You are on page 1of 7

Mochlash, et al, Pengaruh Pendidikan Kesehatan Dengan Metode Rotating Trio Exchange Terhadap..

Pengaruh Pendidikan Kesehatan Dengan Metode Rotating Trio


Exchange Terhadap Motivasi Cuci Tangan Bersih Menggunakan
Sabun Pada Siswa SMPN 1 Ajung Kabupaten Jember 2014
(The Effect of Health Education with Rotating Trio Exchange
Method toward students motivation of hand washing using soap
at SMPN 1 Ajung District Jember 2014)
As'ad Ferry Mochlash, Nurfika Asmaningrum, Ratna Sari Hardiani
Program Studi Ilmu Keperawatan, Universitas Jember
e-mail korespondensi: as.ad.ferry.mochlash@gmail.com

Abstract
Behaviors of Clean and Healthy Living are health behaviors which implemented on basis of
consciousness to help themselves, one of which is a clean hand washing using soap. To identify
determinants that affect hand washing, can be used framework of Focus, Opportunity, Ability, and
Motivation (FOAM). Four determinants provide motivation to wash hands with soap are attitude and
belief, expectation, threats and intentions. Research aim to analyze Effect of Health Education with
Rotating Trio Exchange Method (RTEM) toward students motivation of hand washing using soap at
SMPN 1 Ajung District Jember. Design used pre experiments with one group pre test post test.
Sampling method used simple random sampling with 56 respondents. Data were analyzed with
Wilcoxon test with = 0.05 as a result. Pretest result showed 98,2% of respondents have sufficient
motivation and 1,8% of respondents have a good motivation. Postest result showed 73,2% respondents
have sufficient motivation and 26,8% have a good motivation. Statistical results obtained p value =
0,000, which means there was effect of health education with RTEM toward students motivation of hand
washing using soap at SMPN 1 Ajung District Jember. Researcher suggests school to do RTEM to
motivate washing hand using soap among students.
Keywords: Rotating Trio Exchange, Motivation, Clean hand washing using soap.

e-Jurnal Pustaka Kesehatan, vol. (no.), bulan, tahun

Mochlash, et al, Pengaruh Pendidikan Kesehatan Dengan Metode Rotating Trio Exchange Terhadap..

Abstrak
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat adalah perilaku kesehatan yang dilakukan atas dasar kesadaran untuk
membantu diri mereka sendiri, salah satunya adalah cuci tangan bersih dengan menggunakan sabun.
Untuk mengidentifikasi faktor-faktor penentu yang mempengaruhi mencuci tangan, dapat digunakan
kerangka Focus, Peluang, Kemampuan, dan Motivasi (FOAM). Empat faktor penentu memberikan
motivasi untuk mencuci tangan dengan sabun adalah sikap dan keyakinan, harapan, ancaman dan niat.
Penelitian bertujuan untuk menganalisis Pengaruh Pendidikan Kesehatan dengan metode Rotating Trio
Exchange (RTE) terhadap siswa motivasi mencuci tangan menggunakan sabun di SMPN 1 Ajung
Kabupaten Jember. Desain yang digunakan pra eksperimen dengan satu kelompok pre post test uji.
Metode sampling yang digunakan simple random sampling dengan 56 responden. Data dianalisis
dengan uji Wilcoxon dengan = 0,05 sebagai hasilnya. Hasil pretest menunjukkan 98,2 % responden
memiliki motivasi yang cukup dan 1,8 % responden memiliki motivasi yang baik. Hasil postes
menunjukkan 73,2 % responden memiliki motivasi yang cukup dan 26,8 % memiliki motivasi yang baik.
Hasil statistik diperoleh p value = 0,000, yang berarti ada pengaruh pendidikan kesehatan dengan rtem
terhadap siswa motivasi mencuci tangan menggunakan sabun di SMPN 1 Ajung Jember. Peneliti
menyarankan sekolah untuk melakukan metode RTE untuk memotivasi cuci tangan bersih
menggunakan sabun pada siswa.
Kata kunci: Rotating Trio Exchange, motivasi, cuci tangan bersih menggunakan sabun

Pendahuluan
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
merupakan semua perilaku kesehatan yang
dilaksanakan atas dasar kesadaran sehingga
anggota keluarga dapat menolong dirinya sendiri
di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam
kegiatan-kegiatan kesehatan di masyarakat [1].
Angka kejadian diare di dunia kurang lebih 500
juta anak setiap tahunnya dengan 20% dari
seluruh kematian pada anak yang berada di
negara berkembang hal ini berhubungan dengan
kejadian diare yang disertai dehidrasi [2].
Riset kesehatan dasar di Indonesia
menunjukkan bahwa kejadian ISPA dan diare
masih dalam rentan tinggi pada anak usia di
bawah lima tahun yakni 43% dan 16%.
Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan
Kabupaten Jember tahun 2013, kabupaten
Jember memiliki 49 Puskesmas. Kasus diare di
Kabupaten Jember mencapai angka 60.549
kasus yang terjadi di seluruh wilayah kerja
Puskesmas di Kabupaten Jember, wilayah kerja
Puskesmas Ajung merupakan wilayah yang
memiliki angka kejadian diare tertinggi pada usia
5-14 tahun sebanyak 255 kasus [3].
Terlaksananya
perilaku
sehat
yaitu
menjaga kebersihan lingkungan sehingga tercipta
lingkungan yang sehat merupakan hal yang perlu
diperhatikan terutama pada anak-anak usia 11-14
tahun adalah anak kelas VII-VIII Sekolah
Menangah Pertama. Remaja terbagi dalam tiga
e-Jurnal Pustaka Kesehatan, vol. (no.), bulan, tahun

periode yaitu remaja awal, remaja pertengahan


dan remaja akhir [2]. Dampak perilaku siswa
yang kurang tepat terkait cuci tangan
mengakibatkan resiko terjadinya sakit, oleh
sebab itu perlu di tanamkan motivasi pada
anak usia dini untuk mencuci tangan memakai
sabun.
Motivasi cuci tangan muncul akibat ada
perasaan jijik, tangan harus di cuci bila
terkontaminasi dengan bahan organik yang
kotor, busuk, atau bau. Perasaan takut menjadi
motivasi seseorang untuk melakukan cuci
tangan, takut disini menjelaskan tentang takut
akan tertular suatu penyakit seperti kolera dan
diare, dimana penularan penyakit banyak
melalui kontak tubuh terutama tangan. Maka di
perlukan motivasi untuk cuci tangan untuk
mencegah terjadinya penyakit tersebut [4].
Pendidikan kesehatan merupakan salah
satu peran yang paling penting bagi perawat
dalam upaya promotif dibidang kesehatan [5].
Promosikan kesehatan merupakan upaya
preventif primer yang dapat dilakukan perawat
disekolah melalui kegiatan belajar [6].
Metode
Rotating
Trio
Exchange
merupakan salah satu model pembelajaran
Cooperatif Learning, Tipe ini memberikan
kesempatan kepada siswa untuk bekerjasama
dengan siswa lainnya dalam kelompok. Melalui
penerapan Rotating Trio Excange diharapkan
hasil belajar siswa akan lebih meningkat,

Mochlash, et al, Pengaruh Pendidikan Kesehatan Dengan Metode Rotating Trio Exchange Terhadap..
karena adanya optimalisasi siswa dalam
kelompok [7].
Berdasarkan hasil studi pendahuluan di
SMPN 1 Ajung, Kepala Kurikulum menyatakan
bahwa belum pernah diadakan program
pendidikan kesehatan cuci tangan bersih
menggunakan sabun. Hasil wawancara pada 10
siswa terkait motivasi cuci tangan bersih
menggunakan sabun, didapatkan hasil bahwa 6
siswa mengatakan bahwa mencuci tangan apa
bila tangan mereka kotor saja, 2 siswa mencuci
tangan dengan air saja tanpa menggunakan
sabun, serta 2 siswa mencuci tangan apabila
hendak makan.
Berdasarkan uraian latar belakang di atas
maka peneliti ingin mengetahui apakah ada
pengaruh pendidikan kesehatan dengan metode
Rotating Trio Exchange terhadap motivasi cuci
tangan bersih menggunakan sabun pada siswa
SMPN 1 Ajung Kabupaten Jember?
Tujuan penelitian ini untuk Menganalisis
pengaruh pendidikan kesehatan dengan metode
Rotating Trio Exchange terhadap motivasi cuci
tangan bersih menggunakan sabun pada Siswa
SMPN 1 Ajung Kabupaten Jember.

Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan desain pre
eksperimental dengan rancangan one group pre
test post test. Jumlah populasi dengan usia 11-14
tahun di SMPN 1 Ajung kelas awal sebanyak 250
orang. Teknik pengambilan sampel menggunakan
probability
sampling
dengan
pendekatan
sampling yang digunakan adalah Simple Random
Sampling dengan responden 56 anak usia 11-14
tahun di SMPN 1 Ajung Kabupaten Jember.
Kriteria
sampel
penelitian
diambil
berdasarkan populasi target yang akan diteliti
secara langsung dimana kriteria inklusi terdiri dari
responden remaja awal berusia 11-14 tahun dan
bersedia menjadi responden dan kriteria eksklusi
yaitu responden sakit atau mengundurkan diri
dalam kegiatan. Penelitian dilaksanakan di SMPN
1 Ajung Kabupaten Jember. Lokasi ini dipilih
berdasarkan pertimbangan bahwa daerah Ajung
merupakan daerah tertinggi kasus diare pada
usia 5-14 tahun. Penelitian dilaksanakan pada
tanggal 10 dan 12 Mei 2014.
Alat pengumpul data yaitu lembar kuesioner
tentang
motivasi
cuci
tangan
bersih
menggunakan sabun. Kuesioner ini diisi oleh
responden dan di gunakan untuk mengetahui
motivasi remaja awal usia 11-14 tahun tentang
cuci tangan bersih menggunakan sabun dengan
26 pertanyaan.
e-Jurnal Pustaka Kesehatan, vol. (no.), bulan, tahun

Uji validitas alat pengumpulan data


menggunakan Pearson Product Moment (r),
dengan dasar pengambilan keputusan adalah
valid jika r hitung r tabel dan tidak valid jika r
hitung r tabel. Uji Reliabilitas Pada penelitian
ini pertanyaan yang sudah valid akan diuji
dengan rumus Alpha Cronbach dengan dasar
pengambilan keputusan adalah reliabel jika
nilai cronbach alpha r tabel [8]. Taraf
signifikan yang digunakan dalam penelitian ini
sebesar 5% dengan jumlah responden sebesar
20 maka penelitian ini memiliki nilai r tabel
sebesar = 0,444
Analisa data yang dilakukan pada
penelitian ini adalah dengan menggunakan uji
non parametrik. Analisa yang dilakukan
menggunakan analisa univariat dan bivariat
analisis univariat terdiri dari karakteristik
responden dan analisis bivariat menggunakan
Uji Wilcoxon Signed Rank Tast dengan
menggunakan = 0,05. Hasil uji statistik
mempunyai p value = 0,000. Hasil ini
menunjukkan bahwa nilai p value lebih kecil
dari yaitu p value (0,000) < (0,05) [9].

Hasil
Tabel 1 Distribusi Siswa Jenis Kelamin, dan
Informasi
Cuci
Tangan
Bersih
Menggunakan Sabun di SMPN 1
Ajung Kabupaten Jember Tahun 2014
(n: 56)
No

Karakteristik
Responden

Frekuensi
(orang)

Persentase
(%)

Jenis kelamin
1

a. Laki-laki

44,0

78,6

b. Perempuan

12,0

21,4

56

100

51,0

91,1

5,0

8,9

Jumlah

Informasi
cuci
tangan
bersih
menggunakan
sabun
a. pernah
b. tidak pernah
Jumlah

56

100

Tabel 1 Distribusi jenis kelamin pada


penelitian ini dari 56 siswa yang menjadi
responden sebagian besar yaitu berjenis

Mochlash, et al, Pengaruh Pendidikan Kesehatan Dengan Metode Rotating Trio Exchange Terhadap..
kelamin laki-laki sebanyak 44 siswa dengan
presentase (78,6%). Distribusi informasi mencuci
tangan bersih menggunakan sabun pada
penelitian ini dari 56 siswa yang menjadi
responden sebagian besar perna mendapatkan
informasi cuci tangan bersih sebanyak 51 siswa
dengan presentase (91,1%).
Tabel 2

Distribusi Siswa berdasarkan Umur di


SMPN 1 Ajung Kabupaten Jember
Tahun 2014 (n: 56)

Variabel Mean

Median Modus SD

MinMaks

Umur

13

12-14

13.27

13

0.56

Tabel 2 menunjukkan bahwa responden di


SMPN 1 Ajung Kabupaten Jember rata-rata
berumur 13,27 tahun. Umur termuda adalah 12
tahun dan tertua 14 tahun.
Tabel 3 Motivasi Siswa Sebelum Diberikan
Pendidikan Kesehatan Cuci Tangan
Bersih Menggunakan Sabun Dengan
Metode Rotating Trio Exchange di
SMPN 1 Ajung Kabupaten Jember
Tahun 2014 (n: 56)
Motivasi
cuci
tangan
bersih
menggunakan
sabun

Frekwensi

Presentase(%)

a. cukup

55

98,2

b. baik

1,8

Jumlah

56

100

Tabel 5 menunjukkan bahwa motivasi 56


responden
tentang
cuci
tangan
bersih
menggunakan sabun pada siswa SMPN 1 Ajung
Kabupaten Jember sebelum diberikan pendidikan
kesehatan mengenai cuci tangan bersih
menggunakan sabun melalui metode Rotating
Trio Exchange sebagian besar memiliki motivasi
yang cukup sebanyak 55 siswa dengan
presentase (98,2%) dan sisanya memiliki motivasi
baik yaitu sebanyak 1 siswa dengan presentase
(1,8%).

e-Jurnal Pustaka Kesehatan, vol. (no.), bulan, tahun

Tabel

Item Motivasi Siswa Sebelum


Diberikan Pendidikan Kesehatan
Cuci Tangan Bersih Menggunakan
Sabun Dengan Metode Rotating
Trio Exchange di SMPN 1 Ajung
Kabupaten Jember Tahun 2014 (n:
56)

Item
Motivasi cuci tangan
motivasi
bersih menggunakan
Sebelum
sabun
dilakukan
Pendidikan Kurang
Baik
Cukup
kesehatan
baik
dengan
metode
Rotating
F % F % F %
Trio
Exchange

Total

Keyakinan
dan Sikap

3.6 47 83.9 7 12.5 56

100

Harapan

3.6 45 80.4 9

56

100

Ancaman

10 17.9 34 60.7 12 21.4 56

100

Niat

100

16

1.8 37 66.1 18 32.1 56

Tabel 4 menunjukkan bahwa item


motivasi pada 56 responden tentang cuci
tangan bersih menggunakan sabun pada siswa
SMPN 1 Ajung Kabupaten Jember sebelum
diberikan pendidikan kesehatan mengenai cuci
tangan bersih menggunakan sabun melalui
metode Rotating Trio Exchange, sebagian
besar item motivasi yang sudah baik yakni niat
sebanyak 18 siswa (32,1%) dan item ancaman
masih kurang baik sebanyak 10 siswa (17,9%).
Tabel 5 Motivasi Siswa Sesudah Diberikan
Pendidikan Kesehatan Cuci Tangan
Bersih Menggunakan Sabun Dengan
Metode Rotating Trio Exchange di
SMPN 1 Ajung Kabupaten Jember
Jember Tahun 2014 (n: 56)
Motivasi
cuci
tangan bersih
menggunakan
sabun

Frekwensi

Presentase(%)

a. cukup

41

73,2

b. baik

15

26,8

Jumlah

56

100

Mochlash, et al, Pengaruh Pendidikan Kesehatan Dengan Metode Rotating Trio Exchange Terhadap..
Tabel 5 menunjukkan bahwa motivasi 56
responden
tentang
cuci
tangan
bersih
menggunakan sabun pada siswa SMPN 1 Ajung
Kabupaten Jember sesudah diberikan pendidikan
kesehatan mengenai cuci tangan bersih
menggunakan sabun melalui metode Rotating
Trio Exchange sebagian besar memiliki motivasi
yang cukup sebanyak 41 siswa dengan
presentase (73,2%) dan sisanya memiliki motivasi
kurang yaitu sebanyak 15 siswa dengan
presentase (26,8%).
Tabel 6 Item Motivasi Siswa Sesudah Diberikan
Pendidikan Kesehatan Cuci Tangan
Bersih Menggunakan Sabun Dengan
Metode Rotating Trio Exchange di SMPN
1 Ajung Kabupaten Jember Tahun 2014
(n: 56)
Item
Motivasi cuci tangan bersih
motivasi
menggunakan sabun
Sesudah
dilakukan
Kurang
Baik
Cukup
Pendidikan
baik
kesehatan
dengan
metode
F % F
% F
%
Rotating
Trio
Exchange

Total

Keyakinan
dan Sikap

32 57.1 24 42.9

56

100

harapan

24 42.9 32 57.1

56

100

Ancaman

26 46.4

56

100

Niat

23 41.1 33 58.9

56

100

3.6 28
0

50

Tabel 6 menunjukkan bahwa item motivasi


pada 56 responden tentang cuci tangan bersih
menggunakan sabun pada siswa SMPN 1 Ajung
Kabupaten Jember sesudah diberikan pendidikan
kesehatan mengenai cuci tangan bersih
menggunakan sabun melalui metode Rotating
Trio Exchange, sebagian besar item motivasi niat
meningkat dari sebelum dilakukannya pendidikan
kesehatan yakni sebanyak 33 siswa (58,9%) dan
item ancaman meningkat sebanyak 2 siswa
(3,6%).

e-Jurnal Pustaka Kesehatan, vol. (no.), bulan, tahun

Tabel 7 Perbedaan Motivasi Siswa Sebelum


dan Sesudah Diberikan Pendidikan
Kesehatan Cuci Tangan Bersih
Menggunakan
Sabun
Dengan
Metode Rotating Trio Exchange di
SMPN 1 Ajung Kabupaten Jember
Jember Tahun 2014 (n: 56)
Motivasi cuci tangan
Pendidikan
bersih menggunakan
kesehatan
sabun
Total
dengan
P
metode
Kuran
value
Rotating
Cukup baik
g baik
Trio
Exchange
F % F % F % N %
Sebelum

0 55 98.2 1 1.8 56 100

Sesudah

0 41 78.2 15 26.8 56 100

0.00

Analisis
data
dilakukan
dengan
menggunakan Uji Wilcoxon Signed Rank Test
dengan menggunakan = 0,05. Hasil uji
statistik mempunyai p value = 0,000. Hasil ini
menunjukkan bahwa nilai p value lebih kecil
dari yaitu p value (0,000) < (0,05),
sedangkan dilihat dari nilai z = -6.344
menandakan bahwa nilai z hitung berada di
daerah Ho ditolak karena nilai z (probabilitas) <
0,05. Angka negatif pada nilai z hitung
menandakan arah kurva ke arah kiri. Oleh
karena itu, kesimpulan yang dapat di ambil
adalah Ho ditolak yang memiliki makna ada
perbedaan motivasi tentang cuci tangan bersih
menggunkan
sabun
pada
pendidikan
kesehatan dengan metode Rotating Trio
Exchange pada siswa SMPN 1 Ajung
Kabupaten Jember.

Pembahasan
Populasi pada penelitian dengan metode
Rotating Trio Exchange sebanyak 56
responden yang berusia 11-14 tahun
mengalami perubahan sebelum dan sesudah
dilakukan intervensi pendidikan kesehatan
dengan metode Rotating Trio Exchange.
SMPN 1 Ajung belum pernah mendapatkan
pendidikan kesehatan tentang motivasi cuci
tangan
bersih
menggunakan
sabun.
Pendidikan kesehatan merupakan pencegahan
primer yang merupakan tindakan mencegah
suatu penyakit dengan cara promosi kesehatan
[10].

Mochlash, et al, Pengaruh Pendidikan Kesehatan Dengan Metode Rotating Trio Exchange Terhadap..
Rotating Trio Exchange merupakan strategi
yang terdapat pada model pembelajaran
kooperatif
(cooperatif
learning).
Model
pembelajaran
kooperatif
yaitu
system
pembelajaran yang memberi kesempatan pada
peserta didik unuk bekerja sama dengan siswa
lain
dalam
tugas-tugas
terstruktur
[11].
Pembelajaran kooperatif merupakan sebuah
kelompok strategi pengajaran yang melibatkan
siswa bekerja secara berkolaborasi untuk
mencapai tujuan bersama [7]. Rotating Trio
Exchange adalah suatu metode pembelajaran
dengan membagi murid menjadi kelompok yang
terdiri dari 3 orang dalam 1 kelompok, dimana
anggota kelompok akan saling berputar dan
membentuk kelompok baru, hal ini memberikan
keuntungan
yang
dapat
diperoleh
yaitu
peningkatan
kemampuan
berpikir
dan
komunikasi, kerjasama dan saling membantu
anggota
lainnya
dan
siswa
mempunyai
kesempatan untuk menjadi aktif.
Penelitian ini terdiri dari beberapa
karakteristik responden diantaranya adalah jenis
kelamin,
informasi
cuci
tangan
bersih
menggunakan sabun, dan umur. Karakteristik
tersebut dapat berpengaruh pada penelitian ini
pada karakteristik jenis kelamin dimana umur
pubertas remaja antara laki-laki dan perempuan
tidak sama, perempuan lebih dulu memasuki
umur pubertas yaitu pada umur 13 tahun
sedangkan laki-laki pada umur 14 tahun [2]. Usia
remaja awal merupakan awal terjadinya bubertas
dan adanya rasa ketertarikan antar lawan jenis
serta ada rasa malu saat melakukan interaksi
antar lawan jenis [2].
Informasi cuci tangan bersih menggunakan
sabun merupakan salah satu faktor yang
mempengaruhi
dari
keyakinan,
harapan,
ancaman, dan niat dimana hal tersebut
merupakan faktor penentu terbentuknya motivasi
[12]. Umur merupakan salah satu hal yang
mempengaruhi penelitian ini dimana kematangan
fisik dan psikologis yang mempengaruhi tingkat
kognitifnya [13]. Umur 11-14 merupakan tahap
remaja awal [2]. Masa remaja ditandai dengan
kematangan fisik, kognitif, sosial dan emosional
yang cepat [14].
Faktor yang mempengaruhi cuci tangan
bersih menggunakan sabun adalah Focus,
Opportunity, Ability, dan Motivation (FOAM) [12].
Motivasi
merupakan
suatu
proses
diinisiasikannya dan dipertahankannya aktivitas
yang diarahkan pada pencapaian tujuan [15].
Pendidikan kesehatan adalah informasi
yang diberikan perawat kepada klien yang
bertujuan untuk mengoptimalkan kesehatan, dan
e-Jurnal Pustaka Kesehatan, vol. (no.), bulan, tahun

mengurangi kecacatan yang diakibatkan suatu


penyakit [7]. Peneliti menggunakan metode
cooperatif learning dimana fungsi metode ini
untuk mewujudkan kegiatan pembelajaran
yang berpusat pada siswa, dimana peneliti
mendorong siswa untuk melakukan kerjasama
dalam kelompok-kelompok kecil pada waktu
menerima pendidikan atau mengerjakan soalsoal dan tugas-tugas [8].

Simpulan dan Saran


Simpulan
Karakteristik responden
berdasarkan
jenis kelamin pada penelitian ini yang berjenis
kelamin laki-laki sebanyak (78%) dan
perempuan sebanyak (21,4%). Berdasrkan
responden yang sudah mendapat informasi
sebanyak (91%) dan sisanya belum mendapat
informasi
sebesar
(8,9%).
Sedangkan
berdasarkan umur rata-rata responden yaitu
umur 13,27 tahun dan umur termuda yaitu 12
tahun dan tertua berumur 14 tahun.
Motivasi
cuci
tangan
bersih
menggunakan sabun sebelum dilakukan
pendidikan
kesehatan
dengan
metode
Rotating Trio Exchange didapatkan hasil
motivasi cukup sebanyak (98%) dan sisanya
memiliki motivasi baik sebesar (1,8%).
Motivasi
cuci
tangan
bersih
menggunakan sabun sesudah dilakukan
pendidikan
kesehatan
dengan
metode
Rotating Trio Exchange didapatkan hasil
motivasi cukup sebanyak (73,2%) dan sisanya
memiliki motivasi baik sebesar (26,6%).
Ada pengaruh motivasi cuci tangan
bersih menggunakan sabun sebelum dan
sesudah diberikan pendidikan kesehatan
dengan metode Rotating Trio Exchange pada
siswa SMPN 1 Ajung Kabupaten Jember, p
value = 0,000 dengan taraf signifikasi ()
sebesar 0,05.
Saran
Mengadakan penelitian lebih lanjut
dengan menggunakan kelompok kontrol dan
bisa meningkatkan siswa yang termotivasi
cukup bisa menjadi baik dengan menggunakan
metode pembelajaran Rorating Trio Exchange.

Mochlash, et al, Pengaruh Pendidikan Kesehatan Dengan Metode Rotating Trio Exchange Terhadap..

Daftar Pustaka
[1]

[2]
[3]
[4]

[5]
[6]
[7]

[8]
[9]
[10]

[11]
[12]

Departemen Kesehatan Republik Indonesia:


Rencana pembangunan kesehatan menuju
indonesia sehat. Jakarta: Departemen
Kesehatan RI; 2010.
Wong DL. Buku ajar keperawatan pediatrik
volume 1 edisi 6. Jakarta: EGC; 2008.
Dinas Kesehatan Jember. Rekapitulasi data
diare jember. Tidak Diterbitkan. Jember:
Dinkes Jember; 2013.
Listyowati D. Pengaruh intervensi promosi
kesehatan terhadap tengetahuan cuci
tangan pakai sabun pada kelas 5 di SDN
pengasinan IV kota bekasi. Universitas
Indonesia [internet]. 2012 Juni [cited 2013
Desember
04].
Available
from:
http://lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20320736S-PDF-Dewi%20Listyowati.pdf.
Potter PA, Perry AG. Buku ajar fundamental
keperawatan. volume 1 edisi 4. Jakarta:
EGC; 2005.
Stanhope M, Jeanette L. Fundations of
nursing in the community: community
oriented practice. Philadelphia: Mosby; 2006.
Masudah. Pengaruh model pembelajaran
kooperatif tipe rotating trio exchange
terhadap hasil belajar matematika. Jakarta:
Universitas Negeri Syarif Hidayatullah.
[internet]. 2010 Des [cited 2013 Desember
04].
Available
from:
http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/
123456789/1258/1/98869-MAS%27UDAHFITK.pdf.
Riyanto A. Aplikasi metodologi penelitian
kesehatan. Yogyakarta: Nuha Medika; 2011.
Notoatmodjo. Ilmu perilaku kesehatan.
Jakarta: Rineka Cipta; 2010.
Anderson ET, Mcfarlane J. Community as
partner 6-edition: theory and practice in
nursing. philadelphia: Lippincott Williams &
Wilkins; 2011.
Isjoni. Cooperative learning efektivitas
pembelajaran kelompok. Bandung: Alfabeta;
2010.
Coombes Y, Davine J. Global scalling up
handwashing
project
measuring
the
behavioral determinats of handwoshing with
soap: wsp. [internet]. 2012 july [cited 2013
Desember04].
Available
from:
http://www.wsp.org/sites/wsp.org/files/publica
tions/WSP_IntroducingFOAM_HWWS.pdf.

e-Jurnal Pustaka Kesehatan, vol. (no.), bulan, tahun

[13] Mubarak W. Promosi kesehatan sebuah


metode
pengantar
proses
belajar
mengajar dalam pendidikan. Yogyakarta:
Graha Ilmu; 2007.
[14] Santrock JW. Remaja jilid 1 edisi 11.
Jakarta: Erlangga; 2007.
[15] Schunk HD. Motivasi dalam pendidikan,
teori, penelitian, dan aplikasi. Jakarta: PT
Indeks; 2012.

You might also like