cucu, atau saudara lebih
dari seorang.
b. Dua saudara perempuan
seibu jika tidak ada anak,
cucu, bapak, atau kakek.

6.

1/6

a. Ibu, jika ada anak, cucu,


atau saudara lebih dari
seorang.
b. Bapak, jika ada anak, cucu.

You might also like